MAKALAH
TENTANG
PEMANASAN GLOBAL
TERHADAP TRANSPORTASI
AKUNTANSI B
Disusun Oleh :
1. Lalita Nur Mutmainnah
( 13430222 )
2. Risma Rusnawati
( 13430097 )
3. Ikke Chyntia A.
( 13430207 )
4. Linda Sekarmawarti
( 13430212 )
5. Kartika Yudiana P.
( 13430225 )
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI S1
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan alhamdulillah dan segala puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas karunianya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Global Warming Akibat Transportasi.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar. Di samping itu, Penulis juga berharap Makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesaikannya Makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan pada pembuatan Makalah ini yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Oktober, Surabaya
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...
... i
DAFTAR
ISI ...
... ii
I PENDAHULUAN ... ... 1 1.1 Latar Belakang ... ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... ... 1 1.3 Tujuan ... ... 1 1.4 Manfaat ... ... 2II
PEMBAHASAN ... ... 3
2.1 Definisi global warming dan
Transportasi ... 3
2.2 Penyebab Terjadinya Pemanasan Global Terhadap Transportasi ... 5
2.3 Dampak Terjadinya Pemanasan Global Terhadap Transportasi ...
2.4 Cara Menanggulanggi Pemanasan Global Terhadap Transportasi ... 14 III PENUTUP ... ... 21 3.1 KESIMPULAN ... ... 21 3.2 SARAN ... ... 21
DAFTAR
PUSTAKA ... ... 22
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan membahas gambaran umum pemanasan global, yang berasal dari aktivitas manusia dalam menggunakan transportasi darat, laut, dan udara.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya. Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktifitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan
longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global serta transportasi yang memiliki dampak negatif yang dapat mengakibatkan pemanasan global.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa transportasi yang ada di bumi adalah penyumbang kedua emisi karbon sebesar 23 %. Sehingga pemanasan yang terjadi di bumi ini semakin meningkat. Dengan diketahuinya pengertian seperti itu maka dapat kita simpulkan bahwa dengan semakin banyaknya transportasi yang ada di bumi ini, dapat menyebabkan pemanasan global. Berikut akan dibahas lebih lanjut tentang terjadinya pemanasan global yang diakibatkan oleh transportasi
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu:
1. Pengertian “Global Warming” ?
2. Penyebab terjadinya “Global Warming T” ? 3. Dampak “Global Warming” ?
4. Cara menanggulanginya ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan pengertian global warming.
2. Untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya global warming. 3. Untuk mendeskripsikan tentang dampak global warming. 4. Untuk mendeskripsikan cara menanggulanginya.
1.4 Manfaat
1. Bagi MahasiswaUntuk menambah pengetahuan mengenai “global warming terhadap transportasi” dan ikut berpartisipasi dalam mencegahnya.
Memberikan kesadaran betapa buruknya dampak adanya pemanasan global akibat transportasi sehingga senantiasa dapat mengajak masyarakat untuk mencegahnya.
II PEMBAHASAN
2.1 Definisi global warming dan Transportasi
2.1.1 Global Warming
Pemanasan global atau Global Warming adalah peningkatan suhu udara di permukaan Bumi dan di lautan yang dimulai sejak abad ke-20 dan diprediksikan terus mengalami peningkatan. Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang
tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Sebagian besar ilmuwan menggunakan terminologi perubahan iklim daripada pemanasan global. Asumsinya adalah, yang terjadi sekarang ini tidak hanya fenomena bertambah panasnya suhu udara, tetapi juga iklim yang berubah-ubah. Kenapa itu bisa terjadi? Semuanya berasal dari bertambah panasnya suhu udara di Bumi. Arus angin dan laut lalu memindahkan panas ini ke segala penjuru Bumi. Pergerakan tersebut mendinginkan beberapa wilayah, memanaskan beberapa wilayah lainnya, dan mengubah jumlah curah hujan dan salju yang turun ke suatu tempat. Sebagai akibatnya, terjadi perubahan pola iklim global.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, transportasi adalah perpindahandari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip)antara asal (origin) dan tujuan (destination).
Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
a. Manusia yang membutuhkan b. Barang yang dibutuhkan
c. Kendaraan sebagai alat/sarana
d. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi e. Organisasi (pengelola transportasi)
Fungsi dan Manfaat Transportasi
Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector).Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:
1. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya pelayanan untuk perorangan atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi, Perjalanan untuk bersantai, Memendekkan jarak, Memencarkan penduduk.
3. Manfaat Politis
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.
4. Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.
Menurut Sukarto (2006: 94-95) transportasi memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia yang meliputi manfaat sosial, ekonomi, politik, dan fisik.
1) Manfaat Sosial Dalam kehidupan sosial / bermasyarakat ada bentuk hubungan yang bersifat resmi,seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun hubungan yang bersifattidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat, dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti:
a) Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok
b) Pertukaran dan penyampaian informasi
c) Perjalanan pribadi maupun social
d) Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja
e) Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.
2) Manfaat Ekonomi
Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan,sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain (rumah sakit, pusat rekreasi, pusat perbelanjaan dan seterusnya) dengan menggunakan transportasi.
3) Manfaat Politik Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi memegang peranan penting.Beberapa manfaat politik transportasi, adalah:
a) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi.
b) Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas secara lebih merata.
c) Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta
memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri.
d) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah bencana.
4) Manfaat Fisik Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota sesuai dengan rencana tata guna lahan. Ini berarti transportasi mendukung penuh terhadap perkembangan fisik suatu kota atau wilayah.
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).
Jenis - Jenis Transportasi : a. Transportasi darat
Transportasi adalah segala
mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi
darat adalah menggunakan kuda, keledai atau
bahkan manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Roda kemudian ditemukan untuk menggantikan bentuk transportasi yang baru dengan kecepatan dan bentuk yang lebih modern. Contoh : motor, mobil, truk, kereta api, sepeda, trailer.
b. Transportasi laut
Transportasi Laut - kamus besar bahas indonesia mendefinisikan kapal sebagai kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb). sedang didalam Undang-undang tentang pelayaran, kapal didefinisikan kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. Contoh : boat, kapal selam, kapal feri.
c. Transportasi udara
Transportasi udara adalah merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat. Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan sedangkan udara atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Dimana pesawat udara Yang dimaksud dilengkapi dengan navigasi dan alat telekomunikasi yang canggih. Contoh : balon udara, pesawat, helikopter.
2.2.1 Emisi karbon dioksida dari pembakaran bensin pada kendaraan
Kendaraan yang kita pakai adalah sumber penghasil emisi sekitar 33% yang berdampak terhadap pemanasan global. Dengan pertambahan jumlah penduduk yang tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan, tentu saja akan meningkatkan permintaan akan kendaraan yang lebih banyak lagi, yang berarti penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi dan pabrik akan semakin besar. Sementara, konsumsi terhadap bahan bakar fosil jauh melampaui penemuan terhadap cara untuk mengurangi dampak emisi. Sudah saatnya kita meninggalkan budaya konsumtif.
2.3 Dampak Terjadinya Pemanasan Global Terhadap Transportasi
2.3.1 Dampak Lingkungan
Perencanaan sistem transportasi yang kurang matang, bisa menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya kemacetan dan tingginya kadar polutan udara akibat berbagai pencemaran dari asap kendaraan bermotor. Dampak yang dirasakan akibat menurunnya kualitas udara perkotaan adalah adanya pemanasan kota akibat perubahan iklim, penipisan lapisan ozon secara regional, dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang ditandai terjadinya infeksi saluran pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan, adanya Pb (timbal) dalam darah, dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam). Polutan (bahan pencemar) yang ada di udara–seperti gas buangan CO (karbon monoksida)– lambat laun telah memengaruhi komposisi udara
normal di atmosfer. Hal ini dapat memengaruhi kondisi lingkungan dengan adanya dampak perubahan iklim. Ketidakpastian masih banyak dijumpai dalam “model prediktif” yang ada sekarang, antara lain mengenai respons alam terhadap kenaikan temperatur bumi sendiri, serta disagregasi perubahan iklim global ke tingkat regional, dan sebagainya.
2.3.1.1 Dampak Kendaraan
a. Transportasi Darat
Adapun dampak negatif yang di timbulkan oleh berkembangnya transportasi darat adalah sebagai berikut :
1). Polusi Udara
Secara umum definisi polusi udara adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Ada banyak sumber pencemaran udara yang salah satunya yang terbesar adalah dari sektor transportasi seperti :
a. Kualitas Bahan Bakar Minyak
Ketersediaan bensin tanpa timbal (unleaded gasoline) dan minyak solar dengan kandungan belerang rendah merupakan faktor kunci dalam penurunan emisi kendaraan, karena bahan bakar jenis tersebut merupakan prasyarat bagi penggunaan teknologi kendaraan yang mutakhir yang mampu mengurangi emisi kendaraan secara signifikan. Spesifikasi bahan bakar yang tersedia di Indonesia mengikuti spesifikasi
bahan bakar yang berlaku saat ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) No. 108. K/72/DDJM/1997 yang memperbolehkan kandungan timbal hingga 0.30 gram/liter serta tekanan uap (Reid Vapour Pressure) 62 kPa pada suhu 37,80 C untuk bahan bakar bensin. SK Dirjen Migas No. 113.K/72/DJM/1999 juga memperbolehkan kandungan belerang hingga 5000 ppm dan angka setana minimum 48 pada bahan bakar solar. Dengan kualitas bahan bakar sesuai dengan spesifikasi tersebut sulit untuk mewajibkan produsen kendaraan bermotor memasang peralatan pereduksi emisi (katalis) pada kendaraan. Walaupun bensin tanpa timbal telah tersedia di beberapa wilayah di Indonesia, namun ketidaktersediaan bensin tanpa timbal di hampir seluruh wilayah Indonesia belum dapat mendukung penerapan teknologi tersebut.
b. Emisi Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang penting di daerah perkotaan. Kondisi emisi kendaraan bermotor sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan bakar dan kondisi pembakaran dalam mesin. Pada pembakaran sempurna, emisi paling signifikan yang dihasilkan dari kendaraan bermotor berdasarkan massa adalah gas karbon dioksida (CO2) dan uap air, namun kondisi ini jarang terjadi. Hampir semua bahan bakar mengandung polutan dengan kemungkinan pengecualian bahan bakar sel (hidrogen) dan hidrokarbon ringan seperti metana (CH4). Polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor yang menggunakan BBM antara lain CO, HC, SO2, NO2, dan partikulat.
Tingginya emisi kendaraan bermotor disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah:
Sistem kontrol emisi kendaraan bermotor tidak diterapkan
Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor berkala untuk
kendaraan umum tidak berjalan efektif
Pemeriksaan emisi kendaraan di jalan sebagai bagian dari
penegakan hukum (terkait dengan pemenuhan persyaratan kelaikan jalan) belum diterapkan
Kendaraan bermotor tidak diperlengkapi dengan teknologi pereduksi
emisi seperti katalis karena tidak tersedianya bahan bakar yang sesuai untuk penggunaan katalis tersebut
Kualitas BBM yang rendah
Penggunaan kendaraan berteknologi rendah emisi yang
menggunakan bahan bakar alternatif masih belum memadai
Pemahaman tentang manfaat perawatan kendaraan secara berkala
yang dapat menurunkan emisi dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar masih kurang
Disinsentif terhadap kendaraan-kendaraan yang termasuk dalam
kategori penghasil emisi terbesar belum diperkenalkan. c. Sistem Transportasi dan Manajemen Lalu Lintas
Sistem manajemen transportasi dan tata ruang perkotaan mempengaruhi pola pergerakan manusia dan kendaraan di suatu kota yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas udara. Pengendalian pencemaran udara melalui peningkatan sistem transportasi terfokus pada dua aspek, yaitu
pengurangan volume kendaraan dan pengurangan kepadatan lalu lintas. Makin banyak volume kendaraan yang beroperasi di jalan, makin banyak jumlah emisi gas buang total.
2). Polusi Suara
Bertambanya jumlah kendaraan yang tidak tekendali dan sistem pembangnan pemukiman penduduk yang dekat dengan jalan raya, akan mengakibatkan tidak tentram dan nyamannya penduduk sekitar akibat polusi suara yang ditimbulkan oleh suara kendaraan bermotor.Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara fisik maupun psikologis. Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.
3). Kemacetan
Pertumbuhan kendaraan bermotor yang cepat di kota-kota besar, tanpa di imbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai akan menimbulkan betumpuknya kendaraan dijalan sehingga mengakibatkan kemacetan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok. Kemacetan lalu lintas menjadi
permasalahan sehari-hari di kota-kota besar di Indonesia. Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain : Kerugian waktu, karena kecepatanperjalanan yang rendah, Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah, Meningkatkan polusi udara, Meningkatkan stress pengguna jalan..
4). Meningkatnya kecelakaan lalu-lintas
Pesatnya kendaran bermotor yang lalu lalang dijalan raya tanpa diimbangi dengan kesadaran pengguna kendaraan untuk tertib berlalu-lintas akan mengakibat terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Kecelakaan lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia setiap tahun menurut WHO. Faktor yang mempengaruhi kecelakaan faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai penyebab lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait dengan technologi yang digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler.
Selain mempunyai beberapa damak negatif yang ditimbulkan oleh adanya transportasi darat, sistem tansportasi juga ini juga mempunyai beberapa dampak positif bagi kehidupan manusia.
Adapun mengenai beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya transportasi darat secara umum adalah:
1) Mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi
Transportasi dalam hal ini perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan.
2) Mempercepat lalulintas orang dan barang
Dengan adanya alat transportasi, maka pergerakan lalu lintas barang dan orang akan menjadi lebih cepat, aman, nyaman dan terintegrasi.
b. Transportasi Laut
Dampak positif transportasi laut :
1. Menyerap tenaga kerja yang banyak dengan gaji yang sangat memuaskan
2. Mempermudah transportasi untuk wilayah terpencil
3. Menjadi sarana pengangkutan barang serta minyak dan gas Dampak negatif :
1. Bahan bakar kapal yang tenggelam dapat mencemari lingkungan.
c. Transportasi Udara
Dampak positf transportasi udara :
1. Lebih efektif dan efisien.
2. Lebih canggih dan lebih cepat dari transportasi lainnya. 3. Bisa menjangkau antar pulau.
Dampak Negatif :
1. Lebih mahal.
2. Bahan bakar nya dapat menyebabkan polusi udara.
1. Peningkatan Penggunaan Transportasi Umum
Sebagian besar emisi CO2 berasal dari pembakaran bahan bakar minyak. Hal ini berlaku di seluruh dunia di mana mobil merupakan sumber utama transportasi bagi sebagian besar bangsa. Dengan membangun lebih baik sistem transportasi umum dan penggunaanya, dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kita dapat sangat mengurangi emisi gas.
Gunakan alat transportasi hanya bila diperlukan, cobalah berjalan kaki untuk jarak pendek atau menggunakan sepeda lebih sering.
2. Penanaman Pohon
Penanaman pohon adalah cara yang baik untuk mengurangi emisi karbon dioksida. Pohon menyerap karbon dioksida dari atmosfer serta menghasilkan lingkungan yang kaya oksigen. Makan makanan vegetarian juga akan membantu mengurangi pemanasan global.
3. Gunakan Energi Alternatif
Menggunakan sumber energi alternatif adalah cara lain untuk mengurangi jumlah karbon dioksida di udara. Tenaga surya dan tenaga air serta nuklir, angin dan energi panas bumi memang mahal pada awalnya tetapi dapat hemat dalam jangka panjang karena lebih efisien. Juga bentuknya jauh lebih bersih. alternatifnya adalah menggunakan kendaraan bermotor yang berbahan bakar ramah lingkungan seperti listrik.
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Pengertian “Global Warming”
Pengertian dari global warming secara singkat yaitu, adanya peningkatan suhu di bumi yang disebabkan oleh salah satunya yaitu transportasi. Yang menyumbang emisi karbon sebanyak 23 % dan menyebabkan suhu rata-rata bumi menjadi meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
3.1.2 Penyebab terjadinya “Global Warming Terhadap Transportasi”
Penyebab utamanya yaitu Emisi karbon dioksida dari pembakaran bensin pada kendaraan. Maksudnya yaitu adanya pembakaran minyak atau bensin yang berasal dari bahan bakar fosil yang sering digunakan untuk transportasi umum yang sering beroprasi di jalan raya.
3.1.2 Dampak “Globasal Warming” - Lingkungan
Dampak yang dirasakan akibat menurunnya kualitas udara perkotaan adalah adanya pemanasan kota akibat perubahan iklim, penipisan lapisan ozon secara regional, dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang ditandai terjadinya infeksi saluran pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan, adanya Pb (timbal) dalam darah, dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam).
Polusi Udara(berupa gas-gas buangan yang berasal dari pembakaran bahan bakar kendaraan), polusi suara (suara bising yang berasal dari kendaraan bermotor yang semakin banyak di jalanan), kemacetan (membludaknya sifat konsumtif yang suka membeli alat transportasi, sehingga jalanan semakin padat dengan adanya kendaraan bermotor), meningkatnya kecelakaan lalu lintas. 3.1.4 Cara menanggulanginya ?
Gunakan alat transportasi hanya bila diperlukan, cobalah berjalan kaki untuk jarak pendek atau menggunakan sepeda lebih sering.
Menggunakan angkutan umum sedapat mungkin. Beberapa kota telah menyediakan jalur khusus kendaraan umum yang dapat membantu mengurangi waktu perjalanan Anda.
Berkendaralah dengan bijak, gunakan gigi yang benar untuk membantu mengurangi penggunaan bahan bakar. Anda juga dapat memastikan semua jendela tertutup di hari yang hangat jika menggunakan penyejuk udara, karena jendela yang terbuka meningkatkan gesekan angin dan akan meningkatkan penggunaan bahan bakar cukup banyak.
Pastikan tekanan ban kendaraan Anda diatur ke tingkat yang direkomendasikan, hal ini akan membantu untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan selama perjalanan. Juga pastikan barang-barang berat yang tidak diperlukan dikeluarkan dari kendaraan.
Tanyakan apakah keluarga atau teman dekat ingin menitip sesuatu ketika Anda pergi berbelanja, hal ini dapat membantu untuk mengurangi tingkat perjalanan transportasi.
Pertimbangkan untuk membeli jenis hibrida atau listrik ketika membeli kendaraan yang baru. Hal ini dapat membantu untuk mencegah dampak masa depan akibat pemanasan global.
3.2 SARAN
Sifat konsumtif pembelian kendaraan yang ada di masyarakat harus dikurangi sehingga bahan bakar yang digunakanpun akan sedikit berkurang, dan asap kendaraan yang ditimbulkan sedikit berkurang, emisi karbon pun juga ikut berkurang, sehingga pemanasan global dapat teratasi. Dan cara yang lain untuk mengurangi karbondioksida yaitu adanya penanaman seribu pohon yang dapat mengurangi dan menciptakan oksigen baru.
DAFTAR PUSTAKA
Asiyah,siti.2013.Dampak Polusi Kendaraan.
(http://sitiasiyah97.wordpress.com/2013/04/01/dampak-polusi-kendaraan/,diakses tanggal 27 Oktober 2014).
http://ilhammawmaw.wordpress.com/2012/01/07/penyebab-utama-pemanasan-global/
http://sumberinforma.blogspot.com/2012/10/cara-mengatasi-global-warming.html