DAFTAR ISI
ABSTRAK ... . i
KATA PENGANTAR ... …….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... …….. iv
DAFTAR ISI ... …….. vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... …….. xiii
DAFTAR BAGAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E.Definisi Istilah ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN TEGALURUNG 2 KECAMATAN BALONGAN INDRAMAYU A.Konsep Strategi Pembelajaran Aktif 1. Konsep Strategi Pembelajaran ... 11
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2
3. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif ... 28
B. Konsep Prestasi Belajar Siswa 1. Konsep Prestasi ... 33
2. Konsep Prestasi Belajar ... 34
3. Fungsi Prestasi Belajar ... 36
4. Jenis – jenis Prestasi Belajar ... 37
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 42
6. Kerangka Berfikir Penelitian ... 45
7. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 49
B. Desain Penelitian ... 50
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 50
2. Populasi dan Sampel ... 51
D. Teknik Pengumpulan Data ... 52
E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas ... 54
2. Uji Reabilitas ... 57
3. Tingkat Kesukaran Soal …... 58
4. Daya Beda ... 59
6. Prosedur Penelitian ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Strategi Pembelajaran Aktif di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ... 69
2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu
a. Deskripsi Prestasi Belajar Pretest ………... 80
b. Deskripsi Prestasi Belajar Postest ……… 83
3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar
Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu
a. Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ………. 86
b. Uji t ……….. 89
c. Uji Pengaruh X terhadap Y ………. 92
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Strategi Pembelajaran Aktif di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ………. 94
2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ………. 99
3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi
Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan………. 104
B. Saran………...... 105
DAFTAR PUSTAKA ……… 108
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.
Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
(Menkokesra, 2003: 6) disebutkan :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai esensi dari pendidikan diperlukan sebuah usaha yang
terencana dan juga sistematis dari berbagai komponen pendukung
keberhasilan pendidikan yang dicita-citakan. Komponen kurikulum menjadi
salah satu pondasi dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif,
efisien dan optimal dalam memberdayakan sumber-sumber belajar,
untuk mengembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di daerah
dimana sekolah itu berada, walaupun tetap standar kurikulum nasional harus
dipenuhi.
Berdasarkan tim pengembang MKDP Kurikulum Pembelajaran
(2009:11) ada beberapa peranan kurikulum diantaranya adalah “Pertama
peranan konservatif, kedua peranan kreatif dan ketiga peranan kritis serta
evaluatif” Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi-inovasi
dalam kurikulum saat ini sudah mulai diterapkan pada sekolah-sekolah di
Indonesia.
Program pemerintah telah di gulirkan dalam melakukan
inovasi-inovasi pembelajaran, salah satunya dengan adanya program DBE 2 USAID
tentang teaching and learning. Dalam perkembangannya semenjak tahun
2008 sampai dengan tahun 2011 DBE 2 menggulirkan program pelatihan dan
pendampingan mengenai strategi pembelajaran aktif baik dengan
menggunakan ICT ataupun menggunakan Alat Peraga Murah (APM).
Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi yang mendapatkan
pembinaan pada tingkat SD. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu
Kabupaten yang mendapatkan pembinaan dalam strategi pembelajaran aktif
baik berbasis ICT ataupun dengan menggunakan APM.
Dengan adanya berbagai pelatihan yang dilaksanakan oleh DBE 2,
kondisi belajar siswa pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan
Indramayu mengalami perkembangan dari sebelum mendapatkan pelatihan.
Balongan Indramayu siswa dapat belajar menggunakan sumber belajar baik di
ruang kelas ataupun pada ruang PSBG (Pusat Sumber Belajar Gugus).
Di SDN Tegalurung 2 yang berada di Kecamatan Balongan
Indramayu dalam proses pembelajarannya guru sudah membentuk kelompok
belajar besar, guru berusaha membuat siswa untuk belajar aktif (dengan
merangsang siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dari temannya).
Berbagai strategi dikembangkan oleh guru-guru melalui wadah PSBG untuk
bertukar pengalaman dan permasalahan dalam menggunakan strategi
pembelajaran aktif.
Gambaran prestasi belajar siswa di lingkungan SDN Tegalurung 2
yang berada di Kecamatan Balongan Indramayu dilihat dari nilai akademik
sudah baik, hal ini terbukti dari siswa yang berada di sekolah-sekolah binaan
DBE 2 Kecamatan Balongan sering mendapatkan nilai-nilai yang baik dan
juga mendapatkan berbagai penghargaan tingkat Kecamatan bahkan
Kabupaten.
Secara temuan awal prestasi belajar siswa mengalami perubahan
semenjak mendapatkan binaan dari DBE 2 USAID. Tetapi hal ini perlu
dibuktikan secara lebih lanjut lagi. Salah satu substansi dalam pembinaan
pada sekolah-sekolah di Balongan adalah dalam hal strategi pembelajaran
aktif. Cara pembelajaran ini lah menjadi salah satu faktor kunci dalam
peningkatan prestasi belajar yang memerlukan pembuktian dalam penelitian
ini.
Silberman, 2009). Strategi pembelajaran aktif bukan hanya berorientasi pada
bagaimana siswa untuk senantiasa aktif secara harfiah saja, tetapi aktif dalam
artian pemikiran siswa.
Strategi pembelajaran aktif memiliki berbagai kelebihan
dibandingakan dengan strategi lainnya diantaranya adalah: dengan strategi
pembelajaran aktif siswa akan tertantang dan juga terbiasa bekerja keras,
belajar aktif membantu siswa untuk merefleksikan apa yang telah siswa
alami, pembelajaran aktif membiasakan siswa untuk bekerjasama dan
berkolaborasi (Mel Silberman, 2009:11-12).
Guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran aktif memerlukan
persiapan dan juga menuntut untuk kreatif, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan gairah belajar siswa. Dengan gairah belajar yang tinggi dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga secara teori dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Salah satu faktor yang mempengaruhi dari peningkatan prestasi siswa
adalah proses belajar mengajar di kelas. Hal ini didasarkan dari teori bahwa
prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal seperti kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. Sedangkan
faktor eksternal keadaan keluarga, lingkungan masyarakat dan juga kondisi
sekolah. Kondisi sekolah salah satunya bagaimana berlangsungnya proses
belajar mengajar di kelas.
Dari pemaparan di atas, proses belajar mengajar di kelas dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif secara teori dapat menjadi salah
apakah strategi pembelajaran aktif yang dilakukan oleh guru-guru SDN
Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa ?
Hal inilah yang akan menjadi pokok masalah dalam penelitian ini
yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di
SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. (Studi Deskriptif pada
SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan Indramayu dalam program DBE
2 USAID)”.
B. Rumusan Masalah
Masalah umum dari penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran
mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa
di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu”?, Rumusan masalah
pada dasaranya ruang lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi
dan variabel yang tercakup didalamnya, dengan demikian rumusan masalah
dapat membatasi, menspesifikasi dan memperjelas masalah yang di teliti.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu?
2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu ?
3. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi
belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran umum strategi pembelajaran aktif di
SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
b. Untuk mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
c. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap
prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan
Indramayu.
D. Manfaat Penelitian
1. Segi Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam
pengembangan ilmu perekayasa pembelajaran khususnya dalam hal
pengembangan strategi pembelajaran aktif dan juga prestasi belajar siswa.
2. Segi Praktis
a. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan pola pikir
peneliti khususnya dalam strategi pembelajaran aktif dan prestasi
b. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang berarti bagi pihak lembaga sebagai bahan
kajian prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif.
c. Bagi dunia pendidikan pada umumnya, penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan dan sumber inspirasi untuk lebih memperdalam
permasalahan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.
E. Definisi Istilah
1. Strategi Pembelajaran Aktif
Di dalam konteks belajar-mengajar, strategi berarti pola umum
perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra & Tita Rosita (
1995: 124) “istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Strategi
pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang
digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk
mencapai tujuan belajarnya”. Menurut David (Wina Sanjaya, 2011:126)
menyebutkan bahwa “ Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan
sebagai a plan, metode or saries of activities designt to activities a
particuler educational goal”. Dengan demikian strategi pembeljaran
merupakan sebuah perencanaan, yang terdiri dari metode atau berbagai
desain aktivitas untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut Mel Silberman (2009:2) mengemukakan
Pembelajaran aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi pembelajaran
adalah urutan langkah atau prosedur aktivias proses belajar mengajar
yang aktif yang terjadi pada SDN di Balongan Indramayu.
2. Prestasi Belajar
Zainal Arifin (2009: 12) mengemukakan bahwa:
Istilah prestasi belajar (achievement) beberapa dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar merupakan pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentuk watak peserta didik.
Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa :
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan juga bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi belajar
adalah nilai ketercapaian dari siswa pada mata pelajaran tertentu dan juga
perubahan individu sebagai dampak dari pembelajaran yang terjadi di
SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima Bab sesuai
dengan panduan karya tulis ilmiah (2011) yang telah ditentukan oleh UPI,
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai:
1. Latar belakang masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat penelitian
5. Definisi istilah
6. Sistematika penulisan
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada
Bab II ini terdiri dari :
1. Konsep strategi pembelajaran aktif
2. Konsep prestasi belajar siswa
3. Konsep pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar
siswa
4. Kerangka berfikir penelitian;
5. Asumsi dasar dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Pada Bab III ini dibahas mengenai metodologi
dari penelitian yang dilakukan.
1. Metode penelitian
2. Desain penelitian
3. Lokasi, populasi dan sampel penelitian
4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisis data
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam Bab IV ini diuraikan dua
hal utama yaitu pertama hasil penelitian. Pada hasil penelitian diuraikan
mengenai:
A. Deskripsi Hasil Penelitian;
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu.
3. Pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar belajar
siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
B. Pembahasan Hasil Penelitian. Dalam pembahasan penelitian dijabarkan
beberapa temuan penelitian seperti :
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa aktif di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu.
3. Pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa
di SDN Tegalurung 2 Kecamtan Balongan Indramayu.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Dua hal yang dijabarkan dalam bab ini yaitu
kesimpulan yang berisikan point utama dari hasil penelitian dan juga di
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Mohammad Ali (1984 : 54) bahwa
“Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan
atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Arikunto, Suharsimi (2006) mendefinisikan
“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
Penggunaan metode eksperimen didasarkan pada adanya perlakuan
atau treatmen dalam penelitian. Ada berbagai metode eksperimen yang dapat
dilakukan. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuasi eksperimen
dengan one group pretes – postest. Menurut Sugiyono (2010: 111)
mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kuasi eksperimen tidak adanya
variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak”. Begitu juga dalam
konsep one group pretes – postest sebagai salah satu bagian dari metode
kuasi eksperimen yang hanya menggunakan satu kelompok eksperimen saja
B. Desain Penelitian
Desain penelitian diarahkan sebagai acuan dasar dalam merancang
penelitian. Dalam metode kuasi eksperimen ada perlakuakn menjadi kunci
dalam memberikan perlakuan. Perlakuan dalam peneitian ini adalah
penerapan strategi pembelajaran aktif.
Menurut Nana Sudjana (1991: 1) bahwa : “satu hal yang penting
diperhatikan dalam metode eksperimen adalah desain eksperimen”. Desain
kuasi eksperimen yang digunakan adalah pada kelompok eksperimen.
Adapun jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain one group pretes –
postest. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Eksperimen
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X O2
Keterangan :
O1 = Tes awal pada kelompok eksperimen
O2 = Tes akhir pada kelompok eksperimen
X = Perlakuan strategi pembelajaran aktif
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Strategi Pembelajaran
Balongan Indramayu, maka lokasi penelitian bertempat di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. Pemilihan
tempat tersebut didasarkan pada sekolah tersebut merupakan sekolah inti
yang menerima pembinaan dari program DBE 2 USAID di Kecamatan
Balongan Indramayu. SDN Tegalurung 2 dijadikan sebagai PSBG (Pusat
Sumber Belajar Gugus) di Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya (Sugiyono : 2010), sedangkan menurut Frankel dan
Wallen, Riyanto (Susilowati 2011:67), populasi adalah kelompok yang
menarik peneliti ,dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan
objek untuk merealisasikan hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu.
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil
sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut
Riduwan dan Akdon (2008). Pengambilan sampel dilakukan dengan
untuk menentukan kelas eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai
perlakuan strategi pembelajaran aktif.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kelas yang diambil sebagai
kelas eksperimen adalah pada kelas IV di SDN Tegalurung 2. Hal ini
didasarkan di SDN Balongan tidak ada lagi kelas yang setingkat, yaitu
kelas IV, dengan asumsi mata pelajaran dan materinya yang sama. Dan
juga berdasarkan metode penelitian kuasi eksperimen dengan one group
pretes – postest.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif dan juga
angket. Tes objektif ditujukan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa
dalam memahami materi ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV
mengenai golongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Tes objektif
dengan menggunakan pilihan ganda.
Angket atau kuesioner dimaksudkan untuk menjaring data tentang
strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar siswa. Kuisioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui, (Arikunto, Suharsimi 2010:128). Adapun alasan penyusun
menggunakan kuisioner, karena kuisioner merupakan salah satu teknik dalam
pengumpulan data yang efisien dan efektif, karena keadaan responden yang
sukup banyak. Dalam penyusunan instrumen penelitian digunakan model dari
tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert , maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan
menjadi sub variabel, dan sub variabel dijabarkan menjadi indikator. Dengan
indikator yang terukur dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item
instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh
responden. Adapun skala option dan pembobotan yang digunakan seperti
pada tabel 3.2 berikut :
Tabel : 3.2
Responden dipersilakan untuk menjawab pertanyaan dan
pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sesuai dengan keadaan mengenai
strategi pembelajaran aktif terhasap prestasi belajar siswa. Adapun kisi-kisi
yang dikembangkan seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Strategi Pembelajaran Aktif
Variabel Subvariabel Indikator No
Kegiatan Inti Penyampaian Materi Selanjutnya 28
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah menggambarkan bagaimana kuisioner
sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang akan dikukur, sehingga
dapat dikatakan validitas tinggi suatu test maka alat test tersebut semakin
tepat mengenai sasaran yang direncanakan. Nilai validitas pada dasarnya
adalah nilai korelasi yang berfungsi untuk menghitung item yang
digunakan. Teknik yang digunakan adalah korelasi item total yaitu
konsistensi antara skor item secara keseluruhan yang dapat dilihat
besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor secara
kesluruhan, yang merupakan dasar dari korelasi Pearson (product
moment). Adapun rumus korelasi Pearson adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Untuk perhitungan digunakan sofware SPSS yang berfungsi
mengukur tingkat validitas dari setiap item kuisioner yang dijadikan
sebagai alat ukur penelitian.
Berdasarkan uji coba instrumen pada Siswa di SDN Lemah Mekar 1
maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 3.4
Validitas Angket Strategi Pembelajaran Aktif
12 0,618 2,48 1,729 Valid
13 0,571 2,20 1,729 Valid
14 0,576 2,23 1,729 Valid
15 0,549 2,08 1,729 Valid
16 0,575 2,22 1,729 Valid
17 0,64 2,63 1,729 Valid
18 0,754 3,63 1,729 Valid
19 0,738 3,46 1,729 Valid
20 0,715 3,23 1,729 Valid
21 0,902 6,60 1,729 Valid
22 0,677 2,91 1,729 Valid
23 0,595 2,34 1,729 Valid
24 0,621 2,50 1,729 Valid
25 0,634 2,59 1,729 Valid
26 0,59 2,31 1,729 Valid
27 0,806 4,30 1,729 Valid
28 0,76 3,70 1,729 Valid
Tabel 3.5
Validitas Soal Prestasi Belajar Siswa
No Item r T hitung T tabel T hitung > t tabel
1 0,695 3,05 1,729 Valid
2 0,877 5,77 1,729 Valid
3 0,695 3,05 1,729 Valid
4 0,692 3,03 1,729 Valid
5 0,728 3,36 1,729 Valid
6 0,572 2,20 1,729 Valid
8 0,603 2,39 1,729 Valid
9 0,654 2,73 1,729 Valid
10 0,718 3,26 1,729 Valid
11 0,73 3,38 1,729 Valid
12 0,559 2,13 1,729 Valid
13 0,55 2,08 1,729 Valid
14 0,555 2,11 1,729 Valid
15 0,559 2,13 1,729 Valid
16 0,653 2,72 1,729 Valid
17 0,592 2,32 1,729 Valid
18 0,605 2,40 1,729 Valid
19 0,624 2,52 1,729 Valid
20 0,652 2,72 1,729 Valid
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu
pengukuran, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan suatu
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel).
Realibilitas disebut juga kepercayaan konsistensi atau kesetabilan. Namun
sebagai ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana suatu
pengukuran terbebas dari kekeliuran.
Adapun pegujian reliabilitas instrumen penelitian dihitung dengan
mempergunakan teknik belah dua dari Spearman Brown, dengan
membagi dua kelompok yaitu skor butir soal ganjil dan jumlah skor butir
korelasi rank menurut rumus yang telah ditentukan, dengan rumus sebagai
berikut :
r = 2 rb 1 + rb
Keterangan :
r = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan (ganjil – genap)
Langkah selajutnya menghitung korelasi product moment dengan
menggunakan rumus:
rxy = n∑xy –(∑x)( ∑ y)
√ (∑x 2–(∑x)2(n∑y 2–(∑y2)
Koefisien realibilitas yang besarnya antara 0,7 – 0,8 dianggap baik
untuk digunakan, (skala Guilford) dalam Kapian dan Saccuzo; 93:49).
Dalam praktek pengolahannya penyusun menggunakan SPSS 17 untuk
lebih memudahkannya.
Berdasarkan hasil uji coba angket dan soal (lihat lampiran), didapat
reliabilitas variabel X strategi pembelajaran aktif r hitung = 0,942 sedangkan
r tabel = 0,456 dengan demikian 0,942 > 0,456 maka variabel strategi
pembelajaran aktif reliabel.
Reliabilitas variabel Y Prestasi belajar r hitung = 0,916 sedangkan
r tabel = 0,456 dengan demikian 0,916 > 0,456 maka variabel prestasi belajar
adalah reliabel.
Uji tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui apakah
butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah, dihitung menggunakan
bantuan program analisis butir soal. Kriteria indeks kesukaran butir soal
yang digunakan seperti yang dikemukakan Arikunto, Suharsimi (2010)
sebagai berikut :
Tabel 3.6
Kategori tingkat kesukaran butir soal
Batasan Kategori
Berdasarkan hasil uji coba maka didapat sebagai berikut:
4. Daya Beda
Untuk melakukan uji daya pembeda soal diarakan agar dapat
mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan
(kemampuan) antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah,
yang dihitung menggunakan bantuan program analisis butir soal. Kriteria
daya pembeda butir soal (ID) diklasifikasikan seperti tabel berikut:
D = (WL – WH)
N (Zainal Arifin, 2009: 273)
D = Indeks daya pembeda
WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas
n = 27 % x N
Tabel 3.7
Kategori daya pembeda butir soal
ID Klasifikasi
0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek
0,20 ≤ D ≤ 0,40 Cukup
0,40 ≤ D ≤ 0,700 Baik
0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali
Berdasarkan hasil analisis data didapat (Lihat Lampiran), sebagai berikut:
No. soal Daya Pembedanya
7 Baik sekali
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif .
Teknik analsis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel
strategi pembelajaran aktif (X) dan prestasi belajar siswa (Y), dengan cara
menghitung rata-rata masing-masing variabel penelitian, yaitu:
Tabel : 3.8
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian
Langkah awal adalah dengan mengkonfersikan terlebih dahulu
kepada nilai 0-100 hal ini ditujukan untuk mempermudah pengolahan
lanjutan.
1) Mencari Kecenderungan
Menghitung kecenderungan umum dari prestasi belajar baik
pada kelas eksperimen, sehingga dapat menggambarkan keadaan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan tes objektif.
2) Uji Prasarat
a) Uji Normalitas Distribusi
Uji normalitas ditujukan untuk dapat mengetahui dan
menentukan apakah pengolahan data menggunakan teknik
analisis parametrik yaitu data yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal, dan data tidak normal menggunakan non
parametrik. Dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2)
X2 =
Ei Ei Oi 2
Keterangan :
2 = Chi kuadratOi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
Membuat batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan di
tambah 0,5.
Mencari Z untuk batas kelas dengan Rumus :
Z =
S Bk
Keterangan :
Bk = skor batas kelas
= rata-rata
S = simpangan baku
Mencari luas 0 – 2 dari daftar I
Mencari luas antara O dengan Z ( 0–Z) dari tabel distribusi
Chi Kuadrat.
Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka 0-Z yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, angka
baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya,
kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah
ditambahkan;
Mencari fe dengan cara mengkalikan luas interval dengan
jumlah responden;
Mencari fo dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval
pada tabel distribusi frekuensi;
Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlah hasil
perhitungan.
X2 =
fe fe fo 2
Menentukan keberatan chi kuadrat dengan membandingkan
nilai persentil untuk distribusi chi kuadrat.
b) Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian ditujukan untuk mengetahui
apakah kelas ekperimen homogen atau tidak.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah untuk menentukan bahwa apakah ada
perbedaan sebelum dan sesudah diberikan tindakan strategi
pembelajaran aktif pada kelas eksperimen.
Rumus yang digunakan uji perbedaan dua rata-rata. Rumus
yang digunakan adalah uji t adalah:
= nilai rata-rata kelompok eksperimen sebelum
= nilai rata-rata kelompok eksperimen sesudah 1
x
2
S1 = Varian sampel kelompok eksperimen sebelum
S2 = Varian Sampel kelompok eksperimen sesudah
n1 = jumlah responden kelompok eksperimen sebelum
n2 = jumlah responden kelompok eksperimen sesudah
b. Pengolahan angket
Pengolahan angket ditujukan untuk mengetahui pandangan
siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif.
Pengolahan datanya dilakukan dengan mencari kecenderungan
umum sebagai berikut:
Keterangan: X = nilai rata-rata yang di cari
X = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali
bobot untuk setiap alternatif kategori)
n = jumlah responden
Untuk mengetahui hasil kesimpulan dari perhitungan tersebut
dipergunakan kriteria pada tebel sebagai berikut:
Tabel 3.9
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan Rata-rata
Rentang Nilai Kriteria
Rentang Nilai Kriteria
4,01 - 5,00 Sangat baik
3,01 - 4,00 Baik
2,01 - 3,00 Cukup
1,01 - 2,00 Rendah
0,01 - 1,00 Sangat Rendah
F. Prosedur Penelitian
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
kegiatan pembelajaran di SDN Tegalurung 2 sehingga dapat diperoleh
permasalahan-permasalahan yang aktual dan sedang berkembang. Fokus
dari studi pendahuluan diarahkan pada bagaimana strategi pembelajaran
dilaksanakan dan juga bagaimana prestasi belajar siswanya.
2. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah
menyusun pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian. Pada
tahapan persiapan beberapa kegiatan yang dilakukan:
a. Penyusunan studi kepustakaan;
b. Penyusunan proposal penelitian;
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) strategi
pembelajaran aktif pada kelas IV SDN Tegalurung 2 Balongan
Indramayu;
e. Pembuatan instrumen;
f. Jusgment instrumen;
g. Uji coba instrumen;
h. Revisi instrumen;
i. Instrumen yang dapat digunaan.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan pelaksananaan ini dilakukan beberapa kegiatan
diantaranya:
a. Menentukan sampel penelitian yang akan digunakan sebagai kelas
ekperimen;
b. Melaksanakan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif.
1). Persiapan pembelajaran
Dalam kegiatan persiapan pembelajaran dilakukan beberapa hal
diantaranya persiapan kelas, pengkondisian siswa, menyiapkan
sumber belajar dan menyiapkan media pembelajaran. Kemudian
dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dibagi kedalam empat kegiatan
yaitu kegiatan orentasi pembelajaran, eksplorasi pembelajaran,
interpretasi dan re-kreasi.
3). Penutup
Dalam kegiatan penutup pembelajaran dilakukan kesimpulan dan
juga refleksi pembelajaran. Guru juga memberikan tugas kepada
siswanya. Diakhir pembelajaran dilakukan postest.
c. Membagikan angket mengenai pandangan siswa pada pelaksanaan
strategi pembelajaran aktif.
4. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan
Menghitung hasil rata-rata kemampuan awal siswa kelas
eksperimen, menghitung rata-rata kemampuan awal dan akhir siswa kelas
eksperimen, dan menghitung normalitas melakukan uji Hipotesis, serta
melakukan analisis data angket dan observasi.
Desain penelitian sebagai berikut:
Studi pendahuluan
Perumusan masalah
Penentuan subjek penelitian
Perisapan penelitian Penyusunan desain
pembelajaran
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Kelas eksperimen
Pre test
PBM menggunakan strategi pembelajaran
aktif
Post test
Analisis Data
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan
Indramayu. (Studi Deskriptif pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan
Balongan Indramayu dalam program DBE 2 USAID)”, berikut ini akan
dikemukakan beberapa kesimpulan, yakni:
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu sangat baik, hal ini terlihat dari nilai
rata-rata sebesar 4,35 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini berarti
bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran aktif oleh guru kelas IV SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu sebagai treatment
(perlakuan) bagi prestasi belajar siswa sudah sangat baik dilakukan oleh
guru yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran
dan kegiatan penutup pembelajaran.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa dibagi kedalam dua bagian, yaitu
pertama prestasi belajar sebelum perlakuan dan prestasi belajar siswa
setelah perlakuan. Dalam prestasi belajar pretest atau sebelum perlakuan
jumlah jawaban yang benar dari 20 soal rata-ratanya adalah 8,87 dan
rata-rata jawaban yang salah adalah 11,3. Sedangkan prestasi belajar
bahwa tingkat prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran dan sesudah
pembelajaran mengalami kenaikan.
3. Strategi pembelajaran aktif berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. Hal ini
dibuktikan dari hasil temuan dan pembahasan penelitian yang
menunjukan bahwa berdasarkan uji test pada kelas eksperimen prestasi
belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan
secara signifikan, dengan ketentuan bahwa nilai sig yang didapat sebesar
0,002 < 0,005. Dengan tingkat pengaruh yaitu 0,424 berada pada kriteria
sedang. Artinya bahwa variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
strategi pembelajaran aktif berkriteria sedang dan pengaruhnya sebesar
18,4%. Maka hipotesis yang penulis ajukan diterima artinya bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di
SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
B. Saran
Ada beberapa hal yang disarankan dalam penelitian ini, adalah:
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai pimpinan di sekolah memiliki kewajiban untuk
mengembangkan dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.
Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus mampu
dengan adanya penerapan strategi pembelajaran aktif akan mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Guru
Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa dari ketiga dimensi
pembelajaran dimensi inti pembelajaran paling rendah jika dibandingkan
dengan dimensi pendahuluan dan penutup. Hal ini berarti bahwa guru
harus lebih mengoptimalkan kegiatan inti pembelajaran yang mengarahkan
siswa untuk dapat aktif mengeksplorasi sumber-sumber belajar,
mengelaborasi dan mengkonfirmasi dari hasil temuannya. Dengan adanya
pembuktian bahwa strategi pembelajaran aktif memberikan dampak pada
peningkatan prestasi belajar, terbukti dengan hasil pretest dan postest dari
siswa mengalami penigkatan yang signifikan. Dalam mempraktekan
strategi pembelajaran aktif ada baiknya menggunakan perlengkapan ICT
seperti halnya dalam pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini. Dengan
adanya penggunaan ICT dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga mengasah kemampuan
guru dalam mengajar.
3. Peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini hanya lebih fokus pada bagaimana strategi
pembelajaran secara umum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
dengan mempraktekan langsung sebagai treatment dalam meningkatkan
lain seperti penggunaan media, keterampilan mengajar guru dan juga
metode mengajar dan lain-lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal
inilah yang menjadi pilihan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian secara komprehensip atau menyeluruh. Faktor-faktor dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa sebaiknya dijadikan penelitian
selanjutnya, hal ini dikarenakan prestasi belajar menjadi fokus utama
dalam meningkatkan mutu pembelajaran secara umum, sehingga
faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akan lebih menarik dan
lebih komprehensip.