• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN TEGALURUNG 2 KECAMATAN BALONGAN INDRAMAYU:Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu Dalam Program DBE 2 USAID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN TEGALURUNG 2 KECAMATAN BALONGAN INDRAMAYU:Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu Dalam Program DBE 2 USAID."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... . i

KATA PENGANTAR ... …….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... …….. iv

DAFTAR ISI ... …….. vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... …….. xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E.Definisi Istilah ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN TEGALURUNG 2 KECAMATAN BALONGAN INDRAMAYU A.Konsep Strategi Pembelajaran Aktif 1. Konsep Strategi Pembelajaran ... 11

(2)

Ferdy Indra Pradana, 2012

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2

3. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif ... 28

B. Konsep Prestasi Belajar Siswa 1. Konsep Prestasi ... 33

2. Konsep Prestasi Belajar ... 34

3. Fungsi Prestasi Belajar ... 36

4. Jenis – jenis Prestasi Belajar ... 37

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 42

6. Kerangka Berfikir Penelitian ... 45

7. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 46

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 49

B. Desain Penelitian ... 50

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 50

2. Populasi dan Sampel ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 52

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas ... 54

2. Uji Reabilitas ... 57

3. Tingkat Kesukaran Soal …... 58

4. Daya Beda ... 59

(3)

6. Prosedur Penelitian ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Strategi Pembelajaran Aktif di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ... 69

2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu

a. Deskripsi Prestasi Belajar Pretest ………... 80

b. Deskripsi Prestasi Belajar Postest ……… 83

3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu

a. Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ………. 86

b. Uji t ……….. 89

c. Uji Pengaruh X terhadap Y ………. 92

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Strategi Pembelajaran Aktif di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ………. 94

2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ………. 99

3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi

Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan

(4)

Ferdy Indra Pradana, 2012

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan………. 104

B. Saran………...... 105

DAFTAR PUSTAKA ……… 108

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.

Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,

(Menkokesra, 2003: 6) disebutkan :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai esensi dari pendidikan diperlukan sebuah usaha yang

terencana dan juga sistematis dari berbagai komponen pendukung

keberhasilan pendidikan yang dicita-citakan. Komponen kurikulum menjadi

salah satu pondasi dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan.

Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum

agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif,

efisien dan optimal dalam memberdayakan sumber-sumber belajar,

(6)

untuk mengembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di daerah

dimana sekolah itu berada, walaupun tetap standar kurikulum nasional harus

dipenuhi.

Berdasarkan tim pengembang MKDP Kurikulum Pembelajaran

(2009:11) ada beberapa peranan kurikulum diantaranya adalah “Pertama

peranan konservatif, kedua peranan kreatif dan ketiga peranan kritis serta

evaluatif” Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi-inovasi

dalam kurikulum saat ini sudah mulai diterapkan pada sekolah-sekolah di

Indonesia.

Program pemerintah telah di gulirkan dalam melakukan

inovasi-inovasi pembelajaran, salah satunya dengan adanya program DBE 2 USAID

tentang teaching and learning. Dalam perkembangannya semenjak tahun

2008 sampai dengan tahun 2011 DBE 2 menggulirkan program pelatihan dan

pendampingan mengenai strategi pembelajaran aktif baik dengan

menggunakan ICT ataupun menggunakan Alat Peraga Murah (APM).

Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi yang mendapatkan

pembinaan pada tingkat SD. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu

Kabupaten yang mendapatkan pembinaan dalam strategi pembelajaran aktif

baik berbasis ICT ataupun dengan menggunakan APM.

Dengan adanya berbagai pelatihan yang dilaksanakan oleh DBE 2,

kondisi belajar siswa pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan

Indramayu mengalami perkembangan dari sebelum mendapatkan pelatihan.

(7)

Balongan Indramayu siswa dapat belajar menggunakan sumber belajar baik di

ruang kelas ataupun pada ruang PSBG (Pusat Sumber Belajar Gugus).

Di SDN Tegalurung 2 yang berada di Kecamatan Balongan

Indramayu dalam proses pembelajarannya guru sudah membentuk kelompok

belajar besar, guru berusaha membuat siswa untuk belajar aktif (dengan

merangsang siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dari temannya).

Berbagai strategi dikembangkan oleh guru-guru melalui wadah PSBG untuk

bertukar pengalaman dan permasalahan dalam menggunakan strategi

pembelajaran aktif.

Gambaran prestasi belajar siswa di lingkungan SDN Tegalurung 2

yang berada di Kecamatan Balongan Indramayu dilihat dari nilai akademik

sudah baik, hal ini terbukti dari siswa yang berada di sekolah-sekolah binaan

DBE 2 Kecamatan Balongan sering mendapatkan nilai-nilai yang baik dan

juga mendapatkan berbagai penghargaan tingkat Kecamatan bahkan

Kabupaten.

Secara temuan awal prestasi belajar siswa mengalami perubahan

semenjak mendapatkan binaan dari DBE 2 USAID. Tetapi hal ini perlu

dibuktikan secara lebih lanjut lagi. Salah satu substansi dalam pembinaan

pada sekolah-sekolah di Balongan adalah dalam hal strategi pembelajaran

aktif. Cara pembelajaran ini lah menjadi salah satu faktor kunci dalam

peningkatan prestasi belajar yang memerlukan pembuktian dalam penelitian

ini.

(8)

Silberman, 2009). Strategi pembelajaran aktif bukan hanya berorientasi pada

bagaimana siswa untuk senantiasa aktif secara harfiah saja, tetapi aktif dalam

artian pemikiran siswa.

Strategi pembelajaran aktif memiliki berbagai kelebihan

dibandingakan dengan strategi lainnya diantaranya adalah: dengan strategi

pembelajaran aktif siswa akan tertantang dan juga terbiasa bekerja keras,

belajar aktif membantu siswa untuk merefleksikan apa yang telah siswa

alami, pembelajaran aktif membiasakan siswa untuk bekerjasama dan

berkolaborasi (Mel Silberman, 2009:11-12).

Guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran aktif memerlukan

persiapan dan juga menuntut untuk kreatif, sehingga pada akhirnya akan

meningkatkan gairah belajar siswa. Dengan gairah belajar yang tinggi dan

keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga secara teori dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Salah satu faktor yang mempengaruhi dari peningkatan prestasi siswa

adalah proses belajar mengajar di kelas. Hal ini didasarkan dari teori bahwa

prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal.

Faktor internal seperti kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. Sedangkan

faktor eksternal keadaan keluarga, lingkungan masyarakat dan juga kondisi

sekolah. Kondisi sekolah salah satunya bagaimana berlangsungnya proses

belajar mengajar di kelas.

Dari pemaparan di atas, proses belajar mengajar di kelas dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif secara teori dapat menjadi salah

(9)

apakah strategi pembelajaran aktif yang dilakukan oleh guru-guru SDN

Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa ?

Hal inilah yang akan menjadi pokok masalah dalam penelitian ini

yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di

SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. (Studi Deskriptif pada

SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan Indramayu dalam program DBE

2 USAID)”.

B. Rumusan Masalah

Masalah umum dari penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran

mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa

di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu”?, Rumusan masalah

pada dasaranya ruang lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi

dan variabel yang tercakup didalamnya, dengan demikian rumusan masalah

dapat membatasi, menspesifikasi dan memperjelas masalah yang di teliti.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu?

2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu ?

3. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi

(10)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi

belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran umum strategi pembelajaran aktif di

SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.

b. Untuk mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.

c. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap

prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan

Indramayu.

D. Manfaat Penelitian

1. Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam

pengembangan ilmu perekayasa pembelajaran khususnya dalam hal

pengembangan strategi pembelajaran aktif dan juga prestasi belajar siswa.

2. Segi Praktis

a. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan pola pikir

peneliti khususnya dalam strategi pembelajaran aktif dan prestasi

(11)

b. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan yang berarti bagi pihak lembaga sebagai bahan

kajian prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif.

c. Bagi dunia pendidikan pada umumnya, penelitian ini dapat digunakan

sebagai acuan dan sumber inspirasi untuk lebih memperdalam

permasalahan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.

E. Definisi Istilah

1. Strategi Pembelajaran Aktif

Di dalam konteks belajar-mengajar, strategi berarti pola umum

perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra & Tita Rosita (

1995: 124) “istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Strategi

pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang

digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk

mencapai tujuan belajarnya”. Menurut David (Wina Sanjaya, 2011:126)

menyebutkan bahwa “ Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan

sebagai a plan, metode or saries of activities designt to activities a

particuler educational goal”. Dengan demikian strategi pembeljaran

merupakan sebuah perencanaan, yang terdiri dari metode atau berbagai

desain aktivitas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan menurut Mel Silberman (2009:2) mengemukakan

(12)

Pembelajaran aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi pembelajaran

adalah urutan langkah atau prosedur aktivias proses belajar mengajar

yang aktif yang terjadi pada SDN di Balongan Indramayu.

2. Prestasi Belajar

Zainal Arifin (2009: 12) mengemukakan bahwa:

Istilah prestasi belajar (achievement) beberapa dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar merupakan pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentuk watak peserta didik.

Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa :

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan juga bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi belajar

adalah nilai ketercapaian dari siswa pada mata pelajaran tertentu dan juga

perubahan individu sebagai dampak dari pembelajaran yang terjadi di

SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima Bab sesuai

dengan panduan karya tulis ilmiah (2011) yang telah ditentukan oleh UPI,

(13)

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai:

1. Latar belakang masalah

2. Rumusan masalah

3. Tujuan penelitian

4. Manfaat penelitian

5. Definisi istilah

6. Sistematika penulisan

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada

Bab II ini terdiri dari :

1. Konsep strategi pembelajaran aktif

2. Konsep prestasi belajar siswa

3. Konsep pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar

siswa

4. Kerangka berfikir penelitian;

5. Asumsi dasar dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian. Pada Bab III ini dibahas mengenai metodologi

dari penelitian yang dilakukan.

1. Metode penelitian

2. Desain penelitian

3. Lokasi, populasi dan sampel penelitian

4. Teknik pengumpulan data

5. Teknik analisis data

(14)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam Bab IV ini diuraikan dua

hal utama yaitu pertama hasil penelitian. Pada hasil penelitian diuraikan

mengenai:

A. Deskripsi Hasil Penelitian;

1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu.

3. Pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar belajar

siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.

B. Pembahasan Hasil Penelitian. Dalam pembahasan penelitian dijabarkan

beberapa temuan penelitian seperti :

1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa aktif di SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu.

3. Pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa

di SDN Tegalurung 2 Kecamtan Balongan Indramayu.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Dua hal yang dijabarkan dalam bab ini yaitu

kesimpulan yang berisikan point utama dari hasil penelitian dan juga di

(15)
(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Mohammad Ali (1984 : 54) bahwa

“Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan

atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi”. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Arikunto, Suharsimi (2006) mendefinisikan

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab

akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Penggunaan metode eksperimen didasarkan pada adanya perlakuan

atau treatmen dalam penelitian. Ada berbagai metode eksperimen yang dapat

dilakukan. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuasi eksperimen

dengan one group pretes – postest. Menurut Sugiyono (2010: 111)

mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kuasi eksperimen tidak adanya

variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak”. Begitu juga dalam

konsep one group pretes – postest sebagai salah satu bagian dari metode

kuasi eksperimen yang hanya menggunakan satu kelompok eksperimen saja

(17)

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diarahkan sebagai acuan dasar dalam merancang

penelitian. Dalam metode kuasi eksperimen ada perlakuakn menjadi kunci

dalam memberikan perlakuan. Perlakuan dalam peneitian ini adalah

penerapan strategi pembelajaran aktif.

Menurut Nana Sudjana (1991: 1) bahwa : “satu hal yang penting

diperhatikan dalam metode eksperimen adalah desain eksperimen”. Desain

kuasi eksperimen yang digunakan adalah pada kelompok eksperimen.

Adapun jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain one group pretes –

postest. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Eksperimen

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen O1 X O2

Keterangan :

O1 = Tes awal pada kelompok eksperimen

O2 = Tes akhir pada kelompok eksperimen

X = Perlakuan strategi pembelajaran aktif

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Strategi Pembelajaran

(18)

Balongan Indramayu, maka lokasi penelitian bertempat di SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. Pemilihan

tempat tersebut didasarkan pada sekolah tersebut merupakan sekolah inti

yang menerima pembinaan dari program DBE 2 USAID di Kecamatan

Balongan Indramayu. SDN Tegalurung 2 dijadikan sebagai PSBG (Pusat

Sumber Belajar Gugus) di Kecamatan Balongan Indramayu.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya (Sugiyono : 2010), sedangkan menurut Frankel dan

Wallen, Riyanto (Susilowati 2011:67), populasi adalah kelompok yang

menarik peneliti ,dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan

objek untuk merealisasikan hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu.

b. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil

sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut

Riduwan dan Akdon (2008). Pengambilan sampel dilakukan dengan

(19)

untuk menentukan kelas eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai

perlakuan strategi pembelajaran aktif.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kelas yang diambil sebagai

kelas eksperimen adalah pada kelas IV di SDN Tegalurung 2. Hal ini

didasarkan di SDN Balongan tidak ada lagi kelas yang setingkat, yaitu

kelas IV, dengan asumsi mata pelajaran dan materinya yang sama. Dan

juga berdasarkan metode penelitian kuasi eksperimen dengan one group

pretes – postest.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif dan juga

angket. Tes objektif ditujukan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa

dalam memahami materi ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV

mengenai golongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Tes objektif

dengan menggunakan pilihan ganda.

Angket atau kuesioner dimaksudkan untuk menjaring data tentang

strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar siswa. Kuisioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui, (Arikunto, Suharsimi 2010:128). Adapun alasan penyusun

menggunakan kuisioner, karena kuisioner merupakan salah satu teknik dalam

pengumpulan data yang efisien dan efektif, karena keadaan responden yang

sukup banyak. Dalam penyusunan instrumen penelitian digunakan model dari

(20)

tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert , maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan

menjadi sub variabel, dan sub variabel dijabarkan menjadi indikator. Dengan

indikator yang terukur dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item

instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh

responden. Adapun skala option dan pembobotan yang digunakan seperti

pada tabel 3.2 berikut :

Tabel : 3.2

Responden dipersilakan untuk menjawab pertanyaan dan

pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sesuai dengan keadaan mengenai

strategi pembelajaran aktif terhasap prestasi belajar siswa. Adapun kisi-kisi

yang dikembangkan seperti yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Strategi Pembelajaran Aktif

Variabel Subvariabel Indikator No

(21)

Kegiatan Inti Penyampaian Materi Selanjutnya 28

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah menggambarkan bagaimana kuisioner

sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang akan dikukur, sehingga

dapat dikatakan validitas tinggi suatu test maka alat test tersebut semakin

tepat mengenai sasaran yang direncanakan. Nilai validitas pada dasarnya

adalah nilai korelasi yang berfungsi untuk menghitung item yang

digunakan. Teknik yang digunakan adalah korelasi item total yaitu

konsistensi antara skor item secara keseluruhan yang dapat dilihat

besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor secara

kesluruhan, yang merupakan dasar dari korelasi Pearson (product

moment). Adapun rumus korelasi Pearson adalah sebagai berikut :

(22)

Keterangan :

Untuk perhitungan digunakan sofware SPSS yang berfungsi

mengukur tingkat validitas dari setiap item kuisioner yang dijadikan

sebagai alat ukur penelitian.

Berdasarkan uji coba instrumen pada Siswa di SDN Lemah Mekar 1

maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4

Validitas Angket Strategi Pembelajaran Aktif

(23)

12 0,618 2,48 1,729 Valid

13 0,571 2,20 1,729 Valid

14 0,576 2,23 1,729 Valid

15 0,549 2,08 1,729 Valid

16 0,575 2,22 1,729 Valid

17 0,64 2,63 1,729 Valid

18 0,754 3,63 1,729 Valid

19 0,738 3,46 1,729 Valid

20 0,715 3,23 1,729 Valid

21 0,902 6,60 1,729 Valid

22 0,677 2,91 1,729 Valid

23 0,595 2,34 1,729 Valid

24 0,621 2,50 1,729 Valid

25 0,634 2,59 1,729 Valid

26 0,59 2,31 1,729 Valid

27 0,806 4,30 1,729 Valid

28 0,76 3,70 1,729 Valid

Tabel 3.5

Validitas Soal Prestasi Belajar Siswa

No Item r T hitung T tabel T hitung > t tabel

1 0,695 3,05 1,729 Valid

2 0,877 5,77 1,729 Valid

3 0,695 3,05 1,729 Valid

4 0,692 3,03 1,729 Valid

5 0,728 3,36 1,729 Valid

6 0,572 2,20 1,729 Valid

(24)

8 0,603 2,39 1,729 Valid

9 0,654 2,73 1,729 Valid

10 0,718 3,26 1,729 Valid

11 0,73 3,38 1,729 Valid

12 0,559 2,13 1,729 Valid

13 0,55 2,08 1,729 Valid

14 0,555 2,11 1,729 Valid

15 0,559 2,13 1,729 Valid

16 0,653 2,72 1,729 Valid

17 0,592 2,32 1,729 Valid

18 0,605 2,40 1,729 Valid

19 0,624 2,52 1,729 Valid

20 0,652 2,72 1,729 Valid

2. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu

pengukuran, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan suatu

pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel).

Realibilitas disebut juga kepercayaan konsistensi atau kesetabilan. Namun

sebagai ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana suatu

pengukuran terbebas dari kekeliuran.

Adapun pegujian reliabilitas instrumen penelitian dihitung dengan

mempergunakan teknik belah dua dari Spearman Brown, dengan

membagi dua kelompok yaitu skor butir soal ganjil dan jumlah skor butir

(25)

korelasi rank menurut rumus yang telah ditentukan, dengan rumus sebagai

berikut :

r = 2 rb 1 + rb

Keterangan :

r = reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan (ganjil – genap)

Langkah selajutnya menghitung korelasi product moment dengan

menggunakan rumus:

rxy = n∑xy –(∑x)( ∑ y)

√ (∑x 2–(∑x)2(n∑y 2–(∑y2)

Koefisien realibilitas yang besarnya antara 0,7 – 0,8 dianggap baik

untuk digunakan, (skala Guilford) dalam Kapian dan Saccuzo; 93:49).

Dalam praktek pengolahannya penyusun menggunakan SPSS 17 untuk

lebih memudahkannya.

Berdasarkan hasil uji coba angket dan soal (lihat lampiran), didapat

reliabilitas variabel X strategi pembelajaran aktif r hitung = 0,942 sedangkan

r tabel = 0,456 dengan demikian 0,942 > 0,456 maka variabel strategi

pembelajaran aktif reliabel.

Reliabilitas variabel Y Prestasi belajar r hitung = 0,916 sedangkan

r tabel = 0,456 dengan demikian 0,916 > 0,456 maka variabel prestasi belajar

adalah reliabel.

(26)

Uji tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui apakah

butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah, dihitung menggunakan

bantuan program analisis butir soal. Kriteria indeks kesukaran butir soal

yang digunakan seperti yang dikemukakan Arikunto, Suharsimi (2010)

sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kategori tingkat kesukaran butir soal

Batasan Kategori

Berdasarkan hasil uji coba maka didapat sebagai berikut:

(27)

4. Daya Beda

Untuk melakukan uji daya pembeda soal diarakan agar dapat

mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan

(kemampuan) antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah,

yang dihitung menggunakan bantuan program analisis butir soal. Kriteria

daya pembeda butir soal (ID) diklasifikasikan seperti tabel berikut:

D = (WL – WH)

N (Zainal Arifin, 2009: 273)

D = Indeks daya pembeda

WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas

n = 27 % x N

Tabel 3.7

Kategori daya pembeda butir soal

ID Klasifikasi

0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek

0,20 ≤ D ≤ 0,40 Cukup

0,40 ≤ D ≤ 0,700 Baik

0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali

Berdasarkan hasil analisis data didapat (Lihat Lampiran), sebagai berikut:

No. soal Daya Pembedanya

(28)

7 Baik sekali

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif .

Teknik analsis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel

strategi pembelajaran aktif (X) dan prestasi belajar siswa (Y), dengan cara

menghitung rata-rata masing-masing variabel penelitian, yaitu:

Tabel : 3.8

Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian

(29)

Langkah awal adalah dengan mengkonfersikan terlebih dahulu

kepada nilai 0-100 hal ini ditujukan untuk mempermudah pengolahan

lanjutan.

1) Mencari Kecenderungan

Menghitung kecenderungan umum dari prestasi belajar baik

pada kelas eksperimen, sehingga dapat menggambarkan keadaan

prestasi belajar siswa dengan menggunakan tes objektif.

2) Uji Prasarat

a) Uji Normalitas Distribusi

Uji normalitas ditujukan untuk dapat mengetahui dan

menentukan apakah pengolahan data menggunakan teknik

analisis parametrik yaitu data yang akan dianalisis harus

berdistribusi normal, dan data tidak normal menggunakan non

parametrik. Dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2)

X2 =

Ei Ei Oi 2

Keterangan :

2 = Chi kuadrat

Oi = Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

(30)

 Membuat batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval

pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan di

tambah 0,5.

 Mencari Z untuk batas kelas dengan Rumus :

Z =

S Bk

Keterangan :

Bk = skor batas kelas

= rata-rata

S = simpangan baku

 Mencari luas 0 – 2 dari daftar I

 Mencari luas antara O dengan Z ( 0–Z) dari tabel distribusi

Chi Kuadrat.

 Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan

angka 0-Z yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya,

kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah

ditambahkan;

Mencari fe dengan cara mengkalikan luas interval dengan

jumlah responden;

Mencari fo dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval

pada tabel distribusi frekuensi;

(31)

 Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlah hasil

perhitungan.

X2 =

fe fe fo 2

 Menentukan keberatan chi kuadrat dengan membandingkan

nilai persentil untuk distribusi chi kuadrat.

b) Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian ditujukan untuk mengetahui

apakah kelas ekperimen homogen atau tidak.

3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah untuk menentukan bahwa apakah ada

perbedaan sebelum dan sesudah diberikan tindakan strategi

pembelajaran aktif pada kelas eksperimen.

Rumus yang digunakan uji perbedaan dua rata-rata. Rumus

yang digunakan adalah uji t adalah:

= nilai rata-rata kelompok eksperimen sebelum

= nilai rata-rata kelompok eksperimen sesudah 1

x

2

(32)

S1 = Varian sampel kelompok eksperimen sebelum

S2 = Varian Sampel kelompok eksperimen sesudah

n1 = jumlah responden kelompok eksperimen sebelum

n2 = jumlah responden kelompok eksperimen sesudah

b. Pengolahan angket

Pengolahan angket ditujukan untuk mengetahui pandangan

siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif.

Pengolahan datanya dilakukan dengan mencari kecenderungan

umum sebagai berikut:

Keterangan: X = nilai rata-rata yang di cari

X = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali

bobot untuk setiap alternatif kategori)

n = jumlah responden

Untuk mengetahui hasil kesimpulan dari perhitungan tersebut

dipergunakan kriteria pada tebel sebagai berikut:

Tabel 3.9

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan Rata-rata

Rentang Nilai Kriteria

(33)

Rentang Nilai Kriteria

4,01 - 5,00 Sangat baik

3,01 - 4,00 Baik

2,01 - 3,00 Cukup

1,01 - 2,00 Rendah

0,01 - 1,00 Sangat Rendah

F. Prosedur Penelitian

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang

kegiatan pembelajaran di SDN Tegalurung 2 sehingga dapat diperoleh

permasalahan-permasalahan yang aktual dan sedang berkembang. Fokus

dari studi pendahuluan diarahkan pada bagaimana strategi pembelajaran

dilaksanakan dan juga bagaimana prestasi belajar siswanya.

2. Tahap Persiapan

Kegiatan persiapan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah

menyusun pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian. Pada

tahapan persiapan beberapa kegiatan yang dilakukan:

a. Penyusunan studi kepustakaan;

b. Penyusunan proposal penelitian;

(34)

d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) strategi

pembelajaran aktif pada kelas IV SDN Tegalurung 2 Balongan

Indramayu;

e. Pembuatan instrumen;

f. Jusgment instrumen;

g. Uji coba instrumen;

h. Revisi instrumen;

i. Instrumen yang dapat digunaan.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan pelaksananaan ini dilakukan beberapa kegiatan

diantaranya:

a. Menentukan sampel penelitian yang akan digunakan sebagai kelas

ekperimen;

b. Melaksanakan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif.

1). Persiapan pembelajaran

Dalam kegiatan persiapan pembelajaran dilakukan beberapa hal

diantaranya persiapan kelas, pengkondisian siswa, menyiapkan

sumber belajar dan menyiapkan media pembelajaran. Kemudian

dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

(35)

Dalam pelaksanaan pembelajaran dibagi kedalam empat kegiatan

yaitu kegiatan orentasi pembelajaran, eksplorasi pembelajaran,

interpretasi dan re-kreasi.

3). Penutup

Dalam kegiatan penutup pembelajaran dilakukan kesimpulan dan

juga refleksi pembelajaran. Guru juga memberikan tugas kepada

siswanya. Diakhir pembelajaran dilakukan postest.

c. Membagikan angket mengenai pandangan siswa pada pelaksanaan

strategi pembelajaran aktif.

4. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan

Menghitung hasil rata-rata kemampuan awal siswa kelas

eksperimen, menghitung rata-rata kemampuan awal dan akhir siswa kelas

eksperimen, dan menghitung normalitas melakukan uji Hipotesis, serta

melakukan analisis data angket dan observasi.

Desain penelitian sebagai berikut:

Studi pendahuluan

Perumusan masalah

Penentuan subjek penelitian

Perisapan penelitian Penyusunan desain

pembelajaran

(36)

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Kelas eksperimen

Pre test

PBM menggunakan strategi pembelajaran

aktif

Post test

Analisis Data

(37)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang

telah dilakukan berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap

Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan

Indramayu. (Studi Deskriptif pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan

Balongan Indramayu dalam program DBE 2 USAID)”, berikut ini akan

dikemukakan beberapa kesimpulan, yakni:

1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN tegalurung 2

Kecamatan Balongan Indramayu sangat baik, hal ini terlihat dari nilai

rata-rata sebesar 4,35 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini berarti

bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran aktif oleh guru kelas IV SDN

Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu sebagai treatment

(perlakuan) bagi prestasi belajar siswa sudah sangat baik dilakukan oleh

guru yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran

dan kegiatan penutup pembelajaran.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa dibagi kedalam dua bagian, yaitu

pertama prestasi belajar sebelum perlakuan dan prestasi belajar siswa

setelah perlakuan. Dalam prestasi belajar pretest atau sebelum perlakuan

jumlah jawaban yang benar dari 20 soal rata-ratanya adalah 8,87 dan

rata-rata jawaban yang salah adalah 11,3. Sedangkan prestasi belajar

(38)

bahwa tingkat prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran dan sesudah

pembelajaran mengalami kenaikan.

3. Strategi pembelajaran aktif berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. Hal ini

dibuktikan dari hasil temuan dan pembahasan penelitian yang

menunjukan bahwa berdasarkan uji test pada kelas eksperimen prestasi

belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan

secara signifikan, dengan ketentuan bahwa nilai sig yang didapat sebesar

0,002 < 0,005. Dengan tingkat pengaruh yaitu 0,424 berada pada kriteria

sedang. Artinya bahwa variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh

strategi pembelajaran aktif berkriteria sedang dan pengaruhnya sebesar

18,4%. Maka hipotesis yang penulis ajukan diterima artinya bahwa

terdapat pengaruh pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di

SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.

B. Saran

Ada beberapa hal yang disarankan dalam penelitian ini, adalah:

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebagai pimpinan di sekolah memiliki kewajiban untuk

mengembangkan dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.

Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus mampu

(39)

dengan adanya penerapan strategi pembelajaran aktif akan mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Guru

Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa dari ketiga dimensi

pembelajaran dimensi inti pembelajaran paling rendah jika dibandingkan

dengan dimensi pendahuluan dan penutup. Hal ini berarti bahwa guru

harus lebih mengoptimalkan kegiatan inti pembelajaran yang mengarahkan

siswa untuk dapat aktif mengeksplorasi sumber-sumber belajar,

mengelaborasi dan mengkonfirmasi dari hasil temuannya. Dengan adanya

pembuktian bahwa strategi pembelajaran aktif memberikan dampak pada

peningkatan prestasi belajar, terbukti dengan hasil pretest dan postest dari

siswa mengalami penigkatan yang signifikan. Dalam mempraktekan

strategi pembelajaran aktif ada baiknya menggunakan perlengkapan ICT

seperti halnya dalam pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini. Dengan

adanya penggunaan ICT dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga mengasah kemampuan

guru dalam mengajar.

3. Peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini hanya lebih fokus pada bagaimana strategi

pembelajaran secara umum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

dengan mempraktekan langsung sebagai treatment dalam meningkatkan

(40)

lain seperti penggunaan media, keterampilan mengajar guru dan juga

metode mengajar dan lain-lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal

inilah yang menjadi pilihan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian secara komprehensip atau menyeluruh. Faktor-faktor dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa sebaiknya dijadikan penelitian

selanjutnya, hal ini dikarenakan prestasi belajar menjadi fokus utama

dalam meningkatkan mutu pembelajaran secara umum, sehingga

faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akan lebih menarik dan

lebih komprehensip.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Eksperimen
Tabel 3.3  Kisi Strategi Pembelajaran Aktif
Tabel 3.4  Validitas Angket Strategi Pembelajaran Aktif
Tabel 3.5 Validitas Soal Prestasi Belajar Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Modal dalam Rangka Pembangunan atau Pengembangan Industri Pembangkitan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.. The Investment Coordinating

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga bulan Desember tahun Dua Ribu Empat Belas, kami selaku Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit

Isolat bakteri asam laktat dari buah mangga mempunyai karakteristik secara makroskopik yaitu warna putih susu, bentuk bulat, tepi entire , permukaan halus dan elevasi

Sirup ekstrak etanolik bunga kembang sepatu warna merah muda konsentrasi 1,5%-2,0% secara in vitro menunjukkan adanya aktivitas pengenceran mukus pada mukus saluran

Disarankan kepada pihak sekolah SMA Negeri 1 Babalan untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan melalui kegiatan upaya kesehatan sekolah (UKS) mengenai

Bakpia merupakan salah satu makanan khas yang ada di kota Yogyakarta // Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung

[r]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil pemecahan masalah matematika siswa SMP kelas VIII ditinjau dari Spiritual Quotient (SQ) tinggi yang