• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 12 Tingkat Keseimbangan Pendapatan Nasional dan Keterlibatan Pemerintah dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 12 Tingkat Keseimbangan Pendapatan Nasional dan Keterlibatan Pemerintah dalam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN

NASIONAL DAN KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

(2)

SUB POKOK BAHASAN

 Pentingnya peranan pemerintah dalam perekonomian

 Kebijakan fiskal sebagai bentuk keterlibatan pemerintah dalam perekonomian di Indonesia

 Keseimbangan pendapatan nasional jika pemerintah terlibat dalam

(3)

PENTINGNYA PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

 Fungsi utama pemerintah adalah

mengendalikan perekonomian untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.  Dalam perekonomian tiga sektor,

pemerintah bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat

(4)

Hubungan Pemerintah dengan Rumah Tangga dan

Perusahaan.

 Pemerintah menjalankan salah satu perannya yaitu sebagai

produsen dengan menghasilkan barang dan jasa melalui BUMN seperti Pertamina, PLN dsb, produk yang dihasilkan pemerintah dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan. Produk atau Barang dan jasa yang dihasilkan oleh pemerintah misalnya minyak, Listrik, gas, pendidikan, kesehatan dan

sebagainya. Karena pemerintah telah menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun perusahaan maka pemerintah berhak untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan maupun menarik pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Semua

pendapatan atau penghasilan yang didapatkan pemerintah di antaranya dikeluarkan untuk membayar para pegawai negeri misalanya membayar gaji polisi, membayar gaji guru, dokter dan sebagainya, pendapatan pemerintah juga digunakan

(5)

KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

 Adanya pengeluaran pemerintah mengakibatkan keseimbangan

pendapatan ekonomi berubah menjadi C+I+G.

 GDP = Disposible Income (DI) + Pajak

 Jika diasumsikan pajak tetap, maka selisih antara GDP dan DI tetap.

(6)

KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

 Adanya pengeluaran pemerintah mengakibatkan keseimbangan

pendapatan ekonomi berubah menjadi C+I+G.

 GDP = Disposible Income (DI) + Pajak

 Jika diasumsikan pajak tetap, maka selisih antara GDP dan DI tetap.

(7)

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL JIKA PEMERINTAH TERLIBAT DALAM PEREKONOMIAN MELALUI KEBIJAKAN FISKAL

Secara Matematis:

Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah

adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan.

(8)

Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah

(9)

FISCAL POLICY MULTIPLIERS

Y = C + I + G

Y = C0 + bY + I + G

Y = 1/(1-b) (C0 + I + G)

Jika ada perubahan pengeluaran pemerintah/G (∆G), maka besarnya perubahan pendapatan/Y (∆Y) :

Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I + G + G)

Y = 1/(1-b) G

(10)

Pengganda Pajak (tax multiplier)

 Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)

 Y + Y = 1/(1-b) (C0 – bT – bT + I + G)

 Y = - 1/(1-b) bT

 Perubahan GDP akibat adanya perubahan T : Y/T = - 1/(1-b) b

 dimana: 1/(1-b) b adalah tax multiplier. Dengan kata lain tax multiplier =

(11)

 Prosedur yang sama dapat digunakan untuk

menghitung pengganda pengeluaran

pemerintah dan pajak untuk pajak sebagai

fungsi dari pendapatan: T = T0 + tY, sehingga:

Pengganda Pengeluaran Pemerintah

(government expenditure multiplier)

 Y/G = 1/(1-b+bt)

Pengganda Pajak (tax multiplier)

(12)

 sedangkan untuk menghitung pengaruh

perubahan tarip pajak (t) terhadap GDP dapat dilakukan dengan partial derivative:

 Recall: GDP ekuilibrium

 Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)  Y = (1-b+bt)-1 (C0 – bT0 + I + G)

 Y/t = - (1-b+bt)-2 (C0 – bT0 + I + G)

 Y/t = - b/(1-b+bt) [1/(1-b+bt) (C0 – bT0 +

I + G)]

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara sebagai berikut: Sewa (rent) , yaitu balas jasa telah menyewakan tanahnya; Upah (wage) , yaitu balas jasa karena

Bagaimanakah pendapatan yang diperoleh dari usaha pertanian untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Saudara selama setahun yang lalu1. Apa permasalahan usaha yang dihadapi

Kebutuhan listrik, baik untuk rumah tangga maupun bukan rumah tangga, untuk wilayah Sulawesi Selatan mempunyai nilai yang paling tinggi, mendekati 10,7 PJ pada awal periode

Kode T Kategori Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri Untuk Memenuhi Kebutuhan.

A ktivitas yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga yang digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Sebagai konsumen, rumah tangga keluarga membeli barang- barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.. Selain berperan sebagai

(2015) yang menyatakan bahwa penghasilan suami yang tidak dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan rumah tangga mendorong perempuan untuk tidak hanya

Dalam keluarga dengan penghasilan rendah, jumlah tanggungan keluarga yang banyak akan cenderung lebih mendorong ibu rumah tangga untuk ikut bekerja guna memenuhi kebutuhan