• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang | Norma | Jurnal Kreatif Tadulako Online 2832 8601 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang | Norma | Jurnal Kreatif Tadulako Online 2832 8601 1 PB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

24

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn

Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Norma, Bonifasius Saneba, dan Hasdin

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas III SDN Ambelang. Tujuan penelitian untuk mengetahui melalui metode tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn di kelas III SDN Ambelang. Metode belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tanya jawab. Untuk menjawab permasalahan di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu penerapan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas III SDN Ambelang. Saran para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, PKn, Metode Tanya Jawab

I. PENDAHULUAN

Pendidikan untuk menjadikan peserta didik memiliki perubahan motivasi belajar yang diselenggarakan pada sekolah, yang tujuannya adalah untuk memberikan bekal kemampuan dasar sebagai perluasan sehingga akan bermanfaat bagi peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai anggota masyarakat dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat.

(2)

25 Sekolah merupakan pusat informasi kegiatan pengembangan pemahaman perubahan sikap dan motivasi belajar peserta didik yang bertujuan mengantisipasi perkembangan motivasi belajar peserta didik yang bermasalah dan agar peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.

Perspektif perubahan sikap dan motivasi belajar, masalah sosial terjadi karena terdapat masalah sikap dan motivasi belajar dari peserta didik. Perubahan sikap dan motivasi belajar yang bermasalah pada peserta didik dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan peserta didik yang lainnya. Penanganan khusus peserta didik yang bermasalah perlu penggunaan konsep motivasi belajar yang mengandung makna bahwa ada yang harus ditempuh.

Usaha penanganan khusus peserta didik yang bermasalah yang sudah berjalan, sudah pasti membutuhkan peninjauan kembali untuk mengadakan penyesuaian kepada tuntunan baru sejalan dengan perkembangan masalah yang telah terjadi. Yang dimaksud dengan peninjauan di sini ialah memperbaharui rumusan tujuan strategis dari penanganan khusus peserta didik yang bermasalah.

Penulis dalam kesempatan ini, mencoba untuk menelusuri faktor penyebab peserta didik yang bermasalah dan pengaruhnya terhadap perubahan sikap dan motivasi belajar di SDN Ambelang Kecamatan Tinangkung, sehingga perlu penanganan khusus. Secara subjektif masalah yang diangkat Penulis sangat sesuai dengan fakultas dan jurusan yang peneliti tekuni, yaitu jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD. sehingga Penulis merasa sudah menjadi kewajiban bagi peneliti untuk turut serta memikirkan dan mendorong langkah penanganan khusus terhadap peserta didik yang memiliki bentuk sikap dan motivasi belajar bermasalah di SDN Ambelang Kecamatan Tinangkung.

(3)

26 didik yang bermasalah, tetapi melihat bentuk perubahan sikap dan motivasi belajar peserta didik.

Merosotnya sikap dan motivasi belajar peserta didik di sekolah merupakan salah satu masalah pendidikan yang harus dicermati dan diatasi oleh semua pihak yang peduli terhadap masa depan peserta didik. Perubahan sikap dan motivasi belajar peserta didik yang bermasalah di lingkungan sekolah, perlu penanganan khusus dengan memberikan pendidikan yang langsung dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik bagi peserta didik.

Dalam melaksanakan kegiatan mengajar, guru melalui kegiatan-kegiatan: Pertama, pada saat sebelum mengajar, guru perlu melakukan persiapan materi, bahan dan fasilitas. Kedua, pada saat pelaksanaan mengajar, guru perlu memulai mengajar tepat waktu sesuai dengan jadwal pembelajaran. Ketiga, selesai mengajar, guru perlu meminta umpan balik dan pengamat/rekan sejawat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Keberhasilan yang dicapai guru dalam mengajar, tidak terlepas dari pengaruh pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain metode pembelajaran, media juga sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.

Pengertian metode pembelajaran, menurut Gagne (1970:30), adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1990:23), berpendapat bahwa metode adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Untuk itu dalam pembelajaran diperlukan metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Salah satu metode yang ingin penulis lakukan penelitian yaitu metode tanya jawab yang menurut penulis mampu meningkatkan hasil belajar PKn. Dengan metode ini diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Penyampaian materi pelajaran PKn perlu dirancang suatu strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman.

(4)

27 sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, yang berakibat kurang kuatnya pemahaman terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa metode yang digunakan guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan penerapan metode pembelajaran yaitu metode tanya jawab. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran PKn. Maka peneliti mengangkat judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang”.

II. METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dengan ciri utamanya adalah adanya tindakan yang berulang dan metode utamanya adalah refleksi diri yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, yang direncanakan 2 siklus.

Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4)tahap refleksi. (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005;30)

(5)

28 Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34).

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang kemudian disebut dengan siklus di mana tiap siklus terdiri dari tindakan-tindakan, penelitian observasi dan menggali informasi tentang siswa dalam meningkatkan hasil siswa dalam pembelajaran dan untuk memperhatikan hasil dan kegiatan belajar mengajar.

Hasil Pra Tindakan

Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas III SDN Ambelang

Adapun hasil observasi dari kegiatan guru (peneliti) dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas III SDN Ambelang. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 7 dan bernilai baik sebanyak 10 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu ditingkatkan pada siklus pertama. Sedangkan pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian motivasi belajar siswa memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 2 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik.

Hasil Tindakan Siklus I

(6)

29 proses pelajaran perlu ditingkatkan pada siklus kedua. Sedangkan pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa tersebut memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data siklus I kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 5 aspek yang berkategori cukup, 6 aspek berkategori baik .

Hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan pada Siklus II sebagai berikut: 1) Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar masih kurang. 3) Sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan. 4) Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang. Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II.

Hasil Tindakan Siklus I

Hasil diperoleh pada siklus satu, maka di upayakanlah perbaikan-perbaikan motode tanya jawab. Meskipun hasil yang diperoleh sudah memperlihatkan peningkatan nilai, namun masih di temukan beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan. Hasil pengamatan terhadap guru diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus II di Kelas III SDN Ambelang. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 3 komponen dan bernilai baik sebanyak 7 komponen yang bernilai sangat baik 7 komponen. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. tentang motivasi belajar siswa tersebut memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 2 aspek yang berkategori cukup, 8 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 3 aspek yang berkategori sangat baik.

(7)

30 Memperhatikan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN Ambelang, yang diambil dari hasil evaluasi baik evaluasi pra penelitian (tes awal) maupun hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran persiklus dapat menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dapat meningkat secara bertahap dengan menerapkan metode tanya jawab yang baik dan benar. Deskripsi hasil pelaksanaan penelitian tersebut akan kita bahas secara bertahap sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan proses tindakan penerapan metode tanya jawab pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas III SDN Ambelang pada siklus 1, diadakan tindakan observasi awal aktivitas guru dan siswa di mana nilai yang didapatkan dari hasil observasi awal ternyata daya serap individu masih jauh berada pada level di bawah rata-rata. Hal tersebut di atas terjadi karena pemberian pembelajaran di setiap proses belajar-mengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, sehingga hilanglah rasa beban dan tanggung jawabnya sebagai guru yang bertugas memberikan pengajaran pada siswa. Setiap hari belajar siswa dipenuhi dengan metode ceramah.

Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn, namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena secara klasikal harus memperoleh nilai yang diinginkan.

Hasil dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat, hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan peningkatan hasil.Penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga menurut peneliti hal itu dapat merangsang pikiran, perasaan. serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi, tidak terdapat kekeliruan. tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan terarah. Hal-hal yang demikianlah membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti penuh proses pembelajaran.

Setelah memperhatikan hasil yang dicapai pada siklus 2 ini. tentunya tidak lagi dapat di duga tetapi dapat dipastikan bahwa dengan menggunakan metode tanya jawab dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn dapat memberikan manfaat.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

31 dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan menuntun siswa supaya dapat mengetahui strategi berpikir dalam memahami suatu konsep strategi berpikir yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat menjadi suatu bahan masukan bagi pendidikan dalam merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

SARAN

Disarankan kepada para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Penerapan metode tanya jawab hanyalah satu dari sekian banyak media pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. Media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Ilmiah, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Nasional

Briggs. (1990). Psikologi Motivasi, Minat Jabatan, Inteligensi, Bakat dan Motivasi Kerja, Wineka Media, Surabaya.

Gagne. (1970). Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti.

Moh. As’Ad. (1998). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

Robbins dan Judge (2008:99) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafon supaya tidak

Pada kesempatan ini penulis mencoba mempraktekkan langsung digital recording menggunakan komputer yang biasa digunakan oleh penulis, dengan software Cakewalk Pro Audio 9, dan

Aplikasi ini juga sebagai panduan dengan harapan pemakai dapat dengan mudah dan cepat mengetahui pariwisata

[r]

Kemudian terjadi penurunan tekanan perfusi yang berlanjut pada hipoksia ataupun anoksia jaringan yang berimplikasi pada keaadan syok yang membahayakan penderita.Hipotensi dan syok

(2) Besarnya peranan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Baha Badung dalam menunjang kredit pertanian di Desa Adat Baha B adung adalah cukup berperan, karena

Our results suggest that social interaction and psychological safety had a positive impact on knowledge development in student groups, and that this synergistic knowledge