• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GRADING HISTOPATOLOGI DAN INFILTRASI LIMFOVASKULAR DENGAN SUBTIPE MOLEKULER PADA KANKER PAYUDARA INVASIF DI BAGIAN BEDAH RSUP DR. M. DJAMIL PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN GRADING HISTOPATOLOGI DAN INFILTRASI LIMFOVASKULAR DENGAN SUBTIPE MOLEKULER PADA KANKER PAYUDARA INVASIF DI BAGIAN BEDAH RSUP DR. M. DJAMIL PADANG."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN GRADING HISTOPATOLOGI DAN INFILTRASI LIMFOVASKULAR DENGAN SUBTIPE MOLEKULER PADA KANKER PAYUDARA INVASIF DI BAGIAN BEDAH RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

SKRIPSI

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan

Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh

VASHTI RESTI PUTRI FIRDAUS No. BP. 1010313040

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ABSTRACT

Firdaus, Vashti. 2014. Association between Histopathology Grading and Lymphovascular Infiltration with Molecular Subtypes of Invasive Breast Cancer at Surgery Department, Dr. M. Djamil Hospital Padang . Undergraduate Thesis, Faculty of Medicine, Andalas University.

Supervisor : (I) dr. Aswiyanti Asri, M.Si.Med, SpPA, (II) dr. Daan Khambri, SpB (K) Onk, M. Kes.

Keywords : histopathology grading, lymphovascular infiltration, molecular subtypes, invasive breast cancer.

Breast cancer is the most common type of cancer found among women worldwide. In Indonesia, breast cancer is also the most common cancer suffered by Indonesian women. Breast cancer symptoms are often not recognized or clearly perceived by the patient, so it makes most of patients come to doctor in late stage. It will certainly affect the patient's prognosis and cure rate.

Breast cancer is divided into in situ breast cancer and invasive breast cancer. In situ breast cancer is cancer that has not penetrated the basement membrane, whereas invasive breast cancer is cancer that has penetrated the basement membrane to enter the stroma.

Many factors affect the prognosis of breast cancer , including in situ breast cancer / invasive breast cancer, metastatic to the lymph/other organs, tumor size, histopathology grading, estrogen and progesterone receptors, HER2, and lymphovascular infiltration .

The design study was observational and analytic , ie to determine the association between histopathology grading and lymphovascular infiltration with molecular subtypes of invasive breast cancer at surgery departement, Dr . M. Djamil hospital, Padang period January 1, 2010 - December 31, 2013. In this study obtained 424 cases of invasive breast cancer, with only 66 cases that could be analyzed.

(3)

ABSTRAK

Firdaus, Vashti. 2014. Hubungan Grading Histopatologi dan Infiltrasi Limfovaskular dengan Subtipe Molekuler Pada Kanker Payudara Invasif di Bagian Bedah RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas.

Pembimbing : (I) dr. Aswiyanti Asri, M.Si.Med, SpPA, (II) dr. Daan Khambri, SpB (K) Onk, M.Kes.

Kata kunci : grading histopatologi, infiltrasi limfovaskular, subtipe molekuler, kanker payudara invasif.

Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia. Di Indonesia pun kanker payudara adalah kanker terbanyak yang diderita wanita Indonesia. Gejala kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas oleh penderita, sehingga banyak penderita yang datang dalam keadaan stadium lanjut. Hal ini tentu akan mempengaruhi prognosis dan tingkat kesembuhan pasien.

Kanker payudara dibedakan menjadi kanker payudara in situ dan kanker payudara invasif. Kanker payudara in situ adalah kanker yang belum menembus membran basal, sedangkan kanker payudara invasif adalah kanker yang telah menembus membran basal untuk masuk ke stroma.

Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis dari kanker payudara, antara lain kanker payudara in situ/invasif, metastasis ke kgb/jauh, ukuran tumor, grading histopatologi, reseptor estrogen dan progesteron, HER2, serta infiltrasi limfovaskular.

Desain penelitian ini adalah observational dan analitik, yaitu untuk mengetahui hubungan grading histopatologi dan infiltrasi limfovaskular dengan subtipe molekuler pada kanker payudara invasif di bagian bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2013. Dalam penelitian ini didapatkan 424 kasus kanker payudara invasif, dengan 66 kasus yang dapat dianalisis.

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui

dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

oleh kaum wanita dan dilaporkan 519.000 wanita meninggal akibatnya pada tahun

2004 (WHO, 2004). Pada tahun 2012 di Amerika Serikat diperkirakan terdapat

226.870 kasus kanker payudara pada wanita dengan angka kematian 39.510, dan

2.190 pada pria dengan angka kematian 410 (American Cancer Society, 2012).

Menurut data statistik Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2007, kanker payudara adalah kanker

terbanyak yang diderita wanita Indonesia dengan angka kejadian 26 per 100.000

wanita, disusul kanker leher rahim dengan angka kejadian 16 per 100.000 wanita

dan kanker payudara menempati urutan pertama jumlah pasien rawat inap kanker

di seluruh Rumah Sakit di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim

(11,78%) (Jakarta Race, 2012).

Di Sumatera Barat, kejadian kanker (5,57%) lebih tinggi dari rata-rata

nasional (5,03%), yaitu pada urutan tertinggi ke-enam dari 33 provinsi di

Indonesia (Riskesdas, 2007). Berdasarkan keterangan Kepala Instalasi Humas dan

Pengaduan Masyarakat RSUP Dr. M. Djamil Padang, mengatakan bahwa dari

jumlah pasien yang masuk ke RSUP Dr. M. Djamil pada rentang awal tahun 2013,

kasus kanker payudara menduduki posisi terbanyak pasien yang dirawat di RSUP

Dr. M. Djamil Padang (Febrida, 2013).

Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan

(5)

keadaan stadium lanjut. Berdasarkan data dari rekam medis RS Kanker Dharmais

pada tahun 2010, hampir 85% pasien kanker payudara datang ke rumah sakit

dalam keadaan stadium lanjut. Hal ini akan mempengaruhi prognosis dan tingkat

kesembuhan pasien. Padahal jika kanker ditemukan dalam stadium awal, maka

prognosis dan tingkat kesembuhan pasien akan sangat baik (RS Kanker Dharmais,

2013).

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi prognosis kanker payudara,

dan digolongkan kedalam dua golongan. Golongan pertama adalah faktor

prognostik mayor, seperti kanker invasif, yaitu proliferasi keganasan sel epitel

yang membatasi duktus atau lobus payudara yang menginvasi jaringan sekitarnya

atau kanker in situ, yaitu proliferasi keganasan yang tidak menginvasi jaringan

sekitarnya, metastasis ke kelenjar limfe, metastasis jauh, ukuran tumor, penyakit

lokal tahap lanjut, yaitu tumor yang telah menginvasi kulit atau otot rangka, dan

kanker inflamatorik, yaitu tumor yang telah menyebabkan pembengkakan dan

penebalan kulit payudara. Golongan kedua adalah faktor prognostik minor, seperti

subtipe histologik, grading tumor, reseptor estrogen dan progesteron, HER2/neu,

infiltrasi limfovaskular, laju proliferasi, dan kandungan DNA (Kumar et al.,

2004).

Grading tumor adalah deskripsi tumor berdasarkan keabnormalan sel tumor

dan jaringan tumor yang dilihat di bawah mikroskop. Grading ini ditentukan

berdasarkan bentuk sel tumor dan perilaku sel tumor dibandingkan sel normal,

dengan demikian dapat diketahui seberapa cepat sel kanker itu berkembang.

Grading dihubungkan dengan usia harapan hidup 10 tahun, dimana grade I

(6)

yang paling baik, grade II menunjukkan prognosis sedang, sedangkan grade III

menunjukkan prognosis yang paling buruk (Stevens et al., 2009). Menurut hasil

penelitian Jonjic et all. (2006), grading tumor dikaitkan dengan infiltrasi

limfovaskular, yaitu kasus dengan adanya infiltrasi limfovaskular adalah kasus

dengan grade III.

Infiltrasi limfovaskular (LVI) adalah penyebaran sel kanker ke pembuluh

limfe lokal maupun ke pembuluh darah. Adanya LVI menandakan bahwa sel

kanker telah mencapai kedua pembuluh tersebut. Penyebaran sel kanker payudara

ke pembuluh limfe lokal bisa memberikan gambaran peau d’orange. Penyebaran

yang telah mencapai nodul limfe aksila dan nodul limfe mamaria internal

disebabkan oleh adanya embolisasi sel kanker ke nodul, yang terbentuk dari

kumpulan sel kanker. Nodul yang terlibat akan membesar, keras, dan pucat.

Sedangkan penyebaran sel kanker ke pembuluh darah akan mengawali

penyebaran sel kanker ke tempat yang lebih jauh atau metastasis. Metastasis

kanker payudara yang tersering adalah ke tulang, otak, hati, paru-paru, pleura, dan

ovarium. Adanya infiltrasi limfovaskular menandakan prognosis yang buruk

(Stevens et al., 2009).

Menurut hasil penelitian Mohammed et all. (2013), infiltrasi limfovaskular

dihubungkan dengan ekspresi protein pada kanker payudara, dimana adanya

infiltrasi limfovaskular merupakan faktor prognosis buruk pada kanker dengan ER

(Reseptor Estrogen) positif maupun pada kanker dengan ER negatif. Saat ini

memang sedang dikembangkan berbagai pemeriksaan untuk menganalisis profil

DNA dan ekspresi protein, yaitu ER (Reseptor Estrogen), PR (Reseptor

(7)

mengetahui berbagai perubahan yang terjadi pada sel kanker, yang berguna tidak

hanya untuk mengidentifikasi tipe tumor, tetapi juga berguna untuk

memperkirakan prognosis dan respons terhadap terapi. Meskipun pemeriksaan ini

tidak mungkin dilakukan pada semua kasus kanker payudara, namun pemeriksaan

ini akan menghasilkan informasi yang menyempurnakan uji diagnostik,

prognostik, dan terapeutik yang dapat diterapkan pada semua pasien (Kumar et

al., 2004).

Berdasarkan variasi ekspresi gen (ER, PR, dan HER2), kanker payudara

dapat diklasifikasikan ke dalam 4 subtipe molekuler utama, yaitu Luminal A

(ER+, PR+, HER2-, dan Ki-67 ≤14%), Luminal B (ER+, PR+, HER2-, dan

Ki-67>14%; ER+ dan/atau PR+, HER2+), tipe HER2+ (ER-, PR-, dan HER2+), dan

Tripel Negatif/Basal-Like (ER-, PR-, dan HER2-) (Minhao et al., 2011). Ki-67

adalah antigen inti yang berhubungan dengan proliferasi sel, yang dinamakan

berdasarkan kota tempat peneliti pertama kali menemukannya, yaitu kota Kiel di

negara Jerman (Urruticoechea et al., 2005).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kadivar et al. tahun 2012 di Iran,

terdapat hubungan antara subtipe molekuler dengan karakteristik tumor, seperti

ukuran, grading, serta infiltrasi limfovaskular. Luminal A merupakan subtipe

molekuler paling sering, kemudian luminal B, lalu basal-like, dan terakhir tipe

HER2. Tipe basal-like dan HER2 umumnya memiliki grade III, sedangkan

luminal A memiliki grade I. Untuk LVI, umumnya sering terdapat pada tipe

HER2. Sedangkan menurut penelitian Shomaf et al. tahun 2013 di Jordania, pada

tipe HER2 dan basal-like, sebagian besar kasus pada tumor grade III, dan tidak

(8)

Setelah mengetahui tingginya angka kejadian kanker payudara di seluruh

dunia dan tingginya angka kematian yang disebabkan oleh kanker ini, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kanker payudara. Selain

itu, banyak pasien kanker payudara yang datang berobat ketika sudah stadium

lanjut, hal ini tentu akan mempengaruhi prognosis serta kesembuhan pasien. Saat

ini perkembangan molekular di bidang kanker payudara sudah sangat

berkembang, yaitu dengan mengetahui subtipe molekuler maka dapat ditentukan

modalitas terapi yang lebih efektif. Karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui

hubungan antara subtipe molekuler dengan faktor prognostik minor, yaitu grading

histopatologi dan infiltrasi limfovaskular pada kanker payudara invasif di bagian

bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2013.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah terdapat hubungan antara grading histopatologi dan infiltrasi

limfovaskular dengan subtipe molekuler pada kanker payudara invasif di bagian

bedah dan di bagian patologi anatomi RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1

Januari 2010 – 31 Desember 2013 ?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara grading histopatologi dan infiltrasi

limfovaskular dengan subtipe molekuler pada kanker payudara invasif di

bagian bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2010 – 31

(9)

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui distribusi frekuensi subtipe molekuler pada kanker payudara

invasif.

1.3.2.2 Mengetahui distribusi frekuensi grading histopatologi pada kanker

payudara invasif.

1.3.2.3 Mengetahui distribusi frekuensi infiltrasi limfovaskular pada kanker

payudara invasif.

1.3.2.4 Mengetahui hubungan grading histopatologi dengan subtipe molekuler

pada kanker payudara invasif.

1.3.2.5 Mengetahui hubungan infiltrasi limfovaskular dengan subtipe molekuler

pada kanker payudara invasif.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Teoritis

1.4.1.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan

pengalaman peneliti dalam ilmu onkologi dan mengetahui tentang

hubungan antara grading histopatologi dan infiltrasi limfovaskular

dengan subtipe molekuler pada kanker payudara invasif.

1.4.1.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya

untuk lebih mengembangkan penelitian selanjutnya tentang kanker

(10)

1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Bagi Intitusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga

kedokteran dalam menghadapi kasus kanker payudara invasif.

Khususnya dari segi subtipe molekuler dan menjadi data dasar untuk

penelitian selanjutnya.

1.4.2.2 Bagi Institusi Pelayanan

Sebagai informasi dan masukan bagi kalangan medis maupun

mahasiswa kedokteran dalam meningkatkan penanganan terhadap pasien

yang datang dalam keadaan stadium lanjut, melalui diagnosis yang tepat

Referensi

Dokumen terkait

maka diperoleh karakteristik kecelakaan yaitu paling sering terjadi di ruas jalan lurus pada rentang waktu 06.00-11.59 WIB dengan jenis cedera luka ringan dan pada

Keterkaitan suhu dengan konstante laju perubahan waktu larut tabet effervescen sari buah selama penyimpanan dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar

Namun, oleh pemerintah Indonesia, tuntutan kemerdekaan rakyat Papua yang sangat sensitif tersebut direspon dengan turunnya Undang-Undang yang sama sekali tidak berjalan ketika itu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kandungan formaldehid pada piring melamine yang diperjualbelikan di masyarakat.Piring melamine merupakan peralatan

Yang dulunya Etnis jawa memasuki program transmigrasi.Perkembangan yang terjadi di indonesia khususnya daerah yang di huni oleh masyarakat jawa, ternyata sering kali

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa Negara, bahasa persatuan, dan bahasa resmi Negara Republik Indonesia sekaligus sebagai bahasa pengantar di sekolah

Keterkaitan dengan Sistem Sosial Berlangsungnya kehidupan sosial yang berlandaskan sekulerisme telah menyuburkan paradigma hedonisme (hura- hura), permisivisme (serba