• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA KOMPONEN PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA KOMPONEN PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP

PRINSIP KERJA KOMPONEN PNEUMATIK BERBANTUAN

PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh :

Nurul Hidayah E.0451.0800333

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP

PRINSIP KERJA KOMPONEN PNEUMATIK BERBANTUAN

PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

Oleh Nurul Hidayah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Nurul Hidayah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NURUL HIDAYAH E.0451.0800333

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA KOMPONEN PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK

MULTIMEDIA INTERAKTIF

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Hasbullah, S.Pd., M.T NIP. 19740716 200112 1 003

Pembimbing II,

Ir. H. Dadang Lukman, M.T NIP. 19610604 198603 1 001

Diketahui oleh,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Nurul Hidayah, 2013

ABSTRAK

Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

oleh: Nurul Hidayah E.0451. 0800333

Penelitian mengenai Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Multimedia Interaktif, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Sistem Pneumatik khususnya mengenai prinsip kerja komponen pneumatik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efektivitas serta minat siswa terhadap Pembelajaran Sistem Pneumatik Berbantuan Multimedia Interaktif. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dan evaluatif dengan pendekatan research and development (R&D). Tahapan penelitian sampai pada uji coba terbatas. Subyek penelitian merupakan kelas XI Kompetensi Keahlian Mekatronika di SMK Negeri 2 Cimahi dengan jumlah sampel 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket, observasi dan tes berupa pretest dan posttest. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung perolehan angket dengan cara deskriptif persentase dan menghitung data pretest posttest dengan uji gain dan uji proporsi pihak kiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)Uji hipotesis menunjukan, penggunaan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif efektif digunakan pada materi prinsip kerja komponen pneumatik; (2)Berdasarkan hasil angket, terdapat pengaruh yang positif pada peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran sistem pneumatik; (3)Media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif ini memiliki pengaruh yang positif pada peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran sistem Pneumatik; (4) Berdasarkan hasil Uji gain media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap prinsip kerja komponen pneumatik.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Multimedia Interaktif, Pneumatik

ABSTRACT

Research on the Development of learning media assisted multimedia interactive, aims to enhance students' understanding of the Pneumatic System particularly on the working principle of pneumatic components. Moreover, The research also aims to determine effectiveness and students' interest towards Learning Pneumatic Systems Assisted Interactive Multimedia. The research was conducted using descriptive and evaluative approach to research and development (R & D). Stages of research to the limited testing. Is a research subject in class XI Mechatronics Skills Competency in public vocational school 2 Cimahi with a sample of 30 students. The data was collected by administering questionnaires, observations and tests a pretest and posttest. Data processing is done by calculate the questionnaire acquisition descriptive by means percentage and calculate the data with the pretest posttest gain test and proportion test for the left. The results showed that: (1) Hypothesis test indicate, the use of interactive multimedia assisted instructional media effectively used in material working principle of pneumatic components;(2) Based on questionnaire results, there is a positive impact on increasing students' interest in learning pneumatic systems; (3) learning media assisted multimedia interactive this have a positive impact to increase students' interest in learning a pneumatic system; (4) Based on the results of the pretest and posttest learning media assisted multimedia interactive can increase students' understanding of the working principles of pneumatic components.

(5)

ii

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Ucapan rasa syukur adalah keajaiban yang diberikan Allah SWT, Rabb semesta alam kepada penulis. Allah SWT, yang selalu melimpahkan kasih sayang-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada suri teladan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang tetap setia hingga akhir jaman.

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP

PRINSIP KERJA KOMPONEN PNEUMATIK BERBANTUAN

PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF” Laporan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung.

Penulis berusaha mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka penyusunan Skripsi ini, namun tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang sifatnya membangun guna untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri pribadi khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.

(6)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan penuh kerendahan dan keikhlasan hati, penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak dan Mamah tercinta, semangat hidupku yang senantiasa memberikan banyak doa, motivasi dan dorongan untuk segera lulus S1, segera bekerja dan menikah.

2. Bapak Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

3. Bapak Dr. Ade Gaffar Abdullah, M.Si Selaku Ketua Tim Pembimbing Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

4. Bapak Hasbullah, S.Pd., M.T, Selaku Dosen Pembimbing I 5. Bapak Ir. H. Dadang Lukman, M.T, Selaku Pembimbing II

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis duduk di bangku kuliah.

7. Bapak Komar dan Ibu Sri selaku staff Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah banyak membantu penulis untuk memperlancar administrasi.

8. Kekasih hati KS04 yang selalu ada tiap langkahku.

9. Kakak serta adik-adikku tersayang yang selalu mendoakanku. 10.Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu ada CGG dan Teletabies.

11.Seluruh teman – teman seperjuangan, khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI angkatan 2008.

(7)

iv

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Belajar ... 8

2. Pengertian Pembelajaran ... 8

B. Media Pembelajaran ….. ... 9

1. Definisi Media Pembelajaran ... 9

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 12

3. Jenis-jenis media Pembelajaran ... 13

4. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ... 14

5. Dasar-dasar Pertimbangan Memilih Media ... 15

C. Multimedia Interaktif ... 15

1. Pengembangan Multimedia Interaktif ... 15

2. Tujuan Penggunaan Multimedia Interaktif ... 17

3. Karakteristik Media dalam Multimedia Interaktif ... 18

(8)

v

5. Pengembangan Multimedia Interaktif ... 21

6. Elemen-elemen Pembangun Multimedia Interaktif ... 22

7. Pengaturan Komposisi Elemen Pembangun Multimedia Interaktif ... 23

D. Multimedia Interaktif sebagai Media Pembelajaran Pneumatik ... 24

1. Persiapan ... 25

2. Penyajian ... 25

3. Menghubungkan ... 25

4. Penerapan ... 25

E. Dasar-dasar Pneumatik ... 25

1. Pengertian Pneumatik ... 25

2. Struktur dan Komponen Pneumatik ... 26

a. Silinder Pneumatik ... 28

b. Silinder Kerja Tunggal ... 29

1) Konstruksi ... 29

2) Prinsip Kerja ... 31

3) Kegunaan ... 31

c. Silinder Kerja Ganda ... 31

1) Konstruksi ... 31

2) Prinsip Kerja ... 32

3) Macam-macam Silinder Kerja Ganda ... 33

4) Karakteristik Silinder ... 34

d. Katup (valve) Pneumatik ... 35

1) Katup Kontrol Arah (KKA) ... 36

2) Jenis-jenis Katup Pneumatik ... 40

3) Katup Pengendali sinyal ... 46

e. Sistem Kontrol Pneumatik ... 48

1) Pengertian Sistem Kontrol Pneumatik ... 49

(9)

vi

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Hipotesis Penelitian ... 51

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 53

B. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ... 53

1. Potensi dan masalah... 55

2. Pengumpulan Informasi ... 56

3. Desain Produk... 56

a. Perancangan Multimedia Interaktif ... 56

4. Validasi Desain ... 56

5. Perbaikan Desain ... 57

6. Uji coba Produk (Uji coba Terbatas) ... 57

7. Revisi Produk ... 58

8. Uji Coba Pemakaian ... 58

9. Revisi Produk ... 58

C. Metode Penelitian ... 59

D. Definisi Operasional ... 59

E. Instrumen Penelitian ... 61

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 62

1. Uji Validitas Instrumen ... 62

2. Uji Realibilitas Instrumen ... 63

3. Analisis Tingkat Kesukaran ... 64

4. Uji Daya Pembeda ... 65

G. Teknik Analisis Data ... 66

1. Uji Normalitas ... 67

2. Uji Gain ... 68

3. Uji Hipotesis ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 70

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 70

(10)

vii

3. Uji Tingkat Kesukaran ... 72

4. Daya Pembeda ... 73

B. Hasil Penelitian ... 74

1. Potensi dan Masalah ... 74

2. Pengumpulan Informasi ... 74

3. Desain Produk... 75

a. Desain Produk Media Lama ... 75

b. Hasil Pengujian Desain Produk Media Lama ... 75

c. Desain Produk Multimedia Interaktif ... 77

1)Uji Ahli (Expert Judgment) ... 77

2)Uji Coba Terbatas ... 85

d. Hasil Pengujian Desain Produk Multimedia Interaktif ... 87

C. Analisis Data ... 89

1. Uji Normalitas ... 89

2. Uji Gain ... 89

3. Uji Hipotesis ... 90

4. Hasil Produk Media Pembelajaran Berbantuan Multimedia Interaktif ... 91

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA

(11)

viii

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Aspek yang Diamati dalam Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif dan Pembelajaran

Konvesional ... 16

Tabel 2.2. Simbol-simbol Aktuator Linier ... 29

Tabel 2.3. Simbol-simbol Aktoator Gerak Putar ... 29

Tabel 2.4. Macam-macam Silinder Kerja Ganda ... 33

Tabel 2.5. Cara Membaca Simbol Katup Pneumatik ... 37

Tabel 2.6. Simbol-simbol Katup Arah ... 37

Tabel 2.7. Sistem Penomoran Sesuai DIN ISO 5599 ... 38

Tabel 2.8. Simbol Metode Pengaktifan sesuai Standar DIN 1219 ... 39

Tabel 2.9. Simbol dan Gambar Katup Sinyal Pneumatik ... 40

Tabel 2.10. Jenis dan Simbol Katup Pemroses Sinyal Pneumatik ... 42

Tabel 2.11. Jenis dan Simbol Katup Pembatas Tekanan ... 44

Tabel 2.12. Simbol dan Tabel Katup AND ... 45

Tabel 2.13. Simbol dan Tabel Logika Katup OR ... 46

Tabel 2.14. Jenis dan Simbol Komponen Komponen Sistem Pneumatik Lainnya ... 47

Tabel 3.1. Tahapan Uji Coba Sampel Peneliti da Pengembangan ... 53

Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 64

Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Pembeda ... 65

Tabel 3.4. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 ... 66

Tabel 3.5. Format Tabel Distribusi Frekuensi ... 67

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 71

Tabel 4.2. Tingkat Kesukaran Instrumen ... 73

(12)

ix

Tabel 4.4. Hasil Data Pretest dan Posttest Media Lama ... 75 Tabel 4.5. Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Penggunaan Media

Pembelajaran Lama ... 76 Tabel 4.6. Hasil Uji Ahli Bidang Studi Media Pembelajaran Berbantuan

Multimedia Interaktif ... 78 Tabel 4.7. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 ... 78 Tabel 4.8. Hasil Uji Ahli Media Pembelajaran Berbantuan Multimedia

Interaktif ... 81 Tabel 4.9. Hasil Angket Siswa Media Pembelajaran Berbantuan Multimedia

Interaktif dalam Uji Coba Terbatas ... 85 Tabel 4.10. Hasil Angket Guru Media Pembelajaran Berbantuan Multimedia

Interaktif dalam Uji Coba terbatas ... 86 Tabel 4.11. Hasil Data Pretest dan Posttest Multimedia Interaktif ... 87 Tabel 4.12. Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Penggunaan Media

(13)

x

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 11

Gambar 2.2. Interaktivitas Sebagai Pusat Aplikasi Multimedia ... 23

Gambar 2.3. Bagan Jaringan Kontrol untuk Sinyal Aliran yang Dipakai sebagai Output ke Sistem Kerja ... 27

Gambar 2.4. Klasifikasi Elemen Sistem Pneumatik... 28

Gambar 2.5. Konstruksi Silinder Kerja Tunggal ... 30

Gambar 2.6. Konstruksi Silinder Kerja Ganda ... 32

Gambar 2.7. Silinder Kerja Ganda dengan Bantalan Udara ... 34

Gambar 2.8. Detail Pembacaan Katup 5/2 ... 36

Gambar 2.9. Katup Kendali 5/2... 47

Gambar 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Research and Development (R&D) ... 54

Gambar 3.2. Alur Penelitian ... 55

Gambar 3.3. Desain experiment (before-after) ... 57

Gambar 3.4. Skematik Tahap Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Berbantuan Multimedia Interaktif ... 58

Gambar 4.1. Diagram Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Media Lama ... 76

Gambar 4.2. Diagram Hasil Penilaian Sikap Siswa pada Pembelajaran Menggunakan Media Lama ... 77

Gambar 4.3. a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, Sebelum dan Sesudah Revisi Uji Ahli Bidang Studi Pneumatik ... 80

(14)

xi

Gambar 4.5. Diagram Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Multimedia Interaktif ... 87 Gambar 4.6. Diagram Hasil penilaian Sikap Siswa pada Pembelajaran

Menggunakan Multimedia Interaktif ... 88 Gambar 4.7. Frekuensi dan Persentase Gain Mutimedia Interaktif ... 90 Gambar 4.8. Diagram Alir Media Pembelajaran Berbantuan Multimedia

(15)

1

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Siswa berarti orang (anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Siswa merupakan komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa adalah masih cukup banyak yang belum dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang berada dalam diri siswa maupun faktor-faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah dan sebagainya. Demi mencapai prestasi belajar yang memuaskan tersebut maka sistem pendidikan sekolah harus semakin maju dan didukung juga perkembangan teknologi.

(16)

2

mengembangkan sistem pendidikan bagi kemajuan pendidikan nasional. Jawaban secara hipotesis ialah menanamkan sikap inovatif(pembaharuan) pada para guru khususnya dan lembaga pendidikan pada umumnya. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya guru berhak memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas-tugas tersebut. Misalnya dalam melaksanakan kompetensi pembelajaran, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam perancangan dan pelaksanaan pembelajaran termasuk didalamnya penguasaan dan penggunaan media pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran berbasis komputer dengan bantuan program/software. Dewasa ini

software komputer berkembang semakin pesat, dunia pendidikan juga telah

memanfaatkan software komputer dalam pembuatan berbagai alat bantu pembelajaran yang interaktif dengan konsep multimedia.

Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaimana untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.

(17)

3

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian Mekatronika sebagai suatu lembaga formal yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan sistem pendidikan yang mengacu pada perkembangan teknologi di dunia industri. Dalam kompetensi keahlian mekatronika siswa dituntut untuk lebih memahami dasar pembelajaran pneumatik tersebut, karena dasar-dasar simulasi merupakan langkah awal yang harus diketahui sebelum mempelajari masalah yang berkenaan dengan alat-alat otomasi industri dilapangan. Dengan demikian, dalam menerapkan dasar-dasar pneumatik siswa diharuskan menguasai sifat-sifat komponen pneumatik. Apabila siswa telah menguasai sifat-sifat komponen yang ada pada peralatan pneumatik, maka akan memudahkan siswa dalam mempelajari pelajaran dan rangkaian pneumatik yang lebih rumit lagi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Negeri 2 Cimahi kompetensi keahlian mekatronika pada Standar Kompetensi Mengoperasikan peralatan pneumatik. Peneliti menemukan permasalahan pada proses pembelajaran serta keterbatasan siswa dalam menggambarkan pemahaman dasar pada standar kompetensi tersebut. Permasalahan proses pembelajaran itu dikarenakan media yang digunakan belum memenuhi kebutuhan yang akan disampaikan kepada siswa dan materi yang diajarkan bersifat abstraksi sehingga sulit dipelajari tanpa menggunakan media pembelajaran.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas sebagai media untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa.

(18)

4

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini didasarkan pada pengkajian tentang mengapa para siswa khususnya siswa bidang keahlian Mekatronika sulit memahami materi tentang komponen dasar pneumatik.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah multimedia interaktif efektif diterapkan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik?

2. Seberapa banyak siswa yang memperoleh tingkat pemahaman berkategori minimal sedang pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik menggunakan multimedia interaktif?

3. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini tepat menuju sasaran dan tidak menyimpang. Dalam penelitian ini peneliti membatasi sebagai berikut.

1. Penelitian hanya difokuskan pada pengembangan dan pengaruh Perangkat Lunak Multimedia Interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik.

2. Materi penelitian dibatasi hanya pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik dengan kompetensi dasar menjelaskan prosedur pengoperasian peralatan pneumatik.

(19)

5

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Penelitian ini dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, dan uji coba lebih pada kelompok siswa yang lebih besar kemudian diadakan evaluasi, baik hasil maupun proses sehingga penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas XI dan di satu Sekolah yaitu SMKN 2 Cimahi.

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap komponen dasar pneumatik. Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui efektivitas pembelajaran sistem pneumatik pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap prinsip kerja komponen pneumatik.

2. Mengembangkan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pengenalan komponen dasar pneumatik pada mata pelajaran sistem pneumatik di Kompetensi Keahlian Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi.

3. Meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran sistem pneumatik dengan menggunakan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (research and development/R&D). Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan strategi pembelajaran yang digunakan di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori.

(20)

6

Terdapat dua macam metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan metode penelitian pengembangan ini, yaitu: deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui uji coba terbatas dan uji coba lebih pada kelompok siswa yang lebih besar kemudian diadakan evaluasi, baik hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba tersebut diadakan penyempurnaan (Sukmadinata, 2005).

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya:

1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi sistem pneumatik. 2. Bagi guru, penelitian yang dilakukan dapat dijadikan pegangan guru untuk

lebih memperhatikan dan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Peralatan Pneumatik dan sebagai masukan agar para guru dapat termotivasi untuk mengembangkan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif sebagai alat bantu pembelajaran. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan

media pembelajaran pada sekolah tersebut.

4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.

G. Struktur Organisasi Skripsi

(21)

7

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II berisi kajian pustaka yang berkaitan dengan Belajar, Pembelajaran, Media Pembelajaran, Multimedia Interaktif, Dasar-dasar Pneumatik, dan Hipotesis Penelitian.

BAB III membahas tentang Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrument Penelitian, Proses pengembangan Instrumentasi, teknik Pengumpulan data, Analisi data.

BAB IV menjelaskan hasil penelitian, hasil uji coba instrumen penelitian, uji coba terbatas, analisis data, tanggapan terhadap penerapan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif sebagai media pembelajaran sistem pneumatik dan temuan peneliti.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian Ujicoba terbatas dilakukan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No.69 Km 1,5 Cimahi Utara, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini akan dilakukan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas XI pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 dengan program keahlian Mekatronika. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian pengembangan ini sebanyak 32 orang, dibagi dua kelompok, yaitu kelompok kecil yang terdiri dari 30 siswa dan kelompok uji ahli sebanyak 2 ahli. Adapun secara lebih rinci adalah sebagai berikut seperti terdapat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tahapan Uji Coba Sampel Penelitian dan Pengembangan Tahapan

Expert Judgement , kuesioner,

interview, draf awal produk;

kesesuaian substasi,

B. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan

(23)

54

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Research and Development (R&D) (Sugiyono, 2012)

Pada penelitian pengembangan ini dibatasi hanya sampai revisi produk. Berikut langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan: Pada penelitian ini, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu satu kelas saja. Pada tahap evaluasi, subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai Mengoperasikan Peralatan Pneumatik.

Potensi dan Masalah

Validasi Desain Pengumpulan

data

Desain Produk

Revisi Produk

Ujicoba Produk

Revisi Desain Ujicoba

Pemakaian

Revisi Produk

(24)

55

Tidak Ya

Gambar 3.2. Alur Penelitian 1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah terhadap produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan keuntungan dari produk yang diteliti. Potensi dan masalah yang di kemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.

Untuk memperoleh data potensi dan masalah maka peneliti melakukan observasi pada tempat yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran sistem pneumatik di SMKN 2 Cimahi.

Mulai

 Pembuatan Rancangan Multimedia Interaktif (flash)

Validasi Desain

 Ahli Bidang Studi.

 Ahli Media Pembelajaran.

Perbaikan Desain

Penerapan Produk Uji coba instrumen pada kelas XII sebanyak 30

siswa

 Uji tingkat kesukaran

 Uji daya pembeda

Pretest pada kelas XI sebanyak

30 siswa

Selesai Uji coba terbatas Angket tanggapan Siswa dan

Guru

Posttest pada kelas XI

sebanyak 30 siswa Uji Coba Pemakaian

Treatment pada kelas XI

(25)

56

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Pengumpulan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplemetasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasanya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk.

Pada tahap ini peneliti melakukan survey ke Sekolah dan melakukan pertemuan dengan ahli yang menggeluti disiplin ilmu pneumatik, guru sekolah, serta teman-teman mahasiswa yang telah mempelajari pneumatik.

3. Desain Produk

a. Perancangan Multimedia Interaktif

Perancangan multimedia interaktif dalam penelitian ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipenuhi dalam silabus pembelajaran sistem pneumatik, untuk memenuhi hal tersebut maka dirancang produk multimedia interaktif berbantuan flash dengan kriteria sebagai berikut:

1) Mudah dalam penggunaan dan desain yang cukup menarik.

2) Dapat mempelajari sistem pneumatik yaitu Pengenalan Komponen Dasar Pneumatik dan pengoperasian peralatan pneumatik.

4. Validasi Desain

(26)

57

Validasi desain produk dapat dilakukan dengan cara memvalidasi produk kepada beberapa pakar atau tenaga ahli yang kompeten dibidangnya terkait dengan produk yang di kembangkan untuk menilai produk tersebut. Proses validasi ini disebut expert judgment.

Pada penelitian ini validasi desain dilakukan oleh ahli bidang studi untuk memvalidasi materi pada multimedia interaktif dan ahli media untuk memvalidasi multimedia interaktif dengan berbantuan flash.

5. Perbaikan Desain

Peneliti merevisi produk berdasarkan masukan yang didapat dari hasil uji coba lapangan. Perbaikan desain dilakukan untuk memperbaiki bagian produk yang dirasakan oleh responden atau pengguna produk masih kurang maksimal.

6. Uji coba Produk (Uji coba Terbatas)

Desain produk yang telah dibuat kemudian diujicobakan melalui uji coba terbatas di SMK dengan menghadirkan 30 orang siswa dan 1 orang guru. Pegujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang dibuat efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan multimedia interaktif. Subyek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai sistem pneumatik.

Gambar 3.3 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012)

Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil O1 dan O2. O1 adalah

nilai sebelum treatment dan O2 adalah nilai sesudah treatment. Efektivitas

pengguanan alat terhadap pemahaman siswa diukur dengan membandingkan antara nilai O1 dan O2.

(27)

58

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7. Revisi Produk

Pengujian produk pada sampel yang terbatas menunjukan bahwa kinerja tindakan baru tersebut lebih baik dari tindakan lama.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka dapat dilanjutkan ke pengujian berikutnya dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja atau tindakan.

Adapun tahap-tahap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat dilihat pada gambar skematik dibawah ini :

(28)

59

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Borg and Gall (Sugiyono, 2012) menyatakan Penelitian Pengembangan merupakan metode Penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi dikelas

/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori. “penelitian dan pengembangan

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut” (Sugiyono, 2012).

Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil pendidikan,

research and development juga bertujuan untuk menemukan

pengetahuan-pengetahuan baru melalui penelitian dasar dan penelitian terapan yang digunakan untuk meningkatkan praktik-praktik pendidikan. Dalam penelitian research and

development dimanfaatkan untuk meghasilkan media pembelajaran berupa

multimedia interaktif sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Terdapat dua macam metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian pengembangan ini, yaitu: deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian ujicoba dan disetiapnya diadakan evaluasi, baik hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil ujicoba tersebut diadakan penyempurnaan (Sukmadinata, 2005).

D. Definisi Operasional

(29)

60

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Upaya

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian upaya adalah tindakan yang dilakukan seseorang, untuk mencapai apa yang diinginkan atau merupakan sebuah strategi.

Upaya adalah aspek yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu upaya (Soeharto; Soekanto, 2006). Upaya dijelaskan sebagai usaha (syarat) suatu cara, juga dapat dimaksud sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terencana dan terarah untuk menjaga sesuatu hal agar tidak meluas atau timbul.

2. Pemahaman

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman memiliki kata

dasar “paham” yang artinya sebagai pengetahuan yang banyak. Arikunto (2011) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep. Jadi Pemahaman itu artinya bukan sekedar mengetahui tapi pengetahuan yang mendalam.

3. Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2007), kata media berasal dari bahasa Latin “medius”

(30)

61

4. Pneumatik

Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas satu atmosfer maupun tekanan di bawah satu atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa).

5. Perangkat Lunak/Software

Meurut kamus besar Bahasa Indonesia Perangkat lunak adalah adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.

6. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah sebuah teknologi baru dengan potensi yang sangat besar untuk mengubah cara belajar, cara untuk mendapatkan infromasi dan cara untuk menghibur. Menurut Arsyad (2007) multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ini bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video, yang mana berpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penyebaran angket, digunakan untuk memperoleh informasi yang mengarah pada dua aspek:

(31)

62

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik.

2. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran sistem pneumatik.

3. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

Arikunto (2011) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.”

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.

Uji validitas yang digunakan untuk instrumen yang berupa skor dikotomi yaitu bernilai 0 dan 1 digunakan korelasi point biserial dengan rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2011) Keterangan :

r

pbi : Koefisien korelasi biserial

Mp : Rerata skor dari subyek yang menjawab benar bagi item yang dicari

(32)

63

St : Standar deviasi dari skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

Uji validitas ini dikenakan pada setiap butir soal. Selanjutnya untuk menenntukan validitas dari tiap item dilakukan dengan yaitu:

(Sugiyono, 2012) Keterangan :

n : Jumlah responden r : Koefisien korelasi

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat

kebebasan (dk = n - 2) dan taraf signifikansi 5% (= 0,05). Apabila thitung > ttabel

maka item tes dinyatakan valid. Dan apabila hasil thitung < ttabel maka item tes

tersebut dikatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2011) menyatakan pengertian reliabilitas sebagai berikut : Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukur, artinya alat ukur terebut digunakan untuk memberikan hasil ukur sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut :

(33)

64

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

: Reliabilitas tes secara keseluruhan : Banyaknya butir tes

: Varians total

: Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar : Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

Harga varians total ( ) dihitung dengan menggunakan rumus : ∑ ∑

Kemudian hasil perolehan rhitung dibandingkan dengan rtabel pada derajat

kebebasan (dk = n - 2) dan taraf signifikansi 5%. Adapun penafsiran dari harga rhitung dan rtabel yaitu jika rhitung > rtabel maka intrumen dinyatakan reliabel, dan jika

rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel.

3. Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar : Jumlah seluruh siswa peserta tes

(34)

65

Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1. 0,70  P  1,00 Mudah

2. 0,30  P < 0,70 Sedang

3. 0,00  P < 0,30 Sukar

(Arikunto, 2011) 4. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sebagai mana dikemukakan oleh Arikunto (2011) “daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut : JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas menjawab benar

PA : Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar

(35)

66

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda

No. Rentang Nilai D Klasifikasi

1. D < 0 Tidak Baik (Dibuang) G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang dikumpulkan. Analisis data ini mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, diagram, atau grafik. Data akan dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual.

Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.

Rumus yang digunakan untuk persentase sebagai berikut:

Keterangan :

∑ : Jumlah

n : Jumlah seluruh item angket

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

(36)

67

Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrumen berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan media pembelajaran berupa multimedia interaktif.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan Chi Kuadrat (χ2

). Pengujian normalitas data dengan (χ2) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang terkumpul dengan kurva normal baku/standar.

Menurut Sugiyono (2008), kurva normal baku yang luasnya mendekati 100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata-rata dan tiga bidang di atas rata-rata. Luas enam bidang dalam kurva normal baku adalah 2,7%, 13,53%, 34,13%, 34,13%, 13,53% dan 2,7% sesuai dengan gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.4 Kurva Normal Baku (Sugiyono, 2012)

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data ini adalah sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan Chi Kuadrat ini, jumlah kelas inteval ditetapkan sebanyak enam kelas sesuai dengan enam bidang yang ada pada kurva normal baku.

b. Menentukan panjang kelas interval :

(37)

68

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.5 Format Tabel Distribusi Frekuensi No Kelas Interval fo fh fo fh (fo fh)2

Keterangan : fo = Frekuensi / jumlah data hasil observasi

fh = Jumlah / frekuensi yang diharapkan d. Menghitung fh (frekuensi harapan)

Cara menghitung fh didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva

normal dikalikan jumlah data observasi / jumlah individu dalam sampel e. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh , sekaligus menghitung

harga-harga pada kolom yang lain. Harga yang dihasilkan adalah merupakan harga Chi Kuadrat (χ2) hitung.

f. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Taraf signifikansi 5 %

2) Derajat kebebasan (dk = k – 1)

3) Apabila χ2 hitung < χ2tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal. 2. Uji Gain

Perhitungan uji gain dengan menggunakan rumus Hake :

(Savinainen & Scott,2002) Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6 Kategori Perolehan Skor

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(38)

69

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini :

Ha =

H0 =

Penggunaan Media Pembelajaran berbantuan Multimedia Interaktif dianggap efektif jika 75% atau lebih dari siswa memperoleh peningkatan (gain) hasil pembelajaran minimal berkategori sedang.

Ha : π ≥ 75%

Penggunaan Media Pembelajaran berbantuan Multimedia Interaktif dianggap tidak efektif jika kurang dari 75% dari siswa memperoleh peningkatan (gain) hasil pembelajaran minimal berkategori sedang.

H0 : π < 75%

Uji pihak kiri dilakukan apabila : Ha berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥) dan H0Berbunyi “lebih kecil” (<).

Z = √

(Sudjana, 2005) Keterangan :

Z : Nilai Z hitung n : Jumlah sampel

: Nilai yang dihipotesiskan x : Nilai data yang diperoleh Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ dimana didapat dari

(39)

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik

Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif”, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, penggunaan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif efektif digunakan pada materi prinsip kerja komponen pneumatik dalam standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik di Kelas XI SMK Negeri 2 Cimahi.

2. Penggunaan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif ini membawa hasil yang positif dimana hasil belajar siswa yang memperoleh kategori minimal sedang mencapai 83% dari jumlah sampel.

3. Hasil analisis data angket respon siswa menunjukan bahwa, terdapat pengaruh yang positif pada peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran sistem pneumatik pada standar kompetensi mengoperasikan peralatan pneumatik

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

(40)

97

2. Penggunaan media pembelajaran harus lebih sering digunakan karena pada materi prinsip kerja komponen pneumatik banyak materi pemahaman yang membutuhkan visualisasi rangkaian atau aplikasi pneumatik.

3. Perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas atau secara meluas dengan topik yang sama hanya sampel lebih banyak. Hal ini bertujuan agar penelitiannya memberikan hasil yang lebih konkret dan lebih umum. 4. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih

(41)

Nurul Hidayah, 2013

Upaya Peningkatan Pemahaman SiswaTerhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amran YS Chaniago. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka

Setia.

Anwar, Choirun. (2010). “Jurnal Skripsi” Pengembangan Media pembelajaran Interaktif

Pada Mata Pelajaran Pneumatic Menggunakan Macromedia Flash 8 Siswa

kelas XI Kompetensi Keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prabanan, hlm.1-17.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Angkasa.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Angkasa.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hamalik, O.(2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Krist, Thomas. (1979). Dasar-dasar Pneumatik. Jakarta: Erlangga

Munir. (2012). Multimedia (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan). Bandung: Alfabeta.

Royn, (2011). Dasar-dasar Pneumatic.

[On-line]. Tersedia:http://sinelectronic.Blogspot.com/2011/11/dasar-dasar

pneumatic.html[19 Januari 2013]

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum Seri Manajemen Sekolah Bermutu. Bandung: Mulia Mandiri Press.

Rusman, Kurniawan dan Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(42)

Savinainen, Antti and Philip Scott. (2002) Using The Force Concept Inventory to Monitor Student Learning and to Plan Teaching: Centre for Studies in Science and Mathematics Education [Online], Vol 2 (2) 9 halaman.

Tersedia:

http:/ iopscience.iop.org/0031-9120/37/1/307/pdf/pe2107.pdf [21Januari 2013]

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Sudjana dan Rivai. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sudjana, (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sumbodo, Wirawan. (2010). Teknik Produksi Mesin Industri jilid 3 untuk Sekolah

Menengah kejuruan .[Online]

Tersedia:http://kelas12-smk-Teknik-Produksi-Mesin-Industri-Wirawanpdf.pdf [20 Desember 2012] Suryani, E. (2006). Pedoman dan Simulasi Media Pembelajaran. Yogyakarta:

Alfabeta.

Susanto, Juhaeri. (2012). Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran [Online] Tersedia:http:// ilmukomputer.org.pdf[19 Oktober 2012] Susilana, Rudi dkk. (2006). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,

Pemanfaatan dan Penilaian. FIP: UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung

Wahab, F. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Media Interaktif

untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Prinsip-Prinsip Register di SMK Negeri 2 Cimahi. Skripsi FPTK UPI: tidak diterbitkan.

Wirawan dan Pramono. 2010. Pneumatik-Hidrolik. [Online]

Gambar

Tabel 4.4.
Gambar 4.5. Diagram Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Multimedia
Tabel 3.1  Tahapan Uji Coba Sampel Penelitian dan Pengembangan
Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Research and Development (R&D)
+7

Referensi

Dokumen terkait

A da dua cara yang digunakan dalam penentuan efisiensi detektor Nal(T I) pada penelifian ini, yaitu dengan metode stafis (detektor diam) dan metode dinamis (detektor bergerak).

kunjungan bagi orang asing warga negara dari negara.. tertentu dimaksudkan untuk memberikan

Dari sisi rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) bank asing juga mempunyai nilai rata-rata yang lebih rendah dari bank

PROGRAM STUDI KEAHLIAN: KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN: PERBANKAN.. JUDUL BUKU: KOPERASI

[r]

[r]

KESATU : Membentuk Panitia Pelaksana Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Ke-21 Kabupaten Bantul Tahun 2015, dengan susunan dan personalia sebagaimana tersebut

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa ketiga pengaruh langsung yang membentuk hipotesis ini signifikan dan diterima, Untuk itu dapat dikatakan terdapat pengaruh