ANALISIS FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PENGELOLAAN DANA
(Studi pada Pengelolaan Dana di Dompet Dhuafa Jawa Barat)
T E S I S
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Program Study Magister Manajemen Bisnis
Oleh : YAYA SUNJAYA
NIM : 1101237
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCA SARJANA
LEMBAR PENGESAHAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH,
PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H.Disman, M.Si
NIP. 1959.0209.1984.121001
Pembimbing II
Dr. Hj.Sumartini, MP
NIP. 1959.0830.1986.012001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Magister Manajemen Bisnis (M2B)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “ANALISIS FUNGSI
ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PENGELOLAAN DANA (Studi pada Pengelolaan Dana di Dompet Dhuafa Jawa Barat) ini dan seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko
yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak
lain terhadap saya.
Bandung 1 Agustus 2013
Yang membuat pernyataan,
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1LatarBelakangMasalah ... 1
1.2RumusanMasalah ... 9
1.3TujuanPenelitian ... 10
1.4Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Penganggaran ... 11
2.1.2 Jenis Anggaran ... 12
2.1.3 Proses Penyusunan Anggaran ... 16
2.1.4 Periode Anggaran ... 18
2.1.5 Fungsi Anggaran ... 19
2.1.6 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan ... 22
2.1.7 Anggaran Sebagai Alat Pengendalian... 28
2.1.8 Kinerja Keuangan ... 31
2.1.8.1Pengertian Kinerja ... 31
2.1.8.2Kriteria Kinerja Keuangan ... 31
ii
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.8.3.1 Analisis Rasio ... 33
2.1.8.3.2 Analisis Budget dengan Aktual ... 36
2.1.8.3.3 Analisis Vertikal dan Horizontal ... 36
2.1.8.3.4 Analisis Pulang Pokok ... 37
2.1.9 Kinerja Organisasi Pengelola Zakat ... 38
2.1.10 PSAK 109 ... 39
2.1.11 Gambaran Penelitian terdahulu ... 40
2.2 Kerangka Pemikiran ... 41
2.3 Hipotesis ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48
3.1 Objekdan Subjek Penelitian ... 48
3.2 MetodePenelitian ... 48
3.3 OperasionalisasiVariabel ... 49
3.4 TeknikAnalisisData ... 49
3.5 Metode Analisis yang Digunakan ... 50
3.5.1 Statistik Deskriptif ... 50
3.5.2 Regresi ... 50
3.6 Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Tinjauan Umum ... 53
4.1.1 Sejarah Singkat ... 53
4.1.2 Visi Misi dan Tujuan ... 53
4.1.3 Program yang Dijalankan... 54
4.1.3.1 Bidang Charity ... 54
4.1.3.2 Bidang Kesehatan ... 55
4.1.3.3 Bidang Ekonomi ... 56
iii
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Deskripsi Variabel yang Diteliti ... 58
4.2.1 Variabel Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan pengndalian ... 58
4.2.2 Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana ... 59
4.2.3 Pengaruh Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaa dan Pengendalian... 61
4.3 Pembahasan ... 65
4.4 Implikasi Hasil Penelitian ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
1.1 Perkembangan Perolehan Dompet Dhuafa Jawa Barat ... 7
2.1 2.2 Manfaat dan Ciri-Ciri Budget ... Penelitian Terdahulu ... 24 40 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 49
4.1 Persentase Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian ... 59
4.2 Persentase Kinerja Keuangan ... 59
4.3 Descriptive Statistic ... 60
4.4 Variables Entered/Removed ... 61
4.5 Model Summary ... 62
4.6 Anova ... 62
4.7 Koefisien Regresi ... 63
4.8 Koefisien Regresi Bootstrap ... 63
4.9 Correlations ... 64
v
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
1.1 Perkembangan Perolehan Dompet Dhuafa Jawa Barat ... 8
2.1 Bagan Proses Penyusunan Anggaran ... 17
2.2 Paradigma Penelitian ... 47
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
ANALISIS FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEGELOLAAN
DANA (STUDI PADA PENGELOLAAN DANA DI DOMPET DHUAFA JAWA BARAT)
Oleh :
Yaya Sunjaya (1101237)
kinerjakeuanganadalahpenentuanukuran-ukurantertentu yang dapatmengukurkeberhasilansuatuperusahaandalammenghasilkanlaba/keuntungan. Salah satu alat ukur untuk menilai kinerja keuangan organisasi nirlaba adalah Pertumbuhanperolehandanadaritahunsebelumnya (primary revenue ratio).
Pertumbuhan perolahan dana Dompet Dhuafa Jawa Barat dalam lima tahun terakhir mengalami perkembangan yang fluktuatif, bahkan di tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Masalah ini menjadi bahan untuk analisis fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian kaitannya dengan pertumbuhan perolahan dana.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptifverifikatif dengan
teknik pengumpulan data, wawancara dan
dokumentasi.yangmenjadiobjekpenelitianadalahLembagaAmil Zakat DompetDhuafaJawa Barat. Data diperoleh dari laporan keuangan bulanandari tahun 2008-2009.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel fungsi anggaran sebagai alat perencanaandan pengendalian mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.
ii
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
BUDGET ANALYSIS AS A PLANNING TOOL FUNCTION AND CONTROL OF FINANCIAL PERFORMANCE FUND MANAGEMENT (FUND MANAGEMENT STUDY IN DOMPET DHUAFA JAWA BARAT)
By:
Yaya Sunjaya (1101237)
financial performance is the determination of certain sizes that can measure the success of a company to generate earnings / profits. One of the measurement tools to assess the financial performance of nonprofit organizations is to raise growth from the previous year (the primary revenue ratio). funds management growth Dompet Dhuafa Jawa Barat in the last five years experienced fluctuating growth, even in the year 2012 decreased from the previous year. This problem becomes material for analysis as a function of budget planning and control tool manajement relation to growth funds.
The research method used is descriptive research verification with data collection techniques, interviews and documentation. that the object of research is the Institute Amil Zakat Dompet Dhuafa Jawa Barat. Data obtained from the monthly financial statements from the years 2008-2009.
The results showed that simultaneous variables as a function of budget planning and budget functions as a means of control have an influence on financial performance.
iii
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG MASALAH
Berdirinya yayasan sudah dimulai sejak zaman pra kemerdekaan. Ketika
itu tujuan pendiriannya lebih banyak untuk ikut mengatasi masalah-masalah sosial
dalam masyarakat di suatu daerah. Sektor di tempat yayasan terlibat umumnya
adalah bidang pendidikan dan kesehatan. Sektor-sektor lain yang menurut
pengusaha komersial tidak menguntungkan dan bagi pemerintah belum menjadi
prioritas juga menjadi lahan garapan bagi banyak yayasan.
Yayasan secara mudah dapat dikatan sebagai suatu lembaga yang
didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba). Walaupun dalam
perjalanannya ia membutuhkan dana yang diperoleh dari kegiatan bisnis, hal ini
tetap berarti bahwa kegiatan bisnis hanya untuk perolehan dana saja bukan
kegiatan utama yayasan.
Salah satu pengkategorian lembaga nirlaba menurut Rosembaum (Pahala
Nainggolan, 2007:1) adalah bedasarkan sumber dana (sources of funding). Untuk
itu, setiap bentuk lembaga akan terbagi sebagai berikut:
a. Lembaga komersial, yaitu lembaga yang dibiayai oleh laba atau keuntungan
dari kegiatannya.
b. Lembaga pemerintahan, yaitu lembaga yang dibiayai oleh masyarakat lewat
pajak dan retribusi.
c. Lembaga nirlaba, yaitu lembaga yang dibiayai oleh masyarakat lewat donasi
atau sumbangan.
Di Indonesia sendiri lembaga nirlaba terdiri dari lembaga yang melakukan
advokasi dan menjalankan program. Advokasi berarti lembaga bertindak sebagai
pendamping atau fasilitator bagi masyarakat dalam menyelesaikan isu-isu atau
2
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penyelesai masalah (problem solver) dengan cara mendesain dan melakukan suatu
program termasuk mangajak masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaannya
termasuk kategori nirlaba program.
Pengkategorian lain menurut Priyono (J.Salusu, 1996:30-32) tentang
lembaga nirlaba di Indonesia membaginya menjadi empat golongan besar sebagai
berikut.
a. Lembaga keagamaan, termasuk disini lembaga yang bergerak di bidang
keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan lain sebagainya.
b. Organisai kesejahteraan sosial: termasuk di sini yang berskala nasional seperti
BKKKN (Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Nasional) hingga Dewan
Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS).
c. Organisasi kemasyarakatan: termasuk dalam golongan ini adalah organisasi
sosial berdasarkan profesi seperti LP3ES, organisasi kemasyarakatan biasa
seperti Organisasi Keluarga Berencana Indonesia dan lain sebagainya.
d. Lembaga swadaya masyarakat: bentuk ini mencakup yayasan-yayasan amal
dan filantrofis, asosiasi kepentingan khusus, koperasi, dan lain sebagainya.
Kini lembaga nirlaba berbentuk yayasan bergerak dalam berbagai variasi
bentuk kegiatan. Beberapa fokus ke kegiatan advokasi dan pendampingan
masyarakat, sedangkan yang lainnya terjun ke implementasi program untuk secara
langsung menyelesaikan suatu isu yang berkembang. Di saming lembaga nirlaba
baru yang berbentuk sesudah reformasi, bentuk-bentuk pelayanan kepada
masyarakat yang disajikan oleh lembaga nirlaba yang tradisional masih tetap
eksis. Pada beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan peningkatan
ekonomi masyarakat sekitarnya, lembaga nirlaba justru memberikan kontribusi
positif dan nyata kepada masyarakat sekitarnya. Demikian juga, area atau cakupan
kegiatan yang dilakukan. Berangkat dari lembaga nirlaba yang mengurusi
kebutuhan dasar seperti peningkatan pendapatan masyarakat, kini sudah
3
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain area pelayanan yang makin meluas, ukuran dari lembaga tadi juga
pada beberapa kasus bahkan sudah dapat dikategorikan sebagai raksasa dalam
dalam dunia bisnis. Beberapa yayasan yang bergerak di bidang pendidikan
maupun sosial keagamaan ternyata memiliki aset bernilai miliaran rupiah.
Demikian juga, area yang dulunya hanya diisi oleh pemerintah dan masyarakat
seperti sektor kesehatan, kini sudah dilirik oleh banyak sektor bisnis untuk terjun
ke sana sehubungan dengan potensi besarnya jumlah uang yang beredar disektor
tersebut.
Sejalan dengan perkembangan masayarakat yang semakin kritis, kini
terjadi seleksialam atas keberadaan organisasi nirlaba yang ada. Masyarakat
menuntut diterapkannya good govermanceatau tata kelola organisasi yang baik
pada ogranisasi nirlaba. Pada pelaksanaannya prinsip-prinsip transparansi dan
akuntabilitas harus dapat dilaksanakan dan dibuktikan.
Transparansi dan akuntabilitas lembaga memerlukan infrastruktur
pengadministrasian dan pelaporan yang memadai. Disamping itu, stakeholder
yayasan atau organisasi nirlaba termasuk para donor/donatur, apalagi jika
pendapatan yayasan dari publik, jelas memerlukan segala informasi tentang
pengelolaan yayasan. Dengan demikian, pentingnya sistem keuangan yayasan
terkait oleh kebutuhan stakeholders-nya.
Sistem keuangan maupun akuntansi sebagai salah satu alat untuk
menghasilkan informasi yang berkaitan dengan keuangan lembaga dapat
mendorong keterbukaan lembaga. Dengan sistem dan prosedur keuangan yang
terstruktur, lembaga dapat dengan mudah memenuhi tuntutan transparansi kepada
stakeholders-nya. Pelaporan yang tepat waktu dan diikuti dengan kualitas
informasi yang tinggi pada satu sisi dapat mendorong keterbukaan, pada sisi yang
lain justru menjadi umpan balik kepada internal lembaga. Manajemen lembaga
dapat memperoleh masukan dalam menjalankan roda lembaga ke depan. Kondisi
lembaga saat ini dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan dan
4
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterbukaan yang ditunjukan oleh lembaga justru dapat menarik dana-dana atau
rekan kerja yang dapat memperbesar cakupan layanan lembaga. Disamping hal
itu, keterbukaan pengelolaan keuangan bisa menjadi salah satu pengukuran
kinerja lembaga.
Pengukuran kinerja keuangan dalam sebuah organisasi merupakan suatu
hal yang sangat penting untuk dilakukan karena semua organisasi perlu
mengevaluasi dan merencanakan kinerjanya sehingga terjadi proses peningkatan
kinerja. Selama ini implementasi sistem pengukuran kinerja keuangan lebih
banyak dilakukan pada organisasi profit seperti perusahaan swasta dan BUMN
dibanding dengan organisasi non profit. Implementasi sistem pengukuran kinerja
keuangan pada organisasi non profit di Indonesia masih relatif sedikit dilakukan.
Proses pengendalian manajemen formal meliputi kegiatan-kegiatan: (1)
Perencanaan Strategi, (2) Persiapan Anggaran, (3) Pelaksanaan, (4) Evaluasi
Kinerja (Anthony, 2005: 19). Anggaran merupakan salah satu alat pengendalian
manajemen dalam mencapai tujuan organisai. Penyusunan anggaran menempati
urutan kedua dalam proses pengendalian manajemen formal. Dalam perencanaan
strategis dibuat keputusan mengenai program-program yang akan dilaksanakan
oleh organisasi dan taksiran jumlah sumber-sumber yang akan dialokasikan untuk
setiap progran tersebut. Perencaan strategis bermanfaat sebagai kerangka untuk
mengembangkan anggaran tahunan.
Pengendalian anggaran adalah proses pengendalian kegiatan dengan
menggunakan anggaran (Supriyono, 2000: 40). Anggaran dapat berfungsi sebagai
alat pengendalian yang efektif jika dihubungkan dengan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif berakibat
pemborosan dana dan waktu. Supriyono, (2000:43) mengemukakan bahwa
pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan antara rencana dengan
pelaksanaan sehingga dapat ditentukan penyimpangan (deviasi) yang timbul
unit-5
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
unitnya.Penyimpangan tersebut digunakan sebagai alat evaluasi atau penilaian
prestasi dan umpan balik untuk perbaikan masa yang akan datang.
Dalam berita http://finance.detik.comDirektorat Jenderal Pajak telah
menetapkan 20 Badan/Lembaga sebagai penerima zakat atau sumbangan
Keagamaan yang sifatnya wajib. Nantinya, zakat atau sumbangan keagamaan ini
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Hal tersebut diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-33/PJ/2011 yang berlaku sejak tanggal 11
November 2011.
Badan/Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima zakat atau sumbangan
meliputi satu Badan Amil Zakat Nasional, 15 Lembaga Amil Zakat (LAZ), 3
Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shaaqah (LAZIS) dan 1 Lembaga Sumbangan
Agama Kristen Indonesia.
Ke-20 Badan/Lembaga penerima zakat atau sumbangan itu adalah Badan
Amil Zakat Nasional, LAZ Dompet Dhuafa Republika, LAZ Yayasan Amanah
Takaful, LAZ Pos Keadilan Peduli Umat, LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat,
LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah, LAZ Baitul Maal Hidayatullah, LAZ
Persatuan Islam, LAZ Yayasan Baitul Mal Umat Islam PT Bank Negara
Indonesia, LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat, LAZ Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia, LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia, LAZ
Yayasan Baitul Maal wat Tamwil, LAZ Baituzzakah Pertamina, LAZ Dompet
Peduli Umat Daarut Tauhiid (DPUDT), LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia,
LAZIS Muhammadiyah, LAZIS Nahdlatul Ulama (LAZIS NU), LAZIS Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI),dan Lembaga Sumbangan Agama
Kristen Indonesia (LEMSAKTI).
Dompet Dhuafa adalah sebuah lembaga nirlaba milik masyarakat yang
berkhidmat mengangkat harkat, sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana
zakat, infak, sedekah dan dana sosial lainnya. Sejak kelahiran Dompet Dhuafa
(DD) Republika pada tahun 1993 yang terlahir dari empati kolektif komunitas
6
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekaligus dengan kaum kaya, maka dana-dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS)
tidak lagi sebatas pada penyaluran yang bersifat konsumtif. Sejak saat itu,
mulailah digagas manajemen pengelolaan zakat dalam bentuk program-program
pemberdayaan.
Kontribusi Dompet Dhuafa Jawa Barat dalam bidang sosial, pendidikan,
ekonomi, dan dakwah ini bertujuan agar tetap mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat khususnya donatur (muzaki, munfik, muwakif) dan pemerintah. Untuk
tetap mendapatkan kepercayaan tersebut Dompet Dhuafa Jawa Barat dituntut
untuk mengoperasikan kegiatan-kegiatan secara efektif dan efisien. Agar dapat
efektif dan efisien, Dompet Dhuafa Jawa Barat harus mempunyai sistem
penganggaran yang jelas.
Dalam sebuah lembaga, anggaran merupakan salah satu alat pengendalian
yang memegang peranan penting dalam pencapaian tujuannya. Anggaran Dompet
Dhuafa Jawa Barat yang sebagian besarnya bersumber dari donasi
masyarakat/donatur dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang fluktuatif.
Untuk itu maka Dompet Dhuafa Jawa Barat mempunyai komitmen untuk
mengelola secara profesional dalam pegelolaan keuangannya.
Dalam menyusun anggarannya, Dompet Dhuafa Jawa Barat menggunakan
metode pengusunan anggaran bottom up dan top down. Anggaran diusulkan
terlebih dahulu oleh para pelaksana program di divisi masing-masing kepada
manajemen. Usulan itu kemudian menjadi dasar manajemen untuk mengambil
keputusan dalam rapat Rencana Anggaran Kegiatan Tahunan (RAKT) dalam
setahun kedepan. Adapun pelaporan dan evaluasinya dilakukan setiap enam bulan
sekali.
Untuk mengukur kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan dan
laporan lain yang secara rutin disampaikan oleh lembaga atau yayasan dan
dianalisis oleh masing-masing pembacanya. Analisis yang dilakukan tergantung
7
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
laporan tersebut adalah manajemen lembaga. Dengan demikian, bagi manajemen,
pengukuran kenerja keuangan organisasi nirlaba dapat dilihat untuk:
1. Pengukuran efisiensi lembaga. Pencapaian tujuan dari suatu lembaga harus
dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang efisien. Meskipun
demikian, efisiensi bukanlah hal yang mudah untuk diukur. Umumnya
dilakukan upaya pembandingan (benchmarking) dengan lembaga sejenis.
2. Evaluasi atas Sumber Dana. Laporan keuangan lembaga dapat dinilai dengan
perangkat rasio-rasio keuangan yang umum untuk mengetahui tingkat
likuiditas dan kecukupan aset. Termasuk juga dalam evaluasi ini adalah
proyeksi arus kas masuk dan keluar. Dengan data yang ada, dapat diketahui
kekuatan yayasan dalam menggalang dana dan sekaligis menentukan
kemandirian lembaga.
3. Tren atau kecenderungan. Dari laporan keuangan beberapa tahun atau
perbandingan dengan periode sebelumnya manajemen lembaga harus dapat
menangkap tren atau kecenderungan yang muncul. Beberapa komponen harus
dicermati kecenderungannya terutama bila lembaga memasuki periode dengan
anggaran yang ketat. Kecenderungan kenaikan biaya administratif yang lebih
tinggi dibandingan dengan kanaikan biaya untuk pelaksanaan program dari
tahun ke tahun dapat memberikan sinyal bahwa lembaga atau yayasan menjadi
semakin gemuk dan birokratis namun pada sisi lain program tidak
berkembang secara birokrasinya.
Dalam pengelolaannya Dompet Dhuafa Jawa Barat sebagai Lembaga Amil
Zakat mengelola dana-dana yang bersumber dari masyarakat yaitu dana zakat,
dana infak, dan dana sosial kemanusiaan lainnya. Berikut data perkembangan
perolehan Dompet Dhuafa Jawa Barat.
8
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Laporan Tahunan Dompet Dhuafa Jawa Barat
Jumlah Perkemb. (%) Jumlah Perkemb. (%) Jumlah Perkemb. (%) Jumlah Perkemb. (%)
2003 775.712.702 336.205.339 34.800.000 1.146.718.041
2004 979.133.338 26.22% 260.875.376 -22.41% 77.000.000 121.26% 1.317.008.714 14.85% 2005 1.307.065.928 33.49% 390.020.571 49.50% 402.200.000 422.34% 2.099.286.499 59.40%
2006 2.094.155.058 60.22% 537.126.856 37.72% 646.510.483 60.74% 3.277.792.397 56.14% 2007 2.377.467.475 13.53% 697.401.136 29.84% 770.385.035 19.16% 3.845.253.646 17.31% 2008 2.867.028.671 20.59% 1.011.149.357 44.99% 154.785.516 -79.91% 4.032.963.544 4.88%
2009 4.131.040.557 44.09% 1.243.154.030 22.94% 1.718.615.148 1010.32% 7.092.809.735 75.87% 2010 5.758.624.607 39.40% 986.378.615 -20.66% 887.343.824 -48.37% 7.632.347.046 7.61% 2011 8.624.721.785 49.77% 1.268.725.721 28.62% 1.060.348.013 19.50% 10.953.795.519 43.52%
2012 6.119.728.707 -29.04% 1.526.610.515 20.33% 1.595.437.560 50.46% 9.241.776.782 -15.63%
Total 35.034.678.829 8.257.647.516 7.347.425.579 50.639.751.924
Rata-Rata 2.919.556.569 23.48% 688.137.293 17.35% 612.285.465 143.23% 4.219.979.327 24.00%
Zakat Infak Wakaf Total Zakat, infak, Wakaf
9
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1 Perkembangan Perolehan Dompet Dhuafa Jawa Barat Tahun 2003-2012.
Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan.
Salah satu alat ukur untuk menilai kinerja keuangan organisasi nirlaba adalah
Pertumbuhan perolehan dana dari tahun sebelumnya (primary revenue ratio).
Pertumbuhan perolahan dana Dompet Dhuafa Jawa Barat dalam lima tahun
terakhir mengalami perkembangan yang fluktuatif.Berdasarkan grafik di atas jelas
bahwa perkembangan tingkat perolehan atau penghimpunan dana Ziswaf (zakat,
infak, wakaf) terjadi perkembangan fluktuatif. Bahkan di tahun 2012 mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini jelas merupakan seuatu permasalahan
yang memang menarik untuk dianalisis dan diteliti.
Menurut Jerold L. Zimmerman (1997:36), sistem akuntansi yang ada pada
suatu organisasi mempunyai dua tujuan pokok, yaitu: (1) memberikan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan; (2)
membantu memotivasi dan memonitor orang yang ada pada suatu organisasi.
Selain itu juga, menurut Anthony dan Govidarajan (2000:9), departemen
akuntansi dapat menjamin keberhasilan suatu perusahaan untuk
mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen untuk pencapaian tujuan
perusahaan.
Sistem pengendalian manajemen pada departemen akuntansi yang baik
akan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
organisasi. Hal ini disebabkan departemen akuntansi menyediakan informasi yang
multi level, cross functional, tepat pada waktunya, akurat dan relevan untuk
semua manager didalam subsistem-subsistem dalam organisasi. Selain itu juga
fungsi departemen akuntansi yaitu: (1) mendesain, mengembangkan, dan
memelihara sistem pengendalian manajemen; (2) menyusun laporan keuangan
untuk pihak eksternal; (3) menganalisis lapora kinerja manajer; (4)
10
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5) memberikan masukan kepada manajemen mengenai implikasi-implikasi
keuangan dan non-keuangan atas keputusan-keputusan yang dipertimbangkan; (6)
mengembangkan sumber daya manusia di departemen akuntansi (Anthony &
Govindarajan, 2000:9).
Permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini adalah mengenai kinerja
keuangan pada lembaga/organisasi nirlaba. Masalah ini menarik untuk diteliti
karena organisasi nirlaba tidak berarti dapat mengabaikan masalah kinerja
keuangannya. Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian dapat
berfungsi dengan baik apabila anggaran ditempatkan dan dijalankan sesuai
kegunaannya dan penuh tanggung jawab. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Fungsi Anggaran
Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pegelolaan Dana (Studi pada Pengelolaan Dana di Dompet Dhuafa Jawa Barat)”
1.2RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian terhadap kinerja keuangan pengelolaan dana Zakat di
Dompet Dhuafa Jawa Barat?
1.3TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh fungsi anggaran sebagai alat
perencanaan dan pengendalian terhadap kinerja keuangan pengelolaan
dana Zakat di Dompet Dhuafa Jawa Barat.
11
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Sebagai tambahan wawasan mengenai sistem penganggaran sebagai alat
perencanaan dan pegendalian manajemen.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi Dompet Dhuafa
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Objek dan Subjek Penelitian
Penelitian ini berkaitan dengan Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat
Perencanaan dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan
Dana(Studi pada Pegelolaan Dana Zakat, Infak Sedekah, dan Wakaf di Dompet
Dhuafa Jawa Barat), yang menjadi objek penelitian atau sumber ata adalah
Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Jawa Barat dilihat dari laporan keuangan
selama lima tahun terakhir dari tahun 2008 sampei dengan 2012.
3.2Metode Penelitian
Ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai, penelitian ini termasuk dalam tipe
penelitian deskriptif verifikatif, karena penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran tentang bagaimaa faktor non-human dan
faktor-faktor human berpengaruh terhadap kinerja Dompet Dhuafa Jawa Barat.
Penelitian ini juga menggunakan metode verifikatif, yaitu menjelaskan dan
menguraikan hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel
terikat (dependent), untuk kemudian dianalisis dalam upaya memperoleh model
yang terbaik.
Penelitian yang dilakukan berdasarkan tingkatannya adalah penelitian
pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
masalah-masalah dari suatu fenomena, yang dihubungkan dengan teori-teori dari suatu
ilmu tertentu, untuk memecahkan masalah secara rasional. Yaitu dengan
melakukan analisis secfara kuantitatif terhadap data historis keuangan dalam
laporan keuangan berupa laporan realisasi anggaran, posisi keuangan, dan laporan
perubahan dana serta analisis kualitatif terhadap informasi lainnya yang
49
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika dilihat dari tujuan dan objeknya, penelitian yang dilakukan ini bersifat
deskriptif yaitu dengan menganalisis dan menginterpretasi terhadap alokasi
anggaran, realisasi anggaran dan rasio angaran. Sehingga dengan menganalisis
secara kuantitatif dapat mengetahui perbedaan alokasi anggaran dan realisasi
anggaran dan mengetahui efektivitas keuangannya. Sedangkan analisis secara
kualitatif diharapkan dapat diketahui gambaran mengenai penganggaran yang
telah dilaksanakan di Dompet Dhuafa Jawa Barat untuk mendukung suatu
pembahasan dan diharapkan suatu alternatif pemecahan masalah, sebagai bahan
pengembilan keputusan manajemen di tahun mendatang.
3.3Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
3.4Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan
analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukan
ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresidengan
N o
Variabel Penelitian
Konsep Variabel Indikator Skala
1. Anggaran
pertumbuhan perolehan dana dari tahun sebelumnya (Primary Revenue Ratio)
50
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 18
for Windows.
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan untuk kepentingan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang diperoleh pada penelitian ini akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada direktur,
manajer, dan beberapa pegawai untuk mendapatkan informasi secara
terstruktur dan pertanyaan berkembang sesuai dengan jawaban responden.
2. Metode analisis
Metode analisis yag digunakan adalah dengan analisa kuantitatif dan
kualitatif, adapun analisa kuantitatif adalah menganalisis data keuangan yaitu
dengan cara:
a. Mengumpulkan data historis keuangan
b. Mengelompokan sesuai jenis biaya/jenis dana
c. Membandingkan antara jenis biaya/dana sehingga menghasilkan
rasio/presentasi
d. Membandingan antara alokasi dengan realisasi anggaran
e. Kemudian hasil rasio atau prosentase tersebut dianalisis berdasarkan
landasan teori yang ada.
Sedangkan analisa kualitatif yaitu menganalisis suatu fenomena yang
terjadi atau sejauh mana peran penganggaran terhadap pengelolaan keuangan LAZ
Dompet Dhuafa Jawa Barat.
3.5Metode Analisis Yang Digunakan 3.5.1 Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2011:29) Statistik deskriptif adalah statistik yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
51
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.2 Regresi
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh
variabel independent yaitu fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan pengelolaan
dana. Persamaan regresinya yaitu :
Sugiyono (2011:275)
3.6Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
serta hubungan antara variabel independen (Variabel bebas) dengan variabel
dependen (Variabel terikat). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan
secara parsial dan simultan.
3.6.1 Pengujian secara parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
H0: βi = 0 Masing-masingvariabel Xitidakberpengaruhterhadapvariabel
Y; i = 1,2,3,4,5
H0: βi # 0 Masing-masingvariabel Xiberpengaruhterhadapvariabel Y; i
= 1,2,3,4,5
Untuk menguji rumusan hipotesis tersebut digunakan rumus uji t sebagai
52
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan demikian kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah
sebagai berikut:
Jika t hitung < t tabel maka terima H0 dan Hipotesis ditolak
Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak H0 dan Hipotesis diterima
3.6.2 Pengujian secara simultan (Uji f)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
H0 ; variabel Xi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabel Y; i = 1,2,3,4,5
H1 ; variabel Xi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Y;
i = 1,2,3,4,5
Untuk menguji rumusan hipotesis tersebut digunakan rumus uji F sebagai
berikut:
Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel maka terima H0 dan Hipotesis ditolak
Jika Fhitung≥ Ftabel maka tolak H0 dan Hipotesis diterima
3.6.3 Menentukan Koefisien Determinasi
Menurut Gujarati (1998 : 98) bahwa koefisien determinasi (R2) adalah
angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel
bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi (R2)
ini dapat digunakan untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi, dengan rumus
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
analisis fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan fungsi anggaran sebagai
alat pengandalian terhadap kinerja keuangan pengelolaan dana dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalianmempunyai
pengaruh yang kuat terhadap kinerja keuangan pengelolaan dana Dompet
Dhuafa Jawa Barat.Hal ini berarti proses perencanaan dan pengendalian
anggaran memberikan kontribusi yang penting terhadap kinerja pengelolaan
dana yang efektif. Sehingga dibutuhkan proses perencanaan dan pengendalian
yang matang dan sesuai dengan fungsi perencanaan yang terstandarkan. Masih
fluktuatifnya kinerja keuangan yang dilihat dari pertumbuhan perolehan dana
dari setiap tahunnya hal ini masih belum konsistennya perencanaan dan
pengendalian anggaran sehingga diperlukan seuatu model penganggaran yang
baku bagi organisasi pengelola zakat seperti Dompet Dhuafa Jawa Barat.
5.2SARAN-SARAN
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada peneliti kondisi empirik
Organisasi Pengelola Zakat khususnya Dompet Dhuafa Jawa Barat, sehingga
mendorong peneliti untuk menyampaikan saran guna perbaikan kedepan dalam
pengelolaan dana di Dompet Dhuafa Jawa Barat. Saran-saran yang dikemukan di
sini disandarkan kepada pembahasan sebagaimana dikemukan di bab sebelumnya.
Beberapa saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan fungsi anggaran sebagai alat
71
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan perencanaan anggaran, Dompet Dhuafa Jawa Barat harus lebih
fleksibel dalam penyusunannya. Review atas anggaran yang dilakukan secara
periodik perlu dilakukan dan akan sangat membantu dalam mencaai tujuan
yang akan dicapai.
2. Diperlukan satuan pengawas internal (SPI) untuk Dompet Dhuafa Jawa Barat
untuk memantau fungsi perencanaan dan pengendalian secara periodik
sehingga bisa berjalan secara optimal.
3. Adanya faktor lain yang dinilai peneliti mempengaruhi kinerja keuangan
Dompet Dhuafa Jawa Barat sehingga faktor lain tersebut peneliti berharap ada
yang menindak lanjuti dengan penelitian berikutnya yang lebih difokuskan
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
__________, Laporan Tahunan Dompet Dhuafa Jawa Barat tahun 1431 H.
__________, Profile Dompet Dhuafa.
A Gima Sugiama (2008). Metode Riset Bisnis dan ManajemenBandung. Guardaya Intimarta.
Anthony, Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen, Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Dian Hakip Nurdiansyah. Analisis Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan
Pengendalian Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan. Bandung.
SPS UPI.
Farida Ulfa (2008).Anggaran sebagai salah satu alat perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah studi pada pengelolaan dana pembangunan sarana dan pra sarana di pemerintah daerah kabipaten mojokerto. Malang. UIN Malang.
Hanafi, Hafid. 2008. Persepsi auditor independen dan mahasiswa akuntansi
terhadap kode etik akuntan indonesia (survey pada kap dan perguruan tinggi swasta dan negeri di wilayah Indonesia).Tesis: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Harmono (2009). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard
Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta. Bumi Aksara.
Hariandja, Marihot T.E, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hendi Suhendi (2012). Pengaruh Kapasitas Organisasi Terhadap Kinerja
Organisasi Pengelola Zakat Study kasus lembaga zakat di kota Bandung.
Bandung. Program Pasca Sarjana UNISBA.
IAI (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Akuntansi Zakat
dan Infak/Sedekah. Jakarta. IAI.
Ilyas, Y (1999).Kinerja. Badan Penerbit FKM UI. Depok
Irfan Syauki Beik (2009). Kajian Empiris Peranan Zakat dalam Pengentasan
Yaya Sunjaya, 2013
Analisis Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Terhadap Kinerja Keuangan Pengelolaan Dana
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
J. Salusu (1996). Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit. Jakarta. Grasindo.
M. Nafarin (2007). Penganggaran Perusahaan. Jakarta. Salemba Empat.
Mulyadi (2001).Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi.
Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi & Johny Setyawan. 1999. Sistem Pengendalian Manajemen: Sistem
Pelipatganda Kinerja Perusahan. Yogyakarta.Aditya Media.
Munawir. 1995. Analisisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pahala Nainggolan (2007). Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga Nirlaba
Sejanis. Jakarta. Rajawali Pers.
Rudianto (2009). Penganggaran. Jakarta. Erlangga.
Sofyan Syafri Harahap (2001). Anggaran Bisnis: Analisis, Perencanaan, dan
Pengendaian Laba. Jakarta. Salemba Empat.
Sudjana (2004). Statstika untuk Ekonomidan Niaga. Bandung. Tarsito.
Sugiyono (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Supriyono, RA. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen: Yogyakarta.
Umi Narimawati Dkk (2010). Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis