• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI SUMATERA BARAT

No.15/2/13 Th XVIII, 16 Februari 2015

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan April 2014 tercatat 1.145 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari 126 desa, 259 kelurahan dan 760 nagari. Podes juga mencatat sebanyak 179 kecamatan dan 19 kabupaten/kota.

 Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur:

 Terdapat 45 desa/kelurahan/nagari (3,93%) tidak ada SD (termasuk MI).  Terdapat 179 kecamatan (100,00%) sudah ada SLTP.

 Terdapat 9 kecamatan (5,03%) tidak ada SLTA.

 Sebanyak 179 kecamatan (100,00%) sudah tersedia Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu).  Sebanyak 819 desa/kelurahan/nagari (71,53%) tidak ada pasar dengan bangunan dan tidak ada

pasar sama sekali.

 Sebanyak 2 desa/kelurahan/nagari (0,14%) tidak ada keluarga pengguna listrik PLN/ non PLN.  Sebanyak 283 desa/kelurahan/nagari (24,72%) tidak ada penerangan di jalan utama desa.  Sebanyak 22 desa/kelurahan/nagari (1,93%) dari 1.139 desa/kelurahan/nagari yang sarana

transportasinya darat, ternyata kondisi jalannya tidak dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun

 Dari 1.145 desa/kelurahan/nagari (tersebar di 19 kabupaten/kota) yang tercatat pada Podes 2014 terdapat sebanyak 2 pulau-pulau kecil terluar (Pulau Sinaka dan Pulau Pasakiat Teileleu) yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Nomor 78 Tahun 20051

.

 Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0-100 yang dihitung untuk setiap desa. Semakin besar indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. IKG bervariasi antar desa dengan rentang antara 12,51 sampai 87,49.

1

Menurut PP No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Kecil Terluar terdapat 2 pulau kecil terluar. Pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2000 km2 yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut

(2)

1. Wilayah Administrasi Pemerintahan

Pendataan Podes dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, dan nagari. Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah, 2) mempunyai penduduk, dan 3) mempunyai pemerintahan desa. Menurut Podes 2014, tercatat sebanyak 1.145 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 126 desa, 259 kelurahan dan 760 nagari. Selain itu, juga tercatat sebanyak 179 kecamatan dan 19 kabupaten/kota. Lihat Lampiran 1 dan Lampiran 2.

Gambar 1.1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan/Nagari Hasil Podes, 2008 – 2014

2. Infrastruktur

2.1. Pendidikan

Hasil Podes 2014 menunjukkan bahwa 96,07 persen desa/kelurahan/nagari mempunyai sarana SD (termasuk Madrasah Ibtidaiyah). Hanya 3,93 persen (45 desa/kelurahan/nagari) yang tidak mempunyai sarana SD (Lihat Lampiran 3).

Sarana pendidikan menengah pertama dan menengah atas telah tersedia di seluruh wilayah kecamatan di Sumatera Barat. Dari 179 kecamatan, semua kecamatan sudah mempunyai SMP/MTs dan hanya 9 kecamatan (5,03%) yang tidak mempunyai SMU/SMK/MA. Secara lengkap, persentase wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut.

Persentase Desa Menurut

Gambar 2.1. Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, 2014

(3)

2.2. Kesehatan

Tersedianya pelayanan kesehatan dasar merupakan hak masyarakat yang menjadi pelayanan pemerintah. Podes 2014 menunjukkan bahwa terdapat 45 Kecamatan di 19 Kabupaten/Kota telah mempunyai rumah sakit/rumah sakit bersalin, sebanyak 179 kecamatan (100,00%) telah mempunyai Puskesmas/Pustu, dan 701 desa/nagari/kelurahan (61,22%) telah mempunyai Poskesdes/Polindes. Lihat Lampiran 4.

2.3. Pasar dengan Bangunan

Tersedianya pasar di suatu wilayah menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian. Hasil Podes 2014 mencatat sebanyak 326 desa/kelurahan/nagari (28,47%) di 179 kecamatan yang sudah ada pasar dengan bangunan (permanen atau semi permanen), sedangkan sisanya terdapat sebanyak 819 desa/kelurahan/nagari (71,53%) ada pasar tanpa bangunan maupun tidak ada pasar sama sekali. Lihat Lampiran 5.

0,00

Gambar 2.3 Persentase Desa/Kelurahan/Nagari yang Mempunyai Pasar

Gambar 2.2 Persentase Desa/Kelurahan/Nagari yang mempunyai Polindes/Poskesdes Kabupaten/Kota

(4)

2.4. Listrik

Ketersediaan penerangan listik penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah. Tercatat sebanyak 1.143 desa/kelurahan/nagari (99,83%) telah ada keluarga pengguna listrik PLN/ non PLN. Selain itu, masih ada terdapat satu kabupaten yang sebagian kecil desanya (2 desa) dimana keberadaan keluarga pengguna tidak ada menggunakan listrik baik PLN maupun non PLN (0,17%), yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai. Lihat Lampiran 6.

Sebanyak 283 desa/kelurahan/nagari (24,72%) masih belum tersedia penerangan di jalan utama desa/kelurahan/nagari. Kabupaten Pesisir Selatan merupakan daerah dengan persentase tertinggi desa/kelurahan/nagari yang tidak memiliki penerangan di jalan utama (30,39 persen).

Persentase Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik

Persentase Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Keberadaan Penerangan di Jalan Utama Desa

Gambar 2.4. Persentase Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa

2.5. Jalan

Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan jalan akan meningkatkan efisiensi proses produksi dan distribusi. Hasil Podes 2014 menunjukkan sebanyak 1.139 desa/kelurahan/nagari yang menggunakan sarana transportasi darat, dimana 1.068 desa/kelurahan/nagari (93,77%) diantaranya sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Masih ada 71 desa/kelurahan/nagari (6,23%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan musim. Lihat Lampiran 7.

99,83 0,17

75,28 24,72

(5)

Sepanjang tahun

Sepanjang tahun kecuali saat tertentu

Sepanjang tahun kecuali sepanjang musim hujan Tidak dapat dilalui sepanjang tahun

93,77

2,98 1,32

1,93

Darat 95,55 Air

0,52 Darat

dan Air 3,93

Gambar 2.5. Persentase Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Sarana Transportasi dari dan ke Desa/Kelurahan/Nagari serta Keberadaan Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih.

3. Desa/Kelurahan/Nagari Terluar

Terdapat 2 (dua) desa sebagai kategori pulau-pulau kecil terluar berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005. Wilayah tersebut tersebar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, yaitu Desa Sinaka dan Desa Pasakiat Teileleu. Kedua desa tersebut pada saat Podes 2014 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 5.714 jiwa.

4. Indeks Kesulitan Geografis Desa

Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh desa. IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 - 100 yang dibentuk oleh tiga komponen, yaitu: 1) ketersediaan pelayanan dasar, 2) kondisi infrastruktur, dan 3) aksesibilitas/transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi.

Tabel 4.1. menyajikan IKG setiap kabupaten/kota. IKG terendah sebesar 12,51 yang terdapat di Kabupaten Pasaman dan IKG tertinggi sebesar 87,49 yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Nilai tengah IKG secara Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 33,19.

(6)

Tabel 4.1. IKG Desa/Nagari Menurut Kabupaten/Kota, 2014

Provinsi dan Kabupaten

Indeks Kesulitan Geografis Desa (Skala 0 - 100)

Minimum Nilai Tengah Maksimum

PROVINSI SUMATERA BARAT 12.51 33.19 87.49

KAB. KEPULAUAN MENTAWAI 18.92 58.75 87.49

KAB. PESISIR SELATAN 17.99 39.07 56.77

KAB. SOLOK 19.01 32.27 63.62

KAB. SIJUNJUNG 16.13 35.16 55.31

KAB. TANAH DATAR 12.55 26.94 42.94

KAB. PADANG PARIAMAN 19.41 29.63 50.68

KAB. AGAM 15.71 27.58 46.49

KAB. LIMA PULUH KOTA 15.40 32.06 53.51

KAB. PASAMAN 12.51 33.27 50.44

KAB. SOLOK SELATAN 12.82 34.94 51.90

KAB. DHARMASRAYA 14.91 33.07 69.86

KAB. PASAMAN BARAT 16.75 25.07 49.77

KOTA PADANG - - -

KOTA SOLOK - - -

KOTA SAWAH LUNTO 15.03 29.56 46.55

KOTA PADANG PANJANG - - -

KOTA BUKITTINGGI - - -

KOTA PAYAKUMBUH - - -

(7)

Lampiran 1. Jumlah Kecamatan, dan Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Kabupaten/Kota, 2014

Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Nagari/Kelurahan

Kepulauan Mentawai 10 43

Pesisir Selatan 15 182

S o l o k 14 74

Sijunjung 8 62

Tanah Datar 14 75

Padang Pariaman 17 60

A g a m 16 82

Limapuluh Kota 13 79

Pasaman 12 37

Solok Selatan 7 39

Dharmasraya 11 52

Pasaman Barat 11 19

Padang 11 104

Solok 2 13

Sawahlunto 4 37

Padang Panjang 2 16

Bukittinggi 3 24

Payakumbuh 5 76

Pariaman 4 71

(8)

Lampiran 2. Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut Kabupaten/Kota, 2014

Kabupaten/Kota Desa Kelurahan Nagari Jumlah

Kepulauan Mentawai 43 - - 43

Pesisir Selatan - - 182 182

S o l o k - - 74 74

Sijunjung 1 - 61 62

Tanah Datar - - 75 75

Padang Pariaman - - 60 60

A g a m - - 82 82

Limapuluh Kota - - 79 79

Pasaman - - 37 37

Solok Selatan - - 39 39

Dharmasraya - - 52 52

Pasaman Barat - - 19 19

Padang - 104 - 104

Solok - 13 - 13

Sawahlunto 27 10 - 37

Padang Panjang - 16 - 16

Bukittinggi - 24 - 24

Payakumbuh - 76 - 76

Pariaman 55 16 - 71

(9)

Lampiran 3. Jumlah Desa/Kelurahan/Nagari yang Ada SD/MI dan Kecamatan yang Ada SLTP dan SLTA Menurut Kabupaten/Kota, 2014

Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan/Nagari yang ada SD/MI

Kecamatan yang ada SLTP

Kecamatan yang ada SLTA

Kepulauan Mentawai 43 10 7

Pesisir Selatan 181 15 15

S o l o k 74 14 14

Sijunjung 62 8 8

Tanah Datar 75 14 14

Padang Pariaman 60 17 16

A g a m 82 16 15

Limapuluh Kota 79 13 12

Pasaman 37 12 12

Solok Selatan 39 7 7

Dharmasraya 51 11 8

Pasaman Barat 19 11 11

Padang 102 11 11

Solok 13 2 2

Sawahlunto 34 4 4

Padang Panjang 14 2 2

Bukittinggi 23 3 3

Payakumbuh 58 5 5

Pariaman 54 4 4

(10)

Lampiran 4. Jumlah Wilayah Administrasi yang Memiliki RS/RSB,

(11)
(12)

Lampiran 6. Jumlah Desa/Kelurahan/Nagari yang Ada Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa Menurut Kabupaten/Kota, 2014

(13)

Lampiran 7. Jumlah Desa/Kelurahan/Nagari yang Sarana Transportasi dari dan ke

Desa/Kelurahan/Nagari Melalui Darat Menurut Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih , 2014

Kabupaten/Kota

(14)

Yomin Tofri, MA

Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat

Telepon : 0751- 442158-59

Gambar

Gambar 1.1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan/Nagari Hasil Podes, 2008 – 2014
Gambar 2.2 Persentase Desa/Kelurahan/Nagari yang mempunyai Polindes/Poskesdes
Gambar 2.4. Persentase Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa
Gambar 2.5. Persentase Desa/Kelurahan/Nagari Menurut Sarana Transportasi dari dan ke Desa/Kelurahan/Nagari serta Keberadaan Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pulau lingga tidak berhasil karena pemilik naskah sedang berada diluar negeri, sehingga pelestarian dialihkan ke Museum dan Aceh tidak berhasil dikarenakan Umi pemilik manuskrif

Abstrak: Surabaya merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang mempunyai beragam budaya, salah satu budaya daerahnya adalah Tari Sparkling dan Pegantin Pegon.

Mengapa kamu tidak dapat memahami kosakata pada halaman itu (Jawaban boleh lebih dari satu.. ( ) karena kosakata tersebut abstrak (tidak dapat diamati

Kelebihan air di musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi sedangkan durasi hujan yang pendek menyebabkan air hujan tidak sempat meresap ke dalam

Sampai saat ini masih banyak penelitian yang membahas mengenai chemical peeling yang di gunakan pada melasma, tetapi terapi yang terbaik untuk melasma tergantung tipe dari

Implementasi Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan dan Penataan Parkir di Kota Samarinda adalah pelaksanaan secara konkrit dari

Dalam jurnal Setiawan (2013) Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan pada Departemen Jaringan PT PLN ( Persero) Area Surabaya Utara Hasil

Bahwa pada tanggal 13 April 2015 sekina pukul 15.30.WIB, Terdakwa bersama anggota lainnya benjumlah kurang lebih 34 (tiga puluh empat) orang anggota yang dipimpin oleh Letda