D O S E R E S P O N S E
B I OT I P R UM P U T B E L U L A N G
(
E l e u s i n e i n d i c a
( L . ) G a e r t n. ) RESISTEN-PARAKUAT
TERHADAP PARAKUAT, DIURON, DAN AMETRIN
SKRIPSI
OLEH:
DANI HAMBALI
100301189/BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
D O S E R E S P O N S E
B I OT I P R UM P U T B E L U L A N G
(
E l e u s i n e i n d i c a
( L . ) G a e r t n. ) RESISTEN-PARAKUAT
TERHADAP PARAKUAT, DIURON, DAN AMETRIN
SKRIPSI
OLEH:
DANI HAMBALI
100301189/BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Usulan penelitian merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Penelitian : Dose Response Biotip Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) Resisten-Parakuat Terhadap Parakuat, Diuron, dan Ametrin.
Nama : Dani Hambali
NIM : 100301189
Program Studi : Agroekoteknologi
Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan
Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing
Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D Ir. E. Harso Kardhinata, M.Sc
Ketua Anggota
Mengetahui:
ABSTRAK
DANI HAMBALI: Dose Response Biotip Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) Resisten-Parakuat Terhadap Parakuat, Diuron, dan
Ametrin, dibimbing oleh Edison Purba dan E. Harso Kardhinata.
Gulma Eleusine indica merupakan salah satu gulma yang cukup berpengaruh negatif yang biasa ditemukan pada perkebunan sawit dan keberadaan gulma ini di Kebun Adolina PTPN IV diketahui semakin sulit untuk dikendalikan dengan parakuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons dosis populasi yang diduga resisten parakuat terhadap herbisida parakuat, diuron, dan ametrin. Taraf dosis parakuat yang digunakan, yaitu 0, 50, 100, 200, 400, 800, 1600 g b.a/ha; diuron pada 0, 187,5, 375, 750, 1500, 3000, 6000 g b.a/ha, dan ametrin pada 0, 62,5, 125, 250, 500, 1000, 2000 g b.a/ha. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dan setiap perlakuan dibuat dalam tiga ulangan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa populasi resisten-parakuat yang berasal dari Kebun Adolina PTPN IV masih dapat bertahan hidup sebanyak 30,20% pada dosis 1600 g b.a/ha. Sedangkan diuron dan ametrin menunjukkan hasil yang baik dalam pengendalian populasi gulma tersebut.
ABSTRACT
DANI HAMBALI : Dose Response of Goosegrass (Eleusine indica (L.) Gaertn. Paraquat-Resistance Biotype to Paraquat, Diuron, and Ametryn. Supervised by Edison Purba and E. Harso Kardhinata.
Goosegrass is one of weeds that had negative effect which is commonly found in oil palm plantation. In the past few years, the existence of this weed in Adolina Estate, PTPN IV has been reported that population was difficult to control with paraquat. This research aims to determine the dose response of the suspisioned resistant population to paraquat, diuron, and ametryn. The levels of paraquat applied were 0, 50, 100, 200, 400, 800, 1600 g a.i. ha-1; diuron at 0, 187,5, 375, 750, 1500, 3000, 6000 g a.i. ha-1, and ametryn at 0, 62,5, 125, 250, 500, 1000, 2000 g a.i. ha-1. The treatments were arranged in randomised block design (RDB) and each treatments was made in three repetition.
The results showed that the paraquat-resistant population from area of Adolina Estate, PTPN IV still survived as much of 30,20% at the rate of 1600 g a.i ha-1. Meanwhile, diuron and ametryn controlled satisfactorily this population.
RIWAYAT HIDUP
Dani Hambali, lahir di Purwakarta pada tanggal 08 Januari 1993, putra dari Bapak Jasman dan Ibu Eriani. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan SMA tahun 2010 dari SMA Negeri 3 Binjai dan pada tahun 2010 terdaftar masuk ke Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Penulis aktif berorganisasi, yaitu pernah menjabat sebagai Sekretaris UKM Himadita Nursery FP USU (Periode 2013-2014), anggota HIMAGROTEK (2013-2014), penulis juga aktif menjadi asissten Laboratorium Biologi (2011 -sekarang), asisten Laboratorium Ilmu Gulma (2013-2014) dan asisten Laboratorium Teknologi Pangan (2013-sekarang).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “Dose Response Biotip Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) Resisten-Parakuat terhadap Ametrin, Diuron, dan Parakuat.
Pada kesempatan ini penulis berterima kasih dan penghargaan
sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D dan Bapak Ir. E. Harso Kardhinata, M.Sc selaku ketua dan anggota komisi
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan berharga kepada penulis dan kepada Ayahanda Jasman dan Ibunda Eriani yang tiada hentinya memberikan cinta kasihnya hingga saat ini, serta kepada seluruh staff dan karyawan Afdeling III Kebun Adolina PTPN IV , Perbaungan.
Di samping itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakak, abang, dan adik penulis atas semua dukungannya dan seluruh keluarga besar UKM HN FP USU atas semangat, doa, motivasi, dan rasa kekeluargaan yang telah diberikan selama perkuliahan, penelitian serta penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Oktober 2014
DAFTAR ISI
Gambaran Umum Gulma Resisten Herbisida Pada Perkebunan Kelapa Sawit ... 16
Manajemen Resisten Herbisida ... 18
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
Bahan dan Alat ... 20
Metode Penelitian ... 21
Pelaksanaan Penelitian ... 22
Penentuan Populasi Resisten-Parakuat ... 22
Bobot Kering ... 33 Lethal Dose 50 (LD50) ... 37 Pembahasan ... 38 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ... 42 Saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
No. Hal.
1. Rumput Belulang yang Resisten Terhadap Herbisida Secara Global ... 16 2. Pengaruh aplikasi parakuat terhadap kemampuan bertahan hidup
rumput belulang biotip resisten-parakuat (EAD) dan biotip sensitif-parakuat (EFH) 3 MSA ... 25 3. Pengaruh aplikasi diuron terhadap kemampuan bertahan hidup
runput belulang biotip resisten-parakuat (EAD) dan biotip sensitif-parakuat (EFH) 3 MSA ... 27 4. Pengaruh aplikasi ametrin terhadap kemampuan bertahan hidup
rumput belulang biotip resisten-parakuat (EAD) dan biotip sensitif-parakuat (EFH) 3 MSA ... 28 5. Pengaruh aplikasi parakuat terhadap rataan jumlah anakan rumput
belulang biotip resisten-parakuat (EAD) dan biotip sensitif - parakuat (EFH)6 MSA ... 30 6. Pengaruh aplikasi diuron terhadap rataan jumlah anakan rumput
belulang biotip resisten - parakuat (EAD) dan biotip sensitif - parakuat (EFH) 6 MSA ... 31 7. Pengaruh aplikasi ametrin terhadap rataan jumlah anakan rumput
belulang biotip resisten - parakuat (EAD) dan biotip sensitif-parakuat (EFH)6 MSA ... 32 8. Pengaruh aplikasi parakuat terhadap bobot kering rumput belulang biotip
resisten-parakuat (EAD) dan biotip sensitif-parakuat (EFH)6 MSA ... 33 9. Pengaruh aplikasi diuron terhadap bobot kering rumput belulang
biotip resisten-parakuat (EAD) dan biotip sensitif-parakuat (EFH)6 MSA ... 34 10. Pengaruh aplikasi ametrin terhadap bobot kering rumput belulang biotip
resisten-parakuat (EFH) dan biotip sensitif-parakuat (EFH) 6 MSA ... 35 11. Nilai LD50 herbisida parakuat, diuron, dan ametrin yang diaplikasikan
DAFTAR GAMBAR
No. Hal.
1. Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn. ...5 2. Grafik perbandingan rumput belulang yang bertahan hidup populasi
EAD dan EFH terhadap parakuat pada 3 MSA ...26 3. Grafik perbandingan rumput belulang yang bertahan hidup populasi EAD
dan EFH terhadap diuron pada 3 MSA ...28 4. Grafik perbandingan rumput belulang yang bertahan hidup populasi EAD
dan EFH terhadap ametrin pada 3 MSA ...29 5. Grafik perbandingan jumlah anakan rumput belulang populasi EAD dan
EFH terhadap parakuat pada 6 MSA ...31 6. Grafik perbandingan jumlah anakan rumput belulang populasi EAD dan
EFH terhadap diuron pada 6 MSA...32 7. Grafik perbandingan jumlah anakan rumput belulang populasi EAD dan
EFH terhadap ametrin pada 6 MSA ...33 8. Grafik perbandingan bobot kering rumput belulang populasi EAD dan
EFH terhadap parakuat pada 6 MSA ...34 9. Grafik perbandingan bobotkering rumput belulang populasi EAD dan
EFH terhadap diuron pada 6 MSA...35 10. Grafik perbandingan bobot kering rumput belulang populasi EAD dan
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal.
1. Bagan Penelitian ...46 2. Kalibrasi Alat Semprot ...47 3. E. indica populasi EAD yang bertahan hidup hingga 3 MSA pada
10. Transformasi data (√y+0,5) jumlah anakan E. indica populasi EAD per pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan parakuat...58 11. Jumlah anakan E. indica populasi EAD per pot pada 6 MSA
terhadap penyemprotan diuron ...59
12. Transformasi data (√y+0,5) jumlah anakan E. indica populasi EAD per pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan diuron ...60 13. Jumlah anakan E. indica populasi EAD per boks pada 6 MSA
terhadap penyemprotan ametrin ...61
15. Jumlah anakan E. indica populasi EFH per pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan parakuat ...63 16. Transformasi data (√y+0,5) jumlah anakan E. indica populasi EFH per
pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan parakuat...64 17. Jumlah anakan E. indica populasi EFH per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan diuron ...65 18. Transformasi data (√y+0,5) jumlah anakan E. indica populasi EFH per
pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan diuron ...66 19. Jumlah anakan E. indica populasi EFH per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan ametrin ...67 20. Transformasi data (√y+0,5) jumlah anakan E. indica populasi EFH per
pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan ametrin ...68 21. Bobot kering E. indica populasi EAD per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan parakuat ...69 22. Bobot kering E. indica populasi EAD per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan diuron ...70 23. Transformasi data (√y+0,5) bobot kering E. indica populasi EFH per
pot pada 6 MSA terhadap penyemprotan diuron ...71 24. Bobot kering E. indica populasi EAD per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan ametrin ...72 25. Bobot kering E. indica populasi EFH per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan parakuat ...73 26. Bobot kering E. indica populasi EFH per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan diuron ...74 27. Bobot kering E. indica populasi EFH per pot pada 6 MSA terhadap
penyemprotan ametrin ...75 28. Jumlah rataan bertahan hidup populasi EAD dan populasi EFH pada 3
MSA terhadap masing-masing herbisida ...76 29. Jumlah rataan jumlah anakan populasi EAD dan populasi EFH pada 3
MSA terhadap masing-masing herbisida ...77 30. Jumlah rataan bobot kering populasi EAD dan populasi EFH pada 3