TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL DAN KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
SUB POKOK BAHASAN
Pentingnya peranan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan fiskal sebagai bentuk keterlibatan pemerintah dalam perekonomian di Indonesia
Keseimbangan pendapatan nasional jika pemerintah terlibat dalam
PENTINGNYA PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
Fungsi utama pemerintah adalah
mengendalikan perekonomian untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Dalam perekonomian tiga sektor,
pemerintah bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
Hubungan Pemerintah dengan Rumah Tangga dan
Perusahaan.
Pemerintah menjalankan salah satu perannya yaitu sebagai
produsen dengan menghasilkan barang dan jasa melalui BUMN seperti Pertamina, PLN dsb, produk yang dihasilkan pemerintah dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan. Produk atau Barang dan jasa yang dihasilkan oleh pemerintah misalnya minyak, Listrik, gas, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya. Karena pemerintah telah menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun perusahaan maka pemerintah berhak untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan maupun menarik pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Semua
pendapatan atau penghasilan yang didapatkan pemerintah di antaranya dikeluarkan untuk membayar para pegawai negeri misalanya membayar gaji polisi, membayar gaji guru, dokter dan sebagainya, pendapatan pemerintah juga digunakan
KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adanya pengeluaran pemerintah mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka selisih antara GDP dan DI tetap.
KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adanya pengeluaran pemerintah mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka selisih antara GDP dan DI tetap.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL JIKA PEMERINTAH TERLIBAT DALAM PEREKONOMIAN MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
Secara Matematis:
Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
FISCAL POLICY MULTIPLIERS
Y = C + I + G
Y = C0 + bY + I + G
Y = 1/(1-b) (C0 + I + G)
Jika ada perubahan pengeluaran pemerintah/G (∆G), maka besarnya perubahan pendapatan/Y (∆Y) :
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I + G + G)
Y = 1/(1-b) G
Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Y + Y = 1/(1-b) (C0 – bT – bT + I + G)
Y = - 1/(1-b) bT
Perubahan GDP akibat adanya perubahan T : Y/T = - 1/(1-b) b
dimana: 1/(1-b) b adalah tax multiplier. Dengan kata lain tax multiplier =
Prosedur yang sama dapat digunakan untuk
menghitung pengganda pengeluaran
pemerintah dan pajak untuk pajak sebagai
fungsi dari pendapatan: T = T0 + tY, sehingga:
Pengganda Pengeluaran Pemerintah
(government expenditure multiplier)
Y/G = 1/(1-b+bt)
Pengganda Pajak (tax multiplier)
sedangkan untuk menghitung pengaruh
perubahan tarip pajak (t) terhadap GDP dapat dilakukan dengan partial derivative:
Recall: GDP ekuilibrium
Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G) Y = (1-b+bt)-1 (C0 – bT0 + I + G)
Y/t = - (1-b+bt)-2 (C0 – bT0 + I + G)
Y/t = - b/(1-b+bt) [1/(1-b+bt) (C0 – bT0 +
I + G)]