• Tidak ada hasil yang ditemukan

J01185

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " J01185"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERT'ASAI.AHAN DA}I TAHTA$Oqfi GUNU fiM

FEI{IT{GIfiTAN PNESTASI OAT{ MOTVAEI DENgAil PNO&EM SOIVIIIO

KOMUNII(ASI HEPAIA SEXOLAH OAN IKLIM ORGANISASI DEHGAN I(NSRJA

HUBUT{Oi}I XECEMASAN OAN pEl{Y68UAtAN 8o8tAL-EtiOSlOt{At

PEREMPUAN DAN IGKERASAI{

HUBUNGAI,I LOCUS OF COHTiOI" OAIAM PROKRASIINASI.AIfiDEMIK

PENGARUH FRODUK DOi{ESTII( KEDETAI ANERTKA

METODE 'MAIG A MATCH" OAN CERAMAH NAI AM PEMBEIAJARAN PKN

(2)

HUBT,rNGAN

LOCUS OF

CONTROL

DENGAN PROKRASTINASI

AKADEMIK

PADA MAHASISWA PROGRAM

STUDI

PGSD

-

FKIP

-

UNIERA TOBELO

'Umbu Tagela

Pengai ar Progdi BK'FKI P-U KSW Salatiga

ABSTRAK

Penelitian ini memaparkan ada tidaknya hubungan antara locus of

control dengan prokrastinasi akademik. Berdasatuan hasil peneliti'

an diperoleh kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara

tocus

of

control dengan prokrastinasi akademik rnahasiswa prCIgram sfudl PGSD- FKIP-Uniera Tobelo

Kata kunci: Locus of control dengan prokrastinasi akademik

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Persaingan yang keras dalam pelbagai bidang, perubahan sosial serlA kerenggangan hubungan antar pribadi sebagai

impli-kasi dari kesibukan yang terus menerus adalah warna kehidupan

bagi seorang mahasiswa. Padahal setiap mahasiswa seharusnya berusaha,keras untuk mewujudkan setiap keinginannya

sementa-ra

hambatan demi hambatan terus menjadi ujian bagi seorang

mahasiswa yang ingin mencapai keberhasilan.

Bagi sebagian mahasiswa, keadaan semacam ini justru dapat dijadikan suatu tantangan untuk menguji kemampuan diri.

Akan

tetapi,

tidak

sedikit

pula

mahasiswa

yang

mengalami

keadaan yang sebaliknya. Implikasinya mereka menjadi mudah

(3)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

berasal

dari

orang

lain

ternyata dapat menyebabkah masalah

yang serius bagi

mahasiswa.

:

Dalam kondisi yang semacam

itu,

kematang6n pribadi

seorang mahasiswa merupakan kunci keberhasilan dalam

meng-atasi permasalahan. Menurut Tillich (dalam Kartono: 1994), orang

yang matang pribadinya adalah orang yang mempunyai

kebera-nian untuk hidup, bersifat serius dan punya rasa tanggtlng jawab serta bisa menerima kenyataan hidup. Sementara itu,'Goble (da-lam Susilowati: 2003) mengatakan bahwa pribadi yang matang

mempunyai penyesuaian

diri

yang baik

mampu menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta menikmati kehidupan yang

stabil, tenang,

merasa senang,

tertarik untuk

bekerja dan beprestasi.

Kedua pendapat

di

atas mengisyaratkan bahwa seorang mahasiswa yang telah matang pribadinya dapat menghadapi per-masalahannya dan mampu menyelesaikan masalahnya tersebut.

Sebab, seorang mahasiswa dengan kepribadian yang matang

akan memiliki ketenangan dalam menghadapi permasalahan,

op-timis, mempunyai kapasitas untuk berprestasi, mengeiar cita-cita,

rnemberikan reaksi yang tepat terhadap situasi dan bertanggung

jawab terhadap lingkungan sosialnya. Namun sebaliknya, seorang mahasiswa yang belum matang selalu mengahadapi hambatan,

frustasi, dan macam-macam gangguan dengan perasaan yang

negatif yaitu dengan keluhan-keluhan dan selalu menyalahkan orang lain serta dipenuhi rasa penyesalan atas permasalahan

yang dihadapinya.

Berkenaan dengan manusia

yang

berkualitas, dalam bidang psikologi terdapat istilah prokrastinasi yang menunjuk

pada suatu perilaku yang

tidak

disiplin dalam penggunanaan

waKu. Prokrastlnasl adalah suatu kecenderungan untuk menunda

dalam

memulal

maupun

menyelesaikan

pekerjaan

secara
(4)

flubungan Locus of Control Dengan Prgkrastinasi Akademik (Umbu T)

keseluruhan dengan melakukan aktivitas lain yang tidak berguna,

sehingga pekerjaan menjadi terhambat,

tidak

pernah

menyelesaikan tugas tepat waKu, serta sering terlambat dalam

menghadiri pertemuan-pertemuan (Solomon

&

Rothblum, L994i

Tuckman).

Menurut Zakarilya (2002) mahasiswa cenderung lebih banyak mengisi waktunya dengan bermain dan menonton televisi daripada

belajar.

Semangat

trdlajar mereka

semakin lama

semakin menipis, dan kblah dengan keinginan untuk bermain.

Apalagi saat ini dengan banyak saluran televisi, internet yang bisa

dipilih, membuat mahasiswa terpaku

di

depan pesawat televise dan atau internet.

Hasil pengamatan penulis, pada sebagian mahasisrua

pada Program studi PGSD-FKIP

di

Uniera Tobelo, menuniukkan

gejala kebiasaan mahasiswa berupa menunda-nunda pengerjaan,

tugas-tugas mereka. Banyak mahasiswa yang menunda untuk

mengerjakan tugas-tugas kuliah, maupun menunda belajar untuk menghadapi

tes,

dengan melakukan aktivitas

lain

yang tidak

penting

bagi

mereka, sehingga

dapat pula

dikatakan bahwa pameo yang ada dalam dunia mahasiswa tentang SKS, telah

menjadi 'sistem kebut semalam'yang berlaku bagi kebanyakan

mahasiswa.

Dengan demikian, prokrastinasi akademik pada mereka dapat dikatakan sebagai suatu masalah. Dikatakan

juga

bahwa

tingkat

prokrastinasi

akademik seseorang

akan

semakin meningkat

seiring dengan makin

lamanya

studi

seseorang

(solomon

dan

Rothblum, 1994). Jika pada mahasiswa tingkat prokrastinasi akademiknya sudah tinggi, diasumsikan pada saat

mereka memasuki dunia profesi, prokrastinasi mereka akan terus

(5)

Widya Sari, Vol. 15, No, 3, September 2013: 86-102

Setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu mengatur

dan

mengarahkan perilaku,

yaitu

kontrol

diri. Individu yang memiliki keyakinan bahwa nasib atau peristiwa

dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya;,dikatakan individu tersebut memiliki internal locus

of

control. Sementara individu

yang

memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah yang

mempunyai kontrol terhadap nasib atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya dikatakan individu tersebut memiliki ertemal locus of confrol Seseorang yang memiliki internal locus of control

menganggap keberhasilan

berasal

dari

aKifitas

dirinya.

Sedangkan

pada

individu dengan

locus'of mntrol

elcstemat

menganggap bahwa keberhasilan yang dicapainya dikontrol dari keadaan sekitarnya.

Berdasarkan paparan

di

atas

penulis merasa teftarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: Hubungan

Locus

of

Control Dengan Prokrastinasi Akademik 'Mahasiswa Program Studi PGSD -FKIP- Uniera Tobelo.

Rurnusan Masalah

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara /oars

of

ontrol

dengan prokrastinasi akademik

pada

mahasiswa

progftlm studi PGSD-FKIP Uniera Tobelo?

Tujuan

Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: Mengetahui ada

tidaknya hubungan antara locus ofcontrol dengan prokrastinasi akademik.

LANDASAN TEORI

Prckrastlnasi Akademik

Pengeftian Prckrastlnasi Akademi

k

lGta prokrastlnasi berasal dari bahasa Latin procns-tination dengan awalan "p.td'yang berarti 'mendorong maju

(6)

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

'keputusan hari esok' atau

jika

digabungkan menjadi 'me-nangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya'. Istilah

prokrastinasi menunjuk pada suatu kecenderungan

menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, pertama kali

digunakan oleh Brown dan Holzman (dalam Rizvi dkk, 7997). Seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk menunda, atau tidak segera memulai suatu kerja, ketika menghadapi suatu kerja, atau menghadapi suatu tugas disebut sebagai seseorang yang melakukan prokrastinasi. Setiap penundaan

dalam menghadapi suatu tugas tanpa memandang alasan

yang mendasarinya disebut prokrasUnasi.

Menurut Watson (da'lam Zimberoff

dan

Hartman,

2001), penyebab awal prokrastinasi berkaitan dengan takut gagal, tidak suka pada tugas yang diberikan, menentang dan melawan

kontrol,

mempunyai

sifat

keGrgantungan dan kesulitan

dalam

membuat

keputusan. Seseorang yang melaKukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari

atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi, akan tetapi mereka hanya menunda-nunda untuk mengerjakannya,

se-hingga menyita waktu yang dibutuhkan untuk menyeleaikan

tugas.

Burka dan Yuen (dalam Solomon & Rothblum, 1984)

menegaskan kembali dengan menyebutkan adanya aspek

irrasional yang dimiliki oleh seorang prokrastinator. Seorang

prokratinator memiliki pandangan bahwa suatu tugas harus

diselesaikan dengan sempurna, sehingga

dia

merasa lebih

aman untuk tidak melakukannya dengan segera, karena itu

akan menghasilkan sesuatu yang tidak maksimal.

(7)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

maupun menyelesaikan

suatu

tugas atau

aktiyitas,

(2) menghasilkan akibat-akibat

lain

yang lebih jauh,' misalnya

keterlambatan menyelesaikan

tugas

maupun

kegagalan

dalam mengerjakan tugas,

(3)

melibatkan suatu tugas yang dipersepsikan oleh pelaku prokrastinasi sebagai suatu tugas

yang penting untuk dikerjakan, misalnya tugas kantor, tugas

sekolah, maupun

tugas

rumah tangga,

(4)

menghasilkan

keadaan emosional

yang tidak

menyenangkan, misalnya

perasaan cemas, perasaan bersalah, marah,

panik,

dan sebagainya.

Ferrari

dklt

(2000) menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai batasan tertentu,

yaitu:

(1)

prokrastinasi hanya sebagai perilaku penundaan,

yaitu

bahwa

setiap

perbuatan

untuk

menunda dalam

mengerjakan suatu tugas disebut sebagai prokrastinasi,tanpa

mempermasalahkan tuJuan

serta

alasan penundaan yang

dilakukan,

(2)

prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan atau

pola perilaku yang dimiliki individu, yang mengarah kepada

tnit

(kebiasaan),

penundaan

yang

dilakukan

sudah

merupakan respon

tetap

yang selalu dilakukan seseorang

dalam menghadapi

tugas,

biasanya disertai

oleh

adanya

keyakinan-keyakinan

yang

irrasional,

(3)

prokrastinasi sebagai

suatu

trait

keprfbadian,

dalam

pengertian ini

prokrastinasi tidak hanya sebuah perilaku penundaan saja,

akan

tetapi

prokrastinasi merupakan

suatu

trait

yang

melibatkan komponen-komponen perilaku maupun struktur mental lain yang saling terkait yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung.

Dari uraian

di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian prokrastinasi dapat didefinisikan sebagai suatu

(8)

berulang-Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan

dalam pengerjaan tugas.

Jenis-je n is tugas pada Prokrasti nasi Akadem i

k

Prokrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan. Peterson (dalam Rizvi, 1998) mengatakan bahwa seseorang dapat melakukan prokrastinasi hanya pada hal-hal tertentu saja

atau

pada semua

hal,

sedangkan jenis-jenis

tugas yang sering ditunda

oleh

prokratinator,

yaitu

pada

tugas

pembuatan keputusan, tugas-tugas rumah tangga,

aKivitas akademik, pekerjaan kantor dan lainnya.

Prokrastinasi akademik

dan

non-akademik sering

menjadi istilah yang digunakan oleh para ahli untuk membagi

jenis-jenis tugas di atas. Prokrastinasi akademik adalah jenis

penundaan yang dilakukan pada

jenis

tugas formal yang berhubungan dengan tugas akdemik, misalnya tugas sekolah

atau

tugas

kuliah., Prokrastinasi non-akademik adalah penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau

tugas

yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah tangga, tugas sosial, tugas kantor dan lain sebagainya (Ferrari, 1995).

Ciri-ciri

Prokrastinasi Akademik

furrari

(1995)

mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik

dapat

dilihat

pada -'indikator

tertentu yang dapat diukur

dan

diamati dengan ciri-ciri teftentu beruPa:

a,'

Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan

;

kerja pada tugas yang dihadaPi.

b,

Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.

c,

Kesenjangan

waktu antara

rencana

dan

kinerja aktua[.
(9)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

d.

Melakukan aktivitas lain yang lebih menVenangkan daripada melakukan tugas yang harus dlkerjakan.

Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang

dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang Iebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan.

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Prokrastinasi

Aka-demik

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi prokrastinasi

akademik dapat dikategorikan menjdUi

dua

macam, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

a.

FaKor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat da-lam

diri

individu yang mempengaruhi prokrastinasi.

Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psi-kologis dari individu, yaitu:

a)

Kondisifisik individu.

b)

Kondisi psikologis individu.

b.

Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di

luar

diri

individu yang mempengaruhi prokasUnasi.

Faktor-fuktor

itu

antara

lain

berupa pengasuhan

orang tua dan lingkungan yang kondusif, yaitu ling-kungan yang tolera'n terhadap prokrastinasi akade-mik.

a)

Gaya pengasuhan orangtua

dan

b)lingkungiin yang kondusif.

Locus Of Gontrol

Konsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama

kali

dikemukakan

oleh

Rotter (1966),

seorang

ahli

teori
(10)

Hubungan Locus of Control Dengan Prokastinasi Akademi[ (Umbu

D

keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib (destiny) sendiri (Rotter, 1966)'

Individu

yang

memiliki keyakinan bahwa nasib atau

peristiwa dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya, dikatakan individu tersebut memiliki internal locus of

antrol.

se-mentara individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah

yang mempunyai kontrol terhadap nasib

atau

peristiwa yang terjadt dalam kehidupannya dikatakan lndividu tersebut memiliki

external locus of control.

Kreitner

&

Kinichi (2001) mengatakan bahwa hasil yang

dicapai locus

of

control internal dianggap berasal dari aktifitas

dirinya. sedangkan

pada

individu

locus

of

control eksternal menganggap bahwa keberhasilan

yang

dicapai dikontrol dari

keadaan sekitarnYa.

Zimbardo (1985), menyatakan individu yang mempunyai internal locus

of

control diidentifikasikan lebih banyak menyan-darkan harapannya pada

diri

sendiri dan diidentifikasikan juga lebih menyenangi keahlian-keahlian dibanding hanya situasi yang

menguntungkan. Konsep tentang locus of controlyang digunakan Rotter (1966) memilikieqrpat kohsep dasar, yaitu:

a)

Potensi perilaku yaitu setiap kemungkinan yang secara

relatif muncul pada situasi tertentu, berkaitan dengan hasil yang diinginkan dalam kehidupan seseorang'

b)

Harapan, merupakan suatu kemungkinan dari berbagai

keiadian yang akan munculdan dialami oleh seseorang'

c)

Nilai unsur penguat adalah pilihan terhadap berbagai

kemungkinan penguatan

atas

hasil

dari

beberapa penguat hasil-hasil lainnya

yang dapat

muncul pada situasi serupa.

d)Suasanapsikologis,adalahbentukrangsanganbaikseca-ra

internal maupun eksternal yang diterima seseorang
(11)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013:

86-102

.,

pada suatu

saat

tertentu,

yang

meningkatkan atau

menurunkan harapan terhadap munculnya hasll yang sangat diharapkan.

Perbedaan karakteristik antara internal

locui

of

contrcl dengan octernal locus

of

controlmenurut Crider (19S3) sebagai

berikut:

1.

Internallocus of control

a.

Suka bekerja keras.

b.

Memiliki inisiatif yang tinggi.

c.

Selalu

berusaha

untuk

menemukan pemecahan masalah.

d.

Selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin.

e.

Selalu mempunyai persepsi

bahwa usaha

harus

dilakukan jika ingin berhasil.

2.

Extemal locus of

onbol

a.

Kurang memiliki inisiatif.

b.

Mempunyai harapan

bahwa

ada

sedikit

korelasi

antara usaha dan kesukesan.

c.

Kurang

suka

berusaha,

karena mereka

percaya bahwa

fakor

luarlah yang mengontrol.

d.

Kurang mencari informasi untuk memecahkan ma-salah.

Pada orang-orang yang memiliki internal locus of control

faKor

kemampuan dan usaha terlihat dominan, oleh karena itu apabila individu dengan internal locus of mntrol mengalami

kaga-galan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri karena

kurang-nya

usaha yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan,

mereka akan merasa bangga atas hasil usahanya. Hal ini akan

membawa pengaruh untuk tindakan selanjutnya dimasa akan

(12)

Hubungan Locus of Control Dengan Prokastinasi Akademik (Umbu T)

METODE PENELITIAN

Populasidan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

maha-siswa Program Studi PGSD-FKIP-Uniera Tobelo angkatan 2010 se.jumlah 40 orang sebagaisampel penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan

data,

dengan

cara

membagikan

angket kepada mahasiswa Program Studi PGSD. Teknik Analisis

Semua data yang diperoleh dalam penelitian

ini

akan diolah dengan teknik korelasi Spearman untuk mencari hubungan

dan

membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel

meng-gunakan program

SPSS

(Statistial

Product

and

Seruices Solutions) for Windows Release 16.00.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisis

untuk menguji validitas dan reliabilitas data, skor locus of

antrol

dan skor prokrastinasi akademik serta analisis korelasi Pearson

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan skor antara locus

of

a

n fiol denga n prokrasti nasi a kadem i k ma hasiswa.

Dari hasil analisis reliabilitas diperoleh Croncbach Alpha sebesar 0.9228 untuk skala locuq of

ontroldan

Croncbach Alpha sebesar 0.9383 untuk skala prokrastinasi akademik, pada kedua-nya tidak terdapat korelasi inter-item yang negatif, sehingga data yang diperoleh merupakan data yang reliabel dan valid.

Locus

OfControl

Pengelompokan responden berdasarkan penempatan locus of ontrol-nya dapat dilihat pada

tabel4.l

di bawah ini:

I

(13)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

Tabel 4.1 Locus of Control

Frekuensi Prosentase (o/o'l

Intemal 13 32.5

Ekstemal 27 67.5

Total 40 100.0

Sumber: Data Primer, Februari2013

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat67,5o/o mahasiswa program studi PGSD angkatan 2010 memiliki external locus

of

control

dan

32,5o/o

internal

locus

of

contml Hal

ini

dipengaruhi oleh tingkat kedewasaan mahasiswa yang masih

tergolong

remaja

karena

pada umfmnya

maslh berusia

antara 18 sampai 20 tahun. Pada usia tersebut sorang remaja

masih dalam masa pencarian

jati

diri sehingga pendiriannya belum teguh sehingga mudah terpengaruh dengan orang lain dan situasi.

Prokrastinasi Akademiti

Berdasarkan

kategori

prokrastinasi akademiknya,

sampel terbagi menjadi beberapa kelompok seperti pada

tabel4.2 berikut:

Tabel 4.2 Prokrastinasi Akademik

Kateoori Frekuensi Prosentase (o/o)

Rendah 2L 52.5

Tinooi 19 47.5

Total 40 100.0

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Pada

tabel

4.2

di

atas

diketahui

dari 40

orang

responden mahasiswa program studi PGSD angkatan 2010

yang memlllki tingkat prokrastinasi akademik rendah adalah

52,5o/o dan tlngkat prokrastinasi tinggi adalah 47,5o/o.

[image:13.392.56.358.25.571.2]
(14)

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

Perbandingan

Kategori

Loctts

of

control

dan Tingkat

Prokrastinasi Akademik

Mahasiswa ya ng memiliki tingkat prokmstinasi

akade-mik

rendah

tidak

seluruhnya memiliki

internal

locus of

eontrol, tetapi ada beberapa yang memiliki external locus of

control. Perbandingannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perbandingan Internal Dan Eksternal Locus Of Control

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Dari

tabel 4.3

di

atas,

terlihat

bahwa sebagian

mahasiswa yang memillki external locus

of

control berada

pada kategori prokrastinasi rendah yaitu sebanyak B orang.

Dan

sisanya sebanyak

19

orang

berada pada

tingkat prokrastinasi

tinggi.

Sedangkan mahasiswa

yang

memiliki

internal locus

of

control seluruhnya berada pada kategori

prokastinasi rendah.

Hubungan

antara

Locus

Of Control dengan

Prokrastinasi Akademik

Dl bawah ini adalah tabel 4.4 hasil korelasi Spearman's

Rho yang menunjukkan hubungan antara locus

of

control dan

proskastinasi akademik pada mahasiswa program studi PGSD

angkatan 2013.

Dengan Prokrastinasi Akademik

Kategori Locus Of Control Kateqori Prokrastinasi Akademik Total Rendah Inooi

Internal 13 0 13

Eksternal

I

19 27

Total 2l 19 40

[image:14.402.44.372.35.373.2]
(15)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

Tabel 4.4 Korelasi Antara Locus Of Control Dan Prokrastinasi

x Correlation is significant at the .05 level (2-tailed).

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Pada

tabel

4.4

di

atas,

terlihat

bahwa hasil korelasi

antara internal locus

of

control dengan prokrastinasi akademik

adalah -0.140 dengan tingkat signifikansi 0.647 sedangkan hasil

korelasi antara eksternal locus

of

control dengan prokrastinasi akademik adalah 0.425 dengan tingkat signifikansi 0.A27.

Kategori loo.rs of control

Skor total locus of

control

Skor total prokrastinas

lakademik Intemal Spearman'

s Rho

Skor total locus of

control Correlation Coeffiecien t 1.00 0 .140

Sis.

(2-tailed\ .647

N 13 13

Skor total prokrastinas

i akademik

Correlation @effiecicn

.t

.140 1.000

sig.

(2-tailed) .641

N 13 13

Ekstema

I

Spearman' s Rho

Skor total locus of

control Conelation Coeffiecien t 1.00 0 .426

Sig.

(2-tailed) .027

N 2t 27

Skor total prokrastinas iakademik Correlation Coeffiecien t .426 1.000

Sis.

(2-tailed) .027

N 27 27

[image:15.395.39.355.27.407.2]
(16)

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akademik (Umbu T)

Pembahasan

Locus

ofcontrol

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa sebagian besar (67,50/o) mahasiswa PGSD memiliki erternal locus

of

control

dan 32,5o/o mahasiswa memiliki internal locus of control.

Kon-disi

sepefti

ini

sebenarnya

sangat

disayangkan karena

seharusnya mahasiswa Program PGSD sebagai calon guru memiliki penempatan kontrol

diri

yang lebh baik dan lebih bertanggung

jawab, tetapi pada

kenyataannya bahkan terdapat 27 orang yang memiliki external locus of control'

Faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan locus

of

control antara lain adalah faktor kematangan dan faktor

pembelaiaran, dalam hal ini mahasiswa dengan rata-rata usia

yang masih tergolong remaja akhir diharapkan dapat terus meningkatkan kontrrcl dirinya seiring dengan kematangan usia dan pembelajaran yang didapatnya'

Prokrastinasi Akademik

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa sebagian besar

(52,5o/o) mahasiswa PGSD memiliki

tingkat

prokrastinasi

akademik rendah

dan

47,5o/o mahasiswa memiliki tingkat

prokrastinasi akademik tinggi.

Hasil tersebut

bertentangan

dengan

teori

yang menyatakanbahwaprokrastinasidipengaruhiolehlocusof

controlkarenapadakenyataannyameskipunjumlahsiswa

yang memiliki erternal locus of control lebih banyak, jumlah

mahasiswa yang memiliki tingkat prokrastinasi

tinggi

lebih sedikit daripada yang tingkat prokrastinasinya rendah'

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(17)

Widya Sari, Vol. 15, No. 3, September 2013: 86-102

Terdapat hubungan

yang

signifikan

antara

luus

of

control dengan prokrastinasi akademik mahasiswa pro$ram studi PGSD- FKIP-Uniera Tobelo.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis, maka penulis memberikan betterapa saran yatng dapat diterapkan sebagai berikut:

Mengingat disiplin adalah salah

satu

kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang calon guru, para mahasiswa program

studi PGSD- FKIP-Uniera Tobelo. hendakny'b berusaha

mengem-bangkan pusat kendali dirinya untuk mengurangi kecenderungan

menjadi seorang prokrastinator.

DAFTAR PUSTAKA

Ferrari, l.R. lohnson, J.L. & Mc Cown, W,G. 1995. Procrastination

and task Avoidance, Theory, Research and Treathment

New York: Plenum Press

Glenn D. 2002. Procrastinatrbn in College Student Is a Marker

for

Unhealthy Behaviors, Study Indicates. The Chronicle

of

Higher Eduation, MondaY, August 26,

http: //www. phvsics.ohio-state.edu/wilki ns/writing/

Resources/essays/orocrasti nate

Harriott K. 2002. A Corelational Pilot Study Fxamining Affect and Prrcrastinatlon on the Internet

ttp ://www.carleton.cartpychyl/ internet.html

Intisari, 1999.

Kumpulan

Artikel

Psikologi

Anak,

Jakarta: Gramedia

Mo

n(

F.J., Kno

ers,

A.M.P., Haditono, S.R. 1992. Psikologi

Perkembangan. Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.

Jogjakarta: Gadjah Mada University Press

(18)

.

Hubungan Locus of Control Dengan Prokrastinasi Akadq4{,Glrnlgn

Page, 5.2002. Procrastination Across Variables

http ://www. mwsc. ed u/psychology/ research/ psy302

/fa I 196/stepha n ie-Page. htm I

Tuckman, B.W. 2002. APA Symposium Paper,

Chiago

2002

Aademic

Procrastinatorc:

Their

Ratbnalizations and

Web'Co u rse Pefforma n ce.

http://all.successcenter-ohio-state.edu/references /procrasunator APA-paper.htm

Gambar

Tabel 4.1 Locus of Control
Tabel 4.3 Perbandingan Internal Dan Eksternal Locus Of Control
Tabel 4.4 Korelasi Antara Locus Of Control Dan Prokrastinasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Gambar 33 di atas adalah halaman cari barang pada sistem INGON. Halaman ini digunakan untuk melakukan pencarian barang berdasarkan kriteria kategori, nama barang dan

Strategi menarik, bahwa Public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik menarik perhatian dengan berbagai cara guna mencapainya tujuan perusahaan

PELANGGAN No_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat_Pelanggan Tipe entitas PELANGGAN dengan atribut komposit Relasi Jalan Kota Kode_Pos.. Tranformasi Diagram ER

Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bahan kajian untuk menjadi bahan ajar keperawatan komunitas dan keluarga, khususnya stimulasi peningkatan tingkat kemandirian

Kedua, melihat ketimpangan dalam konteks kaitan antara sektor dengan tingkat pertumbuhan tinggi atau sektor yang menjadi basis ekonomi kelas menengah atas dengan

I also almost get nomination as best keyboardist but my score only lost 5 points from school So I can not get the best keyboardist nominees but it does not matter, by getting

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan outcome ekstubasi di ICU RSUD Prof. Margono Soekardjo Purwokerto

Sasarannya adalah penggunaan media gambar dan kartu huruf (puzzle) untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa pada pembelajaran Bahasa indonesia di kelas II