100 Pengadilan akan Diaduit (21/09)
Jakarta l Portal Rakernas
Sebanyak 100 pengadilan akan jadi sasaran audit kinerja dan audit integritas. Audit ini akan dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung dalam waktu dekat.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pengawasan Dr. H. M. Syarifuddin, SH, MH, dalam rapat pleno hari ke-3 Rakernas, Rabu (21/9/2011).
Audit ini digelar untuk mengukur keberhasilan reformasi birokrasi di MA dan empat lingkungan peradilan. Pengadilan-pengadilan yang akan diaudit adalah pengadilan-pengadilan yang berada di ibu kota propinsi atau pengadilan kelas I.
“Kami akan menyebarkan kuesioner yang harus diisi,” kata Kepala Bawas.
Dari kuesioner itu lantas dibuat skor penilaian. Selain itu, jawaban-jawaban yang tertuang dalam kuesioner itu lantas akan ditelusuri lebih jauh.
Selain akan mengaudit pengadilan, Bawas MA juga akan membuka layanan pengaduan via SMS. “Layanan ini kami sediakan untuk aparat peradilan sendiri,” tuturnya.
Saat ini Bawas telah membuka layanan pengaduan via website yang bisa dipakai oleh masyarakat untuk melaporkan dugaan penyimpangan di lembaga peradilan. Sementara itu, layanan untuk pengaduan internal belum ada sehingga Bawas berinisiatif membuat pengaduan via SMS.
Kepala Bawas menegaskan, pihaknya menjamin kerahasiaan identitas pelapor. Pihaknya menengarai, selama ini ada cukup banyak surat kaleng lantaran para pengadu takut identitasnya diketahui.
“Dari pengalaman yang sudah-sudah, banyak surat kaleng yang masuk memberikan data detil. Umumnya dari orang dalam. Biasanya terbuktinya gampang. Dia tahu betul. Cuma agak merepotkan kita, karena yang bikin surat kaleng itu tidak bisa kita dengar,” kata Kepala Bawas. Untuk sementara, pengaduan via SMS ini akan diuji coba di wilayah Jabodetabek. Jika layanan ini mendapat respon positif, Bawas berencana memberlakukannya di seluruh Indonesia.