• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI

PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian SidangSarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran

Oleh Gina Noviamanti

0906547

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN

PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

Oleh Gina Noviamanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gina Noviamanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN

PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

Gina Noviamanti 0906547

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Endang Supardi, M.Si

NIP. 195905081987031002

Pembimbing II,

Drs. Budi Santoso, M.Si

NIP. 196008261987031001

Mengetahui

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto,S.Pd.,M.Pd

(4)

BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

Oleh: Gina Noviamanti

0906547

Skripsi ini dibimbing oleh :

Pembimbing I,

Drs. Endang Supardi, M.Si

Pembimbing II,

Drs. Budi Santoso, M.Si.

Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat minat belajar siswa, gambaran kelengkapan fasilitas belajar siswa, gambaran tingkat prestasi belajar siswa,seberapa besar pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa, seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajarsiswa dan seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode eksplanatory survey. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan regresi ganda. Anggota populasi berjumlah 40 orang.

Berdasarkan hasil penelitian kepada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung, di dapatkan informasi bahwa secara parsial, minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswadan fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, secara simultan, minat belajar dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Secara garis besar keadaan minat belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung termasuk pada kategori cukup tinggi dan keadaan fasilitas belajar siswapun termasuk pada kategori cukup lengkap. Uji korelasi dengan menggunakan Pearson Product

Moment menunjukkan terdapat korelasi rendah (0.3302) antara minat belajar dengan prestasi

(5)

STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS OF GRADE X OFFICE ADMINISTRATION IN PRODUCTIVE AT SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

By:

Gina Noviamanti 0906547

This Script is guieded by :

The first guide,

Drs. Endang Supardi, M.Si

The second guide,

Drs. Budi Santoso, M.Si.

This research conducted to grade X student administration office in Pasundan 3 Bandung vocational school. The aim of this research is to describe the level of student interest in learning, complete picture of student learning facility, picture of the level of student learning achievement, how much influence the interest in learning and learning facilities to learning achievement in grade X student administration office in Pasundan 3 Bandung vocational school.

This research uses eksplanatory survey methods questionnaire research used are questionnaire modified likert scale models. Technique data analysis used is simple linear regression analysis and dual analysis regression. The members of a population is 40 people.

Besed of the result of research to grade X student administration office in Pasundan 3 Bandung vocational school, obtained information partially that interest in learning affect student learning achievement and learning facilities affect student learning achievement, globally interest in learning and learning facilities jointly affect student learning achievement.

(6)

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Konsep Minat Belajar... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Minat ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Cara Menumbuhkan Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Faktor yang Mempengarui Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Konsep Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Aspek Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Macam Macam Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Indikator-Indikator dalam Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Konsep Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

(7)

2.4 Teori-teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.4.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.4.2 Teori-teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.4.3 Prinsip-prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Pengaruh dari minat belajar terhadap prestasi belajar siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.6 Pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.7 Pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswaError! Bookmark not defined.

2.8 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.9 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.10 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Variabel Bebas (Independen) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Sejarah Singkat SMK Pasundan 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.3 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Gambaran Variabel Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1. Variabel Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 1) Tanggapan Responden Mengenai Indkator Ketertarikan Untuk

Belajar... Error! Bookmark not defined.

2) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Perhatian Dalam

Belajar... Error! Bookmark not defined.

3) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Motivasi Belajar

Error! Bookmark not defined.

4) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pengetahuan .. Error!

Bookmark not defined.

4.1.3.2. Variabel Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined. 1) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penataan Gedung

(9)

3) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keberfungsian

Perpustakaan ... Error! Bookmark not defined.

4) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keadaan Fasilitas

Kelas dan Laboratorium ... Error! Bookmark not defined.

5) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Ketersediaan

Buku-buku Pelajaran ... Error! Bookmark not defined.

6) Tanggapan Responden mengenai Indikator Optimalisasi Media /

Alat Bantu ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3. Variabel Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

1) Uji Normalitas Variabel X1 (Minat Belajar) .... Error! Bookmark

not defined.

2) Uji Normalitas Variabel X2 (Fasilitas Belajar) Error! Bookmark

not defined.

4.1.4.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1. Uji Hipotesis Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

(10)

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1. Analisis Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2. Analisis Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3. Analisis Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4. Analisis Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined.

4.2.5. Analisis Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined.

4.2.6. Analisis Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa

Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT IZIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 2 DAFTAR NILAI DAN REKAPITULASI KEHADIRANError! Bookmark not defined.

(11)
(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti sekarang ini berkembangnya ilmu pendidikan

dan teknologi yang menuntut kualitas sumber daya manusia yang unggul.

Persaingan global semakin ketat, agar dapat bersaing maka peningkatan sumber

daya manusia salah satunya diusahakan dalam pendidikan. Peningkatan tersebut

harus dilakukan secara terarah.

Pendidikan merupakan suatu investasi bangsa, dimana pendidikan pun

dijadikan tolak ukur kesuksesan suatu bangsa. Tanpa pendidikan suatu Negara

akan tertinggal jauh dari Negara lain. Sejalan dengan itu menurut Slameto

(2010:54) bahwa :

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi banyak digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa

dapat dilihat dari faktor intern dan faktor eksternnya. Faktor-faktor tersebut harus

dapat diatasi agar prestasi belajar siswa dapat meningkat, dengan adanya

upaya-upaya yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau pun dari luar. Karena hal

tersebut sangat menunjang prestasi siswa.

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, berdasarkan data yang diperoleh

(13)

Bandung menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang diperoleh pada Ujian

Akhir Sekolah (UAS) tahun ajaran 2012-2013 ternyata sebagian siswa masih ada

yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), data

tersebut mengenai prestasi belajar siswa kelas X yang ada di program keahlian

Administrasi Perkantoran dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1. 1.

Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X AP Semester Ganjil di SMK Pasundan 3 Bandung

Tahun Ajaran 2012/2013

NO Standar Kompetensi Jumlah

Siswa KKM

Sumber :SMK Pasundan 3 Bandung (data diolah)

Keterangan :

MPA : Melakukan Prosedur Administrasi

MPD : Menangani Penggandaan Dokumen

MPK : Mengelola Peralatan Kantor

PPAP : Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran

Berdasarkan data tabel 1.1 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa

mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk rata-rata kelas banyak yang belum

mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu 75. Dalam mata pelajaran

(14)

72,5%, mata pelajaran membuat dokumen siswa yang belum memenuhi KKM

sebanyak 31 siswa atau 77,5%, mata pelajaran melakukan prosedur administrasi

(MPA) siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 34 siswa atau 85%, mata

pelajaran menangani penggandaan dokumen (MPD) siswa yang belum memenuhi

KKM sebanyak 30 siswa atau 75%, mata pelajaran mengelola peralatan kantor

(MPK) siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 25 siswa atau 62,5%, dan

mata pelajaran Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran siswa

yang belum memenuhi KKM sebanyak 32 siswa atau 80%.

Data diatas menunjukkan bahwa terdapat masalah dimana siswa-siswa

masih banyak yang belum mencapai nilai Kriteria ketuntasan minimal. Nilai

tersebut dijadikan tolok ukur pengetahuan siswa, setelah mereka mengikuti

pelajaran selama satu semester.

Untuk mengetahui minat belajar siswa data konkrit yang dapat dilihat

yaitu tabel kehadiran siswa. Dalam tabel kehadiran siswa dapat terlihat tinggi

rendahnya kehadiran siswa-siswa tersebut. Jika kehadiran mereka baik maka

dapat dikatakan bahwa mereka memiliki minat belajar yang tinggi, dan jika

ketidakhadiran yang tinggi maka minat yang mereka miliki rendah. Minat timbul

dikarenakan adanya dorongan dari diri sendiri untuk mencapai kenginan yang

mereka harapkan atau melakukan hal-hal yang mereka sukai.

Di bawah ini akan dipaparkan mengenai data ketidakhadiran siswa dalam

(15)

Tabel 1. 2

Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa

Administrasi Perkantoran Semester Ganjil di SMK Pasudan 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Sumber :Bidang layanan dan konseling (diolah)

Berdasarkan data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.2 di atas

terlihat kurangnya minat belajar dari sebagian siswa. Hal ini terlihat dari hasil

rekapitulasi ketidakhadiran siswa yang peneliti uraikan dalam tabel 1.2 yang

menggambarkan tingginya ketidakhadiran siswa dalam pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar.

Untuk ketidakhadiran siswa di SMK Pasundan 3 Bandung belum terdapat

standar ksusus yang ditetapkan oleh sekolah. Namu sekolah selalu mengawasi dan

memberikan tindakan kepada siswa yang sering tidak masuk sekolah, mungkin

untuk siswa yang sakit dan ijin masih diberikan toleransi oleh sekolah itu pun

harus disertai surat sakit dari dokter dan surat ijin dari orang tua yang

bersangkutan. Dan siswayang tidak masuk sekolah tanpa ada keterangan maka

pihak sekolah pasti mengundang orang tua anak tersebut untuk datang ke sekolah

memberikan keterangan mengenai ketidakhadiran anaknya di sekolah, dan pasti

pihak sekolah menindaklanjutinya dan memberikan peringatan kepada siswa

(16)

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi adalah minat. Syaiful Bahri Djamarah (2011:157) mengungkapkan bahwa “Minat belajar yang

besar akan menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya kurangnya minat belajar akan menghasilkan prestasi yang rendah”. Jika dikaitkan dengan tabel

ketidakhadiran di atas maka terlihat jelas bahwa ketidakhadiran siswa yang

merupakan gambaran minat belajar mereka memiliki pengaruh terhadap prestasi

belajar mereka. Semakain siswa tersebut memiliki minat yang besar maka

semakin besar pula peluang untuk meraih prestasi yang lebih unggul. Tetapi

sebaliknya semakin minat siswa tersebut rendah maka peluang untuk meraih

prestasi yang tinggi pun semakin sempit. Jika mereka hadir dalam pelajaran maka

akan memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan siswa yang tidak

mengikuti pelajaran tersebut. Jika membandingkan siswa yang hadir dan siswa

yang tidk hadir maka pengetahuan yang diterima siswa akan berbeda. Dimana

pengetahuan tersebut akan dijadikan tolok ukur untuk meraih prestasi.

Dilihat dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa minat memiliki

kaitan dengan prestasi belajar siswa, maka dari itu guru dituntut untuk

menciptakan pembelajaran yang menarik. Dimana proses pembelajaran yang

menarik akan menciptakan peningkatan minat belajar siswa.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tdak hanya minat belajar

siswa, tetapi fasilitas belajar siswa pun sangatlah berpengaruh. Fasilitas

menunjang berjalannya proses belajar mengajar, jika fasilitas yang tersedia kurang

memadai maka proses belajar belajar tidak akan optimal. Untuk mengetahui

(17)

Tabel 1. 3

Fasilitas Belajar siswa kelas X

Administrasi Perkantoran Semester Ganjil di SMK Pasudan 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Yang bisa dipakai 20, dan 1 komputer digunakan untuk 2

Dilihat dari data diatas bahwa fasilitas yang ada di sekolah SMK Pasundan

3 Bandung belum memenuhi kebutuhan siswa. mesin tik yang ada di SMK

Pasundan 3 Bandung terdapat 41 sedangkan yang dapat digunakan hanya 20 jadi

mesin tik yang dibutuhkan masih kurang. Yang layak digunakan hanya setengah

dari jumlah murid kelas X AP. LCD Proyektor yang dimiliki oleh Administrasi

Perkantoran hanya 3, LCD Proyektor tersebut yang 1 merupakan fasilitas Lab

Administrasi Perkantoran, yang 1 digunakan di ruang kelas XII, dan yang 1 lagi

dipergunakan oleh seluruh angkatan siswa Administrasi Perkantoran jadi

pemakaian LCD Proyektor tersebut bergiliran tidak semua kelas memiliki fasilitas

LCD Proyektor. Komputer yang tersedia di Lab Administrasi Perkantoran hanya

(18)

fasilitas komputer tersebut hanya setengah dari jumlah murid dimana 1 komputer

digunakan oleh 2 murid. Kursi dan meja yang digunakan tidak seperti meja dan

kursi yang digunakan di kelas lain, yang digunakan oleh siswa kelas X

Administrasi Perkantoran yaitu kursi yang menyatu dengan meja, hal tersebut

membuat ruang gerak siswa terbatas karena berdesakan. Lab Administrasi

Perkantoran yang tersedia kurang luas dikarenakan jumlah siswa yang cukup

banyak yaitu 40 siswa. Perpustakaan yang ada tempatnya kurang strategis, tidak

ada meja dan kursi yang disediakan untuk siswa membaca buku di perpustakaan

karena ruangan perpustakaan tersebut cukup sempit.

Untuk kelengkapan fasilitas di sekolah SMK Pasundan 3 Bandung dapat di

katakana cukup lengkap hanya penggunaannya kurang optimal dengan banyaknya

alat yang masih bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dari data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa sangat

erat kaitannya dengan fasilitas belajar. Proses belajar mengajar akan terselenggara

dengan baik dengan adanya fasilitas belajar yang menunjang, namun fasilitas

belajar yang menunjang tidak menjamin prestasi yang tinggi. Seperti pernyataan

menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:249) mengatakan bahwa “Lengkapnya fasilitas pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.” Hal itu tidak

berarti bahwa lengkapnya fasilitas menentukan jaminan terselenggaranya proses

belajar yang baik. Jika disangkutpautkan dengan tabel di atas maka ketersediaan

(19)

fasilitas belajar yang memadai dapat membantu proses belajar tersebut menjadi

lebih optimal.

Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui pemecahan masalah

mengenai prestasi belajar siswa tersebutmaka penulis mengambil judul “

PengaruhMinat dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi BelajarSiswa Kelas X Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif di SMK Pasundan 3 Bandung”.

1.2. Perumusan Masalah

Ada pun rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah tersebut

diuraikan dalam pernyataan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran

produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung ?

2. Bagaimana gambaran kelengkapan fasilitas belajar siswa pada mata pelajaran

produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung ?

3. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung ?

4. Seberapa besarpengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan

3 Bandung ?

5. Seberapa besarpengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan

(20)

6. Seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar terhadapprestasi

belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran

di SMK Pasundan 3 Bandung ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui gambaran tingkatminat belajar siswa pada mata pelajaran

produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung

2. Untuk mengetahui gambaran kelengkapan fasiilitasbelajar siswa pada mata

pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3

Bandung

3. Untuk mengetahui gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3

Bandung

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran

di SMK Pasundan 3 Bandung

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran

di SMK Pasundan 3 Bandung

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X

(21)

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaan sebagai

berikut :

1. Secara Teoritis

a.) Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang minat dan fasilitas

belajar terhadap prestasi belajar siswa

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan :

a.) Bagi Sekolah dapat dipergunakan sebagai bahan masukan guna

meningkatkan kualitas pendidikan

b.) Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

minat belajar dan fasilitas belajar dan dapat digunakan sebagai bahan

(22)
(23)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yang menjadi variabel bebas

(independent variabel) yaitu Minat (X1) dan fasilitas belajar (X2). Sedangkan

variabel terikatnya dan yang menjadi variabel terkatnya (dependent variabel)

adalah prestasi belajar siswa(Y). Penelitian ini dilakukan di SMK Pasundan 3

Bandung yang terletak di jl. Sumatra No. 41 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut sugiyono (2009:2) “Metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dari penjelasan di atas maka metode penelitian merupakan cara pemecahan

masalah penelitian secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan

fakta dan kesimpulan agar dapat lebih di pahami. Metode penelitian adalah suatu

teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data. Data

tersebut digunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah, dengan adanya analisa

sehingga menghasilkan suatu kebenaran data dalam suatu karya ilmiah yang

diteliti.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) “Pada dasarnya merupakan

(24)

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey

Method. Menurut Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan :

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Dengan penggunaan metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan

pengamatan untuk memperoleh gambaran yaitu variabel Minat Belajar, variabel

Fasilitas Belajar, dan variabel Prestasi Belajar. Objek yang diuji dalam penelitian

ini adalah “Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi

BelajarSiswa Kelas X Administrasi Perkantoran Pada MataPelajaran Produktif di SMK Pasundan 3 Bandung”.

3.3 Operasional Variabel

Operasional variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel

yang diteliti beresta pengukuran-pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat

dua variabel penelitian yaitu :

3.3.1 Variabel Bebas (Independen)

Menurut Uep dan Sambas (2011:88) variabel bebas (independen) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan pada

variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ada dua yaitu :

(25)

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Uep dan Sambas (2011:88) variabel terikat (dependen) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 3.1 sebagai berkut :

Tabel 3. 1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

untuk belajar Kehadiran siswa pada mata pelajaran produktif

O

dalam belajar Kesiapan belajar siswa pada mata pelajaran produktif 4 Konsentrasi siswa pada mata

pelajaran produktif 5

Kesadaran siswa mengerjakan

tugas mata pelajaran produktif 6 Motivasi

belajar Memiliki kemauan menguasai mata pelajaran produktif 7 Ingin mempelajari materi yang

tidak dimengerti 8

Dorongan untuk bersaing pada

mata pelajaran produktif 9

Pengetahuan Pengetahuan pada mata

pelajaran produktif bertambah 10 Bertambahnya keterampilan

setelah mempelajari mata

(26)

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Kenyamanan gedung sekolah O R

Kekokohan gedung sekolah 2

Keadaan ruang kelas

Kebersihan ruang kelas 3

Pencahayaan di kelas 4

Keberfungsian

yang dibutuhkan oleh siswa 7

Keadaan

keberfungsian mesin komputer 10

Ketersediaan buku-buku pelajaran

Memiliki buku sumber 11

Memiliki LKS 12

Optimalisasi media/alat bantu

Keberfungsian LCD Proyektor 13

Prestasi belajar

(27)

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh

instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi

pernyataan-pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Ating dan Sambas,

(2006:35) bahwa :

Skala likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang, dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari “sangat positif” hingga ke “sangat negatif terhadap sesuatu (objek psikologis)

Untuk perumusan alternatif jawaban, setiap jawaban item instrumen

menggunakan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jawaban

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

SS = Sangat Setuju S = Setuju

R = Ragu-ragu TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju

Yang terakhir adalah penetapan skala penilaian angket yaitu

dengan memberikan nilai pembobotan untuk setiap jenis pertanyaan yang

berskala ordinal.Skor 5-4-3-2-1 digunakan untuk pernyataan yang bersifat

mendukung dan skor 1-2-3-4-5 untuk pernyataan yang sifatnya tidak

(28)

Tabel 3. 2 Skala Likers

No Keterangan Skor Item

Positif

Skor Item Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Kurang Setuju 3 3

4 Tidak Setuju 2 4

5 Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber : Sugiyono (2009:134)

3.4 Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan tentang

data. Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai objek

yang akan diteliti, data tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder :

3.4.1 Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dan diolah secara

langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian.Data primer

ini diantaranya didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh siswa kelas X

Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung.

3.4.2 Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dalam bentuk

sudah jadi, hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain. Data sekunder ini

didapat dari sekolah SMK Pasundan 3 Bandung yang berkaitan dengan kajian

(29)

3.5 Populasi

Pengertian populasi menurut Sambas (2010:1) “Populasi adalah keseluruhan

elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang dimiliki ciri atau karakteristik

tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan).

Sedangkan pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.Dari kedua pendapat diatas maka

populasi merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang lingkupnya

terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah

rata-rata nilai mata pelajaran produktif. Adapun anggota populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3

Bandung.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui bisa tidaknya suatu instrumen sebagai alat pengumpulan

data maka harus diuji kelayakannya. Instrumen yang baik perlu melalui tahap

validitas dan relabilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Arikunto (2010:211) menjelaskan bahwa validitas adalah “Suatu ukuran

yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”.

Pengujian validitas instrument adalah dengan menggunakan teknik korelasi

(30)

√{ }{ }

(Suharsimi Arikunto, 2010:213)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah koresponden

X1 = Nomor item ke i

∑Xi = Jumlah skor item ke i

= Kuadrat skor item ke i

∑ = Jumlah dari kuadrat item ke i

∑Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

= Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑X1Y1 = Jumlah hasil kali item angket dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap responden

Langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrument penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diiuji validitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya. Sejauh ini belum ada ketentuan

(31)

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan

data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/

item angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil

perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang

terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat

bebas (db) = n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan

dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan α = 5%

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilaii hitung r dan

nilai tabel r. kriterianya : 1. Jika rxy hitung > r tabel, maka valid

(32)

Jika instrument itu valid, maka instrumen tersebut dapat dipergunakan

pada kuesioner penelitian.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen merupakan pengujian alat pengumpulan data kedua. Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi uji

reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari

instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam

penelitian ini adalah koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

r

11

=

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

σ

2

=

(Suharsimi Arikunto, 2010:239)

r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

∑X = Jumlah skor

(33)

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrument penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi responden pada tabel pembantu

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden

7. Menghitung kuadrat jumlah item yang diperoleh oleh masing-masing

responden

8. Menghiitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh

10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11. Menghitung nilai koefisien alfa

12. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi product

moment yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi

(34)

dilibatkan dalamuji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = n-2 =

20-2 = 18 dan α = 5%

13. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. kriterianya : 1. Jika hitung> r tabel, maka reliable

1. Jika hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan pengumpulan data terdapat beberapa cara untuk

memperoleh data penelitian yang disebut teknik pengumpulan data. Adapun

teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini yaitu :

1. Studi Litertur yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi menggunakan studi

kepustakaan dengan membaca dan menelaah berbagai dokumentasi yang

relevan untuk mengolaborasi dan memperdalam data serta pemberian makna

yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan

variabel yang diteliti

2. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan

mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data

mengenai profil sekolah, gambaran tingkat minat belajar, gambaran

kelengkapan fasilitas belajar dan gambaran prestasi belajar siswa kelas X

Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung.

3. Observasi yaitu mengamati secara langsung kegiatan di SMK Pasundan 3

Bandung. Khususnya yang berhubungan dengan keadaan minat belajar,

(35)

4. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberikan sekumpulan pertanyaan kepada responden untuk dijawab.

Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam

menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur berikut :

a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternative jawaban. Jenis

instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrument yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010:195) “instrumen tertutup yaitu

seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

c. Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban

yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian

ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2008:107), “Skala likert mempunyai gradasi sangat positif

dengan sangat negatif”.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

sebelum pengujian hipotesis dilakukan,syarat yang harus dipenuhi yaitu Uji

Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas

1.8.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

(36)

statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk

mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian

normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/

perhitungannya yang sederhana. Langkah kerja uji normalitas dengan metode

Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah :

: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas

data.

Tabel 3. 3

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X f fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(37)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva

Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi

normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut

Adalah D hitung.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal

(38)

1.8.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang

terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain,

bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria

yang peneliti gunakan adalah nilai hitung χ2> nilai tabel, maka H0 menyatakan

skornya homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut: χ2= (In10)[Σ

db. LogSi2)]

(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:294)

= Varians tiap kelompok data

Dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai barlett = (Log S2gab)(∑dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

dengan uji Barlett adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan

model tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 4

Model Tabel Uji Barlett

Indikator db= n-1 Log db.Log db.

(39)

3. Menghitung varians gabungan

4. Menghtung log dari varians gabungan

5. Menghitung nilai Barlett

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik krits pada α= 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah

banyaknya indikator

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

Nilai X2hitung< nilai X2tabel, H0 diterima (variansi data dinyatakan homogen)

Nilai X2hitung> nilaiX2tabel, H0 ditolak (variansi data dinyatakan tidak

homogen)

1.8.3. Uji Linieritas

Uji linieritas diilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

terikat dan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji

kelinieran regresi. Sebelum menguji linieritas regresi, harus diketahui persamaan

regresi sederhana yaitu :

Ŷ = a + bX (Sugiyono, 2007:244)

Keterangan :

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

(40)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angkapeningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Dengan ketentuan :

a =

=

̅

- b

̅

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus :

b =

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus :

JK

Reg[a]

=

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK Reg[b\a]) dengan rumus :

JKReg[b\a]= b. {∑XY- }

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus :

JKres= ∑Y2 - JKReg[b\a] – JK Reg[a]

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus :

(41)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus :

RJK

Res

=

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :

{ }

Untuk menghitung JKE ukuran data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar beriikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKRes - JKE

10. Menghiitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus :

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus :

RJKE =

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

Fhitung =

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan

rumus Ftabel = F (1-α)(db TC, dbε) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15. Membuat kesimpulan.

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan perpola linier

(42)

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Uep dan Sambas (2011:158) yaitu :

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data yaitu : mendeskripsikan data, dan

membuat kesimpulan tentang karakteristik populasi. Untuk mencapai tujuan

analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan

adalah sebagai berikut :

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrument pengumpulan

data

b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrument pengumpulan data

c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap

pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

variabel-variabel yang diteliti. Diberikan pemberian skor dari setiap item

berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding

(43)

Tabel 3. 5

Pola pembobotan Kuesioner Skala Likert

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding digunakan ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun

tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 6

Rekapitulasi Hasil Skorng Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1

2

N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Uep dan Sambas (2011:163) menyatakan bahwa :

Analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah

(44)

yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran

tingkat minat belajar siswa, untuk mengetahui gambaran kelengkapan fasilitas

belajar siswa, dan untuk mengetahui gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada

SMK Pasundan 3 Bandung.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan Variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari

responden.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang

diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama

sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5.1 -1 = 4.1

Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4.1/5 = 0,82

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki

batas bawah 1,82; interval ketiga memiliki batas bawah 2,64; interval keempat

memiliki batas bawah 3,46; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,28.

Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 7

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X1 X2

1,00 – 1,82 Sangat Rendah Tidak Lengkap

1,83 – 2,64 Rendah Kurang Lengkap

2,65 – 3,46 Cukup Tinggi Cukup Lengkap

3,47 – 4,28 Tinggi Lengkap

4,29 – 5,1 Sangat Tinggi Sangat Lengkap

(45)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang

dijelaskan dalam operasional variabel diatas. Pengujian hipotesis pun

menggunakan teknik statistik parametik yang menuntut data berbentuk interval.

Data ordinal hasil pengukuran diubah terlebh dahulu menjadi data interval dengan

menggunakan metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft excel, yaitu program Succesive Interval.

Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) excel.

2. Klik “Analize” pada menu bar

3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak dialog

“Method Of Succesive Interval”

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi data range pada kotak dialog input, dengan

cara memblok skor yang akan diubah skalanya

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) input label in first now

6. Pada option min value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5

7. Masih pada option, check list (√) display summary

(46)

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensia meliputi statistik parametris yang dugunakan untuk

data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data

nominal dan ordinal.Dalam penelitian ini menggunakan analisis parameteris

karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data inferensial yang

digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis data ini dilakukan untuk

menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.4,5, dan

6untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat dan fasilitas belajar terhadap

prestasi belajar siswa Administrasi Perkantoran kelas X di SMK Pasundan 3.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan

statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap

koefisien regresi.

3.10 Pengujian Hipotesis

Arikunto (2010:110) mengatakan bahwa “hipotesis dapat diartikan sebagai

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.Jawaban yang bersifat sementara tersebut

perlu diuji kebenarannya.sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur

yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis

ini. Dalam penelitian ini alat yang akan digunakan adalah regresi ganda. Dalam

pengujian menggunakan regresi ganda harus mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Menentukan rumusan masalah hipotesis H0 dan H1

(47)

H1: R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

2. Menentukan uji statisktik yang sesuai, yaitu : F =

Untuk menentukan nilai Uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996:91) :

a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus :

JK(Re g) =

b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus :

=

c. Menghitung nilai F dengan rumus :

=

Dimana : k = banyaknya Variabel bebas

3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai F tabel dengan derajat kebebasan untuk

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan criteria pengujian :

jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0

(48)
(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria

penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa minat belajarsiswa kelas X

Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung yang meliputi

indikator : (1) ketertarikan untuk belajar, (2) perhatian dalam belajar, (3)

motivasi belajar, dan (4) pengetahuan, secara keseluruhan berada pada

kategori cukup tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa sebagian besar

siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung

sudah memiliki minat belajar yang cukup tinggi.

2. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria

penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa fasilitas belajar siswa yang

diterima olehsiswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan

3 Bandung yang meliputi indikator : (1) penataan gedung sekolah, (2)

keadaan ruang kelas, (3) keberfungsian perpustakaan, (4) fasilitas kelas

dan laboratorium, (5) ketersediaan buku-buku pelajaran, dan (6)

optimalisasi media/ alat bantu, secara keseluruhan berada pada kategori

cukup lengkap. Hal ini mengandung arti bahwa sebagian besar siswa

kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung

menganggap bahwa fasilitas yang telah diberikan oleh pihak sekolah

(50)

di SMK Pasundan 3 Bandung berada pada kategori cukup. Hal ini mengandung arti

bahwa prestasi siswa sudah cukup baik.

4. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang pertama menunjukkan bahwa secara parsial minat

belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya

jika minat belajar tinggi maka prestasi belajar siswaakan tinggi dan sebaliknya jika

minat belajar rendah maka prestasi belajar pun akan rendah. Hal ini ditunjukkan dari

hasil uji korelasi parsial yang menunjukkan korelasi yang berada pada kategori cukup

sedangkan pengaruh variabel Minat Belajar (X1) terhadap variabel Prestasi Belajar (Y)

rendah. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel Minat Belajar

memberikan pengaruh yang rendah terhadap Prestasi Belajar.

5. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa secara parsial Fasilitas

Belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar siswa,

artinya jika fasilitas belajar tinggi maka prestasi belajarakan tinggi dan sebaliknya jika

fasilitas belajar rendah maka prestasi belajar siswa pun akan rendah. Hal ini

ditunjukkan dari hasil uji korelasi parsial yang menunjukkan korelasi yang berada pada

kategori cukup dan pengaruh variabel Fasilitas Belajar (X2) terhadap variabel prestasi

belajar (Y) cukup berpengaruh. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel

Fasilitas Belajar memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap Prestasi Belajar

siswa.

6. Selanjutnya berdasarkan hasil uji hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa secara

(51)

belajarburuk maka prestasi belajar pun akan buruk. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji

korelasi ganda yang menunjukkan korelasi yang berada pada kategori cukup begitu

juga dengan pengaruh variabel Minat Belajar (X1) dan Fasilitas Belajar (X2) terhadap

variabel Prestasi Belajar (Y) berada pada kategori cukup. Informasi ini memberikan

keterangan bahwa variabel Minat Belajar dan Fasilitas Belajar memberikan pengaruh

yang cukup kuat terhadap Prestasi Belajar.

1.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap dimensi, saran

yang dikemukakan mengacu kepada dimensi yang memiliki skor rata-rata terendah di antara

dimensi yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat

dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan memberikan motivasi-motivasi kepada siswa

dan mempertegas sikap bagi para siswa yang jarang hadir dalam setiap mata pelajaran

produktif administrasi perkantoran.

2. Sekolah senantiasa mempertahankan bahkan meningkatkan fasilitas belajar yang terdapat di

sekolah guna memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah terutama pada kebutuhan

kondisi laboratorium komputer siswa.

3. Masih adanya siswa yang memiliki nilai dibawah standar kelulusan dalam kegiatan belajar

(52)

dimana ketertarikan yang ditimbulkan ini akan berdampak pada minat siswa dalam belajar.

Sedangkan dari pihak sekolah agar dapat melengkapi fasilitas belajar yang sangat diperlukan

bagi siswa dalam menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif, terutama kondisi

laboratorium sekolah.

4. Bagi peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian dengan mengangkat faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang belum diungkapkan dalam skripsi ini.

Dengan demikian, hasilnya akan lebih beragam guna menambah referensi dalam pemecahan

masalah penurunan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai UAS khususnya pada

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek . Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdikbud.(1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati Mahmud. (1989). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Perguruan Tinggi.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia sukses belajar . Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hendrawati, Euis. (1987). Proses Belajar. Bandung : FIP-IKIP.

Kusuma, Amir Daien Indra. (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung : Karya Andhika Utama.

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. (2009). Analisis Korelasi,

Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

(54)

Mustaqim dan Abdul Wahib.(1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Purwanto, Ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sanapiah, Faisal. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Suardiman, Siti Partini. (1998). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Studying.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, CV. Bandung : Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung. PT : Remaja Rosdakarya.

Uep dan Sambas.(2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung. Karya Adhika Utama.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(55)

Skripsi :

Hari Dwi Subekti. (2007).Minat siswa SMA N 4 Yogyakarta Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Softball. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Rezti Presilya. (2012). Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar, dan fasilitas

belajar terhadap hasil belajar siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya. Skripsi

UPI. Tidak diterbitkan.

Riska Agustinawati. (2012). Pengaruh minat belajar, ekonomi keluarga, dan

fasilitas belajar sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi (Survei pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Bandung). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Subandi. (2007). Pengaruh kebiasaan belajar, fasilitas belajar, dan pemberian

embedded test dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Yanti Mulyantikasari. (2012).Pengaruh lingkungan belajar dan minat belajar

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Yanti Surya Anggraeni. (2008). Pengaruh minat, lingkungan keluarga, dan

fasilitas belajar terhadap prestasi belajar sswa pada mata pelajaran ekonomi (Studi survey pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri Kabupaten Garut). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Zakiyah Tsauroh. (2011). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar

(56)

Sumber Internet

Kherid, Zaitun, Y.A. 2009. Sumber Belajar Dari Berbagai Macam Sumber. (on line).

(57)

Gambar

Tabel 1. 1. Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran
Tabel 1. 2 Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa
Tabel 1. 3 Fasilitas Belajar siswa kelas X
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses tidak stedi atau proses transien adalah kebalikan dari proses stedi dimana properti dalam volume atur berubah dengan waktu, interaksi panas dan kerja antara sistem

Alasan pemilihan bahan ajar tentunya dilihat dari materi yang terkandung dalam bahan ajar apakah telah sesuai dengan kebutuhan siswa serta memenuhi Standar

(2005) Oil Palm: Nutrient Disorders and Nutrient Management (Oil Palm Series Vol. 7), Potash &amp; Phosphate Institute/ Potash &amp; Phosphate Institute of Canada &amp;

Selanjutnya Husain al-Dhahabi menunjuk contoh bagi tafsir nazari (falsafi) dengan tafsir Ibnu ‘Arabi (560-638 H.) yang berjudul at- Tafsīr al - Kabīr yang terdiri

Upaya hukum yang dapat dilakukan pengguna jasa dalam hal penyelesaian sengketa terkait dengan kerugian yang dialami sebagai penumpang bus Transjakarta tidak diatur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Periodontitis dengan pengobatan standar antibakteri tetrasiklin, disuplementasi ATRA, dengan pengaruhnya pada kesembuhan yang diukur dari status kolagen mencakup

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Galuh Ngreni Luberingtyas Menghasilkan video profil Madrasah Aliyah Negeri1 Sragen yang dapat dijadikan media