123
DAFTAR PUSTAKA Arsip
Arsip Kementrian Penerangan No. 242, ANRI.
“Sekitar Sarbupri-B.T.N. B.T.N Bandel”.
________________________, No.046, ANRI.
“Pengumuman Perselisihan Perburuhan antara Lembaga Buruh dan Tani (L.B.T) di Delanggu dan Badan Textil Negara (B.T.N ) di Surakarta”. “Pengumuman perundingan antara L.B.T dan B.T.N. dan Jumlah Seluruh Buruh B.T.N ”
“Penjelasan Jawaban Tuntutan L.B.T dari Kementrian Kemakmuran.”
Arsip Kepolisian Negara Tahun 1947-1949, No. 1211, ANRI.
“Polisi dikerahkan di Delanggu.”
__________________________________, No. 1215, ANRI.
“Berita Delanggu yang dikeluarkan oleh Pers Biro Berita Delanggu.”
Surat Kabar
“Merdeka” No. 764 Tahun III, Kamis 24 Juni 1948. “15.567 Buruh Mogok”
_________,No. 767 Tahun III, Senin 28 Juni 1948. “Sedia main kartu terbuka, Mr. Sjafruddin memberikan keterangan tentang pemogokan”
_________ No. 771 Tahun III, Jum’at 2 Juli 1948. “S.K. Murba gasak pimpinan
Sobsi”
_________, No. 774 Tahun III, Selasa 6 Juli 1948. “Laporan Panitia Enquete kepada Badan Pekerja. KNIP sekitar pemogokan Delanggu”.
“Jika tidak segera dapat penjelasan pemogokan Delanggu bisa berganti corak jadi persoalan politik yang merugikan negara”.
_________ No. 779 Tahun III, Senin 12 Juli 1948. “Sidang Badan Pekerja KNIP mendengar laporan Panitia Enquete”
124
“Merdeka”,No. 782, Tahun III, Kamis 15 Juli 1948, “F.D.R Kontra S.T.I.I akibat Insiden Delanggu”.
_________, No. 783 Tahun III, Jum’at 16 Juli 1948.“Tentara ke Delanggu, Penyelesaian tergantung Sobsi Sendiri”.
_________, No. 784 Tahun III, Sabtu 17 Juli 1948.“Sudirman tentang kesukaran-kesukaran di Delanggu”.
_________, No. 785 Tahun III, Senin 19 Juli 1948. “Peristiwa Delanggu Selesai” “Buruh Delanggu kerja kembali persetujuan tercapai antara B.T.N dengan SOBSI-BTI”.
Majalah
“ Mimbar Indonesia”, No.1 Vol.2 Tahun II, 3 Januari 1948. “Ukuran hidup buruh secara sederhana”.
“Tenaga” Suara Buruh Perkebunan. No.3 Juni 1948. “Delanggu Madju” Pemogokan yang pertama dipelopori oleh buruh Sarbupri”.
“Merdeka” , No. 26 Tahun I 10 Juli 1948. “Republik dari Solo ke Delanggu”
“Warta Sarbupri” No.4-5, Tahun II Februari 1951. “Sumpah Delanggu”.
“Warta Sarbupri” No.9, Tahun II 1 Mei 1951
“Tinjauan Masalah Perkebunan”, No.4-5 Tahun III, Agustus-September 1951. Kementrian Perburuhan Republik Indonesia “ Undang-Undang Darurat No. 16 Tahun 1951 tentang Penjelasan Perselisihan Perkeburuhan”
Buku
A.H.Nasution, 1979, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid VIII, Bandung: Angkasa.
Abdul Rachmad Budiono, 1995, Hukum Perburuhan di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Abdussalam, 2009, Hukum Ketenagakerjaan (Hukum Perburuhan), Jakarta: Restu Agung.
Boedi Harsono, 2008, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaan, Jakarta: Djambatan.
Burger, DH. 1970, Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia Jilid II (terjemahan Prajudi Atmosidiro), Jakarta: Pradnya Paramita.
125
Clifford Geertz, 1976, Involusi Pertanian: Proses Ekologi di Indonesia (terjemahan S. Supomo), Jakarta: Bhratara.
Dawan Prinst, 2000, Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Djoko Utomo, 1983, “Pemogokan Buruh Tani di Abad ke-19”, Prisma No.8, Jakarta: LP3ES.
Dudung Abdurrahman, 2007, Metodologi Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1989, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka.
Halili Toha, 1987, Majikan dan Buruh, Jakarta: Rineka Cipta.
Helius Sjamsuddin, 2007, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak.
Hoffer, Eric, 1993. Gerakan Massa (terjemahan Masri Manis), Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Iman Soepomo, 1978, Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja, Jakarta: Djambatan.
_____________ 1999, Pengertian Hukum Perburuhan, Jakarta: Jambatan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka.
Kartasapoetra, 1988, Hukum Perburuhan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.
Koentjaraningrat,1997, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuntowijoyo, 1993, Radikalisasi Petani, Yogyakarta: Bentang Offset.
Lansberger, Henry. A, 1981, Pergolakan Petani dan Perubahan Sosial (terjemahan Aswab Mahasin), Jakarta: CV. Rajawali.
Lestari. 2004. Aksi Buruh SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia) Cabang Madiun tahun 1957-1959, Surakarta: UNS.
LSIK, 1988. Rangkaian Peristiwa Pemberontakan Komunis di Indonesia, Jakarta; Lembaga Studi Ilmu Kemasyarakatan.
Louis Gottschalk, 1986, Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto), Jakarta: UI Press
.
126
Pramoedya Ananta Toer, 2003. Kronik Revolusi Indonesia Jilid IV, Jakarta: Gramedia.
Noer Fauzi, 1999, Petani dan Pengusa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Ricklefs, M.C. 1991, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sartono Kartodirdjo, Marwati Joened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 1975. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
_______________ 1975. Sejarah nasional Indonesia Jilid VI, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sartono Kartodirdjo, 1984, Pemberontakan Petani Banten 1888: Kondisi, Jalan Peristiwa dan Kelanjutannya. Jakarta: Dunia Pustaka Djaya.
________________ 1992, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Simanjuntak, Payaman. 2002, Undang-Undang tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional.
Soegiyanto Padmo, 2000, Landreform dan Gerakan Protes Petani Klaten, Yogyakarta: Media Pressindo.
Suhartono, 1991, Apanage dan Bekel, Yogyakarta: Tiara Kencana.
Suhartoyo Hardjosatoto. 1985, Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia, Yogyakarta: Liberty.
Sukarno, 1982, Pembaharuan Gerakan Buruh di Indonesia dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bandung: Alumni.
Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988, Masalah Hak dan Pemogokan, Jakarta: Angkasa.