• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Matematika

oleh

Adi Ihsan Imami

0800452

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

METODE FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS PADA METODE CHEN DENGAN PENENTUAN INTERVAL

BERBASIS RATA-RATA

Oleh :

Wendy Andrytiarandy NIM. 0801343

Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I

Dra. Entit Puspita, M.Si. NIP. 196704081994032002

Pembimbing II

Fitriani Agustina, S.Si, M.Si. NIP. 198108142005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

(3)

METODE

FUZZY TIME SERIES

DENGAN FAKTOR PENDUKUNG

UNTUK MERAMALKAN DATA

SAHAM

Oleh Adi Ihsan Imami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Adi Ihsan Imami 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

oleh

Adi Ihsan Imami

Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI

Abstrak

Pada skripsi ini dipaparkan metode baru dengan menggunakan fuzzy time series untuk

sebuah peramalan data. Metode baru ini diperkenalkan oleh Chao-Dian Chen dan

Shyi-Ming Chen pada tahun 2009. Pada skripsi ini metode yang digunakan akan

diaplikasikan pada data saham di Indonesia Stock Exchange dengan faktor

pendukung bursa saham singapura (STI) dan bursa saham di amerika serikat (DOW

JONES). Langkah awal metode ini adalah mefuzzifikasi data utama dari faktor utama

menjadi sebuah himpunan fuzzy dengan interval tertentu, untuk menentukan relasi

logika fuzzy. Lalu membentuk relasi logika fuzzy menjadi grup relasi logika fuzzy.

Kemudian membentuk grup relasi logika fuzzy antara variasi data historik utama

dengan data historik pendukung untuk meramalkan data saham IDX.

(5)

METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

by

Adi Ihsan Imami

Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI

Abstract

In this papper represented a new forecasting method for the Indonesia Stock

Exchange with using fuzzy time series. This new method are introduced by

Chao-Dian Chen and Shyi-Ming Chen at 2009. In this papper the method that used will be

applied to Indonesia Stock Exchange with the secondary factor STI and Dow Jones.

First, we fuzzify the historical data of the main factor into fuzzy sets with a fixed

length of intervals to form fuzzy logical relationships. Then, we group the fuzzy

logical relationships into fuzzy logical relationship groups. Then, we evaluate the

leverage of fuzzy variations between the main factor and the secondary factor to

forecast the IDX.

(6)

DAFTAR ISI 3.1 Pengertian Dasar Peramalan ... 14

3.1.1 Pendekatan Kausal (sebab-akibat) ... 14

3.1.2 Pendekatan Time Series (Runtun Waktu) ... 15

3.2 Runtun Waktu Fuzzy ... 15

(7)

3.4 Time variant Fuzzy Time Series ... 19

3.5 Algoritma Metode Fuzzy Time Series dengan Faktor Pendukung ... 19

3.5.1 Fuzzifikasi Data Historik Utama ... 20

3.5.2 Bentuk Grup Relasi Logika Fuzzy Data Historik Utama ... 21

3.5.3 Fuzzyfikasi Variasi Data Historik Utama dan Variasi Data Historik Faktor Pendukung ... 21

3.5.4 Bentuk Grup Relasi Logika Fuzzy antara Variasi Data Historik Utama dan Faktor Pendukung ... 22

3.5.5 Hitung beban dari fuzzy Variasi Data Historik Faktor Pendukung ... 22

3.5.6 Peramalan ... 22

BAB 4 STUDI KASUS 4.1 Analisis Korelasi antara Data Utama dengan Faktor Pendukung ... ... 24

4.2 Peramalan Data Saham IDX dengan Faktor Pendukung DOW JONES ... ………. 25

4.2.1fuzzifikasi data historik utama ………. ... 26

4.2.2membentuk grup relasi logika fuzzy ………. ... 28

4.2.3fuzzifikasi data variasi historik utama dan pendukung …….. ... 30

4.2.4Membentuk Grup Relasi Logika Fuzzy Antara Variasi IDX Dan DOW JONES ……… ... 34

4.2.5 Menghitung Beban Dari Fuzzy Variasi Data Historik Faktor DOW JONES ... 36

4.2.6Meramalkan data historik IDX dengan faktor pendukung DOWJONES . 39 4.3 Peramalan Data Saham IDX dengan Faktor Pendukung STI ... 41

4.3.1Fuzzifikasi Data Variasi Historik IDX dan STI ... 41

4.3.2Membentuk Grup Relasi Logika Fuzzy Antara Variasi IDX Dan STI ... 43

4.3.3Menghitung Beban Dari Fuzzy Variasi Data Historik Faktor STI ... 46

4.3.4 Meramalkan data historik IDX dengan faktor pendukung STI ... 48

(8)

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Korelasi IDX, DOW JONES, STI. ...25

Tabel 4.2 Data Saham IDX dan DOW JONES ...25

Tabel 4.3 Data Hasil Fuzzifikasi Historik Utama ...28

Tabel 4.4 Relasi Logika Fuzzy Data Historik Utama ...29

Tabel 4.5 Grup Relasi Logika Fuzzy Data Historik Utama ...30

Tabel 4.6 Data variasi IDX, DOW JONES, STI ...31

Tabel 4.7 Fuzzifikasi data IDX, DOW JONES ...33

Tabel 4.8 Data Relasi Logika Fuzzy Variasi DOW JONES dengan IDX ...35

Tabel 4.9 Grup Relasi Logika Fuzzy Variasi data IDX dan DOW JONES ..36

Tabel 4.10 Static Counter Fuzzy Variasi DOW JONES ...37

Tabel 4.11 Beban Fuzzy Variasi DOW JONES ...38

Tabel 4.12 Data Hasil Peramalan IDX dengan faktor DOW JONES ...40

Tabel 4.13 Fuzzifikasi Data Variasi STI ...43

Tabel 4.14 Data Relasi Logika Fuzzy Variasi STI dengan IDX ...45

Tabel 4.15 Grup Relasi Logika Fuzzy Variasi Data IDX dan STI ...46

Tabel 4.16 Static Counter Fuzzy Variasi STI ...47

Tabel 4.17 Beban Fuzzy Variasi STI ...48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kurva Fungsi Keanggotaan Trapesium ... 8

Gambar 2.2 Kurva Fungsi Keanggotaan Segitiga ... 9

Gambar 2.3 Kurva Fungsi Keanggotaan Lonceng. ... 9

Gambar 2.4 Kurva Fungsi Keanggotaan Gaussian ... 10

Gambar 2.5 Ilustrasi Variabel Linguistik ... 11

Gambar 2.6 Ilustrasi Metode Weighted Average ... 12

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Peraman IDX dengan STI ... 51

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Algoritma Data Saham IDX dan Dow Jones. ... 57

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terdapat beberapa investasi antara lain deposito, membeli tanah, membeli

emas, obligasi, tabungan, dan salah satu yang lainnya adalah dalam bentuk saham

atau aset. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga

saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan

investasi di pasar modal, khususnya saham. Beberapa tempat jual beli saham yang

telah memiliki nama besar serta pengaruh terhadap naik turunnya indeks saham

dunia diantaranya adalah STI atau bursa saham di Singapura dan Dow Jones atau

bursa saham di Amerika. Sedangkan di Indonesia, tempat jual beli saham adalah

IDX (Indonesia Stock Exchange) atau lebih dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham

preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham

campuran karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa.

Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus

terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa

memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.

Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol

huruf tidak memiliki arti apa-apa. Saham bersifat lebih unik dibandingkan

beberapa bentuk investasi yang lain karena saham berpeluang mendapatkan

pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya,

namun resikonya juga lebih besar, hal ini dikenal dengan istilah high risk high

return. Indeks saham banyak didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu.

Oleh karena itu, peramalan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir resiko

tersebut. Ada dua metode yang sering digunakan untuk meramalkan suatu data

yaitu analisis regresi dan metode runtun waktu (time series).

Analisis regresi selain dapat digunakan untuk melakukan peramalan dapat

(13)

time series digunakan untuk meramalkan data di masa yang akan datang

berdasarkan sejarah data masa lalu. Dari kedua metode tersebut yang sering

digunakan adalah metode time series. Ada beberapa teknik dalam permodelan

time series yang dibahas dalam metode Box-jenkins diantaranya Autoregresive

(AR), Moving Average (MA), ARMA, ARIMA, dan lain lain. Metode time series

ini dapat disebut sebagai metode time series klasik.

Selain metode Box-Jenkins, terdapat beberapa metode times series lain yang

dapat digunakan untuk peramalan. Metode time series klasik seperti halnya

Box-Jenkins dapat digunakan untuk memodelkan dan memprediksi data yang

didalamnya melibatkan masalah musiman, akan tetapi data ini membutuhkan data

yang tidak sedikit. Dalam peramalan data yang banyaknya terbatas atau tidak

terlalu banyak, dapat digunakan metode fuzzy, karena peramalan dengan metode

fuzzy nilai time series berbentuk linguistik yang dikenal dengan himpunan fuzzy.

Pada tahun 1993, Song dan Chissom memperkenalkan teori Fuzzy time

series untuk mengatasi kekurangan dari metode time series klasik. Berdasarkan

teori Fuzzy time series, Song dkk menampilkan beberapa metode peramalan untuk

meramalkan data jumlah pendaftar dari Universitas Alabama, prediksi temperatur,

dan salah satunya adalah index stok (saham). Untuk meramalkan saham dengan

metode fuzzy time series dapat digunakan metode yang telah ada, seperti metode

Chen (1996) dan Huaring dkk. (2007). Namun karena indeks saham sangat

dipengaruhi oleh indeks saham yang lain maka metode yang sudah ada belumlah

cukup relevan.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, pada skripsi ini penulis tertarik

untuk membahas tentang metode fuzzy time series untuk peramalan data saham

dengan melibatkan faktor pendukung dari data saham-saham lain yang cukup

mempengaruhi. Skripsi ini diberi judul “Metode Fuzzy Time Series dengan Faktor

Pendukung untuk Meramalkan Data Saham (Studi Kasus Peramalan IDX dengan

Faktor Pendukung indeks saham singapura (STI) dan indeks saham amerika

(14)

3

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagimana kajian teoritis dari metode fuzzy time series dengan melibatkan

faktor pendukung?

2. Bagaimana penerapan metode fuzzy time series tersebut untuk peramalan

data saham IDX dengan faktor pendukungnya adalah data saham STI dan

DOW JONES

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam skripsi ini adalah:

1. Menguraikan kajian teoritis mengenai metode fuzzy time series dengan

melibatkan faktor pendukung.

2. Menerapkan metode fuzzy time series tersebut pada suatu kasus peramalan

data saham IDX dengan faktor pendukung data saham STI dan DOW

JONES.

1.4 Manfaat penulisan

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat penulisan skripsi ini secara teortis adalah memperluas

(15)

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat penulisan skripsi ini secara praktis adalah sebagai bahan

pertimbangan serta dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi

(16)

BAB 3

METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

3.1 Pengertian Dasar Peramalan

Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa

yang akan terjadi pada masa mendatang. Kegunaan dari suatu peramalan dapat

dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan

yang didasarkan oleh pertimbangan apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut

dilakukan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat sebaiknya keputusan

tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah pengambilan keputusan

merupakan masalah yang dihadapi maka peramalan juga merupakan masalah yang

harus dihadapi, karena peramalan berkaitan erat dengan pengambilan suatu

keputusan.

3.1.1Pendekatan Kausal (sebab-akibat)

Metode peramalan dengan pendektan kausal merupakan metode

peramalan yang membahas proyeksi suatu kejadian berdasarkan variabel-variabel

yang diduga mempengaruhi kejadian tersebut. Teknik peramalan yang termasuk

pendekatan ini diantaranya adalah analisis regresi. Regresi adalah pengukur

hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau

fungsi. Untuk menentukan bentuk hubungan diperlukan pemisahan yang tegas

antara variabel bebas yang sering dinotasikan dengan X dan variabel tak bebas

dintoasikan dengan Y. Pada analisis regresi harus terdapat variabel yang

ditentukan dan variabel yang menentukan atau dengan kata lain terdapat

ketergantungan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Kedua variabel

biasanya bersifat kausal atau mempunyai hubungan sebab akibat yaitu saling

berpengaruh. Bentuk umum regresi linier sederhana adalah :

dengan a merupakan konstanta, merupakan koefisien regresi, Y merupakan

variabel dependen ( variabel tak bebas), X merupakan variabel independen (

(17)

3.1.2 Pendekatan Time Series (Runtun Waktu)

Pada model ini peramalan masa depan dilakukan berdasarkan nilai data

masa lalu. Tujuan metode peramalan ini adalah menemukan pola dalam deret data

historis dan memanfaatkan pola deret tersebut untuk peramalan masa depan.

Data-data yang dikumpulkan secara periodik berdasarkan urutan waktu, dalam jam,

hari, minggu, bulan, kuartal dan tahun, dapat dilakukan analisis menggunakan

metode runtun waktu. Secara umum metode runtun waktu terbagi menjadi dua,

yaitu:

a) Metode Box-Jenkins

Pada metode ini, data yang digunakan harus memiliki trend dalam

jangka waktu yang panjang sehingga membutuhkan banyak data.

b) Metode Fuzzy

Pada metode ini, data terlebih dulu harus diubah menjadi bentuk

linguistik (kualitatif), memiliki relasi runtun waktu dalam jangka

waktu yang tidak harus panjang.

Metode yang menjadi dasar peramalan pada skripsi ini adalah metode runtun

waktu fuzzy.

3.2 Runtun Waktu Fuzzy

Metode fuzzy time series menangkap pola data masa lalu kemudian

menggunakannya untuk memproyeksikan data masa depan. Prosesnya tidak

membutuhkan sistem pembelajaran yang kompleks. Proses fuzzy time series

bersifat dinamik dari suatu variabel linguistik yang nilai linguistiknya adalah

himpunan fuzzy. Keunggulannya adalah mendefinisikan relasi fuzzy yang dibentuk

dengan menentukan hubungan logika dari data training. Fuzzy time series

dikembangkan oleh Song dan Chissom pada tahun 1993 dan dikenal sebagai fuzzy

time series klasik yang pemodelannya menggunakan persamaan relasi fuzzy.

Relasi fuzzy dibentuk dengan menentukan hubungan logika data latih. Relasi fuzzy

melibatkan himpunan fuzzy yang dihasilkan dari himpunan universal.

(18)

16

himpunan fuzzy (Chen, 1998; Zadeh, 1965). Didefinisikan adalah semesta

pembicaraan dimana . Sebuah himpunan fuzzy dalam semesta pembicaraan U dapat direpresentasikan sebagai berikut :

dengan adalah fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy

merupakan tingkat keanggotaan dari dalam himpunan fuzzy A, dan .

Definisi 3.2.1 (Dian Chen dan Ming Chen, 2009: 3450)

Asumsikan , t =...,0,1,2,... menjadi semesta pembicaraan yang memuat

Berikut adalah metode yang ditemukan oleh Song dan Chissom :

Langkah 1 : Definisikan himpunan semesta dimana himpunan fuzzy

didefinisikan.

Langkah 2 : Membagi himpunan semesta menjadi beberapa bagian dengan panjang interval yang sama.

Langkah 3 : Menentukan beberapa variabel linguistik yang direpresetasikan oleh

himpunan fuzzy dari interval-interval yang telah dibagi

Langkah 4 : Fuzifikasi data historik berdasarkan himpunan yang telah didefinisikan

Langkah 5 : Memilih parameter dimana dan menetukan nilai

dan lakukan permalan dengan aturan :

(19)

dimana menotasikan himpunan fuzzy yang diramalkan pada waktu ke-t dan menotasikan himpunan fuzzy dari data historik pada waktu , dan

dimana merupakan dasar model yang menotasikan banyaknya

waktu sebelum , adalah operator hasil kali cartesius dan adalah

operator transpos

Langkah 6 : Defuzifikasi himpunan fuzzy yang telah diramalkan dengan

menggunakan neural nets, yaitu

1. Jika semua nilai keanggotaan dari himpunan fuzzy adalah 0, maka defuzzifikasi

2. Jika nilai keanggotaan dari memiliki satu nilai maksimum, maka merupakan anggota yang memiliki nilai maksimum tersebut, jika anggota tersebut berbentuk interval maka adalah nilai tengah interval tersebut.

3. Jika nilai keanggotaan dari memiliki lebih dari 2 maksimum, maka diperoleh berdasarkan nilai rata-rata dari anggota-anggota yang memiliki nilai tersebut. Jika berbentuk interval, maka

F(t) diperoleh dengan cara mengambil nilai tengah dari setiap

anggota yang memiliki nilai maksimum tersebut, kemudian

menentukan rata-rata nilai tengah tersebut.

ilustrasi:

Jika dan misalkan

F(t)

Penyelesaian :

Karena nilai maximumnya adalah 1 dan berada pada interval

dan maka :

(20)

18

Metode Song dan Chisom memiliki perhitungan yang rumit pada langkah

5 dan langkah 6 dimana perhitungannya menggunakan operasi matriks yang

kompleks. Chen mengembangkan metode yang lebih sederhana dari pada metode

tersebut, dengan menggunakan operasi aritmatika sederhana yaitu :

Misalkan adalah data yang akan diramalkan dimana , maka berlaku salah satu kondisi di bawah ini:

a. Jika hanya terdapat satu relasi grup fuzzy dari yaitu , maka , dimana defuzifikasinya adalah nilai tengah dari interval dimana memiliki

nilai keanggotaan maksimum pada .

b. Jika tidak memiliki relasi maka defuzifikasi diperoleh dari nilai tengah interval yang memiliki nilai keanggotaan maksimum pada .

c. Jika terdapat lebih dari satu relasi grup fuzzy dari yaitu maka defuzifikasi diperoleh dari rata-rata nilai tengah dari masing-masing interval yang memiliki nilai keanggotaan maksimum pada masing-masing

.

3.3 Relasi Logika Fuzzy dan Model Orde Pertama

Relasi logika fuzzy merupakan relasi yang menghubungkan antara data

historis yang memiliki hubungan sebab akibat dengan pendefinisian sebagai

berikut.

Definisi 3.3.1 (Dian Chen dan Ming Chen, 2009: 3450)

(21)

Model berbentuk dinamakan model orde pertama. Relasi fuzzy logika dengan sisi kanan yang sama, menjadi suatu grup

yang sama dinamakan relasi grup fuzzy logika.

Definisi 3.3.2 (Sah dan Degtiarev, 2005 : 376)

Relasi logika fuzzy di mana memiliki “sisi kiri” yang identik, dapat digrupkan menjadi grup relasi logika fuzzy. Sebagai contoh untuk identik “sisi kiri” sebuah grup relasi logika fuzzy dapat di bentuk dengan:

Jika relasi logika fuzzy dari runtun waktu fuzzy tidak bergantung terhadap

waktu maka dapat disebut sebagai time invariant.

fuzzy bergantung terhadap waktu maka dapat disebut sebagai time variant.

3.5 Algoritma Metode Fuzzy Time Series dengan Faktor Pendukung

Metode fuzzy time series dengan faktor pendukung dikemukakan pertama

kali oleh Chen C. D. dan Chen S. M. pada tahun 2009. Metode tersebut

merupakan pengembangan dari metode yang telah dikemukakan oleh Song dan

(22)

20

ini dengan metode sebelumnya adalah terletak pada keterlibatan faktor

pendukung. Faktor pendukung yang digunakan tentunya harus memiliki hubungan

yang cukup erat dengan faktor utama baik itu berbanding lurus ataupun

berbanding terbalik. Hubungan yang dilihat adalah trend persentase kenaikan

(variasi) nilai data historik faktor pendukung dengan trend persentase kenaikan

nilai data historik faktor utama. Pada tahapannya, permalan dengan menggunakan

metode ini membutuhkan enam tahap meliputi: (1) fuzzifikasi data historik utama

; (2) mengkonstruksi grup relasi logika fuzzy data utama; (3) fuzzifikasi variasi

data historik utamadan pendukung ; (4) mengkonstruksi grup relasi logika fuzzy

antara variasi pendukung dengan variasi utama; (5) menghitung bobot dari fuzy

variasi faktor pendukung; (6) melakukan peramalan.

3.5.1 Fuzzifikasi Data Historik Utama

Definisikan universe of discourse U, dimana U=[Dmin-D1,Dmax+D2].

Dimana Dmin adalah data terkecil dan Dmax adalah data terebesar dari data

historik faktor utama. Dan D1 , D2 adalah dua bilangan real untuk mempermudah

pembagian interval U. Bagi U menjadi beberapa interval dengan panjang yang

sama misalkan u1, u2, u3, ..., un. Definisikan bentuk linguistik Ai yang

direpresentasikan oleh himpunan fuzzy sebagai berikut :

Fuzzifikasi setiap data historik dari faktor utama menjadi himpunan fuzzy yang

telah didefinisikan sebelumnya. Jika data historik dari faktor utama anggota

interval dan nilai keanggotaan max terjadi pada saat maka data tersebut

(23)

3.5.2 Bentuk Grup Relasi Logika Fuzzy Data Historik Utama

3.5.3 Fuzzyfikasi Variasi Data Historik Utama dan Variasi Data Historik Faktor Pendukung

Sebelum memastikan data historik faktor pendukung yang dipilih maka

harus diuji korelasi antara faktor pendukung dengan data utama. Hal ini bertujuan

untuk memastikan bahwa faktor pendukung memiliki pengaruh besar terhadap

data historik utama. Untuk itu diperlukan uji regresi sederhana dengan variabel

bebas adalah faktor pendukung dan variabel terikat adalah faktor utama, Bentuk

variasi dari data historik faktor utama dengan rumusan dimana variasi pada hari adalah

variasi pendukung lebih kecil dan Varmax = ∞ jika maksimum variasi

pendukung lebih besar

b) Bagi V menjadi beberapa interval dengan panjang yang sama misalkan

(24)

22

3.5.5 Hitung beban dari fuzzy Variasi Data Historik Faktor Pendukung

a) Jika grup relasi fuzzy variasi , hitung banyaknya indeks yang lebih kecil dari , yang sama dengan , dan yang lebih besar dari .

b) Hitung beban dari , dengan perhitungan: = persentase banyak indeks

yang lebih kecil, = persentase banyak indeks yang sama dengan, dan

= persentase banyak indeks yang lebih besar. 3.5.6 Peramalan

a) Untuk meramalkan waktu ke-t, perhatikan fuzzy data utama dan variasi

(25)

b) Jika grup relasi fuzzy dari adalah , misalkan

batas bawah interval pada , kemudian

titik tengah interval pada

batas atas interval pada .

c) Jadi, nilai peramalan untuk waktu ke-t adalah

(26)

BAB 5 PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan pada bab I, maka berikut ini adalah kesimpulan yang dapat diambil.

1. Metode fuzzy time series dengan menggunakan faktor pendukung merupakan

metode fuzzy time series dimana dalam prosesnya melibatkan suatu data numerik

yang memiliki pengaruh besar terhadap data historik utama yang akan

diramalkan. Langkah-langkah dalam peramalan menggunakan metode fuzzy time

series adalah:

(1) Analisis Korelasi antara Data Utama dengan Faktor Pendukung;

Langkah ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor pendukung

terhadap data utama. Nilai korelasi diperoleh dari perhitungan korelasi

Spearman’s rho.

(2) Fuzzifikasi Data Historik Utama;

Langkah fuzzifikasi data historik utama meliputi: membentuk himpunan semesta

, membagi menjadi dengan panjang interval yang sama,

membentuk himpunan fuzzy berdasarkan interval yang dibagi, dan

fuzzifikasi data historik utama menjadi .

(3) Membentuk Grup Relasi Logika Fuzzy

Langkah ini meliputi : membentuk relasi logika fuzzy

, membentuk grup relasi logika fuzzy yaitu jika

maka grupnya adalah

(4) Fuzzifikasi Data Variasi Historik Utama dan Pendukung;

Langkah ini meliputi membentuk himpunan semesta V=[Varmin Varmax] yang

memuat semua data variasi baik data utama maupun faktor pendukung, membagi

(27)

himpunan fuzzi variasi data historik utama dan pendukung menjadi

(5) Membentuk Grup Relasi Logika Fuzzy antara Variasi Data Historik Utama

dengan Data Historik Pendukung;

Langkah ini meliputi membentuk relasi logika fuzzy dimana

merupakan himpunan fuzzy variasi pendukung dan variasi utama, membentuk grup

relasi logika fuzzy dimana jika maka grup yang

terbentuk adalah .

(6) Menghitung Beban dari Fuzzy Variasi Data Historik Faktor Pendukung

Langkah ini meliputi menentukan beban dari , dengan perhitungan: menyatakan

persentase banyak indeks himpunan fuzzy yang berelasi dengan yang nilainya lebih

kecil, menyatakan persentase banyak indeks yang sama dengan, dan =

persentase banyak indeks yang lebih besar.

(7) Meramalkan Data Historik Utama.

Jika grup relasi fuzzy dari adalah , misalkan batas

bawah interval pada , kemudian titik tengah interval pada

batas atas interval pada . Peramalan data

historik utama dapat ditentukan dengan menggunakan perumusan

2. Setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode fuzzy time

series diperoleh suatu informasi bahwa, nilai korelasi antara DOWJONES dengan

IDX adalah 0.259 sedangkan nilai korelasi antara STI dengan IDX adalah 0.233,

hal ini berarti data historik DOW JONES mempunyai pengaruh yang besar

terhadap IDX dibandingkan dengan STI. Peramalan data IDX menggunakan

metode fuzzy time series dengan faktor pendukung DOW JONES menghasilkan

nilai error sebesar 0.94%, sedangkan peramalan data IDX menggunakan metode

(28)

55

pendukung DOW JONES lebih akurat dibandingkan menggunakan faktor

pendukung STI. Berdasarkan informasi tersebut diatas dapat diperoleh kesimpulan

bahwa semakin besar pengaruh (nilai korelasi) faktor pendukung terhadap data

utama, maka akan memberikan hasil peramalan yang lebih akurat.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut adalah beberapa

saran yang dapat penulis paparkan.

1. Data yang akan diramalkan sebaiknya memiliki jangkauan yang tidak terlalu jauh

dan memiliki sebaran data yang cukup rapat sehingga error yang dihasilkan tidak

besar.

2. Hasil dalam skripsi ini menyebutkan bahwa semakin besar pengaruh faktor

pendukung terhadap data utama, maka akan memberikan hasil peramalan yang

lebih akurat. Untuk itu penulis menyarankan dalam menentukan faktor

pendukung harus diperhatikan bahwa faktor pendukung memiliki pengaruh yang

(29)

Belohlavek, R dan Klir, G.J. (2011). Concept and Fuzzy Logic. Massachusetts: The MIT Press.

Chen, CD dan Chen, SM. (2009). “A New Method to Forecast the TAIEX Based on Fuzzy Time Series”. Information and Management Sciences. 6, (3), 3450-.3455

Chen, S dan Hsu, C. (2004). “A New Method to Forecast Enrollments Using Fuzzy Time

Series”. 2, (3), 234-244.

Klir, G.J dan Yuan, B. (1995). Fuzzy Set and Fuzzy Logic Theory and Application. New Jersey: Prentice Hall P T R.

Pevva, K dan Kyosev, Y. (2004). Fuzzy Relational Calculus. USA: World Scientific.

Poulsen, J.R. (2009). Fuzzy Time Series Forecasting. Makalah pada Aalborg University Esbjerg (AAUE).

Ross, T.J. (2010). Fuzzy Logic with Engineering Applications. United Kingdom: Wiley.

Sah, M dan Degtiarev, K.Y. (2005). “ Forecasting Enrollment Model Based on First-Order

Fuzzy Time Series”. Engineering and Technology. 1, 375-378.

Soejoeti, Z, Ph.D. (1987). Analisis Runtun Waktu. Jakarta: Karunia Jakarta Universitas Terbuka.

Suratno. (2002). Pengaruh Perbedaan Tipe Fungsi Keanggotaan pada Pengendalian Logika Fuzzy Terhadap Tanggapan Waktu Sistem Orde Dua Secara Umum. Tugas Akhir pada Universitas Diponegoro : tidak diterbitkan,

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Upi Press.

www.idx.com

www.finance.yahoo.com

Gambar

Gambar 2.1     Kurva Fungsi Keanggotaan Trapesium ......................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasilanalisismenunjukkanbahwa hanya profitabilitas berpengaruh terhadap financial distress.Sedangkan likuiditas, leverage, rasio aktivitas, komisaris independen,

person's feelings / with flying colours with distinction. to look ile to be green

Kewilayahan, Hasil Monitoring dan Evaluasi KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO.138/P/2014 PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (PTPS)

fungsi Camat harus jelas dalam mengarahkan pegawainya untuk lebih baik lagi,. mengubah perilaku pegawai agar lebih professional tugas dan

dengan jumlah apertur pada tiap polen. sedikit hingga

Pemasok CV Tiga Samudra terdiri dari hutan rakyat dan Perhutani, pemasok Perhutani telah memiliki dokumen S-PHPL nomor 040/EQC- PHPL/V/2016 yang valid dan masih

Soil organism and biotic parameters (e.g. abundance, diversity, food web structure, or community stability) meet most of the five criteria for useful indicators of soil quality.

Gaya kepemimpinan memiliki peranan dalam suatu organisasi, hal ini berkaitan erat dengan hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan karena pada dasarnya gaya