• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi Apitan dan Nilai Yang Terkandung didalamnya (Studi Pada Desa Prigi Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan) T1 152009027 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi Apitan dan Nilai Yang Terkandung didalamnya (Studi Pada Desa Prigi Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan) T1 152009027 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

57 BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Bersadarkan hasil penelitian, analisis dan interprestasi data yang

penulis paparkan dalam kajian “ Tradisi Apitan dan Nilai-Nilai yang

Terkandung didalamnya” dapat disimpulkan sebagai berikut:

Upacara Apitan berawal dari keinginan seorang kakak beradik

untuk mendirikan desa atau kekuasaan baru untuk melestarikan

keturunannya mereka sendiri di tempat yang lebih baik dan lebih luas,

tempat itupun diberi nama Desa Prigi. Setelah desa atau kekuasaan baru

sudah mulai terbentuk merekapun memanfaatkan tanah yang luas di

desa itu untuk pertanian. Setelah beberapa waktu mereka mengolah

tanah mereka merasa tidak sanggup mengolah tanah yang begitu luas

hanya dengan tenaga manusia. Namun di tengah keputusasaan ada

kekuatan gaib yang menawarkan bantuan berupa Kerbau Danu lengkap

dengan bajaknya untuk mengolah tanah dengan berbagai persyartan

yang diajukan, sejak saat itulah upacara Apitan mulai dikenalkan pada

masyarakat desa Prigi.

Upacara Apitan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

dalam kehidupan masyarakat desa Prigi. Bagi masyarakat tardisi

upacara Apitan mengandung niali-nilai yang luhur yang harus terus

(2)

58 sepenanggunagan, solidaritas, gotong royong dan saling membantu

tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Masyarakat tidak berani meninggalkan upacara Apitan, mereka

percaya bahwa jika mereka meninggalkan tradisi Apitan akan ada bala

yang akan menimpa mereka, masyarakat selalu mengikuti upacara

Apitan dari awal sampai selesai. Masyarakat Desa Prigi, luar desa yang

berdekatan bahkan orang yang sedang diperantauan berdatangan hanya

untuk melihat dan melestarikan tradisi Apitan serta mencari berkah agar

diperantauan nanti dapat lebih baik hidupnya dari sekarang. Dalam

pelaksanaan upacara Apitan dapat kita lihat nilai-nilai luhur yaitu nilai

kebersamaan, solidaritas, religius, gotong royong, dan lain-lain terjalin

sangat baik antar masyarakat desa maupun dengan masyarakat desa

lain. Dalam upacara Apitan terdapat banyak lambang-lambang berupa

nasi tumpeng, ayam panggang, tayub dan lainnya semua

lambang-lambang ini memngandung makna dan petuah-petuah tersendiri bagi

masyarakat Desa Prigi yang semunya demi kebaikan masyarakat masa

sekarang dan akan datang.

Nilai-nilai dalam upacara Apitan dapat terus dilestarikan karena

adanya rasa memiliki terhadap tempat tinggal untuk merawat dan

memelihara agar terhindar dari bala atau bahaya. Selain itu adanya

kepercayaan terhadap hal-hal gaib, sehingga masyarakat sulit untuk

menghilangkan kepercayaan itu karena bila meniadakan terbukti akan

(3)

59 dulu pernah upacara Apitan pada hiburan tayubnya diganti dengan

wayang dan akibatnya banyak warga yang tiba-tiba mendapat

kecelakaan atau musibah yang terjadi dalam keluarganya. Musibah

yang ditimbulkan antara lain yaitu gagal panen, wabah penyakit,

banyak ternak masyarakat yang mati dan lain sebagainya. Dengan

diadakan upacara Apitan diharapkan mampu menangkal segala bala

yang akan menimpa masyarakat Desa Prigi. Dengan adanya upacara

Apitan rasa solidaritas, musyawarah, gotong royang, saling membantu,

religius, demokratis dan lain sebagianya dapat tumbuh dalam kehidupan

masyarakat Desa Prigi dan diturunkan pada generasinya.

B. Saran-saran

Pada akhir tulisan ini peneliti memberikan saran yang bermanfaat bagi

masyarakat, pemerintah desa serta peneliti lain.

1. Bagi masyarakat, diharapkan tetap menjaga dan melestarikan

upacara Apitan, karena upacara ini merupakan salah satu budaya

bangsa Indonesia.

2. Pemerintah desa, untuk tetap mendukung dan menjaga kemurnian

upacara tradisi Apitan di Desa Prigi Kecamatan Kedungjati

Kabupaten Grobogan.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan baru

Referensi

Dokumen terkait

merupakan anak dari doro Sumo yang merupakan tokoh masyarakat. Kepercayaan masyarakat bahwa Dewi Sri telah dianggap sebagai Dewi.. Kesuburan yang dapat

Apa yang mendorong masyarakat (desa dan luar desa) mengikuti upacara.

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang tidak dapat dipisahkan dari.. kehidupan manusia sehari

Di dalam setiap upacara terdapat unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat. ditinggalkan oleh manusia-manusia sebagai makhluk yang

Pada masyarakat Gandaria Selatan tradisi tahlilan merupakan suatu kegiatan agama yang sudah lama dilakukan dimasyarakat dan tidak dapat dipisahkan dalam

Upacara atau ceremony adalah sistem atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan berbagai macam

pelaksanaan upacara tradisi Suran sendang Sidukun tahun 2016, bulan Oktober. ini juga dimana bulan ketika warga masyarakat Desa Traji yang

Kain tenun songket dalam kehidupan masyarakat Minangkabau tidak dapat dipisahkan dengan upacara-upacara adat, karena setiap ada perayaan masyarakat pemakainya