392/UN.40.FPEB.1.PL/2012
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(Suatu Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
IMAM AGUS SUINTRI
0801105
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN
(Suatu Kasus Pada Bank Perkreditan
Rakyat Di Kota Bandung)
Oleh
Imam Agus Suintri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Imam Agus Suintri 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Imam Agus Suintri, 2013
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN
(Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)
Oleh :
IMAM AGUS SUINTRI 0801105
Dosen Pembimbing:
Dra. Silviana Agustami M.Si.,Ak Toni Heryana S.Pd.,MM
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penerapan SAK ETAP pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung (2) mengetahui kualitas laporan keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung dan (3) mengetahui pengaruh penerapan SAK ETAP terhadap kualitas laporan keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer untuk variabel penerapan SAK ETAP dan kualitas laporan keuangan melalui kuesioner yang didistribusikan kepada 11 Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verikatif. Adapun alat analisis statistic dalam penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan di antara kedua variabel sedangkan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan dari variabel independen (X) dalam mempengaruhi variabel dependen (Y).
Hasil penelitian ini menunjukan (1) penerapan SAK ETAP pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung pada umumnya telah dilaksanakan secara memadai (2) Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan secara memadai dengan memenuhi unsur-unsur relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami (3) Penerapan SAK ETAP berpengaruh sedang terhadap kualitas laporan keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung, yaitu sebesar 0,587. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi penerapan SAK ETAP memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 34,5%% terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di kota Bandung, sementara sisanya sebesar 65,5% merupakan kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE EFFECT OF STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK IMPLEMENTATION TO THE QUALITY OF
FINANCIAL REPORTS
(Case Study in Bank Perkreditan Rakyat kota Bandung)
By :
IMAM AGUS SUINTRI 0801105
Supervisor:
Dra. Silviana Agustami M.Si.,Ak Toni Heryana S.Pd.,MM
This study aims to (1) determine the implementation of SAK ETAP at BPR in the Bandung city (2) determine the quality of the financial reports of BPR in the Bandung city, and (3) determine the effect of the implementation of SAK ETAP to quality financial reports on BPR in Bandung city. In this study, researchers used primary data for variable implementation of SAK ETAP and the quality of financial reporting through questionnaires distributed to 11 BPR in the Bandung city.
The method used in this research is descriptive method verikatif. The statistical analysis tools in this study using Spearman rank correlation to determine the direction and strength of the relationship between the two variables, while the coefficient of determination is used to determine the ability of the independent variable (X) in influencing the dependent variable (Y).
These results indicate (1) the implementation of SAK ETAP at BPR in the Bandung city in general has been implemented adequately (2) BPR in the Bandung city has been preparing and presenting the financial statements sufficient to satisfy the elements of relevant, reliable, able to comparable, and understandable (3) the implementation of SAK ETAP moderate effect on the quality of the financial reports of BPR in the Bandung city, amounting to 0.587. Based on the calculation of the coefficient of determination SAK ETAP implementation contribute to or influence by 34.5%% of the quality of financial reporting at BPR in the Bandung city, while the remaining 65.5% was contributed by other factors not examined.
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.1.1 Perbankan ... 6
2.1.1.1 Pengertian Bank ... 6
2.1.1.2 Jenis-Jenis Bank ... 7
2.1.2Bank Perkreditan Rakyat ... 8
2.1.2.1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat ... 8
2.1.2.2 Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat ... 8
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.1.3.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 10
2.1.3.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 10
2.1.3.3 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP ... 11
2.1.4 Kualitas Laporan Keuangan ... 20
2.2 Kerangka Teoritis ... 23
2.3 Hipotesis ... 26
BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 . Obyek Penelitian ... 27
3.2 . Metode penelitian ... 27
3.2.1 Desain Penelitian ... 27
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi variabel ... 28
3.2.3 Unit Analisis ... 30
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 33
3.2.5.1 Uji Validitas ... 34
3.2.5.2 Uji Reliabilitas ... 37
3.2.5.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 40
3.2.5.4 Uji Hipotesis ... 40
3.2.5.5 Uji Koefisien Determinasi... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subjek Penelitian ... 43
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.1.2.1 Deskripsi Data Variabel X (Penerapan SAK ETAP) ... 45
4.1.2.1.1 Analisis Deskriptif Data Variabel X ... 46
4.1.2.2 Deskriptif Data Variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) ... 53
4.1.2.2.1 Analisis Deskriptif Data Variabel Y ... 53
4.1.3 Pengaruh Penerapan SAK ETAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan .. 58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
4.2.1 Penerapan SAK ETAP ... 60
4.2.2 Kualitas Laporan Keuangan ... 62
4.2.3 Pengaruh Penerapan SAK ETAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan .. 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 66
5.2Saran ... 67
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penyaluran Kredit oleh BPR ... 1
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 31
Tabel 3.2 Daftar BPR di Kota Bandung ... 32
Tabel 3.3 Skala Likert Pernyataan Positif dan Negatif ... 34
Tabel 3.4 Interpretasi Skor ... 35
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 37
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 38
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 40
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 41
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi . 43 Tabel 4.1 Bank Perkreditan Rakyat ... 46
Tabel 4.2 Interpretasi Skor ... 48
Tabel 4.3 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Penyajian Laporan Keuangan ... 48
Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Laporan Laba Rugi ... 49
Tabel 4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Catatan Atas Laporan Keuangan ... 50
Tabel 4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Laporan Arus Kas .... 51
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Akuntansi Aset
Tidak Berwujud ... 52
Tabel 4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Akuntansi Biaya Pinjaman ... 53
Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Akuntansi Pajak Penghasilan ... 53
Tabel 4.11 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel X ... 54
Tabel 4.12 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Relevan ... 56
Tabel 4.13 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Andal ... 57
Tabel 4.14 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Dapat Dibandingkan ... 58
Tabel 4.15 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Dimensi Dapat Dipahami ... 59
Tabel 4.16 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Y ... 60
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kredit yang Diberikan BPR ... 2
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner
Lampiran II Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran III Hasil Uji Validitas
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam sistem perbankan di Indonesia , Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
memiliki peran yang penting, yaitu memberikan pelayanan perbankan kepada
usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan.
Dengan membantu dalam memberikan pelayanan perbankan khususnya dalam
pemberian pinjaman untuk menciptakan pekerjaan mandiri kepada rakyat kecil
yang bekerja dalam sektor informal di kota maupun di daerah pedesaan, BPR
berperan dalam membantu menciptakan lapangan kerja baru, pemerataan
kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan.
Di Indonesia, BPR diatur dalam Undang-Undang (UU) nomor 10 tahun
1998, UU ini dibuat untuk menggantikan UU nomor 7 tahun 1992 tentang
perbankan. Dalam UU tersebut BPR didefinisikan sebagai “Bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran”.
Tabel 1.1 Penyaluran Kredit oleh BPR No Kredit yang diberikan Periode
1 40.680.858.773 November 2011
2 41.099.515.666 Desember 2011
3 41.424.051.429 Januari 2012
4 42.484.760.843 Februari 2012
5 43.557.413.190 Maret 2012
6 44.472.354.714 April 2012
2
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 1.1 tentang penyaluran kredit oleh BPR dapat diketahui
bagaimana BPR memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Dari
besarnya jumlah kredit yang diberikan. dapat diketahui bahwa BPR memiliki
peran dalam mengembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
mengingat BPR yang fokus dalam melayani UMKM. Untuk lebih jelasnya
perkembangan jumlah kredit yang diberikan oleh BPR dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kredit yang diberikan oleh BPR
(Sumber : www.bi.go.id)
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah kredit yang diberikan
oleh BPR selalu mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut membuktikan
pentingnya peranan BPR dalam menyokong usaha mikro, kecil, dan menengah.
Pentingnya peranan BPR tersebut harus diimbangi dengan kinerja dari BPR itu
sendiri. Maka dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan BPR dan
penyusunan laporan keuangan yang relevan, komprehensif, andal dan dapat
diperbandingkan, BPR wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan
3
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang relevan bagi BPR. Namun pada
kenyataannya BPR belum memiliki standar akuntansi keuangan yang relevan.
Standar akuntansi keuangan yang berlaku bagi BPR selama ini adalah Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 31 tentang Akuntansi Perbankan yang
berlaku bagi seluruh perbankan. Pernyataan ini berlaku efektif
selambat-lambatnya untuk penyusunan laporan keuangan mulai tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 1993. Pada Tanggal 1 Januari 2010, PSAK 31 dicabut
dan digantikan dengan PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan (PSAK 50) dan PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran (PSAK 55).
Dengan diberlakukannya PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan (PSAK 50) dan PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran (PSAK 55), maka standar akuntansi bagi perbankan mengacu pada
PSAK yang berlaku. Namun penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 bagi BPR
dipandang masih tidak sesuai dengan karakteristik operasional BPR yang masih
sederhana jika dibandingkan dengan Bank Umum. Selain kegiatan operasional
yang sederhana, alasan lain adalah diperlukannya biaya yang besar dibandingkan
dengan manfaat yang diperoleh maka BPR memerlukan standar akuntansi
keuangan yang sesuai.
Berdasarkan hal tersebut, maka Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank
Indonesia No. 11/37/DKBU-Penetapan Penggunaan standar akuntansi keuangan
bagi Bank Perkreditan Rakyat, menetapkan standar akuntansi keuangan bagi BPR
4
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kegiatan usaha BPR yang sederhana, dewan standar akuntansi keuangan ikatan
akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dalam SAK ETAP menyatakan bahwa SAK
ETAP dapat diberlakukan bagi entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan, sepanjang otoritas berwenang mengatur penggunaan SAK ETAP
dimaksud.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
implementasi SAK ETAP pada BPR dan apakah dengan mengimplementasikan
SAK ETAP BPR dapat meningkatkan kualitas laporan keuangannya. Berdasarkan
uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)”.
1.2 Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang di atas, maka diidentifikasikan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan SAK ETAP pada BPR di kota Bandung?
2. Bagaimana Kualitas Laporan Keuangan pada BPR di kota Bandung?
3. Bagaimana pengaruh penerapan SAK ETAP terhadap kualitas laporan
5
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.3 Maksud dan tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penerapan
SAK ETAP terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan SAK ETAP pada BPR di kota Bandung.
2. Untuk mengetahui kualitas laporan keuangan pada BPR di kota Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan SAK ETAP terhadap kualitas
laporan keuangan pada BPR di kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberika kegunaan sebagai berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan akan
penerapan SAK ETAP. Dalam hal pengembangan teori, hasil tinjauan
pustaka dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Secara empiris, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
BPR dalam mengevaluasi penerapan SAK ETAP dalam meningkatkan
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118), “obyek penelitian adalah
fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep
atau variabel. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian”.
Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan SAK ETAP sebagai variabel bebas
(variabel X), dan Kualitas Laporan Keuangan sebagai variabel terikat (variabel
Y).
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Husein Umar (2008:4),
“desain dari penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian.”
Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan penelitian mulai
dari membuat hipotesis dan implikasi secara operasional sampai pada analisis
akhir.
Desain penelitian diperlukan dalam setiap tahapan mulai dari tahap awal
hingga tahap pelaporan penelitian dengan adanya kesimpulan dan rekomendasi.
28
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Sugiyono (2011:29) “Statistik deskriptif adalah statistik yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya.” Dalam menguji
hipotesis yang telah ditetapkan, metode yang digunakan adalah metode verifikatif.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:86) mengatakan bahwa “metode verifikatif
adalah menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan.” Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
dilakukan penelitian lapangan yaitu melalui kuesioner, wawancara bila diperlukan
dan arsip data lain yang terkait.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Dalam suatu penelitian, variabel-variabel yang digunakan harus mampu
diukur dan didefinisikan dengan baik untuk mendukung pendeskripsian atau
pengujian, kemudian variabel tersebut akan disajikan dalam bentuk
operasionalisasi variabel. Menurut Sugiyono (20011:2) “Variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
29
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “Pengaruh Penerapan SAK ETAP
terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, maka penulis melakukan pengujian
dengan menggunakan tiga variabel penelitian sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X) : Penerapan SAK ETAP, SAK ETAP dimaksudkan
untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, entitas tanpa akuntabilitas publik.
2. Variabel Dependen (Y) : Kualitas Laporan Keuangan, Kualitas laporan
keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan
berguna bagi pengguna.
Untuk memahami lebih jelas tentang kedua variabel tersebut, maka
operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel
Laporan Laba Rugi Proses Penyajian laporan laba rugi (tanpa harus menyajikan laporan laba rugi komprehensif)
Laporan Arus Kas Proses penyajian arus kas
dengan menggunakan
property investasi dengan
menggunakan metode
biaya
Ordinal
30
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tidak Berwujud pengukuran asset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha Akuntansi Biaya
Pinjaman
Pembebanan biaya
pinjaman yang langsung dibebankan
Ordinal
Akuntansi Pajak Penghasilan
Penggunaan tax payable concept
Relevan a. Memiliki manfaat
umpan balik
b. Memiliki manfaat
prediktif c. Tepat waktu d. Lengkap
Ordinal
Andal a. Penyajian jujur
b. Dapat diverifikasi
Dapat Dipahami Dapat dipahami Ordinal
3.2.3 Unit Analisis
Menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kota
Bandung. Berikut merupakan Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Kota
Bandung:
Tabel 3.2
Daftar BPR di Kota Bandung No Kabupaten/Kota
1 KOP BPR Tanjung Raya
2 KOP BPR Artos Parahyangan
3 KOP BPR Bara Ujungberung
4 PD BPR Kota Bandung
5 PT BPR Artha Karya Usaha
31
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7 PT BPR Metro Asia Mandiri
8 PT BPR Mutiara Artha Pratama
9 PT BPR Utama Kita Mandiri
10 PT BPR Artha Niaga Finatama
11 PT BPR Bina Maju Usaha
12 PT BPR Citradana Rahayu
13 PT BPR Dana Putra Mandiri
14 PT BPR Daya Lumbung Asia
15 PT BPR Emasnusantara Sentosa
16 PT BPR Karyajatnika Sadaya
17 PT BPR Kertamulia
18 PT BPR Kop Jawa Barat
19 PT BPR Lexi Pratama Mandiri
20 PT BPR Mangun Pundiyasa
21 PT BPR Mitra Anditta
22 PT BPR Multidana Indonesia
23 PT BPR Nata Citraperdana
24 PT BPR Permata Dhanawira
25 PT BPR Pundi Kencana Makmur
26 PT BPR Ratna Artha Pusaka
27 PT BPR Sentral Investasi
28 PT BPR Trisurya Marga Artha
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience
Sampling. Menurut Dermawan wibisono (2003 : 49) “Convenience Sampling
adalah teknik sampel dengan mendapatkan informasi dari anggota populasi yang
sewaktu-waktu tersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan”.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei yang
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya
32
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah Kuesioner, yaitu
“teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”
(Sugiyono, 2010:199). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian,
yang pertama berisi tentang pernyataan yang ditujukan untuk mengetahui
pemahaman dalam hal ini respondennya adalah staf akuntansi pada BPR di Kota
Bandung, sedangkan bagian kedua merupakan pernyataan mengenai kualitas
laporan keuangan pada BPR di Kota Bandung dalam hal ini respondennya adalah
auditor internal pada BPR di Kota Bandung. Jumlah responden untuk setiap BPR
terdiri dari dua orang yaitu satu staf akuntansi dan satu auditor internal.
Untuk mengukur pendapat responden dalam penelitian ini, digunakan
skala likert. Menurut Sugiyono (2010:132) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Dalam skala likert, jawaban yang dikumpulkan dapat berupa pernyataan positif
maupun pernyataan negatif. Untuk setiap item pernyataan positif ataupun
pernyataan negatif. Untuk setiap pernyataan positif akan diberi bobot sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Skala Likert Pernyataan Positif dan Negatif
33
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Setuju (S)/ Sering 4 2
3. Ragu-ragu (RR)/ Kadang-kadang 3 3
4. Tidak Setuju (TS)/ Hampir Tidak Pernah
2 4
5. Sangat Tidak Setuju (STS)/ Tidak Pernah
1 5
Sumber: (Sugiyono, 2010:133)
Menurut Sugiyono (2010:93) kriteria interpretasi skor berdasarkan
jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap
kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% sampai
100% maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16% .((100%-20%)5).”
Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Skor
Hasil Kategori
20%-35,99% Tidak Baik
56%-51,99% Kurang Baik
52%-67,99% Cukup Baik
68%-83,99% Baik
84%-100% Sangat Baik
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data dari
seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono,
34
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menganalisis data ini adalah
sebagai berikut:
1. Menyediakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi
pertanyaan untuk variabel X dan Y.
2. Melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang telah ditentukan
oleh peneliti.
3. Setelah semua kuesioner terkumpul, maka dilakukan pengolahan data.
Pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan
memeriksa kelengkapan kuesioner yang telah diisi, melakukan tabulasi
dari hasil kuesioner, dan melakukan analisis data dengan menggunakan uji
statistik untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis.
3.2.5.1Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur apa yang ingin diukur atau alat
ukur yang digunakan mengenai sasaran. Menurut Sugiyono (2010:455)
menyatakan bahwa:
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.
Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa
35
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengukur consctruct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. (Nur
Indriantoro dan Supomo: 2002, 182).
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
rumus korelasi Spearman Rank, dengan rumus:
Sumber :(Sugiyono 2011:245)
Keterangan:
rs= Koefisien Korelasi Spearman
di = selisih rank setiap pasangan data N : banyaknya pasangan data
Selanjutnya, menurut prinsip metode statistika, nilai korelasi yang
diperoleh harus diuji terlebih dahulu untuk menyatakan apakah nilainya
signifikan atau tidak. Menurut Sugiyono (2010:178) syarat minimum untuk
memenuhi validitas adalah apabila r = 0,3 jika korelasi antara butir dengan skor <
0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Langkah pertama untuk melakukan pengujian validitas adalah
mentabulasikan data, kemudian memberikan interpretasi dan kesimpulan atas nilai
koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien
korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya lebih dari 0,30 maka
pernyataan tersebut dinyatakan valid. Berikut merupakan hasil pengujian validitas
36
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel X
Butir Pernyataan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan
Item 1 0,859 0,30 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas untuk kuesioner dari
variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan):
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Butir Pernyataan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan
Item 1 0,372 0,30 Valid
37
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada kedua tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi setiap butir
pernyataan dengan total item lainnya lebih besar dari nilai 0,30 hasil tersebut
mengindikasikan bahwa semua butir pernyataan yang diajukan pada kedua
variabel valid dan layak digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian dan dapat
diikutsertakan pada analisis selanjutnya.
3.2.5.2Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menilai konsistensi responden dalam
menjawab kuesioner apabila kuesioner tersebut digunakan lebih dari satu kali.
Untuk uji reliabel, penulis menggunakan rumus metode belah dua (Split Half
Methode) Spearman-Brown dengan rumus sebagai berikut.
Sumber: Sugiyono (2011: 359)
Keterangan :
r1 = Reliabilitas internal seluruh instrument
r2 = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Menurut Uma Sekaran (2006:182) mengatakan “Secara umum, keandalan
kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 adalah dapat
diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik.”
Selain valid, alat ukur yang digunakan harus memiliki keandalan atau
reliabilitas, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan
38
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
melihat andal tidaknya suatu alat ukut digunakan pendekatan statistika, yaitu
melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70
maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal. Pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan metode split-half spearman-brown dengan
bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas pada variabel X
dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .824
N of Items 4a
Part 2 Value .560
N of Items 4b
Total N of Items 8
Correlation Between Forms .611
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .758
Unequal Length .758
Guttman Split-Half Coefficient .746
a. The items are: Q1, Q3, Q5, Q7.
39
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai split-half spearman-brown lebih
dari 0,70 yang artinya hasil uji reliabilitas varibel X yang terdiri dari 8 pernyataan
yang valid dikatakan reliabel.
Hasil perhitungan uji reliabilitas pada variabel Y dengan menggunakan
program SPSS 16.00 for windows adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .674
N of Items 8a
Part 2 Value .686
N of Items 7b
Total N of Items 15
Correlation Between Forms .863
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .927
Unequal Length .927
Guttman Split-Half Coefficient .903
a. The items are: Q1, Q3, Q5, Q7, Q9, Q11, Q13, Q15.
40
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai plit-half spearman-brown lebih
besar dari 0,70 yang artinya hasil uji reliabilitas variabel Y yang terdiri dari 15
pernyataan yang valid dikatakan reliabel.
3.2.5.3Rancangan Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian dari hasil kuesioner, maka langkah
selanjutnya adalah menguji hipotesis. Pengujian hipotesis ini dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Dalam penelitian ini hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
dinyatakan sebagai berikut:
H0: ≤ 0 Penerapan SAK ETAP berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan pada BPR di kota Bandung
Ha: > 0 Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan pada BPR di kota Bandung
3.2.5.4Uji Hipotesis
Karena keterbatasan skala pengukuran yaitu berskala ordinal serta jumlah
sampel yang terbatas, maka untuk menguji hipotesis digunakan statistik
nonparametrik, yaitu korelasi rank Spearman. Teknik korelasi spearman rank
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel bila data kedua variabel berbentuk ordinal, serta data dari kedua variabel
41
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
“Korelasi spearman rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau
ranking, dan bebas distribusi.” Bentuk persamaan Korelasi Spearman Rank yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2011:245)
Jika koefisien korelasi mendekati mendekati nilai 1 atau -1 menunjukan
hubungan yang semakin kuat. Sedangkan apabila mendekati nilai 0, maka
menunjukan hubungan yang lemah. Tanda positif dan negatif menunjukan
hubungan dua variabel apakah positif dan negatif. Pengujian atas korelasi rank
Spearman dibantu dengan software SPSS 16,0 For Windows.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
tertera pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
42
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.5.5Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel independen (variabel X)
yaitu Penerapan SAK ETAP dalam mempengaruhi variabel dependen (variabel Y)
yaitu kualitas laporan keuangan. Maka dapat dihitung dengan menggunakan
koefisien determinasi. Menurut Sugiyono (2004:216) mengatakan “Koefisien
determinasi disebut koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel
dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen.
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi, rumusnya adalah
sebagai berikut:
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
penerapan SAK ETAP terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di kota
Bandung, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan SAK ETAP pada BPR di kota Bandung pada umumnya telah
dilaksanakan secara memadai. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan atas
jawaban responden dengan dimensi pemahaman perbedaan PSAK dengan
SAK ETAP.
2. BPR di kota Bandung telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan
secara memadai dengan memenuhi unsur-unsur relevan, handal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami. Berdasarkan hasil perhitungan indikator
handal memperoleh skor terendah.
3. Penerapan SAK ETAP berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan pada BPR di kota Bandung. Berdasarkan perhitungan koefisien
determinasi penerapan SAK ETAP memberikan kontribusi atau pengaruh
sebesar 34,5% terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di kota Bandung,
Sementara sisanya sebesar 65,5% merupakan kontribusi dari faktor-faktor lain
yang tidak diteliti seperti pengendalian internal ataupun sistem informasi
67
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan
kesimpulan yang telah dijabarkan, maka penulis mengajukan saran, diantaranya:
1. Secara umum penerapan SAK ETAP pada BPR di kota Bandung sudah baik,
namun tidak begitu dalam hal pengungkapan modal pada catatan atas laporan
keuangan, diketahui pengungkapan modal pada catatan atas laporan keuangan
mendapatkan skor 61,8% yang masuk dalam kategori cukup baik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan modal pada catatan atas
laporan keuangan masih dikategorikan cukup baik, sehingga hal ini harus
menjadi fokus perhatian bagi BPR di kota Bandung. BPR dapat menjalin
kerjasama dengan pihak eksternal seperti konsultan atau dengan perguruan
tinggi untuk memperbaiki penerapan SAK ETAP yang masih dirasakan
kurang atau dengan cara lain yaitu mengikutsertakan staf dalam
pelatihan-pelatihan yang terkait dengan penerapan SAK ETAP.
2. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian yang
serupa dapat melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas wilayah
penelitian tidak hanya pada BPR di kota Bandung. Penelitian selanjutnya
dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Hakim.(2010). Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Ekonisia.
Hardanto, Sri Sulad. (2006). Manajemen Resiko Bagi Bank Umum. Jakarta : PT
Media Elex Komputindo.
Husein, Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT
Raja GrafindoPersada
Husein Umar. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis edisi
kedua. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta : DSAK IAI
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat
J. Supranto. (2007). Teknik Sampling Untuk Survey & Eksperimen. Jakarta:
RinekaCipta
Jonathan, Sarwono.(2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:
GrahaIlmu
69
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kieso Donald E, et.al. (2002). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga. Alih
Bahasa: Emil Salim. Editor: YatiSumiharti.
Kieso Donald E, et.al. (2008). Accounting Principles. Asia : John Wiley & Sons
Riduwan.(2002). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sofyan, Syafri Harahap. (2008). Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. RinekaCipta
Sugiyono.(2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/37/DKBU Tentang Penetapan
Penggunaan Standar Akuntansi Keuangan bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Suyatno, Thomas.,et.al. (2007). Kelembagaan Perbankan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Uma, Sekaran. (2006). Research Methods For Business Metodologi Penelitian
70
Imam Agus Suintri, 2013
Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Usman, Rachmadi. (2003). Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama.