• Tidak ada hasil yang ditemukan

D3 PER 1205413 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "D3 PER 1205413 Chapter3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif. Desain penelitian deskriptif adalah suatu penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau

deskripsi tentang suatu keadaan secara Objektif. Desain penelitian ini

digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang

dihadapi pada situasi sekarang (Notoadmojo, 2010). Penelitian ini

termasuk penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau data yang diangkakan (Sugiyono, 2014).

Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif

melalui metode ini peneliti ingin mengidentifikasi gambaran kejadian

postpartum blues pada ibu nifas berdasarkan karakteristik di Rumah Sakit

Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung 2015.

B.Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas

yang melahirkan di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih. Jumlah

partisipan dalam penelitian ini 239 orang ibu nifas dalam 3 bulan terakhir

(Januari-Maret 2015) di Rumah Sakit Sariningsih Bandung.

C.Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit

Umum TK IV Sariningsih Jl. R.E. Martadinata No. 97 Cihapit Bandung

Wetan Bandung Jawa Barat, 40113.

2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

(2)

seluruh ibu nifas yang melahirkan di Rumah Sakit Sariningsih sebanyak

239 orang dalam waktu 3 bulan terakhir (Januari-Maret 2015).

3. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik Purposive consecutive Sampling.

Purposive Sampling adalah suatu teknik penetapan sampel

dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam peneitian), sehingga sampel

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2011). Sedangkan Consecutive sampling adalah

cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel

yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu

sehingga jumah sampel terpenuhi (Hidayat, 2009). Kurun waktu

pengambilan sampel dalam penelitian ini selama 1 bulan.

Dalam pemilihan sampel peneliti membuat kriteria bagi sampel

yang diambil. Sample yang diambil berdasarkan pada kriteria inklusi

dan kriteria eksklusi, yaitu karakteristik sampel yang dapat dimasukkan

atau layak untuk diteliti.

Kriteria responden untuk diteliti :

1. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel

(Nursalam, 2011).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu nifas hari ke-3.

b. Ibu bersedia menjadi responden penelitian.

c. Ibu mampu membaca tulis.

2. kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian (Nursalam, 2011).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

(3)

b. Ibu nifas dengan jantung, DM dan pre ekslampsia dan ekslampsi.

D.Instrumen Penelitian

1. Instrument Penelitian

Intrument EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale)

dipilih sebagai instrumen pada penelitian ini karena EPDS merupakan

instrument baku dan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya

dinyatakan bahwa instrument telah teruji dan diakui validitas dan

rehabiltasnya. Uji validitas instrumen tersebut juga telah dilakukan

pada berbagai budaya dan tersedia dalam berbagai bahasa. Hasil uji

coba tersebut didapatkan nilai sensitivitasnya (86%) dan spesivitasnya

(78%) (Scott, 2008).

Uji validitas EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale)

lain didapatkan 88% dan reabilitas 0,77% (Montazeri, et al, 2007). Uji

validitas yag dilakukan oleh Records, et al, 2007, didapatkan

sensitivitasnya 70% dan spesivitasnya 93%. Sedangkan uji validitas

yang dilakukan oleh Watanabe, et al, 2008 didapatkan nilai

sensitivitasnya 82% dan spesivitasnya 95%. Henshaw (2003) juga

menggunakan instrument EPDS dalam penelitiannya yang berjudul

“Mood disturbance in the early puerperium”.

Jumlah pertanyaan instrumen EPDS ada 10 item, dimana

petanyaan-pertanyaan tersebut mudah dipahami, yang memungkinkan

klien dapat megisinya serta tidak membuat klien kelelahan saat

menjawab kuesioner tersebut. Pertanyaan-pertanyaan dalam instrument

tersebut diklasifikasikan dengan tanda (*) dan tanpa tanda (*).

Pertanyaan tanpa tanda (*) yakni pertanyaan 1,2 dan 4, kotak jawaban

teratas diberi nilai nol (0) dan kotak jawaban yang terendah diberi nilai

tiga (3). Pertanyaan dengan tanda (*) yakni nomor 3,5,6,7,8,9 dan 10

kotak jawaban teratas diberi nilai tiga (3) dan kotak jawaban yang

paling terendah diberi nilai nol (0). Nilai maksimum EPDS adalah 30

dengan interval 0-9 postpartum blues ringan, ≥ 10 depresi postpartum

(4)

blues dengan depresi adalah dilihat waktu kejadiannya EPDS yang

digunakan segera setelah melahirkan dan diulang dalam waktu dua

minggu adalah mengkaji kejadian postpartum blues dan bila penilaian

EPDS dalam waktu satu bulan atau lebih adalah menilai depresi

postpartum (Wisner, Parry & Piontek, 2002; Scott 2008).

Khasanah, 2008 dan Iskandar, 2005 menjelaskan bahwa EPDS

merupakan kuesioner dengan validitas teruji yang dapat mengukur

intensitas perubahan perasaan selama tujuh hari pasca persalinan.

Pertanyaannya berhubungan dengan labilitas perasaan, kecemasan,

persaan bersalah yang mencakup tanda-tanda gejala postpartum blues.

EPDS dapat dipergunakan dalam minggu pertama pasca persalinan dan

bila hasilnya meragukan dapat diulang dua minggu kemudian

(Iskandar, 2005).

[image:4.595.113.512.418.745.2]

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Kategori

Definisi Indikator Hasil Ukur Skala

Variabel tunggal : Kejadian Postpartum blues pada ibu nifas Postpartum blues adalah perasaan sedih yang dialami oleh ibu setelah melahirkan,

hal ini

berkaitan dengan bayinya.

Sesuai dengan instrumen EPDS, maka indikator yang diamati adalah :

1. Faktor Demografi (usia dan paritas)

2. Faktor Psikologis (jenis persalinan)

3. Faktor Fisik (dukungan sosial : tampak didampingi oleh suami atau keluarga)

4. Faktor Sosial (pendidikan, pekerjaan, jumlah penghasilan)

Dari total 10

item dihasilkan

kategori :

1. Postpartum blues berat (lebih dari 12)

2. Postpartum blues sedang (10-12)

3. Postpartum blues ringan (0-9)

(Murray

and Cox

1990 *

Cox, Holden & Sagovsky 1987)

(5)

E.Prosedur Penelitian

Langkah – langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi

pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen,

permohonan izin penelitian kepada Prodi D3 Keperawatan UPI dan izin

pengambilan data kepada Ruang Nifas Rumah Sakit Umum TK IV

Sariningsih.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum

TK IV Sariningsih, jalan R.E. Martadinata No. 97 Cihapit Bandung

Wetan Bandung Jawa Barat, 40113. Sebelum pelaksanaan, peneliti

membuat kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud

dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para

responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, dan

pengecekan kelengkapan lembar jawaban responden.

3. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data hasil tes

b. Menganalisis data

c. Membuat kesimpulan

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. TeknikPengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah proses pengumpulan data

selesai dilakukan. Tahapan pengolahan data penelitian terbagi atas

empat tahap (Hastono, 2007). Tahapan pengelolaan data yang harus

dilalui adalah :

a. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan atas kelengkapan pengisian

kuisioner, kejelasan makna jawaban, konsistensi antar jawaban,

(6)

.

b. Coding

Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasikan data jawaban

menurut kategorinya masing-masing. Setiap kategori jawaban yang

berbeda diberi kode yang berbeda. Hal yang perlu diperhatikan

adalah setiap jawaban yang masuk diberi kode tertentu sesuai dengan

kategorinya, setiap kategori yang sama diberi kategori yang sama

dan antara kategori yang satu dengan yang lainnya dipisahkan

dengan tegas agar tidak tumpang tindih.

c. Entry data

Memasukkan data dengan bantuan perangkat lunak komputer

sesuai jawaban dari masing masing pertanyaan dan hasil pengolahan

pertanyaan kemudian diinterpretasikan dengan mengkatagorikannya.

d. Tabulasi Data

Tabulasi adalah kegiatan untuk meringkaskan data yang masuk

kedalam tabel-tabel yang telah disiapkan. Proses tabulasi meliputi :

1) Mempersiapkan tabel dengan kolom dan baris yang disusun

dengan cermat dan sesuai kebutuhan

2) Menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori jawaban

3) Menyusun distribusi atau tabel frekuensi baik berupa tabel

frekuensi satu arah maupun frekuensi silang dengan tujuan agar

data yang ada dapat tersusun rapi, mudah untuk dibaca dan

dianalisis..

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Untuk

mengetahui gambaran kejadian postpartum blues pada ibu nifas di

rumah sakit sariningsih kota Bandung diperoleh dari pengisian

kuesioner.

Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi

(7)

distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi, tabel

distribusi frekuensi dan persentase kejadian postpartum blues. Dalam

penelitian ini tabel distribusi dan frekuensi menginformasikan hasil

penelitian yang didapat, sedangkan interpretasi tabel menurut Arikunto

[image:7.595.198.470.228.326.2]

(2009) sebagai berikut :

Tabel 3.2 Interpretasi hasil

Skor Interpretasi

100 % Seluruh

76 – 99 % Hampir Seluruh

51 – 75 % Sebagian Besar

50 % Setengahnya

26 – 49 % Hampir Setengahnya

1 – 25 % Sebagian Kecil

0 % Tidak Satupun

G.Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu sistem nilai yang normal, yang harus

dipatuhi oleh peneliti saat melakukan aktivitas penelitian yang melibatkan

responden, meliputi kebebasan dari adanya ancaman, kebebasan dari

eksploitasi, keuntungan dari penelitian tersebut, dan resiko yang

didapatkan (Polit & Hungler, 1999). Hal pertama yang dilakukan oleh

peneliti adalah mengurus ijin atau persetujuan dari direktur rumah sakit,

memberikan informasi tentang penelitian kepada pihak yang terkait yaitu

direktur, diklat, dan ruang nifas. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti

juga mendapat rekomendasi dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Setelah mendapat

persetujuan barulah melakukan penelitian dengan memenuhi beberapa

prinsip etik sebagai berikut:

1. Right to self-determination

Selama penelitian responden diberi hak otonomi untuk

berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian. Setelah

mendapat penjelasan dari peneliti yang berisi prosedur, manfaat, dan

risikonya, responden diberi kesempatan untuk memberikan persetujuan

(8)

sanksi apapun ketika responden menolak untuk berpartisipasi. Pada saat

penelitian tidak ada responden yang mengundurkan diri.

2. Right to privacy and dignity

Pada saat penelitian, peneliti melindungi privasi dan menghormati

martabat responden. Selama penelitian, kerahasiaan dijaga dengan cara

member penjelasan dan persetujuan seta pengambilan data responden

dilakukan peneliti hanya dengan keluarga responden tanpa didampingi

orang lain.

3. Right to anonymity and confidentiality

Untuk menjaga kerahasiaan data responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner. Kerahasiaan

informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data

tersebut saja yang peneliti sajikan dalam penelitian ini. Data yang telah

dikumpulkan akan peneliti simpan dengan baik selama kurang lebih

lima tahun dan jika sudah tidak diperlukan lagi data responden akan

dimusnahkan.

4. Right to protection from discomfort and harm

Pada saat pengambilan data, kenyamanan responden tetap

menjadi perhatian peneliti. Responden dapat memilih posisi duduk atau

berbaring sesuai dengan yang dikehendaki responden. Setelah

responden mengisi kuesioner, peneliti tidak lupa memberikan

reinforcement kepada responden yaitu dengan mengucapkan

terimakasih dan mengatakan bahwa data yang responden berikan akan

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Interpretasi hasil

Referensi

Dokumen terkait

dua bagian yang berasal dari kualitas hidup secara menyeluruh. dan kesehatan secara umum, dan satu bagian yang terdiri

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya ibu nifas di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung mengalami postpartum blues ringan dan

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung selanjutnya disebut

PERILAKU IBU DALAM PERAWATAN KEJANG DEMAM PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Uji validitas pada instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengukur motivasi klien dengan cara diujicobakan kepada 15 responden di BBKPM.. Bandung oleh peneliti

Variabel tunggal : Perilaku hidup bersih dan sehat msyarakat Perilaku adalah tindakan yang dilakukan responden yang didapatkan dari pengakuan yang di tuangkan (isi)

Butir soal yang tertera pada penelitian ini adalah pertanyaan pilihan ganda sebanyak 30 pertanyaan, responden memilih jawaban yang telah disiapkan yang dianggap

Dalam penelitian ini sampelnya adalah keluarga yang tinggal serumah dengan lansia di RW 07, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, dengan