• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Daftar FIP : 065/S/PLS/V/2013

PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN

PERTANIAN ( BBPP ) LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh

Abdul Rakhman Hakim 0906088

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa

Mandiri Pangan Bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang

Oleh

Abdul Rakhman Hakim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Abdul Rakhman Hakim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

(4)

v

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Abdul Rakhman Hakim (2013) Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Penelitian ini membahas mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Fokus utama dalam kajian masalah ini dirumuskan dalam tujuan untuk: 1) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 2) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 3) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 4) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?

Landasan konseptual teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar sekolah, konsep pelatihan dan konsep pendidikan orang dewasa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan subyek penelitian sebanyak tujuh orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.

(5)

vi

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip belajar orang dewasa telah diterapkan secara partisipatif pada pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur.

ABSTRACT

Abdul Rakhman Hakim (2013) Application of the Principles of Adult Learning in Rural Training Apparatus in food security for Agricultural Training Center (BBPP) Lembang.

This study discusses the application of adult learning principles in a food self-sufficient village training for personnel in the Center for Agricultural Training (BBPP) Lembang. The main focus in the study of this problem is formulated in order to: 1) To obtain an application of adult learning principles in the planning of food self-sufficient village training for personnel at the Center for Agricultural Training Lembang? 2) To obtain an application of adult learning principles in the implementation of food self-sufficient village training for personnel in the Center for Agricultural Training Lembang? 3) To obtain an application of adult learning principles in the evaluation of food self-sufficient village training for personnel at the Center for Agricultural Training Lembang? 4) To obtain an application of adult learning principles in a follow-up follow-up training for personnel of food self-sufficient village in Lembang Agricultural Training Center?

Conceptual theoretical foundation used in this study is the concept of non-formal education, training concepts and the concept of adult education.

The method used in this research is descriptive method with qualitative approach, with as many as seven research subjects. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation and triangulation.

(6)

vii

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

vi

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah . ... 6

C. Tujuan Penelitian . ... 7

D. Manfaat Penelitian . ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi . ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA . ... 10

A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah . ... 10

1. Definisi Pendidikan Luar Sekolah . ... 10

2. Dasar Pendidikan Luar Sekolah . ... 11

3. Fungsi-Fungsi Pendidikan Luar Sekolah . ... 13

4. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah . ... 17

5. Pelatihan Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah . ... 18

B. Konsep Pelatihan . ... 23

1. Pengertian Pelatihan . ... 23

2. Tujuan Pelatihan ... 25

3. Landasan-Landasan Pelatihan . ... 26

4. Komponen Pelatihan . ... 27

5. Manajemen Pelatihan . ... 28

(8)

vii

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Konsep Pendidikan Orang Dewasa . ... 35

1. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa . ... 35

2. Pengertian Belajar . ... 36

3. Teori-Teori Pembelajaran Orang dewasa ... 37

4. Asumsi Pendidikan Orang Dewasa . ... 42

5. Kondisi Belajar dan Prinsip-Prinsip Belajar Orang dewasa . ... 43

6. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa . ... 46

7. Penelitian Terdahulu . ... 52

BAB III METODE PENELITIAN . ... 55

A. Lokasi dan Subjek Penelitian . ... 55

1. Lokasi Penelitian . ... 55

2. Subjek Penelitian . ... 55

B. Desain Penelitian . ... 56

1. Tahap Persiapan . ... 56

2. Tahap Pelaksanaan . ... 56

3. Tahap Pelaporan . ... 56

C. Metode Penelitian ... 56

D. Definisi Operasional ... 57

E. Instrumen Penelitian ... 59

F. Teknik Pengumpulan Data . ... 60

1. Wawancara . ... 61

2. Observasi . ... 61

3. Studi Dokumentasi . ... 62

4. Triangulasi data . ... 62

G. Teknik Analisis Data . ... 63

1. Reduksi Data . ... 63

2. Penyajian Data . ... 64

(9)

viii

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ... 65

A. Gambaran Lokasi Penelitian . ... 65

B. Gambaran Umum Program Pelatihan . ... 72

C. Deskripsi Hasil Penelitian . ... 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian . ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . ... 124

A. Kesimpulan . ... 124

B. Saran . ... 127

DAFTAR PUSTAKA . ... 129

LAMPIRAN

(10)

ix

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri/karakteristik Program pendidikan Luar Sekolah. ...20

Tabel 2.2 Kondisi belajar dan prinsip-prinsip mengajar andragogi. ...43

Tabel 2.3 Penelitian terdahulu ...52

Tabel 4.1 Pelaksana pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur . ...73

(11)

x

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

2.1 Bagan komponen-komponen pelatihan. ...27

(12)

xi

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Lembaga

3. Lembar Bimbingan Skripsi

4. Kisi-kisi Penelitian

5. Pedoman Wawancara Penelitian

6. Hasil Wawancara Penelitian

(13)

1

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian upaya

pembangunan manusia yang berkesinambungan dan dilakukan secara sengaja

untuk meningkatkan kualitas yang dimilikinya, pendidikan memegang peran

penting dalam pembangunan nasional yang mana melalui pendidikan yang baik

akan terlahir manusia Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi

bercirikan tingginya persaingan dalam semua aspek.

Pembangunan dilaksanakan menuntut adanya pelaku utama pembangunan

yang berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana

yang menunjang dan harus memiliki keterampilan, kecakapan dalam berbagai

kegiatan,kegiatan harus saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi

dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Salah satu satu tujuan pembangunan nasional adalah untuk menghadapi berbagai

permasalahan yakni memperkuat kemampuan masyarakat lapisan bawah yang

masih dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan

dan keterbelakangan pendidikan, hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14, menyebutkan

bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dini, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Undang-undang sistem pendidikan nasional diharapkan dapat mendukung

segala upaya untuk memecahkan masalah pendidikan yang pada gilirannya akan

dapat memberikan sumbangan yang signifikan terhadap masalah-masalah makro

bangsa Indonesia khususnya terhadap masalah pengangguran. Dimana

berdasarkan badan pusat statistik tahun 2011(www.bps.go.id), jumlah

pengangguran dilihat dari latar belakang pendidikan diketahui bahwa : 3,37%

(14)

2

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SMA; dan 9,95% berpendidikan Perguruan Tinggi, hal tersebut menyatakan

bahwa tingkat pengangguran tertinggi adalah masyarakat yang memiliki tingkat

berpendidikan SMA .

Dalam melakukan suatu Pembangunan nasional diperlukan suatu sumber

daya manusia yang berkualitas yang memiliki keterampilan dan daya saing tinggi

dalam persaingan global. Pendidikan harus dapat mengahasilkan sumber daya

manusia yang tangguh, kreatif, inovatif serta tercipta manusia indonesia yang

beriman dan bertaqwa, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

mampu mengantisipasi kemajuan ilmu dan teknologi tersebut sehingga

menunjang tujuan pembangunan nasional.

Dalam bidang pertanian sangat diperlukan sumber daya manusia yang

profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global yang memiliki keterampilan,

pendidikan, dan berorientasi pada hasil dan nilai tambah produk pertanian, karena

pertanian adalah merupakan leading sektor perekonomian nasional. Permasalahan

yang melilit pertanian saat ini adalah sebagian besar SDM pertanian

berpendidikan tidak tamat SD dan tamat SD (81,7%), sistem alih teknologi masih

lemah dan kurang tepat sasaran, aksesibilitas petani terhadap layanan usaha masih

lemah, serta pembentukan kelembagaan petani masih berorientasi proyek dan

bukan berdasarkan kebutuhan sendiri.

Permasalahan yang paling kompleks adalah masalah pangan, karena

Pangan merupakan kebutuhan mendasar yang sangat penting bagi

keberlangsungan hidup manusia dan harus dipenuhi. Permasalah yang sering kali

kita hadapi ialah mengenai bagaimana menciptakan ketahanan pangan yang kuat

dan mempertahankan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat Indonesia. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai

216 juta jiwa dengan angka pertumbuhan pertahun sebesar 1,7 % tentunya harus

diimbangi dengan kebutuhan akan bahan pangan yang seimbang. Kebutuhan

pangan tersebut harus pula diimbangi dengan peningkatan produksi pangan.

Namun di indonesia tidak menujukan adanya peningkatan produksi pertanian

sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut kita masih harus mengimpor bahan

(15)

3

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kecukupan pangan merupakan hak bagi setiap individu yang telah diatur

dalam perundangan. Dalam UU No.7/1996. Ketahanan Pangan adalah kondisi

dimana terjadi kecukupan penyediaan pangan bagi rumah tangga yang diukur dari

ketercukupan pangan dalam hal jumlah dan kualitas juga adanya jaminan atas

keamanan, distribusi yang merata, dan kemampuan membeli Kebutuhan pangan

nasional di dominasi pada tiga komoditi yaitu padi, jagung dan kedelai.

Kelangkaan pangan disebabkan karena dua hal yaitu kurangnya produksi pangan

dan kelebihan konsumen. Kekurangan produksi disebabkan oleh banyak hal

diantaranya ketidakefektifan penggunaan lahan, rendahnya teknologi, manajemen

infrastruktur yang buruk, minimnya sarana dan prasarana transportasi. Sedangkan

kelebihan konsumen disebabkan oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Masalah pertumbuhan penduduk dapat diminimalisir dengan program “Keluarga Berencana”.

Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah pangan adalah melalui

pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang

memberikan manfaat secara adil dan merata untuk mencapai kemandirian, dan

tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Upaya pembangunan ketahanan

pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat

dengan mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan

pemecahan masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumber

daya alam secara efektif, efesien dan berkelanjutan. Sejak tahun 2006, Badan

Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan desa mandiri pangan yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha

produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan,

peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapat memenuhi

kecakupi gizi rumah tangga .

Salah satu bentuk untuk menciptakan manusia yang memiliki SDM untuk

mencapai tujuan hidupnya dalam memenuhi suatu kebutuhan pangan. Balai Besar

Pelatihan Pertanian Lembang adalah salah satu lembaga yang mengadakan

pelatihan untuk menanggulangi permasalahan panga Dalam UU No. 20 tahun

(16)

4

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembaga Kursus atau pelatihan adalah satuan pendidikan nonformal yang berfungsi menyelenggarakan kursus atau pelatihan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Untuk itu kursus dan pelatihan sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan

diharapkan mampu mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan

pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap

kewirausahaan, serta pengembangan kepribadian profesional.

Pembelajaran yang dilakukan oleh balai-balai besar didasarkan atas

pengalaman-pengalaman yang sudah dimiliki oleh peserta didik, hal ini sesuai

dengan konsep pendidikan orang dewasa . Djuju Sudjana (2001: 51) menyatakan

bahwa :

Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi dengan berbagai bahan ajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari sekolah, akademik, universitas, atau magang .

Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang dewasa dalam

lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuanya,

memperkaya pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah

dimiliki, memperoleh cara-cara baru, serta mengubah sikap dan perilaku orang

dewasa. Tujuan pendidikan ini ialah supaya orang dewasa mampu

mengembangkan diri secara optimal dan berpartisipasi aktif, malah menjadi

pelopor di masyarakat, dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus

berubah dan berkembang.

Enam pokok asumsi pendidikan orang dewasa menurut Malclom Knowles

adalah sebagai berikut:

1. Konsep Diri

(17)

5

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengarahkan diri sendiri , maka akan menimbulkan penolakan atau reaksi yang kurang menyenangkan. Impikasi kepada proses pembelajaran orang dewasa adalah berkaitan dengan iklim dan suasana belajar yang lebih memungkinkan untuk lebih mandiri dalam memutuskan sesuatu.

2. Pengalaman Hidup

Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seseorang, ia mengumpulkan pengalaman berbagai macam yang berbeda-beda, oleh karena itu, dalam pembelajaran orang dewasa tidak lagi menggunakan cara-cara pembelajaran yang convensional melainkan bertumpu pada pengalaman yang telah dimilikinya. Teknik yang digunakan lebih pada experiantial learning, sehingga, dalam pembelajaran lebih banyak menggunakan teknik diskusi kelompok, brainstroming, praktek dan berbagai macam metoda yang memungkinkan peserta berpartisipasi aktif mengaitkan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan.

3. Kesiapan Belajar

Asumsinya bahwa setiap individu semakin matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan lagi ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik melainkan karena tuntutan perkembangan atau perubahan tugas dan peranan sosialnya. Hal ini berimplikasi pada materi belajar yang akan diikuti, agar sesuai dengan kebutuhan peranan sosialnya. 4. Orientasi Belajar

Orientasi belajar pada orang dewasa lebih berpusat kepada pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa merupakan kebutuhan untuk bisa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam kehidupan keseharian, terutama berkaitan dengan peran kerja atau peran sosialnya. Implikasinya adalah sifat materi pembelajaran orang dewasa lebih bersifat praktis dan dapat segera di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kebutuhan Pengetahuan

Orang dewasa perlu mengetahui dasar dan latar belakang mereka perlu mempelajari sesuatu, sebelum mereka bener-benar mempelajarinya. Implikasinya, dalam pembelajaran orang dewasa perlu adanya tujuan dan latar belakang yang jelas mengapa suatu materi pembelajaran peru dipelajari. 6. Motivasi

Selain termotivasi oleh motivasi eksternal (misalnya pekerjaaan yang lebih baik, promosi, gaji lebih tinggi, dan lain-lain). Yang paling penting adalah dorongan motivasi internal (misalnya keinginan untuk meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan rasa percaya diri, quality of life dan lain sebagainya).

Berkenaan dengan kondisi tersebut maka Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang menerapkan prinsip belajar orang dewasa dalam

pembelajarannya. Karena peserta yang dominan berusia dewasa memiliki

(18)

6

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu orang dewasa peserta dapat meningkatkan SDM dan meningkatkan

kemandirianya, melalui pelatihan desa mandiri pangan yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha

produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan,

peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapa memenuhi

kecakupi gizi rumah tangga. Peneliti tertarik untuk mengamati tentang bagaimana

penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi

aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang .

B. Identifikasi dan perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dilakukan identifikasi

masalah, terdapat beberapa masalah yaitu:

1. Peserta yang mengikuti pelatihan merupakan hasil identifikasi kebutuhan

latihan yang dilakukan oleh pihak balai.

2. Peserta pelatihan bersifat heterogen selain laki-laki dan perempuan dan

tingkat umur yang bermacam-macam, sehingga ada keanekaragaman yang

ad diantara peserta pelatihan.

3. Balai besar pelatihan pertanian lembang menggunakan metode berbeda

dengan lembaga-lembaga lainya yaitu dengan menggunakan metode yang

lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam.

4. Widyaiswasa di balai besar pelatihan pertanian lembang memiliki tingkat

pendidikan dan keahlian yang berbeda-beda sehingga memiliki metode

pembelajaran yang berbeda-beda yaitu antara lain metode partisipatif dan

(19)

7

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini “BAGAIMANA PENERAPAN PRINSIP

BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI

PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN

PERTANIAN (BBPP) LEMBANG ”.

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis

membatasi permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan

pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang?

2. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan

pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang?

3. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan

desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang?

4. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut

pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah

diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran mengenai :

1. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri

(20)

8

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

D. Manfaaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

informasi yang didasarkan hasil kajian yang bersifat konseptual dan temuan

otentik di lapangan tentang penerapan prinsip belajar orang dewasa di Balai

Besar Pelaatihan Pertanian Lembang . Oleh karena itu temuan dari penelitian

ini secara teoritis diharapkan mmemberikan manfaat untuk kajian lebih lanjut

bagi pengembangan penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam rangka

penyelenggaran program pelatihan di Indonesia.

2. Dari segi praktisnya, manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini

antara lain:

a. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan literatur tentang proses

pembelajaran penerapan prinsip belajar orang dewasa di balai besar

pelatihan pertanian lembang.

b. Bagi peneliti diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran penerapan prinsip belajar orang dewasa di

balai besar pelatihan pertanian lembang.

E. Struktur Organisasi

BAB I : Pendahuluan di dalamnya terdapat latar belakang masalah,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

struktur organisasi.

BAB II : Kajian Pustaka di dalamnya terdapat kerangka pemikiran, yang

membahas teori tentang Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan

desa mandiri pangan bagi aparatur.

BAB III : Metodologi Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses

(21)

9

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV : Hasil penelitian meliputi gambaran tentang lembaga penelitian,

gambaran umum penyelenggara pelatihan, gambaran responden penelitian,

deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil

penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti

(22)

55

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP )

Lembang yang beralamat di Jalan Kayuambon No.82 Lembang, Bandung

Barat-Jawa Barat 40791.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam proses

pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang. Kedudukan subjek penelitian pada penelitian ini

sangat penting karena data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh

peneliti. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi

sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian

(Sugiyono 2010:298 ).

Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan pada purposive sample

yang bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu pemilihan subjek penelitian

dimaksudkan pada maksud tertentu dan pemilihan informan yang diambil oleh

peneliti dengan alasan bahwa informan tersebut dianggap dapat dipercaya oleh

peneliti dengan maksud menggali serta mendapatkan informasi data yang

diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai penerapan prinsip

belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur , yaitu

tiga peserta pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur, dua orang widyaiswara,

sebagai pemateri, dan dua orang pengelola pelatihan desa mandiri pangan bagi

aparatur.

(23)

56

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu

sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian.

Dimana pada tahap ini peneliti pertama-tama menyusun rancangan penelitian

yang disebut proposal penelitian dan pedoman wawancara serta pedoman

observasi kemudian dibimbingkan dan di konsultasikan kepada dosen

pembimbing untuk di setujui. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan

untuk mendukung penelitian, peneliti memilih lokasi di Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang yang berlokasi di Jalan Kayuambon No.82 Lembang,

Bandung Barat, Jawa Barat. Setelah menentukan tempat penelitian peneliti

membuat surat izin untuk melakukan penelitian di lembaga tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini adalah dimana dilakukan pencarian informasi

data secara mendalam, dengan mengenal objek penelitian yang lebih mendalam

yang dilakukan dengan wawancara dan observasi, dalam wawancara peneliti

menggunakan pedoman wawancara yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan

yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah keseluruh data diperoleh , makan

peneliti melakukan analisis data.

3. Tahap Pelaporan

Setelah data terkumpul secara keseluruhan, maka dilakukan laporan

penelitian yang sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan, laporan

penelitian ini merupakan hasil penelitian yang akan dianalisis dan dideskripsikan

kemudian dibahas berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang

muncul dalam proses penelitian sehingga dapat di tarik kesimpulan berdasarkan

hasil tersebut.

C. Metode Penelitian

Metode peneltian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono ( 2012:3 ). Untuk menentukan metode

(24)

57

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu fokus penelitian yang memerlukan data-data dengan kontak langsung antara

peneliti dengan narasumber atau informan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk

meneliti mengenai masalah berkaitan penerapan prinsip-psrinsip belajar orang

dewasa pada pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan

Pertanian ( BBPP) Lembang.

Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode deskriptif. Menurut Arikunto ( 2003:309 ) metode deskriptif merupakan

metode penelitian yag dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai

status gejala yang ada yaitu, keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

variabel, gejala atau keadaan yang ada dilapangan. Pada penulisan skripsi ini yang

dimaksudkan metode deskriptif ini penulis hanya mendeskripsikan atau

menggambarkan. Pada penulisanya pun diarahkan pada pengumpulan dan

penyusunan data mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:1) pendekatan kualitatif yaitu

pendekatan yang digunakan untuk meliti pada kondisi objek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrumren kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi ( gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasi

penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah

dalam penulisan maka penulis memberikan penjelasan sebagai berikut :

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan

Bagi Aparatur.

1. Pendidikan orang dewasa adalah keseluruhan proses pendidikan yang

diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak,

yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah,

akademik dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang

(25)

58

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memperkaya pengetahuanya, dan menngakibatkan perubahan pada sikap dan

perilakunya dalm prespektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan

partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang

dan bebas. Adapun 6 asumsi dari pendidikan orang dewasa adalah : Konsep

diri, pengalaman hidup, kesiapan belajar, orientasi belajar, kebutuhan belajar

dan motivasi.

2. Pelatihan desa mandiri pangan adalah Desa mandiri pangan adalah pelatihan

desa atau kelurahan yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk

mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem

ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi pangan dengan

memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.

3. Perencanaan prinsip belajar orang dewasa yaitu proses mempersiapkan

serangkaian keputusan yang akan dilakukan berkaitan dengan upaya

pencapaian tujuan. Didalam proses ini, terlibat pula proses perumusan tujuan,

mempersiapkan alternatif tindakan, dan mendesain program pencapaian tujuan

yang akan dicapai itu. Isi dari perencanaan diantaranya yaitu identifikasi

kebutuhan belajar, perumusan tujuan pembelajaran, penyusunan materi,

penentuan strategi pembelajaran, perencanaan fisik, psikologis dan

kelembagaan, sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan

pelatihan, keberlanjutan pembelajaran, sumber lokal dan non lokal ( pemateri),

hubungan antara pemateri dengan peserta, pemanfaatan sumber-sumber

belajar.

4. Pelaksanaan prinsip belajar orang dewasa yaitu merupakan implementasi

rencana atau program yang telah dibuat dalam proses perencanaan. Isi dari

pelaksanaan ini meliputi, Fasilitator dan peserta pelatihan, waktu dan tempat

pelatihan, sarana dan prasarana, metode pembelajaran, materi, biaya pelatihan,

proses mengawali pelatihan, penerapan prinsip belajar orang dewasa, penerapa

asumsi pendidikan orang dewasa, Konsep diri, pengalaman hidup, kesiapan

belajar, orientasi belajar, kebutuhan belajar dan motivasi, pengembangan dan

(26)

59

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Evaluasi pembelajaran dan pelatihan yang dikemukakan Syamsu mappa (1984)

dalam Sudjana ( 2000: 267 ) evaluasi sebagai kegiatan yang dilakukan untuk

menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program. Sedangkan tujuan

evaluasi menurut Anderson ( 1978 ) dalam Djuju Sudjana ( 2000: 270-275 )

mengemukakan bahwa tujuan mengacu pada pengambilan keputusan, yakni

dalam rangka menyediakan masukan bagi pengambilan keputusan tentang

perencanan, kelanjutan, perluasan, penghentian, dan modifikasi program serta

penggunaan dan pengembangan landasan ilmiah yang mendasari proses

penilaian. Indikator evaluasi meliputi, bentuk evaluasi, aspek evaluasi,

evaluator.

6. Tindak lanjut penerapan prinsip belajar orang dewasa yaitu upaya untuk

meningkatkan dan mennyempurnaan program yang telah selesai dilaksanakan

menjadi sebuah program baru yang lebih baik. Aspek isdikator diantaranya

yaitu bentuk bimbingan, proses bimbingan dan hasil bimbingan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan agar memudahkan pada proses penelitian

dalam pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah

peneliti itu sendiri yang meneliti berbgai sumber data, sumber data pada penelitian

ini dapat berupa manusia, benda, situasi, kejadian, data, perilaku, dan berbagai

bentuk dokumentasi. Penelitian kualitatif harus mempunyai adaptabilitasi yang

tinggi, sehingga peneliti dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di

tempat penelitian dengan cara pengamatan dan wawancara terkait pelaksanaan

pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang. Hal ini didasarkan oleh pedoman wawancara yang telah

disusun peneliti.

Dalam penyusunan instrumen penelitian ini, terdapat beberapa tahap

penyusunan instrumen yang dilakukan oleh peneliti yaitu :

1. Menyusun kisi-kisi penelitian

Penyusunan kisi-kisi penelitian disusun secara sisematik sesuai dengan

(27)

60

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bentuk matrik untuk memudhkanya. Sedangkan matriks atau kolom-kolom

penelitian berisi pertanyaan penelitian, aspek penelitian, indikator, sumber data,

serta alat pengumpul data.

2. Menyusun pedoman wawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun

pedoman wawancara dimana didalamnya berisikan pedoman wawancara yang

akan di tanyakan kepada narasumber atau informan. Pedoman wawancara ini

dimaksudkan agar memudahkan dalam proses pelaksanaan wawancara agar

pertanyaan-pertanyaan lebih terarah dan sistematis sesuai dengan apa yang ingin

di cari.

3. Menyusun pedoman observasi

Sebelum melakukan observasi, peneliti terlebih dahulu menyusun

pedoman observasi dimana didalamnnya berisi aspek-aspek yang akan

diobservasi, pedoman observasi dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam

melakukan observasi dilapangan.

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian. Tujuanya adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan.

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara dan observasi. Melalui teknik pengumpulan data tersebut diharapkan

dapat saling melengkapi sehingga informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan

penelitian. Untuk mengetahui dan mengumpulkan data-data yang diperlukan,

maka digunakan pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam suatu penelitian

dalah wawancara karena dengan teknik ini seorang peneliti dapat melakukan

(28)

61

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebenarnya maupun didalam situasi buatan.hal ini dilakukan untuk menggali

informasi lebih banyak sehingga informasi tersebut akan lebih akurat.

Wawancara dilakukan dengan beberapa subjek penelitian, yaitu satu orang

penyelenggara diklat desa mandiri pangan bagi aparatur, dua orang pihak

widyaiswara dan dua orang peserta pelatihan . wawancara dilaksanakan dari bulan

april sampai september 2013 kepada pihak penyelenggara, widyaiswara serta

peserta pelatihan. Waktu wawancara disesuaikan dengan waktu luang informan,

jadwal wawancara yang telah dilaksanakan adalah pada bulan mei dengan salah

satu pihak widyaiswara selanjutnya wawancara akan dilaksanakan pada bulan juli

sampai september.

Aspek-aspek yang diwawancarakan dalam penelitian ini terkait tentang

penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

dan tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur, Waktu yang

dibutuhkan untuk wawancara berbeda-beda, hal ini didasarkan oleh kebutuhan

dan kelengkapan yang ingin dicapainya.

2. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik mengamati secara langsung untuk

melihat gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP )

Lembang .

Sedangkan manfaat observasi menurut patton dalam Nasution ( 1988 )

dalam Sugiyono ( 2013:67 ), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai

berikut :

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks

data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat memperoleh pandangan

yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga

memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan indukafif, jadi tidak

dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif

(29)

62

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena

telah dianggap biasa dan karena itu tidakk akan terungkap dalam wawancara.

d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan

terungkap oleh responden dalam wawancara karena persepsi responden,

sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

e. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya megumpulkan daya yang

kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana

situasi sosial yang diteliti.

Waktu pelaksanaan observasi oleh peneliti yaitu selama kegiatan berlangsung

yaitu dari tanggal 14 – 22 mei 2013.

3. Studi Dokumentasi

Teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya yaitu

teknik dokumentasi. Menurut Sugiyono ( 2013:83 ) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari wawancara dan

observasi akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung dokumen yang

menunjang. Teknik dokumentasi ini dilakukan penulis untuk memperoleh data

mengenai daftar hadir peserta desa mandiri pangan bagi aparatur, photo-photo

kegiatan program pelatihan desa mandiri pangan di Balai Besar Pelatihan

Pertanian ( BBPP ) Lembang.

4. Triangulasi Data

Sugiyono (2013: 83) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data, triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Karena peneliti penggunakan teknik triangulasi data, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

(30)

63

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama

(Sugiyono, 2013: 83).

G. Teknik Analisis Data

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.

Sedangkan yang dijelaskan oleh Bogdan dalam Sugiyono ( 2010:334 )

yang menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada

orang lain.

Langkah-langkah yang di tempuh peneliti dalam menganalisis data pada

penelitian ini meliputi :

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian,

meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul

dari catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005). Mereduksi data berarti membuat

rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari

tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Reduksi data

dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih dan dipilah sesuai dengan

kebutuhan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam mereduksi data setiap

peneliti dipandu oleh pertanyaan penelitian yang harus dijawab berdasarkan data.

Bagi peneliti pemula, reduksi data dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman

sejawat atau orang yang dipandang ahli dalam bidangnya.

2. Penyajian Data

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun

(31)

64

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram

alur (flow chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk

tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan

merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini, peneliti berusaha

menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan

dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara

menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang

sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan

penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Setalah dilakukan reduksi dan display data, maka kegiatan yang

selanjutnya dikerjakan adalah membuat kesimpulan data yang telah diperoleh.

Pada penarikan kesimpulan peneliti menyampaikan ringkasan hasil yang di

anggap penting dan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan bahasa

(32)

124

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran

berdasarkan atas temuan atas hasil penelitian dan uraian-uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah penelitian yaitu: “Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar

Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang.

A.Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis pada

BAB IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan

desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang

dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur dilakukan

dengan memperhatikan kondisi objektif, sumber-sumber, peluang dan

permasalahan dan penyertaan pihak terkait.

Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur meliputi analisis terkait kebutuhan belajar yaitu

didasarkan atas asumsi bahwa peserta pelatihan akan belajar secara efektif

apabila semua komponen program pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan

belajarnya, selanjutnya perumusan penentuan tujuan pembelajaran dilakukan

secara bersama dalam proses perencanaan partisipatif yaitu melibatkan peserta

dalam suatu proses merumuskan tujuan belajar, sedangkan penyusunan materi

pembelajaran dilihat dari ketertarikan peserta pelatihan terhadap materi yang

disampaikan, kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta pelatihan, dan

kesamaan tingkat dan lingkup pengalaman antara pemateri dan peserta. Penentuan

strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta,

(33)

125

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perencanaan psikologis dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan

kelembagaan senantiasa menjalin hubungan kerja sama dan mitra kerja yang erat

dengan lembaga atau instansi bidang pertanian.

Sedangkan Sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan

pelatihan, serta keberlanjutan pembelajaran ini ditujukan pada kegiatan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pengetahuan, dan keterampilan serta

profesi, sumber lokal dan non lokal (pemateri) berasal dari Widyaiswara dan

instansi-instansi terkait serta hubungan antara pemateri dengan peserta adalah

sebagai mitra kerja.

2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan

desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang.

Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur dapat dilihat dari keterlibatan semua pihak dalam

menjalankan pelaksanaan pelatihan, hal ini meliputi : fasilitator dan peserta

pelatihan, waktu dan tempat diselenggarakanya pelatihan, sarana dan prasana,

metode pembelajaran, materi pembelajaran pelatihan dan biaya pelatihan.

Sedangkan penerapan prinsip belajar orang dewasa dapat dilihat dari

proses pembelajaran yaitu, tentang cara mengawali proses pembelajaran pelatihan

sesuai dengan pembelajaran orang dewasa, penerapan prinsip belajar orang

dewasa di BBPP Lembang telah sesuai dengan asumsi pendidikan orang dewasa

yaitu Asumsi konsep diri, asumsi pengalaman hidup, asumsi kesiapan belajar,

asumsi orintasi belajar, asumsi kebutuhan pengetahuan dan asumsi motivasi, serta

dilakukan pengembangan dan strategi dalam pembelajaran dan pemantauan

disiplin belajar.

3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang

Evaluasi penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur yaitu evaluasi untuk perbaikan dan kemajuan

(34)

126

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan melakukan test awal dan akhir, serta aspek-aspek yang dievaluasi yaitu

aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan sedangkan yang menjadi evaluator

adalah semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pelatihan yaitu peserta,

pengelola dan widyaiswara, instrumen evaluasi berupa wawancara atau bentuk

soal pilihan ganda atau essay. Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan

pengetahuan, ketrampilan dan sikap perubahan perilaku, peningkatan kinerja,

kecepatan dan ketepatan melaksankan tugas yang efektif dan efisien. Sedangkan

widyaiswara mengarahkan diri dalam belajar mandiri pada peserta yaitu dengan

pendekatan orang dewasa, untuk mengetahui apakah peserta menjadi pribadi yang

tanggung jawab atau tidak setelah diarahkan ke arah perubahan.

4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan

desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang

dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur telah

sesuai konsep pendidikan orang dewasa.

Yaitu tindak lanjut dilakukan dengan melakukan pendekatan bimbingan

secara personal, hal ini dapat dilihat dari bentuk bimbingan yaitu dengan

memberikan materi bimbingan lanjutan sesuai dengan pelatihan yang diikiutinya

dan mengarahkan agar mendapatkan hasil yang baik, proses bimbingan dilakukan

diwilayah kerja peserta untuk memberikan materi tambahan terkait kekurangan

peserta dan hasil bimbingan yang dirasakan oleh peserta yaitu terjadinya

peningkatam kualitas kerja dan sangat membantu dalam membina kelompok tani.

serta tentang inisiatif peserta setelah mengikuti pelatihan dan penerapan materi

yang diaplikasikan setelah kegiatan pelatihan. Hal ini dilakukan secara efektif

dikarenakan bisa menjamin keberlanjutan belajar peserta pelatihan dengan

(35)

127

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai penerapan prinsip belajar

orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar

Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang, maka berikut diungkapkan beberapa saran

yang diharapkan berguna bagi semua pihak.

1. Pihak Lembaga Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang

a. BBPP Lembang sebagai lembaga diklat bertaraf nasional dan internasional

diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan pelatihan dengan tujuan

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dalam

bidang pertanian.

b. Dalam penerapan prinsip belajar orang dewasa diharapkan pihak

widyaiswara BBPP Lembang dapat mempertahankan dan

mengembangkan apa yang kini telah diterapkan.

c. Diadakan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur lanjutan sebagai

tahap lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Hal ini berguna selain dapat

menambah pengetahuan peserta , juga untuk meningkatkan kemampuan

peserta.

2. Pihak pengelola

Pihak pengelola yang merupakan panitia-panitia pelaksaan pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur. harus dapat mempertahankan sistem pengelolaan

dan mengembangkan apa yang kini telah dijalankanya.

3. Widyaiswara

a. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, diharapkan widyaiswara bisa lebih

baik lagi dalam menggunakan prinsip belajar asumsi pendidikan orang

dewasa dalam pelatihan dengan memperhatikan asumsi-asumsi pendidikan

orang dewasa.

b. Widyaiswara harus lebih baik lagi dalam penetapan jadwal pelatihan, agar

tidak ada lagi perubahan jadwal pelatihan.

c. Kerja sama antara widyaiswara dengan peserta harus dipertahankan bahkan

(36)

128

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Peseta Pelatihan

a. Pada saat pembelajaran peserta harus lebih baik lagi dari segi disiplin,

motivasi, kepemimpinan, kerjasama dan prakarsa.

b. Peserta hendaknya bisa adaptasi dan berbaur dengan peserta lainya. Hal ini

dilakukan agar peserta dapat dengan cepat bertukar pengalaman dengan

peserta lainya.

c. Hendaknya ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh pada

saat mengikuti pelatihan, bisa diimplementasikan dengan baik dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pelaksanaan pelatihan dapat

(37)

129

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.

Ayi Olim. (2013). Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Orang Dewasa.

Bandung: Tidak diterbitkan.

Ayi Olim. (2013). Modul Manajemen Pendidikan Orang Dewasa (POD).

Bandung: Tidak diterbitkan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian. (2013). Panduan Diklat Desa Mandiri Pangan

bagi Aparatur. Bandung: Tidak diterbitkan

Brookfield, S. (1984). Adult Learners, Adult Education and Adult the Community.

New York: Columbia University.

Depdiknas, (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional. Bandung

Ginting, A (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan

Pelatihan.Bandung: Humaniora

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: ALFABETA.

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).

Bandung: ALFABETA.

Kartika, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta

Sudjana. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA.

Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Pekembangan,

(38)

130

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Suprijanto, H. (2009). Pendidikan Orang Dewasa Teori hingga Aplikasi. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Internet :

Ayi Olim. (2011). Andragogi. [Online]. Tersedia:

http://ayiolim.wordpress.com/2011/03/09/andragogi/. [ 1 juli 2013 ]

________, (2013). Aparatur. [Online]. Tersedia :

http://artikata.com/arti-319371-aparatur.html. [1 juli 2013]

Fairuze. (2013). Pembelajaran Orang Dewasa-Andragogi. Tersedia:

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/01/pembelajaran-orang-dewasa-androgogi/. [27 juni 2013].

_______, (2013). Teknik Analisis Data. Tersedia:

http://frenndw.wordpress.com/2011/03/15/teknik-analisis-data/. [ 2 juli 2013]

Hutapea. (2010). Ketahanan Pangan dan Teknologi Produktivitas Menuju

Kemandirian Pertanian Indonesia. Tersedia: ejournal.perhepi@gmil.com.

[ 5 juli 2013].

Syukron. ( 2013). Teknik Analisis Data Penelitian. Tersedia:

Gambar

Tabel 2.1 Ciri/karakteristik Program pendidikan Luar Sekolah. ........................20
gambaran umum penyelenggara pelatihan, gambaran responden penelitian,

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Aryani (2012), ada beberapa hambatan yang dialami oleh guru dalam pelaksanaan pendekatan saintifik (scientific approach) antara lain: (1)

Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Burok, Pulau Rusa, Pulau Keuresek, Pulau Meurandeh, Pulau Bunta, Pulau Batee, Pulau Lumpat, Pulau Geupon, PulauTeunom, Pulau

 Secara umumnya: Akhlak ialah suatu hal yang tetap dalam jiwa manusia yang membawa kepada lahirnya perbuatan sama ada baik atau buruk.. Perbuatan yang wujud

(2) Pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk program tertentu pembiayaannya dijamin dan dibebankan pada APBN/APBD, meliputi: pemeriksaan Kesehatan ibu dan anak, imunisasi,

Profil Protein Jaringan Otot Ayam Broiler pada Waktu Inkubasi yang Berbeda Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa protein jaringan otot Ayam Broiler pada waktu

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang 2 maupun pada masyarakat tani (non aparatur), sesuai dengan tugas yang diembannya, yaitu melaksanakan dan

Untuk mecapai tujuan pengembangan sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian

Berdasarkan hal tersebut di atas Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang merupakan salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,