• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 162007032 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 162007032 BAB III"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Model Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto dalam bukunya Suyadi (2010:50) sebagai berikut:

Gambar 1. Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS II

Refleksi

Pengamatan

(2)

Gambar keempat langkah PTK yang dikemukakan oleh Arikunto tersebut dapat dijelaskan persiklus sebagai berikut:

Siklus I

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam PTK ini peneliti perlu mempersiapkan secara matang. Peneliti perlu menyesuaikan model pembelajaran yang cocok dengan kondisi kelas sesuai dengan apa yang diperoleh peneliti dalam observasi awal serta materi pelajaran. Dalam perencanaan ini guru menentukan mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi pokok bahasan Melakukan Surat Menyurat, menyusun langkah-langkah sesuai dengan model pembelajaran CTL, menentukan waktu, kelompok, serta menyiapkan alat-alat yang diperlukan pada pembelajaran CTL dalam PTK.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini adalah menerapkan di dalam kelas tentang apa yang telah direncanakan pada tahap satu yang di laksanakan oleh guru. Peneliti melihat apakah proses PBM sesuai dengan apa yang sudah disusun di dalam perencanaan.

3. Pengamatan

[image:2.612.103.517.178.606.2]
(3)

4. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Guru dan peneliti berdiskusi serta mengevaluasi diri bagian-bagian mana yang harus diperbaiki.

Siklus II 1. Perencanaan

Dari hasil refleksi pada siklus I, maka ditemukan masalah-masalah yang perlu diperbaiki kembali. Di dalam tahap ini peneliti merencanakan kembali langkah-langkah dalam pembelajaran yang perlu diperbaiki dalam siklus I.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini adalah menerapkan kembali di dalam kelas langkah-langkah yang telah direncanakan kembali oleh guru. Peneliti melihat hasil dari proses PBM.

3. Pengamatan

Tahap pengamatan ini, peneliti mengamati kembali jalannya tindakan yang dilaksanakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti menggunakan alat/instrumen pengumpulan data berupa angket, observasi, dll. 4. Refleksi

(4)

3.2.Kondisi Awal Subjek Yang Diteliti

Subyek penelitian adalah siswa kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga. Jumlah siswa kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran terdiri dari 33 siswa.

(5)

3.3.Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen Salatiga yang beralamat di jalan Tentara Pelajar No. 6 telepon / fax (0298) 326614 Salatiga 50721. b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November tahun 2011.

[image:5.612.103.517.146.614.2]

c. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian pada kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2011-2012

Siklus I

Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Keterangan Pertama Senin 31 Oktober 2011 5-7 X.3

Kedua Senin 7 November 2011 5-7 X.3

Siklus II

Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Keterangan Pertama Senin 14 November 2011 5-7 X.3

(6)

3.4.Prosedur Penelitian Siklus 1

A. Perencanaan

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model CTL (lampiran 1, halaman 71).

2. Membuat lembar observasi yang meliputi :

- Lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilihat dari jumlah siswa yang membawa buku paket, buku catatan, dan perlengkapan tulis (lampiran 4, halaman 90).

- Lembar pengamatan siswa yang menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Lembar pengamatan dibuat untuk mengetahui sejauhmana interaksi siswa selama proses pembelajaran (lampiran 5, halaman 91).

- Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama menggunakan model pembelajaran CTL (lampiran 6, halaman 93).

3. Membentuk dan menyiapkan tim dilengkapi dengan diskripsi tugas masing-masing (lampiran 2, halaman 87).

4. Membuat nama kelompok (lampiran 3, halaman 89).

5. Menyiapkan angket tanggapan siswa (lampiran 7, halaman 95). 6. Mempersiapkan materi dan soal untuk diskusi kelompok (lampiran

(7)

7. Menyiapkan soal tes untuk setiap siklus (lampiran 10, halaman 110). B.Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan RPP siklus 1 dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Langkah-langkah pembelajaran yang pertama adalah

mengembangkan pemikiran anak belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik, mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya, menciptakan masyarakat belajar. menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, melakukan refleksi di akhir pertemuan dan kemudian melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

C.Observasi

Pengamatan dilakukan agar dapat diketahui apakah selama proses belajar mengajar sesuai dengan skenario dalam RPP. Penelitian ini melibatkan dua observer yaitu peneliti sendiri dan Guru Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga.

D. Refleksi

(8)

Siklus 2

A.Perencanaan

Tahap ini dilakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus 1. Informasi yang diperoleh dari refleksi siklus 1 merupakan data yang digunakan untuk membuat perencanaan sikus 2.

B.Tindakan

Guru melakukan kembali tindakan seperti siklus 1. C.Observasi

Sama seperti siklus 1 observer harus mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario RPP.

D.Refleksi

Pada tahap ini dilakukan kembali dengan menganalisis lembar observasi dan hasil belajar. Jika tujuan dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka penelitian dianggap berhasil.

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan empat teknik yaitu teknik tes, observasi, angket dan dokumentasi.

1.Teknik Tes

(9)

2.Teknik Non Tes

2.1.Teknik Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran sesuai dengan skenario atau tidak dan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dan lembar observasi siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

2.2.Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan model CTL dalam pembelajaran. Angket ini dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada siswa untuk dijawab.

2.3.Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang tidak bisa masuk ke dalam lembar observasi.

2.4.Teknik Dokumentasi

(10)

3.6.Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu :

1.Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa)

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik diskriptif dengan mencari persentase keberhasilan belajar.

a. Data hasil observasi :

% Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100%

Skor maksimum

b. Data hasil tes dapat :

Nilai Akhir = Σ Skor yang dijawab benar X 100% Skor maksimum

c. Hasil observasi dapat dihitung sebagai berikut:

Menghitung keberhasilan kelas yaitu persentase siswa yang tuntas sesuai dengan indikator keberhasilan dihitung dengan rumus:

% ketuntasan belajar siswa = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100%

∑ siswa dalam satu kelas

2.Data kualitatif

Digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu data observasi, data angket dan data wawancara. Menurut Sugiyono (2010:336), Data kualitatif dapat dianalisis dengan :

(11)

Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.

2. Data Display (Penyajian Data)

Menyajikan data dapat dilakukan dalam bentuk tabel dan grafik.

3. Conclusion Drawing (Verification)

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan.

[image:11.612.104.518.171.680.2]

Gambar 2. Teknik Analisis Data Kualitatif Conclusion drawing

Yaitu penarikan kesimpulan Catatan lapangan

Yaitu semua data yang diperoleh di kelas berupa observasi, angket dan wawancara

Reduksi data

Yaitu meringkas dan memilih data yang diperoleh

Display data

(12)

3.7.Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila:

a. Tujuan peneliti, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contekxtual Teaching and Learning (CTL) dikatakan sukses apabila rata-rata aktivitas belajar siswa yang ingin dicapai sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 80%. Dalam keaktifan siswa meliputi bertanya, memberi pendapat, menanggapi, bekerjasama dengan kelompok.

Kategori penilaianya sebagai berikut: Kategori sangat kurang : 1

Kategori kurang : 2 Kategori cukup : 3 Kategori baik : 4 Kategori sangat baik : 5

b. Indikator keberhasilan guru melaksanakan pembelajaran CTL dalam penelitian ini dikatakan sukses apabila rata-rata keberhasilan guru yang ingin dicapai sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 80 %. c. Indikator hasil belajar siswa dalam penelitian ini dikatakan sukses

Gambar

Gambar keempat langkah PTK yang dikemukakan oleh Arikunto
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian pada kelas X.3
Gambar 2. Teknik Analisis Data Kualitatif

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Timbal balik yang dilakukan guru terhadap pertanyaan dan pendapat siswa baik berupa ucapan atau ungkapan yang berkenaan dengan kesantunan berbahasa siswa ketika

Judul : ANALISIS DAN DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BARU KELAS X UNGGULAN DENGAN METODE PROMETHEE.. Kategori : SKRIPSI Nama : NURINDA Nomor Induk

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: pertama , manajemen boarding school di SMAN 5 Unggulan Parepare mencakup manajemen komponen-komponen sekolah yang

Dari proses pembentukan suara pada teknik bernyanyi lagu daerah di SMP Negeri 12 Yogyakarta mendapat tanggapan yang positif karena pengajar merasa memperoleh ilmu pengetahuan

Melalui Program Indonesia Pintar, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) sejak tahun 2020 sebagai salah satu bentuk bantuan pendidikan

Masyarakat pada prinsipnya sangat menaruh harapan kepada lembaga pendidikan tradisional ini sebab secara fakta dapatlah dikatakan betapa banyak alumni- alumni dayah yang

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dari 79 orang responden yang menyatakan lingkungan kerja tidak baik sebanyak 41 orang (51,9%) terkena TB paru setelah bekerja

selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan