• Tidak ada hasil yang ditemukan

IEUPNYK 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IEUPNYK 11"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI PERKOTAAN

DAN TRANSPORTASI

(

143162733-400

)

Pertemuan Ke-11

Suburbanisasi

SULTAN, SE., M.SI

sultantririan@yahoo.co.id

(2)

Motif orang desa

pindah ke kota

Keamanan malah lebih terjamin di kota

Kebebasan pribadi lebih luas di kota.

Hiburan lebih banyak di kota

Adat atau agama lebih longgar di kota

(3)

Faktor “push”, dorongan

di desa

Keadaan desa di Negara – Negara

terbelakang umumnya , di Indonesia

(4)

Penduduk kota dapat

memutuskan untuk pindah

ke luar kota

Dengan kebijaksanaan yang digariskan

diatas diharapkan penduduk kota dapat

memutuskan untuk pindah ke luar kota

karena di luar kota tersedia segala

(5)

Penduduk kota dapat

memutuskan untuk pindah

ke luar kota

Demikianlah diharapkan terjadi

suburbarnisasi , sehingga situasi kota

tidak perlu ditekan karena diluar kota

ada skala ekonomi , keuntungan

(6)

Suburban

 Perpindahan penduduk dari kota maupun desa

ke daerah pinggiran kota yang sering disebut dengan suburban, seperti halnya urbanisasi

yang oleh kebanyakan masyarakat di definisikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke

kota, hal ini dijelaskan lebih dahulu mengingat adanya beberapa pendapat tentang definisi

urbanisasi yang tentunya akan berkaitan dengan suburbanisasi diantaranya adalah sebagai

berikut : Pengertian urbanisasi sudah umum

diketahui oleh mereka yang banyak bergelut di bidang kependudukan, khususnya mobilitas

penduduk. Dalam pengertian yang

(7)

Kawasan suburban

 pembangunan kawasan suburban, dimana

(8)

Faktor pendorong (push)

-penarik (pull)

 Faktor pendorong-penarik suburbanisasi merupakan

kontra urbanisasi bila tinjauan terbatas hanya pada masalah ketersediaan lahan, terutama lahan untuk pemukiman dan industri. Fenomena suburbanisasi di Indonesia salah satu ciri dari globalisasi pada kawasan suburban. Faktor-faktor pendorongnya merupakan

kombinasi dari kekuatan politik ekonomi yang bergerak yang bergerak pada tataran makro hingga mikro. Hal ini kemudian berdampak pada perkembangan penggunaan lahan kota dan pola interaksi dari aktivitas yang

belangsung di atasnya dan pada sisi lain terjadi

(9)

Karakteristik suburbanisasi

Karakteristik suburbanisasi kota-kota di

Indonesia umumnya sama yaitu dicirikan

oleh faktor tingkat pertumbuhan dan

kepadatan penduduk pada kota utama

sehingga mengakibatkan adanya

perkembangan perumahan di wilayah

suburban baik skala kecil, menengah

atau besar yang biasanya sangat

tergantung pada jumlah penduduk kota

utama dan perkembangan kawasan

(10)

Faktor-faktor penyebab

suburbanisasi adalah :

1. Semakin menyempit dan mahalnya harga

lahan dan meningkatnya penjualan lahan

di kawasan suburban.

2. Peningkatan permintaan perumahan bagi

masyarakat disemua golongan seiring

dengan semakin bertambahnya jumlah

penduduk.

3. Adanya perluasan jaringan transportasi

yang merupakan faktor penarik bagi

tumbuhnya bangunan baik untuk

(11)

Dampak suburbanisasi

 Dampak suburbanisasi bagi kota utama adalah

dapat membantu pengendalian jumlah

penduduk walaupun hasilnya tidak signifikan,

sedangkan bagi wilayah suburban sendiri adalah sangat menunjang bagi usaha percepatan

(12)

Kecenderung melakukan

investasi

 Pelaku ekonomi cenderung melakukan investasi

di daerah yang telah memiliki konsentrasi

penduduk yang tinggi serta memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Karena dengan

demikian mereka dapat menghemat berbagai biaya, antara lain biaya distribusi barang dan jasa. Sebaliknya, penduduk akan cenderung datang kepada pusat kegiatan ekonomi karena di tempat itulah mereka akan lebih mudah

(13)

Suburbanisasi suatu proses

 Suburbanisasi seperti halnya urbanisasi

merupakan suatu proses perubahan yang wajar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

penduduk atau masyarakat. Namun demikian mekanisme perkembangan kota/wilayah yang terjadi selama ini sering tanpa kendali terutama perkembangan kawasan perkotaan di kawasan pinggiran (sub urban) yang ditujukkan melalui fenomena urban sprawl yaitu fenomena

(14)

Urban sprawl

 Urban sprawl terjadi karena lahan di perkotaan

semakin langka dan mahal sehingga terjadi kecenderungan penduduk perkotaan memilih

bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota (sub urban), tetapi konversi lahan yang terjadi tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang sehingga

(15)

Pembangunan kawasan

suburban

Hal yang harus dilakukan dalam

perencanaan pembangunan kawasan

suburban adalah mempelajari dan

menghindari kesalahan-kesalahan

(16)

Bentuk-bentuk pelanggaran

 Bentuk-bentuk pelanggaran dalam pemanfaatan

ruang perkotaan biasanya berupa pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan fungsi ruang atau

penggunaan lahan yang telah ditetapkan dalam RTRW. Pemanfaatan sesuai dengan fungsi ruang tetapi luasan tidak sesuai dengan ketentuan

dalam RTRW. Pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi ruang, tetapi kondisi teknis pemanfaatan ruang (bangunan, proporsi pemanfaatan, dan

lain-lain) tidak sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan dalam RTRW. Pemanfaatan

ruang sesuai dengan fungsi ruang tetapi bentuk atau pola pemanfaatan ruang tidak sesuai

(17)

Soal

Jelaskan penyebab terjadinya

(18)

Referensi

Sukanto, R. Dan AR. Karseno, 2001.

Ekonomi Perkotaan, Edisi 4 Cetakan 1,

BPFE UGM

Sullivan, AM. 1990, Urban Economics, Irwin,

Homewood, Illinois .

Lain-lain, berhubungan materi yang

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual atau diserahkan pada Pemerintah, dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim, dan

dari modal bank yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI.. Dalam bagian akhir

Melalui Sekolah-sekolah Lapangan Pemuliaan Tanaman yang diperkenalkan semenjak tahun 2002, petani tidak hanya belajar tentang pengetahuan dan praktik persilangan, tetapi

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukan analisis untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan anggaran

Jumlah ini telah sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

pelaksanaannya terdapat beberapa perubahan, diantaranya perubahan kelas dalam mengajar dikarenakan status guru yang bersangkutan. Keterbatasan ini menyebabkan praktikan

Indomobil Sukses Internasional Tbk Lampiran 8: Model ARMA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Lampiran 9: Correlogram ARMA. Lampiran 10:

Tingkat berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran discovery (penemuan terbimbing) pada materi pokok bangun ruang sisi datar (kubus/balok).. siswa kelas VIII