PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI
PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian SidangSarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen
Perkantoran
Oleh Gina Noviamanti
0906547
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN
PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG
Oleh Gina Noviamanti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Gina Noviamanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN
PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG
Gina Noviamanti 0906547
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I,
Drs. Endang Supardi, M.Si
NIP. 195905081987031002
Pembimbing II,
Drs. Budi Santoso, M.Si
NIP. 196008261987031001
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Dr. Rasto,S.Pd.,M.Pd
BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF
DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG
Oleh: Gina Noviamanti
0906547
Skripsi ini dibimbing oleh :
Pembimbing I,
Drs. Endang Supardi, M.Si
Pembimbing II,
Drs. Budi Santoso, M.Si.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat minat belajar siswa, gambaran kelengkapan fasilitas belajar siswa, gambaran tingkat prestasi belajar siswa,seberapa besar pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa, seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajarsiswa dan seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode eksplanatory survey. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan regresi ganda. Anggota populasi berjumlah 40 orang.
Berdasarkan hasil penelitian kepada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung, di dapatkan informasi bahwa secara parsial, minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswadan fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, secara simultan, minat belajar dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Secara garis besar keadaan minat belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung termasuk pada kategori cukup tinggi dan keadaan fasilitas belajar siswapun termasuk pada kategori cukup lengkap. Uji korelasi dengan menggunakan Pearson Product
Moment menunjukkan terdapat korelasi rendah (0.3302) antara minat belajar dengan prestasi
STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS OF GRADE X OFFICE ADMINISTRATION IN PRODUCTIVE AT SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.
By:
Gina Noviamanti 0906547
This Script is guieded by :
The first guide,
Drs. Endang Supardi, M.Si
The second guide,
Drs. Budi Santoso, M.Si.
This research conducted to grade X student administration office in Pasundan 3 Bandung vocational school. The aim of this research is to describe the level of student interest in learning, complete picture of student learning facility, picture of the level of student learning achievement, how much influence the interest in learning and learning facilities to learning achievement in grade X student administration office in Pasundan 3 Bandung vocational school.
This research uses eksplanatory survey methods questionnaire research used are questionnaire modified likert scale models. Technique data analysis used is simple linear regression analysis and dual analysis regression. The members of a population is 40 people.
Besed of the result of research to grade X student administration office in Pasundan 3 Bandung vocational school, obtained information partially that interest in learning affect student learning achievement and learning facilities affect student learning achievement, globally interest in learning and learning facilities jointly affect student learning achievement.
LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Konsep Minat Belajar... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengertian Minat ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Cara Menumbuhkan Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Faktor yang Mempengarui Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Konsep Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Aspek Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Macam Macam Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Indikator-Indikator dalam Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Konsep Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Teori-teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.2 Teori-teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.3 Prinsip-prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.5 Pengaruh dari minat belajar terhadap prestasi belajar siswa ... Error! Bookmark not defined.
2.6 Pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa ... Error! Bookmark not defined.
2.7 Pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswaError! Bookmark not defined.
2.8 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.9 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.10 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Variabel Bebas (Independen) ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1.1 Sejarah Singkat SMK Pasundan 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1.2 Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1.3 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Gambaran Variabel Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1. Variabel Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 1) Tanggapan Responden Mengenai Indkator Ketertarikan Untuk
Belajar... Error! Bookmark not defined.
2) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Perhatian Dalam
Belajar... Error! Bookmark not defined.
3) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Motivasi Belajar
Error! Bookmark not defined.
4) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pengetahuan .. Error!
Bookmark not defined.
4.1.3.2. Variabel Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined. 1) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penataan Gedung
3) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keberfungsian
Perpustakaan ... Error! Bookmark not defined.
4) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keadaan Fasilitas
Kelas dan Laboratorium ... Error! Bookmark not defined.
5) Tanggapan Responden Mengenai Indikator Ketersediaan
Buku-buku Pelajaran ... Error! Bookmark not defined.
6) Tanggapan Responden mengenai Indikator Optimalisasi Media /
Alat Bantu ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.3. Variabel Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
1) Uji Normalitas Variabel X1 (Minat Belajar) .... Error! Bookmark
not defined.
2) Uji Normalitas Variabel X2 (Fasilitas Belajar) Error! Bookmark
not defined.
4.1.4.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.1. Uji Hipotesis Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1. Analisis Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Analisis Fasilitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Analisis Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4. Analisis Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined.
4.2.5. Analisis Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined.
4.2.6. Analisis Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa
Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT IZIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 2 DAFTAR NILAI DAN REKAPITULASI KEHADIRANError! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti sekarang ini berkembangnya ilmu pendidikan
dan teknologi yang menuntut kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Persaingan global semakin ketat, agar dapat bersaing maka peningkatan sumber
daya manusia salah satunya diusahakan dalam pendidikan. Peningkatan tersebut
harus dilakukan secara terarah.
Pendidikan merupakan suatu investasi bangsa, dimana pendidikan pun
dijadikan tolak ukur kesuksesan suatu bangsa. Tanpa pendidikan suatu Negara
akan tertinggal jauh dari Negara lain. Sejalan dengan itu menurut Slameto
(2010:54) bahwa :
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi banyak digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa
dapat dilihat dari faktor intern dan faktor eksternnya. Faktor-faktor tersebut harus
dapat diatasi agar prestasi belajar siswa dapat meningkat, dengan adanya
upaya-upaya yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau pun dari luar. Karena hal
tersebut sangat menunjang prestasi siswa.
Bertitik tolak dari permasalahan di atas, berdasarkan data yang diperoleh
Bandung menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang diperoleh pada Ujian
Akhir Sekolah (UAS) tahun ajaran 2012-2013 ternyata sebagian siswa masih ada
yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), data
tersebut mengenai prestasi belajar siswa kelas X yang ada di program keahlian
Administrasi Perkantoran dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1. 1.
Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X AP Semester Ganjil di SMK Pasundan 3 Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013
NO Standar Kompetensi Jumlah
Siswa KKM
Sumber :SMK Pasundan 3 Bandung (data diolah)
Keterangan :
MPA : Melakukan Prosedur Administrasi
MPD : Menangani Penggandaan Dokumen
MPK : Mengelola Peralatan Kantor
PPAP : Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Berdasarkan data tabel 1.1 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa
mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk rata-rata kelas banyak yang belum
mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu 75. Dalam mata pelajaran
72,5%, mata pelajaran membuat dokumen siswa yang belum memenuhi KKM
sebanyak 31 siswa atau 77,5%, mata pelajaran melakukan prosedur administrasi
(MPA) siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 34 siswa atau 85%, mata
pelajaran menangani penggandaan dokumen (MPD) siswa yang belum memenuhi
KKM sebanyak 30 siswa atau 75%, mata pelajaran mengelola peralatan kantor
(MPK) siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 25 siswa atau 62,5%, dan
mata pelajaran Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran siswa
yang belum memenuhi KKM sebanyak 32 siswa atau 80%.
Data diatas menunjukkan bahwa terdapat masalah dimana siswa-siswa
masih banyak yang belum mencapai nilai Kriteria ketuntasan minimal. Nilai
tersebut dijadikan tolok ukur pengetahuan siswa, setelah mereka mengikuti
pelajaran selama satu semester.
Untuk mengetahui minat belajar siswa data konkrit yang dapat dilihat
yaitu tabel kehadiran siswa. Dalam tabel kehadiran siswa dapat terlihat tinggi
rendahnya kehadiran siswa-siswa tersebut. Jika kehadiran mereka baik maka
dapat dikatakan bahwa mereka memiliki minat belajar yang tinggi, dan jika
ketidakhadiran yang tinggi maka minat yang mereka miliki rendah. Minat timbul
dikarenakan adanya dorongan dari diri sendiri untuk mencapai kenginan yang
mereka harapkan atau melakukan hal-hal yang mereka sukai.
Di bawah ini akan dipaparkan mengenai data ketidakhadiran siswa dalam
Tabel 1. 2
Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa
Administrasi Perkantoran Semester Ganjil di SMK Pasudan 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Sumber :Bidang layanan dan konseling (diolah)
Berdasarkan data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.2 di atas
terlihat kurangnya minat belajar dari sebagian siswa. Hal ini terlihat dari hasil
rekapitulasi ketidakhadiran siswa yang peneliti uraikan dalam tabel 1.2 yang
menggambarkan tingginya ketidakhadiran siswa dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.
Untuk ketidakhadiran siswa di SMK Pasundan 3 Bandung belum terdapat
standar ksusus yang ditetapkan oleh sekolah. Namu sekolah selalu mengawasi dan
memberikan tindakan kepada siswa yang sering tidak masuk sekolah, mungkin
untuk siswa yang sakit dan ijin masih diberikan toleransi oleh sekolah itu pun
harus disertai surat sakit dari dokter dan surat ijin dari orang tua yang
bersangkutan. Dan siswayang tidak masuk sekolah tanpa ada keterangan maka
pihak sekolah pasti mengundang orang tua anak tersebut untuk datang ke sekolah
memberikan keterangan mengenai ketidakhadiran anaknya di sekolah, dan pasti
pihak sekolah menindaklanjutinya dan memberikan peringatan kepada siswa
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi adalah minat. Syaiful Bahri Djamarah (2011:157) mengungkapkan bahwa “Minat belajar yang
besar akan menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya kurangnya minat belajar akan menghasilkan prestasi yang rendah”. Jika dikaitkan dengan tabel
ketidakhadiran di atas maka terlihat jelas bahwa ketidakhadiran siswa yang
merupakan gambaran minat belajar mereka memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar mereka. Semakain siswa tersebut memiliki minat yang besar maka
semakin besar pula peluang untuk meraih prestasi yang lebih unggul. Tetapi
sebaliknya semakin minat siswa tersebut rendah maka peluang untuk meraih
prestasi yang tinggi pun semakin sempit. Jika mereka hadir dalam pelajaran maka
akan memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan siswa yang tidak
mengikuti pelajaran tersebut. Jika membandingkan siswa yang hadir dan siswa
yang tidk hadir maka pengetahuan yang diterima siswa akan berbeda. Dimana
pengetahuan tersebut akan dijadikan tolok ukur untuk meraih prestasi.
Dilihat dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa minat memiliki
kaitan dengan prestasi belajar siswa, maka dari itu guru dituntut untuk
menciptakan pembelajaran yang menarik. Dimana proses pembelajaran yang
menarik akan menciptakan peningkatan minat belajar siswa.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tdak hanya minat belajar
siswa, tetapi fasilitas belajar siswa pun sangatlah berpengaruh. Fasilitas
menunjang berjalannya proses belajar mengajar, jika fasilitas yang tersedia kurang
memadai maka proses belajar belajar tidak akan optimal. Untuk mengetahui
Tabel 1. 3
Fasilitas Belajar siswa kelas X
Administrasi Perkantoran Semester Ganjil di SMK Pasudan 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Yang bisa dipakai 20, dan 1 komputer digunakan untuk 2
Dilihat dari data diatas bahwa fasilitas yang ada di sekolah SMK Pasundan
3 Bandung belum memenuhi kebutuhan siswa. mesin tik yang ada di SMK
Pasundan 3 Bandung terdapat 41 sedangkan yang dapat digunakan hanya 20 jadi
mesin tik yang dibutuhkan masih kurang. Yang layak digunakan hanya setengah
dari jumlah murid kelas X AP. LCD Proyektor yang dimiliki oleh Administrasi
Perkantoran hanya 3, LCD Proyektor tersebut yang 1 merupakan fasilitas Lab
Administrasi Perkantoran, yang 1 digunakan di ruang kelas XII, dan yang 1 lagi
dipergunakan oleh seluruh angkatan siswa Administrasi Perkantoran jadi
pemakaian LCD Proyektor tersebut bergiliran tidak semua kelas memiliki fasilitas
LCD Proyektor. Komputer yang tersedia di Lab Administrasi Perkantoran hanya
fasilitas komputer tersebut hanya setengah dari jumlah murid dimana 1 komputer
digunakan oleh 2 murid. Kursi dan meja yang digunakan tidak seperti meja dan
kursi yang digunakan di kelas lain, yang digunakan oleh siswa kelas X
Administrasi Perkantoran yaitu kursi yang menyatu dengan meja, hal tersebut
membuat ruang gerak siswa terbatas karena berdesakan. Lab Administrasi
Perkantoran yang tersedia kurang luas dikarenakan jumlah siswa yang cukup
banyak yaitu 40 siswa. Perpustakaan yang ada tempatnya kurang strategis, tidak
ada meja dan kursi yang disediakan untuk siswa membaca buku di perpustakaan
karena ruangan perpustakaan tersebut cukup sempit.
Untuk kelengkapan fasilitas di sekolah SMK Pasundan 3 Bandung dapat di
katakana cukup lengkap hanya penggunaannya kurang optimal dengan banyaknya
alat yang masih bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dari data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa sangat
erat kaitannya dengan fasilitas belajar. Proses belajar mengajar akan terselenggara
dengan baik dengan adanya fasilitas belajar yang menunjang, namun fasilitas
belajar yang menunjang tidak menjamin prestasi yang tinggi. Seperti pernyataan
menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:249) mengatakan bahwa “Lengkapnya fasilitas pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.” Hal itu tidak
berarti bahwa lengkapnya fasilitas menentukan jaminan terselenggaranya proses
belajar yang baik. Jika disangkutpautkan dengan tabel di atas maka ketersediaan
fasilitas belajar yang memadai dapat membantu proses belajar tersebut menjadi
lebih optimal.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui pemecahan masalah
mengenai prestasi belajar siswa tersebutmaka penulis mengambil judul “
PengaruhMinat dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi BelajarSiswa Kelas X Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif di SMK Pasundan 3 Bandung”.
1.2. Perumusan Masalah
Ada pun rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah tersebut
diuraikan dalam pernyataan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran
produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung ?
2. Bagaimana gambaran kelengkapan fasilitas belajar siswa pada mata pelajaran
produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung ?
3. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung ?
4. Seberapa besarpengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan
3 Bandung ?
5. Seberapa besarpengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan
6. Seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar terhadapprestasi
belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran
di SMK Pasundan 3 Bandung ?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui gambaran tingkatminat belajar siswa pada mata pelajaran
produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung
2. Untuk mengetahui gambaran kelengkapan fasiilitasbelajar siswa pada mata
pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3
Bandung
3. Untuk mengetahui gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3
Bandung
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran
di SMK Pasundan 3 Bandung
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X Administrasi Perkantoran
di SMK Pasundan 3 Bandung
6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar dan fasilitas belajar
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelas X
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaan sebagai
berikut :
1. Secara Teoritis
a.) Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang minat dan fasilitas
belajar terhadap prestasi belajar siswa
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan :
a.) Bagi Sekolah dapat dipergunakan sebagai bahan masukan guna
meningkatkan kualitas pendidikan
b.) Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
minat belajar dan fasilitas belajar dan dapat digunakan sebagai bahan
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yang menjadi variabel bebas
(independent variabel) yaitu Minat (X1) dan fasilitas belajar (X2). Sedangkan
variabel terikatnya dan yang menjadi variabel terkatnya (dependent variabel)
adalah prestasi belajar siswa(Y). Penelitian ini dilakukan di SMK Pasundan 3
Bandung yang terletak di jl. Sumatra No. 41 Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut sugiyono (2009:2) “Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Dari penjelasan di atas maka metode penelitian merupakan cara pemecahan
masalah penelitian secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan
fakta dan kesimpulan agar dapat lebih di pahami. Metode penelitian adalah suatu
teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data. Data
tersebut digunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah, dengan adanya analisa
sehingga menghasilkan suatu kebenaran data dalam suatu karya ilmiah yang
diteliti.
Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) “Pada dasarnya merupakan
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey
Method. Menurut Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan :
Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.
Dengan penggunaan metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan
pengamatan untuk memperoleh gambaran yaitu variabel Minat Belajar, variabel
Fasilitas Belajar, dan variabel Prestasi Belajar. Objek yang diuji dalam penelitian
ini adalah “Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
BelajarSiswa Kelas X Administrasi Perkantoran Pada MataPelajaran Produktif di SMK Pasundan 3 Bandung”.
3.3 Operasional Variabel
Operasional variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel
yang diteliti beresta pengukuran-pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat
dua variabel penelitian yaitu :
3.3.1 Variabel Bebas (Independen)
Menurut Uep dan Sambas (2011:88) variabel bebas (independen) adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan pada
variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ada dua yaitu :
3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)
Menurut Uep dan Sambas (2011:88) variabel terikat (dependen) adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.
Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 3.1 sebagai berkut :
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
untuk belajar Kehadiran siswa pada mata pelajaran produktif
O
dalam belajar Kesiapan belajar siswa pada mata pelajaran produktif 4 Konsentrasi siswa pada mata
pelajaran produktif 5
Kesadaran siswa mengerjakan
tugas mata pelajaran produktif 6 Motivasi
belajar Memiliki kemauan menguasai mata pelajaran produktif 7 Ingin mempelajari materi yang
tidak dimengerti 8
Dorongan untuk bersaing pada
mata pelajaran produktif 9
Pengetahuan Pengetahuan pada mata
pelajaran produktif bertambah 10 Bertambahnya keterampilan
setelah mempelajari mata
Variabel Indikator Ukuran Skala No
Kenyamanan gedung sekolah O R
Kekokohan gedung sekolah 2
Keadaan ruang kelas
Kebersihan ruang kelas 3
Pencahayaan di kelas 4
Keberfungsian
yang dibutuhkan oleh siswa 7
Keadaan
keberfungsian mesin komputer 10
Ketersediaan buku-buku pelajaran
Memiliki buku sumber 11
Memiliki LKS 12
Optimalisasi media/alat bantu
Keberfungsian LCD Proyektor 13
Prestasi belajar
Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh
instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi
pernyataan-pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Ating dan Sambas,
(2006:35) bahwa :
Skala likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang, dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari “sangat positif” hingga ke “sangat negatif terhadap sesuatu (objek psikologis)
Untuk perumusan alternatif jawaban, setiap jawaban item instrumen
menggunakan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jawaban
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
SS = Sangat Setuju S = Setuju
R = Ragu-ragu TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju
Yang terakhir adalah penetapan skala penilaian angket yaitu
dengan memberikan nilai pembobotan untuk setiap jenis pertanyaan yang
berskala ordinal.Skor 5-4-3-2-1 digunakan untuk pernyataan yang bersifat
mendukung dan skor 1-2-3-4-5 untuk pernyataan yang sifatnya tidak
Tabel 3. 2 Skala Likers
No Keterangan Skor Item
Positif
Skor Item Negatif
1 Sangat Setuju 5 1
2 Setuju 4 2
3 Kurang Setuju 3 3
4 Tidak Setuju 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber : Sugiyono (2009:134)
3.4 Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan tentang
data. Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai objek
yang akan diteliti, data tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder :
3.4.1 Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dan diolah secara
langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian.Data primer
ini diantaranya didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh siswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung.
3.4.2 Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dalam bentuk
sudah jadi, hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain. Data sekunder ini
didapat dari sekolah SMK Pasundan 3 Bandung yang berkaitan dengan kajian
3.5 Populasi
Pengertian populasi menurut Sambas (2010:1) “Populasi adalah keseluruhan
elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang dimiliki ciri atau karakteristik
tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan).
Sedangkan pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.Dari kedua pendapat diatas maka
populasi merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang lingkupnya
terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah
rata-rata nilai mata pelajaran produktif. Adapun anggota populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3
Bandung.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui bisa tidaknya suatu instrumen sebagai alat pengumpulan
data maka harus diuji kelayakannya. Instrumen yang baik perlu melalui tahap
validitas dan relabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
Arikunto (2010:211) menjelaskan bahwa validitas adalah “Suatu ukuran
yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”.
Pengujian validitas instrument adalah dengan menggunakan teknik korelasi
√{ }{ }
(Suharsimi Arikunto, 2010:213)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah koresponden
X1 = Nomor item ke i
∑Xi = Jumlah skor item ke i
= Kuadrat skor item ke i
∑ = Jumlah dari kuadrat item ke i
∑Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
= Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑X1Y1 = Jumlah hasil kali item angket dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap responden
Langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrument penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diiuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya. Sejauh ini belum ada ketentuan
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan
data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/
item angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil
perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang
terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat
bebas (db) = n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan
dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan α = 5%
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilaii hitung r dan
nilai tabel r. kriterianya : 1. Jika rxy hitung > r tabel, maka valid
Jika instrument itu valid, maka instrumen tersebut dapat dipergunakan
pada kuesioner penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen merupakan pengujian alat pengumpulan data kedua. Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi uji
reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam
penelitian ini adalah koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :
r
11=
Dimana : Rumus varians sebagai berikut :
σ
2=
(Suharsimi Arikunto, 2010:239)
r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
∑X = Jumlah skor
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrument penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi responden pada tabel pembantu
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden
7. Menghitung kuadrat jumlah item yang diperoleh oleh masing-masing
responden
8. Menghiitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh
10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
11. Menghitung nilai koefisien alfa
12. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi product
moment yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi
dilibatkan dalamuji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = n-2 =
20-2 = 18 dan α = 5%
13. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. kriterianya : 1. Jika hitung> r tabel, maka reliable
1. Jika hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan pengumpulan data terdapat beberapa cara untuk
memperoleh data penelitian yang disebut teknik pengumpulan data. Adapun
teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini yaitu :
1. Studi Litertur yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi menggunakan studi
kepustakaan dengan membaca dan menelaah berbagai dokumentasi yang
relevan untuk mengolaborasi dan memperdalam data serta pemberian makna
yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan
variabel yang diteliti
2. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan
mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data
mengenai profil sekolah, gambaran tingkat minat belajar, gambaran
kelengkapan fasilitas belajar dan gambaran prestasi belajar siswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung.
3. Observasi yaitu mengamati secara langsung kegiatan di SMK Pasundan 3
Bandung. Khususnya yang berhubungan dengan keadaan minat belajar,
4. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberikan sekumpulan pertanyaan kepada responden untuk dijawab.
Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam
menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur berikut :
a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan
b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternative jawaban. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrument yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010:195) “instrumen tertutup yaitu
seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
c. Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban
yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.
d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian
ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2008:107), “Skala likert mempunyai gradasi sangat positif
dengan sangat negatif”.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan,syarat yang harus dipenuhi yaitu Uji
Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas
1.8.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk
mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian
normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/
perhitungannya yang sederhana. Langkah kerja uji normalitas dengan metode
Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah :
: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas
data.
Tabel 3. 3
Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X f fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi
normal.
Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion
dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut
Adalah D hitung.
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal
1.8.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang
terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain,
bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen.
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria
yang peneliti gunakan adalah nilai hitung χ2> nilai tabel, maka H0 menyatakan
skornya homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut: χ2= (In10)[Σ
db. LogSi2)]
(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:294)
= Varians tiap kelompok data
Dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai barlett = (Log S2gab)(∑dbi)
S2gab = Varians gabungan = S2gab =
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
dengan uji Barlett adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan
model tabel sebagai berikut :
Tabel 3. 4
Model Tabel Uji Barlett
Indikator db= n-1 Log db.Log db.
3. Menghitung varians gabungan
4. Menghtung log dari varians gabungan
5. Menghitung nilai Barlett
6. Menghitung nilai X2
7. Menentukan nilai dan titik krits pada α= 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah
banyaknya indikator
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai X2hitung< nilai X2tabel, H0 diterima (variansi data dinyatakan homogen)
Nilai X2hitung> nilaiX2tabel, H0 ditolak (variansi data dinyatakan tidak
homogen)
1.8.3. Uji Linieritas
Uji linieritas diilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat dan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji
kelinieran regresi. Sebelum menguji linieritas regresi, harus diketahui persamaan
regresi sederhana yaitu :
Ŷ = a + bX (Sugiyono, 2007:244)
Keterangan :
Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angkapeningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Dengan ketentuan :
a =
=
̅
- b
̅
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus :
b =
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus :
JK
Reg[a]=
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK Reg[b\a]) dengan rumus :
JKReg[b\a]= b. {∑XY- }
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus :
JKres= ∑Y2 - JKReg[b\a] – JK Reg[a]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:
RJKReg[a] = JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus :
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus :
RJK
Res=
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :
{ }
Untuk menghitung JKE ukuran data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar beriikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :
JKTC = JKRes - JKE
10. Menghiitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus :
RJKTC =
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus :
RJKE =
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :
Fhitung =
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan
rumus Ftabel = F (1-α)(db TC, dbε) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15. Membuat kesimpulan.
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan perpola linier
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menurut Uep dan Sambas (2011:158) yaitu :
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Adapun tujuan dilakukannya analisis data yaitu : mendeskripsikan data, dan
membuat kesimpulan tentang karakteristik populasi. Untuk mencapai tujuan
analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrument pengumpulan
data
b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrument pengumpulan data
c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut
variabel-variabel yang diteliti. Diberikan pemberian skor dari setiap item
berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding
Tabel 3. 5
Pola pembobotan Kuesioner Skala Likert
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)
d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding digunakan ke dalam tabel
rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun
tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 6
Rekapitulasi Hasil Skorng Angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ………. N
1
2
N
Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Uep dan Sambas (2011:163) menyatakan bahwa :
Analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah
yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran
tingkat minat belajar siswa, untuk mengetahui gambaran kelengkapan fasilitas
belajar siswa, dan untuk mengetahui gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada
SMK Pasundan 3 Bandung.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan Variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari
responden.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang
diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama
sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :
Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5.1 -1 = 4.1
Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4.1/5 = 0,82
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki
batas bawah 1,82; interval ketiga memiliki batas bawah 2,64; interval keempat
memiliki batas bawah 3,46; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,28.
Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 7
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X1 X2
1,00 – 1,82 Sangat Rendah Tidak Lengkap
1,83 – 2,64 Rendah Kurang Lengkap
2,65 – 3,46 Cukup Tinggi Cukup Lengkap
3,47 – 4,28 Tinggi Lengkap
4,29 – 5,1 Sangat Tinggi Sangat Lengkap
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang
dijelaskan dalam operasional variabel diatas. Pengujian hipotesis pun
menggunakan teknik statistik parametik yang menuntut data berbentuk interval.
Data ordinal hasil pengukuran diubah terlebh dahulu menjadi data interval dengan
menggunakan metode Succesive Interval (MSI).
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan pada Microsoft excel, yaitu program Succesive Interval.
Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) excel.
2. Klik “Analize” pada menu bar
3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak dialog
“Method Of Succesive Interval”
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi data range pada kotak dialog input, dengan
cara memblok skor yang akan diubah skalanya
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) input label in first now
6. Pada option min value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5
7. Masih pada option, check list (√) display summary
3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Statistik inferensia meliputi statistik parametris yang dugunakan untuk
data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data
nominal dan ordinal.Dalam penelitian ini menggunakan analisis parameteris
karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data inferensial yang
digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis data ini dilakukan untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.4,5, dan
6untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat dan fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa Administrasi Perkantoran kelas X di SMK Pasundan 3.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap
koefisien regresi.
3.10 Pengujian Hipotesis
Arikunto (2010:110) mengatakan bahwa “hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.Jawaban yang bersifat sementara tersebut
perlu diuji kebenarannya.sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur
yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis
ini. Dalam penelitian ini alat yang akan digunakan adalah regresi ganda. Dalam
pengujian menggunakan regresi ganda harus mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menentukan rumusan masalah hipotesis H0 dan H1
H1: R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y
2. Menentukan uji statisktik yang sesuai, yaitu : F =
Untuk menentukan nilai Uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996:91) :
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus :
JK(Re g) =
b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus :
=
c. Menghitung nilai F dengan rumus :
=
Dimana : k = banyaknya Variabel bebas
3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai F tabel dengan derajat kebebasan untuk
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan criteria pengujian :
jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria
penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa minat belajarsiswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung yang meliputi
indikator : (1) ketertarikan untuk belajar, (2) perhatian dalam belajar, (3)
motivasi belajar, dan (4) pengetahuan, secara keseluruhan berada pada
kategori cukup tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa sebagian besar
siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung
sudah memiliki minat belajar yang cukup tinggi.
2. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria
penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa fasilitas belajar siswa yang
diterima olehsiswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan
3 Bandung yang meliputi indikator : (1) penataan gedung sekolah, (2)
keadaan ruang kelas, (3) keberfungsian perpustakaan, (4) fasilitas kelas
dan laboratorium, (5) ketersediaan buku-buku pelajaran, dan (6)
optimalisasi media/ alat bantu, secara keseluruhan berada pada kategori
cukup lengkap. Hal ini mengandung arti bahwa sebagian besar siswa
kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 3 Bandung
menganggap bahwa fasilitas yang telah diberikan oleh pihak sekolah
di SMK Pasundan 3 Bandung berada pada kategori cukup. Hal ini mengandung arti
bahwa prestasi siswa sudah cukup baik.
4. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang pertama menunjukkan bahwa secara parsial minat
belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya
jika minat belajar tinggi maka prestasi belajar siswaakan tinggi dan sebaliknya jika
minat belajar rendah maka prestasi belajar pun akan rendah. Hal ini ditunjukkan dari
hasil uji korelasi parsial yang menunjukkan korelasi yang berada pada kategori cukup
sedangkan pengaruh variabel Minat Belajar (X1) terhadap variabel Prestasi Belajar (Y)
rendah. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel Minat Belajar
memberikan pengaruh yang rendah terhadap Prestasi Belajar.
5. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa secara parsial Fasilitas
Belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar siswa,
artinya jika fasilitas belajar tinggi maka prestasi belajarakan tinggi dan sebaliknya jika
fasilitas belajar rendah maka prestasi belajar siswa pun akan rendah. Hal ini
ditunjukkan dari hasil uji korelasi parsial yang menunjukkan korelasi yang berada pada
kategori cukup dan pengaruh variabel Fasilitas Belajar (X2) terhadap variabel prestasi
belajar (Y) cukup berpengaruh. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel
Fasilitas Belajar memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap Prestasi Belajar
siswa.
6. Selanjutnya berdasarkan hasil uji hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa secara
belajarburuk maka prestasi belajar pun akan buruk. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji
korelasi ganda yang menunjukkan korelasi yang berada pada kategori cukup begitu
juga dengan pengaruh variabel Minat Belajar (X1) dan Fasilitas Belajar (X2) terhadap
variabel Prestasi Belajar (Y) berada pada kategori cukup. Informasi ini memberikan
keterangan bahwa variabel Minat Belajar dan Fasilitas Belajar memberikan pengaruh
yang cukup kuat terhadap Prestasi Belajar.
1.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap dimensi, saran
yang dikemukakan mengacu kepada dimensi yang memiliki skor rata-rata terendah di antara
dimensi yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan memberikan motivasi-motivasi kepada siswa
dan mempertegas sikap bagi para siswa yang jarang hadir dalam setiap mata pelajaran
produktif administrasi perkantoran.
2. Sekolah senantiasa mempertahankan bahkan meningkatkan fasilitas belajar yang terdapat di
sekolah guna memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah terutama pada kebutuhan
kondisi laboratorium komputer siswa.
3. Masih adanya siswa yang memiliki nilai dibawah standar kelulusan dalam kegiatan belajar
dimana ketertarikan yang ditimbulkan ini akan berdampak pada minat siswa dalam belajar.
Sedangkan dari pihak sekolah agar dapat melengkapi fasilitas belajar yang sangat diperlukan
bagi siswa dalam menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif, terutama kondisi
laboratorium sekolah.
4. Bagi peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian dengan mengangkat faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang belum diungkapkan dalam skripsi ini.
Dengan demikian, hasilnya akan lebih beragam guna menambah referensi dalam pemecahan
masalah penurunan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai UAS khususnya pada
DAFTAR PUSTAKA
Buku Sumber
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek . Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdikbud.(1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati Mahmud. (1989). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Perguruan Tinggi.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia sukses belajar . Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hendrawati, Euis. (1987). Proses Belajar. Bandung : FIP-IKIP.
Kusuma, Amir Daien Indra. (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung : Karya Andhika Utama.
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. (2009). Analisis Korelasi,
Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Mustaqim dan Abdul Wahib.(1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.
Purwanto, Ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sanapiah, Faisal. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam
Penelitian. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Suardiman, Siti Partini. (1998). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Studying.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, CV. Bandung : Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung. PT : Remaja Rosdakarya.
Uep dan Sambas.(2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung. Karya Adhika Utama.
Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Skripsi :
Hari Dwi Subekti. (2007).Minat siswa SMA N 4 Yogyakarta Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Softball. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rezti Presilya. (2012). Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar, dan fasilitas
belajar terhadap hasil belajar siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya. Skripsi
UPI. Tidak diterbitkan.
Riska Agustinawati. (2012). Pengaruh minat belajar, ekonomi keluarga, dan
fasilitas belajar sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi (Survei pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Bandung). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Subandi. (2007). Pengaruh kebiasaan belajar, fasilitas belajar, dan pemberian
embedded test dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Yanti Mulyantikasari. (2012).Pengaruh lingkungan belajar dan minat belajar
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Yanti Surya Anggraeni. (2008). Pengaruh minat, lingkungan keluarga, dan
fasilitas belajar terhadap prestasi belajar sswa pada mata pelajaran ekonomi (Studi survey pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri Kabupaten Garut). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Zakiyah Tsauroh. (2011). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Sumber Internet
Kherid, Zaitun, Y.A. 2009. Sumber Belajar Dari Berbagai Macam Sumber. (on line).