• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BERLATIH OLAHRAGA SEPAKBOLA PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA SALATIGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BERLATIH OLAHRAGA SEPAKBOLA PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA SALATIGA."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BERLATIH OLAHRAGA SEPAKBOLA

PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA SALATIGA

T E S I S

Diajukan Kepada Panitia Ujian untuk

Memenuhi Sebagian Syarat dalam Memperoleh Gelar Magister pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Konsentrasi Kepelatihan

Oleh :

HENRY MAKSUM NIM. 989536

4 ^

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya

menyatakan

bahwa

tesis

dengan

judul

"EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KBO PADA

SKB SALATIGA" seluruh isinya, saya tulis dengan karya sendiri dan tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara - cara yang tidak sesuai

dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyaan ini, saya

siap menannggung resiko / sangsi yang dijatuhkan terhadap saya

apabila

dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya

tesis ini, atau ada klaim terhadap keasliannya.

11

Bandung, 28 September 2000

Yang memhuat pernyataan,

(3)

TELAH DISETUJUI DAN DISYAHKAN

OLEH TIM PEMBIMBING

**

Prof. H. Diudiu Sudjana, M.Ed. Ph. D

PEMBIMBING I

Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah, M.A. PEMBIMBING II

(4)

ABSTRAK

Masalah yang akan dikaji melalui penelitian ini yaitu pengelolaan pembelajaran yang dilakukan pelatih KBO Sepakbola pada SKB Kotamadya Salatiga ditinjau dari perspektif Pendidikan Luar Sekolah yang dijabarkan ke dalam sub - sub permasalahan : Bagaimana merencanakan pembelajaran,

menyusunan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang dilakukan, menilai

hasil proses pembelajaran dan faktor - faktor yang mendukung dan menghambat efektivitas pengelolaan pembelajaran latihan Sepakbola pada program KBO.

Dalam membahas permasalahan, penulis merujuk pada konsep

pengelolaam pembelajaran Pendidkan Luar Sekolah guna membahas teori - teori

yang relevan, teori pembelajaran orang dewasa / andragogi ; teori belajar keterampilan motorik, prinsip humanisme, konsep - konsep proses pembelajaran

dan konsep aliran tingkah laku.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif dengan studi kasus yang membahas dan menafsirkan data, kemudian

dianalisis serta di interpretasikan berdasarkan data yang didapat dari masalah tersebut. Data digali dan dikumpulkan dengan teknik : (1) Observasi ; (2) Wawancara ; (3) Studi dokumantasi dan ; (4) Alat Tes. Data dianalisis dengan

prosedur : reduksi data, penyajian data (display), varifikasi dan kesimpulan. Pembahasan dan temuan penelitian ini yaitu : (1) Perencanaan

pembelajaran yang dilakukan pelatih masih bersifat konvesional ; (2) Pelasanaan strategi pembelajaran belum memperlihatkan kesesuaian dengan teori belajar yang

ada dalam konsep Pendidikan Luar Sekolah ; (3) Hasil proses pembelajaran yang

telah dicapai warga belajar belum efektif ; (4) Faktor - faktor pendukung dilihat dari pelatih, warga belajar dan pengelola sifatnya internal; dan dari segi prasarana dan sarana olahrga adanya tempat / lapangan Sepakbola serta alat - alat olahrga yang cukup memadai tetapi tidak digunakan secara maksimal ; (5) Faktor yang

menghambat dari pelatih yaitu sifatnya internal, seperti : Kurangnya kemauan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan belum sesuainya dalam pelasanakan strategi pembelajara ; dari segi warga belajar jauh jaraknya antara tempat tinggal warga belajar dengan tempat latihan dan kurangnya menambah latihan diluar jadwal latihan.

Dari hasil penelitian dan implikasi terhadap pengelolaan pembelajaran Program KBO Sepakbola, maka direkomendasikan hal - hal sebagai berikut: (1) perlu menekankan proes pembelajaran yang menekankan pada teori - teori belajar dan konsep - konsep Pendidikan Luar Sekolah ; (2) Perlu komitmen

terhadap tugas - tugasnya dan penguasaan kompetensi selaku pelatih, khususnya

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

PERNYATAAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

UCAPAN TERIMA KASIH vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Perumusan Masalah 7

D. Definisi Operasional 8

E. Tujuan Penelitian 11

F. Manfaat Penelitian 12

(6)

BAB II LANDASAN TEORITIS 15

A. Pengelolaan Pembelajaran PLS pada Kelompok Berlatih

Olahraga Sepakbola 15

1. Prinsip- Prinsip Pembelajaran Latihan KBO Sepakbola ... 15

2. Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran Latihan Sepakbola .. 25

B. Belajar Motorik 27

1. Pengertian Belajar Motorik 27

2. Kelompok Keterampilan Motorik 29

3. Tahap - Tahap Belajar Motorik 32

4. Teori Mekanisme Belajar Motorik 33

C. Komponen - komponen Proses Pembelajaran Latihan

Program KBO Sepakbola 35

1. Penyusunan Tujuan Pembelajaran Latihan KBO

Sepakbola 37

2. Penyusunan Mated Pembelajaran Latihan KBO

Sepakbola 39

3. .Penetapan Strategi Pembelajaran Latihan KBO

Sepakbola 46

4. Penilaian atau Evaluasi Hasil Pembelajaran 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59

A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 59

1. Metode Pengumpulan Data 59

2. Teknik Pengumpulan Data 61

B. Subyek Penelitian 64

C. Analisis Data 65

D. Langkah - Langkah Penelitian 70

x i

(7)

E. Keabsahan dan Validitas Penelitian 73

1. Keabsahan Penelitian 73

2. Validitas Penelitian 76

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 77

A. Deskripsi Umum Program KBO Sepakbola pada SKB

Kota Salatiga 77

B. Deskripsi Pengelolaan Pembelajaran Latihan Sepakbola dan

Pembahasan Hasil Penelitian 84

1. Tahap Perencanaan Pembelajaran 86

2. Tahap Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Latihan

Sepakbola 101

3. Hasil Penilaian / Evaluasi Hasil Proses Pembelajaran

Latihan Sepakbola 121

4. Faktor - Faktor yang Mendukung dan Menghambat Pengelolaan Pembelajaran Latihan Sepakbola 129

C. Temuan Penelitian 131

D. Keterbatasan Penelitian 136

BAB V KESIMPULAN REKOMENDASI DAN IMPLIKASI 138

A. Kesimpulan 138

B. Rekomendasi 142

C. Implikasi Hasil Penelitian 149

DAFTAR KEPUSTAKAAN 151

LAMPIRAN - LAMPIRAN

x n

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Penilaian Tes Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter 67 2. Kriteria Penilaian Tes Sit Up Selama 60 detik 67

3. Kriteria Penilaian Tes Untuk Lari 1000 meter 67 4. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola Dengan Kaki

Kanan 68

5. Kriteria Penilaian Tes Tenik Menimng - Nimang Bola Dengan Kaki

Kiri 68

6. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola Dengan Kaki

Kanan Dan Kaki Kiri 68

7. 7. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kaki Bagian

Dalam 69

8. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kura - Kura

Kaki Bagian Dalam 69

9. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kura - Kura

KakiPenuh 69

10. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menggring Bola 69

11. Kriteria Penilaian Tes Teknik Melempar Bola 70 12. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menyundul Bola 70

13. Kriteria Penilaian Tes Teknik Latihan Kombinasi 70 14. Daftar Warga Belajar Program KBO Sepakbola Pada SKB Kota

Salatiga 81

15. Daftar Alat - Alat / Inventaris Program KBO Spakbola Pada SKB Kota

Salatiga 82

16. Latar Belakang Responden 85

x i u

(9)

17. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter 122

18. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk SitUp Selama 60 detik 122

19. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 1000 meter 123

20. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan

Kaki kanan 124

21. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan

Kaki Kiri 124

22. Hasil Tes Keterampilan Tekinik Menimng - nimang Bola Dengan

Kaki Kanan dan Kaki Kiri 125

23. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kaki

Bagian Dalam 125

24. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura-Kura

Kaki Penuh 126

25. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura- Kura

Kaki bagian Dalam 126

26. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menyundul Bola 127

27. Hasil Tes Keterampilan Teknik Latihan Kombinasi 127

28. Hasil Tes Teknik Keterampilan Menggiring Bola 128

29. Hasil Tes Teknik Keterampilan Melempar Bola 128

x i v

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Penelitian 14

2. Komponen - Komponen Proses Pembelajaran 36

3. Struktur Organisasi Program KBO Sepakbola Pada SKB Kota Salatiga . 78

x v

[image:10.595.154.446.290.716.2]
(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. Halaman

1. Gambar - gambar hasil pengamatan dan penilaian pembelajaran

Latihan Sepakbola Program KBO 154

2. Hasil perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaan latihan

Sepakbola 158

3. Perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaran latihan

Sepakbola Berdasarkan kriteria penilaian 159

4. Daftar instrumen dan pertanyaan penelitian 160

5. Pedoman Wawancara 166

6. Surat ijin dari Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia 175

7. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian di Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB) Kodya Salatiga 176

8. Daftar Riwayat Hidup Penulis 177

x v i

(12)

17. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter 122

18. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk SitUp Selama 60 detik 122

19. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 1000 meter 123

20. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan

Kaki kanan 124

21. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan

Kaki Kiri 124

22. Hasil Tes Keterampilan Tekinik Menimng - nimang Bola Dengan

Kaki Kanan dan Kaki Kiri 125

23. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kaki

Bagian Dalam 125

24. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura-Kura

Kaki Penuh 126

25. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura- Kura

Kaki bagian Dalam 126

26. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menyundul Bola 127

27. Hasil Tes Keterampilan Teknik Latihan Kombinasi 127

28. Hasil Tes Teknik Keterampilan Menggiring Bola 128

29. Hasil Tes Teknik Keterampilan Melempar Bola 128

x i v

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Penelitian 14

2. Komponen - Komponen Proses Pembelajaran 36

3. Struktur Organisasi Program KBO Sepakbola Pada SKB Kota Salatiga . 78

x v

[image:13.595.154.446.290.716.2]
(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. Halaman

1. Gambar - gambar hasil pengamatan dan penilaian pembelajaran

Latihan Sepakbola Program KBO 154

2. Hasil perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaan latihan

Sepakbola 158

3. Perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaran latihan

Sepakbola Berdasarkan kriteria penilaian 159

4. Daftar instrumen dan pertanyaan penelitian 160

5. Pedoman Wawancara 166

6. Surat ijin dari Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia 175

7. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian di Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB) Kodya Salatiga 176

8. Daftar Riwayat Hidup Penulis 177

x v i

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia pada sekarang ini sedang dilanda krisis ekonomi yang

berkepanjangan yang berimplikasi terhadap sendi-sendi kehidupan. Apabila hal

tersebut tidak segera diatasi akan berdampak buruk terhadap kelangsungan

pembangunan yang telah kita capai. Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut,

diperlukan usaha-usaha yang lebih keras dan berdisiplin tinggi pada bidang

ekonomi yang didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang terkait

dengan bidang-bidang lainnya ; baik itu bidang sandang, pangan, perumahan,

pendidikan, maupun olahraga dalam rangka mencapai taraf hidup maupun

kebijakan rakyat yang lebih adil dan merata.

Pada masa sekarang ini pembangunan dibidang olahraga tidak terlepas dari

kebutuhan hidup manusia. Hal ini dipertegas dengan adanya slogan

"Memasyarakatkan Olahraga dan Mengelohragakan Masyarakatkan" yang tertuang

dalam GBHN tahun 1998, sehingga olahraga sudah menjadi bagian hidup dari

masyarakat. Guna menunjang program pemerintah dalam rangka pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya, diperlukan kegiatan kegiatan olahraga yang

merupakan salah satu unsur didalam pembangunan. Adanya kegiatan olahraga

dimasyarakat yang bermacam-macam memberikan

warga masyarakat untuk

melakukan aktivitas gerak yang disukainya. Dari aktivitas olahraga yang dilakukan

oleh warga masyarakat itu ada yang bertujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu

(16)

luang sekaligus meningkatkan kesegaran jasmaninya, namun ada pula yang

melakukan olahraga dengan tujuan untuk memperoleh prestasi. Sajoto (1988 : 10)

mengkelompokkan tujuan melakukan olahraga ada empat dasar adalah sebagaai

berikut:

Pertama, mereka yang melakukan kegiatan olahraga hanya untuk rekreasi,

yaitu mereka melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukan penuh kegembiraan. Jadi segalanya dikerjakan dengan santai dan

tidak formal, baik tempat, sarana maupun peraturannya.

Kedua, mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan

pendidikan, seperti misalnya anak-anak sekolah yang diasuh oleh guru olahraga. Kegiatan yang dilakukan adalah formal, tujuannya jelas guna

mencapai sasaran pendidikan.

Ketiga, mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai

tingakat kesegaran jasmani tertentu. Dalam hal ini mulai berbagai bidang ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan manusia seperti pengetahuan kedokteran, sosial, ekonomi, lingkungan hidup dan Iain-lain. Segalanya diperhatikan dan diperhitungkan, dikerjakan dengan formal, sasaran maupun

fasilitasnya.

Keempat, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai sasaran suatu prestasi tertentu. Dalam hal ini ilmu-ilmu pengetahuan yang

terkait mengenai manusia sebagai obyek yang akan diolah prestasinya agar

lebih baik, ditinjau secara lebih mendalam dan lebih terinci.

Pemaparan dari Sajoto di atas, dapat dikemukan bahwa tujuan melakukan olahraga

dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama untuk rekreasi, kedua untuk pendidikan,

ketiga untuk kesegaran jasmani, dan keempat untuk prestasi.

Senada dengan itu Rusli Lutan (1989 : 9) mengemukakan sebagai berikut:

...Bahwa olahraga di Indonesia, meskipun belum merata secara menyuluruh, telah diterima oleh masyarakat. Olahraga umbuh dan berkembang dalam berbagai bentuk dengan cara pelaksanaannya, pengorganisasian dan tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan penekanannya masing-masing. Dalam buku ini wilayah kegiatan olahraga yang dimaksud yaitu olahraga kompetitif, olahraga profesional, olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan.

Kegiatan olahraga di Indonesia tampaknya belum mencapai sasaran

(17)

belum menunjukkan harapan yang diinginkan, baik pada tingkat kesegaran jasmani

maupun prestasi yang diraih. Kondisi ini dapat dilihat dari hasil penelitian tentang

pengukuran tingkat kesegaran jasmani yang dilakukan Pusat Jasmani dan Rekreasi

(Pussegjas) di 22 propinsi pada tahun 1955 terhadap 7.685 orang pelajar dan

mahasiswa, hasilnya adalah 38,4% kurang dan kurang sekali; 9,53% baik dan baik

sekali sedang sisanya sedang. Disamping itu, kenyataan bahwa prestasi yang

diperoleh dari berbagai cabang olahraga belumlah sebagaimana yang diharapkan,

tentu tak terlepas dari masalah stamina seorang olahragawan, yang mana sangat

ditentukan oleh tingkat kesegaran jasmani yang dimilikinya (Depdikbud : Pusat

Kesegaran Jasmani dan Rekreasi: 1998/1999 : 1).

Keberhasilan prestasi olahraga baik ditingkat internasional maupun

regional, dari berbagai macam pertandingan yang diikuti belum menunjukkan

prestasi yang menggembirakan atau malah dapat dikatakan sangat memprehatinkan.

Ini nampak sekali pada hasil SEA Games yangf baru-baru ini di negara Brunei

Darusalam, di mana Indonesia menempati urutan ketiga. Padahal pada pesta

olahraga negara-negara Asean Indonesia selalu menempati juara umum. Kondisi

yang demikian ini pada dasarnya merupakan cerminan rendahnya pembinanaan olahraga yang ada di daerah, khususnya klub, ataupun organisasi olahraga. Karena, para pemain ditingkat nasional merupakan akumulasi dari pemain-pemain yang ada

di daerah.

Menyadari hal ini, perlu dilakukan penelitian sehingga diharapkan dapat

diketahui persoalan-persoalan yang dihadapi oleh klub-klub,

(18)

nantinya dapat dicari pula pemecahannya. Garis-Garis Besar Haluan Negara 1998

telah merngamanatkan :

Dalam upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus dilaksanakan

pembinaan olahragawan sedini mungkin melalui pencarian dan pemantauan

bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan olahraga pretasi yang

didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih efektif dan

efisien serta peningkatan kualitas lembaga dan organisasi keolahragaan baik

ditingkat pusat maupun ditingakat daerah.

Selajutnya Depdikbud Ditjen. Diklusepora dalam Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan Diklusepora (1995/1996 : 1), mengemukakan bahwa

pembinaan dan pengembangan keolahragaan mempunyai tujuan antara lain :

Pertama, adalah membangkitkan kemauan masyarakat untuk melakukan

kegiatan olahraga dan menanamkan pengertian tentang maslah olahraga

bagi kehidupan.

Kedua, adalah meningkatkan kesegaran jasmani dari belajar dan

meningkatkan produktivitas bagi masyarakat.

Ketiga, adalah memberikan dukungan dalam rangka usaha meningkatkan prestasi olahraga nasional melalui upaya pembibitan olahraga.

Dari kedua kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pembinaan

olahraga di tanah air terdiri dari pemasalan, pembibitan dan peningkatan pretasi

yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Pembibitan tidak akan berhasil jika

pemasalan olahraga tidask berjalan dan prestasi tidak akan tercapai jika pembibitan

tidak berfungsi. Maksudnya adalah pemasalan olahraga dapat berhasil jika mampu

mengerahkan warga masyarakat sebanyak-banyaknya untuk olahraga, maka

bibit-bibit olahragawan yang akan terjaring juga akan berjumlah banyak, sehingga

banyak pilihan untuk meningkatkan prestasi olahraga.Sedangkan pembibitan adalah

tahap kedua setelah pemasalan sekaligus merupakan jembatan penghubung

(19)

masyarakat dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten / kotamadya, tingkat propinsi

sampai tingkat nasional.

Bidang olahraga berada dalam lingkup pendidikan sekolah maupun dalam lingkup pendidikan luar sekolah. Bidang olahraga yang termasuk lingkup

pendidikan sekolah yaitu yang diajarkan atau yang dilakukan di sekolah-sekolah

muali dari tingkat Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, sampai dengan Perguruan Tinggi.

Sedangkan kegiatan olahraga yang termasuk lingkup Pendidikan Luar Sekolah

adalah yang dilkukan pada organisasi, kelompok-kelompok latihan atau

perkumpulan-perkumpulan olahraga baik yang dibentuk pemerintah ataupun

masyarakat.

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai satu-satunya Unit Pelaksana

Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (Ditjen Diklusepora) di lingkungan pendidikan dan kebudayaan yang berada di setiap

kabupaten dan kotamdya. Dalam petunjuk Organisasi dan Tata Kerja SKB Nomor

023/0/997, dijelaskan bahwa SKB mempunyai tugas dan fungsi untuk

melaksanakan program kegiatan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga.

Guna memasalkan dan membina olahraga SKB membentuk Program

Kelompok Berlatih Olahraga (KBO) yang merupakan wadah untuk menampung

warga masyarakat khususnya warga belajar binaan SKB yang berminat dan

berbakat olahraga. KBO ini termasuk ke dalam satuan kelompok belajar, karena

pembinaan yang dilakukan dalam keolahragaan terhadap warga belajar meliputi

(20)

Depdikbud Ditjen. Diklusepora Dalam Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Diklusepora (1995/1996): 3) mengemukakan bahwa :

Program pembinaan olahraga yang berkesinambungan melalui Kelompok Berlatih Olahraga (KBO) yang lebih memadai, adalah merupakan kegiatan pembinaan kesegaran jasmani yang lebih diarahkan untuk mendukung usaha pembinaan olahraga dikalangan masyarakat, khusnya warga belajar diklusemas yang pada gilirannya diharapkan dapat pula menunjang usaha peningkatan prestasi.

Apabila diamati lebih lanjut, upaya mengefektivitaskan program-program

Diklusepora, khususnya pada program olahraga (KBO) dirasakan sangat kurang

baik pada petugas (tenaga pengelola dan pelatih), perbaikan dan peningkatan sarana

dan prasarana latihan dan sejenisnya. Sehingga cukup banyak biaya, tenaga dan

waktu yang dikeluarkan belum dapat menghasilkan apa yang seharusnya kita

harapkan.

Hasil survei di beberapa SKB ditemukan kasus yang sama, di mana jumlah

warga belajar KBO semakin berkurang sebelum program selesai. Sehingga akan

mustahil dari program KBO dapat menghasilkan bibit-bibit pemain yang nantinya

dapat berprestasi. Permasalahan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel,

baik yang datang dari warga belajar, lingkungan dan sarana yang memadai dan

salah satunya adalah disebabkan belum efektivnya peranan tenaga pendidik atau

pelatih dalam mengelola pembelajaran latihan pada Program Kelompok Berlatih

Olahraga (KBO). Oleh karena itu, penelitian ini akan menfokuskan pada masalah efektivitas pelatih dalam mengelola pembelajaran program KBO pada Sanggar

(21)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi bahwa untuk

mencapai pengelolaan pembelajaran yang efektif program KBO Sepakbola pada

SKB diperlukan kemampuan seorang pelatih yang dapat merencanakan,

melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian hasil proses pembelajaran.

C. Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembelajaran pada latihan program KBO Sepakbola akan dapat

berlangsung dengan baik apabila ditunjang dengan pengelolaan yang dilakukan

oleh seorang pelatih. Pelatih sebagai pengelola pembelajaran secara garis besar

memiliki tugas-tugas pokok yang berkaitan dengan tahap-tahap pembelajran

yaitu : 1) perencanaan pembelajaran meliputi : penyusunan tujuan, penyusunan

materi pembelajaran latihan Sepakbola; 2) pelaksanaan pembelajaran dalam hal

ini adalah penggunaan strategi pembelajaran meliputi : tahapan pembelajaran,

pendekatan dan prinsip pembelajaran latihan Sepakbola; 3) penilaian hasil

proses pembelajaran latihan Sepakbola; dan 4) Faktor - faktor yang mendukung

dan menghambat pengelolaan pembelajaran.

Atas dasar uraian tersebut di atas masalah umum yang perlu dikaji adalah

sebagai berikut: "Bagaimana efektivitas pengelolaan pembelajaran Program

Kelompok Berlatih Olahraga pada Sanggar Kegiatan Belajar di Kotamadya

(22)

2. Pertanyaan Penelitian

Guna memberikan gambaran yang jelas bagaimana efektivitas pengelolaan pembelajaran program Kelompok Berlatih Olahraga pada Sanggar Kegiatan

Belajar di Kotamadya Salatiga, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan seberikut :

a. Bagaimanakah merencanakan pembelajaran yang meliputi penyusunan tujuan dan penyusunan materi pembelajaran yang dilakukan pelatih dalam kegiatan

pembelajaran latihan Sepakbola pada program KBO ?

b. Bagaimanakah melaksanakan strategi pembelajaran yang meliputi tahap awal

pembelajaran, tahap inti pembelajaran dan tahap penenangan / akhir

pembelajaran yang dilakukan pelatih dalam kegiatan pembelajaran latihan

Sepakbola pada program KBO ?

c. Bagaimana hasil proses pembelajaran yang telah dicapai oleh warga belajar ? d. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat efektivitas pengelolaan

pembelajaran latihan Sepakbola pada program KBO ?

D. Definsi Operasional

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu

dijelaskan secara operasional beberapa peristilahan yang digunakan dalam

penelitian ini agar tidak menimbulakan pengertian yang salah. Peristilahan yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan.

(23)

Sedangkan Menurut H.D. Sudjana (1992 : 11) pengelolaan atau manajemen

adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan sesuatu kegiatan bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya H.D. Sudjana (1992 : 38) mengemukakan bahwa fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan.

Dari beberapa pengertian diatas penulis berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan dalam penelitian ini adalah proses kegiatan yang dilakukan tutor/pelatih yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilian dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Pembelajaran

Menurut H.D. Sudjana (1993 :5), pembelajaran diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar terjadi kegiatan belajar-membelajarkan. Dalam pembelajaran ini akan terjadi interaksi anatara sumber belajar dan warga belajar.

Adapun pengertian pembelajaran dalam penelitian ini adalah upaya sistematik dilakukan pelatih yang meliputi : penyusunan tujuan pembelajaran, penyusunan materi pembelajaran, penentuan strategi pembelajaran dan penilaianian hasil proses pembelajaran latihan Sepakbola.

3. Efektivitas pengelolaan pembelajaran

(24)

10

pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran dan menilai hasil proses

pembelajaran latihan Sepakbola agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

5. Pelatih dan warga belajar

Pelatih adalah orang yang ditunjuk sebagai tenaga pelatih dalam pembelajaran /

membantu proses belajar dan latihan program KBO di SKB Kotamadya Salatiga.

Warga belajar adalah peserta didik yang sedang mengikuti Program KBO pada

SKB di Kotamdaya Salatiga.

6. Sepakbola

Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

regu terdiri-dari 11 orang dan merupakan salah satu cabang olahraga prioritas

yang digalakkan pada SKB.

7. Program atau programme didefmisikan sebagai: "apian (s) ofwhat to be done",

dalam pengertian perencanaan yang harus dilaksanakan.

8. Kelompok adalah kumpulan orang-orang dalam jumlah yang terbatas yang

memiliki kesamaan kepentingan dan saling ketergantungan serta memiliki

aturan-aturan untuk melakukan hubungan yang saling mempengaruhi dalam

melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama (Sudjana , 1993 : 7)

Program Kelompok Berlatih Olahraga (KBO) dalam penelitian ini adalah tempat

atau wadah pembibitan olahraga dikalangan warga masyarakat, khususnya

warga belajar pendidikan luar sekolah yang berminat dan berbakat olahraga

(25)

11

E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai

efektivitas pengelolaan pembelajaran yang dilakukan

pelatih dan untuk

mengetahui efektivitas hasil pembelajaran dari warga belajar Program

Kelompok Berlatih Olahraga pada Sanggar Kegiatan Belajar di Kotamadya

Salatiga, guna penyelenggaraan proses pembelajaran yang efektif.

2. Tujuan khusus

Disamping tujuan umum seperti yang dikemukakan di atas, penelitian ini

memiliki tujuan khusus, seperti:

a. Memperoleh data dan informasi yang mendeskripsikan dan menganalisis

tentang perencanaan pembelajaran yang meliputi : tahap penyusunan tujuan

dan tahap penyusunan materi pembelajaran yang dilakukan pelatih dalam

kegiatan pembelajaran latihan Sepakbola.

b. Memperoleh data dan informasi yang mendeskripsikan dan menganalisis

tentang pelaksanaan strategi pembelajaran yang meliputi : tahap awal

pembelajaran, tahap inti pembelajaran dan tahap akhir pembelajaran.

c. Memperoleh data dan informasi mengenai hasil proses pembelajaran yang

telah dicapai warga belajar.

d. Memperoleh data dan informasi mengenai faktor - faktor yang mendukung

dan menghambat efektivitas pengelolaan pembelajaran latihan Sepakbola

(26)

12

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dapat dinjau dari dua aspek yakni:

1. Manfaat teoritis :

Penelitian ini berusaha mengkaji secara mendalam kegiatan pengelolaan

pembelajaran Program KBO dan menilai hasil kegiatan pembelajaran tersebut. Oleh karena itu temuan dari penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan masukan dan kajian lebih lanjut bagi pengembangan proses

pembelajaran dalam rangka penyelenggaraan Program KBO di beberapa SKB

- SKB atau kelompok-kelompok olahraga di masyarakat.

2. Manfaat praktis :

Secara praktis, manfaat penelitian ini antara lain :

a. Dapat dijadikan masukan bagi Ditjen Diklusepora meliputi :

penyelanggara / pengelola, perencana pelaksana dan pengembang

program - program Olahraga atau program lainnya yang merupakan salah

satu kegitan diklusepora.

b. Bahan masukan bagi pelatih / fasilitator , pengelola, tenaga fungsional

SKB Kotamadya Salatiga untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna

penyelenggaraan Program Kelompok Berlatih Olahraga atau sejenisnya.

G. Kerangka Penelitian

Kelompok Berlatih Olahraga Sepakbola merupakan suatu kelompok atau

organisasi yang mempunyai suatu tujuan institusional yang merupakan

pedoman atau sasaran yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan

(27)

13

beberapa materi belajar/latihan yang akan diajarakan kepada warga belajar. Tujuan

inilah yang dinakan tujuan kurikuler sebagai penjabaran dari tujuan institusional.

Tujuan dari beberapa meteri pembelajaran latihan sepakbola yang merupakan

tujuan instruksional dirumuskan dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan

instruksional umum adalah pedoman dasar dan arah kegiatan pembelajaran latihan

Sepakbola yang masih umum dan luas yang harus dijabarkan ke dlam tujuan-tujuan

lebih kecil. Dengan perkataan lain tujuan umum baru baru dapat dicapai setelah

warga belajar menguasai beberapa sejumlah tujuan instruksional khusus. Tujuan

instruksional khusus adalah tujuan kegiatan pembelajaran latihan Sepakbola yang

dapat dicapai atau dikuasai warga belajar setelah menerima dan mengikuti kegiatan

pembelajaran tersebut. Agar warga belajar memperoleh kemampuan dan

keterampilan yang sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pemilihan dan

penyusunan materi pembelajaran latihan sepakbola.

Dari uraian di atas adalah merupakan suatu perencanaan program KBO

Sepakbola yang harus ditindak lanjuti di dalam pelaksanaan kegiatan proses

pembelajaran latihan Sepakbola. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran

yang merupakan usaha penggunaan variabel pembelajaran seperti : tujuan,

bahan/materi, metode dan alat, serta evaluasi. Dengan demikian, strategi

pembelajaran adalah tindakan nyata dari seorang pelatih untuk melaksanakan

pembelajaran melalui cara tertentu yang lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran latihan

Sepakbola diperlukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau

(28)

14

disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki warga

belajar yang tedapat padatujuan instruksional khusus. f

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

TUJUAN

PROGRAM KBO

V TUJUAN KHUSUS

V.

MATERI PEMBELAJARAN

Iz

STRATEGI

PEMBELAJARAN

V

H A S I L

P E M B E L A J A R A N

E V A L U A S I

H A S I L

[image:28.595.120.440.186.558.2]
(29)
(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data.

1. Metode Pengumpulan Data

Masalah tentang "efektivitas prngelolaan pembelajaran Program KBO

Sepakbola" adalah merupakan proses pembelajaran latihan Sepakbola yang

sedang dilakukan pada waktu sekarang efektif atau tidak. Efektivitas

tersebut dapat dilihat kemampuan dan ketrampilan yang dicapai oleh warga

belajar. Selanjutnya untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran

latihan Sepakbola, penulis mempergunakan metode deskriptif. Mengenai

hal ini Sudjana (1989 :64) menjelaskan pengetian deskriptif adalah sebagai

berikut :

Penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian

kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian dilaksanakan. Mengingat sifatnya

demikian

maka

penelitian deskriptif dalam pendidikan lebih berfungsi untuk

memecahkan masalah pendidikan sedikit sekali fungsinya dalam

pengembangan ilmu.

Lebih lanjut Surakhmad (1989 : 140) menguraikan ciri-ciri metode

deskriptif sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulakan mula-mula disusun, dijelaskan dan

kemudian dianalisis ( karena itu metode ini sering pula disebut

metode analitik).

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah penelitian

ini, penulis mempergunakan teknik penelitian "studi kasus" dengan

(31)

60

penelitian secara "kualitatif naturalistik". Penelitian kualitatif naturalistik

memiliki beberapa karekteristik. Menurut Bogdan dan Biklen (1982 :

27-30) karekteristik ini meliputi meliputi : (1) mempunyi latar alami dengan adanya sumber data langsung dan peristiwanya sebagai instrumen utama, (2) bersifat deskriptif, (3) memperhatikan proses ketimbang hasil, (4)

analisis datasecara induktif, dan (5) mengutamakan makna.

Karekteristik yang lebih terinci dari penelitian ini dikemukakan

Nasution (1992 : 19) sebagai berikut:

1. penelitian dilakukan dalam "natural setting"

2. penelitian sebagai "human instrumen" 3. sangat deskriptif

4. memantingkan proses maupun produk

5. mencari makna

6. mengutamakan data "firs hand"

7. melakukan "triangulasi"

8. menonjolkan konteks

9. peneliti berkedudukan sama dengan orang yang diteliti 10. mengutamakanpandangan "emic"

11. mengadakan verifikasi, antara lain melalui kasus negatif

12. melakukan sampling Purposif

13. melakukan "audit trail"

14. melakukan partisipasi tanpa mengganggu, "unobtrusive"

15. mengadakan analisis sejak awal 16. disain yang "emergent".

Pada penelitian ini, yang akan dijadikan kasus peneliatian adalah

proses pembelajaran latihan Sepakbola pada KBO di SKB Kodya Salatiga.

Oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan / mengungkapkan

kegiatan kegiatan yang ada di lapangan dan memahami kenyataan

-kenyataan tersebut. Selain itu juga menilai kemampuan dan ketrampilan

yang dicapai warga belajar, sehingga akan diketahui efektivitas

(32)

61

Sugiyono (1998 : 5) mengemukakan bahwa "dalam hal yang khusus,

penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain

juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Evaluasi sebagai penelitian

berarti ekan berfungsi untuk menjelaskan fenomena".

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.

/. Observasi.

Untuk memperoleh informasi data primer dipergunakan teknik

observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada

pelatih. Adapun informasi yang dikumpulkan adalah strategi

pembelajaran latihan Sepakbola yang meliputi

: 1) tahap awal

pembelajaran ; 2) tahap instruksional / inti pembelajaran ; 3) tahap akhir

pembelajaran / evaluasi ; 4) pendekatan pembelajaran ; dan 5) prinsip

pembelajaran.

2. Wawancara.

Sebagai alat pengumpul data, teknik wawancara selain dapat

mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam peneliti bisa

kontak langsung dengan responden sehingga pertanyaan yang tidak jelas

dapat diulang dan dijelaskan oleh peneliti. Sebaliknya jawaban yang

belum jelas bisa diminta lagi yang lebih terarah dan lebih bermakna,

asalkan pewawancara tidak mempengaruhi atau mengarahkan pendapat

(33)

62

Didalam pengunpulan data dengan teknik waawancara ini, penulis

menggunakan dua jenis wawancara, yaitu : 1) wawancara berstruktur,

dimana penulis menggunakan lembar berisi garis besar pokok - pokok,

topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan ; dan 2)

wawancara bebas, yaitu dalam percakapan informal dan responden bebas

mengemukakan pendapatnya.

Aspek - aspek yang dipertanyakan dalam wawancara tersebut adalah

: 1) penyusunan tingkatan tujuan ; 2) penyusunan meteri pembelajaran ;

3) tahap awal pembelajaran ; 4) tahap instruksional / inti pembelajaran ;

5) tahap akhir pembelajaran / evaluasi; 6) pendekatan pembelajaran ; dan

7) prinsip pembelajaran.

3. Dokumentasi.

Teknik dokumentasi ini sebagai pelengkap data yang bersifat

sekunder, dan dokumentasi tersebut diharapkan dapat menjadi nara

sumber yang dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan yang tidak

dimungkinkan atau dinyatakan melalui teknik observasi dan

dokumentasi. Data yang dikumpulkan teknik dokumentasi ini antara lain:

1) kurikulum / program KBO Sepakbola ; 2) tahap awal pembelajaran ;

3) tahap inti pembelajaran ; 4) tahap akhir pembelajaran/ evaluasi.

(34)

63

4. Tes.

Berdasarkan permasalahan penelitian ini, teknik pengumpulan data

dengan bentuk tes. Hal ini untuk mengetahui efektivitas hasil

pembelajaran warga belajar Program KBO. Tes adalah alat / instrumen

dari evaluasi / penilaian yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan

kondisi fisik dan ketrampilan teknik bermain Sepakbola sebagai hasil

proses pembelajaran latihan Sepakbola.

Untuk mengukur

kemampuan

menggunakan

tes kondisi,

meliputi:

1) Lari dengan jarak 50 meter. 2) Lari dengan jarak 1.000 meter.

3) Baring duduk selama 60 detik. (Pusat Kesegaran Jasmani dan

Reskreasi Depdikbud: 1992).

Sedangkan untuk mengukur ketrampilan bermain Sepakbola,

responden melakukan Tes ketrampilan teknik bermain Sepakbola

meliputi

1) Menimang-nimang bola /juggling.

2) Menendang boladengan kaki bagian dalam.

3) Menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. 4) Menendang bola dengan kura-kura kaki penuh.

5) Menyundul bola. 6) Menggiring bola.

7) Melempar bola.

8)Latihan kombinasi. (Dr. Norbert Rogolski dan Dr. Degel Dalam

Soekatamsi: 1984).

Teknik pengumpulan data dalam bentuk tes adalah untuk mengubah

(35)

64

ketrampilan teknik bermain Sepakbola untuk kemudian diklasifikasikan

atau dikategorikan sesuai dengan aspek yang dinilainya.

B. Subyek Penelitian

Untuk menjawab masalah penelitian ini, diperlukan sumber - sumber

informasi / data. Sumber informasi / data dalam penelitian ini ditetapkan

sebagai subyek penelitian yang meliputi orang - orang dan pihak - pihak yang

dipilih sebagai manusia sumber, manusia kunci atau sebagai informan seperti

dalam pendekatan antropologi diantaranya : 1. Pelatih Program KBO Sepakbola 3 orang.

2. Warga belajar Program KBO Sepakbola, sejumlah 3 orang

3. Pengelola Program KBO Sepakbola 1 orang.

Dari keseluruhan jumlah subyek penelitian tersebut di atas diambil atas dasar

pertimbangan - pertimbangan keikutsertaan dan keterlibatan secara langsung

dan aktif dalam memberikan data mengenai pengelolaan pembelajaran.

Adapun yang dimaksud dengan manusia sumber adalah orang yang

melakukan atau menjadi kasus penelitian dan yang memberikan data utama mengenai pengelolaan pembelajaran program KBO Sepakkbola dalam hal ini adalah 3 (tiga) pelatih. Sedangkan yang dimaksud Informan ata manusia kunci

adalah subyek yang memberikan data pelengkap berkenaan dengan informasi

tentang berbagai aktifitas pelatih yang berkaitan dengan pengelolaan

pembelajaran yaitu l(satu) orang pengelola dan 3 (tiga) warga belajar.

(36)

65

dilakukan penilaian / evaluasi terhadap warga belajar. Untuk itu diperlukan 30

warga belajar sebagai responden responden.

C. Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan tes

akan mempunyai makna dan arti apabila dilanjutkan kegiatan menganalisis.

kegiatan menganalisis ini dilakukan sepanjang penelitian ini berlangsung. Hal ini penulis sebagai peneliti segera menganalisis data yang diperolehnya dengan

tujuan apabila ada data yang kurang segera dapat dilengkapi dengan

menverifikasi sumber lain.

Adapun dalam menganalisis data penelitian ini, ditempuh dengan langkah - langkah : 1) menggunakan prosedur reduksi data, display, mengambil kesimpulan dan verifikasi (Nasution, 1992 : 128) dan ; 2) ditempuh dengan

mengevaluasi / menilai hasil pembelajaran dengan menggunakan kriteria

tertentu.

I). Prosedur Penelitian Untuk Aspek Pengelolaan Pembelajaran.

a) Reduksi Data.

Reduksi data merupakan langkah awal dalam proses pemilihan dan perumusan pokok-pokok yng penting agar memudahkan pemahaman

(37)

66

Dalam penelitian ini aspek-aspek yang direduksi yaitu pengelolaan

pembelajaran yang meliputi tahap penyusunan tujuan, penyusunan materi

pembelajaran latihan Sepakbola dan pelaksanaan strategi pembelajaran.

b) Display data

Langkah selanjutnya adalah menyajikan data secara jelas dan singkat agar dapat dilihat secara keseluruhan atau bagian mengenai aspek-aspek yang diteliti. Oleh karena itu untuk memudahkan dan memahaminya data tersebut dibuatlah tabel data. Penyajian data ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan data sampai dengan pengambilan

keputusan.

c) Kesimpulan dan Verifikasi.

Hasil dari kedua analisis data mulai dari reduksi dan display merupakan

kesimpulan yang masih bersifat tentatif atau sementara. Oleh karena itu,

kesimpulan senantiasa harus diverifikasi dengan cara meminta

pertimbangan kepada orang berkompeten misalnya warga belajar dan

pengelola Program KBO Sepakbola. Kesimpulan sementara dan verifikasi

perlu dilakukan secara terus menerus hingga diperoleh kesimpulan akhir.

2) Kriteria Penilaian.

Untuk memperoleh data dari hasil penilaian / evaluasi dari tes kemampuan

kondisi fisik dan tes keterampilan bermain Sepakbla, diperlukan kriteria

penilaian yang berdasarkan aspek - aspek yang dinilai. Untuk

(38)

Tabel 1.

Kriteria Penilaian Tes Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter.

Bentuk Tes Waktu yang dicapai

dalam detik Nilai

Lari 50 meter 5. S.d.-6.7

4. 6.8-7.6

3. 7.7-8.7

2. 8.8-8.7

[image:38.595.115.458.125.549.2]

1. 10.4-dst

Tabel. 2

Kriteria Tes Kondisi Fisik Untuk Sit Up Selama 60 Detik

Bentuk Tes Frekwensi Nilai

Sip Up Selama 5. 38 ke atas

60 detik 4. 28-37

3. 19-27

2. 8-18

1. 0 - 7

Tabel 3.

Kriteria Penilaian Untuk Tes Lari 1000 meter.

Bentuk Tes Waktu yang dicapai

dalam detik Nilai

Lari 1000 meter 5.

4.

3.

2.

1.

S.d-3.04

3.07-3.55

3.56-4.58

4.59 - 6.40

6.41-dst.

(39)

Keterangan / Kategori Untuk Tes Kondisi Fisik

5 = Baik Sekali

4 = Baik

3 = Sedang

2 = Kurang

[image:39.595.104.468.201.694.2]

1 = Kaurang Sekali

Tabel 4.

Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola

Dengan Kaki Kanan

Bentuk Tes

Menimang Bola

dengan Kaki kanan

Jumlah Pantulan Bola Nilai 40 Ke atas

20-39

< -19

Tabel 5

Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola

Dengan Kaki Kiri

Bentuk Tes

Menimang Bola dengan Kaki Kiri

Jumlah Pantulan Bola 3.

2. 1.

Nilai

40 Ke atas

20-39

<19

Tabel 6.

Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola Dengan Kombinasi Kaki Kanan dan Kaki Kiri

Bentuk Tes

Menimang Bola dengan Kombinasi

Kaki kanan dan

Kiri

Jumlah Pantulan Bola 3.

2.

1

Nilai

40 Ke atas

20-39

10-19

(40)

69

Tabel 7.

Kiiteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam

Bentuk Tes Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam 3. 2. 1.

Jumlah Bola yang

Masuk Sasaran Nilai

8-10

6 - 7

[image:40.595.105.473.206.681.2]

4-5

Tabel 8.

Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kura - Kura Kaki Bagian Dalam

Jumlah Bola yang Masuk Sasaran Bentuk Tes Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam 1. Nilai 8-10

6 - 7

4-5

Tabel 9.

Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola

Dengan Kura - Kura Kaki Penuh

Bentuk Tes

Menendang Bola

Dengan Kura Kaki Penuh

Jumlah Bola yang

Masuk Sasaran Nilai

8-10

6 - 7

4-5

Tabel 10.

Kriteria Penilaian Tes Teknik Menggiring Bola

Waktu yang dicapai dalam detik Bentuk Tes Tes Teknik Menggiring Bola 3. 2. 1. Nilai 23-22 26-24

(41)
[image:41.595.107.472.95.216.2]

Tabel 11.

Kriteria Penilaian Tes Teknik Melempar Bola

Bentuk Tes

Melempar Bola

Lemparan yang Terjauh

[image:41.595.97.476.222.675.2]

3. 2. 1. Nilai 15-16 13-14 12-dst Tabel 12

Kriteria Penilaian Tes TeknikMenyundul Bola Jumlah Bola yang

Masuk Dalam Gawang

Bentuk Tes

Menyundul Bola

Tabel. 13

Kriteria Penilaian Tes Teknik Kombinasi

Bentuk Tes Menerima Bola

-Menggiring Bola

- Menembak Bola

Jumlah Bola yang Masuk Dalam Sasaran 3.

2. 1.

Nilai

8-10

6 - 7

4-5

Nilai

8-10

6 - 7

4-5

Keterangan / Kategori Untuk Tes Tenik Bermain Sepakbola

3 = Baik

2 = Sedang 1 = Kurang

70

D. Langkah - Langkah Penelitian

Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang akan dilaksanakan, yaitu tahap

(42)

71

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama yang dilaksanakan adalah pemahaman literatur yang

berhubungan dengan fokus penelitian. Peneliti mencoba mengumpulan

data-data yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran program KBO

Sepakbola dengan menfokuskan pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

dan penelitian pembelajaran melalui studi pendahuluan dengan teknik yang

digunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumentasi.

Langkah selanjutnya peneliti mencoba mendekripsikan dalam desain

penelitian. Guna penyempurnaan desain tersebut, dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing akademik. Selanjutnya diajukan kepada pengelola seminar

di PPS IKIP Bandung. Langkah selanjutnya adalah menyusun proposal

penelitian, kisi - kisi dan instrumen pengumpul data yang telah dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing. Bersamaan dengan konsultasi atau bimbingan kisi

- kisi dan instrumen pengumpul data, peneliti mengajukan permohonan ijin

penelitian ke Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai penelitian yang sesungguhnya, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian tentang pengelolaan pembelajaran. Tahap ini dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari Kepala SKB, yakni mulai dari tanggal 5 Mei 2000 sampai 4 Juni 2000.

(43)

72

fokus penelitian. Disamping itu, peneliti juga peneliti menjalin hubungan dengan

responden, baik secara formal maupun informal guna dimintai keterangan.

Fleksibilitas dan adapsibilitas sangat diperlukan dalam proses pengumpulan

agar pelaksanaannya berjalan lancar. Pada tahap pelaksanaan ini juga dilakukan

triangulasi yaitu mengecek kebenaran data untuk mengindari subyektifitas

dengan cara menanyakan data yang sama dari sumber lain, dengan

menggunakan metode yang sama atau berbeda (Nasution, 1988 : 10). Untuk

mengkonfirmasikan kebenaran catatan lapangan dilakukan dengan member

chech dengan menganalisis pada sumber datanya.

Dari beberapa teknik yang digunakan bertujuan mendapatkan data yang

representatif yang selanjutaya untuk

mendeskripsikan data lapangan dengan

merujuk kajian teoritis untuk menghasilkan temuan penelitian. Bersamaan

dengan itu, dilakukannya evaluasi / penilaian yaitu dengan mengukur tes

kemampuan dan ketrampilan bermain Sepakbola.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ketiga yaitu penyusunan laporan penelitian secara sistematis

dan bentuk tesis yang akan dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pada tahap

ini peneliti menyusun konsep atau draft laporan, mendiskusikan dengan para

responden untuk penyempurnaan setelah dirasakan cukup, selanjutnya

dikonsultasikan dengan pembimbing untuk mendapat masukan dan saran demi penyempurnaan, sebelum dinyatakan layak untuk mengikuti laporan kemajuan,

(44)

73

E. Keabsahan dan Validitas Penelitian

1. Keabsahan Penelitian

Keabsahan dan kebermaknaan pada penelitian kualitatif yang dilakukan ini diusahakan perlu memenuhi beberapa kriteria, meliputi : kredibiliatas,

transferabilitas, depantabilitas, dan konfirmabilitas.

a. Kredibilitas.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk memenuhi kreteria keabsahan

penelitian adalah :

1) Memanfaatkan waktu penelitian

Dengan mempertimbangkan batas waktu penelitian, peneliti mencoba dan berusaha memanfaatkan waktu yang dapat digunakan. Pada awal penelitian, peneliti mengumpulkan data dilakukan pada situasi yang natural / alami. Kekosongan kegiatan pada beberapa sisi sasaran penelitian, dimanfaatkan untuk mengadakan pertemuan dengan

pegawai / Kepala SKB dan pengelola Program KBO Sepakbola. Keadan

"sumber informasi" atau subyek sasaran kunci yang sanggup

memberikan informasi tentang berbagai kegiatan Program KBO

Sepakbola, mendukung termanfaatnya waktu penelitian yang relatif

singkat. Dalam pemanfaatan waktu penelitian, peneliti mencoba

mengamati berbagai faktor lingkungan fisik dan sosial yang ada pada

(45)

74

2) Triangulasi.

Triangulasi dilakukan untuk memberikan kebenaran data tertentu

dengan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain.

Upaya yang dilakukan dalam rangka triangulasi ini adalah :

a) membandingkan hasil wawancara, dokumentasi dengan hasil

pengamatan.

b) memperbanyak subyek sumber penelitian data untuk setiap fokus

penelitian tertentu. 3) Kecukupan referensi.

Sejak awal catatan kecil dan rekaman kecil suara dibuat untuk

merekam hasil pengamatan yang ditemukan. Rekaman hasil wawancara

dipindahkan ke dalam bentuk laporan lapangan setelah dipadukan

dengan hasil observasi. Pada pemberian informasi yang dilakukan dalam

suasana natural, untuk peneliti yang memang terbatas, pembuatan

laporan lapangan dilakukan pada setiap malam hari setelah observasi

dan wawancara dilakukan. 4) Member chech

Member chech dilakukan untuk menghindari kesalahan penafsiran.

Member chech dilakukan langsung setelah responden mengemukakan

pendapat / pemikiran yang sukar dimengerti oleh peneliti, ataupun

setelah seluruh wawancara seesai dilakukan. Pada akhir wawancara

mengulangi garis besar hasil wawancara. Dengan kedua cara ini

(46)

75

5) Audit trail

Untuk membuktikan kebenaran data yang dilaporkan dalam

penelitian ini, maka setiap informasi yang dilaporkan dicantumkan

dalam suatu bentuk laporan lapangan dengan keterangan dari mana

informassi diperoleh dan bilamana dilakukan wawancara dan observasi.

6) Kerahasiaan

Guna menjamin kerahasiaan, maka semua informasi yang diberikan oleh sumber informasi (sasaran subyek), diupayakan hanya diketahui

oleh peneliti. Data yang diberikan responden (sasaran subyek) yang satu

tidak diperlihatkan kepada responden lainnya.

b. Transferabilitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang

kegiatan pengelolaan pembelajaran Program KBO Sepakbola yang

dilakukan pelatih di SKB Kodya Salatiga. Selain mengungkapkan

kegiatan, juga potensi - potensi yang ada dapat terpecahkan. Sehingga

indikator mutu yang baik dan usaha - usaha, serta potensi-potensi yang ada dapat digunakan pada situasi - situasi lain dikelompok - kelompok, perkumpulan - perkumpulan atau klub dan organisasi olahraga yang

sejenis dengan mempertimbangkan aspek - aspek yang mendukungnya.

c. Depentabilitas dan Konfirmabilitas

Depentabilitas dan konfirmabilitas berkaitan dengan masalah

(47)

76

proses "audit trail". Dalam penelitian ini proses "audit trail" dilakukan

peneliti sebagai berikut:

1) Menyusun data mentah yang diperoleh melalui wawancara dalam

bentuk catatan lapangan, menyimpan dan meneliti dokumen.

2) Menyusun unit analisis atau kategori informasi dan

mendeskripsikannya sebagai analisis data.

3) Merumuskan tafsiran dan kesimpulan sebagai hasil sintesis data.

4) Melaporkan proses pengumpulan data.

Kegiatan pada butir a dilakukan selama pengumpulan data di

lapangan. Kegiatan butir b, dan c dilakukan pada Bab TV, dan kegiatan

butir diuraikan pada pengumpulan data.

2. Validitas Penelitian.

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukut terhadap konsep yang

diukur, sehingga betul - betul mengukur apa yang seharusnya diukur.

Penelitian ini menggunakan validitas isi, yaitu untuk mengetahui

efektivitas pengelolaan pembelajaran dengan jalan mengevaluasi tujuan

-tujuan intruksional / pembelajaran khusus yang dilakukan oleh pelatih

dalam kegiatan proses pembelajaran latihan Sepakbola. Berkaitan dengan

hal ini Suharsimi Arikunto (1987 : 64) berpendapat bahwa "sebuah tes

dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu

yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan" . Dengan

demikian validitas isi tidak memerlukan uji coba dan analisis atau tidak

(48)
(49)

BAB V

KESIMPULAN REKOMENDASI DAN IMPLIKASI

Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan, rekomendasi dan implikasi hasil

penelitian. Bagian kesimpulan mengemukan tentang pengelolaan pembelajaran tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan strategi pembelajaran, tahap mengevaluasi / menilai

terhadap proses kegiatan pembelajaran dan faktor - faktor yang mendukung dan

menghambat pengelolaan pembelajaran. Bagian rekomendasi mengemukakan saran

- saran kepada pihak - pihak yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran Program

KBO Sepakbola.

Sedangkan implikasi mengemukakan kemanfaatan dari

penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi, interprestasi, hasil evaluasi dan pembehasan data

hasil penelitian sebagaimana telah diungkapkan terdahulu, maka dapat diajukan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan pembelajaran yang dilakukann pelatih Program KBO Sepakbola

tampak bersifat konvensional. Hal ini teriihat dari tidak melakukannya pelatih

menyusun tingkatan tujuan pembelajaran, mulai dari menyusun tujuan

programKBO Sepakbola, tujuan kurikuler, tujuan instmksional umum dan tujuan

instruksional khusus serta juga

tidak melakukannya penyusunan materi

pembelajaran, yaitu dari program / kurikulum PSSI untuk kelompok umur 14 - 16

ke dalam perencanaan pembelajaran untuk setiap kali proses pembelaiara/lttffiA''^;,

(50)

139 2. Pelaksanaan strategi pembelajaran belum memperlihatkan pembelajaran menurut

teori - teori yang ada dan konsep PLS. Hal ini dapat dilihat dalam tahapan

pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan prinsip pembelajaran yang dilakukan

pelatih. Tahapan pembelajaran yang meliputi tahap awal pembelajaran, tahap inti

pembelajaran dan tahap evaluasi pembelajaran belum dilakukan oleh pelatih dengan baik. Pada tahap awal pembelajaran ini, pelatih jarang melakukan

instruksi dan contoh gerakan penguluran dan penggunaan waktu yang berlebihan.

Pada tahap inti pembelajaran pelatih sebelumnya tidak menjelaskan tujuan

-tujuan dari setiap pokok materi pembelajaran serta penggunaan waktu yang tidak

konsisten. Untuk tahap akhir / evaluasi, pelatih di dalam melakukan evaluasi tidak

melibatkan seluruh warga belajar dan pelatih juga tidak merencanakan dan

merumuskan terlebih dahulu tentang pokok - pokok materi yang akan dievaluasi.

Sedangkan pendekatan pembelajaran yang dilakukan berorientasi pada pelatih

sehingga kurang memberi kebebasan / atau memperpartipasikan warga belajar di

dalam proses kegiatan pembelajaran. Motivasi yang merupakan salah satu prinsip

pembelajaran belum dilakukan dengan baik, antara lain : menyalahkan secara

terbuka, memberi hukuman dan memberi hadiah dalam bentuk materi.

3. Hasil evaluasi / penilaian untuk tes kemampuan kondisi fisik dan tes ketrampilan bermain Sepakbola yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Hasil tes kondisi fisik untuk lari 50 meter yang dicapai warga belajar rata -rata berkategori sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan

pembelajaran pada pokok materi kecepatan lari yang dilakukan pelatih cukup

(51)

140

b. Hasil tes kondisi fisik untuk sip up / baring duduk yang dicapai warga belajar

rata

berkategori baik,

sehingga

menunjukkan

bahwa pengelolaan

pembelajaran pada pokok materi sip up yang dilakukan pelatih efektif.

c. Hasil tes kondisi fisik untuk lari 1000 meter yang dicapai warga belajar rata

-rata berkategori sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan

pembelajaran pada pokok materi daya tahan / lari 1000 meter yang dilakukan

pelatih cukup efektif.

d. Hasil tes teknik menimang - nimang bola dengan kaki kanan yang dicapai

warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan

pembelajaran pada pokok materi manimang - nimang bola yang dilakukan

pelatih kurang efektif.

e. Hasil tes teknik menimang -nimang bola dengan kaki kiri yang dicapai warga

belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan

pembelajaran pada pokok materi pembelajaran menimang—nimang bola yang

dilakukan pelatihkurang efektif.

f. Hasil tes teknik menimang - nimang bola dengan kaki kanan dan kiri yang

dicapai warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa

pengelolaan pembelajaran pada pokok materi pembelajaran menimang

-nimang bola yang dilakukan pelatih kurang efektif.

g. Hasi tes teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam yang dicapai

warga belajar berkategori sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan

pembelajaran pada pokok materi menendang bola yang dilakukan pelatih

(52)

141

h. Hasil tes teknik menendang bola dengan kura - kura kaki bagian dalam yang

dicapai warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa

pengelolaan pembelajaran pada pokok materi menendang bola

yang

dilakukan pelatih kurang efektif.

i. . Hasil tes teknik menendang bola dengan kura - kura kaki bagian dalam yang

dicapai warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa

pengelolaan pembelajaran pada pokok materi menendang bola yang dilakukan

pelatih kurang efektif.

j. Hasil tes teknik menyundul bola yang dicapai warga belajar berkategori

sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok

materi menyundul bola yang dilakukan pelatih cukup efektif.

k. Hasil tes teknik kombinasi yang dicapai warga belajar berkategori kurang,

sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok materi

kombinasi yang dilakukan pelatih kurang efektif.

1. Hasil tes teknik menggiring bola yang dicapai warga belajar berkategori

sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok

materi menggiring bola yang dilakukan pelatih cukup efektif.

m. Hasil tes teknik melempar bola yang dicapai warga belajar berkategori kurang,

sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok materi

(53)

142

4. Faktor - faktor

yang dapat mendukung dan menghambat pengelolaan

pembelajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Faktor yang mendukung dilihat dari segi tutor ; yaitu faktor yang sifatnya

internal, seperti kedisiplinan dalam waktu mengajar, pengalaman sebagai

pendidik dan penataran atau pelatihan yang sesuai yang pernah diikutinya;

dari segi warga belajar yang sifatnya internal dan ekstemal. Faktor internal

seperti kedisiplinan dan kemauan yang keras yang ditunjukkan dari tingkat

kehadiran yang tinggi. Sedangkan faktor ekstemal yaitu keinginan mencapai

prestasi yang lebih baik sehingga nantinya dapat diambil oleh perkumpulan

atau klub yang profesional; dan dari segi fasilitas yakni adanya tempat untuk

latihan dan alat - alat atau sarana olahraga.

b. Faktor yang menghambat dilihat dari segi pelatih ; yaitu faktor yang bersifat

internal , kurangnya kemauan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan

melengkapi data - data / catatan mengenai kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki warga belajar; dari segi warga belajar yaitu kurangnya menambah latihan

diluar jadwal latihan dan jauh jaraknya antara tempat tinggal warga belajar dengan

tempat latihan ; dari fasilitas yakni lapangan yang dipergunakan milik KOSTRAD

411, sehingga kurang optimal dalam melakukan latihan kerena pada acara - acara

tertentu lapangan tidak dapat dipergunakan untuk latihan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, berikut ini dikemukakan beberapa

rekomendasi. Rekomendasi ini diajukan kepada ; pihak pelatih, pihak pengelola,

(54)

143

1. Rekomendasi kepada pihak pelatih

Sesuai dengan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pengelolaan

pembelajaran yang dilakukan pelatih tampak bersifat konvensional, dimana

pelatih tidak melakukan penyusunan perencanaan pembelajaran dalam setiap kali

proses pembelajaran. Disamping itu ada di antara pelatih pada awal pembelajaran

jarang memberi arahan dan memberikan contoh gerakan penguluran / pemanasan

serta penggunaan waktu yang berlebihan. Pada tahap inti pembelajaran pelatih

sebelumnya tidak menjelaskan tujuan - tujuan dari setiap pokok materi

pembelajaran dan penggunaan waktu yang tidak konsiten. Pendekatan

pembelajaran yang dilakukan masih berorientasi pada pelatih sehingga kurang

memberikan kebebasan atau mempartisipasikan warga belajar di dalam proses

kegiatan pembelajaran. Motivasi yang merupakan salah satu prinsip pembelajaran

belum dilakukan dengan baik, seperti : menyalahkan secara terbuka, memberi

hukuman dan memberikan hadiah dalam bentuk materi. Sedangkan untuk tahap

akhir / evaluasi pembelajaran, pelatih di dalam melakukan evaluasi tidak

melibatkan seluruh warga belajar dan juga tidak merencanakan dan merumuskan

terlebih dahulu tentang pokok materi yang akan dievaluasi. Oleh karena itu

direkomendasikan kepada pelatih hal - hal sebagai berikut :

a. Melakukan pengelolaan pembelajaran yang berdasarkan peda teori - teori dan

konsep PLS. Hal perlu dilakukan mengingat Program KBO Sepakbola salah

satu satuan pendidikan luar sekolah yang merupakan suatu program

percontohan bagi masyrakat khususnya untuk kelompok / perkumpulan /

(55)

144

Upaya - upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk merealisir hal - hal

tersebut, meliputi tahap - tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan strategi

pembelajaran, antara lain :

1) Tahap perencanaan pembelajaran

a) Menyusun tingkatan tujuan pembelajaran, yaitu mulai dari menyusun

tujuan Program KBO Sepekbola, tujuan kurikuler, tujuan instruksional

umum dan tujuan instruksional khusus ke dalam perencanaan

pembelajaran.

b) Menyusun materi pembelajaran ke dalam perencanaan pembelajaran

yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi warga belajar.

2) Tahap pelaksanaan strategi pembelajaran

a) Tahap awal pembelajaran

(1) Memberikan arahan dan contoh gerakan penguluran.

(2) Memberikan kesempatan bertanya kepada warga belajar berkaitan

dengan pokok materi pembelajaran yang akan dibahas / dilakukan.

(3) Penggunaan waktu yang tidak berlebihan.

b) Tahap inti pembelajaran

(1) Menjelaskan tujuan - tujuan dari setiap pokok materi

pembelajaran yang akan dibahas / dilakukan.

(2) Penggunaan waktu yang konsisten.

c) Tahap akhir / evaluasi

(1) Mencari waktu pada kesempatan lain agar semua warga belajar

(56)

145 (2) Hasil dari evaluasi hams dicatat sebagai data untuk melakukan

umpan balik dalam memperbaiki kekurangan - kekurangan

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

(3) Merencanakan dan merumuskan pokok -

pokok meteri

pembelajaran yang akan dievaluasi.

d) Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran latihan

Sepakbola dengan konsep PLS yaitu pendekatan kontinum yaitu dari

pendekatan peadagogi

menuju pendekatan andragogi

yang

menerapakan keterlibatan warga belajar dalam proses pembelajaran

dilakukan secara bertahap.

e) Motivasi yang merupakan bentuk dari prinsip pembelajaran dapat

dilakukan, baik yang datang dari dalam diri warga belajar / motivasi

instrinsik maupun yang datang dari luar warga belajar 7 motivasi

ekstrinsik. Bentuk motivasi instrinsik yang dilakukan, yaitu : dengan

jalan menjelaskan dari setiap tujuan instruksional khusus kepada

warga belajar sebelum mengajar dumulai dan menanamkan kesadaran

warga belajar agar belajar / berlatih sungguh - sungguh untuk

mencapai prestasi yang lebih baik. Sedangkan bentuk - bentuk

motivasi ektrinsik yang dapat dilakukan pelatih antara lain

memberikan pujian / hadiah yang tidak berlebihan kepada warga

belajar yang telah mencapai dan menunjukkan usaha yang lebih baik.,

tidak menyalahkan secara terbuka, tidak menghukum di depan warga

(57)

146

kesenangan dan usaha lain yang dipandang pantas dilakukan untuk

memenuhi keinginan warga belajar.

b. Perlu komitmen terhadap kompetensi selaku pelatih, khususnya yang

berkenaan dengan penyusunan perencanaan pembelajaran.

Upaya - upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk merealisir hal

tersebut yakni :

1) Jangan merasa terbebani dan menganggap bahwa penyusunan perencanan

pembelajaran merupakan pekerjaan yang memberatkan.

2) Perlu mencoba membuat perencanan pembelajaran sebelum melakukan

kegiatan pembelajaran walaupun tidak secara rinci.

c. Pelatih dalam membantu mengatasi hambatan proses kegiatan pembelajaran

yan dialami warga belajar sebaiknya tidak saja bersifat kuratif, tetapi perlu

dilakukan tindakan yang sifatnya preventif.

Upaya - upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk merealisir hal

tersebut yakni:

1) Menganalisis materi - materi pembelajaran kurang dapat dilakukan atau

dikuasai warga belajar yang kemudian materi - meteri pembelajaran

tersebut perlu dibahas secara intensif.

2) Mengusahakan fasilitas bempa alat - alat / sarana olahraga, seperti bola

sepak, bendera kecil, torong dan gawang kecil.

2. Rekomendasi kepada pihak pengelola Program KBO Sepakbola

Dari hasil penenlitian ini diketahui bahwa para pelatih sebelum melakukan

(58)

147

pembelajaran. Oleh karena itu direkomendasikan kepada pengelola Program KBO

Sepakbola perlu meningkatkan pembinaan kompete

Gambar

GambarHalaman
GambarHalaman
GAMBAR 1.: KERANGKA PENELITIAN
Tabel. 2Kriteria Tes Kondisi Fisik Untuk Sit Up Selama 60 Detik
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari keseluruhan penelitian adalah terjadi interaksi antara perlakuan interval waktu pemberian pupuk kandang dengan dosis urea terhadap panjang tanaman,

Untuk media pendingin yang memiliki tingkat kerapatan rendah, laju pendinginan akan berlangsung secara lambat, karena proses transfer kalor tidak dapat berlangsung dengan

Dan juga sebagai bahan masukan dengan adanya minat dan motivasi masyarakat yang demikian dalam memanfaatkan alun-alun Temanggung sebagai tempat untuk melakukan

Proses kerangka kerja penyesuaian model kualitas perangkat lunak dilakukan dengan mengkombinasikan metode penyesuaian yang telah dilakukan oleh peneliti (Sibisi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas asap cair cangkang buah Hevea braziliensis terhadap aktivitas bakteri Escherichia coli.. Pembuatan dan pemurnian asap

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “ Dose

Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae) Alcedinidae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae) Accipitridae. Bluwok, Walangkadak

Despite strong empirical correlations between bulk porosity and compressive strength for conventional concrete (Neville, 2010), the results here for RPC show that