PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Hambatan atau Kendala yang dihadapi Dalam Menerapkan Sistem
Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi
STRATEGI PENANGANAN DILEMA DALAM PENERAPAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN
TINGGI (Oleh; Nentien Destri)
Nentien Destri *
*STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi, Ketua SPMI
Abstract
Badan penjaminan mutu internal (BAPEM), merupakan suatu bidang yang memiliki peran sangat penting di sebuah Perguruan Tinggi (PT). Badan ini mengelola sistem penjaminan mutu internal (SPMI), sehingga PT tersebut memiliki rasa percaya diri untuk dinilai oleh lembaga penjaminan mutu eksternal dan masyarakat. Namun rasa percaya diri itu seringkali mendapat hambatan dari berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berperan sebagai pengambil keputusan di PT tersebut. Hambatan yang sering dirasakan oleh karyawan maupun dosen pengelola PT tersebut adalah kurangnya kesempatan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan secara leluasa dan simultan. Hal ini lebih sering disebabkan karena keputusan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen kurang tepat dan hanya memperhatikan efisiensi institusi, tanpa mempertimbangkan efektivitas organisasi, mereka sering memandang secara tegas manfaat dari kegiatan tersebut akan menghabiskan dana institusi. Selain itu Bapem PT sering dianggap personil yang menakutkan karena dianggap paling kejam dalam menagih setiap tugas yang diberikan. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dipikirkan apa solusi yang tepat sehingga kegiatan SPMI PT dapat berjalan dengan lancar. Bapem sangat membutuhkan sebuah dukungan, dukungan dari Pimpinan institusi adalah prioritas utama. Dukungan pimpinan akan memudahkan Bapem dalam melaksanakan tugasnya sebagai penanggung jawab SPMI, oleh karena itu bantu Pimpinan menetapkan surat-surat keputusan yang dapat
pengontrolan melalui form scedule yang sudah disepakati bersama, kurangi rasa toleransi secara halus bagi semua karyawan yang lalai dengan tugas-tugas mereka. Dan tugas yang diberikan harus dicek serta berikan saran masukan untuk pengembangan program yang menjadi tanggung jawab bidang tertentu. Penanggung jawab Bapem dianggap menakutkan karena mereka selalu datang untuk menagih tugas-tugas yang dibebankan, dan masih ada penanggung jawab tersebut yang dengan sengaja melalaikan laporan serta tugas mereka. untuk menanggulangi kondisi ini, Bapem mengadakan bimbingan secara langsung dan memberikan arah serta solusi untuk
penuntasan semua tuga sekuruh karyawan di PT. komunikasi merupakan sebuah kunci utama dalam menanyakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tanggung jawab SPMI. Berikan arahan yang mendalam, tanamkan rasa peduli kepada semua karyawan bahwa apa yang mereka kerjakan adalah bagian dari penentu kesuksesan PT. Kesuksesan adalah tanggung jawab semua sistem di PT yang saling bekerjasama mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan, siapapun orangnya serta apapun jabatannya memiliki kepentingan yang sama, yakni dalam rangka peningkatan kualitas PT. Kualitas dan kesuksesan sebuah PT menuju cita-cita seperti yang dilantunkan pada visi misi akan berdampak terhadap kesejahteraan organisasi dan semua pelaksana organisasi. Disarankan semua sistem PT saling bersinergi dan bersama-sama menciptakan iklim kondusif dalam kenyamanan bekerja. Pihak manajemen PT jadilah role model bagi semua karyawan, jadikan diri anda sebagai motor yang mampu membawa organisasi ke arah yang diinginkan. *Nentien Destri, Ketua Badan Penjaminan Mutu, STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi, HP: 08126718850, email: