BAB
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan kontribusi
pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat
diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional. Selain itu ketersediaan produk
peternakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk
pemenuhan kalori dan protein hewani. Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan
protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Peranan data dan informasi sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan
pengembangan pembangunan. Sesuai Undang-Undang RI Tahun 2006 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan
perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertangungjawabkan.
Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalui
pendekatan perusahaan, RPH dan keurmaster. Pengumpulan data perusahaan peternakan
bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan. Sedangkan pengumpulan
data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan
ternak.
Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei.
Pengumpulan data melalui sensus dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Pelaksanaan
sensus yang terakhir adalah Sensus Pertanian 2003. Sensus Pertanian menghasilkan
jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark
survei-survei peternakan berikutnya.
Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia.
Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan
Nasional (SPN) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak.
Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah
tangga pada waktu yang akan datang.
Hasil pengumpulan data perusahaan dan pemotongan ternak yang dipadukan
lengkap. Agar data yang dihasilkan akurat dan up to date sebagai bahan perencanaan dan
dasar kebijakan di bidang peternakan, diperlukan suatu pedoman yang mengatur tata cara
pengumpulan, pengolahan, dan penyajian statistik peternakan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan pendataan perusahaan peternakan dan pemotongan ternak oleh
Badan Pusat Statistik dilandasi:
a. Undang-Undang No.16 tahun 1997 tentang Statistik.
b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
c. Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.
1.3 TUJUAN
Tujuan pengumpulan data peternakan:
a. Mendapatkan populasi, produksi dan struktur ongkos usaha peternakan yang dilakukan
oleh perusahaan peternakan.
b. Mendapatkan produksi hasil pemotongan ternak dari RPH dan keurmaster .
c. Mendapatkan estimasi populasi dan produksi yang diusahakan rumah tangga di
wilayah.
1.4 RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN
Pengumpulan data perusahaan peternakan dan pemotongan ternak dari RPH dan
keurmaster dilaksanakan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia. Perusahaan
peternakan yang dicakup adalah perusahaan peternakan berbadan hukum yang
melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak. RPH yang dicakup adalah
seluruh RPH baik milik pemerintah maupun swasta. Keurmaster yang dicakup adalah
keurmaster yang tidak bertugas di RPH.
1.5 PETUGAS
Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan peternakan,
1.6 JENIS DOKUMEN
Jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu:
a. Daftar-LTT
adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang
mengusahakan ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) dan ternak kecil (kambing,
domba, dan babi).
b. Daftar-LTU
adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang
mengusahakan unggas (ayam pedaging, ayam petelur, dan unggas lainnya).
c. Daftar-LTS
adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan sapi perah.
d. Daftar-RPH
adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari
RPH.
e. Daftar-Keurmaster
adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari
keurmaster yang tidak bertugas di RPH.
1.7 METODOLOGI
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan peternakan adalah
pencacahan lengkap (sensus) terhadap seluruh perusahaan peternakan yang berbadan
hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Yayasan) baik usaha pembibitan maupun
budidaya ternak. Periode data yang dikumpulkan adalah tahunan dengan referensi waktu
setahun yang lalu.
Periode pengumpulan data pemotongan ternak yang dikumpulkan dari RPH dan
keurmaster adalah triwulanan. Metode pengumpulan data RPH dan keurmaster dilakukan
dengan pencacahan lengkap di seluruh Indonesiadengan menggunakan dua pendekatan,
yaitu:
a. RPH, milik pemerintah maupun swasta dengan responden adalah petugas RPH
setempat atau keurmaster yang bertugas di RPH tersebut.
b. Keurmaster, yaitu aparat Dinas Peternakan/Pemda setempat khususnya yang tidak
langsung menangani/tidak bertugas di RPH.
1.8 KONSEP DAN DEFINISI
Perusahaan peternakan adalah unit usaha yang mengusahakan ternak baik untuk
pembibitan maupun budidaya dengan status badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi,
BUMN, atau Yayasan.
Pembibitan ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama
pembibitan/pengembangbiakan ternak.
Budidaya ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama
pembesaran/penggemukan ternak.
PT adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, dengan modal yang terbagi dalam
saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal
saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta
berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan
perjanjian antar pemegang saham.
CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang
bersedia memimpin, mengatur perusahaan, dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan
pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin
perusahaan serta bertanggung jawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan tersebut.
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama,
masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba
yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula.
Koperasiadalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama atas azas kekeluargaan.
Yayasan adalah sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan
pendiriannya dititikberatkan pada usaha-usaha sosial dan bukan untuk mencari
keuntungan.
PMA (Penanaman Modal Asing) adalah nilai investasi yang disetujui pemerintah terdiri
atas saham peserta Indonesia, saham peserta asing, dan modal pinjaman pemerintah
Tahun mulai operasional adalah tahun dimana perusahaan pertama kali melakukan
kegiatan operasional perusahaan secara komersial.
Pekerja tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap termasuk pemilik
atau pekerja keluarga.
Pekerja tidak tetap (Honorer) adalah pekerja yang menerima upah/gaji berdasarkan
banyaknya waktu kerja.
Pekerja harian lepas adalah pekerja yang bekerja secara harian dimana pembayaran
upahnya dihitung secara harian/banyaknya hari bekerja.
Pekerja borongan adalah pekerja yang bekerja atas dasar kontrak yang disepakati
menyangkut jenis pekerjaan yang harus diselesaikan dan upah yang akan dibayarkan.
Jumlah hari-orang (mandays) adalah perkalian antara jumlah hari kerja pekerja harian
dengan rata-rata jumlah pekerja per hari kerja.
Sediaan Biologik adalah obat ternak/unggas yang meliputi vaksin, serum, dan bahan
diagnostika biologik.
Sediaan Farmasetik adalah obat ternak/unggas antara lain vitamin, hormon, mineral, anti
bakteria, anti protozoa, anti diare, obat pencernaan.
Sediaan Premixadalah obat ternak/unggas berupa imbuhan pakan dan pelengkap pakan
yang dicampurkan pada pakan atau minuman.
Pemeliharaan barang modal adalah pengeluaran rutin untuk memelihara atau
memperbaiki agar tetap dapat bekerja/berfungsi seperti biasa.
Barang modal tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang seperti tanah,
gedung, mesin, kendaraan, dan sebagainya.
Barang modal baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali
tanah). Barang modal bekas dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru.
Barang modal bekas dalam negeri adalah barang modal yang pernah dipakai pihak lain
di dalam negeri (kecuali tanah).
Perbaikan besar barang modal adalah perbaikan barang modal sehingga memperbesar
kapasitas atau menambah usia barang modal tersebut.
RPH (Rumah Potong Hewan) adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan
disain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan selain unggas
Keurmaster adalah tenaga paramedik pemerintah yang telah mengikuti pelatihan tentang
uji daging, dan bertugas di Rumah Potong Hewan (RPH), serta ditunjuk oleh Dinas
Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi peternakan atas nama bupati/walikota yang
selanjutnya memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji daging.
1.9 JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan pengumpulan data statistik perusahaan peternakan dan RPH.
Contoh: Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data pada Tahun 2010
Kegiatan
RPH/Keurmaster Perusahaan
Peternakan
(LTT/LTS/LTU) Triw I Triw II Triw III Triw IV
Periode Data Jan –Mar „10 Apr –Juni „10 Juli –Sept „10 Okt –Des „10 Jan –Des „09
Pencacahan Apr –Mei „10 Juli –Agust „10 Okt –Nop „10 Jan –Feb „11 Jan –Feb „10
Pengiriman Mei –Juni „10 Agust –Sept „10 Nop –Des „10 Feb –Mar „11 Feb –Mar „10
Pengolahan Mei –Juli „10 Agust –Okt „10 Nop 10 –Jan „11 Feb –Apr „11 Mar –April „10
Publikasi Mei – Juni 2011 Mei –Juni „10
1.10 TAHAP KEGIATAN
a. Persiapan
Dalam tahapan persiapan kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan
pemutakhiran direktori untuk menentukan jumlah perusahaan, RPH dan keurmaster yang
akan digunakan sebagai target pencacahan dan alokasi dokumen. Langkah pemutakhiran
direktori dilakukan sebagai berikut:
1) Menambahkan nama dan alamat perusahaan, RPH dan keurmaster yang baru berdiri
atau baru ditemui di lapangan dan belum tercantum dalam direktori serta menghapus
nama dan alamat yang telah tutup atau tidak ada kegiatan.
2) Selanjutnya dilakukan matching direktori dengan instansi terkait atau sumber lain.
set untuk pertinggal di perusahaan dan dua set untuk dikirim kembali ke BPS Provinsi
melalui BPS Kabupaten/Kota dan selanjutnya1 (satu) set dikirim ke BPS.
b. Pelaksanaan
Pengumpulan data dilakukan terhadap semua perusahaan peternakan yang berbadan
hukum dengan mengisi kuesioner sesuai catatan administrasi yang ada di perusahaan dan
atau dengan mewawancarai penanggung jawab perusahaan peternakan.
Pengumpulan data pemotongan ternak dilakukan secara lengkap terhadap seluruh
RPH dan keurmaster. Daftar-RPH diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak di
RPH atau mewawancarai pengelola RPH/keurmaster yang bertugas di RPH. Sedangkan
Daftar-Keurmaster untuk laporan pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas
di RPH, diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak dari keurmaster tersebut di
BAB
LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN TERNAK BESAR
DAN KECIL (DAFTAR-LTT)
2.1 PENDAHULUAN
2.1.1 Tujuan
Daftar-LTT digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan
ternak besar dan kecil. Ternak besar meliputi sapi potong, kerbau, dan kuda, sedangkan
ternak kecil meliputi kambing, domba dan babi. Keterangan yang dikumpulkan adalah
keterangan umum perusahaan, jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, jumlah dan
mutasi ternak, produksi ternak dan pendapatan lain, pemakaian bahan bakar, pengeluaran
perusahaan, serta pembentukan modal selama setahun. Satu Daftar-LTT digunakan untuk
mencacah satu perusahaan peternakan.
Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan
yang berbadan hukum/usaha yaitu: PT/CV, Firma, Koperasi, BUMN, dan Yayasan.
2.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTT dikelompokkan menjadi delapan
blok, yaitu :
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja
Blok III : Jumlah Ternak yang Diusahakan
Blok IV : Pendapatan/Penerimaan Usaha Peternakan Selama Tahun (t)
Blok V : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t)
Blok VI : Pengeluaran untuk Pakan Ternak, Obat-obatan, dan Lainnya
Blok VII : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar
(000 Rp)
2.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR - LTT
KETERANGAN TEMPAT
Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat
identitas perusahaan yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, nomor urut perusahaan, nama lengkap perusahaan, lokasi perusahaan,
dan alamat kantor pusat.
Rincian 1 s.d. 4: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan.
Tuliskan nama provinsi pada rincian 1, kabupaten/kota pada rincian 2, kecamatan pada
rincian 3, dan desa/kelurahan pada rincian 4, sesuai dengan lokasi perusahaan. Untuk
provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan tuliskan juga kodenya pada kotak yang tersedia.
Rincian 5: Nomor Urut Perusahaan
Rincian ini dikosongkan dan hanya diisi oleh petugas BPS.
Rincian 6: Nama Lengkap Perusahaan
Tuliskan nama perusahaan secara lengkap, berikut bentuk badan hukumnya.
Contoh:
6. Nama Lengkap Perusahaan : PT. GREAT GIANT LIVESTOCK
Rincian 7: Lokasi Perusahaan
Tuliskan alamat lokasi perusahaan secara lengkap dan jelas, dengan kode pos, nomor
telepon dan nomor Fax.
7. Lokasi Perusahaan:...
...
Kode Pos
Tel.(...)... Fax. (...)...
Rincian 8: Alamat Kantor Pusat
Tuliskan alamat kantor pusat secara lengkap dan jelas, dengan kode pos, nomor telepon,
dan nomor Fax.
3 4 1 6 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah
BLOK I. KETERANGAN UMUM
Blok I digunakan untuk mencatat mengenai kegiatan utama perusahaan, cara
pemeliharaan ternak, bentuk badan hukum, asal izin usaha, status permodalan, dan tahun
mulai operasional.
Rincian 1:Kegiatan Utama Perusahaan
Lingkari kode yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan.
Rincian 2: Cara Pemeliharaan Ternak
Lingkari kode cara pemeliharaan ternak, meliputi:
Dikandangkan -1 Dilepas -2 Dikandangkan & dilepas -3
Rincian 3: Bentuk Badan Hukum
Lingkari kode bentuk usaha sesuai yang dimiliki oleh perusahaan.
Kode bentuk badan hukum/usaha, meliputi :
PT/CV/Firma -1 Koperasi -2
BUMN -3 Yayasan -4
Rincian 4: Asal Izin Usaha
Lingkari kode izin usaha sesuai yang diperoleh perusahaan. Kode izin usaha meliputi:
BKPM -1 BKPMD -2
Ditjennak -3 Pemda Prov/Kab/Kota -4
Rincian 5: Status Permodalan
Lingkari kode status permodalan sesuai yang dimiliki oleh perusahaan. Kode status
permodalan perusahaan meliputi:
PMA -1 PMDN -2 Lainnya -3
Rincian 6: Tahun Mulai Operasional
Isikan tahun mulai operasional perusahaan.
BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA
Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap,
pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk
pekerja selama tahun (t).
A. Jumlah Pekerja pada Juni tahun (t)
Isikan jumlah pekerja perusahaan pada bulan Juni tahun (t) menurut tingkat
B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)
Blok II B digunakan untuk mencatat pengeluaran yang dibayarkan kepada pekerja
selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud mencakup pengeluaran untuk pekerja tetap
dan tidak tetap (bukan pekerja harian/borongan). Jenis pengeluaran pekerja meliputi
upah/gaji, upah lembur, bonus, hadiah, dan lainnya dalam bentuk uang maupun barang.
Pengeluaran yang berupa barang dinilai sesuai harga pasar.
Rincian 1: Upah dan Gaji
Isikan pengeluaran perusahaaan untuk upah dan gaji pekerja berupa uang di kolom (2),
barang di kolom (3), dan jumlah di kolom (4).
Rincian 2: Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya
Isikan pengeluaran perusahaan untuk upah lembur, bonus, hadiah, dan lainnya yang
berupa uang di kolom (2), barang di kolom (3), dan jumlah di kolom (4).
Rincian 3: Jumlah
Isikan jumlah rincian 1 dan 2.
C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)
Isikan jumlah hari kerja selama tahun (t) pada rincian 1, rata-rata jumlah pekerja
harian per hari kerja pada rincian 2, jumlah hari-orang (mandays) dalam tahun (t) pada
rincian 3, dan jumlah upah untuk pekerja harian selama tahun (t) di rincian 4.
BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN
Blok III digunakan untuk mencatat jumlah ternak besar dan kecil yang diusahakan
berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin.
A. Jumlah Ternak yang Diusahakan pada Juni Tahun (t)
Berisi keterangan mengenai jumlah ternak yang sedang diusahakan pada bulan Juni
tahun (t). Pada bagian ini setiap ternak dikelompokkan berdasarkan golongan umur dan
jenis kelamin.
Golongan umur ternak besar:
Anak adalah ternak yang berumur kurang dari 1 tahun.
Muda adalah ternak yang berumur antara 1-2 tahun dan belum pernah beranak.
Blok III A digunakan untuk mencatat tiga jenis ternak yang diusahakan perusahaan
peternakan.
Kolom (2), (3), (4):
Digunakan untuk mencatat ternak pertama yang diusahakan.
Kolom (5), (6), (7):
Digunakan untuk mencatat ternak kedua yang diusahakan.
Kolom (8), (9), (10):
Digunakan untuk mencatat ternak ketiga yang diusahakan.
Rincian 1: Anak
Isikan jumlah ternak jantan dan betina anak yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun
(t).
Rincian 2: Muda
Isikan jumlah ternak jantan dan betina muda yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun
(t).
Rincian 3: Dewasa
Isikan jumlah ternak jantan dan betina dewasa yang diusahakan pada akhir bulan Juni
tahun (t).
Rincian 4: Jumlah
Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.
B. Mutasi Ternak Selama Tahun (t)
Berisi keterangan tentang mutasi ternak (stok awal tahun, pembelian, kelahiran,
penambahan lain, penjualan, pemotongan, kematian, pengurangan lain, dan stok akhir)
selama tahun (t).
Rincian 1: Stok Awal Januari Tahun (t)
Isikan banyaknya ternak pada bulan Januari tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di
kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.
Rincian 2: Pembelian
Isikan banyaknya ternak yang dibeli selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di
kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.
Rincian 3: Kelahiran
Isikan banyaknya ternak yang dilahirkan selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak
Rincian 4: Penambahan lain
Isikan banyaknya penambahan ternak selain dari pembelian dan kelahiran selama tahun (t)
di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk
ternak ketiga.
Rincian 5: Penjualan
Isikan banyaknya ternak yang dijual selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di
kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.
Rincian 6: Pemotongan
Isikan banyaknya ternak yang dipotong selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama,
di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.
Rincian 7: Kematian
Isikan banyaknya ternak yang mati selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di
kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga. Mati karena dipotong
tidak termasuk dalam kategori kematian, tetapi dimasukkan pada rincian 6.
Rincian 8: Pengurangan Lain
Isikan banyaknya ternak yang berkurang selain karena penjualan, pemotongan, dan
kematian selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak
kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.
Rincian 9: Stok Akhir Desember tahun (t)
Isikan banyaknya ternak pada akhir bulan Desember tahun (t) di kolom (2) untuk ternak
pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.
C. Keterangan Pembelian dan Penjualan
Berisi keterangan tentang jumlah ternak yang dibeli/dijual dari/ke suatu daerah.
Daerah pembelian/penjualan ternak dapat berasal dari kab/kota yang sama, kab/kota
dalam satu provinsi, provinsi yang berbeda maupun luar negeri.
Kolom (2), (3), (4), (5):
Digunakan untuk mencatat data pembelian dan penjualan dari ternak pertama.
Kolom (6), (7), (8), (9):
Digunakan untuk mencatat data pembelian dan penjualan dari ternak kedua.
Kolom (3), (5), (7), (9):
Rincian 1: Dalam Kabupaten/Kota Ini
Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di
kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan
ternak di kolom (5) dan (9) yang berasal dari kab/kota yang sama.
Rincian 2: Luar Kab/Kota dalam Provinsi
Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di
kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan
ternak di kolom (5) dan (9) yang dibeli/dijual dari kab/kota dalam satu provinsi.
Rincian 3: Luar Provinsi Ini
Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak yang
di kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah
penjualan ternak di kolom (5) dan (9) yang dibeli/dijual dari provinsi lain.
Rincian 4: Luar Negeri (Impor/Ekspor)
Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di
kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan
ternak di kolom (5) dan (9) yang diimpor/diekspor dari luar negeri.
BLOK IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN USAHA PETERNAKAN SELAMA TAHUN (t)
Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi ternak dan
pendapatan lain perusahaan selama tahun (t). Pada blok IV terdiri dari tiga halaman,
masing-masing halaman digunakan untuk satu jenis ternak.
A. Produksi Ternak: ... yang Diusahakan
Blok IV A digunakan untuk mencatat mutasi ternak dan nilainya, yang dikelompokkan
menurut triwulan I, II, III, IV, dan total. Mutasi jumlah ternak diisikan di kolom (2), (4), (6),
(8), (10) untuk nilai mutasi ternak diisikan di kolom (3), (5), (7), (9), (11).
Rincian 1: Stok Akhir (jumlah ternak dan perkiraan nilai ternak pada saat
pencacahan)
Isikan jumlah ternak dan nilainya pada saat pencacahan menurut triwulan pada kolom yang
sesuai. Nilai yang diisikan adalah nilai perkiraan jika ternak itu dijual.
Rincian 2: Penjualan
Isikan jumlah ternak yang dijual dan nilai saat transaksi menurut triwulan pada kolom yang
sesuai.
Rincian 3: Pemotongan
Rincian 4: Kematian
Isikan jumlah ternak dan perkiraan nilai ternak pada saat ternak masih hidup menurut
triwulan pada kolom yang sesuai.
Rincian 5: Pengurangan lain
Isikan jumlah ternak karena pengurangan lain dan nilainya menurut triwulan pada kolom
yang sesuai.
Rincian 6: Jumlah rincian 1 s.d. 5
Penjumlahan rincian 1 sampai dengan rincian 5 untuk kolom (10) dan (11).
Rincian 7: Pembelian
Isikan jumlah ternak yang dibeli dan nilai saat transaksi menurut triwulan pada kolom yang
sesuai.
Rincian 8: Kelahiran
Isikan jumlah ternak yang dilahirkan menurut triwulan pada kolom jumlah. Kolom nilai tidak
perlu diisi.
Rincian 9: Penambahan lain
Isikan jumlah ternak karena penambahan lain dan nilainya menurut triwulan pada kolom
yang sesuai.
Rincian 10: Stok Awal [Kolom (10) = Rincian (6-7-8-9), sedangkan Kolom (11) Nilai
Perkiraan]
Kolom jumlah diisi dengan rumus rincian (6-7-8-9), sedangkan kolom nilai diperkirakan.
B. Pendapatan dan Penerimaan Lainnya (000 Rp)
Pendapatan dan Penerimaan Lainnya adalah pendapatan/penerimaan perusahaan
selain yang diperoleh dari nilai tambah ternak yang merupakan kegiatan utama
perusahaan. Pendapatan dan penerimaan lain perusahaan dapat berasal dari penerimaan
jasa peternakan, penerimaan bersih dari penjualan kotoran ternak, keuntungan penjualan
barang dalam bentuk yang sama, pendapatan dan penerimaan lainnya.
Rincian 1: Penerimaan Bersih dari Jasa Peternakan
Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari jasa peternakan yang diberikan kepada
pihak lain dalam satuan ribuan rupiah.
Rincian 2: Penerimaan Bersih dari Penjualan Kotoran Ternak
Rincian 3: Keuntungan dari Barang-barang yang Dijual dalam Bentuk yang Sama
Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari keuntungan penjualan barang dalam
bentuk yang sama, misalnya penjualan kembali bahan bakar, pakan, dan lain-lain tanpa
mengubah bentuk dan kualitas, dalam satuan ribuan rupiah.
Rincian 4: Pendapatan dan Penerimaan
Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari pendapatan dan penerimaan lainnya,
misalnya penerimaan dari jasa angkutan atau yang belum tercakup sebelumnya dalam
satuan ribuan rupiah.
Rincian 5: Jumlah
Isikan jumlah rincian 1 s.d. 4
BLOK V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA
TAHUN (t)
Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar,
pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat
pada blok ini adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3)
digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2).
Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan
rupiah.
Rincian 1: Bensin
Isikan banyaknya pemakaian bensin di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).
Rincian 2: Solar
Isikan banyaknya pemakaian solar di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).
Rincian 3: Minyak Tanah
Isikan banyaknya pemakaian minyak tanah di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).
Rincian 4: Pelumas
Isikan banyaknya pemakaian pelumas di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).
Rincian 5: Bahan Bakar/Minyak Lainnya
Isikan nilai pemakaian bahan bakar lainnya di kolom (4).
Rincian 6: Jumlah {Rincian (1+2+3+4+5)}
Isi dengan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 5.
Rincian 7: Listrik Dibangkitkan Sendiri
Isikan banyaknya pemakaian listrik yang dibangkitkan sendiri di kolom (3) dalam satuan
Rincian 8: Listrik Dibeli dari PLN
Isikan banyaknya pemakaian listrik yang dibeli dari PLN di kolom (3) dan nilainya di kolom
(4).
Rincian 9: A i r
Isikan banyaknya pemakaian air yang dibeli dari PAM atau pihak lain di kolom (3) dan
nilainya di kolom (4).
Rincian 10: Jumlah {Rincian (8+9)}
Isi dengan penjumlahan rincian 8 dan 9.
BLOK VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT- OBATAN, DAN
LAINNYA
Blok VI digunakan untuk mencatat jumlah pengeluaran untuk pembelian pakan dan
obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah yang betul-betul habis
digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli untuk persediaan).
A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)
Blok VI A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak
selama tahun (t). Isikan banyaknya pakan yang dikeluarkan untuk ternak di kolom (2) dan
nilainya di kolom (3) berdasarkan jenis pakan dalam ribuah rupiah.
B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun (t)
Blok VI B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan.
Rincian a: Sediaan Biologik
Isikan pemakaian sediaan biologik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di
kolom (4) yang meliputi vaksin, serum dan bahan diagnostika biologik.
Rincian b: Sediaan Farmasetik
Isikan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya
di kolom (4) antara lain vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa, anti diare.
Rincian c: Sediaan Premix
Isikan pemakaian sediaan premix di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di
kolom (4) berupa imbuhan pakan (feed additive) dan pelengkap pakan (feed suplement).
Rincian d: Lainnya
C. Pengeluaran Lainnya
Blok VI C digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas
seperti: suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos
perbaikan dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa
peternakan yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak
tidak langsung, penyusutan, bunga atas pinjaman, hadiah, sumbangan, dan sebagainya.
BLOK VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN
PERBAIKAN BESAR (000 Rp)
Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan modal tetap
perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama tahun
(t).
Kolom (1): Jenis Barang Modal
Jenis barang modal adalah barang modal tetap, yaitu barang untuk pemakaian jangka
panjang yang terdiri atas tanah, gedung/konstruksi lainnya, mesin-mesin dan
perlengkapan, kendaraan angkutan, dan kandang. Apabila ada jenis barang modal lain
selain rincian 1 s.d. 5, tuliskan nama barang modal tersebut di kolom (1) dan isikan nilainya
di kolom (2) s.d. (5).
Kolom (2): Pembelian Barang Modal Baru
Isikan nilai pembelian barang modal baru untuk setiap jenis barang modal dalam satuan
ribuan rupiah di kolom (2).
Kolom (3): Pembelian Barang Modal Bekas Dalam Negeri
Isikan nilai pembelian barang modal bekas dalam negeri untuk setiap jenis barang modal
dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Kolom (4): Perbaikan Besar Barang Modal
Isikan nilai perbaikan besar barang modal untuk setiap jenis barang modal di kolom (4)
dalam satuan ribuan rupiah jika ada perbaikan besar barang modal.
Kolom (5): Pengurangan Barang Modal
Isikan nilai pengurangan barang modal untuk setiap jenis barang modal dalam satuan
ribuan rupiah jika ada pengurangan/penjualan barang modal. Pendapatan yang berasal
dari penjualan barang dalam bentuk yang sama dengan pada waktu membeli, dapat positif
atau negatif.
Rincian 10: Jumlah
BLOK VIII. CATATAN
Blok VIII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan
informasi dalam pengisian daftar ini.
Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTT ini, maka
harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan
jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas
pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,
2.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTT
Periksa nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan apakah sudah benar.
Beri nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori.
Sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada
direktori.
Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.
BLOK I. KETERANGAN UMUM
1. Periksa apakah rincian 1 sampai dengan rincian 5 sudah dilingkari sesuai dengan
kondisi perusahaan.
2. Periksa apakah rincian 6 sudah terisi.
BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA
A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)
1. Rincian 5 = rincian (1+2+3+4) untuk masing-masing kolom.
2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.
B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)
Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan
kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per
orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan
jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).
1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian.
2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.
C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)
1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.
2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.
3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi
dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah pekerja
BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN
Jika Blok III A terisi maka blok III B dan III C harus terisi. Jenis ternak yang terisi di
blok III A dan blok III B harus sama. Jika jenis ternak pada blok III A dan III B lebih dari dua
maka blok III C hanya terisi dua jenis ternak yang utama.
A. Jumlah Ternak yang Diusahakan pada Juni Tahun (t)
Rincian 4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 untuk masing-masing kolom.
Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk setiap rincian.
Kolom (7) = kolom (5) + kolom (6) untuk setiap rincian.
Kolom (10) = kolom (8) + kolom (9) untuk setiap rincian.
B. Mutasi Ternak Selama Tahun (t)
Rinc. 9 = rinc. 1 + rinc. 2 + rinc. 3 + rinc. 4 – rinc. 5 - rinc. 6 - rinc. 7 - rinc. 8 untuk
masing-masing kolom.
C. Keterangan Pembelian dan Penjualan
1. Periksa apakah jenis ternak yang diperjualbelikan sudah terisi dengan benar.
2. Periksa apakah jumlah ternak dan nama wilayah pembelian/penjualan untuk
setiap rincian sudah terisi dengan benar.
BLOK IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN USAHA PETERNAKAN SELAMA TAHUN (t)
A. Produksi Ternak: ... yang Diusahakan
1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ternak.
2. Rincian 6 kolom (10) dan (11) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 +
rincian 5.
3. Rincian 10 kolom (10) = rincian 6-rincian 7-rincian 8-rincian 9.
B . Pendapatan dan Penerimaan Lainnya (000 Rp)
Rincian 5 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 untuk masing-masing kolom.
BLOK V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA
TAHUN (t)
1. Periksa kewajaran harga bahan bakar, pelumas, listrik, dan air per satuan yang ada
BLOK VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN
LAINNYA
A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)
Rincian 14 kolom (3) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + ... + rincian 13c.
B. Pengeluaran untuk Obat-Obatan Selama Tahun (t)
Jumlah = rincian a + rincian b + rincian c + rincian d.
C. Pengeluaran Lainnya
Rincian 11 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + ... + rincian 10.
BLOK VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN DAN
PERBAIKAN BESAR (000 Rp)
1. Periksa isian blok VII.
2. Rinc.10 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 + rinc.9
untuk masing-masing kolom.
BLOK VIII. CATATAN
Periksa isian catatan blok VIII yang berkaitan dengan pengisian daftar.
2.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-LTT
Hasil pengumpulan data dari Daftar-LTT akan disajikan dalam bentuk buku
(publikasi) Statistik Perusahaan Ternak Besar dan Kecil. Dalam publikasi disajikan
tabel-tabel sebagai berikut:
1. Jumlah perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.
2. Jumlah Pekerja perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.
3. Pengeluaran upah pekerja perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.
4. Jumlah stok ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut
provinsi.
5. Mutasi ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut provinsi.
6. Nilai mutasi ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut
provinsi.
7. Jumlah ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) yang dibeli dan
dijual menurut wilayah.
8. Pemakaian bahan bakar, listrik dan air perusahaan ternak besar dan kecil menurut
9. Pengeluaran perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.
2.5 CONTOH KUESIONER LTT
*). Coret yang tidak sesuai
Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan
Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik
Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik
▼ Kewajiban Responden
Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh
Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
LAPORAN TAHUNAN PERUS AHAAN PETERNAKAN
TERNAK BES AR/KECIL TAHUN 2009
: . . . .
6. Nama Lengkap Perusahaan
8. Alamat Kantor Pusat
: . . . . . . . .
Perhatian: Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun dari responden . . . .
Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi :
2
4. Akademi/ S. Peternakan Universitas
Perusahaan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan)
* Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang menerima upah menurut jumlah hari ia masuk kerja
* Upah/Gaji bruto adalah upah/gaji sebelum dipotong pajak pendapatan, termasuk nilai fasilitas perumahan,
kendaraan
Dikandangkan Dilepas Dikandangkan & Dilepas
(5)
3. Bentuk Badan Hukum
5. Status Permodalan
II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA
A. Jumlah Pekerja pada Juni 2009 4. Asal Izin Usaha
6. Tahun Mulai Operasional ……….
* Pekerja Tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap, termasuk pemilik
* Pekerja Honorer adalah pekerja tidak tetap yang dibayar secara bulanan, tidak tergantung jumlah hari ia bekerja 2. Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya
* Perusahaan Peternakan yang dicakup dalam survei ini adalah: 3. J u m l a h
(1)
Lainnya
6. Bila R.5 terisi WNA
B. Pengeluaran Untuk Pekerja Selama Tahun 2009 WNI 1. Sampai dengan SD
Tingkat Pendidikan
(1)
Laki-laki
(2) (3)
2. Cara Pemeliharaan Ternak
: . . . Hari : . . . Orang : . . . (000 Rp)
Ternak . . . Ternak . . . Ternak . . . . Jantan Betina Jumlah Jantan Betina Jumlah Jantan Betina Jumlah
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
. . . . . . . . . .
C. Keterangan Pembelian dan Penjualan
Kolom (2) dan kolom (6) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 2 (untuk jenis ternak yang sesuai)
Kolom (4) dan kolom (8) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 5 (untuk jenis ternak yang sesuai)
Ternak ……….. Ternak ……….
Jumlah Nama Jumlah Nama Jumlah Nama Jumlah Nama (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Dalam Kabupaten/Kota Ini 2. Luar Kab/Kota dalam Provinsi 3. Luar Provinsi Ini
4. Luar Negeri (Impor/Ekspor)
Anak Muda
Berumur < 1 tahun Berumur 1-2 tahun dan belum pernah beranak
Berumur < 2 bulan Berumur 2-6 bulan dan belum pernah beranak
3. Jumlah Upah yang Dibayarkan untuk Pekerja Harian Selama Setahun III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN
A. Jumlah Ternak Yang Diusahakan pada Juni 2009
Sapi, Kerbau, Kuda
II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA (LANJUTAN)
1. Jumlah Hari Kerja dalam Setahun
2. Rata-rata Jumlah Pekerja Harian per Hari Kerja C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun 2009
4. J u m l a h
B. Mutasi Ternak Selama Tahun 2009
Ternak Ternak Ternak U r a i a n
Jumlah (ekor) Jumlah (ekor) Jumlah (ekor)
(1) (2) (3) (4)
1. Stok Awal Januari 2009 2. Pembelian
3. Kelahiran 4. Penambahan Lain 5. Penjualan 6. Pemotongan
* Golongan Umur Ternak (anak, muda, dewasa) 7 Kematian
Penjualan
Dewasa
Berumur > 2 tahun atau
Jenis Ternak 8. Pengurangan Lain 9. Stok Akhir Desember 2009
Pembelian Berumur > 2 bulan atau
A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun 2009
a. . . .
b. . . .
c. . . .
Pemakaian Air adalah air yang dibeli dari PDAM atau dari pihak lain
Pengeluaran Pakan adalah jumlah dan nilai pakan yang telah benar-benar dipakai selama tahun 2009 14. J u m l a h {(Rincian 1 s.d 13c)}
V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN 2009
U r a i a n Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)
(1) (2) (3) (4)
10. Umbi-umbian
11. Tepung Olahan
12. Konsentrat (bahan olahan pabrik)
13. Pakan Lainnya:
6. Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, dll.
7. Ampas Tahu, Ampas Kelapa, dll.
8. Biji-bijian (beras, jagung, dll.)
9. Kacang-kacangan
2. Daun-daunan (daun pisang, daun nangka, dll.)
3. Jerami (jerami padi, jerami jagung, dll.)
4. Katul/Bekatul
5. Dedak
(1) (2) (3)
1. Rumput Hijau (rumput gajah, alang-alang, dll.) 10. J u m l a h {Rincian (8+9)}
VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA
Jenis Pakan Jumlah (Kg) Nilai (000 Rp) 8. Listrik Dibeli dari PLN Kwh
9. A i r M3
5. Bahan Bakar/Minyak Lainnya
6. Jumlah {Rincian (1+2+3+4+5)}
7. Listrik Dibangkitkan Sendiri Kwh
3. Minyak Tanah liter
4. Pelumas liter
1. Bensin liter
2. Solar liter
B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun 2009
Sediaan Biologik, meliputi vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik untuk hewan/unggas
Sediaan Farmasetik, meliputi vitamin, antibiotik, hormon, mineral, anti bakteri, anti protozoa, dsb.
Sediaan Premix, meliputi imbuhan pakan (feed aditive) dan pelengkap pakan (feed suplement)
Sediaan Lainnya, meliputi obat-obatan selain tersebut diatas . . . . . . (e). J u m l a h {Rincian (a) s.d (d)}
Pengeluaran Obat-obatan yang Dicatat adalah jumlah dan nilai obat-obatan yang telah digunakan selama (d). Lainnya
VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA (LANJUTAN)
Jenis/Merk Obat-obatan Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)
dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru
modal tersebut
* Perbaikan Besar adalah perbaikan barang modal sehingga menambah kapasitas atau memperpanjang umur barang * Barang Modal Baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali tanah), barang modal bekas
VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA (LANJUTAN)
C. Pengeluaran lainnya
U r a i a n N i l a i (000 Rp)
(1) (2)
1. Suku Cadang dan Bahan untuk Pemeliharaan/Perbaikan Barang Modal 2. Ongkos Perbaikan dan Pemeliharaan Barang Modal
3. Bahan-bahan untuk Keperluan Kantor
4. Jasa Peternakan yang Dibayarkan Kepada Pihak Lain 5. Sewa Tanah, Gedung, dan Alat-alat
6. Pajak Tidak Langsung 7. Penyusutan
8. Bunga Atas Pinjaman 9. Hadiah, Sumbangan, dsb. 10. Pengeluaran Lainnya 11. J u m l a h (Rincian 1 s.d 10)
Pajak tidak langsung, meliputi segala jenis pajak yang dikenakan atas kegiatan produksi, penjualan, macam-macam bea, dan sebagainya kecuali pajak pendapatan dan pajak perseroan
VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR ( 000 Rp)
Jenis Barang Modal Pembelian Barang Modal Perbaikan Besar Pengurangan Baru Bekas Dlm Negeri Barang Modal Barang Modal
(5)
1. Tanah
2. Gedung/Konstruksi Lainnya 3. Mesin-mesin & Perlengkapan
(1) (2) (3) (4)
4. Kendaraan Angkutan 5. Kandang
6. ……….. 7. ……….. 8. ……….. 9. Lainnya: ……….. 10. Jumlah
* Barang Modal Tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya
10
Bila Ada yang Kurang Jelas, Nama Pejabat/Karyawan Nama : Perusahaan yang Dapat Dihubungi : NIP :
Nama : Jabatan :
Jabatan : Telepon :
Fax :
E-mail :
Hasil Laporan Perusahaan Peternakan Ternak Besar/Kecil 2002 - 2006
Partisipasi anda dalam melengkapi data ini membantu perencanaan pembangunan VIII C A T A T A N
Tanda Tangan :
SERTIFIKASI PENGISIAN KUESIONER KETERANGAN PETUGAS
Tanggal Pencacahan : . . . 2010
Milyar
0 50 100 150 200
2002 2003 2004 2005 2006
BAB
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN
TERNAK UNGGAS (DAFTAR-LTU)
3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Tujuan
Daftar-LTU digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan
peternakan unggas. Keterangan yang dikumpulkan adalah keterangan umum perusahaan,
jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, mutasi unggas, pemakaian bahan bakar,
pengeluaran pakan ternak, obat-obatan, pengeluaran lain yang berhubungan dengan
usaha peternakan, pembentukan modal tetap, produksi dan pendapatan lain selama
setahun. Satu Daftar-LTU digunakan untuk mencacah satu perusahaan peternakan.
Perusahaan peternakan unggas yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan
yang berbadan hukum/usaha yaitu: PT/CV, Firma, Koperasi, BUMN, dan Yayasan.
3.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTU meliputi 8 (delapan) blok, yaitu :
Blok I : Keterangan Umum
Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja
Blok III : Mutasi Unggas
Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t)
Blok V : Pengeluaran untuk Pakan, Obat-obatan, dan Lainnya Selama Tahun (t)
Blok VI : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar
(000 Rp)
Blok VII : Produksi dan Pendapatan Lain Selama Tahun (t)
Blok VIII : Catatan
3.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-LTU
III
KETERANGAN TEMPAT
Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat
identitas perusahaan yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, nomor urut perusahaan, nama lengkap perusahaan, lokasi perusahaan,
dan alamat kantor pusat.
BLOK I. KETERANGAN UMUM
Blok I digunakan untuk mencatat mengenai kegiatan utama perusahaan, bentuk
badan hukum, izin usaha, status permodalan, dan tahun mulai operasional.
BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA
Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap,
pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk
pekerja selama tahun (t).
BLOK III. MUTASI UNGGAS
Blok III digunakan untuk mencatat jumlah unggas yang diusahakan menurut
golongan produktivitas, golongan umur, dan mutasi unggas selama tahun (t).
A. Jumlah Ayam Bibit (GPS/PS/PL) Menurut Golongan Produktivitas pada Juni
Tahun (t)
Jumlah ayam bibit yang diisikan adalah jumlah ayam bibit pada akhir bulan Juni
tahun (t). Ayam bibit terdiri atas:
1. Ayam bibit galur murni atau ayam bibit dasar (Pure Line/PL), yang memproduksi ayam
bibit nenek.
2. Ayam bibit nenek atau Grand Parent Stock (GPS), yang memproduksi ayam bibit
induk.
Cara pengisian lihat halaman 11
Cara pengisian lihat halaman 10
Rincian 1: Belum Berproduksi
Isikan jumlah ayam bibit yang berumur kurang dari 6 bulan dan belum pernah berproduksi
di kolom (2).
Rincian 2: Sudah Berproduksi
Isikan jumlah ayam bibit yang sudah berproduksi di kolom (2), rata-rata produksi di kolom
(3), dan jumlah siklus di kolom (4).
Rincian 3: Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)
Isikan jumlah ayam bibit yang tidak berproduksi lagi (tua/afkir) di kolom (2).
Rincian 4: Jumlah
Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.
B. Jumlah Ayam Petelur Menurut Golongan Produktivitas Pada Juni Tahun (t)
Ayam petelur adalah ayam ras petelur (layer), baik yang belum, sedang, atau tidak
berproduksi lagi. Jumlah ayam petelur yang diisikan adalah jumlah pada akhir bulan Juni
tahun (t).
Rincian 1: Belum Berproduksi (< 6 bulan)
Isikan jumlah ayam petelur yang berumur kurang dari 6 bulan dan belum pernah
berproduksi di kolom (2).
Rincian 2: Sudah Berproduksi
Isikan jumlah ayam petelur yang sudah berproduksi selama tahun (t) di kolom (2), rata-rata
produksi telur/ekor di kolom (3), dan jumlah produksi telur selama setahun di kolom (4).
Rincian 3: Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)
Isikan jumlah ayam petelur yang tidak berproduksi lagi (tua/afkir) di kolom (2).
Rincian 4: Jumlah
Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.
C. Mutasi Ayam Ras Petelur Selama Tahun (t)
Blok III C berisi keterangan mengenai mutasi dari ayam ras petelur yang diusahakan
selama tahun (t). Mutasi ayam petelur dikelompokkan berdasarkan umur yaitu:
1. Day Old Chick (DOC) adalah ayam ras petelur yang berumur 0 sampai < 1 bulan.
2. Ayam muda (pulet)adalah ayam ras petelur yang berumur 1 sampai < 6 bulan.
3. Ayam sedang produksi adalah ayam ras petelur yang berumur 6 bulan sampai dengan
berproduksi secara ekonomis.
4. Ayam afkir adalah ayam ras petelur yang tidak berproduksi lagi (tua).
Kolom (2), (3):
Kolom (4), (5):
Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur muda.
Kolom (6), (7):
Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur yang sedang
berproduksi.
Kolom (8), (9):
Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur afkir.
Rincian 1: Stok Awal Tahun (t)
Isikan jumlah stok awal ayam ras petelur sesuai kelompok umur pada tanggal 1 Januari
tahun (t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan
rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).
Rincian 2: Pembelian
Isikan jumlah pembelian ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di kolom
(2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3),
(5), (7), (9).
Rincian 3: Penetasan
Jika selama tahun (t) memproduksi DOC, isikan jumlahnya di kolom (2) dan nilainya
dikosongkan.
Rincian 4: Penambahan Lain
Isikan jumlah penambahan lain ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di
kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom
(3), (5), (7), (9).
Rincian 5: Penjualan
Isikan jumlah penjualan ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) dalam di
kolom (2), (4), (6), (8) satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3),
(5), (7), (9).
Rincian 6: Pemotongan
Isikan jumlah pemotongan ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di
kolom (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (5),
(7), (9).
Rincian 8: Pengurangan Lain
Isikan jumlah pengurangan dari ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t)
yang bukan disebabkan pemotongan, penjualan, dan kematian di kolom (2), (4), (6), (8)
dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).
Rincian 9: Stok Akhir 2009
Isikan jumlah stok akhir ayam ras petelur sesuai kelompok umur pada 31 Desember tahun
(t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di
kolom (3), (5), (7), (9).
D. Mutasi Ayam Ras Pedaging dan Unggas Lainnya Selama Tahun (t)
Blok III D berisi keterangan mengenai jumlah ayam ras pedaging dan unggas lainnya
(ayam buras/ayam kampung, itik, itik manila, burung puyuh, burung dara, dll).
BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA
TAHUN (t)
Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar,
pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat
pada blok IV adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3)
digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2).
Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan
rupiah.
BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN, OBAT- OBATAN, DAN LAINNYA
SELAMA TAHUN (t)
Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah pengeluaran untuk
pembelian pakan dan obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah
yang betul-betul habis digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli
untuk persediaan).
A. Pengeluaran Untuk Pakan
Blok V A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak
selama tahun (t). Berikut ini adalah jenis-jenis pakan untuk ternak unggas:
1. Petelur starter adalah jenis pakan pada ayam petelur yang berumur < 2 bulan.
Cara pengisian blok III D sama dengan cara pengisian blok III C
2. Petelur grower adalah jenis pakan pada ayam petelur yang berumur 2-6 bulan.
3. Petelur layer adalah jenis pakan pada ayam petelur yang sudah mulai bertelur atau
berumur > 6 bulan.
4. Broilerstarter adalah jenis pakan pada ayam potong yang berumur 0-4 minggu.
5. Broiler finisher adalah jenis pakan pada ayam potong dewasa atau berumur > 4
minggu.
6. Semi complete feed adalah bahan makanan setengah jadi.
Rincian 1a: Petelur Starter
Isikan jumlah pakan petelur starter dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam
satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 1b: Petelur Grower
Isikan jumlah pakan petelur grower dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam
satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 1c: Petelur Layer
Isikan jumlah pakan petelur layer dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam
satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 1d: Broiler Starter
Isikan jumlah pakan broiler starter dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam
satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 1e : Broiler Finisher
Isikan jumlah pakan broilerfinisher dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam
satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 2: Semi Complete Feed
Isikan jumlah pengeluaran bahan makanan setengah jadi dalam satuan kilogram di kolom
(2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 3a: Jagung
Isikan jumlah pakan jagung dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan
ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 3b: Gabah
Isikan jumlah pakan gabah dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan
Rincian 3d: Pakan Lainnya
Isikan nama pakan selain jagung, gabah, dan bungkil di kolom (1), jumlahnya dalam satuan
kilogram di kolom (2), dan nilainya dalama satuan ribuan rupiah di kolom (3).
Rincian 4: Jumlah
Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.
B. Pengeluaran untuk Obat-obatan
Blok V B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan.
Rincian 1: Sediaan Biologik (Vaksin, Serum)
Isikan satuan pemakaian sediaan biologik di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan
nilainya di kolom (4) sesuai jenis vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik.
Rincian 2: Sediaan Farmasetik (Vitamin, Hormon, Mineral)
Isikan satuan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3)
dan nilainya di kolom (4) sesuai jenis vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa,
anti diare.
Rincian 3: Sediaan Premix
Isikan satuan pemakaian sediaan premix di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan
nilainya di kolom (4) sesuai jenis imbuhan pakan dan pelengkap pakan yang masih
dicampurkan pada pakan atau minuman.
Rincian 4: Lainnya
Isikan satuan pemakaian obat lainnya di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan
nilainya di kolom (4).
Jumlah (Rincian 1 s.d 4)
Isi dengan penjumlahan nilai dari rincian 1 s.d. 4.
C. PENGELUARAN LAINNYA
Blok V C digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas seperti:
suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos perbaikan
dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa peternakan
yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak tidak
BLOK VI. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN
PERBAIKAN BESAR SELAMA (000 Rp)
Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan modal tetap
perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama tahun
(t).
BLOK VII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN (t)
Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi ayam, unggas
lainnya, pendapatan/penerimaan perusahaan dari jasa peternakan, keuntungan penjualan
barang, penerimaan lainnya, dan pemasaran.
A. Produksi Menurut Jenis Usaha
Rincian 1: Ayam Bibit Induk (PS)
Isikan jumlah produksi ayam bibit induk di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).
Rincian 2: Ayam Bibit Nenek (GPS)
Isikan jumlah produksi ayam bibit nenek di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).
Rincian 3: Ayam Bibit Galur Murni (PL)
Isikan jumlah produksi ayam bibit galur murni di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).
Rincian 4: Ayam Pedaging
Isikan jumlah produksi ayam pedaging di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).
Rincian 5: Ayam Petelur
Isikan jumlah produksi ayam petelur di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).
Rincian 6: Unggas Lainnya
Isikan nama unggas lainnya di kolom (1), jenis produksi di kolom (2), satuannya di kolom
(3), jumlahnya di kolom (4), dan nilainya di kolom (5).
Rincian 7: Produksi Lainnya
Isikan produksi lainnya di kolom (1), jenis produksi di kolom (2), dan nilainya di kolom (5).
Rincian 8: Jumlah
Isikan penjumlahan nilai produksi rincian 1 s.d. 7 di kolom (5).
B. Pendapatan dan Penerimaan Lain
Blok VII B berisi keterangan mengenai penerimaan dari jasa peternakan, keuntungan
penjualan barang dalam bentuk yang sama waktu membeli serta pendapatan/penerimaan
lain.
Rincian 1: Penerimaan dari Jasa Peternakan
Isikan nilai penerimaan perusahaan yang berasal dari jasa peternakan yang diberikan
kepada pihak lain dalam satuan ribuan rupiah di kolom (2).
Rincian 2: Keuntungan Penjualan Barang dalam Bentuk yang Sama Waktu Membeli
Isikan nilai keuntungan perusahaan yang didapat dari penjualan barang dalam satuan
ribuan rupiah di kolom (2).
Rincian 3: Pendapatan/Penerimaan lain
Isikan nilai pendapatan/penerimaan lain yang belum tercakup sebelumnya dalam satuan
ribuan rupiah di kolom (2).
Rincian 4: Jumlah
Isikan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 3.
C. Keterangan Pembelian dan Penjualan
Blok VII C digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemasaran DOC, yaitu
daerah asal DOC yang dibeli serta daerah tujuan penjualan DOC. Daerah asal/tujuan
penjualan/pembelian DOC meliputi di dalam kabupaten/kota, di luar kabupaten, di luar
provinsi dan di luar negeri (ekspor/impor).
Kolom (2), (3):
Digunakan untuk mencatat jumlah dan nama wilayah pembelian.
Kolom (4), (5):
Digunakan untuk mencatat jumlah dan nama wilayah penjualan.
Rincian 1: Dalam Kabupaten/Kota Ini
Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),
jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang
dibeli/dijual dari kab/kota yang sama.
Rincian 2: Luar Kabupaten/Kota dalam Provinsi
Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),
jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang
Rincian 3: Luar Provinsi Ini
Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),
jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang
dibeli/dijual dari provinsi lain.
Rincian 4: Luar Negeri (Impor/Ekspor)
Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),
jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang
diimpor/diekspor dari luar negeri.
BLOK VIII. CATATAN
Blok VIII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan
informasi dalam pengisian daftar ini.
Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTU ini, maka
harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan
jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas
pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,
3.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTU
Periksa nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan apakah sudah benar.
Beri nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori.
Sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada
direktori.
Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.
BLOK I. KETERANGAN UMUM
1. Periksa apakah rincian 1 s.d rincian 4 sudah dilingkari sesuai dengan kondisi
perusahaan.
2. Periksa apakah rincian 5 sudah terisi.
BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA
A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)
1. Rincian 5 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 untuk masing-masing kolom.
2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.
B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)
Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan
kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per
orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan
jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).
1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian.
2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.
C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)
1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.
2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.
3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi
dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah