PENUTUP ATAP
Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar.
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material, factor keawetan terhadap cuaca (angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan atau keindahan terhadap desain rumah.
Kriteria Bahan Penutup Atap Yang Baik
Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian / perubahan cuaca Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
Tidak mudah terbakar
Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah di pasang Tahan lama dan awet
Macam Bahan Penutup Atap
1. Genteng Keramik, Genteng keramik dihasilkan melalui proses pembakaran pada suhu tinggi menggunakan oven dan diproses di pabrik.
2. Genteng Beton, Genteng ini terbentuk dari campuran pasir, semen, bahan pengikat dan zat aditif berupa penguat dan pewarna. Bahan genteng beton yang baik
menggunakan pasir yang bebas dari campuran biji besi besi karena biji besi dapat berkarat dan akhirnya menbuat genteng rapuh.Terdapat 4 jenis genteng beton. Antara lain : genteng beton bergelombang, genteng beton bergelombang dengan motif dot, genteng beton datar dengan tekstur, genteng beton berwarna.
Kelebihan :
Berat genteng beton per m2 nya lebih ringan dibangkan dengan genteng keramik Kekurangan :
Mudah berlumut, karena sifatnya yang mudah menyerap air
3. Genteng Metal, Genteng metal terbuat dari plat baja dan aluminium yang diberi lapisan galvanis (zink).
Ada dua model genteng metal di pasaran yaitu : a. Genteng metal berlapis campuran pasir alam b. Genteng metal tidak berpasir
Bobot ringan dan anti bocor pemasangan cepat
Mempunyai banyak variasi warna Tidak mudah terbakar
Kekurangan:
Karena terbuat dari metal jadi dibawahnya terasa panas Harga mahal
4. Genteng Kaca, Genteng kaca terbuat dari bahan kaca dengan ketebalan sekitar 5mm. Dimanfaatkan pada ruang yang membutuhkan cahaya alami atau yang perlu disinari dengan sinar matahari. Kaca yang dipilih adalah kaca pengaman (safety glass) seperti kaca sepuhan, kaca bertulang, kaca lapis, atau kaca polikarbonat. Di daerah iklim tropis genteng kaca membutuhkan peneduh khusus untuk siang hari (pada malam hari berfungsi sebagai pendingin) dan pengudaraan yang memadai.
Kelebihan :
Berfungsi sebagai pencahayaan Kekurangan :
Mudah pecah
Tidak sesuai bila memakai plafond Tidak tahan cuaca
5. Atap Polikarbonat, Penerapan polikarbonat umumnya digunakan untuk pergola dan teras, atap halte, jembatan penyeberangan.Merupakan bahan penutup atap dari plastik yang terkuat saat ini.
Ada 2 tipe polikarbonat :
a. Tipe solid, Atap polikarbonat tipe ini tidak tembus cahaya b. Tipe semitransparan, Atap polikarbonat tipe ini tembus cahaya Kelebihan :
Lebih lentur Tidak berserat
Tahan terhadap benturan Kekurangan :
6. Atap Onduline
Kelebihan Onduline
Fleksibel, Kuat, Meredam suara, Tahan bocor, Ringan, Tahan angin. Kelemahan Onduline
Harganya relatif mahal, umurnya tidak lama hanya 10- 15 tahun.
PENUTUP PLAFON 1. Plafon Tripleks
Plafon berbahan tripleks merupakan jenis penutup plafon yang sering dipakai. Ukuran tripleks dipasaran adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Pemasangan plafon ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya. Rangka plafon dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm. Keunggulan jenis plafon tripleks proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat dilakukan oleh tukang kayu sehingga Anda tidak kesulitan dalam pengerjaannya. Material tripleks mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan bahan yang ringan memudahkan pengguna dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya.
Kelemahan bahan tripleks tidak tahan terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila sering terkena air atau rembesan maka akan mudah rusak.
2. Plafon Eternit atau Asbes
Dalam pasaran ukuran plafon eternit adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m. Cara pemasangan pun sama dengan plafon tripleks. Anda dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon.
Keunggulannya selain mudah didapat dipasaran, proses pengerjaan pun mudah sehingga tidak menemui kendala. Bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan.
Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafon supaya tidak patah atau retak.
3. Plafon Fiber
Keunggulan plafon GRC tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes. Proses pengerjaanya cukup mudah.
Kelemahan sama dengan plafon eternit atau asbes tak tahan benturan. Material GRC di beberapa drah masih jarang di jumpai.
4. Plafon Gypsum
Plafon gypsum salah satu jenis plafon yang sudah banyak digunakan pula untuk penutup plafon. Ukuran untuk plafon adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka seperti GRC Board anda dapat menggunakan kasau maupun besi hollow.
Keunggulan, pada saat terpasang plafon gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Proses pengerjaanya pun lebih cepat. Mudah diperoleh, diperbaiki serta diganti.
Kelemahan, tidak tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air. Tidak semua tukang dapat mengerjakannya, perlu keahlian khusus.
5. Plafon Akustik
Plafon akustik solusi bagi Anda yang merencanakan sebuah ruangan yang dapat meredam kebisingan. Karena plafon akustik merupakan plafon yang tahan terhadap batas ambang kebisingan tertentu. Ukuran yang tersedia adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm. Plafon akustik dapat dipasang dengan rangka kayu atau bahan metal pabrikan yang sudah jadi. Keunggulan, dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan ruangan tertentu banyak dipakai oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses pengerjaannya cepat.