PEMBINAAN KEHAMPUAN PROFESIONAL
DOSEN YUNIOR UNIVERSITAS PASUNDAN
B A N D U N G
(STUDI KASUS TENTANG PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN YUNIOR OLEH JURUSAN, FAKULTAS DAN UNIVERSITAS
PADA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG)
TESIS
Diajukan unfcufc memenuhi sebagian
dari pereyaratan memperoleh Gelar Magister
Pendidikan Bidang Studi Adminietrasi Pendidikan
Inetitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
OLEH
TATI HERIATI NO. POKOK: 8932100
PROGRAM P A S C A S A R J A N A
I N S T I T U T KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DISETUJUI OLEH PEMBIMBING
UNTUK MENGIKUTI UJIAN TAHAP It
PROF. DR. ACHMAD SANU5I. S.H. M-F-A
PEMBIMBING I
PROF-DR-H.M. FAKRY GAFFAR. M-ED
PEMBIMBXNG-TI
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
ABSTRAK
Tesis ini berjudul Pembinaan Kemampuan Profesional
Dosen Yunior UNPAS, dengan fokus penelitian s Bagaimanakah
kegiatan pembinaan kemampuan profesional dosen yunior UNPAS
dilaksanakan ? Adapun hal-hal yang dibahas, berkenaan dengan
fokus penelitian, mencakup s aspek-aspek yang dibina dari
dosen yunior, tujuan pembinaan terhadap aspek-aspek tersebut,
bentuk pembinaannya serta kecenderungan kemampuan dosen
yunior setelah memperoleh
pembinaan-Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode
deskripsi ana 1 isis yang pada prinsipnya bersif at kua 1 itat:i.f ,,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara,
observasi dan studi dokumentasi serta dilengkapi dengan
format, isi an yang harus diisi oleh dosen yuinior dalam rangka
memperoleh data tentang frekuensi dan bentuk/jenis pembinaan
yang pernah diikuti- Data tersebut, diolah dan dianalisis
selama maupun setelah data tersebut. d ikumpulkan, oleh k arena
-nya data tersebut. bersifat ten tat if.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, pertama
aspek-aspek yang dibina dari dosen yunior mencakup berbagai aspek
penguasaan, yakni: penguasaan ilmu, penguasaan metodologi dan
keterampilan mengajar, penguasaan metodologi dan praktek
penelitian serta penguasaan dalam metodologi pengabciian pada
masyarakat- Penetapan aspek-aspek tersebut didasarkan bukan
atas analisis kebutuhan secara khusus, namun lebih didasarkan
atas kesimpulan umum tentang keadaan dosen PTS,, kemudian
dianqkat menjadi suatu permasalahan dan dimasukan ke dalam
rencana pengembangan pad a rencana incluk pengembangan (RIP)
UNPAS-Keelua, tujuan yang ingin dicapai dengan pembinaan
terhadap aspek-aspek tersebut di atas, secara umum untuk me-ningkatkan kemampuan profesional dosen yunior Unpas, dan se~
cara khusus adalah untuk memantapkan dan meningkatkan pengu
asaan aspek-aspek tertentu sesuai dengan aspek-aspek yang
dibina-Ketiga, dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka
dilakukan pembinaan dalam bentuk s pembinaan oleh dosen se
nior (khususnya dalam tugas-tugas mengajar), studi Ian jut,
penataran, seminar, lokakarya, diskusi-diskusi serta dileng-kapi dengan upaya pengembangan secara mandiri dengan bentuk
dan intensitas yang
bervariasi-Keempat, kecenrierungan kemampuan dosen yunior UNPAS
dalam melakukan tugas-tugasnya, terutama dalam tugas mengajar
dapat dianggap memadai, hanya dalam melakukan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. cenderung masih kurang
memadai-Sesuai dengan permasalahan dan hasil penelitian ini,
maka kegiatan pembinaan kemampuan profesional dosen yunior
UNPAS,, masih memerlukan penanganan secara profesional, bila
perlu dibentuk suatu tim untuk membuat program pembinaan yang
bersifat komprehensif- Kemudian di tiap Fakultas jug a membuat
program pembinaan khusus yang mengacu pada program umum tadi
sesuai dengan kebutuhan dan warns Fakultas masing-masing»
Dengan dem ikian prog ram pembinaan dapat di1aksanak an dan
dapat mempero1eh hasi1 secara maks ima1»
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB« I PEMDAHULUAN
A - L a t a r B e 1a I-:: a n g M a s a 1 a h
B- Perumusan Masalah »»»
C• Def i n i s i 1s t i1 a h « - « .
D- Tujuan Penelitian
-«-E- Kerangkan Berpikir - ...
BAB- II TINJAUAN PUSTAKA
A- Tugas Pokok Dosen
B - H u b u n g a n D o s e n Ei e n :i. or de n g a n
Dosen yunior ...
Halaman
1 1
I V v 11
i i i
;•: i v ;•; v
10
1 1
.1.7
19
C« P ek e r ja an D o sen S e l::» a g a i P ro f e s i »
D. Profesionalisasi Dosen ...
-E- Konsep-konsep Pembinaan
F- Has i1 Pen e1i tian Y an g Re1e va n
BAB- III PROSEDUR PENELITIAN
A « Data ,,»«...«» - »«...»».»..« .
B « P o pu 1a s i D an Samp e 1 P e ne 1 it ia n C- Metoda Penelitian
D- Sumber Dan Alat Pengumpul Data
E« Tahap PeI ak sanaan Pene1i ti an
F • Va 1 :i. d i tas Pene I i t i an ...-•
(3 - Pen g o 1ah an Dan An a 1 is is Da ta
-BAB. IV HASH.... PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASH.... PENELITIAN
1. Aspek-aspek Y an g D ib in a Da r i Dosen
yun ior
-S- Tujuan Yang Ingin Dicapai
-3- Kegiatan Pembinaan
h- Kecenderungan Kemampuan Dosen
Yun ior
;< i
£+6
57
6h
94
101
:l. OS
105
:l. 06
1 OS
109
111
.114
B. PEMBAHASAN
:l. . Aspek-•• aspek Yang D ib ina Dari Dosen
yun ior » » • *
S- Tujuan Yang Ingin Dicapai ...
3- Kegiatan Pembinaan l1^"'
4 . K ec: e n d e r u ng an K e m a mpu an D o s en
Yun i or - •
-135
138
16.1.
BAB- V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A- Kesimpulan --• ''S'r','
B - Rekomendasi - - » > • ... 188
DAFTAR BACAAN 197
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Tabel rencana penambahan jumlah dosen tetap
untuk tahun 1987 - 199S 5
2. Jumlah dan komposisi dosen tetap dan tidak
tetap'pada tahun
1992/1993
6
3. Jumlah sampel penelitian berdasarkan
kedu-duk an jabatan :l-°^
4. Sampel penelitian berdasarkan
pangkat/go-long an •'•0j"
5- Jumlah dosen tetap yang sedang dan telah
mengikuti program studi Ian jut RO
DAFTAR GAMBAR
No«
1. Kerangka taerpikir
2. Pola hubungan dosen senior dengan dosen
yunior
3. Pola hubungan dosen senior dengan dosen
yunior pada golongan 11 I/a
4. Pola hubungan dosen senior dengan dosen
yunior pada golongan III/b
5. Pola hubungan dosen senior dengan dosen
yunior pada golongan III/c
x i v
Hal.
40
/.,.4
DAFTAR LAMPIRAN
1 - Su ra t Kepu tus an pene tapan pemb imb ing
2- Format isian
3- Pedoman wawancara dengan pejabat strutural
4 - P ed oman w a w an c a ra de ng an do sen s e n io r
5- Pedoman wawancara dengan dosen yunior
6- Pedoman observasi
7 - Kr ite r ia umum kemampuan p rofesi ona1
8- salinan keputusan MENPAN No.059/MEMPAM/1987
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sektor pendidikan merupakan potensi yang strategik
untuk pembangunan masa depan yang lebih baik. Dalam era ting
gal landas, pembangunan nasional diarahkan kepada pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya, oleh karena itu pembangunan di
bidang pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan manusia yang
mampu membangun. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan pen
didikan nasional dirumuskan sebagai berikut.
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
ke-hidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampiIan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UUSPN
No-2/1989)-Perguruan tinggi merupakan bagian dari sistem pendidi
kan nasional,mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam
pembangunan nasional, karena pada saat ini bangsa Indosensia
telah sampai pada tahap mempersiapkankemampuan untuk tinggal
landas. Reran serta perguruan tinggi dalam pembangunan nasio
peng-ajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Universitas Pasundan, merupakan salah satu perguruan
tinggi swasta di Bandung yang didirikan pada tanggl 14 Novem ber 1960 oleh Yayasan Universitas Pasundan. Pada saat
ber-dirinya, Unpas memiliki dua Fakultas, masing-masing Fakultas
Hukum dan Fakulas Sosial Politik. Fakultas Hukum terdiri dari
Jurusan Hukum Perdata dan Hukum Pidana, sedangkan Fakultas
Sosial Politik terdiri dari Jurusan Administrasi Negara dan
Administrasi Niaga.
Pada tahun 1961, dibuka kembali Fakultas Teknologi
yang
terdiri
dari Jurusan Teknologi Makanan
dan
Teknologi
Produksi yang kemudian berubah menjadi Jurusan Teknik Indus-tri. Jurusan Teknologi Makanan merupakan bidang studi baru di
indonesia, dan Unpas satu-satunya penyelenggara pendidikan di
bidang tersebut.
Setelah UNPAS berjalan dua tahun serta telah dilakukan
evaluasi oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka mu-lai tanggal 11 November 1962, semua Fakultas di lingkungan Unpas jurusannya dinyatakan memiliki status
terdaftar-Pada tahun 1964, UNPAS kembali memperoleh kepercayaan
yang lebih tinggi dari pemerintah, yaitu dengan diperolehnya status diakui untuk ijazah sarjana muda bagi Fakultas Hukum
dan Fakultas Sosial Politik- Sejak itu Unpas mengalami
per-kembangan yang cukup pesat, sampai saat ini Unpas memiliki
bervariasi dari mulai terdaftar, diakui dan disamakan.
Dalam pelaksanaannya, UNPAS mengacu pada tujuan umum
pendidikan tinggi, namun disamping itu, Unpaspun mengemban
misi dan tujuan khusus, yaitu memadukan ilmu pengetahuan,
teknologi, budaya serta agama secara harmonis,maka dalam me-ngembangkan misi tersebut. UNPAS dilengkapi dengan lembaga-lembaga yang mempunyai warna khusus seperti Lembaga Peneli tian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Lembaga Kebudayaan dan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam (LPPSI). Kedua lembaga yang terakhir merupakan warna khusus, di mana
perguruan tinggi lain tidak
memilikinya-Falsafah dasar yang dianut oleh UNPAS adalah mengakui
bahwa kebahagian adalah rakhmat Allah SWT dan merupakan hak
seluruh umat manusia- Oleh karena itu Unpas bermaksud membawa
kehidupan masyarakat. Indonesia kearah kebahagiaan yang
diri-dloi oleh Allah SWT dengan jalan meningkatkan kehidupan masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni dan agama dalam keberadaannya selalu berlandaskan pada
pancasila dan undang-undang dasar <UUD) 1945.
Secara operasional, penyelenggaraan pendidikan tinggi
selain mengacu pada kebijakan-kebijakan pemerintah, juga
me-rujuk kepada rencana induk pengembangan (RIP) dibuat. Dalam
RIP periode 1987-1992, salah satu sasaran utamanya adalah
ingin meningkatkan produktivitas dengan tetap melakukan usaha
permasa-lahan permasapermasa-lahan yang ada, yakni selalu rendahnya
produkti-vitas baik secara kuantitas maupun kualitas- Hal ini
disebab-kan oleh berbagai faktor di antaranya, masih terbatasnya
sa-rana pendidikan, kurangnya tenaga pengajar tetap, dan masih perlunya ditingkatkan kemampuan profesional tenaga pengajar
tetap yang ada.
Langkah UNPAS pada lima tahun terakhir sekarang ini,
masih tetap berupaya pada sekitar upaya kuantitatif, yakni penambahan sejumlah dosen tetap dan penambahan sarana fisik termasuk pembangunan fisik, sedangkan usaha peningkatan ke mampuan profesional dosen belum ditangani secara frofesional dan merata. Prioritas utama sebagaimana tercantum dalam RIP
yang sedang berlaku, yaitu penambahan jumlah dosen dan penam bahan sarana fisik, maka realisasinya dengan mengangkat dosen
Yayasan sesuai dengan kemampuan yang ada, menerima bantuan dosen dari pemerintah (Kopertis) serta tetap memanfaatkan do sen luar biasa- Adapun penambahan sarana fisik mengadakan
alat-alat pendidikan dan membangun ruangan perkuliahan, labo-ratorium serta penambahan sejumlah mebeler baik dengan dana
sendiri ataupun menerima bantuan dari pemerintah. Dengan upa
ya tersebut, khususnya penambahan jumlah dosen, maka sampai
saat ini jumlah dosen tetap hampir mendekati jumlah yang
diharapkan pada rencana, yaitu mencapai jumlah 146 (seratus
dosen. Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi perkembangan
jumlah dosen, dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut
ini-TABEL LI RENCANA PENAMBAHAN JUMLAH DOSEN TETAP UNTUK TAHUN 1987 - 1992
FAKULTAS
PROYEKSI PERKEMBANGAN JUMLAH DOSEN TETAP
87/88 88/89 89/90 90/91 91/92
DS MHS DS MHS DS MHS DS MHS DS MHS
HUKUM SOSPOL TEKNIK EKONOMI KEGURUAN 17 15 18 12 24 1469 1734 1781 1646 1521 20 18 21 15 27 1510 1705 1763 1733 1741 24 22 25 19 31 1538 1678 1746 1801 1941 29 27 36 24 36 1556 1653 1729 1855 2121 34 32 30 29 41 1567 1629 1721 1898 2287
JUMLAH 86 8151 101 8452 121 8704 146 8914 171 9037
Sumber 8 Rencana induk pengembangan (RIP) periode 1987-1992
Catatan.8
Rasio
dosen
tetap
dengan
mahasiswa
pada
tahun
1987/1988 adalah 1 : 95, diharapkan setelah adanya penambahan
jumlah dosen pada tahun 1991/1992 menjadi 1 : 50.
Berdasarkan proyeksi perkembangan jumlah dosen tetap
tersebut,
maka target yang ingin dicapai
hampir
mendekati.
Walaupun jumlah dosen tetap sudah bertambah, tetapi pada
pe-laksanaan penyelenggraraan pendidikan, Unpas belum dapat man
diri. Unpas masih tetap memanfaatkan dosen luar biasa wa
laupun
tidak
sebanyak
sebelumnya- Dosen
luar
biasa
yang
[image:16.595.56.502.114.707.2]to
tinggi
negeri, praktisi dan pegawai dari instansi lain
yang
memiliki
hubungan dengan pembinaan suatu mata kuliah-
Jenis
pengajar yang berasal dari instansi lain dan praktisi, mereka
adalah para pegawai Departemen Kehakiman yang turut
mengajar
pada
Fakultas Hukum, sedangkan dari Praktisi
adalah
mereka
yang memiliki kemampuan khusus dibidang tertentu, seperti
me-ngenai
kesenian dan kebudayaan, mereka dipercaya untuk
mem-bina mata kuliah yang berhubungan dengan kesundaan (khususnya
membina
mata kuliah Ilmu Budaya Sunda). Mengenai jumlah
dan
komposisi dosen Unpas baik tetap maupun luar biasa, dapat
di-lihat pada tabel 1-2 berikut
ini-TABEL 1.2 JUMLAH DAN KOMPOSISI DOSEN TETAP
DAN TIDAK TETAP PADA TAHUN 1992/1993
FAKULTAS
DOSEN GOL. III DOSEN G0L0N6AN IV
YAY KOP LB J ML YAY KOP LB JML
HUKUM 5 10 30 45 6 - 38 44
SOSPOL 10 19 38 67 4 2 21 27
EKONOMI 16 6 58 80 — 1 24 25
TEKNIK 13 11 81 105 1 1 44 46
KEGURUAN 8 28 67 103 3 2 55 60
JUMLAH 52 74 274 400 14 6 182 202
Tabel 1.2 di atas, menunjukan jumlah dan komposisi do
sen
Unpas. Ditinjau dari jenisnya, dosen Unpas
dapat
[image:17.595.62.499.172.583.2]tetap Yayasan, dan dosen luar biasa (dosen tidak
tetap)-Ditinjau dari statusnya, maka dosen Unpas terdiri dari: dosen
tetap dan dosen tidak tetap. Apabila dilihat dari segi
golongan dan kepangkatannya, maka dosen UNPAS terdiri dari
dosen senior yang memiliki golongan dan kepangkatan IV/a ke
atas, dan dosen yunior yang memiliki golongan 11 I/a sampai
dengan
III/d-Berdasarkan tabel di atas pula, ternyata jumlah dosen
tidak
tetap lebih besar dari pada jumlah dosen tetap,
yaitu
taerbanding antara 456 :146 atau 3 il> Dari sejumlah 456 orang
dosen tidak tetap, sebagian besar (274) orang adalah dosen
yunior. Demikian jumlah dan komposisi dosen UNPAS.
Sejalan dengan upaya penambahan jumlah dosen tetap, secara setahap-demi setahap, UNPAS melakukan upaya pembinaan terhadap dosen tetap yang ada melalui berbagai programnya serta melibatkan berbagai pihak dengan tujuan untuk me
ningkatkan kualitas kemampuan profesional para dosennya. Pentingnyapeningkatan kualitas kemampuan profesional dosen,
sangat dirasakan mengingat tuntutan masyarakat yang semakin
hari semakin meningkat serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin cepat.
Disadari pula bahwa dosen dalam kehidupan kampus,
merupakan kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya pro gram pendidikan yang dijalankan, oleh karena itu dosen me
yang diharapkan. Dalam kaitan ini Oteng Sutisna (1987)
dalam
bukunya Administrasi Pendidikan (Dasar tearitis untuk praktek
profesional) mengemukakan bahwa "kualitas program
pendidikan
taergantung tidak hanya pada konsep-konsep program, tapi juga
pada
person!1
pengajar yang mempunyai kesanggupan
dan
ke~
inginan
untuk
berprestasi". Tanpa personil yang
cakap
dan
efektif, program pendidikan yang dibangun atas konsep-konsep
yang cerdas serta dirancang dengan telitipun belum dapat
men-jamin keberhasiIan - Jadi konsep yang baik, program yang
aku-rat untuk menyelenggarakan pendidikan belum menjamin keber
hasi Ian, akan tetapi yang paling penting adalah personil
pe-ngajarnya cakap dan profesional- Kemampuan profesional
dise-butkan sal ah satu syarat. yang hendaknya dimiliki oleh setiap
dosen disamping kemampuan lainnya seperti kemampuan sosial
dan kemampuan pribadi (Rochman Natawidjaja, 1980).
v Kemampuan profseional sebetulnya sudah mulai
dikem-bangkan sejak masa persiapan, yang dikenal dengan fase pen
didikan (pre-service education). Pada fase ini , menurut
Fakry Gaffar (1987), sumberdaya manusia dibina dan
dikem-bangkan segenap potensinya seperti pengetahuannya, sikapnya
dan keterampilannya. Melalui lembaga pendidikan tenaga kepen-didikan (LPTK) kemampuan-kemampuan tersebut. diintroduksi dan
didesiminasikan melalui suatu proses pendidikan dan proses
belajar yang tepat- Selanjutnya fase peningkatan, di mana do
kemampuan tersebut secara berangsur-angsur
dimantapkan-Dalam memantapkan kemampuan tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai cara, baik melalui pengembangan secara
mandiri atau pengembangan oleh Universitas secara terlembaga.
Tujuan semua ini pada akhirnya bermuara pada peningkatan kua
litas kemampuan kearah
profesional-B. PERMASALAHAN
1- Identif iJcasi Masalah
Berdasarkan data kuantitatif dosen UNPAS pada tabel
1.2 bagian terdahulu, menunjukan- bahwa dosen tetap lebih
sedikit jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dosen luar
biasa- Dosen tetap yang berjumlah 146 (seratus empat puluh
enam) sebagian besar (126 orang) adalah dosen yunior. Dilihat.
dari segi pengalaman kerjanya berkisar antara 2 (dua) sampai
6 (enam) tahunan, sedangkan golongannya terdiri dari golongan 11 I/a sampai dengan Ill/d- Khusus bagi mereka yang baru
memiliki pengalaman kerja minimal dan baru menginjak pangkat
dan golongan 11 I/a, dalam menjalankan tugasnya (mengajar)
banyak
yang telah diserahi tanggung jawab penuh
oleh
dosen
seniornya, Dengan kondisi dosen yunior seperti tersebut,
ternyata mengundang keluhan dari para mahasiswa. Mahasiswa
seolah-olah kurang merasa yak in akan kemampuan
profesional-nya.
Keluhan
tersebut,
ternyata
tidak
saja
datang
dari
10
mereka para dosen yunior. Mereka merasakan, bahwa dalam me lakukan tugas akademik masih memiliki banyak kekurangan dan belum mantap. Dengan kata lain, terdapat kesenjangan antara tuntutan kemampuan yang seharusnya dimiliki dengan kemampuan
para dosen yunior yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
merasa tertarik untuk. mengadakan suatu penelitian mengenai
kegiatan pembinaan kemampuan profesional dosen yunior
UNPAS-2- PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah pokok yang menjadi fokus penelitian dan
pembahasan tesis ini sebagai
berikut-Bagaimana kegiatan pembinaan kemampuan profesional dosen
yunior UNPAS dilaksanakan ?
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka rumusan
umum penelitian di atas dirinci ke dalam rumusan masalah yang
lebih khusus dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai
berkut.
(1) Aspek-aspek apakah yang dibina dari dosen yunior UNPAS ?
(2) Apa tujuan dari kegiatan pembinaan tersebut ?
(3) Bagaimana bentuk pembinaan tersebut dilakukan?
(4) Bagaimana kecenderungan kemampuan profesional dosen
11
C- DEFINISI ISTILAH
Agar tidak terjadi kesalah pahaman di dalam memahami tesisi ini, terlebih dahulu penulis kemukakan beberapa
definisi istilah yang penting dan berkaitan dengan pokok
masalah penelitian- Untuk lebih jelasnya mengenai istilah-istilah tersebut, didefinisikan sebagai
berikut-1.Profesi, adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keakhlian dari para anggotanya. Pekerjaan tersebut
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak me
miliki keakhlian. Keakhliannya diperoleh melalui suatu pen didikan atau latihan pra-jabatan sebelum seseorang menja
lankan profesinya atau menjalani in-service training setelah
ia menjalani profesinya.
2- Profesional, adalah penampilan seseorang dalam me
lakukan pekerjaannya sesuai dengan profesinya. Bila seseorang
dalam menjalankan pekerjaannya belum atau tidak sesuai dengan tuntutan profesinya, maka dikatakan tidak
profesional-3- Profesionalisasi, adalah proses peningkatan
Kuali-fikasi atau kemampuan para anggota profesi dalam mencapai
kriteria yang standar dalam penampilan sebagai anggota profe
si .
4- Tugas Pokok, adalah suatu sasaran yang dinyatakan
secara umum yang dibebankan kepada seseorang untuk dicapai
dan sebagai landasan dalam menyelenggarakan kegiatan
12
5- Kemampuan, adalah penampilan seorang dosen dalam
melakukan tugas akademik sebatas kesanggupannya, sesuai de
ngan
penetahuan,
keterampilan dan
pengalaman
yang
diper
olehnya.
Kemampuan yang dimiliki ini dapat menunjukkan
kri-teria profesional atau sebaliknya bergantung pada
kesesuaian
antara penampilan dengan standar atau kriteria tuntutan tugas
yang
telah ditetapkan. Bila penampilannya dalam
melakukakan
tugas
akademik sesuai dengan kriteria tuntutan
tugas,
maka
dosen tersebut dapat dikatakan profesional, bila belum se
suai, artinya dosen belum dapat dikatakan profesional dan ma
sih
perlu ditingkatkan (profesionalisasi) sehingga
mencapai
kriteria yang telah ditentukan dan dosen dinyatakan pro
fesional atau memiliki kemampuan profesional.
6- Kemampuan profesional, merujuk pada penampilan do
sen dalam melakukan tugas akademiknya sesuai dengan ketentuan
yang telah ditentukan- Kriteria yang dijadikan ukuran
secara
umum dan konseptual dikemukakan oleh Fakry Gaffar dalam
pembahasan
mengenai
Performance
Based
Teacher
Education
(PBTE) f
meliputi
"content knowledge, behavior
skills,
dan
human relations skills".
Content knowledge adalah materi pengetahuan yang harus
dimiliki oleh guru/dosen, sedangkan behavior skills adalah
keterampilan teknis yang diperlukan dalam fungsi mengajar-Human relations skills menyangkut
13
fungsi mengajar hubungan ini dibina dengan manusia
binaannya
(murid/mahasiswa). Beliau menjelaskan bahwa human relations
biasanya
selalu diuraikan dalam kerangka suatu sistem
nilai
tertentu dan biasanya bersifat abstrak serta sukar untuk di
bina.
Secara lebih khusus, mengenai kriteria kemampuan pro
fesional ini dijabarkan ke dalam 10 kompetensi atau kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru
(Depdikbud,1986),
yaitu
: kemampuan menguasai landasan
pendidikan,
menguasai
buku pelajaran, mengelola program belajar mengajar, mengelola
kelas, mengelola interaksi belajar mengajar, menggunakan
me
dia dan sumber belajar, menilai hasil belajar murid, mengenai
fungsi
dan program bimbingan dan penyuluhan
serta
memahami
prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk kepentingan
peng-ajaran dan mengenai serta menyelenggarakan administrasi
pen
didikan. Ketentuan lain yang merupakan suatu kriteria kemam
puan
profesional, khususnya bagi tenaga pengajar
pada
per
guruan
tinggi, merujuk pada keputusan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
yang tertuang pada
keputusan
no.059/1987,
pasal
3 ayat 1 sampai dengan 5 mengenai tugas
pokok
dosen
(secara lebih jelas terlampir).
Dari beberapa konsep di atas, dapat dijelaskan kembali
bahwa
dosen memiliki kemampuan secara profesional,
bila
ia
mampu melakukan tugas akademiknya sesuai dengan tuntutan
tu
de-14
ngan
hal di atas, dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok
kegiatan sebagai berikut- Pertama, kemampuan profesional
da
lam
melakukan pendidikan dan pengajaran. Tugas
pertama
ini
mencakup kegiatan-kegiatans membuat persiapan pengajaran
(merumuskan tujuan pengajaran, mendeskripsikan materi peng
ajaran, mendisain kegiatan belajar mengajar, menentukan media
dan sumber belajar serta mendisain instrumen evaluasi), me
lakukan proses belajar mengajar (menyampaikan materi penga
jaran, memjimpin dan membimbing kegiatan belajar, mengatur
su-asana belajar, menetapkan urutan kegiatan belajar dan
meng-gunakan
waktu), dan melakukan evaluasi (menyusun soal,
mem
berikan skor dan mentransformasikan skor menjadi
nilai)-Kedua, kemampuan profesional dalam melakukan penelitian, maka
hendaknya
dosen mampu melakukannya secara cermat dan
akurat
melalui tahap-tahap sesuai dengan kaidah yang berlaku-
Dalam
hal ini Rochman Natawidjaja (1980) menjelaskan bahwa, dalam
melakukan
penelitian hendaknya melalui tiga
tahapan,
yakni
(1) menyusun rancangan penelitian, (2) melaksanakan
opera-sional penelitian, dan (3) melaporkan hasil penelitian.
Un
tuk kepentingan menganalisis kemampuan profesional dalam
ke
giatan
penelitian, maka garis-garis besar kemampuan di
atas
dirinci lebih lanjut. menjadi butir-butir kemampuan sebagai
berikut. Merancang penelitian terdiri dari kegiatan-kegiatan
(memilih topik, membatasi masalah, merumuskan tujuan, meru
po-15
pulasi dan sampel, memilih metoda, teknik
serta membuat
ins-trumen penelitian). Kemampuan dalam melakukan operasional pe
nelitian terdiri dari kegiatan-kegiatan pengumpulan data,
pengorganisasian
data dan pengolahan data, sedangkan
kemam
puan dalam melaporkan hasil penelitian terdiri dari
menyusun
kerangka laporan, menyusun bahan dan menggunakan bahan
rujukan
-Ketiga, kemampuan dalam melakukan pengabdian pada
masyarakat, yaitu kemampuan dalam menghayati bidang ilmu yang
dimiliki, mengkomunikasikan kepada masyarakat dengan berbagai
metoda yang dipahami masyarakat. serta mengapl ikasikannya
dalam bentuk nyata guna kepentingan masyarakat.
7- Kemampuan mengajar, adalah kesanggupan dosen dalam menyusun rencana pengajaran, menampilkan pengajaran,
menjelaskan materi, memberi respons terhadap aksi
mahasiswa,
membimbing serta berinteraksi dengan mahasiswa dan melakukan
evaluasi hasil
belajar-8- Kemampuan meneliti, adalah kesanggupan seorang
dosen dalam menyusun rancangan penelitian, melakukan opera
sional penelitian dan melaporkan hasil penelitian secara
maksimal sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian yang
berlaku-9. Kemampuan melakukan pengabdian pada masyarakat,
adalah kesanggupan dosen dalam mengadakan pendekatan kepada
masyarakat, menyusun materi penyuluhan dan mengkomunikasikan
se-hingga dapat dipahami oleh masyarakat.
10- Pembinaan, adalah semua kegiatan yang dirancang
untuk meningkatkan kemampuan individu dalam rangka men
jalankan tugasnya secara efektif. Dalam hal ini William B.
Castetter (1981) menjelaskan bahwa "Development includes all
activities designed to increase an individual ability to
perform assignments effectively, whatever the role and what
ever the level at which they are performed". Kegiatan pem
binaan ini dapat dilakukan oleh lembaga dengan menggunakan
pendekatan formal, ataupun dapat pula dilakukan secara man diri dengan menggunakan informal sebagaimana dikemukakan oleh Castetter sebagai berikut, "Development, is focused on two kinds of activities: (l)those specifically planned and admi
nistrated by the school system (formal approaches), and (2)those initiated by personnel (informal approaches)".
11. Dosen yunior, adalah tenaga pengajar pada pergu
ruan tinggi yang memiliki golongan dan kepangkatan 11 I/a hingga Ill/b dan menduduki jabatan fungsional sebagai asis-ten ahli madya dan asisten ahli- Dalam menjalan fungsinya,
dosen tersebut membantu tugas-tugas dosen senior dalam mela
kukan tridarma perguruan tinggi, atau ditugaskan oleh dosen
yu-17
nior atau asisten.
12- Dosen Senior, adalah tenaga pengajar pada per
guruan tinggi yang memiliki golongan kepangkatan IV ke atas,
dan memiliki jabatan fungsional Lektor hingga Guru besar- Da
lam melaksanakan fungsinya secara mandiri, dari mulai mela
kukan tugas mengajar, meneliti dan pengabdian pada masya
rakat. Tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya, menurut ke
putusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara no-59/1987, pasal 3, ayat 3, 4 dan 5, tentang tugas pokok dosen, adalah
membina tenaga pengajar (dosen) yang lebih muda- Tugas inilah
hingga ia menempatkan diri sebagai dosen senior.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1- TUJUAN PENELITIAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis pelaksana
an pembinaan dosen yunior UNPAS yang dilakukan oleh Dosen se
nior, pimpinan Fakultas dan pimpinan Universitas, sehingga
diperoleh gambaran nyata tentang permasalahan dan
pemecah-annya guna meningkatkan dayaguna dan hasilguna kegiatan
pembinaan dosen yunior di Universitas Pasundan Bandung.
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk men
deskripsikan dan menganalisis tentang : aspek-aspek yang di
bina dari dosen yunior UNPAS, tujuan pembinaan terhadap
men-18
deskripsikan dan menganalisis tentang kemampuan dosen yunior
UNPAS yang telah memperoleh atau mengikuti program pem
b i n a a n .
2-MANFAAT PENELITIAN
Secara teoritik penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan bagi upaya pengembangan wawasan ilmu administrasi pendidikan, khususnya dalam mengembangkan
administrasi personil perguruan
tinggi-Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembinaan sumberdaya manusia, khususnya
bagi pemantapan kegiatan pembinaan dosen yunior UNPAS oleh
dosen senior, pimpinan Fakultas dan pimpinan Universitas
serta mempunyai nilai terapan bagi pelaksanaan pembinaan dosen di perguruan tinggi swasta (PTS)
lainnya-E- KERANBKA BERFIKIR
Gambar 1. di bawah ini merupakan Kerangka berfikir
penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan pembinaan yang di
lakukan baik oleh lembaga maupun pengembangan secara mandiri,
diawali dengan menentukan aspek-aspek yang akan dibina, tu
juan pembinaan serta bagaimana bentuk pembinaannya.
[image:29.595.66.515.69.552.2]19
melakukan tugas-tugasnya> Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram/gambar di bawah
ini-P E M B I N A
LEMBAGA
Jurusan
Fakultas
Universitas
fr KEGIATAN PEMBINAAN
ASPEK YANG DIBINA
Berbagai penguasaan
TUJUAN PEMBINAAN
Umum: Peningkatan kemam puan profesional.
Khusus: Peningkatan a s
-pek-aspek
tertentu-BENTUK PEMBINAAN:
-Pembinaan dosen yunior
oleh dosen senior.
-Penataran, seminar,dis
kusi «
-Studi lanjut
-Pengemb- secara mandiri
GAMBAR 1. KERANGKA BERPIKIR
f H A S I L
[image:30.595.67.531.170.569.2]BAB. Ill
PROSEDUR PENELITIAN
A- DATA YANG DIPERLUKAN
Penelitian ini memerlukan sejumlah data yang dikem
bangkan berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus peneli
tian, selanjutnya dijabarkan dalam bentuk beberapa pertanya
an penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab
I-Data yang diperlukan sehubungan dengan permasalahan
tersebut adalah hal-hal sebagai
berikut-1- Aspek-aspek yang dibina dosen yunior, mencakup: rencana
pembinaan dosen tetap UNPAS baik yang tertulis maupun ti
dak tertulis dalam rangka meningkatkan kemampuan mengajar,
meneliti dan kemampuan dalam melakukan pengabdian pada
masyarakat-8. Tujuan pembinaan, mencakup: tujuan umum dan tujuan khusus.
3- Kegiatan pembinaan mencakup: bentuk pembinaan yang diran
cang dan dilakukan oleh lembaga dan pengembangan secara
mand i ri
-4. Kecenderungan kemampuan dosen, mencakup: kemampuan dosen
dalam melakukan tugas mengajar, meneliti dan melaksanakan
1 02
pengabdian pada masyarakat.
B- POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dan sampel dalam penelitian ini meliputi subyek yang memiliki karakter sesuai dengan kegiatan pembina an kemampuan profesional dosen yunior. Oleh karena itu, popu
lasi dan sampel penelitian ini bersifat purposif dan disebut
dengan sampel purposif. Populasi yang dimaksud adalah seluruh dosen yunior dan dosen senior di lingkungan Universitas Pasundan, para pimpinan Fakultas dan pembantu Dekan bidang
akademis serta pembantu Rektor bidang akademis- Sedangkan
sampel penelitian ini terdiri dari 15 (lima belas) orang do
sen yunior, 10 (sepuluh) orang dosen senior, para pembantu Dekan bidang akademis di lingkungan Universitas Pasundan yang berjumlah 5 (lima) orang serta pembantu rektor bidang aka
demis dan seorang pembantu Rektor.
Beberapa alasan mengapa mengambil sampel seperti di
atas adalah, pertama jumlah jurusan yang ada di lingkungan
Universitas adalah 15 (lima belas) jurusan- Jadi setiap ju
rusan diambil satu orang dosen yunior- Kedua, sampel dosen
senior jumlahnya tidak sama dengan jumlah dosen yunior
se-103
dangkan pelaksanaannya secara penuh ddilakukan oleh dosen yu nior. Adapun alasan lain yang berkenaan dengan terbatasnya
pengambilan sampel ini, juga disebabkan karena keterbatasan kemampuan, waktu dan dana yang tersedia. Demikian beberapa
alasan tentang pengambilan sampel.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam ten
tang permasalahan yang dikemukakan, maka dalam penelitian ini, pengambilan datanya dilakukan secara snow ball, artinya
dari satu informan disarankan untuk menghubungi informan la
innya agar data yang diperoleh menjadi lebih lengkap- Dengan
demikian informan lain (sebagai anggota sampel) adalah para
pembantu dekan bidang akademis dan pembantu rektor bidang akademis- Sesuai dengan jumlah Fakultas yang ada, maka jumlah
sampel pimpinan Fakultas adalah 5 (lima) orang pembantu Dekan bidang akademis serta seorang pembantu rektor yang membidangi
masalah akademis- Untuk lebih jelasnya, mengenai jumlah dan
ini-TABEL 3-1 JUMLAH SAMPEL PENELITIAN BERDASARKAN
KEDUDUKAN JABATAN
J A B A T A N J U M L A H
DOSEN YUNIOR DOSEN SENIOR
PEJABAT STRUKUTRAL
15
10
6
J U M L A H 31
104
Untuk melihat secara jelas berdasarkan pangkat dan golongan
sampel penelitian tersebut, dapat dilihat pada tabel 3-2 berikut
[image:35.595.49.523.125.605.2]ini-NO 1 2-3 4 5 6 7 8 9
TABEL 3-2 SAMPEL PENELITIAN BERDASARKAN
PANGKAT DAN GOLONGAN
105
J A B A T A N PANGKAT/GOL J U M L A H
Dosen Yunior Dosen Senior Dosen Senior Dosen Senior Dosen Senior Pembantu Dekan I Pembantu Dekan I Pembantu Dekan I Pembantu Rektor I
_L
I l l / a
IV/a IV/b IV/c IV/d III/c Ill/d IV/a IV/a
J U M L A H
15 6 2 1 1 2 2 1 1 31
C- METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis,
yaitu dengan cara mendeskripsikan aspek-aspek yang dibina dari dosen yunior, kemudian mendeskripsikan tujuan dilaku-kannya pembinaan terhadap aspek-aspek tersebut, dan selanjut nya mendeskripsikan bentuk kegiatan pembinaan kemampuan pro fesional dosen yunior dan akhirnya mendeskripsikan kecen
UNPAS-.06
Untuk memperoleh data tentang hasl-hal di atas,
peneliti mengadakan wawancara dengan para pimpinan
Fakultas,
dosen yunior, dosen senior dan pimpinan Universitas- Untuk
melengkapi data tersebut, maka dilakukan pula observasi kelas
dan observasi lapangan dalam rangka program
pengabdian-Data yang diperoleh dari lapangan tersebut, kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik analisis kualitatif seperti yang akan diuraikan pada bagian selan
jutnya-
untuk kemudian disimpulkan sebagai kesimpulan
hasil
penelitian-D- SUMBER DAN ALAT PENGUMPUL DATA
Sumber data di sini dimaksudkan sebagai sesuatu, baik
manusia maupun dokumen yang memungkinkan data dapat diperoleh dengan menggunakan alat dan teknik
tertentu-Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam pene litian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan berba gai teknik, yaitu observasi, studi dokumentasi dan wawancara,
Untuk memperoleh data mengenai aspek-aspek yang dibina dari dosen yunior, dan tujuan pengembangan, pertama-tama pe
neliti mengadakan studi dokumentasi terhadap rencana pembi
(RIP) UNPAS dan rencana operasional Yayasan Pendidikan Tinggi
Pasundan, kemudian dilanjutkan dengan wawancara dengan pim
pinan Fakultas, dalam hal ini pembantu Dekan I dan dengan
pembantu Rektor
I-Untuk memperoleh data tentang kegiatan pembinaan, pe
neliti mengadakan wawancara dengan para dosen yunior, dosen
senior, para pembantu Dekan I dan pembantu Rektor I- Untuk
melengkapi k data yang diperlukan, maka selanjutnya peneliti mengadakan studi dokumentasi terhadap laporan kegiatan aka
demik tahunan UNPAS- Sedangkan untuk memperoleh data tentang
kecenderungan dosen dalam melakukan tugas-tugasnya, peneliti
mengadakan observasi kelas, observasi ke lapangan pada saat
dosen yunior melakukan pengabdian pada masyarakat, kemudian
mengadakan studi dokumentasi terhadap satuan acara per
kuliahan (SAP), beberapa soal yang telah diberikan dalam
rangka ujian tengah semester (UTS) dan beberapa hasil pene
litian dosen yunior. Untuk menggali data yang belum di
peroleh, maka ditambah dengan wawancara dengan para dosen
108
E- TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan,
yaitu tahap orientasi, eksplorasi (studi pendahuluan) dan
member
chek-Tahap orientasi, adalah tahap di mana peneliti menga
dakan observasi dan pembicaraan dengan pembantu rektor bidang
akademis, para pembantu dekan bidang akademis, dekan dan
beberapa prang dosen yunior dan dosen senior- Tahap ini
dilakukan pada bulan September 1991, selanjutnya
mengkonsul-tasikan dengan Koordinator Bidang Studi Administrasi Pendidi
kan FPS IKIP
Bandung-Tahap eksplorasi, dilakukan pada bulan september
hingga akhir oktober 1991, pada tahap ini peneliti mulai
mengumpulkan data awal dengan cara mengadakan wawancara
dengan dosen yunior, dosen senior, para pembantu dekan bidang
akademis dan pimpinan Universitas (pembantu rektor bidang
akademis) mengenai proses pembinaan yang berjalan di Unpas,
termasuk di dalamnya mengenai kemampuan profesional yang
dimiliki oleh dosen yunior- Kegiatan ini dilakukan pada bulan
desember 1991.
Tahap member chek, yaitu setelah peneliti mengadakan
109
laporan lapangan sementara yang akan dicek kebenarannya oleh
subyek penelitian- Tujuan melakukan member chek. adalah untuk
menguji validitas, reliabilitas dan objektivitas data yang
diperoleh. Dengan kata lain data yang telah terkumpul
dikon-formasikan kepada subyek penelitian untuk menguji kebenaran
data. Selanjutnya hasil lapangan sementara ini
dikonsultasi-kan kepada dosen pembimbing untuk memperoleh saran dan infoi—
masi yang lebih luas- Atas hasil konsultasi ini, peneliti
dianjurkan untuk menggali lebih dalam tentang data yang
kurang lengkap. Akhirnya, peneliti kembali lagi ke lapangan
bulan januari hingga april
1992-F- VALIDITAS PENELITIAN
Validitas adalah membuktikan bahwa apa yang diamati
peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi
dalam dunia
nyata-Validasi penelitian ini dilakukan dengan cara
memper-penjang waktu observasi, yaitu dari bulan mei hingga bulan
agustus 1992- Namun dari hasil yang telah dirangkum, ternyata
masih ada data yang belum tergali, maka observasi dilakukan
kembali pada bulan agustus hingga September
I J. u
melakukan triangulasi, yaitu mencek kebenaran data dan
penaf-siran data yang diperoleh dengan cara membandingkannya dengan
pendapat atau data yang diperoleh dari sumber lain yang bukan
menjadi populasi atau sampel penelitian- Sumber informasi
yang dimaksud adalah dosen senior lain yang bukan informan
atau sampel penelitian, kemudian mengadakan member chek, di
mana peneliti menanyakan kepada subyek penelitian tentang
hasil penelitian (catatan lapangan) yang diperoleh apakah apa
yang dilaporkan peneliti sesuai tidak dengan maksud subyek
peneliti (informan). Selanjutnya membicarakan dengan
pembim-bing dan teman-teman mengenai data dan tafsiran data yang
dibuat bagi keperluan analisis
selanjutnya-G- PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Berdasar kepada konsep analisis data kualitatif, maka
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan
mengikuti pedoman sebagai
berikut-Selama dilakukan proses pengumpulan data, peneliti
membuat catatan lapangan secara lengkap dan rapi, kemudian
merangkumnya baik hasil observasi, wawancara maupun studi
dokumentasi. Selanjutnya, mengadakan member chek terhadap
11
serta mengadakan audit trail terhadap rangkuman hasil studi
dokumentasi dan sekaligus mengadakan triangulasi untuk menda-patkan keabsahan data. Hasil dari kegiatan-kegiatan di atas, peneliti mengadakan perbaikan rangkuman laporan sehingga data
yang diperoleh sesuai dengan yang dimaksud subyek penelitian.
Rangkuman yang telah diperbaiki, kemudian diberi kode dan
dikelompokan ke dalam beberapa kelompok. data sesuai dengan
permasalahan yang dikemukakan- Dalam pelaksanaannya, pemberi an kode ini dapat berulang-ulang sesuai dengan perkembangan
proses perolehan data. Akhirnya peneliti memberi komentar
secara umum terhadap hasil penelitian dan diberikan pula
komentar khusus terhadap bagian
tertentu-Setelah seluruh data terkumpul, kemudian diadakan
reduksi data dengan merangkum laporan lapangan tersebut dan selanjutnya mencatat hal-hal pokok sesuai dengan fokus pene
litian. Hasil laporan lapangan tersebut disusun secara
siste-matis berdasarkan kategori dan klasifikasi tertentu dan
akhirnya membuat display data dalam bentuk uraian (deskripsi) sehingga •hubungan antara data yang satu dengan yang lainnya
keseluruhan-BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A- KESIMPULAN
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasannya
serta kajian kepustakaan yang relevan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan yang penyajiannya sesuai dengan fokus penelitian
seperti telah dirumuskan sebelumnya- Adapun kesimpulan
terse-taut adalah seperti deskripsi di bawah
ini-Aspek yang dibina dari dosen yunior UNPAS mencakup
segenap segi-segi tridarma perguruan tinggi dan langsung ber
kaitan dengan tugas utama sehari-hari dosen- Penetapan
aspek-aspek tersebut, belum didasarkan atas suatu analisis khusus
yang dapat memproyeksikan kebutuhan akan jumlah, kualifikasi dan penguasaan-penguasaan yang diharapkan- Ditetapkannya
aspek-aspek tersebut baru didasarkan atas kesimpulan umum
terhadap karakteristik dosen-dosen yunior
PTS-Tujuan pembinaan terhadap aspek-aspek tersebut, secara
konseptual telah dirumuskan secara umum, namun secara khusus
baru tersirat dari ungkapan-ungkapan lisan para pimpinan
Fakultas, pimpinan LP, pimpinan LPM dan pimpinan Universiatas
yang dalam hal ini dikemukakan oleh Pembantu Rektor I- Tujuan
1.85
umum adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional dosen
dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan tujuan khusus adalah
untuk peningkatan kemampuan dosen dalam penguasaan ilmu,
penguasaan meotodolgi dan keterampilan mengajar, penguasaan
metodologi dan praktek penelitian serta penguasaan dalam
metodologi pengabdian pada
masyarakat-Penetapan aspek-aspek dan tujuan pembinaan, seluruhnya didasarkan pada karakteristik umum dosen PTS, kemudian diangkat ke dalam rencana induk pengembangan (RIP) dan ren
cana operasional Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan, yang se
cara khusus terdapat pada bagian rencana pengembangan tenaga pengajar- Jadi UNPAS dalam rangka melakukan program-program pembinaan tersebut telah didasarkan pada rencana pengembangan
secara umum (makro), namun rencana khususnya (mikro) bagi
setiap Fakultas yang memiliki ciri dan karakteristik berbeda
satu sama lainnya belum
ada-Meskipun rencana pembinaan secara mikro sebagai suatu
strategi dalam rangka mencapai tujuan pembinaan tersebut,
belum ada, tetapi seluruh Fakultas telah menjalankan
program-program pembinaan. Beberapa program tersebut. terdiri atas: pembinaan dosen yunior oleh dosen senior, program studi
lanjut, penataran/pelatihan, seminar, lokakarya dan diskusi
kelompok•
ti-1 86
dak melakukan pembinaan sebagaimana mestinya. Dengan model pembinaan yang kurang efektif ini, dapat diambil makna secara
positif, yakni dapat mempercepat proses kedewasaan pada diri
dosen yunior.
Program studi lanjut merupakan program terbuka yang
dapat. diikuti oleh siapa saja, dengan menentukan pilihan bi
dang yang ingin dipelajarinya sendiri- Meskipun kesempatan untuk mengikuti program tersebut dibuka seluas-luasnya, namun
angka partisipasinya masih tetap rendah- Hal ini dapat
disimpulkan bahwa program studi lanjut belum memasayarakat di
kalangan UNPAS.
Program penataran/pelatihan, seminar, lokakarya dan diskusi-diskusi yang diselenggarakan UNPAS maupun instansi lain, dirasakan sebagian dosen yunior dapat memberikan sum bangan yang memadai dalam menyelesaikan sebagian tugas-tugasnya, terutama tugas mengajar dan belum berarti bagi pe
ningkatan kemampuan meneliti dan melakukan pengabdian pada
masyarakat. Ini berarti program-program tertentu sudah baik
dan perlu dilanjutkan penyelenggaraannya- Akan tetapi ada
juga sebagian dosen yunior yang merasakan program-program
pembinaan yang diikutinya kurang efektif, karena kurang relevan dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan pandangan kedua
sisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa program-program
pembinaan yang telah diselenggarakan belum menyentuh kepada
pembinaan
tertentu yang telah dapat membantu
menyelesaiakan
sebagian tugas
dosen-F'engembangan secara mandiri, telah dilakukan oleh seluruh dosen yunior UNPAS dengan intensitas, frekuensi dan
taentuk yang taervariasi- Kegiatan membaca paling menonjol dan
paling
banyak
dilakukan dosen
yunior,
sedangkan
kegiatan
penataran,
seminar
dan diskusi, terutama
banyak
dilakukan
oleh dosen-dosen yang memiliki banyak kesempatan (dosen yang
hanya melaksanakan tugas sehari-hari mengajar saja) dan ku
rang
dapat diikuti oleh para dosen yunior yang memangku
ja
batan struktural- Berdasarkan fenomena di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan secara mandiri meru
pakan
program yang paling efektif serta menyentuh
kebutuhan
dosen yunior secara
langsung-Kecenderungan kemampuan dosen yunior UNPAS dalam
melakukan tugas-tugasnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti:
kemampuan
dasar, latar belakang
pendidikan
serta
pengalaman
dalam
mengikuti bertaagai program
pembinaan
dan
pendidikan tambahan lainnya, terutama dalam melakukan tugas
mengajar.
Dalam
kemampuan yang satu itu
telah
ditamp ilkan
oleh dosen yunior cukup memadai, tetapi tidak demikian halnya
dengan
kemampuan
meneliti
dan
melakukan
pengabdian
pada
masyarakat, kemampuan tersebut masih lemah, terutama dalam
mengangkat
masalah menjadi rumusan masalah,
mengolah
data,
1 88
data yang ada menunjukkan bahwa pengalaman mengikuti program
pembinaan
yang berkenaan dengan kegiatan penelitian
seperti
penataran dan sesekali mengikuti lokakarya cukup banyak- Oleh
karena itu dapat disimpulkan, bahwa program-program pembinaan
dalam bentuk penataran dan lokakarya mengenai metodologi
penelitian dan metodologi pengabadian pada masyarakat. masih
belum dapat. memberikan arti dalam peningkatan kemampuan di
taidang tersebut, dengan kata lain program-program tersebut
kurang
efektif-Demikianlah betaerapa kesimpulan yang dapat dikemuka
kan- Selanjutnya pada bagian berikut akan dikemukakan
rekomendasi terhadap kesimpulan hasil
penelitian-B- REKOMENDASI
Rekomendasi berikut merupakan implikasi lebih lanjut atas kesimpulan hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
taahan pertimbangan untuk menyusun rencana dan pelaksanaan
program
pembinaan kemampuan profesional dosen yunior
UNPAS-Pokok-pokok rekomendasi dapat dikemukan sebagai berikut-Upaya pembinaan dosen merupakan suatu fungsi stra
tegis dalam administrasi personil perguruan tinggi yang tidak
lepas hubungannya dengan unsur-unsur lainnya dalam organisasi
perguruan tinggi, memerlukan penanganan yang lebih berdaya
guna agar dapat memperoleh tingkat produktivitas personal dan
.1.89
antaranya dengan menyusun rencana secara terpadu antara rencana jangka panjang, menengah dan jangka pendek antara
satu unit dengan unit lainnya.
Agar pelaksanaan program pembinaan berjalan efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, rencana jangka
pendek pada setiap unit (Fakultas) harus disusun secara
khusus, agar aspek-aspek dan tujuan pembinaan letaih terarah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana
tersebut adalah: ketersediaan sumberdaya, dana dan informasi
yang memadai. Sumberdaya yang dimaksud adalah manusia (ahli) dan non manusia (peralatan/fasi1itas) yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan program pembinaan- Dalam setiap kegiatan, masalah dana juga menentukan,, oleh karena itu ketersediaan
dana yang memadai menjadi salah satu syarat. Informasi sangat penting, terutama dalam menganalisis kebutuhan program yang relevan- Dengan informasi itu kita dapat memproyeksikan me
ngenai jumlah, spesialisasi, kualifikasi dan penguasaan-penguasaan tertentu yang dibutuhkan- Dengan ketersediaan itu
semua, maka aspek-aspek, tujuan,dan bentuk pembinaan yang akan dilakukan, serta lembaga-lembaga yang akan dilibat dalam
program pembinaan ini akan tergambar secara jelas- Untuk le
bih jelasnya, di taawah ini akan dikemukakan suatu model ren
cana program pembinaan kemampuan profesional dosen secara
skematis-NO. KEBUTUHAN PEMB. (TUJURN PEMBNRHN)
Peningkatan kewe-nangan mengajar.
Meningkatkan kuali
f ikas i.
Spesialisasi
RSPEK-RSPEK YRNG DIBINR
-Penguasaan materi -penguasaan metoda meng
ajar dan didaktik. -Penqu3saan metodo1og i
pene1i t ian.
-Penguasaan metodologi
penqabdian pada masqara kat".
-Penguasaan i1mu
-Penguasaan ilmu
PENDEKRTRN
Individu - informal Individu - formal
Kelompok - informal Kelompok - formal
Ind i v i du
Ke1ompok Individu Kelompok forma1 formal informal informal
Individu - formal Indi v i du - i nforma1
Kelompok - formal KeIompok Informal
PROSES PEMBIHRRN
off the job on the job off the job on the job
on the job on the job off the job off the job
on the job off the job on the job off the job
MRTP.IK: KONSEP EENCRNR PEMBINRRN 00SEN YUN I OP. UNPRS
BENTUK PEMBINRflN,
Penataran, seminar, diskusi', studi literatur, aktif menulis karya ilmiah dan pembinaan do
sen yunior oleh senior.
Studi lanjut ^Pascasarjana) S2
Pencanqkokkan, pendidikan spe sial isas i, stud i 1anjut.
LEHBRGFI YANG OIMRNFRRTKRN
190
Universitas, Fakultas, perpus takaan, organisasi profesi dan
instansi lain yang terkait.
UNPAD, IKIP, ITB, GRHfl, UI dan perguruan tinggi lain yang menyelenggarakan program pasca sarjana.
Dalam menentukan jumlah peserta untuk setiap kebutuhan
(tujuan)
program,
dapat dilakukan
dengan
mengidentifikasi
kebutuhan Fakultas baik melalui penilaian khusus maupun
melalui wawancara/hubungan langsung dengan para dosen seba
gaimana
dikemukakan
Graham Sawyer (1991),
bahwa
:"
Deve
lopment program needs must be identified in a specific
way-There are a range of techniques which may be used, such as: with individuals through struvtured, open ended interviews
and
self profiling, through team based
self
assessment
Dengan teknik-teknik tersebut, akan diperoleh sejumlah
kebu
tuhan
program dan berapa jumlah yang diperlukan untuk
meme
nuhi kebtuhan
tersebut-Dari sejumlah program pembinaan yang telah dilakukan,
ternya
pembinaan
dosen yunior oleh
dosen
senior
berjalan
kurang efektif, begitu pula dengan beberapa kegiatan pena
taran (metodologi penelitian dan pengabdian pada masyarakat)
ditemukan kurang
efektif-Dalam menangani kurang efektifnya pembinaan dosen
yunior
oleh
senior,
kiranya
perlu
dikembangkan
hubungan
fungsional yang bermakna antara dosen yunior dengan
senior-Untuk itu, maka bila perlu UNPAS membuat suatu aturan yang
pasti mengenai tugas dan kewajiban dosen luar biasa umumnya
dan dosen senior khususnya sejalan dengan keputusan MENPAN Mo-059/1987, pasal 3 ayat 3-5, tentang tugas pokok lektor,
IV
"... membina tenaga pengajar yang lebih muda". Di dalam aturan tersebut, dicantumkan pula jumlah kewajiban hadir dan
jam mengajar pada setiap semesternya, dan berapa jumlah
ab-sensi yang diperbolehkan, serta sanksi-sanksi bila melanggar
aturan tersebut.
Langkah lain yang dapat ditempuh adalah pihak Yayasan,
Universitas dan Fakultas harus mencari dan menciptakan
hal-hal yang sekiranya menarik bagi dosen senior yang potensial,
seperti: imbalan yang memadai, jaminan kesejahteraan dan iklim kerja yang menyenangkan» Dengan cara demikian, dosen senior yang potensia1 tersebut akan tetap betah dan merasa
memiliki tanggung jawab untuk tetap memajukan UNPAS dan
merasa berkewajiban pula untuk membina para dosen yunior yang
menjadi asistennya, hingga profesional.
Program penataran dan latihan yang bertujuan untuk me
ningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen yunior, tam
paknya akan tetap diperlukan. Namun, berdasarkan kesimpulan
hasil penelitian ditemukan bahwa ada beberapa program pena
taran dalam pelaksanaannya kurang efektif, dan tidak
menyentuh seluruh kebutuhan dosen yunior. Adanya kenyataan
bahwa isi program penataran belum begitu memenuhi tuntutan
kebutuhan dosen dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Betaerapa kriteria yang dapat dijadikan sumber acuan
dalam menyusun rencana dan melaksanakan program penataran
ter-193
sebut antara lain menyangkut isi (materi) program penataran
perlu diseleksi agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan para
pesertanya- Kemudian dalam pelaksanaan penataran tersebut
hendaknya menggunakan metoda yang paling sederhana sehingga materi dapat disampaikan dengan baik, dan diterima oleh pe
serta secara utuh yang akhirnya dapat diaplikasikan ke dalam
tugas sehari-hari setelah ia kembali ke tampat
tugasnya-Peranan penatar juga dapat mempengaruhi tingkat
keber-hasilan program penataran, oleh karenanya perlu
dipertim-taangkan keakhlian dan kemampuan penatar tersebut, sebab ba
nyak terjadi seorang pakar yang sangat akhli di bidangnya
ternyata kurang mampu mengkomunikasikan pengetahun dan
pe-ngalamanya kepada orang lain- Selanjutnya, sebalum program
penataran tersebut dilaksanakan, perlu terlebih dahulu dikaji
mengenai relevansi materi maupun kemanfaatannya di lapangan
setelah peserta kembali ketempat tugasnya, dan bagaimana pe
nerapan hasil penataran tersebut. terhadap pengetahuan, kete
rampilan dan sikap peserta itu
sendiri-Hal-hal tersebut. perlu menjadi pertimbangan, agar pe
laksanaan program penataran menjadi lebih efektif serta me
ngandung nilai kebermaknaan baik taagi pengembangan peserta
sendiri maupun kemajuan lembaga.
Program studi lanjut, merupakan suatu bentuk pembinaan
yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan keilmuan dan
pe-nelitian, ternyata program tersebut kurang memasyarakat di
kalangan UNPAS- Untuk lebih memasyarakatkan program studi
lanjut. di kalangan UNPAS, sehingga banyak diminati para dosen
dan meningkatkan angka partisipasi pengikutnya, maka perlu
diadakan suatu upaya yang sungguh-sungguh dari pihak Univei—
si tas dan Fakultas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah menjadwalkan para dosen secara bergilir dalam rencana
tahunan Fakultas. Jadi Fakultas tidak menunggu calon peserta,
tetapi dalam setiap tahunnya telah mempersiapkan dosen-dosen
tertentu untuk mengikuti program pascasarjana- Adapun bidang
yang hendak diikuti, harus sesuai dengan kebutuhan lembaga
dan sesuai dengan bidang yang dikuasai calon tersebut dengan
mengambil alternatif dan prioritas taidang-taidang yang sifat
nya strategis dan relevan bagi pengembangan Fakultas dan pe
ngembangan dosen sebagai calon peserta menuju ke arah pening
katan kualitas yang profesional- Dengan upaya demikian, di
harapkan seluruh dosen tetap UNPAS dalam waktu tertentu se
cara berangsur-angsur mendapat giliran untuk mengikuti pro
gram pascasarjana. Jadi bila calon peserta telah ditetapkan
sebelumnya tidak ada lagi dosen yang tidak mau mengikuti pen
didikan lanjut karena tidak mau meninggalkan
jabatannya-Pengembangan secara mandiri dapat dipandang sebagai
program pembinaan yang paling efektif, oleh karena itu
program pengembangan secara mandiri perlu dibina lebih lanjut
spiritual-I V D
Dukungan secara materi hendaknya setiap dosen diberikan
insentif untuk membantu pelaksanaan program yang diikutinya,
seperti untuk membeli buku atau biaya untuk mengikuti program
tertentu yang jelas dapat memberikan sumbangan bagi
peningkatan kemampuan profesionalnya dan sekaligus dapat pula
memberikan sumbangan kepada lembaga dalam rangka meningkatkan
kualitas lembaga secara
umum-Kecenderungan kemampuan dosen yunior tampak cukup me
madai pada aspek pelaksanaan tugas mengajar, dan masih kurang
memadai dalam aspek penelitian dan pengabdian pada masyara
kat- Kecenderungan aspek. yang pertama, ternyata dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti : kemampuan dasar, latar bela kang pendidikan dan pengalaman mengikuti program-program pe
ngembangan- Tetapi bertaeda dengan kemampuan meneliti dan
melakukan pengabdian pada masyarakat, ternyata taanyaknya
pengalaman
mengikuti
berbagai program
pengembangan,
tidak
menjamin
peningkatan
kemampuan di bidang itu-
Oleh
karena
itu, perlu dianalisis kembali program-program pengembangan
yang berkenaan dengan upaya peningkatan kemampuan-kemampuan
tersebut, hingga ditemukan faktor-faktor penyebabnya- Seperti telah diu.raikan pada bagian hasil penelitian dan kesimpulan hasil penelitian, bahwa penyelenggaraan program pembinaan tersebut belum efektif, terutama dalam kegiatan penataran dan
lokakarya penelitian- Pada kegiatan program tersebut, hen
me-todologi secara teoritis hingga pada praktek yang sebenarnya. Dengan memperbanyak praktek, para peserta akan terlatin, dan akhirnya selain memiliki pengetahuan teoritis, mereka juga
mem i1ik i keterampi1 an•
Demik ian1ah beberapa butir kesimpu1an hasi1 pens1itian
dan rekomendasi yang dapat. dikemukakan- Kiranya dapat diman
faatkan sebagai pertimtaangan bagi berbagai pihak yang terkait
dalam upaya pengembangan dosen UNPAS khususnya, sehingga pe ngembangan kemampuan profesional dosen tetap dapat terlaksana
optimal-DAFTAR BACAAN
American Psychological Association. (1984). Publication Manu
al. Washington, D-C :
APA-Anderson, Lorin- W• (1989). The Effective Teacher: Study, guide and reading. Newyork.s Mc Graw-Hill Book Company.
APE ID. (1976) - Con t i n u i n q Edu cat i o n fo r Te a c h e r Edit cat o r s » Bangkok: UNESCO Regional officer for Education
Asia-Beeby, C-E- (.1.979). Pendidikan di Indonesia-* Penilaian dan
Pedoman Perencanaan:
LP3ES-Bishop, Leslie J- (1980)- Staf Development and Instructional Improvement. Boston: Allyn & Bacon- Inc.
Bogdan, C Robert & Biklen. (198E). O.ual. itative Research for Education an Introduction to Theory and Methods- Boston: Allyn & Bacon. Inc.
Buchori Alma. (1984). Studi Tentang Produktivitas Tenaga Edu katif di lingkungan BPP-IKIP Bandung. Tesis tidak
diterbitkan- FPS IKIP Bandung.
Castetter, William B. (1981)- The Personnel Function in Edu
cational Administration. New York: World Book Company.
Davies, Keith, John W- Newstrom- (1985). Human Behavior at
Work Organizational Behavior- New York: Mc Graw-Hill Book Company
-DEPDIKBUD- (1983)- Startegi Dasar- Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan Guru. Jakarta: DEPDIKBUD Direktorat. Pendidikan
Guru dan Tenaga Teknis.
Dewey, J- (1933). How We Think. Boston: Heath.
DIRJEN DIKTI. (1985). Alat Penilaian Kemampuan Guru (draft).
Jakarta: DIRJEN DIKTI PBLPTK.
Emmy Fakry Gaffar. (1992). Pengelolaan Pengendalian Mutu Da lam Proses Pendidikan di IKIP Bandung. Tesis tidak diter
bi tkan '« FPS IKIP Bandung.
Engkoswara. (1984). Men ata Peningkatan Kualitas Manusia Indo
nesia Tinggal landas: IKIP Bandung.
Flippo, E-B- (1990). Manajemen Personalia (Moh Masud
Terj-)-Ed-6. Jakarta:
198
Fortunato, R-T &Waddell, D-G (1981).
Personnel Administration
m Higher Education. San Francisco; jossey Bass Publi shers.
Gaffar,
H-MFakry. (1987).
Perencanaan Pendidikan Teori
dan
Metodologi- Bandung: FPS IKIP Bandung.
Gaffar,
H-MFakry- (1987)-
Performance Based Teacher
Educa
tional
: Suatu Alternatif Dalam Pembaharuan Guru-
Bandunq-IKIP Bandung. *
Graham, Sawyer. (1991).
The Management Of Staff Development A
Discussion Paper.
Australian Advisor TTUC Bandung:
IATVEP-Hasibuan,
Melayu S.P- (1990).
Manajemen Sumberdaya
Manuka.
Jakarta: Haji
Masagung-Hillard,
r.H. (1977).
Theory and Practice in Teacher
Educa
tion. London: George Allan & Unwin-
Ltd-Hoyle,^ E-
& Megrry,J. (1980)-
Horld Yearbook
of
Education
19bUf
Professional Development of Teacher.
London:
Koqan
pagr, New York: Nicholas Publishing
company-Ingridwati
Kurnia- (1991).
Pengembangan
Profesional
Tenaqa
Pengajar Tetap FKIP Atma Jaya Jakarta.
Tesis tidak
diter-bitkan. FPS IKIP Bandung. ''
Kalimata,
Elisa Lexi. (1988).
Pengembanagan Tenaqa
Akademik
raaa JhIP Manado. Tesis tidak diterbitkans FPS IKIP Ban
dung.
Koesnadi
Hardjasoemantri- (1986). Peranan
Motivasi
Individu
dalam Pengembangan Staf Akademik di Kelembagaan
Perguruan
Tinggi. Jogyakarta:
UGM-laporan
Kegiatan
Akademik UNPAS tahun
akademik
1991-t**?.
Tidak diterta itkan UNPAS Bandung
-Levin, H.rl. (198E).
Educational Research: A Critical
l/jew.
Lincoln,
Y. S & Guba, E.G.
(1975).
Naturalistic
Inquiry.
Baverly Hills : Sage Publication.
Moleong,
Lexy J. (1989)-
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Remaja Karya.
Nasution,
S. (198S).
Didaktik Asas-asas
Mengajar.
Bandung:
Nasution, S- (1987). Metode Reseach Ed.2- Bandung:
Jemmars-M a s u t i o n • S - ( 19 8 8) - /'/e t ode P e n e 1 i t i an Natu raI i s t i k Ku a 1 i t a
-t i f . Bandung: Tarsi to.
N'draha, Taliziduhu- (1988). Manajemen Perguruan . Tinggi.
Jakarta: Bina
Aksara-Neary, H- James- (1974). Study of Training in Industry;
Montly Labour Review- vol-
97-Oteng Sutisna- (198E)- Administrasi Pendidikan: Dasar Teori t i s Untuk Praktek Profesional- Bandung: Angkasa.
Pidarta, Made- (1980). Suatu Konsep Tentang Pengembangan Si kap Keguruan Profesional- Disertasi Doktor tidak
d iterta itkan• FPS IKIP Bandung.
Program Pengembangan Staf dengan Model Faculty Grouping (tahap 2- tahun 1989). Tidak diterbitkan- IKIP Bandung.
Re n can a I n d u k Pengembanga n UNPAS 19 8 7•-199 2- Tidak d :i.