Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Daftar FIP : 065/S/PLS/V/2013
PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN
PERTANIAN ( BBPP ) LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Disusun Oleh
Abdul Rakhman Hakim 0906088
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa
Mandiri Pangan Bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang
Oleh
Abdul Rakhman Hakim
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Abdul Rakhman Hakim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
v
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Abdul Rakhman Hakim (2013) Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Penelitian ini membahas mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Fokus utama dalam kajian masalah ini dirumuskan dalam tujuan untuk: 1) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 2) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 3) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 4) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?
Landasan konseptual teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar sekolah, konsep pelatihan dan konsep pendidikan orang dewasa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan subyek penelitian sebanyak tujuh orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.
vi
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip belajar orang dewasa telah diterapkan secara partisipatif pada pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur.
ABSTRACT
Abdul Rakhman Hakim (2013) Application of the Principles of Adult Learning in Rural Training Apparatus in food security for Agricultural Training Center (BBPP) Lembang.
This study discusses the application of adult learning principles in a food self-sufficient village training for personnel in the Center for Agricultural Training (BBPP) Lembang. The main focus in the study of this problem is formulated in order to: 1) To obtain an application of adult learning principles in the planning of food self-sufficient village training for personnel at the Center for Agricultural Training Lembang? 2) To obtain an application of adult learning principles in the implementation of food self-sufficient village training for personnel in the Center for Agricultural Training Lembang? 3) To obtain an application of adult learning principles in the evaluation of food self-sufficient village training for personnel at the Center for Agricultural Training Lembang? 4) To obtain an application of adult learning principles in a follow-up follow-up training for personnel of food self-sufficient village in Lembang Agricultural Training Center?
Conceptual theoretical foundation used in this study is the concept of non-formal education, training concepts and the concept of adult education.
The method used in this research is descriptive method with qualitative approach, with as many as seven research subjects. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation and triangulation.
vii
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah . ... 6
C. Tujuan Penelitian . ... 7
D. Manfaat Penelitian . ... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi . ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA . ... 10
A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah . ... 10
1. Definisi Pendidikan Luar Sekolah . ... 10
2. Dasar Pendidikan Luar Sekolah . ... 11
3. Fungsi-Fungsi Pendidikan Luar Sekolah . ... 13
4. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah . ... 17
5. Pelatihan Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah . ... 18
B. Konsep Pelatihan . ... 23
1. Pengertian Pelatihan . ... 23
2. Tujuan Pelatihan ... 25
3. Landasan-Landasan Pelatihan . ... 26
4. Komponen Pelatihan . ... 27
5. Manajemen Pelatihan . ... 28
vii
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Konsep Pendidikan Orang Dewasa . ... 35
1. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa . ... 35
2. Pengertian Belajar . ... 36
3. Teori-Teori Pembelajaran Orang dewasa ... 37
4. Asumsi Pendidikan Orang Dewasa . ... 42
5. Kondisi Belajar dan Prinsip-Prinsip Belajar Orang dewasa . ... 43
6. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa . ... 46
7. Penelitian Terdahulu . ... 52
BAB III METODE PENELITIAN . ... 55
A. Lokasi dan Subjek Penelitian . ... 55
1. Lokasi Penelitian . ... 55
2. Subjek Penelitian . ... 55
B. Desain Penelitian . ... 56
1. Tahap Persiapan . ... 56
2. Tahap Pelaksanaan . ... 56
3. Tahap Pelaporan . ... 56
C. Metode Penelitian ... 56
D. Definisi Operasional ... 57
E. Instrumen Penelitian ... 59
F. Teknik Pengumpulan Data . ... 60
1. Wawancara . ... 61
2. Observasi . ... 61
3. Studi Dokumentasi . ... 62
4. Triangulasi data . ... 62
G. Teknik Analisis Data . ... 63
1. Reduksi Data . ... 63
2. Penyajian Data . ... 64
viii
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ... 65
A. Gambaran Lokasi Penelitian . ... 65
B. Gambaran Umum Program Pelatihan . ... 72
C. Deskripsi Hasil Penelitian . ... 74
D. Pembahasan Hasil Penelitian . ... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . ... 124
A. Kesimpulan . ... 124
B. Saran . ... 127
DAFTAR PUSTAKA . ... 129
LAMPIRAN
ix
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri/karakteristik Program pendidikan Luar Sekolah. ...20
Tabel 2.2 Kondisi belajar dan prinsip-prinsip mengajar andragogi. ...43
Tabel 2.3 Penelitian terdahulu ...52
Tabel 4.1 Pelaksana pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur . ...73
x
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
2.1 Bagan komponen-komponen pelatihan. ...27
xi
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Lembaga
3. Lembar Bimbingan Skripsi
4. Kisi-kisi Penelitian
5. Pedoman Wawancara Penelitian
6. Hasil Wawancara Penelitian
1
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian upaya
pembangunan manusia yang berkesinambungan dan dilakukan secara sengaja
untuk meningkatkan kualitas yang dimilikinya, pendidikan memegang peran
penting dalam pembangunan nasional yang mana melalui pendidikan yang baik
akan terlahir manusia Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi
bercirikan tingginya persaingan dalam semua aspek.
Pembangunan dilaksanakan menuntut adanya pelaku utama pembangunan
yang berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana
yang menunjang dan harus memiliki keterampilan, kecakapan dalam berbagai
kegiatan,kegiatan harus saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi
dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Salah satu satu tujuan pembangunan nasional adalah untuk menghadapi berbagai
permasalahan yakni memperkuat kemampuan masyarakat lapisan bawah yang
masih dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan
dan keterbelakangan pendidikan, hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14, menyebutkan
bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dini, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Undang-undang sistem pendidikan nasional diharapkan dapat mendukung
segala upaya untuk memecahkan masalah pendidikan yang pada gilirannya akan
dapat memberikan sumbangan yang signifikan terhadap masalah-masalah makro
bangsa Indonesia khususnya terhadap masalah pengangguran. Dimana
berdasarkan badan pusat statistik tahun 2011(www.bps.go.id), jumlah
pengangguran dilihat dari latar belakang pendidikan diketahui bahwa : 3,37%
2
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SMA; dan 9,95% berpendidikan Perguruan Tinggi, hal tersebut menyatakan
bahwa tingkat pengangguran tertinggi adalah masyarakat yang memiliki tingkat
berpendidikan SMA .
Dalam melakukan suatu Pembangunan nasional diperlukan suatu sumber
daya manusia yang berkualitas yang memiliki keterampilan dan daya saing tinggi
dalam persaingan global. Pendidikan harus dapat mengahasilkan sumber daya
manusia yang tangguh, kreatif, inovatif serta tercipta manusia indonesia yang
beriman dan bertaqwa, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
mampu mengantisipasi kemajuan ilmu dan teknologi tersebut sehingga
menunjang tujuan pembangunan nasional.
Dalam bidang pertanian sangat diperlukan sumber daya manusia yang
profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global yang memiliki keterampilan,
pendidikan, dan berorientasi pada hasil dan nilai tambah produk pertanian, karena
pertanian adalah merupakan leading sektor perekonomian nasional. Permasalahan
yang melilit pertanian saat ini adalah sebagian besar SDM pertanian
berpendidikan tidak tamat SD dan tamat SD (81,7%), sistem alih teknologi masih
lemah dan kurang tepat sasaran, aksesibilitas petani terhadap layanan usaha masih
lemah, serta pembentukan kelembagaan petani masih berorientasi proyek dan
bukan berdasarkan kebutuhan sendiri.
Permasalahan yang paling kompleks adalah masalah pangan, karena
Pangan merupakan kebutuhan mendasar yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup manusia dan harus dipenuhi. Permasalah yang sering kali
kita hadapi ialah mengenai bagaimana menciptakan ketahanan pangan yang kuat
dan mempertahankan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai
216 juta jiwa dengan angka pertumbuhan pertahun sebesar 1,7 % tentunya harus
diimbangi dengan kebutuhan akan bahan pangan yang seimbang. Kebutuhan
pangan tersebut harus pula diimbangi dengan peningkatan produksi pangan.
Namun di indonesia tidak menujukan adanya peningkatan produksi pertanian
sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut kita masih harus mengimpor bahan
3
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kecukupan pangan merupakan hak bagi setiap individu yang telah diatur
dalam perundangan. Dalam UU No.7/1996. Ketahanan Pangan adalah kondisi
dimana terjadi kecukupan penyediaan pangan bagi rumah tangga yang diukur dari
ketercukupan pangan dalam hal jumlah dan kualitas juga adanya jaminan atas
keamanan, distribusi yang merata, dan kemampuan membeli Kebutuhan pangan
nasional di dominasi pada tiga komoditi yaitu padi, jagung dan kedelai.
Kelangkaan pangan disebabkan karena dua hal yaitu kurangnya produksi pangan
dan kelebihan konsumen. Kekurangan produksi disebabkan oleh banyak hal
diantaranya ketidakefektifan penggunaan lahan, rendahnya teknologi, manajemen
infrastruktur yang buruk, minimnya sarana dan prasarana transportasi. Sedangkan
kelebihan konsumen disebabkan oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Masalah pertumbuhan penduduk dapat diminimalisir dengan program “Keluarga Berencana”.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah pangan adalah melalui
pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil dan merata untuk mencapai kemandirian, dan
tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Upaya pembangunan ketahanan
pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat
dengan mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan
pemecahan masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumber
daya alam secara efektif, efesien dan berkelanjutan. Sejak tahun 2006, Badan
Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan desa mandiri pangan yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha
produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan,
peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapat memenuhi
kecakupi gizi rumah tangga .
Salah satu bentuk untuk menciptakan manusia yang memiliki SDM untuk
mencapai tujuan hidupnya dalam memenuhi suatu kebutuhan pangan. Balai Besar
Pelatihan Pertanian Lembang adalah salah satu lembaga yang mengadakan
pelatihan untuk menanggulangi permasalahan panga Dalam UU No. 20 tahun
4
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembaga Kursus atau pelatihan adalah satuan pendidikan nonformal yang berfungsi menyelenggarakan kursus atau pelatihan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Untuk itu kursus dan pelatihan sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan
diharapkan mampu mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan
pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap
kewirausahaan, serta pengembangan kepribadian profesional.
Pembelajaran yang dilakukan oleh balai-balai besar didasarkan atas
pengalaman-pengalaman yang sudah dimiliki oleh peserta didik, hal ini sesuai
dengan konsep pendidikan orang dewasa . Djuju Sudjana (2001: 51) menyatakan
bahwa :
Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi dengan berbagai bahan ajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari sekolah, akademik, universitas, atau magang .
Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang dewasa dalam
lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuanya,
memperkaya pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah
dimiliki, memperoleh cara-cara baru, serta mengubah sikap dan perilaku orang
dewasa. Tujuan pendidikan ini ialah supaya orang dewasa mampu
mengembangkan diri secara optimal dan berpartisipasi aktif, malah menjadi
pelopor di masyarakat, dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus
berubah dan berkembang.
Enam pokok asumsi pendidikan orang dewasa menurut Malclom Knowles
adalah sebagai berikut:
1. Konsep Diri
5
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengarahkan diri sendiri , maka akan menimbulkan penolakan atau reaksi yang kurang menyenangkan. Impikasi kepada proses pembelajaran orang dewasa adalah berkaitan dengan iklim dan suasana belajar yang lebih memungkinkan untuk lebih mandiri dalam memutuskan sesuatu.
2. Pengalaman Hidup
Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seseorang, ia mengumpulkan pengalaman berbagai macam yang berbeda-beda, oleh karena itu, dalam pembelajaran orang dewasa tidak lagi menggunakan cara-cara pembelajaran yang convensional melainkan bertumpu pada pengalaman yang telah dimilikinya. Teknik yang digunakan lebih pada experiantial learning, sehingga, dalam pembelajaran lebih banyak menggunakan teknik diskusi kelompok, brainstroming, praktek dan berbagai macam metoda yang memungkinkan peserta berpartisipasi aktif mengaitkan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan.
3. Kesiapan Belajar
Asumsinya bahwa setiap individu semakin matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan lagi ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik melainkan karena tuntutan perkembangan atau perubahan tugas dan peranan sosialnya. Hal ini berimplikasi pada materi belajar yang akan diikuti, agar sesuai dengan kebutuhan peranan sosialnya. 4. Orientasi Belajar
Orientasi belajar pada orang dewasa lebih berpusat kepada pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa merupakan kebutuhan untuk bisa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam kehidupan keseharian, terutama berkaitan dengan peran kerja atau peran sosialnya. Implikasinya adalah sifat materi pembelajaran orang dewasa lebih bersifat praktis dan dapat segera di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Kebutuhan Pengetahuan
Orang dewasa perlu mengetahui dasar dan latar belakang mereka perlu mempelajari sesuatu, sebelum mereka bener-benar mempelajarinya. Implikasinya, dalam pembelajaran orang dewasa perlu adanya tujuan dan latar belakang yang jelas mengapa suatu materi pembelajaran peru dipelajari. 6. Motivasi
Selain termotivasi oleh motivasi eksternal (misalnya pekerjaaan yang lebih baik, promosi, gaji lebih tinggi, dan lain-lain). Yang paling penting adalah dorongan motivasi internal (misalnya keinginan untuk meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan rasa percaya diri, quality of life dan lain sebagainya).
Berkenaan dengan kondisi tersebut maka Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang menerapkan prinsip belajar orang dewasa dalam
pembelajarannya. Karena peserta yang dominan berusia dewasa memiliki
6
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu orang dewasa peserta dapat meningkatkan SDM dan meningkatkan
kemandirianya, melalui pelatihan desa mandiri pangan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha
produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan,
peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapa memenuhi
kecakupi gizi rumah tangga. Peneliti tertarik untuk mengamati tentang bagaimana
penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi
aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang .
B. Identifikasi dan perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dilakukan identifikasi
masalah, terdapat beberapa masalah yaitu:
1. Peserta yang mengikuti pelatihan merupakan hasil identifikasi kebutuhan
latihan yang dilakukan oleh pihak balai.
2. Peserta pelatihan bersifat heterogen selain laki-laki dan perempuan dan
tingkat umur yang bermacam-macam, sehingga ada keanekaragaman yang
ad diantara peserta pelatihan.
3. Balai besar pelatihan pertanian lembang menggunakan metode berbeda
dengan lembaga-lembaga lainya yaitu dengan menggunakan metode yang
lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam.
4. Widyaiswasa di balai besar pelatihan pertanian lembang memiliki tingkat
pendidikan dan keahlian yang berbeda-beda sehingga memiliki metode
pembelajaran yang berbeda-beda yaitu antara lain metode partisipatif dan
7
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini “BAGAIMANA PENERAPAN PRINSIP
BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI
PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN
PERTANIAN (BBPP) LEMBANG ”.
Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis
membatasi permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan
pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang?
2. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan
pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang?
3. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan
desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang?
4. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut
pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah
diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran mengenai :
1. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.
2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.
3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri
8
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.
D. Manfaaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
informasi yang didasarkan hasil kajian yang bersifat konseptual dan temuan
otentik di lapangan tentang penerapan prinsip belajar orang dewasa di Balai
Besar Pelaatihan Pertanian Lembang . Oleh karena itu temuan dari penelitian
ini secara teoritis diharapkan mmemberikan manfaat untuk kajian lebih lanjut
bagi pengembangan penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam rangka
penyelenggaran program pelatihan di Indonesia.
2. Dari segi praktisnya, manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini
antara lain:
a. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan literatur tentang proses
pembelajaran penerapan prinsip belajar orang dewasa di balai besar
pelatihan pertanian lembang.
b. Bagi peneliti diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai proses pembelajaran penerapan prinsip belajar orang dewasa di
balai besar pelatihan pertanian lembang.
E. Struktur Organisasi
BAB I : Pendahuluan di dalamnya terdapat latar belakang masalah,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
struktur organisasi.
BAB II : Kajian Pustaka di dalamnya terdapat kerangka pemikiran, yang
membahas teori tentang Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan
desa mandiri pangan bagi aparatur.
BAB III : Metodologi Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses
9
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV : Hasil penelitian meliputi gambaran tentang lembaga penelitian,
gambaran umum penyelenggara pelatihan, gambaran responden penelitian,
deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil
penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti
55
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP )
Lembang yang beralamat di Jalan Kayuambon No.82 Lembang, Bandung
Barat-Jawa Barat 40791.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam proses
pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang. Kedudukan subjek penelitian pada penelitian ini
sangat penting karena data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh
peneliti. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi
sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian
(Sugiyono 2010:298 ).
Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan pada purposive sample
yang bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu pemilihan subjek penelitian
dimaksudkan pada maksud tertentu dan pemilihan informan yang diambil oleh
peneliti dengan alasan bahwa informan tersebut dianggap dapat dipercaya oleh
peneliti dengan maksud menggali serta mendapatkan informasi data yang
diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai penerapan prinsip
belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur , yaitu
tiga peserta pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur, dua orang widyaiswara,
sebagai pemateri, dan dua orang pengelola pelatihan desa mandiri pangan bagi
aparatur.
56
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Dalam tahap ini merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian.
Dimana pada tahap ini peneliti pertama-tama menyusun rancangan penelitian
yang disebut proposal penelitian dan pedoman wawancara serta pedoman
observasi kemudian dibimbingkan dan di konsultasikan kepada dosen
pembimbing untuk di setujui. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan
untuk mendukung penelitian, peneliti memilih lokasi di Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang yang berlokasi di Jalan Kayuambon No.82 Lembang,
Bandung Barat, Jawa Barat. Setelah menentukan tempat penelitian peneliti
membuat surat izin untuk melakukan penelitian di lembaga tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini adalah dimana dilakukan pencarian informasi
data secara mendalam, dengan mengenal objek penelitian yang lebih mendalam
yang dilakukan dengan wawancara dan observasi, dalam wawancara peneliti
menggunakan pedoman wawancara yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah keseluruh data diperoleh , makan
peneliti melakukan analisis data.
3. Tahap Pelaporan
Setelah data terkumpul secara keseluruhan, maka dilakukan laporan
penelitian yang sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan, laporan
penelitian ini merupakan hasil penelitian yang akan dianalisis dan dideskripsikan
kemudian dibahas berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang
muncul dalam proses penelitian sehingga dapat di tarik kesimpulan berdasarkan
hasil tersebut.
C. Metode Penelitian
Metode peneltian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono ( 2012:3 ). Untuk menentukan metode
57
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu fokus penelitian yang memerlukan data-data dengan kontak langsung antara
peneliti dengan narasumber atau informan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
meneliti mengenai masalah berkaitan penerapan prinsip-psrinsip belajar orang
dewasa pada pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan
Pertanian ( BBPP) Lembang.
Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode deskriptif. Menurut Arikunto ( 2003:309 ) metode deskriptif merupakan
metode penelitian yag dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
status gejala yang ada yaitu, keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu
variabel, gejala atau keadaan yang ada dilapangan. Pada penulisan skripsi ini yang
dimaksudkan metode deskriptif ini penulis hanya mendeskripsikan atau
menggambarkan. Pada penulisanya pun diarahkan pada pengumpulan dan
penyusunan data mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa.
Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:1) pendekatan kualitatif yaitu
pendekatan yang digunakan untuk meliti pada kondisi objek yang alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrumren kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara trianggulasi ( gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasi
penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah
dalam penulisan maka penulis memberikan penjelasan sebagai berikut :
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan
Bagi Aparatur.
1. Pendidikan orang dewasa adalah keseluruhan proses pendidikan yang
diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak,
yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah,
akademik dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang
58
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memperkaya pengetahuanya, dan menngakibatkan perubahan pada sikap dan
perilakunya dalm prespektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan
partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang
dan bebas. Adapun 6 asumsi dari pendidikan orang dewasa adalah : Konsep
diri, pengalaman hidup, kesiapan belajar, orientasi belajar, kebutuhan belajar
dan motivasi.
2. Pelatihan desa mandiri pangan adalah Desa mandiri pangan adalah pelatihan
desa atau kelurahan yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem
ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi pangan dengan
memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
3. Perencanaan prinsip belajar orang dewasa yaitu proses mempersiapkan
serangkaian keputusan yang akan dilakukan berkaitan dengan upaya
pencapaian tujuan. Didalam proses ini, terlibat pula proses perumusan tujuan,
mempersiapkan alternatif tindakan, dan mendesain program pencapaian tujuan
yang akan dicapai itu. Isi dari perencanaan diantaranya yaitu identifikasi
kebutuhan belajar, perumusan tujuan pembelajaran, penyusunan materi,
penentuan strategi pembelajaran, perencanaan fisik, psikologis dan
kelembagaan, sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan
pelatihan, keberlanjutan pembelajaran, sumber lokal dan non lokal ( pemateri),
hubungan antara pemateri dengan peserta, pemanfaatan sumber-sumber
belajar.
4. Pelaksanaan prinsip belajar orang dewasa yaitu merupakan implementasi
rencana atau program yang telah dibuat dalam proses perencanaan. Isi dari
pelaksanaan ini meliputi, Fasilitator dan peserta pelatihan, waktu dan tempat
pelatihan, sarana dan prasarana, metode pembelajaran, materi, biaya pelatihan,
proses mengawali pelatihan, penerapan prinsip belajar orang dewasa, penerapa
asumsi pendidikan orang dewasa, Konsep diri, pengalaman hidup, kesiapan
belajar, orientasi belajar, kebutuhan belajar dan motivasi, pengembangan dan
59
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Evaluasi pembelajaran dan pelatihan yang dikemukakan Syamsu mappa (1984)
dalam Sudjana ( 2000: 267 ) evaluasi sebagai kegiatan yang dilakukan untuk
menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program. Sedangkan tujuan
evaluasi menurut Anderson ( 1978 ) dalam Djuju Sudjana ( 2000: 270-275 )
mengemukakan bahwa tujuan mengacu pada pengambilan keputusan, yakni
dalam rangka menyediakan masukan bagi pengambilan keputusan tentang
perencanan, kelanjutan, perluasan, penghentian, dan modifikasi program serta
penggunaan dan pengembangan landasan ilmiah yang mendasari proses
penilaian. Indikator evaluasi meliputi, bentuk evaluasi, aspek evaluasi,
evaluator.
6. Tindak lanjut penerapan prinsip belajar orang dewasa yaitu upaya untuk
meningkatkan dan mennyempurnaan program yang telah selesai dilaksanakan
menjadi sebuah program baru yang lebih baik. Aspek isdikator diantaranya
yaitu bentuk bimbingan, proses bimbingan dan hasil bimbingan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diperlukan agar memudahkan pada proses penelitian
dalam pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri yang meneliti berbgai sumber data, sumber data pada penelitian
ini dapat berupa manusia, benda, situasi, kejadian, data, perilaku, dan berbagai
bentuk dokumentasi. Penelitian kualitatif harus mempunyai adaptabilitasi yang
tinggi, sehingga peneliti dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di
tempat penelitian dengan cara pengamatan dan wawancara terkait pelaksanaan
pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang. Hal ini didasarkan oleh pedoman wawancara yang telah
disusun peneliti.
Dalam penyusunan instrumen penelitian ini, terdapat beberapa tahap
penyusunan instrumen yang dilakukan oleh peneliti yaitu :
1. Menyusun kisi-kisi penelitian
Penyusunan kisi-kisi penelitian disusun secara sisematik sesuai dengan
60
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bentuk matrik untuk memudhkanya. Sedangkan matriks atau kolom-kolom
penelitian berisi pertanyaan penelitian, aspek penelitian, indikator, sumber data,
serta alat pengumpul data.
2. Menyusun pedoman wawancara
Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun
pedoman wawancara dimana didalamnya berisikan pedoman wawancara yang
akan di tanyakan kepada narasumber atau informan. Pedoman wawancara ini
dimaksudkan agar memudahkan dalam proses pelaksanaan wawancara agar
pertanyaan-pertanyaan lebih terarah dan sistematis sesuai dengan apa yang ingin
di cari.
3. Menyusun pedoman observasi
Sebelum melakukan observasi, peneliti terlebih dahulu menyusun
pedoman observasi dimana didalamnnya berisi aspek-aspek yang akan
diobservasi, pedoman observasi dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan observasi dilapangan.
F. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian. Tujuanya adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan observasi. Melalui teknik pengumpulan data tersebut diharapkan
dapat saling melengkapi sehingga informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan
penelitian. Untuk mengetahui dan mengumpulkan data-data yang diperlukan,
maka digunakan pengumpulan data sebagai berikut :
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam suatu penelitian
dalah wawancara karena dengan teknik ini seorang peneliti dapat melakukan
61
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebenarnya maupun didalam situasi buatan.hal ini dilakukan untuk menggali
informasi lebih banyak sehingga informasi tersebut akan lebih akurat.
Wawancara dilakukan dengan beberapa subjek penelitian, yaitu satu orang
penyelenggara diklat desa mandiri pangan bagi aparatur, dua orang pihak
widyaiswara dan dua orang peserta pelatihan . wawancara dilaksanakan dari bulan
april sampai september 2013 kepada pihak penyelenggara, widyaiswara serta
peserta pelatihan. Waktu wawancara disesuaikan dengan waktu luang informan,
jadwal wawancara yang telah dilaksanakan adalah pada bulan mei dengan salah
satu pihak widyaiswara selanjutnya wawancara akan dilaksanakan pada bulan juli
sampai september.
Aspek-aspek yang diwawancarakan dalam penelitian ini terkait tentang
penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur, Waktu yang
dibutuhkan untuk wawancara berbeda-beda, hal ini didasarkan oleh kebutuhan
dan kelengkapan yang ingin dicapainya.
2. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik mengamati secara langsung untuk
melihat gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP )
Lembang .
Sedangkan manfaat observasi menurut patton dalam Nasution ( 1988 )
dalam Sugiyono ( 2013:67 ), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai
berikut :
a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks
data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat memperoleh pandangan
yang holistik atau menyeluruh.
b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan indukafif, jadi tidak
dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif
62
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak
diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena
telah dianggap biasa dan karena itu tidakk akan terungkap dalam wawancara.
d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan
terungkap oleh responden dalam wawancara karena persepsi responden,
sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
e. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya megumpulkan daya yang
kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana
situasi sosial yang diteliti.
Waktu pelaksanaan observasi oleh peneliti yaitu selama kegiatan berlangsung
yaitu dari tanggal 14 – 22 mei 2013.
3. Studi Dokumentasi
Teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya yaitu
teknik dokumentasi. Menurut Sugiyono ( 2013:83 ) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar atau
karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari wawancara dan
observasi akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung dokumen yang
menunjang. Teknik dokumentasi ini dilakukan penulis untuk memperoleh data
mengenai daftar hadir peserta desa mandiri pangan bagi aparatur, photo-photo
kegiatan program pelatihan desa mandiri pangan di Balai Besar Pelatihan
Pertanian ( BBPP ) Lembang.
4. Triangulasi Data
Sugiyono (2013: 83) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data, triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Karena peneliti penggunakan teknik triangulasi data, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
63
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama
(Sugiyono, 2013: 83).
G. Teknik Analisis Data
Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Sedangkan yang dijelaskan oleh Bogdan dalam Sugiyono ( 2010:334 )
yang menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada
orang lain.
Langkah-langkah yang di tempuh peneliti dalam menganalisis data pada
penelitian ini meliputi :
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian,
meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul
dari catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005). Mereduksi data berarti membuat
rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari
tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Reduksi data
dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih dan dipilah sesuai dengan
kebutuhan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam mereduksi data setiap
peneliti dipandu oleh pertanyaan penelitian yang harus dijawab berdasarkan data.
Bagi peneliti pemula, reduksi data dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman
sejawat atau orang yang dipandang ahli dalam bidangnya.
2. Penyajian Data
Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun
64
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram
alur (flow chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk
tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini, peneliti berusaha
menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan
dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara
menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang
sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan
penelitian.
3. Penarikan Kesimpulan
Setalah dilakukan reduksi dan display data, maka kegiatan yang
selanjutnya dikerjakan adalah membuat kesimpulan data yang telah diperoleh.
Pada penarikan kesimpulan peneliti menyampaikan ringkasan hasil yang di
anggap penting dan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan bahasa
124
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran
berdasarkan atas temuan atas hasil penelitian dan uraian-uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah penelitian yaitu: “Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar
Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang.
A.Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis pada
BAB IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan
desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang
dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur dilakukan
dengan memperhatikan kondisi objektif, sumber-sumber, peluang dan
permasalahan dan penyertaan pihak terkait.
Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur meliputi analisis terkait kebutuhan belajar yaitu
didasarkan atas asumsi bahwa peserta pelatihan akan belajar secara efektif
apabila semua komponen program pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan
belajarnya, selanjutnya perumusan penentuan tujuan pembelajaran dilakukan
secara bersama dalam proses perencanaan partisipatif yaitu melibatkan peserta
dalam suatu proses merumuskan tujuan belajar, sedangkan penyusunan materi
pembelajaran dilihat dari ketertarikan peserta pelatihan terhadap materi yang
disampaikan, kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta pelatihan, dan
kesamaan tingkat dan lingkup pengalaman antara pemateri dan peserta. Penentuan
strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta,
125
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perencanaan psikologis dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan
kelembagaan senantiasa menjalin hubungan kerja sama dan mitra kerja yang erat
dengan lembaga atau instansi bidang pertanian.
Sedangkan Sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan
pelatihan, serta keberlanjutan pembelajaran ini ditujukan pada kegiatan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pengetahuan, dan keterampilan serta
profesi, sumber lokal dan non lokal (pemateri) berasal dari Widyaiswara dan
instansi-instansi terkait serta hubungan antara pemateri dengan peserta adalah
sebagai mitra kerja.
2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan
desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang.
Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur dapat dilihat dari keterlibatan semua pihak dalam
menjalankan pelaksanaan pelatihan, hal ini meliputi : fasilitator dan peserta
pelatihan, waktu dan tempat diselenggarakanya pelatihan, sarana dan prasana,
metode pembelajaran, materi pembelajaran pelatihan dan biaya pelatihan.
Sedangkan penerapan prinsip belajar orang dewasa dapat dilihat dari
proses pembelajaran yaitu, tentang cara mengawali proses pembelajaran pelatihan
sesuai dengan pembelajaran orang dewasa, penerapan prinsip belajar orang
dewasa di BBPP Lembang telah sesuai dengan asumsi pendidikan orang dewasa
yaitu Asumsi konsep diri, asumsi pengalaman hidup, asumsi kesiapan belajar,
asumsi orintasi belajar, asumsi kebutuhan pengetahuan dan asumsi motivasi, serta
dilakukan pengembangan dan strategi dalam pembelajaran dan pemantauan
disiplin belajar.
3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Lembang
Evaluasi penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur yaitu evaluasi untuk perbaikan dan kemajuan
126
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan melakukan test awal dan akhir, serta aspek-aspek yang dievaluasi yaitu
aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan sedangkan yang menjadi evaluator
adalah semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pelatihan yaitu peserta,
pengelola dan widyaiswara, instrumen evaluasi berupa wawancara atau bentuk
soal pilihan ganda atau essay. Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perubahan perilaku, peningkatan kinerja,
kecepatan dan ketepatan melaksankan tugas yang efektif dan efisien. Sedangkan
widyaiswara mengarahkan diri dalam belajar mandiri pada peserta yaitu dengan
pendekatan orang dewasa, untuk mengetahui apakah peserta menjadi pribadi yang
tanggung jawab atau tidak setelah diarahkan ke arah perubahan.
4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan
desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang
dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur telah
sesuai konsep pendidikan orang dewasa.
Yaitu tindak lanjut dilakukan dengan melakukan pendekatan bimbingan
secara personal, hal ini dapat dilihat dari bentuk bimbingan yaitu dengan
memberikan materi bimbingan lanjutan sesuai dengan pelatihan yang diikiutinya
dan mengarahkan agar mendapatkan hasil yang baik, proses bimbingan dilakukan
diwilayah kerja peserta untuk memberikan materi tambahan terkait kekurangan
peserta dan hasil bimbingan yang dirasakan oleh peserta yaitu terjadinya
peningkatam kualitas kerja dan sangat membantu dalam membina kelompok tani.
serta tentang inisiatif peserta setelah mengikuti pelatihan dan penerapan materi
yang diaplikasikan setelah kegiatan pelatihan. Hal ini dilakukan secara efektif
dikarenakan bisa menjamin keberlanjutan belajar peserta pelatihan dengan
127
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.Saran
Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai penerapan prinsip belajar
orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar
Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang, maka berikut diungkapkan beberapa saran
yang diharapkan berguna bagi semua pihak.
1. Pihak Lembaga Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang
a. BBPP Lembang sebagai lembaga diklat bertaraf nasional dan internasional
diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan pelatihan dengan tujuan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dalam
bidang pertanian.
b. Dalam penerapan prinsip belajar orang dewasa diharapkan pihak
widyaiswara BBPP Lembang dapat mempertahankan dan
mengembangkan apa yang kini telah diterapkan.
c. Diadakan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur lanjutan sebagai
tahap lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Hal ini berguna selain dapat
menambah pengetahuan peserta , juga untuk meningkatkan kemampuan
peserta.
2. Pihak pengelola
Pihak pengelola yang merupakan panitia-panitia pelaksaan pelatihan desa
mandiri pangan bagi aparatur. harus dapat mempertahankan sistem pengelolaan
dan mengembangkan apa yang kini telah dijalankanya.
3. Widyaiswara
a. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, diharapkan widyaiswara bisa lebih
baik lagi dalam menggunakan prinsip belajar asumsi pendidikan orang
dewasa dalam pelatihan dengan memperhatikan asumsi-asumsi pendidikan
orang dewasa.
b. Widyaiswara harus lebih baik lagi dalam penetapan jadwal pelatihan, agar
tidak ada lagi perubahan jadwal pelatihan.
c. Kerja sama antara widyaiswara dengan peserta harus dipertahankan bahkan
128
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Peseta Pelatihan
a. Pada saat pembelajaran peserta harus lebih baik lagi dari segi disiplin,
motivasi, kepemimpinan, kerjasama dan prakarsa.
b. Peserta hendaknya bisa adaptasi dan berbaur dengan peserta lainya. Hal ini
dilakukan agar peserta dapat dengan cepat bertukar pengalaman dengan
peserta lainya.
c. Hendaknya ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh pada
saat mengikuti pelatihan, bisa diimplementasikan dengan baik dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pelaksanaan pelatihan dapat
129
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.
Ayi Olim. (2013). Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Orang Dewasa.
Bandung: Tidak diterbitkan.
Ayi Olim. (2013). Modul Manajemen Pendidikan Orang Dewasa (POD).
Bandung: Tidak diterbitkan.
Balai Besar Pelatihan Pertanian. (2013). Panduan Diklat Desa Mandiri Pangan
bagi Aparatur. Bandung: Tidak diterbitkan
Brookfield, S. (1984). Adult Learners, Adult Education and Adult the Community.
New York: Columbia University.
Depdiknas, (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional. Bandung
Ginting, A (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan
Pelatihan.Bandung: Humaniora
Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: ALFABETA.
Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).
Bandung: ALFABETA.
Kartika, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta
Sudjana. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Pekembangan,
130
Abdul Rakhman Hakim, 2013
Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Suprijanto, H. (2009). Pendidikan Orang Dewasa Teori hingga Aplikasi. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Internet :
Ayi Olim. (2011). Andragogi. [Online]. Tersedia:
http://ayiolim.wordpress.com/2011/03/09/andragogi/. [ 1 juli 2013 ]
________, (2013). Aparatur. [Online]. Tersedia :
http://artikata.com/arti-319371-aparatur.html. [1 juli 2013]
Fairuze. (2013). Pembelajaran Orang Dewasa-Andragogi. Tersedia:
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/01/pembelajaran-orang-dewasa-androgogi/. [27 juni 2013].
_______, (2013). Teknik Analisis Data. Tersedia:
http://frenndw.wordpress.com/2011/03/15/teknik-analisis-data/. [ 2 juli 2013]
Hutapea. (2010). Ketahanan Pangan dan Teknologi Produktivitas Menuju
Kemandirian Pertanian Indonesia. Tersedia: ejournal.perhepi@gmil.com.
[ 5 juli 2013].
Syukron. ( 2013). Teknik Analisis Data Penelitian. Tersedia: