Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN
(Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Ilmu Keolahragaan )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh
SHELLY NOVIANTI ISMANDA 0900497
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN
Oleh
Shelly Novianti Ismanda
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Shelly Novianti Ismanda 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
SHELLY NOVIANTI ISMANDA
0900497
ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Drs. H. Aming Supriyatna, M. Pd. NIP. 19500115 198002 1 001
Pembimbing II
Nur Indri Rahayu, M. Ed. NIP. 19811019 200312 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI
ABSTRAK
ANALISIS AKTIVITAS REKREASI TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT STRES MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN
Shelly Novianti Ismanda 0900497
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas rekreasi aktif dan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres, perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan serta hubungan leisure experiences dengan partisipasi waktu luang.
Sampel penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011 sebanyak 40 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif.
Instrumen yang digunakan adalah angket aktivitas waktu luang, angket leisure experiences, angket partisipasi waktu luang, dan angket tingkat stres mahasiswa. Hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011. Dan tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011. Selain itu terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stress. Serta terdapat hubungan partisipasi waktu luang dengan leisure experiences (pengalaman rekreasi) namun hubungan diantara keduanya lemah.
i
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
ANALYSIS RECREATIONAL ACTIVITIES ON REDUCTION STRESS
LEVELS SPORT SCIENCE STUDENTS
Shelly Novianti Ismanda
0900497
This study aims to determine the relationship of active recreation activities and
passive recreation activities in reduction stress levels, difference between active
and passive recreation activities to decrease stress levels in sport science students and relationship leisure experiences with leisure participation.
The research sample is a sport science students class of 2011 included 40 people. The instrument used was a questionnaire leisure activity, questionnaires leisure experiences, questionnaire leisure participation, and questionnaires levels of
student stress. The result is there was no correlation active recreation activities in
reduction stress levels on sport science students class of 2011. And there is no correlation passive recreation activities in reduction stress levels on sport science students class of 2011. Moreover is a significant difference between active and passive recreation activities to reduction stress levels. And there is a correlation leisure participation with leisure experiences but the relationship between the two weak.
Keywords: active recreation activities, passive recreation activities, levels of
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Batasan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7
1. Waktu Luang ... 7
2. Rekreasi ... 11
3. Stres ... 16
B. Kerangka Pemikiran ... 22
C. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 24
B. Desain Penelitian ... 24
C. Metode Penelitian... 25
D. Definisi Operasional... 25
E. Instrumen penelitian ... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ... 28
vii
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H. Uji Validitas dan Reabilitas ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian... 35
B. Pembahasan ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 53
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa merupakan salah satu unsur modernisasi, tentu juga terkena efek
dari modernisasi. Maka mahasiswa juga tidak terlepas dari kekomplekan dari
modernisasi tersebut, sehingga mahasiswa juga tidak akan terlepas dari
macam-macam penyebab stres yang ada dewasa ini. Misalnya saja seperti stres yang
banyak dialami oleh mahasiswa terutama dalam hal pelajaran yang di dapat dari
kampus. Masalah pelajaran merupakan masalah yang utama dalam diri mahasiswa
karena terkadang mahasiswa tidak bisa dalam belajar, kesulitan memusatkan
perhatian pada pelajarannya, kesulitan dalam mencapai prestasi, kesukaran dalam
bersaing, dan tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
kepada mahasiswanya merupakan penyebab stres yang timbul pada diri
mahasiswa tersebut. Stres pun muncul pada diri mahasiswa.
Masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi
adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis
menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang
adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian (Slamet, 2003). Mengerjakan
sebuah skripsi telah menjadikan kebanyakan mahasiswa stres, takut, bahkan
sampai frustasi dan ada juga yang nekat bunuh diri. Telah banyak contoh kasus
mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya karena terganjal
dengan masalah tugas akhirnya, karena adanya pemikiran pembuatan tugas akhir
susah dan berat maka akhirnya banyak mahasiswa menyerahkan pembuatan
skripsi ini ke orang lain atau semacam biro jasa pembuatan skripsi, atau membeli
atau mencari skripsi orang lain untuk ditiru (Subekti, 2009).
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh Irma, Daud,
&Khumas (2005) mengenai stres akademik pada 102 mahasiswa dari berbagai
2
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengalami tingkat stres akademik yang rendah, 69% tingkat stres akademik yang
sedang, dan 15% mengalami tingkat stres akademik yang tinggi.
Menurut Selye, dalam bukunya yang berjudul Stress Without Distress, stres
adalah segala situasi dimana tuntutan nonspesifik mengharuskan seorang individu
untuk merespon atau melakukan tindakan (Potter & Perry, 2005). Stres
merupakan hal yang tak terhindarkan dalam hidup manusia. Setiap orang pernah
dan akan mengalaminya, dengan kadar ringan berat yang berbeda. Hal ini
merupakan pengaruh dari perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai
konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah mempengaruhi nilai-nilai moral etika dan gaya hidup,
dimana tidak semua orang mampu meyesuaikan diri, tergantung atas kepribadian
yang dimiliki oleh masing-masing individu (Hawari, 2001). Kondisi stres yang
rata-rata dialami mahasiswa UPI khususnya mahasiswa Ilmu Keolahragaan
angkatan 2011 salah satunya adalah akumulasi dari tugas yang menumpuk ketika
tugas menumpuk pikiran jadi terbebani dua kali lipat dikarenakan tugas satu
belum selesai dosen sudah memberi tugas yang lain sehingga mahasiswa akan
menjadi kalang kabut (stres) tidak dapat memanagement waktu dengan baik
sehingga pada akhirnya tugas tersebut tidak dikerjakan.
Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu
kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali
dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di
lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah,
sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman,
bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan,
mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa
aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat
disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang
untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan,
penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun
mental. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan
3
Kata rekreasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “recreare”yang berarti diperkenankan. Dalam bahasa inggris rekreasi berasal dari kata “to create” yang berarti membentuk atau menciptakan. Sedangkan sinonim kata rekreasi adalah “recreation” yang berarti menyegarkan atau membangun. Oleh karena itu rekreasi dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh kesegaran. Rekreasi
merupakan apa yang terjadi yang berhubungan dengan kepuasan diri dari sebuah
pengalaman (Gold, 1980). Selanjutnya, menurut Douglass (1992), rekreasi adalah
kegiatan yang menyenangkan dan konstruktif serta menambah pengetahuan dan
pengalaman mental dari sumberdaya alam dalam ruang dan waktu yang terluang.
Dilihat dari sudut tempat kegiatan rekreasi dilakukan, terdapat rekreasi di dalam
ruangan dan rekreasi di luar ruangan. Contoh rekreasi di dalam ruangan seperti
menonton tv, membaca, mendengarkan musik sedangkan contoh rekreasi di luar
ruangan adalah hiking, outbond dan sebagainya.
Menurut Wing Haryono dalam buku “Pariwisata Rekreasi dan Entertainment“
dikutip dalam tesis M. Tahir (2005: 42) mengatakan bahwa Rekreasi merupakan
salah satu kebutuhan fundamental manusia, melalui rekreasi orang dapat
menjumpai, mengalami, dan menikmati kebahagiaan hidup (Wing Haryono,
1978). Oleh karena itu berbagai aktivitas rekreasi yang dapat dipilih mahasiswa
ilmu keolahragaan sangatlah beragam untuk menurunkan tingkat stress, Kamus
Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan kembali
atau hiburan" (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati,
menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan
kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Rekreasi digunakan
untuk mengendurkan ketegangan otak dengan mengalihkan perhatian kepada
hal-hal yang menyenangkan. Rekreasi ditegaskan sebagai sebuah hal-hal yang penting
untuk kesehatan jiwa karena tekanan yang berat harus disalurkan sehingga tidak
menyebabkan frustasi atau depresi.
Rekreasi di luar ruangan termasuk di dalamnya rekreasi alam (outbond,
hiking, arung jeram). Wisata alam adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup
seni-budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai
4
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
merupakan suatu kegiatan rekreasi yang dilakukan tanpa dibatasi adanya
bangunan, yang berhubungan dengan lingkungan dan berorientasi pada
penggunaan sumberdaya alam seperti air, hujan, pemandangan alam, atau
kehidupan bebas. Rekreasi menuntut pilihan berbagai aktivitas oleh individu atau
kelompok, baik yang aktif maupun pasif (Gold, 1980).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan rumusan masalah atau pertanyaan, yaitu:
1. Apakah terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat
stres?
2. Apakah terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat
stres?
3. Apakah terdapat perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap
penurunan tingkat stres?
4. Apakah terdapat hubungan partisipasi waktu luang terhadap leisure
experiences?
C. Tujuan Penelitian
Setelah penulis merumuskan masalah penelitian, selanjutnya menetukan
tujuan yang ingin dicapai pada penelitian, yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan
tingkat stres.
2. Untuk mengetahui hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan
tingkat stres.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap
penurunan tingkat stres.
4. Untuk mengetahui hubungan partisipasi waktu luang terhadap leisure
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Lembaga
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya
hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang
analisis aktivitas rekreasi terhadap tingkat stres mahasiswa ilmu
keolahragaan. Sebagai cerminan untuk kedepannya dapat mengontrol dan
menurunkan tingkat stress dengan hal yang positif.
2. Bagi Masyarakat
a. Dengan mengetahui bahwa ada cara yang mudah untuk menurunkan tingkat
stress dan berbagai cara positif untuk menurunkan tingkat stres.
b. Bermacam-macam aktivitas rekreasi yang dapat dilakukan pada saat waktu
senggang agar dapat menurunkan tingkat stress
3. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan bagi peneliti bahwasannya ada beragam cara untuk
penurunan stres.
b. Menambah wawasan bagi peneliti bahwasannya ada penyaluran stres dengan
baik.
c. Memberikan konstribusi khususnya bagi studi tentang aktivitas rekreasi
dalam menanggulangi stres.
E. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan batasan dalam melakukan penelitian
terdapat dua variable.
1. Variabel Independen (bebas) adalah Aktivitas Rekreasi Aktif dan Aktivitas
Rekreasi Pasif. Bentuk rekreasi aktif, langsung dengan obyek rekreasi,
6
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan pada rekreasi pasif menonton pertunjukan, mengunjungi galeri
atau museum atau sekedar jalan-jalan.
2. Variabel Dependen (terikat) adalah Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu
Keolahragaan Angkatan 2011 yang terdiri dari Aspek Fisiologis, Aspek
Kognitif, Aspek Emosional dan Aspek Perilaku Sosial.
3. Sampel yang dijadikan objek penelitian adalah Mahasiswa Ilmu
Keolahragaan Angkatan 2011 dengan total keseluruhan 40 orang. Peneliti
memilih sampel hanya 40 orang dikarenakan keterbatasan waktu, agar lebih
cepat, mudah dan dapat ditangani lebih teliti.
4. Lokasi penelitian adalah Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan.
5. Instrument yang digunakan Kuesioner Tingkat stres mahasiswa yang disusun
oleh Sarafino dalam tesis kholidah (2009:17) yang dikutip dalam skripsi Siti
Hutami Suhayat (2011: 42), serta aktivitas rekreasi waktu luang yang
diadaptasi dari Beard and Ragheb’s (1983), Caldwell and Colleagues (1992)
Leisure Experience Battery for Adolescents (LEBA), yang dikutip dalam tesis
24 BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya di
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Populasi dalam penelitian ini
adalah sejumlah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011 sebanyak 40
orang.
Dalam penelitian ini tidak semua mahasiswa Ilmu Keolahragaan dijadikan
sumber data namun hanya sebagian saja (sampel) dalam hal ini peneliti
menggunakan Sampling Purposive.
Peniliti memilih sampling purposive karena sampel tidak bisa secara acak
karena ditentukan dengan menggunakan pertimbangan tertentu dengan alasan
mahasiswa Ilmu Keolahragaan tidak semua sedang mengalami stres.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan ditunjukan oleh gambar 3.1. Gambar
tersebut menunjukkan fokus penelitian yang dikaji adalah yaitu menggambarkan
perbandingan antara aktivitas rekreasi aktif dan aktivitas rerkreasi pasif dalam
menurunkan tingkat stres pada mahasiswa IKOR.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
r
r
Sumber: Sugiyono (2010:44)
Keterangan:
X1= Aktivitas Rekreasi Aktif X1
X2
25
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
X2= Aktivitas Rekreasi Pasif
Y = Stres
R = Hubungan
Dalam penelitian terdapat dua variabel independent yaitu aktivitas rekreasi
aktif dan aktivitas rekreasi pasif serta variabel dependen yaitu tingkat stres pada
mahasiswa. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
aktivitas rekreasi aktif dengan stres, hubungan aktivitas pasif dengan stres, lalu
perbedaan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif terhadap tingkat stres pada
mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2011.
C. Metode Penelitian
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai metode ilmiah yang
digunakan dalam mencari suatu kebenaran untuk sebuah penelitian, sehingga hasil
dari suatu penelitian sesuai dengan tujuan dan hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif
menggunakan penelitian berupa Metode deskriptif komparatif adalah metode
dengan menjelaskan dan melakukan perbandingan data hasil penelitian dari dua
perlakuan yang berbeda. Pada penelitian ini dibandingkan antara aktivitas rekreasi
aktif dan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan stres mahasiswa IKOR.
D. Definisi Operasional
1. Waktu luang menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul an
introduction to leisure studies (2003: 37), menjelaskan pengertian waktu
luang adalah jika seseorang tidak sedang bekerja, maka ia memiliki waktu
luang.
2. Rekreasi menurut Nurlan Kusmaedi (2002:2) ”Rekreasi adalah suatu kegiatan
pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental/emosi dan sosial yang
timbul akibat kegiatan kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan dengan
kesadaran sendiri.”
3. Mahasiswa menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI
bagian ke empat pasal 19 bahwasanya “ mahasiswa ” itu sebenarnya hanya
sebutan akademis untuk siswa atau murid yang telah sampai pada jenjang
pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Mahasiswa yang dimaksud
adalah mahasiswa yang masih aktif dalam mengikuti perkuliahan pada
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Stress menurut Weinberg & Gould (1995) adalah suatu proses yang
mengandung tuntutan substansial, baik fisik maupun psikis untuk dapat
dipenuhi oleh individu yang mengalaminya, karena adanya suatu keadaan
fisik atau psikis yang kurang seimbang. Jika individu gagal memenuhi
tuntutan tersebut, ia harus menanggung konsekuensinya. Stress yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah emosional, perilaku sosial, fisiologis,
dan kognitif (Eustress dan Distress) dikutip dari Siti Hutami Suhayat (2011).
5. Leisure Experiences (Pengalaman Waktu Luang) menurut Barnett (2005)
adalah pengalaman waktu luang mungkin merupakan pendahuluan untuk
partisipasi waktu luang. Kesadaran rekreasi, serta persepsi tentang rasa
kebosanan, tantangan, dan kecemasan selama waktu luang, diyakini
mendahului partisipasi.
E. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat
Stres, Aktivitas Waktu Luang, Leisure Experiences dan Partisipasi Waktu Luang.
Dibawah ini merupakan kisi-kisi Tingkat stres yang diadaptasi dari kuesioner
Tingkat stres mahasiswa yang disusun oleh Sarafino dalam tesis kholidah
(2009:17) yang dikutip dalam skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 42).
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument Skala Stres
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2 Aspek Kognitif 1,6 9,15 3 Aspek Emosional 3,7 11,14 4 Aspek Perilaku Sosial 4,8 12,13
Dibawah ini merupakan kisi-kisi aktivitas rekreasi (waktu luang) yang
diadaptasi dari Beard and Ragheb’s (1983), Caldwell and Colleagues (1992)
Leisure Experience Battery for Adolescents (LEBA) yang dikutip dalam tesis
Jennifer Campbell (2007:52).
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Aktivitas Waktu Luang
No Variabel Sub
Variabel Indikator
1 Aktivitas Waktu Luang A. Aktifitas Rekreasi Aktif
Olahraga rekreasi beregu (misalnya, belajar basket)
Kompetisi Olahraga Individu (misalnya, lomba renang) Olahraga rekreasi individu (misalnya, jogging)
Kegiatan fisik (misalnya, angkat besi, yoga, aerobik) Pergi berolahraga atau acara olahraga
Pergi ke tempat hiburan (restauran, tempat nongkrong) Latihan band atau paduan suara
Bermain musik atau bernyanyi
Melukis, memahat, menggambar atau menciptakan seni visual lainnya
Mengemudi untuk kesenangan Belanja
Pergi keluar untuk makan
Berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa Menghabiskan waktu dengan keluarga / kerabat Bergaul dengan teman-teman
B. Aktifitas Rekreasi
Pasif
Menonton televisi
Menonton film ke bioskop atau diam dirumah Bermain games
Bermain Kartu
Minum (misalnya, minum kopi atau teh diluar) Berjudi (misalnya, bermain poker, kasino) Mendengarkan musik
Pergi menonton konser Menghadiri drama musikal Santai, berpikir dan merenung
2 Leisure Experiences
Waktu Luang
Kesadaran
Rasa Bosan Tantangan Distress
3 Leisure Participation
Waktu Luang
Partisipasi Aktif
Partisipasi Pasif Keanekaragaman
Skala yang digunakan untuk mengetahui alternative jawaban dari responden
adalah skala likert. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 93), “Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Tabel 3.3 Skala Likert Angket Tingkat Stres Dan Aktivitas Rekreasi
(Aktivitas Waktu Luang)
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
R = Ragu-Ragu 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan pengumpulan data berupa angket
atau kuesioner. Langkah pertama adalah membagikan angket kepada mahasiswa
Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011, kemudian peneliti menginstruksi dan
menjelaskan cara pengisian dan maksud dari pembagian angket. Setelah itu,
sampel diberi waktu 20 menit untuk melakukan pengisian angket hingga selesai.
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
penting dalam melakukan suatu penelitian, dikarenakan kesalahan dalam analisis
dapat berpengaruh dalam pengambilan sebuah kesimpulan. Terutama apabila
digunakan generalisasi kesimpulan untuk masalah yang akan diteliti. Suatu
kesimpulan akan didapat dari pengolahan data tersebut.
Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan Uji T
dalam hal ini menggunakan Independent T Test. Independent T Test digunakan
untuk menguji perbedaan yang signifikan diantara dua kelompok sampel.
H. Uji Validitas Dan Realibilitas
Sebelum penelitian dan menggunakan suatu kuesioner, kuesioner tersebut
harus diuji cobakan terlebih dahulu (uji instrument) kepada subjek dengan
keadaan yang sama namun bukan pada sampel yang diteliti. Peneliti mengadakan
uji validitas dan realibilitas dengan membagikan kuesioner yang telat peneliti buat
kepada 23 mahasiswa UPI. Hasil uji validitas dan realibilitas dari pengujian
instrumet peneliti analisis dengan menggunakan teknik perangkat lunak Statistical
Product And Service Solution (SPSS) For Windows Versi 16.0. menggunakan
kuesioner Tingkat stres mahasiswa yang disusun oleh Sarafino dalam tesis
kholidah (2009:17) yang dikutip dalam skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 42)
serta aktivitas rekreasi waktu luang yang diadaptasi dari Beard and Ragheb’s
(1983), Caldwell and Colleagues (1992) Leisure Experience Battery for
Adolescents (LEBA), yang dikutip dalam tesis Jennifer Campbell (2007:52).
Tabel 3.4 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Aktifitas Waktu Luang
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Q2 79.15 213.818 .424 .915
Q3 78.90 206.726 .721 .911
Q5 79.70 215.168 .260 .918
Q6 78.85 207.818 .629 .912
Q7 79.05 200.261 .733 .910
Q8 79.45 201.945 .673 .911
Q9 79.45 194.892 .695 .910
Q10 80.40 201.832 .516 .914
Q11 79.85 198.450 .669 .911
Q12 79.65 199.082 .650 .911
Q13 81.55 217.208 .245 .917
Q14 78.85 203.713 .654 .911
Q15 79.75 201.039 .612 .912
Q16 79.25 196.408 .745 .909
Q17 80.30 206.537 .413 .916
Q18 80.15 213.082 .280 .918
Q19 79.85 213.924 .260 .918
Q24 79.10 209.989 .472 .914
Q25 79.60 203.726 .480 .915
Q26 79.80 196.063 .614 .912
Q27 79.40 199.832 .672 .911
Q28 78.80 210.589 .410 .915
Q31 78.20 214.063 .469 .915
Q32 78.35 212.661 .556 .914
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale
didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam
penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan
hasil uji instrument didapatkan item Q2, Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q8, Q9, Q10, Q11,
Q12, Q13, Q14, Q15, Q16, Q17, Q18, 19, Q24, Q25, Q26, Q27, Q28, Q31, dan
Q32 dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai diatas
0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.
Tabel 3.5 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Leisure Experiences
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Q3 21.50 19.947 .385 .800
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Q4 20.75 20.303 .437 .792
Q5 21.20 19.853 .485 .786
Q6 20.70 17.589 .711 .751
Q7 20.20 20.063 .511 .784
Q12 20.45 18.682 .549 .776
Q15 21.00 16.421 .648 .759
Q19 21.15 18.450 .444 .796
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale
didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam
penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan
hasil uji instrument didapatkan item Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q12, Q15, dan Q19
dinyatakan dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai
diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.
Tabel 3.6 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Partisipasi Waktu Luang
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Q1 92.75 404.513 .356 .945
Q3 92.75 404.724 .294 .945
Q4 92.45 390.261 .667 .943
Q5 92.60 397.621 .508 .944
Q6 92.40 387.937 .777 .943
Q7 92.55 386.787 .777 .943
Q8 92.75 393.882 .583 .944
Q9 92.70 401.168 .396 .945
Q10 92.55 392.682 .646 .944
Q11 92.65 399.292 .431 .945
Q12 91.80 400.274 .235 .947
Q13 92.20 391.326 .718 .943
Q14 92.00 387.684 .692 .943
Q15 91.65 385.397 .678 .943
Q16 91.80 389.642 .572 .944
Q18 92.35 401.082 .415 .945
Q19 92.40 391.516 .659 .943
Q20 92.55 394.682 .528 .944
Q21 92.60 399.937 .385 .945
Q22 92.70 399.905 .504 .944
Q23 91.65 389.187 .360 .947
Q24 92.30 395.695 .455 .945
Q25 91.45 386.261 .648 .943
Q27 91.35 384.029 .477 .946
Q28 92.35 388.345 .683 .943
Q29 92.10 391.674 .509 .944
Q30 92.40 400.884 .444 .945
Q31 92.70 391.905 .837 .943
Q32 92.70 397.484 .530 .944
Q33 92.60 402.147 .394 .945
Q34 92.55 387.103 .837 .942
Q35 92.55 392.471 .726 .943
Q36 92.45 394.682 .643 .944
Q37 92.25 387.987 .665 .943
Q38 92.45 399.945 .447 .945
Q39 91.90 392.937 .450 .945
Q41 92.60 403.516 .399 .945
Q42 92.40 397.516 .578 .944
Q43 92.55 400.682 .575 .944
Q44 92.60 398.674 .621 .944
Q45 92.10 387.989 .743 .943
Q47 91.70 390.642 .436 .945
Q48 91.10 389.568 .386 .946
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale
didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam
penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan
hasil uji instrument didapatkan item Q1, Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q8, Q9, Q10, Q11,
Q12, Q13, Q14, Q15, Q16, Q18, Q19, Q20, Q21, Q22, Q23, Q24, Q25, Q27,
Q28, Q29, Q30, Q31, Q32, Q33, Q34, Q35, Q36, Q37, Q38, Q39, Q40, Q41,
Q42, Q43, Q44, Q45, Q47, dan Q48 dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan
item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek
yang ingin dinilai.
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Hasil Uji Instrument Tiap Item Angket Tingkat Stres Mahasiswa
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Q2 13.35 11.397 .395 .669
Q4 12.95 12.155 .575 .616
Q5 13.20 11.747 .616 .601
Q6 13.35 13.187 .382 .668
Q7 11.70 10.958 .431 .657
Q9 11.95 13.208 .257 .707
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas diatas dengan reability scale
didapatkan hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009:229) yang dikutip dalam
penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011:47) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan hasil uji instrument didapatkan item Q2, Q4, Q5, Q6, Q7, dan Q9 dinyatakan
dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan item tersebut memiliki nilai diatas 0,2.
Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.
Tabel 3.8 Hasil Reabilitas Instrument Angket Aktifitas Waktu Luang
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.917 25
Tabel 3.9 Hasil Reabilitas Instrument Angket Leisure Experiences
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009: 229) yang dikutip dalam
penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 46) bahwa “apabila nilai cronbach
alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu
instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil angket atau kuesioner aktifitas waktu luang adalah 0,917 lebih besar dari 0,05 berarti angket atau kuesioner ini valid dan
reliabel serta angket atau kuesioner leisure experiences adalah 0,804 lebih besar
dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.
Tabel 3.10 Hasil Uji Instrument Angket Partisipasi Waktu Luang
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.945 43
Tabel 3.11 Hasil Uji Instrument Angket Tingkat Stres Mahasiswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.694 6
Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009: 229) yang dikutip dalam
penelitian skripsi Siti Hutami Suhayat (2011: 46) bahwa “apabila nilai cronbach
alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu
instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil Angket atau kuesioner Partisipasi
Waktu Luang menggunakan reliability scale didapat hasil 0,945 lebih besar dari
0,05 berarti angket ini valid dan reliabel sedangkan angket atau kuesioner tingkat
stres mahasiswa adalah 0,694 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan
48
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Bab IV maka peneliti memberikan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi aktif dalam menurunkan tingkat
stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011.
2. Tidak terdapat hubungan aktivitas rekreasi pasif dalam menurunkan tingkat
stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2011.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas rekreasi aktif dan pasif
terhadap penurunan tingkat stres.
4. Terdapat hubungan partisipasi waktu luang dengan leisure experiences
(pengalaman rekreasi) jadi semakin kecil partisipasi waktu luang pada
mahasiswa Ilmu Keolahragaan maka semakin kecil pula leisure experiences
(pengalaman rekreasi) pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan namun hubungan
diantara keduanya rendah.
B. Saran
Dari penelitian ini guna penyempurnaan hasil penelitian, maka penulis
mengemukakan berbagai saran sebagai berikut:
1. Perlu dilanjutkan penelitian faktor apa yang lebih besar mempengaruhi
seseorang dalam melakukan aktivitas rekreasi, partisipasi rekreasi yang paling
sering dilakukan seseorang serta hubungan yang akurat antara aktivitas
rekreasi aktif dan pasif terhadap penurunan tingkat stres.
2. Bagi mahasiswa Ilmu Keolahrgaan Angkatan 2011, agar lebih paham
bahwasannya aktivitas rekreasi aktif maupun pasif dapat menurunkan tingkat
stres karena aktivitas rekreasi selain menghilangkan rasa bosan, memacu
tantangan pada diri sendiri, kesadaran dalam diri ketika melakukannya namun
49
3. Untuk lembaga diharapkan lebih menguatkan kepada mahasiswa dalam mata
kuliah Sport and Recretion dan Sport Psichology dikarenakan dalam bidang
kajian tersebut memiliki berbagai macam kesinambungan.
4. Pemilihan sampel harus lebih banyak dalam hal ini menggunakan random
sampling.
5. Untuk penelitian berikutnya menggunakan eksperimen agar data (hasil) yang
didapat lebih akurat serta pemilihan angket (pernyataan-pernyataan) tidak
terlalu ilmiah sehingga sampel lebih mudah mengerti.
6. Untuk penelitian berikutnya faktor-faktor (masalah, angket) yang diteliti lebih
50
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Archer, J dan Carroll, C. 2003. Student Stress. Tanggal diakses 20 Januari 2010
http://www.counsel.ufl.edu/selfHelp/studentstress.asp
Aulia, C (2008). Pengaruh Olahraga terhadap kesehatan. Makalah pada Ujian
Akhir Sekolah SMA Don bosco, Padang.
Bandung
Butar-butar, Antonius Soren. 2011. Skripsi Olahraga Rekreasi Pelaku Bisnis
Seluler Di Kota Bandung. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Campbell, Jennifer. 2007. Thesis Adolescent Identity Development: The
Relationship With Leisure Lifestyle And Motivation. Canada. University
of Waterloo.
Chirs Bull, Jayne House, and Mike Weed. (2003). “An Intiduction To Leisure Studies”. Harlow: Prentice Hall
Cox, R. H. (2002). Sport psychology: Concepts and applications. New York:
McGraw Hill.
Curtis, A. J. (2000). “Health Psychology”. New York : Routledge
Dadan, Rudiana (2009). Pemanfaatan Waktu Senggang Orangtua Pasca Pensiun
(Skripsi: Tidak Diterbitkan). Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.
Deci, E. L. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior.
New York: Division of Plenum Publishing.
Folkman, S. (1984). “Personal Control in Stres and Coping Stress Processes : A Theoritical Analisys”. Journal of Personality and Social Psychology, 46
(4), 839-852.
Gaston, J. L. (2003). A study of student athletes' motivation toward sports and
academics. Dissertation Abstracts International, 63/07, 2474.
Giriwijoyo, H.Y.S.Santosa (2007). Ilmu kesehatan Olahraga. Bandung : fakultas
51
Gorge, Torkildesen. 1992. Leisure and Recreation.
(http://devinisiwaktuluang.in/ceb). Diaskes 7 mei 2011.
Gratton Chriss and Jones Ian. (2004). Research Methods For Sport Studies. New
York: Routledge.
Griwijoyo, Santosa H Y S Dan Sidik, Dikdik Zafar. 2010. Ilmu Faal Olahraga.
Pendidikan Kepelatihan Olahraga.Bandung
Haryono, Wing. 1978. Pariwisata Rekreasi dan Entertainment, Ilmu Publishers:
http://digilib.petra.ac.id. Pengertian waktu senggang
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0704265_chapter3.pdf (17 Februari 2012)
http://repository.upi.edu/seminarview.php?no_seminar=113 (25 April 2011) http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=5457 (12 Agustus 2012)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf (tidak
diterbitkan)
http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf (2008: 10)
http://www.academia.edu/4343370/Peran_Neuroticism_dan_Problem_Focused_C
oping_dalam_Menjelaskan_Stres_Akademik_pada_Mahasiswa_Tingkat_
Akhir_FISIP_Universitas_Brawijaya (tidak diterbitkan)
Ikbal, Kiki Muhamad. 2011. Skripsi Pengaruh Gaya Hidup Aktif Terhadap
Kondisi Tekanan Darah. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung
:FPOK UPI
Lazarus, R. S. (1999). Stress and emotion: A new synthesis. New York: Springer
Publishing.
Lianasari, Dwi (2009). Sumber Stres-Literatur. Universitas Indonesia
Miller N.P., dan Robinson D.M., 1963, The Leisure Age: Its Challenge to
52
Shelly Novianti Ismanda, 2013
Analisis Aktivitas Rekreasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung. Alfabeta, cv.
Rahayu, Nur Indri dan Suhayat, Siti Hutami. (2011). Hubungan Olahraga
Rekreasi Dan Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Proceeding. April 25, 2011.
Rasyid, Syaikh Madun (2005). Hiburan dan Waktu Luang. Jakarta Timur. Pustaka
Al-Kautsar
Santoso, Singgih. 2010. Mastering Spss 18. Jakarta. PT Elex Media Komputindo
Saputra, Yudha M; Sunarya, Endang; Badruzaman, 2006, Pengantar Filsafat
Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi, Bandung, Fakultas
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sarafino, E. P. (1998). Health Psychology. Biopsychosocial Interaction. New
York : John Wiley & Sons, Inc.
Satiadarma, Monty. P. (2000). Dasar – Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta.
Pustaka Sinar Harapan.
Suherman Adang, Rahayu Nur Indri, dan Damayanti Imas. (2013). Metode
Penelitian Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Dan
Kesehatan.
Tahir, M. (2005). Tesis Pemanfaatan Ruang Kawasan Tepi Pantai Untuk
Rekreasi Dalam Mendukung Kota Tanjungpinang Sebagai Waterfront City. Semarang: Magister Pembangunan Wilayah Dan Kota. Universitas
Diponegoro.
Waitz, Grete; Stromme, Sigmund; Railo, Willi S. 1983. Conquer Stress with Grete
Waitz, (terjemahan Sinta A. W). Bandung: Angkasa.
Walgito, Bimo (2001). Psikologi Kelompok. Yogyakarta; Andi
Yudha M. Saputra, 2000, Pendidikan Rekreasi, Jakarta, dikdasmen., Depdikbud