EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BERLATIH OLAHRAGA SEPAKBOLA
PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA SALATIGA
T E S I S
Diajukan Kepada Panitia Ujian untuk
Memenuhi Sebagian Syarat dalam Memperoleh Gelar Magister pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Konsentrasi Kepelatihan
Oleh :
HENRY MAKSUM NIM. 989536
4 ^
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya
menyatakan
bahwa
tesis
dengan
judul
"EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KBO PADA
SKB SALATIGA" seluruh isinya, saya tulis dengan karya sendiri dan tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara - cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyaan ini, saya
siap menannggung resiko / sangsi yang dijatuhkan terhadap saya
apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya
tesis ini, atau ada klaim terhadap keasliannya.
11
Bandung, 28 September 2000
Yang memhuat pernyataan,
TELAH DISETUJUI DAN DISYAHKAN
OLEH TIM PEMBIMBING
**
Prof. H. Diudiu Sudjana, M.Ed. Ph. D
PEMBIMBING I
Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah, M.A. PEMBIMBING II
ABSTRAK
Masalah yang akan dikaji melalui penelitian ini yaitu pengelolaan pembelajaran yang dilakukan pelatih KBO Sepakbola pada SKB Kotamadya Salatiga ditinjau dari perspektif Pendidikan Luar Sekolah yang dijabarkan ke dalam sub - sub permasalahan : Bagaimana merencanakan pembelajaran,
menyusunan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang dilakukan, menilai
hasil proses pembelajaran dan faktor - faktor yang mendukung dan menghambat efektivitas pengelolaan pembelajaran latihan Sepakbola pada program KBO.
Dalam membahas permasalahan, penulis merujuk pada konsep
pengelolaam pembelajaran Pendidkan Luar Sekolah guna membahas teori - teori
yang relevan, teori pembelajaran orang dewasa / andragogi ; teori belajar keterampilan motorik, prinsip humanisme, konsep - konsep proses pembelajaran
dan konsep aliran tingkah laku.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif dengan studi kasus yang membahas dan menafsirkan data, kemudian
dianalisis serta di interpretasikan berdasarkan data yang didapat dari masalah tersebut. Data digali dan dikumpulkan dengan teknik : (1) Observasi ; (2) Wawancara ; (3) Studi dokumantasi dan ; (4) Alat Tes. Data dianalisis dengan
prosedur : reduksi data, penyajian data (display), varifikasi dan kesimpulan. Pembahasan dan temuan penelitian ini yaitu : (1) Perencanaan
pembelajaran yang dilakukan pelatih masih bersifat konvesional ; (2) Pelasanaan strategi pembelajaran belum memperlihatkan kesesuaian dengan teori belajar yang
ada dalam konsep Pendidikan Luar Sekolah ; (3) Hasil proses pembelajaran yang
telah dicapai warga belajar belum efektif ; (4) Faktor - faktor pendukung dilihat dari pelatih, warga belajar dan pengelola sifatnya internal; dan dari segi prasarana dan sarana olahrga adanya tempat / lapangan Sepakbola serta alat - alat olahrga yang cukup memadai tetapi tidak digunakan secara maksimal ; (5) Faktor yang
menghambat dari pelatih yaitu sifatnya internal, seperti : Kurangnya kemauan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan belum sesuainya dalam pelasanakan strategi pembelajara ; dari segi warga belajar jauh jaraknya antara tempat tinggal warga belajar dengan tempat latihan dan kurangnya menambah latihan diluar jadwal latihan.
Dari hasil penelitian dan implikasi terhadap pengelolaan pembelajaran Program KBO Sepakbola, maka direkomendasikan hal - hal sebagai berikut: (1) perlu menekankan proes pembelajaran yang menekankan pada teori - teori belajar dan konsep - konsep Pendidikan Luar Sekolah ; (2) Perlu komitmen
terhadap tugas - tugasnya dan penguasaan kompetensi selaku pelatih, khususnya
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
PERNYATAAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 7
C. Perumusan Masalah 7
D. Definisi Operasional 8
E. Tujuan Penelitian 11
F. Manfaat Penelitian 12
BAB II LANDASAN TEORITIS 15
A. Pengelolaan Pembelajaran PLS pada Kelompok Berlatih
Olahraga Sepakbola 15
1. Prinsip- Prinsip Pembelajaran Latihan KBO Sepakbola ... 15
2. Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran Latihan Sepakbola .. 25
B. Belajar Motorik 27
1. Pengertian Belajar Motorik 27
2. Kelompok Keterampilan Motorik 29
3. Tahap - Tahap Belajar Motorik 32
4. Teori Mekanisme Belajar Motorik 33
C. Komponen - komponen Proses Pembelajaran Latihan
Program KBO Sepakbola 35
1. Penyusunan Tujuan Pembelajaran Latihan KBO
Sepakbola 37
2. Penyusunan Mated Pembelajaran Latihan KBO
Sepakbola 39
3. .Penetapan Strategi Pembelajaran Latihan KBO
Sepakbola 46
4. Penilaian atau Evaluasi Hasil Pembelajaran 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59
A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 59
1. Metode Pengumpulan Data 59
2. Teknik Pengumpulan Data 61
B. Subyek Penelitian 64
C. Analisis Data 65
D. Langkah - Langkah Penelitian 70
x i
E. Keabsahan dan Validitas Penelitian 73
1. Keabsahan Penelitian 73
2. Validitas Penelitian 76
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 77
A. Deskripsi Umum Program KBO Sepakbola pada SKB
Kota Salatiga 77
B. Deskripsi Pengelolaan Pembelajaran Latihan Sepakbola dan
Pembahasan Hasil Penelitian 84
1. Tahap Perencanaan Pembelajaran 86
2. Tahap Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Latihan
Sepakbola 101
3. Hasil Penilaian / Evaluasi Hasil Proses Pembelajaran
Latihan Sepakbola 121
4. Faktor - Faktor yang Mendukung dan Menghambat Pengelolaan Pembelajaran Latihan Sepakbola 129
C. Temuan Penelitian 131
D. Keterbatasan Penelitian 136
BAB V KESIMPULAN REKOMENDASI DAN IMPLIKASI 138
A. Kesimpulan 138
B. Rekomendasi 142
C. Implikasi Hasil Penelitian 149
DAFTAR KEPUSTAKAAN 151
LAMPIRAN - LAMPIRAN
x n
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kriteria Penilaian Tes Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter 67 2. Kriteria Penilaian Tes Sit Up Selama 60 detik 67
3. Kriteria Penilaian Tes Untuk Lari 1000 meter 67 4. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola Dengan Kaki
Kanan 68
5. Kriteria Penilaian Tes Tenik Menimng - Nimang Bola Dengan Kaki
Kiri 68
6. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola Dengan Kaki
Kanan Dan Kaki Kiri 68
7. 7. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kaki Bagian
Dalam 69
8. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kura - Kura
Kaki Bagian Dalam 69
9. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kura - Kura
KakiPenuh 69
10. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menggring Bola 69
11. Kriteria Penilaian Tes Teknik Melempar Bola 70 12. Kriteria Penilaian Tes Teknik Menyundul Bola 70
13. Kriteria Penilaian Tes Teknik Latihan Kombinasi 70 14. Daftar Warga Belajar Program KBO Sepakbola Pada SKB Kota
Salatiga 81
15. Daftar Alat - Alat / Inventaris Program KBO Spakbola Pada SKB Kota
Salatiga 82
16. Latar Belakang Responden 85
x i u
17. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter 122
18. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk SitUp Selama 60 detik 122
19. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 1000 meter 123
20. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan
Kaki kanan 124
21. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan
Kaki Kiri 124
22. Hasil Tes Keterampilan Tekinik Menimng - nimang Bola Dengan
Kaki Kanan dan Kaki Kiri 125
23. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kaki
Bagian Dalam 125
24. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura-Kura
Kaki Penuh 126
25. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura- Kura
Kaki bagian Dalam 126
26. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menyundul Bola 127
27. Hasil Tes Keterampilan Teknik Latihan Kombinasi 127
28. Hasil Tes Teknik Keterampilan Menggiring Bola 128
29. Hasil Tes Teknik Keterampilan Melempar Bola 128
x i v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Penelitian 14
2. Komponen - Komponen Proses Pembelajaran 36
3. Struktur Organisasi Program KBO Sepakbola Pada SKB Kota Salatiga . 78
x v
[image:10.595.154.446.290.716.2]DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. Halaman
1. Gambar - gambar hasil pengamatan dan penilaian pembelajaran
Latihan Sepakbola Program KBO 154
2. Hasil perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaan latihan
Sepakbola 158
3. Perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaran latihan
Sepakbola Berdasarkan kriteria penilaian 159
4. Daftar instrumen dan pertanyaan penelitian 160
5. Pedoman Wawancara 166
6. Surat ijin dari Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia 175
7. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian di Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) Kodya Salatiga 176
8. Daftar Riwayat Hidup Penulis 177
x v i
17. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter 122
18. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk SitUp Selama 60 detik 122
19. Hasil Tes Kemampuan Kondisi Fisik Untuk Lari 1000 meter 123
20. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan
Kaki kanan 124
21. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menimang - nimang Bola Dengan
Kaki Kiri 124
22. Hasil Tes Keterampilan Tekinik Menimng - nimang Bola Dengan
Kaki Kanan dan Kaki Kiri 125
23. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kaki
Bagian Dalam 125
24. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura-Kura
Kaki Penuh 126
25. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menendang Bola Dengan Kura- Kura
Kaki bagian Dalam 126
26. Hasil Tes Keterampilan Teknik Menyundul Bola 127
27. Hasil Tes Keterampilan Teknik Latihan Kombinasi 127
28. Hasil Tes Teknik Keterampilan Menggiring Bola 128
29. Hasil Tes Teknik Keterampilan Melempar Bola 128
x i v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Penelitian 14
2. Komponen - Komponen Proses Pembelajaran 36
3. Struktur Organisasi Program KBO Sepakbola Pada SKB Kota Salatiga . 78
x v
[image:13.595.154.446.290.716.2]DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. Halaman
1. Gambar - gambar hasil pengamatan dan penilaian pembelajaran
Latihan Sepakbola Program KBO 154
2. Hasil perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaan latihan
Sepakbola 158
3. Perolehan data masing - masing tes meteri pembelajaran latihan
Sepakbola Berdasarkan kriteria penilaian 159
4. Daftar instrumen dan pertanyaan penelitian 160
5. Pedoman Wawancara 166
6. Surat ijin dari Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia 175
7. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian di Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) Kodya Salatiga 176
8. Daftar Riwayat Hidup Penulis 177
x v i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia pada sekarang ini sedang dilanda krisis ekonomi yang
berkepanjangan yang berimplikasi terhadap sendi-sendi kehidupan. Apabila hal
tersebut tidak segera diatasi akan berdampak buruk terhadap kelangsungan
pembangunan yang telah kita capai. Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan usaha-usaha yang lebih keras dan berdisiplin tinggi pada bidang
ekonomi yang didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang terkait
dengan bidang-bidang lainnya ; baik itu bidang sandang, pangan, perumahan,
pendidikan, maupun olahraga dalam rangka mencapai taraf hidup maupun
kebijakan rakyat yang lebih adil dan merata.
Pada masa sekarang ini pembangunan dibidang olahraga tidak terlepas dari
kebutuhan hidup manusia. Hal ini dipertegas dengan adanya slogan
"Memasyarakatkan Olahraga dan Mengelohragakan Masyarakatkan" yang tertuang
dalam GBHN tahun 1998, sehingga olahraga sudah menjadi bagian hidup dari
masyarakat. Guna menunjang program pemerintah dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya, diperlukan kegiatan kegiatan olahraga yang
merupakan salah satu unsur didalam pembangunan. Adanya kegiatan olahraga
dimasyarakat yang bermacam-macam memberikan
warga masyarakat untuk
melakukan aktivitas gerak yang disukainya. Dari aktivitas olahraga yang dilakukan
oleh warga masyarakat itu ada yang bertujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu
luang sekaligus meningkatkan kesegaran jasmaninya, namun ada pula yang
melakukan olahraga dengan tujuan untuk memperoleh prestasi. Sajoto (1988 : 10)
mengkelompokkan tujuan melakukan olahraga ada empat dasar adalah sebagaai
berikut:
Pertama, mereka yang melakukan kegiatan olahraga hanya untuk rekreasi,
yaitu mereka melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukan penuh kegembiraan. Jadi segalanya dikerjakan dengan santai dan
tidak formal, baik tempat, sarana maupun peraturannya.
Kedua, mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan
pendidikan, seperti misalnya anak-anak sekolah yang diasuh oleh guru olahraga. Kegiatan yang dilakukan adalah formal, tujuannya jelas guna
mencapai sasaran pendidikan.
Ketiga, mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai
tingakat kesegaran jasmani tertentu. Dalam hal ini mulai berbagai bidang ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan manusia seperti pengetahuan kedokteran, sosial, ekonomi, lingkungan hidup dan Iain-lain. Segalanya diperhatikan dan diperhitungkan, dikerjakan dengan formal, sasaran maupun
fasilitasnya.
Keempat, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai sasaran suatu prestasi tertentu. Dalam hal ini ilmu-ilmu pengetahuan yang
terkait mengenai manusia sebagai obyek yang akan diolah prestasinya agar
lebih baik, ditinjau secara lebih mendalam dan lebih terinci.
Pemaparan dari Sajoto di atas, dapat dikemukan bahwa tujuan melakukan olahraga
dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama untuk rekreasi, kedua untuk pendidikan,
ketiga untuk kesegaran jasmani, dan keempat untuk prestasi.
Senada dengan itu Rusli Lutan (1989 : 9) mengemukakan sebagai berikut:
...Bahwa olahraga di Indonesia, meskipun belum merata secara menyuluruh, telah diterima oleh masyarakat. Olahraga umbuh dan berkembang dalam berbagai bentuk dengan cara pelaksanaannya, pengorganisasian dan tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan penekanannya masing-masing. Dalam buku ini wilayah kegiatan olahraga yang dimaksud yaitu olahraga kompetitif, olahraga profesional, olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan.
Kegiatan olahraga di Indonesia tampaknya belum mencapai sasaran
belum menunjukkan harapan yang diinginkan, baik pada tingkat kesegaran jasmani
maupun prestasi yang diraih. Kondisi ini dapat dilihat dari hasil penelitian tentang
pengukuran tingkat kesegaran jasmani yang dilakukan Pusat Jasmani dan Rekreasi
(Pussegjas) di 22 propinsi pada tahun 1955 terhadap 7.685 orang pelajar dan
mahasiswa, hasilnya adalah 38,4% kurang dan kurang sekali; 9,53% baik dan baik
sekali sedang sisanya sedang. Disamping itu, kenyataan bahwa prestasi yang
diperoleh dari berbagai cabang olahraga belumlah sebagaimana yang diharapkan,
tentu tak terlepas dari masalah stamina seorang olahragawan, yang mana sangat
ditentukan oleh tingkat kesegaran jasmani yang dimilikinya (Depdikbud : Pusat
Kesegaran Jasmani dan Rekreasi: 1998/1999 : 1).
Keberhasilan prestasi olahraga baik ditingkat internasional maupun
regional, dari berbagai macam pertandingan yang diikuti belum menunjukkan
prestasi yang menggembirakan atau malah dapat dikatakan sangat memprehatinkan.
Ini nampak sekali pada hasil SEA Games yangf baru-baru ini di negara Brunei
Darusalam, di mana Indonesia menempati urutan ketiga. Padahal pada pesta
olahraga negara-negara Asean Indonesia selalu menempati juara umum. Kondisi
yang demikian ini pada dasarnya merupakan cerminan rendahnya pembinanaan olahraga yang ada di daerah, khususnya klub, ataupun organisasi olahraga. Karena, para pemain ditingkat nasional merupakan akumulasi dari pemain-pemain yang ada
di daerah.
Menyadari hal ini, perlu dilakukan penelitian sehingga diharapkan dapat
diketahui persoalan-persoalan yang dihadapi oleh klub-klub,
nantinya dapat dicari pula pemecahannya. Garis-Garis Besar Haluan Negara 1998
telah merngamanatkan :
Dalam upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus dilaksanakan
pembinaan olahragawan sedini mungkin melalui pencarian dan pemantauan
bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan olahraga pretasi yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih efektif dan
efisien serta peningkatan kualitas lembaga dan organisasi keolahragaan baik
ditingkat pusat maupun ditingakat daerah.
Selajutnya Depdikbud Ditjen. Diklusepora dalam Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan Diklusepora (1995/1996 : 1), mengemukakan bahwa
pembinaan dan pengembangan keolahragaan mempunyai tujuan antara lain :
Pertama, adalah membangkitkan kemauan masyarakat untuk melakukan
kegiatan olahraga dan menanamkan pengertian tentang maslah olahraga
bagi kehidupan.
Kedua, adalah meningkatkan kesegaran jasmani dari belajar dan
meningkatkan produktivitas bagi masyarakat.
Ketiga, adalah memberikan dukungan dalam rangka usaha meningkatkan prestasi olahraga nasional melalui upaya pembibitan olahraga.
Dari kedua kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pembinaan
olahraga di tanah air terdiri dari pemasalan, pembibitan dan peningkatan pretasi
yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Pembibitan tidak akan berhasil jika
pemasalan olahraga tidask berjalan dan prestasi tidak akan tercapai jika pembibitan
tidak berfungsi. Maksudnya adalah pemasalan olahraga dapat berhasil jika mampu
mengerahkan warga masyarakat sebanyak-banyaknya untuk olahraga, maka
bibit-bibit olahragawan yang akan terjaring juga akan berjumlah banyak, sehingga
banyak pilihan untuk meningkatkan prestasi olahraga.Sedangkan pembibitan adalah
tahap kedua setelah pemasalan sekaligus merupakan jembatan penghubung
masyarakat dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten / kotamadya, tingkat propinsi
sampai tingkat nasional.
Bidang olahraga berada dalam lingkup pendidikan sekolah maupun dalam lingkup pendidikan luar sekolah. Bidang olahraga yang termasuk lingkup
pendidikan sekolah yaitu yang diajarkan atau yang dilakukan di sekolah-sekolah
muali dari tingkat Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, sampai dengan Perguruan Tinggi.
Sedangkan kegiatan olahraga yang termasuk lingkup Pendidikan Luar Sekolah
adalah yang dilkukan pada organisasi, kelompok-kelompok latihan atau
perkumpulan-perkumpulan olahraga baik yang dibentuk pemerintah ataupun
masyarakat.
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai satu-satunya Unit Pelaksana
Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (Ditjen Diklusepora) di lingkungan pendidikan dan kebudayaan yang berada di setiap
kabupaten dan kotamdya. Dalam petunjuk Organisasi dan Tata Kerja SKB Nomor
023/0/997, dijelaskan bahwa SKB mempunyai tugas dan fungsi untuk
melaksanakan program kegiatan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga.
Guna memasalkan dan membina olahraga SKB membentuk Program
Kelompok Berlatih Olahraga (KBO) yang merupakan wadah untuk menampung
warga masyarakat khususnya warga belajar binaan SKB yang berminat dan
berbakat olahraga. KBO ini termasuk ke dalam satuan kelompok belajar, karena
pembinaan yang dilakukan dalam keolahragaan terhadap warga belajar meliputi
Depdikbud Ditjen. Diklusepora Dalam Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Diklusepora (1995/1996): 3) mengemukakan bahwa :
Program pembinaan olahraga yang berkesinambungan melalui Kelompok Berlatih Olahraga (KBO) yang lebih memadai, adalah merupakan kegiatan pembinaan kesegaran jasmani yang lebih diarahkan untuk mendukung usaha pembinaan olahraga dikalangan masyarakat, khusnya warga belajar diklusemas yang pada gilirannya diharapkan dapat pula menunjang usaha peningkatan prestasi.
Apabila diamati lebih lanjut, upaya mengefektivitaskan program-program
Diklusepora, khususnya pada program olahraga (KBO) dirasakan sangat kurang
baik pada petugas (tenaga pengelola dan pelatih), perbaikan dan peningkatan sarana
dan prasarana latihan dan sejenisnya. Sehingga cukup banyak biaya, tenaga dan
waktu yang dikeluarkan belum dapat menghasilkan apa yang seharusnya kita
harapkan.
Hasil survei di beberapa SKB ditemukan kasus yang sama, di mana jumlah
warga belajar KBO semakin berkurang sebelum program selesai. Sehingga akan
mustahil dari program KBO dapat menghasilkan bibit-bibit pemain yang nantinya
dapat berprestasi. Permasalahan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel,
baik yang datang dari warga belajar, lingkungan dan sarana yang memadai dan
salah satunya adalah disebabkan belum efektivnya peranan tenaga pendidik atau
pelatih dalam mengelola pembelajaran latihan pada Program Kelompok Berlatih
Olahraga (KBO). Oleh karena itu, penelitian ini akan menfokuskan pada masalah efektivitas pelatih dalam mengelola pembelajaran program KBO pada Sanggar
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi bahwa untuk
mencapai pengelolaan pembelajaran yang efektif program KBO Sepakbola pada
SKB diperlukan kemampuan seorang pelatih yang dapat merencanakan,
melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian hasil proses pembelajaran.
C. Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembelajaran pada latihan program KBO Sepakbola akan dapat
berlangsung dengan baik apabila ditunjang dengan pengelolaan yang dilakukan
oleh seorang pelatih. Pelatih sebagai pengelola pembelajaran secara garis besar
memiliki tugas-tugas pokok yang berkaitan dengan tahap-tahap pembelajran
yaitu : 1) perencanaan pembelajaran meliputi : penyusunan tujuan, penyusunan
materi pembelajaran latihan Sepakbola; 2) pelaksanaan pembelajaran dalam hal
ini adalah penggunaan strategi pembelajaran meliputi : tahapan pembelajaran,
pendekatan dan prinsip pembelajaran latihan Sepakbola; 3) penilaian hasil
proses pembelajaran latihan Sepakbola; dan 4) Faktor - faktor yang mendukung
dan menghambat pengelolaan pembelajaran.
Atas dasar uraian tersebut di atas masalah umum yang perlu dikaji adalah
sebagai berikut: "Bagaimana efektivitas pengelolaan pembelajaran Program
Kelompok Berlatih Olahraga pada Sanggar Kegiatan Belajar di Kotamadya
2. Pertanyaan Penelitian
Guna memberikan gambaran yang jelas bagaimana efektivitas pengelolaan pembelajaran program Kelompok Berlatih Olahraga pada Sanggar Kegiatan
Belajar di Kotamadya Salatiga, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan seberikut :
a. Bagaimanakah merencanakan pembelajaran yang meliputi penyusunan tujuan dan penyusunan materi pembelajaran yang dilakukan pelatih dalam kegiatan
pembelajaran latihan Sepakbola pada program KBO ?
b. Bagaimanakah melaksanakan strategi pembelajaran yang meliputi tahap awal
pembelajaran, tahap inti pembelajaran dan tahap penenangan / akhir
pembelajaran yang dilakukan pelatih dalam kegiatan pembelajaran latihan
Sepakbola pada program KBO ?
c. Bagaimana hasil proses pembelajaran yang telah dicapai oleh warga belajar ? d. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat efektivitas pengelolaan
pembelajaran latihan Sepakbola pada program KBO ?
D. Definsi Operasional
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu
dijelaskan secara operasional beberapa peristilahan yang digunakan dalam
penelitian ini agar tidak menimbulakan pengertian yang salah. Peristilahan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan.
Sedangkan Menurut H.D. Sudjana (1992 : 11) pengelolaan atau manajemen
adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan sesuatu kegiatan bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya H.D. Sudjana (1992 : 38) mengemukakan bahwa fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan.
Dari beberapa pengertian diatas penulis berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan dalam penelitian ini adalah proses kegiatan yang dilakukan tutor/pelatih yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilian dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Pembelajaran
Menurut H.D. Sudjana (1993 :5), pembelajaran diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar terjadi kegiatan belajar-membelajarkan. Dalam pembelajaran ini akan terjadi interaksi anatara sumber belajar dan warga belajar.
Adapun pengertian pembelajaran dalam penelitian ini adalah upaya sistematik dilakukan pelatih yang meliputi : penyusunan tujuan pembelajaran, penyusunan materi pembelajaran, penentuan strategi pembelajaran dan penilaianian hasil proses pembelajaran latihan Sepakbola.
3. Efektivitas pengelolaan pembelajaran
10
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran dan menilai hasil proses
pembelajaran latihan Sepakbola agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
5. Pelatih dan warga belajar
Pelatih adalah orang yang ditunjuk sebagai tenaga pelatih dalam pembelajaran /
membantu proses belajar dan latihan program KBO di SKB Kotamadya Salatiga.
Warga belajar adalah peserta didik yang sedang mengikuti Program KBO pada
SKB di Kotamdaya Salatiga.
6. Sepakbola
Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
regu terdiri-dari 11 orang dan merupakan salah satu cabang olahraga prioritas
yang digalakkan pada SKB.
7. Program atau programme didefmisikan sebagai: "apian (s) ofwhat to be done",
dalam pengertian perencanaan yang harus dilaksanakan.
8. Kelompok adalah kumpulan orang-orang dalam jumlah yang terbatas yang
memiliki kesamaan kepentingan dan saling ketergantungan serta memiliki
aturan-aturan untuk melakukan hubungan yang saling mempengaruhi dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama (Sudjana , 1993 : 7)
Program Kelompok Berlatih Olahraga (KBO) dalam penelitian ini adalah tempat
atau wadah pembibitan olahraga dikalangan warga masyarakat, khususnya
warga belajar pendidikan luar sekolah yang berminat dan berbakat olahraga
11
E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai
efektivitas pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
pelatih dan untuk
mengetahui efektivitas hasil pembelajaran dari warga belajar Program
Kelompok Berlatih Olahraga pada Sanggar Kegiatan Belajar di Kotamadya
Salatiga, guna penyelenggaraan proses pembelajaran yang efektif.
2. Tujuan khusus
Disamping tujuan umum seperti yang dikemukakan di atas, penelitian ini
memiliki tujuan khusus, seperti:
a. Memperoleh data dan informasi yang mendeskripsikan dan menganalisis
tentang perencanaan pembelajaran yang meliputi : tahap penyusunan tujuan
dan tahap penyusunan materi pembelajaran yang dilakukan pelatih dalam
kegiatan pembelajaran latihan Sepakbola.
b. Memperoleh data dan informasi yang mendeskripsikan dan menganalisis
tentang pelaksanaan strategi pembelajaran yang meliputi : tahap awal
pembelajaran, tahap inti pembelajaran dan tahap akhir pembelajaran.
c. Memperoleh data dan informasi mengenai hasil proses pembelajaran yang
telah dicapai warga belajar.
d. Memperoleh data dan informasi mengenai faktor - faktor yang mendukung
dan menghambat efektivitas pengelolaan pembelajaran latihan Sepakbola
12
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat dinjau dari dua aspek yakni:
1. Manfaat teoritis :
Penelitian ini berusaha mengkaji secara mendalam kegiatan pengelolaan
pembelajaran Program KBO dan menilai hasil kegiatan pembelajaran tersebut. Oleh karena itu temuan dari penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan masukan dan kajian lebih lanjut bagi pengembangan proses
pembelajaran dalam rangka penyelenggaraan Program KBO di beberapa SKB
- SKB atau kelompok-kelompok olahraga di masyarakat.
2. Manfaat praktis :
Secara praktis, manfaat penelitian ini antara lain :
a. Dapat dijadikan masukan bagi Ditjen Diklusepora meliputi :
penyelanggara / pengelola, perencana pelaksana dan pengembang
program - program Olahraga atau program lainnya yang merupakan salah
satu kegitan diklusepora.
b. Bahan masukan bagi pelatih / fasilitator , pengelola, tenaga fungsional
SKB Kotamadya Salatiga untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan Program Kelompok Berlatih Olahraga atau sejenisnya.
G. Kerangka Penelitian
Kelompok Berlatih Olahraga Sepakbola merupakan suatu kelompok atau
organisasi yang mempunyai suatu tujuan institusional yang merupakan
pedoman atau sasaran yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan
13
beberapa materi belajar/latihan yang akan diajarakan kepada warga belajar. Tujuan
inilah yang dinakan tujuan kurikuler sebagai penjabaran dari tujuan institusional.
Tujuan dari beberapa meteri pembelajaran latihan sepakbola yang merupakan
tujuan instruksional dirumuskan dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
instruksional umum adalah pedoman dasar dan arah kegiatan pembelajaran latihan
Sepakbola yang masih umum dan luas yang harus dijabarkan ke dlam tujuan-tujuan
lebih kecil. Dengan perkataan lain tujuan umum baru baru dapat dicapai setelah
warga belajar menguasai beberapa sejumlah tujuan instruksional khusus. Tujuan
instruksional khusus adalah tujuan kegiatan pembelajaran latihan Sepakbola yang
dapat dicapai atau dikuasai warga belajar setelah menerima dan mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Agar warga belajar memperoleh kemampuan dan
keterampilan yang sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pemilihan dan
penyusunan materi pembelajaran latihan sepakbola.
Dari uraian di atas adalah merupakan suatu perencanaan program KBO
Sepakbola yang harus ditindak lanjuti di dalam pelaksanaan kegiatan proses
pembelajaran latihan Sepakbola. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran
yang merupakan usaha penggunaan variabel pembelajaran seperti : tujuan,
bahan/materi, metode dan alat, serta evaluasi. Dengan demikian, strategi
pembelajaran adalah tindakan nyata dari seorang pelatih untuk melaksanakan
pembelajaran melalui cara tertentu yang lebih efektif dan efisien.
Selanjutnya untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran latihan
Sepakbola diperlukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau
14
disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki warga
belajar yang tedapat padatujuan instruksional khusus. f
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
TUJUAN
PROGRAM KBO
V TUJUAN KHUSUS
V.
MATERI PEMBELAJARAN
Iz
STRATEGI
PEMBELAJARAN
V
H A S I L
P E M B E L A J A R A N
E V A L U A S I
H A S I L
[image:28.595.120.440.186.558.2]BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data.
1. Metode Pengumpulan Data
Masalah tentang "efektivitas prngelolaan pembelajaran Program KBO
Sepakbola" adalah merupakan proses pembelajaran latihan Sepakbola yang
sedang dilakukan pada waktu sekarang efektif atau tidak. Efektivitas
tersebut dapat dilihat kemampuan dan ketrampilan yang dicapai oleh warga
belajar. Selanjutnya untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran
latihan Sepakbola, penulis mempergunakan metode deskriptif. Mengenai
hal ini Sudjana (1989 :64) menjelaskan pengetian deskriptif adalah sebagai
berikut :
Penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian
kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan. Mengingat sifatnya
demikian
maka
penelitian deskriptif dalam pendidikan lebih berfungsi untuk
memecahkan masalah pendidikan sedikit sekali fungsinya dalam
pengembangan ilmu.
Lebih lanjut Surakhmad (1989 : 140) menguraikan ciri-ciri metode
deskriptif sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulakan mula-mula disusun, dijelaskan dan
kemudian dianalisis ( karena itu metode ini sering pula disebut
metode analitik).
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah penelitian
ini, penulis mempergunakan teknik penelitian "studi kasus" dengan
60
penelitian secara "kualitatif naturalistik". Penelitian kualitatif naturalistik
memiliki beberapa karekteristik. Menurut Bogdan dan Biklen (1982 :
27-30) karekteristik ini meliputi meliputi : (1) mempunyi latar alami dengan adanya sumber data langsung dan peristiwanya sebagai instrumen utama, (2) bersifat deskriptif, (3) memperhatikan proses ketimbang hasil, (4)
analisis datasecara induktif, dan (5) mengutamakan makna.
Karekteristik yang lebih terinci dari penelitian ini dikemukakan
Nasution (1992 : 19) sebagai berikut:
1. penelitian dilakukan dalam "natural setting"
2. penelitian sebagai "human instrumen" 3. sangat deskriptif
4. memantingkan proses maupun produk
5. mencari makna
6. mengutamakan data "firs hand"
7. melakukan "triangulasi"
8. menonjolkan konteks
9. peneliti berkedudukan sama dengan orang yang diteliti 10. mengutamakanpandangan "emic"
11. mengadakan verifikasi, antara lain melalui kasus negatif
12. melakukan sampling Purposif
13. melakukan "audit trail"
14. melakukan partisipasi tanpa mengganggu, "unobtrusive"
15. mengadakan analisis sejak awal 16. disain yang "emergent".
Pada penelitian ini, yang akan dijadikan kasus peneliatian adalah
proses pembelajaran latihan Sepakbola pada KBO di SKB Kodya Salatiga.
Oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan / mengungkapkan
kegiatan kegiatan yang ada di lapangan dan memahami kenyataan
-kenyataan tersebut. Selain itu juga menilai kemampuan dan ketrampilan
yang dicapai warga belajar, sehingga akan diketahui efektivitas
61
Sugiyono (1998 : 5) mengemukakan bahwa "dalam hal yang khusus,
penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain
juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Evaluasi sebagai penelitian
berarti ekan berfungsi untuk menjelaskan fenomena".
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.
/. Observasi.
Untuk memperoleh informasi data primer dipergunakan teknik
observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada
pelatih. Adapun informasi yang dikumpulkan adalah strategi
pembelajaran latihan Sepakbola yang meliputi
: 1) tahap awal
pembelajaran ; 2) tahap instruksional / inti pembelajaran ; 3) tahap akhir
pembelajaran / evaluasi ; 4) pendekatan pembelajaran ; dan 5) prinsip
pembelajaran.
2. Wawancara.
Sebagai alat pengumpul data, teknik wawancara selain dapat
mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam peneliti bisa
kontak langsung dengan responden sehingga pertanyaan yang tidak jelas
dapat diulang dan dijelaskan oleh peneliti. Sebaliknya jawaban yang
belum jelas bisa diminta lagi yang lebih terarah dan lebih bermakna,
asalkan pewawancara tidak mempengaruhi atau mengarahkan pendapat
62
Didalam pengunpulan data dengan teknik waawancara ini, penulis
menggunakan dua jenis wawancara, yaitu : 1) wawancara berstruktur,
dimana penulis menggunakan lembar berisi garis besar pokok - pokok,
topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan ; dan 2)
wawancara bebas, yaitu dalam percakapan informal dan responden bebas
mengemukakan pendapatnya.
Aspek - aspek yang dipertanyakan dalam wawancara tersebut adalah
: 1) penyusunan tingkatan tujuan ; 2) penyusunan meteri pembelajaran ;
3) tahap awal pembelajaran ; 4) tahap instruksional / inti pembelajaran ;
5) tahap akhir pembelajaran / evaluasi; 6) pendekatan pembelajaran ; dan
7) prinsip pembelajaran.
3. Dokumentasi.
Teknik dokumentasi ini sebagai pelengkap data yang bersifat
sekunder, dan dokumentasi tersebut diharapkan dapat menjadi nara
sumber yang dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan yang tidak
dimungkinkan atau dinyatakan melalui teknik observasi dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan teknik dokumentasi ini antara lain:
1) kurikulum / program KBO Sepakbola ; 2) tahap awal pembelajaran ;
3) tahap inti pembelajaran ; 4) tahap akhir pembelajaran/ evaluasi.
63
4. Tes.
Berdasarkan permasalahan penelitian ini, teknik pengumpulan data
dengan bentuk tes. Hal ini untuk mengetahui efektivitas hasil
pembelajaran warga belajar Program KBO. Tes adalah alat / instrumen
dari evaluasi / penilaian yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan
kondisi fisik dan ketrampilan teknik bermain Sepakbola sebagai hasil
proses pembelajaran latihan Sepakbola.
Untuk mengukur
kemampuan
menggunakan
tes kondisi,
meliputi:
1) Lari dengan jarak 50 meter. 2) Lari dengan jarak 1.000 meter.
3) Baring duduk selama 60 detik. (Pusat Kesegaran Jasmani dan
Reskreasi Depdikbud: 1992).
Sedangkan untuk mengukur ketrampilan bermain Sepakbola,
responden melakukan Tes ketrampilan teknik bermain Sepakbola
meliputi
1) Menimang-nimang bola /juggling.
2) Menendang boladengan kaki bagian dalam.
3) Menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. 4) Menendang bola dengan kura-kura kaki penuh.
5) Menyundul bola. 6) Menggiring bola.
7) Melempar bola.
8)Latihan kombinasi. (Dr. Norbert Rogolski dan Dr. Degel Dalam
Soekatamsi: 1984).
Teknik pengumpulan data dalam bentuk tes adalah untuk mengubah
64
ketrampilan teknik bermain Sepakbola untuk kemudian diklasifikasikan
atau dikategorikan sesuai dengan aspek yang dinilainya.
B. Subyek Penelitian
Untuk menjawab masalah penelitian ini, diperlukan sumber - sumber
informasi / data. Sumber informasi / data dalam penelitian ini ditetapkan
sebagai subyek penelitian yang meliputi orang - orang dan pihak - pihak yang
dipilih sebagai manusia sumber, manusia kunci atau sebagai informan seperti
dalam pendekatan antropologi diantaranya : 1. Pelatih Program KBO Sepakbola 3 orang.
2. Warga belajar Program KBO Sepakbola, sejumlah 3 orang
3. Pengelola Program KBO Sepakbola 1 orang.
Dari keseluruhan jumlah subyek penelitian tersebut di atas diambil atas dasar
pertimbangan - pertimbangan keikutsertaan dan keterlibatan secara langsung
dan aktif dalam memberikan data mengenai pengelolaan pembelajaran.
Adapun yang dimaksud dengan manusia sumber adalah orang yang
melakukan atau menjadi kasus penelitian dan yang memberikan data utama mengenai pengelolaan pembelajaran program KBO Sepakkbola dalam hal ini adalah 3 (tiga) pelatih. Sedangkan yang dimaksud Informan ata manusia kunci
adalah subyek yang memberikan data pelengkap berkenaan dengan informasi
tentang berbagai aktifitas pelatih yang berkaitan dengan pengelolaan
pembelajaran yaitu l(satu) orang pengelola dan 3 (tiga) warga belajar.
65
dilakukan penilaian / evaluasi terhadap warga belajar. Untuk itu diperlukan 30
warga belajar sebagai responden responden.
C. Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan tes
akan mempunyai makna dan arti apabila dilanjutkan kegiatan menganalisis.
kegiatan menganalisis ini dilakukan sepanjang penelitian ini berlangsung. Hal ini penulis sebagai peneliti segera menganalisis data yang diperolehnya dengan
tujuan apabila ada data yang kurang segera dapat dilengkapi dengan
menverifikasi sumber lain.
Adapun dalam menganalisis data penelitian ini, ditempuh dengan langkah - langkah : 1) menggunakan prosedur reduksi data, display, mengambil kesimpulan dan verifikasi (Nasution, 1992 : 128) dan ; 2) ditempuh dengan
mengevaluasi / menilai hasil pembelajaran dengan menggunakan kriteria
tertentu.
I). Prosedur Penelitian Untuk Aspek Pengelolaan Pembelajaran.
a) Reduksi Data.
Reduksi data merupakan langkah awal dalam proses pemilihan dan perumusan pokok-pokok yng penting agar memudahkan pemahaman
66
Dalam penelitian ini aspek-aspek yang direduksi yaitu pengelolaan
pembelajaran yang meliputi tahap penyusunan tujuan, penyusunan materi
pembelajaran latihan Sepakbola dan pelaksanaan strategi pembelajaran.
b) Display data
Langkah selanjutnya adalah menyajikan data secara jelas dan singkat agar dapat dilihat secara keseluruhan atau bagian mengenai aspek-aspek yang diteliti. Oleh karena itu untuk memudahkan dan memahaminya data tersebut dibuatlah tabel data. Penyajian data ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan data sampai dengan pengambilan
keputusan.
c) Kesimpulan dan Verifikasi.
Hasil dari kedua analisis data mulai dari reduksi dan display merupakan
kesimpulan yang masih bersifat tentatif atau sementara. Oleh karena itu,
kesimpulan senantiasa harus diverifikasi dengan cara meminta
pertimbangan kepada orang berkompeten misalnya warga belajar dan
pengelola Program KBO Sepakbola. Kesimpulan sementara dan verifikasi
perlu dilakukan secara terus menerus hingga diperoleh kesimpulan akhir.
2) Kriteria Penilaian.
Untuk memperoleh data dari hasil penilaian / evaluasi dari tes kemampuan
kondisi fisik dan tes keterampilan bermain Sepakbla, diperlukan kriteria
penilaian yang berdasarkan aspek - aspek yang dinilai. Untuk
Tabel 1.
Kriteria Penilaian Tes Kondisi Fisik Untuk Lari 50 meter.
Bentuk Tes Waktu yang dicapai
dalam detik Nilai
Lari 50 meter 5. S.d.-6.7
4. 6.8-7.6
3. 7.7-8.7
2. 8.8-8.7
[image:38.595.115.458.125.549.2]1. 10.4-dst
Tabel. 2
Kriteria Tes Kondisi Fisik Untuk Sit Up Selama 60 Detik
Bentuk Tes Frekwensi Nilai
Sip Up Selama 5. 38 ke atas
60 detik 4. 28-37
3. 19-27
2. 8-18
1. 0 - 7
Tabel 3.
Kriteria Penilaian Untuk Tes Lari 1000 meter.
Bentuk Tes Waktu yang dicapai
dalam detik Nilai
Lari 1000 meter 5.
4.
3.
2.
1.
S.d-3.04
3.07-3.55
3.56-4.58
4.59 - 6.40
6.41-dst.
Keterangan / Kategori Untuk Tes Kondisi Fisik
5 = Baik Sekali
4 = Baik
3 = Sedang
2 = Kurang
[image:39.595.104.468.201.694.2]1 = Kaurang Sekali
Tabel 4.
Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola
Dengan Kaki Kanan
Bentuk Tes
Menimang Bola
dengan Kaki kanan
Jumlah Pantulan Bola Nilai 40 Ke atas
20-39
< -19
Tabel 5
Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola
Dengan Kaki Kiri
Bentuk Tes
Menimang Bola dengan Kaki Kiri
Jumlah Pantulan Bola 3.
2. 1.
Nilai
40 Ke atas
20-39
<19
Tabel 6.
Kriteria Penilaian Tes Teknik Menimang - Nimang Bola Dengan Kombinasi Kaki Kanan dan Kaki Kiri
Bentuk Tes
Menimang Bola dengan Kombinasi
Kaki kanan dan
Kiri
Jumlah Pantulan Bola 3.
2.
1
Nilai
40 Ke atas
20-39
10-19
69
Tabel 7.
Kiiteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kaki Bagian Dalam
Bentuk Tes Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam 3. 2. 1.
Jumlah Bola yang
Masuk Sasaran Nilai
8-10
6 - 7
[image:40.595.105.473.206.681.2]4-5
Tabel 8.
Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola Dengan Kura - Kura Kaki Bagian Dalam
Jumlah Bola yang Masuk Sasaran Bentuk Tes Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam 1. Nilai 8-10
6 - 7
4-5
Tabel 9.
Kriteria Penilaian Tes Teknik Menendang Bola
Dengan Kura - Kura Kaki Penuh
Bentuk Tes
Menendang Bola
Dengan Kura Kaki Penuh
Jumlah Bola yang
Masuk Sasaran Nilai
8-10
6 - 7
4-5
Tabel 10.
Kriteria Penilaian Tes Teknik Menggiring Bola
Waktu yang dicapai dalam detik Bentuk Tes Tes Teknik Menggiring Bola 3. 2. 1. Nilai 23-22 26-24
Tabel 11.
Kriteria Penilaian Tes Teknik Melempar Bola
Bentuk Tes
Melempar Bola
Lemparan yang Terjauh
[image:41.595.97.476.222.675.2]3. 2. 1. Nilai 15-16 13-14 12-dst Tabel 12
Kriteria Penilaian Tes TeknikMenyundul Bola Jumlah Bola yang
Masuk Dalam Gawang
Bentuk Tes
Menyundul Bola
Tabel. 13
Kriteria Penilaian Tes Teknik Kombinasi
Bentuk Tes Menerima Bola
-Menggiring Bola
- Menembak Bola
Jumlah Bola yang Masuk Dalam Sasaran 3.
2. 1.
Nilai
8-10
6 - 7
4-5
Nilai
8-10
6 - 7
4-5
Keterangan / Kategori Untuk Tes Tenik Bermain Sepakbola
3 = Baik
2 = Sedang 1 = Kurang
70
D. Langkah - Langkah Penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang akan dilaksanakan, yaitu tahap
71
1. Tahap Persiapan
Tahap pertama yang dilaksanakan adalah pemahaman literatur yang
berhubungan dengan fokus penelitian. Peneliti mencoba mengumpulan
data-data yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran program KBO
Sepakbola dengan menfokuskan pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
dan penelitian pembelajaran melalui studi pendahuluan dengan teknik yang
digunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumentasi.
Langkah selanjutnya peneliti mencoba mendekripsikan dalam desain
penelitian. Guna penyempurnaan desain tersebut, dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing akademik. Selanjutnya diajukan kepada pengelola seminar
di PPS IKIP Bandung. Langkah selanjutnya adalah menyusun proposal
penelitian, kisi - kisi dan instrumen pengumpul data yang telah dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing. Bersamaan dengan konsultasi atau bimbingan kisi
- kisi dan instrumen pengumpul data, peneliti mengajukan permohonan ijin
penelitian ke Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai penelitian yang sesungguhnya, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian tentang pengelolaan pembelajaran. Tahap ini dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari Kepala SKB, yakni mulai dari tanggal 5 Mei 2000 sampai 4 Juni 2000.
72
fokus penelitian. Disamping itu, peneliti juga peneliti menjalin hubungan dengan
responden, baik secara formal maupun informal guna dimintai keterangan.
Fleksibilitas dan adapsibilitas sangat diperlukan dalam proses pengumpulan
agar pelaksanaannya berjalan lancar. Pada tahap pelaksanaan ini juga dilakukan
triangulasi yaitu mengecek kebenaran data untuk mengindari subyektifitas
dengan cara menanyakan data yang sama dari sumber lain, dengan
menggunakan metode yang sama atau berbeda (Nasution, 1988 : 10). Untuk
mengkonfirmasikan kebenaran catatan lapangan dilakukan dengan member
chech dengan menganalisis pada sumber datanya.
Dari beberapa teknik yang digunakan bertujuan mendapatkan data yang
representatif yang selanjutaya untuk
mendeskripsikan data lapangan dengan
merujuk kajian teoritis untuk menghasilkan temuan penelitian. Bersamaan
dengan itu, dilakukannya evaluasi / penilaian yaitu dengan mengukur tes
kemampuan dan ketrampilan bermain Sepakbola.
3. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ketiga yaitu penyusunan laporan penelitian secara sistematis
dan bentuk tesis yang akan dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pada tahap
ini peneliti menyusun konsep atau draft laporan, mendiskusikan dengan para
responden untuk penyempurnaan setelah dirasakan cukup, selanjutnya
dikonsultasikan dengan pembimbing untuk mendapat masukan dan saran demi penyempurnaan, sebelum dinyatakan layak untuk mengikuti laporan kemajuan,
73
E. Keabsahan dan Validitas Penelitian
1. Keabsahan Penelitian
Keabsahan dan kebermaknaan pada penelitian kualitatif yang dilakukan ini diusahakan perlu memenuhi beberapa kriteria, meliputi : kredibiliatas,
transferabilitas, depantabilitas, dan konfirmabilitas.
a. Kredibilitas.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk memenuhi kreteria keabsahan
penelitian adalah :
1) Memanfaatkan waktu penelitian
Dengan mempertimbangkan batas waktu penelitian, peneliti mencoba dan berusaha memanfaatkan waktu yang dapat digunakan. Pada awal penelitian, peneliti mengumpulkan data dilakukan pada situasi yang natural / alami. Kekosongan kegiatan pada beberapa sisi sasaran penelitian, dimanfaatkan untuk mengadakan pertemuan dengan
pegawai / Kepala SKB dan pengelola Program KBO Sepakbola. Keadan
"sumber informasi" atau subyek sasaran kunci yang sanggup
memberikan informasi tentang berbagai kegiatan Program KBO
Sepakbola, mendukung termanfaatnya waktu penelitian yang relatif
singkat. Dalam pemanfaatan waktu penelitian, peneliti mencoba
mengamati berbagai faktor lingkungan fisik dan sosial yang ada pada
74
2) Triangulasi.
Triangulasi dilakukan untuk memberikan kebenaran data tertentu
dengan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain.
Upaya yang dilakukan dalam rangka triangulasi ini adalah :
a) membandingkan hasil wawancara, dokumentasi dengan hasil
pengamatan.
b) memperbanyak subyek sumber penelitian data untuk setiap fokus
penelitian tertentu. 3) Kecukupan referensi.
Sejak awal catatan kecil dan rekaman kecil suara dibuat untuk
merekam hasil pengamatan yang ditemukan. Rekaman hasil wawancara
dipindahkan ke dalam bentuk laporan lapangan setelah dipadukan
dengan hasil observasi. Pada pemberian informasi yang dilakukan dalam
suasana natural, untuk peneliti yang memang terbatas, pembuatan
laporan lapangan dilakukan pada setiap malam hari setelah observasi
dan wawancara dilakukan. 4) Member chech
Member chech dilakukan untuk menghindari kesalahan penafsiran.
Member chech dilakukan langsung setelah responden mengemukakan
pendapat / pemikiran yang sukar dimengerti oleh peneliti, ataupun
setelah seluruh wawancara seesai dilakukan. Pada akhir wawancara
mengulangi garis besar hasil wawancara. Dengan kedua cara ini
75
5) Audit trail
Untuk membuktikan kebenaran data yang dilaporkan dalam
penelitian ini, maka setiap informasi yang dilaporkan dicantumkan
dalam suatu bentuk laporan lapangan dengan keterangan dari mana
informassi diperoleh dan bilamana dilakukan wawancara dan observasi.
6) Kerahasiaan
Guna menjamin kerahasiaan, maka semua informasi yang diberikan oleh sumber informasi (sasaran subyek), diupayakan hanya diketahui
oleh peneliti. Data yang diberikan responden (sasaran subyek) yang satu
tidak diperlihatkan kepada responden lainnya.
b. Transferabilitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
kegiatan pengelolaan pembelajaran Program KBO Sepakbola yang
dilakukan pelatih di SKB Kodya Salatiga. Selain mengungkapkan
kegiatan, juga potensi - potensi yang ada dapat terpecahkan. Sehingga
indikator mutu yang baik dan usaha - usaha, serta potensi-potensi yang ada dapat digunakan pada situasi - situasi lain dikelompok - kelompok, perkumpulan - perkumpulan atau klub dan organisasi olahraga yang
sejenis dengan mempertimbangkan aspek - aspek yang mendukungnya.
c. Depentabilitas dan Konfirmabilitas
Depentabilitas dan konfirmabilitas berkaitan dengan masalah
76
proses "audit trail". Dalam penelitian ini proses "audit trail" dilakukan
peneliti sebagai berikut:
1) Menyusun data mentah yang diperoleh melalui wawancara dalam
bentuk catatan lapangan, menyimpan dan meneliti dokumen.
2) Menyusun unit analisis atau kategori informasi dan
mendeskripsikannya sebagai analisis data.
3) Merumuskan tafsiran dan kesimpulan sebagai hasil sintesis data.
4) Melaporkan proses pengumpulan data.
Kegiatan pada butir a dilakukan selama pengumpulan data di
lapangan. Kegiatan butir b, dan c dilakukan pada Bab TV, dan kegiatan
butir diuraikan pada pengumpulan data.
2. Validitas Penelitian.
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukut terhadap konsep yang
diukur, sehingga betul - betul mengukur apa yang seharusnya diukur.
Penelitian ini menggunakan validitas isi, yaitu untuk mengetahui
efektivitas pengelolaan pembelajaran dengan jalan mengevaluasi tujuan
-tujuan intruksional / pembelajaran khusus yang dilakukan oleh pelatih
dalam kegiatan proses pembelajaran latihan Sepakbola. Berkaitan dengan
hal ini Suharsimi Arikunto (1987 : 64) berpendapat bahwa "sebuah tes
dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan" . Dengan
demikian validitas isi tidak memerlukan uji coba dan analisis atau tidak
BAB V
KESIMPULAN REKOMENDASI DAN IMPLIKASI
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan, rekomendasi dan implikasi hasil
penelitian. Bagian kesimpulan mengemukan tentang pengelolaan pembelajaran tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan strategi pembelajaran, tahap mengevaluasi / menilai
terhadap proses kegiatan pembelajaran dan faktor - faktor yang mendukung dan
menghambat pengelolaan pembelajaran. Bagian rekomendasi mengemukakan saran
- saran kepada pihak - pihak yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran Program
KBO Sepakbola.
Sedangkan implikasi mengemukakan kemanfaatan dari
penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi, interprestasi, hasil evaluasi dan pembehasan data
hasil penelitian sebagaimana telah diungkapkan terdahulu, maka dapat diajukan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan pembelajaran yang dilakukann pelatih Program KBO Sepakbola
tampak bersifat konvensional. Hal ini teriihat dari tidak melakukannya pelatih
menyusun tingkatan tujuan pembelajaran, mulai dari menyusun tujuan
programKBO Sepakbola, tujuan kurikuler, tujuan instmksional umum dan tujuan
instruksional khusus serta juga
tidak melakukannya penyusunan materi
pembelajaran, yaitu dari program / kurikulum PSSI untuk kelompok umur 14 - 16
ke dalam perencanaan pembelajaran untuk setiap kali proses pembelaiara/lttffiA''^;,
139 2. Pelaksanaan strategi pembelajaran belum memperlihatkan pembelajaran menurut
teori - teori yang ada dan konsep PLS. Hal ini dapat dilihat dalam tahapan
pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan prinsip pembelajaran yang dilakukan
pelatih. Tahapan pembelajaran yang meliputi tahap awal pembelajaran, tahap inti
pembelajaran dan tahap evaluasi pembelajaran belum dilakukan oleh pelatih dengan baik. Pada tahap awal pembelajaran ini, pelatih jarang melakukan
instruksi dan contoh gerakan penguluran dan penggunaan waktu yang berlebihan.
Pada tahap inti pembelajaran pelatih sebelumnya tidak menjelaskan tujuan
-tujuan dari setiap pokok materi pembelajaran serta penggunaan waktu yang tidak
konsisten. Untuk tahap akhir / evaluasi, pelatih di dalam melakukan evaluasi tidak
melibatkan seluruh warga belajar dan pelatih juga tidak merencanakan dan
merumuskan terlebih dahulu tentang pokok - pokok materi yang akan dievaluasi.
Sedangkan pendekatan pembelajaran yang dilakukan berorientasi pada pelatih
sehingga kurang memberi kebebasan / atau memperpartipasikan warga belajar di
dalam proses kegiatan pembelajaran. Motivasi yang merupakan salah satu prinsip
pembelajaran belum dilakukan dengan baik, antara lain : menyalahkan secara
terbuka, memberi hukuman dan memberi hadiah dalam bentuk materi.
3. Hasil evaluasi / penilaian untuk tes kemampuan kondisi fisik dan tes ketrampilan bermain Sepakbola yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Hasil tes kondisi fisik untuk lari 50 meter yang dicapai warga belajar rata -rata berkategori sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan
pembelajaran pada pokok materi kecepatan lari yang dilakukan pelatih cukup
140
b. Hasil tes kondisi fisik untuk sip up / baring duduk yang dicapai warga belajar
rata
berkategori baik,
sehingga
menunjukkan
bahwa pengelolaan
pembelajaran pada pokok materi sip up yang dilakukan pelatih efektif.
c. Hasil tes kondisi fisik untuk lari 1000 meter yang dicapai warga belajar rata
-rata berkategori sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan
pembelajaran pada pokok materi daya tahan / lari 1000 meter yang dilakukan
pelatih cukup efektif.
d. Hasil tes teknik menimang - nimang bola dengan kaki kanan yang dicapai
warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan
pembelajaran pada pokok materi manimang - nimang bola yang dilakukan
pelatih kurang efektif.
e. Hasil tes teknik menimang -nimang bola dengan kaki kiri yang dicapai warga
belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan
pembelajaran pada pokok materi pembelajaran menimang—nimang bola yang
dilakukan pelatihkurang efektif.
f. Hasil tes teknik menimang - nimang bola dengan kaki kanan dan kiri yang
dicapai warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa
pengelolaan pembelajaran pada pokok materi pembelajaran menimang
-nimang bola yang dilakukan pelatih kurang efektif.
g. Hasi tes teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam yang dicapai
warga belajar berkategori sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan
pembelajaran pada pokok materi menendang bola yang dilakukan pelatih
141
h. Hasil tes teknik menendang bola dengan kura - kura kaki bagian dalam yang
dicapai warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa
pengelolaan pembelajaran pada pokok materi menendang bola
yang
dilakukan pelatih kurang efektif.
i. . Hasil tes teknik menendang bola dengan kura - kura kaki bagian dalam yang
dicapai warga belajar berkategori kurang, sehingga menunjukkan bahwa
pengelolaan pembelajaran pada pokok materi menendang bola yang dilakukan
pelatih kurang efektif.
j. Hasil tes teknik menyundul bola yang dicapai warga belajar berkategori
sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok
materi menyundul bola yang dilakukan pelatih cukup efektif.
k. Hasil tes teknik kombinasi yang dicapai warga belajar berkategori kurang,
sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok materi
kombinasi yang dilakukan pelatih kurang efektif.
1. Hasil tes teknik menggiring bola yang dicapai warga belajar berkategori
sedang, sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok
materi menggiring bola yang dilakukan pelatih cukup efektif.
m. Hasil tes teknik melempar bola yang dicapai warga belajar berkategori kurang,
sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran pada pokok materi
142
4. Faktor - faktor
yang dapat mendukung dan menghambat pengelolaan
pembelajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Faktor yang mendukung dilihat dari segi tutor ; yaitu faktor yang sifatnya
internal, seperti kedisiplinan dalam waktu mengajar, pengalaman sebagai
pendidik dan penataran atau pelatihan yang sesuai yang pernah diikutinya;
dari segi warga belajar yang sifatnya internal dan ekstemal. Faktor internal
seperti kedisiplinan dan kemauan yang keras yang ditunjukkan dari tingkat
kehadiran yang tinggi. Sedangkan faktor ekstemal yaitu keinginan mencapai
prestasi yang lebih baik sehingga nantinya dapat diambil oleh perkumpulan
atau klub yang profesional; dan dari segi fasilitas yakni adanya tempat untuk
latihan dan alat - alat atau sarana olahraga.
b. Faktor yang menghambat dilihat dari segi pelatih ; yaitu faktor yang bersifat
internal , kurangnya kemauan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan
melengkapi data - data / catatan mengenai kemampuan dan ketrampilan yang
dimiliki warga belajar; dari segi warga belajar yaitu kurangnya menambah latihan
diluar jadwal latihan dan jauh jaraknya antara tempat tinggal warga belajar dengan
tempat latihan ; dari fasilitas yakni lapangan yang dipergunakan milik KOSTRAD
411, sehingga kurang optimal dalam melakukan latihan kerena pada acara - acara
tertentu lapangan tidak dapat dipergunakan untuk latihan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, berikut ini dikemukakan beberapa
rekomendasi. Rekomendasi ini diajukan kepada ; pihak pelatih, pihak pengelola,
143
1. Rekomendasi kepada pihak pelatih
Sesuai dengan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan pelatih tampak bersifat konvensional, dimana
pelatih tidak melakukan penyusunan perencanaan pembelajaran dalam setiap kali
proses pembelajaran. Disamping itu ada di antara pelatih pada awal pembelajaran
jarang memberi arahan dan memberikan contoh gerakan penguluran / pemanasan
serta penggunaan waktu yang berlebihan. Pada tahap inti pembelajaran pelatih
sebelumnya tidak menjelaskan tujuan - tujuan dari setiap pokok materi
pembelajaran dan penggunaan waktu yang tidak konsiten. Pendekatan
pembelajaran yang dilakukan masih berorientasi pada pelatih sehingga kurang
memberikan kebebasan atau mempartisipasikan warga belajar di dalam proses
kegiatan pembelajaran. Motivasi yang merupakan salah satu prinsip pembelajaran
belum dilakukan dengan baik, seperti : menyalahkan secara terbuka, memberi
hukuman dan memberikan hadiah dalam bentuk materi. Sedangkan untuk tahap
akhir / evaluasi pembelajaran, pelatih di dalam melakukan evaluasi tidak
melibatkan seluruh warga belajar dan juga tidak merencanakan dan merumuskan
terlebih dahulu tentang pokok materi yang akan dievaluasi. Oleh karena itu
direkomendasikan kepada pelatih hal - hal sebagai berikut :
a. Melakukan pengelolaan pembelajaran yang berdasarkan peda teori - teori dan
konsep PLS. Hal perlu dilakukan mengingat Program KBO Sepakbola salah
satu satuan pendidikan luar sekolah yang merupakan suatu program
percontohan bagi masyrakat khususnya untuk kelompok / perkumpulan /
144
Upaya - upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk merealisir hal - hal
tersebut, meliputi tahap - tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan strategi
pembelajaran, antara lain :
1) Tahap perencanaan pembelajaran
a) Menyusun tingkatan tujuan pembelajaran, yaitu mulai dari menyusun
tujuan Program KBO Sepekbola, tujuan kurikuler, tujuan instruksional
umum dan tujuan instruksional khusus ke dalam perencanaan
pembelajaran.
b) Menyusun materi pembelajaran ke dalam perencanaan pembelajaran
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi warga belajar.
2) Tahap pelaksanaan strategi pembelajaran
a) Tahap awal pembelajaran
(1) Memberikan arahan dan contoh gerakan penguluran.
(2) Memberikan kesempatan bertanya kepada warga belajar berkaitan
dengan pokok materi pembelajaran yang akan dibahas / dilakukan.
(3) Penggunaan waktu yang tidak berlebihan.
b) Tahap inti pembelajaran
(1) Menjelaskan tujuan - tujuan dari setiap pokok materi
pembelajaran yang akan dibahas / dilakukan.
(2) Penggunaan waktu yang konsisten.
c) Tahap akhir / evaluasi
(1) Mencari waktu pada kesempatan lain agar semua warga belajar
145 (2) Hasil dari evaluasi hams dicatat sebagai data untuk melakukan
umpan balik dalam memperbaiki kekurangan - kekurangan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
(3) Merencanakan dan merumuskan pokok -
pokok meteri
pembelajaran yang akan dievaluasi.
d) Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran latihan
Sepakbola dengan konsep PLS yaitu pendekatan kontinum yaitu dari
pendekatan peadagogi
menuju pendekatan andragogi
yang
menerapakan keterlibatan warga belajar dalam proses pembelajaran
dilakukan secara bertahap.
e) Motivasi yang merupakan bentuk dari prinsip pembelajaran dapat
dilakukan, baik yang datang dari dalam diri warga belajar / motivasi
instrinsik maupun yang datang dari luar warga belajar 7 motivasi
ekstrinsik. Bentuk motivasi instrinsik yang dilakukan, yaitu : dengan
jalan menjelaskan dari setiap tujuan instruksional khusus kepada
warga belajar sebelum mengajar dumulai dan menanamkan kesadaran
warga belajar agar belajar / berlatih sungguh - sungguh untuk
mencapai prestasi yang lebih baik. Sedangkan bentuk - bentuk
motivasi ektrinsik yang dapat dilakukan pelatih antara lain
memberikan pujian / hadiah yang tidak berlebihan kepada warga
belajar yang telah mencapai dan menunjukkan usaha yang lebih baik.,
tidak menyalahkan secara terbuka, tidak menghukum di depan warga
146
kesenangan dan usaha lain yang dipandang pantas dilakukan untuk
memenuhi keinginan warga belajar.
b. Perlu komitmen terhadap kompetensi selaku pelatih, khususnya yang
berkenaan dengan penyusunan perencanaan pembelajaran.
Upaya - upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk merealisir hal
tersebut yakni :
1) Jangan merasa terbebani dan menganggap bahwa penyusunan perencanan
pembelajaran merupakan pekerjaan yang memberatkan.
2) Perlu mencoba membuat perencanan pembelajaran sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran walaupun tidak secara rinci.
c. Pelatih dalam membantu mengatasi hambatan proses kegiatan pembelajaran
yan dialami warga belajar sebaiknya tidak saja bersifat kuratif, tetapi perlu
dilakukan tindakan yang sifatnya preventif.
Upaya - upaya yang dapat dilakukan pelatih untuk merealisir hal
tersebut yakni:
1) Menganalisis materi - materi pembelajaran kurang dapat dilakukan atau
dikuasai warga belajar yang kemudian materi - meteri pembelajaran
tersebut perlu dibahas secara intensif.
2) Mengusahakan fasilitas bempa alat - alat / sarana olahraga, seperti bola
sepak, bendera kecil, torong dan gawang kecil.
2. Rekomendasi kepada pihak pengelola Program KBO Sepakbola
Dari hasil penenlitian ini diketahui bahwa para pelatih sebelum melakukan
147
pembelajaran. Oleh karena itu direkomendasikan kepada pengelola Program KBO
Sepakbola perlu meningkatkan pembinaan kompete