• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan PBL Ditinjau dari Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 5 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan PBL Ditinjau dari Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 5 SD"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan dengan baik, interaktif dan kondusif jika pendidikan dijalankan dengan tepat dan kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan mulai tahun pelajaran 2017/2018 ialah Kurikulum 2013 yang telah direvisi oleh Kemendikbud.

Sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Kadir, Abdul (2015: 6) mendefinisikan bahwa pembelajaran tematik dirancang dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang optimal dan maksimal dengan cara mengangkat pengalaman anak didik yang mempunyai jaringan dari berbagai aspek kehidupannya dan pengetahuannya. Pembelajaran tematik tersebut mengaitkan beberapa mata pelajaran dan mengemasnya di dalam sebuah tema atau pokok pikiran yang akan menjadi pokok bahasan sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa sedangkan kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran tematik bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap siswa agar menjadi manusia yang utuh, tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosional/karakter, keterampilan maupun spiritual.

(2)

suatu kegiatan belajar siswa ditentukan oleh cara guru dalam pengelolaan kegiatan belajar.

Keberhasilan belajar tidak luput dari beberapa faktor yang mendampinginya. Faktor-faktor tersebut berasal dari diri siswa itu sendiri dan dari lingkungan sekitar. Faktor lingkungan yang mempunyai peran cukup besar dalam mempengaruhi sukses tidaknya suatu pembelajaran adalah faktor materi pelajaran yang diajarkan dan pengunaan model pembelajarannya. Penggunaan model pembelajaran, tentu saja harus diperhatikan agar sesuai dengan materi ajar dan usia perkembangan siswa. Model pembelajaran yang berpotensi dapat diterapkan dalam membelajarkan pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang mencakup langkah-langkah dalam pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasi). Untuk memperkuat pendekatan ilmiah, sangat disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya (project based learning) yang berbasis pemecahan masalah (Permendikbud No. 65 Tahun 2013). Dalam hal ini, salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik adalah dengan memperbaiki kualitas pembelajaran melalui Discovery Learning (DL) dan Problem Based Learning (PBL).

Model Discovery Learning (DL), adalah rancangan pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran dengan memandang proses berpikir kritis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran itu (Eggen and Kauchak: 2012). Penggunaan metode penemuan pembelajaran merupakan salah satu variasi metode mengajar yang membuat siswa aktif dan guru membimbingnya, yang diyakini mampu meningkatkan kesuksesan siswa dan keterampilan pembelajaran lebih baik daripada metode pembelajaran tradisional.

(3)

berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Eggen and Kauchak: 2012). Akinoglu dan Tandogan (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa implementasi model PBL telah mempengaruhi prestasi akademik siswa serta sikap mereka secara positif terhadap ilmu pengetahuan.Penerapan PBL memberi pengaruh positif pada peserta didik dalam perkembangan konseptualnya dan menekan miskonsepsi pada tingkat yang paling rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Mariza Fitri (2013: 94) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor” penelitian tersebut diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan nilai rata-rata kelas kontrol. Setelah pembelajaran selesai diberikan postest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil uji T diperoleh, maka diterima, dengan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning lebih baik dari pada pembelajaran konvensional di kelas X Semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2013/2014. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran Discovery Learning memiliki karakteristik yang menuntut siswa untuk menemukan sebuah konsep, sehingga apabila mereka dapat mengalami dan menemukan sendiri pemahaman yang didapat akan semakin baik.

(4)

Menurut penjelasan yang ada di dalam panduan teknis pembelajaran tematik terpadu kementrian pendidikan dan kebudayaan, bahwa selain penerapan berbagai pendekatan dan model pembelajaran hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas adalah melatih peserta didik memiliki kemampuan atau keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS), dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa berfikir nalar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lebih rumit dan atau memecahkan suatu kasus masalah yang lebih rumit. Hal ini perlu dilatihkan sejak usia sekolah dasar agar pada saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya dan masa depannya mereka tidak asing dan tidak takut jika dihadapkan pada pertanyaan pertanyaan atau permasalahan permasalahan yang lebih rumit, dengan mengungkapkan pemecahan masalah secara penuh arguentatif, logis dan percaya diri, baik secara tertulis maupun lisan.

Proses pembelajaran tematik dipengaruhi oleh peran guru dalam penyajian pembelajaran, diantaranya pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan hasil belajar yang positif untuk peserta didik. Sesuai program semester II tahun pelajaran 2017/2018, materi tematik tema 8 Lingkungan Sahabat Kita subtema 2 Perubahan Lingkungan merupakan materi yang esensial untuk itu diteliti penerapan model PBL dan DL ditinjau dari hasil belajar yang meliputi penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Mencermati berbagai potensi kedua model pembelajaran tentu saja hal ini menumbuhkan rasa keraguan guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam penerapan pembelajaran tematik karena kedua model tersebut sama-sama mempunyai potensi yang dapat diterapkan dalam membelajarkan pembelajaran tematik. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai perbedaan aktivitas belajar dan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning.

(5)

Learning melalui kegiatan penelitian yang berjudul “Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning ditinjau dari Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 5 SD”.

1.2 Rumusan Masalah

Berpijak melalui uraian yang terdapat dalam latar belakang, dapat dirumuskan masalah yaitu "Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Tematik dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning pada tema Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2 Perubahan Lingkungan pada pembelajaran pertama siswa kelas 5 SD semester 2 ?"

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Tematik dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning pada siswa kelas 5 SD.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama untuk dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan teori mengenai perbedaan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi : 1) Guru :

(6)

pembelajaran yang tepat sesuai dengan subtema pada pembelajaran tematik.

2) Siswa :

Manfaat penelitian ini bagi siswa yakni melatih siswa dalam bekerja secara berkelompok, meningkatkan daya pikir siswa yang kritis dan meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Sekolah :

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan untuk kepala sekolah kepada guru agar dapat melaksanakan pembelajaran tematik dengan lebih baik lagi.

4) Peneliti selanjutnya :

Referensi

Dokumen terkait

(1) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

In Dominant 7 chord type, barre chord 1 fingering group generates the lowest average accuracy.. This is because some strings in Dominant 7 fingering don’t ring

Ulkus Diabetikum atau biasa disebut luka diabetikum adalah komplikasi penyakit Diabetes Militus, luka muncul akibat kelainan syaraf dan pembuluh darah yang

Menurut Saudara, aktivitas penting yang perlu dilakukan pada fase identifikasi dalam workshop value engineering pada tahap pelaksanaan proyek bangunan gedung di PT X adalah :

[r]

Pemberian hormon yang berasal dari luar tubuh seperti pada kontrasepsi hormonal baik berupa estrogen maupun progesteron menyebabkan peningkatan kadar kedua hormon

Bahan material galian tanah dapat digunakan kembali sebagai timbunan tanah kembali apa jenis material tanah tersebut memenuhi syarat, sesuai dengan yang diisyaratkan dalam

As suggested in the chart, some schools of methodology see the teacher as ideal language model and commander of classroom activity (e.g., Audio-Lingual Method, Natural