• Tidak ada hasil yang ditemukan

Okulasi Hijau.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Okulasi Hijau.docx"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Okulasi Hijau (Green Budding)

Okulasi Hijau (Green Budding)

PENDAHULUAN:

PENDAHULUAN: -

- Okulasi Okulasi Hijau Hijau (Green (Green Budding) Budding) tanaman tanaman karet, karet, dilaksandilaksanakan akan untukuntuk memer!eat memer"le# $a#an tanaman di laangan%

memer!eat memer"le# $a#an tanaman di laangan% -

- Dengan Dengan !eatn&a !eatn&a dier"ledier"le# # $a#an $a#an tanaman, tanaman, $erarti $erarti !eatn&a !eatn&a ulaula daat dilaksanakan ertanaman di laangan% Disaming itu $ia&a daat dilaksanakan ertanaman di laangan% Disaming itu $ia&a engadaan $i$it daat

engadaan $i$it daat diturunkan'tditurunkan'tertekan dari ada ertekan dari ada engadaan $i$itengadaan $i$it dengan !ara

dengan !ara !"nensi"nil!"nensi"nil%% -

- elanjutn&a elanjutn&a akan akan dier"ldier"le# e# *aktu *aktu &g &g $an&ak'anjang $an&ak'anjang suatusuatu ersemaian daat di "kulasi mula-mula dengan

ersemaian daat di "kulasi mula-mula dengan "kulasi #ijau ada umur"kulasi #ijau ada umur $atang sa*a# + -

$atang sa*a# + -  $ulan selanjutn&a setela# $atang $a*a# $erumur  $ulan selanjutn&a setela# $atang $a*a# $erumur  $ulan dilakukan "kulasi !"nensi"nil (Br"*n Budding)%

$ulan dilakukan "kulasi !"nensi"nil (Br"*n Budding)%

PE./APAN BA0ANG BA1AH DAN 2ED/A PE.0U2BUHANN3A: PE./APAN BA0ANG BA1AH DAN 2ED/A PE.0U2BUHANN3A: -

- &arat &arat utama utama $atang $atang $a*a# $a*a# adala# adala# se#at, se#at, tidak tidak terserangterserang #ama'en&akit dalam arti &ang luas%

#ama'en&akit dalam arti &ang luas% -

- Batang Batang $a*a# $a*a# $isa $isa dinilai dinilai tidak tidak se#at se#at $ila $ila laangan laangan $a*a# $a*a# ( ( temattemat tum$u#n&a $i$it) mendaat saingan 4at-4at makanan

tum$u#n&a $i$it) mendaat saingan 4at-4at makanan dengan rumutdengan rumut &ang $erat sekali

&ang $erat sekali -

- Umur Umur $atang $atang $a*a# $a*a# +- +- $ulan $ulan dengan dengan $esar $esar $atang $atang minimum minimum se$esarse$esar ensil%

ensil% -

- Batang Batang $a*a# $a*a# se#a$is se#a$is di di uuk 5uuk 5'6 '6 - - 5 $5 $ulan, ulan, $aru $aru di di laksanakanlaksanakan "kulasi%

"kulasi%

PE2BUA0AN DAN PENGA2B/LAN EN0.3: PE2BUA0AN DAN PENGA2B/LAN EN0.3: -

- Pem$uatan Pem$uatan entr&s'7rame entr&s'7rame dengan dengan maksud maksud untuk untuk memer memer "le# "le# matamata se$an&ak mungkin% 3ang diam$il mata erisai8

se$an&ak mungkin% 3ang diam$il mata erisai8 5%

5% mata mata ada ada daun daun rudimenter rudimenter (+ (+ - - 9 9 $#)%$#)% 6%

6% mata mata ada kada ketiak etiak daun daun ( ( 5 5 #arj #arj se$elum se$elum diergunakdiergunakan tan tangkai angkai daundaun di"t"ng ) untuk memer!eat tangkai daun gugur%

di"t"ng ) untuk memer!eat tangkai daun gugur% -

- Umur Umur entr&s entr&s (9- (9- minggu) minggu) daun daun suda# suda# $er*arn$er*arna a #ijau, #ijau, lemas lemas dandan $erk

$erkem$ang enu# ada em$ang enu# ada a&ung ertama%a&ung ertama% -

- Pada Pada entr&s entr&s &ang &ang $aik, $aik, inila# inila# kun!i kun!i ke$er#asilan ke$er#asilan elaksaelaksanaan naan GreenGreen Budding% 2ata entr&s #ijau

Budding% 2ata entr&s #ijau &ang diergunakan, umurn&a 9- minggu%&ang diergunakan, umurn&a 9- minggu% 2ata entr&s &ang terletak ada a&ung ke 5 &ang $er*arna #ijau, 2ata entr&s &ang terletak ada a&ung ke 5 &ang $er*arna #ijau, umurn&a tidak selalu sama 9- minggu% ;elas ada atung

umurn&a tidak selalu sama 9- minggu% ;elas ada atung ertamala#ertamala# &ang entr&s $erumur 9- minggu dan jika suda#' akan mem$entuk &ang entr&s $erumur 9- minggu dan jika suda#' akan mem$entuk

a&ung kedua tidak daat lagi digunakan entr&s *alauun &ang diakai a&ung kedua tidak daat lagi digunakan entr&s *alauun &ang diakai mata-mata &ang ada a&ung ertama%

mata-mata &ang ada a&ung ertama% -

- Ole# Ole# se$a$ se$a$ itula# itula# em$uatan em$uatan Entr&s Entr&s diutamakan diutamakan untuk untuk Green Green BuddingBudding agar memer"le# umur Entr&s &ang dierlukan, juga mungkin ada

(2)

#u$ungann&a dengan da&a lekat dan tum$u#

#u$ungann&a dengan da&a lekat dan tum$u# dari mata Entr&s &angdari mata Entr&s &ang dier"le#% <arena ter$atasn&a mata Entr&s &ang dier"le# (mata dier"le#% <arena ter$atasn&a mata Entr&s &ang dier"le# (mata rudimente

rudimenter) maka seulu# #ari r) maka seulu# #ari se$elum diam$il $atang Entr&s-n&ase$elum diam$il $atang Entr&s-n&a tangkai-tangk

tangkai-tangkai daun ai daun di"t"ng agar memer!eat tangkai daun &angdi"t"ng agar memer!eat tangkai daun &ang gugur, se#ingga dier"le# mata ketiak daun

gugur, se#ingga dier"le# mata ketiak daun &ang daat diergunakan&ang daat diergunakan se$agai mata Entr&s%

(3)

PE2BUA0AN O<ULA/:

- Paling utama dier#atikan elaksanaan Green Budding #arus le$i# !eat dilakukan dari Okulasi Br"*n Budding se$a$n&a, antara lain8 lendirn&a entr&s le$i# sedikit dari mata entr&s Br"*n Budding%

- Disaming itu ekerjaan "kulasi ada umumn&a #arus $ersi# dan teliti% - Entr&s disiman dalam em$er lastik &ang $erisi air = 6,9 !m%

>aran&a tidak $er$eda dengan !ara "kulasi Br"*n Budding s$$% : 5% Batang $a*a# &ang akan di"kulasi di$ersi#kan dari tana# dan k"t"ran &ang menemel di$atang dengan la%

6% Batang $a*a# 9 !m% diatas le$ar akar disa&at di$uat jendela

( mem$uka dari atas ke$a*a#) dengan ukuran anjang 9 !m, le$ar,? !m% +% 2engam$il mata ukuran anjang +-@ !m, le$ar ,@ - ,? !m, !am$ium mata mauun $atang $a*a# jangan teregang dan k"t"r%

@% ;endela ada $atang $a*a# di$uka &ang se$elumn&a disa&at le$i# da#ulu agar geta#n&a daat keluar dari $ekas sa&atan dan% di$ersi#kan% 9% 2ata temelan diletakkan'dimasukkan ke-dalam jendela &ang tela# di$uka, sesuai dengan keadaan mata (tidak ter$alik)%

% Pem$alutan dengan ita lastik atau tali gede$"k isang mulai dari atas ke$a*a#, kemudian naik keatas lagi, lalu diikat ada $agian atas, ? etela# 6 #ari dieriksa, "kulasi jadi di"t"ng $atang $a*a#n&a ? -5 !m% diatas mata temelan%

(4)

PENANA2AN D/LAPANGAN (0ranslanting)%

Untuk enanaman di laangan &ang $erasal dari "kulasi #ijau diersemaian ditemu# ma!am-ma!am !ara:

5% Dianjurkan se!ara tum tinggi "kulasi umur6 ta#un tinggi + meter% 6% Okulasi &ang tela# mem$engkak diinda#kan kekeranjang se!ara utaran setela# tum$u# 6-+ a&ung $erkem$ang enu# ditanam dilaangan%

+% ;ika keadaan teraksa tum mata tidur atau tum mata &ang%#amir mem$engkak dengan akar &ang diusa#akan $an&ak &ang utu#

diinda#kan kelaangan% tum &ang suda# di!a$ut jangan terlalu lama tidak ditanam, dan diletakkan ditemat &ang tedu#%

<alau ada #al-#al &ang kurang jelas mintala# keterangan ada Pen&ulu# Pertanian &ang terdekat%

(5)

TEKNIK OKULASI KARET OLEH :

FADDALENA SIMANJUNTAK, SP

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN 2010

TEKNIK OKULASI 1. Sejarah

Sejak awal t!a"#a ta"a$a" ka%et & I"&'"e(a ()&a* & )(a*aka" $e"++a"&aka" (ea%a -e+etat., teta/ *a(l"#a t&ak $e$)a(ka" lal) -a" *elte" $elak)ka" /e%'!aa" #a"+ "te"(. &a% ta*)" 110111 )"t)k $e"a% tek"k /e%!a"#aka", teta/ t&ak $e$lk "la /%akt( ke$)&a" & )/a#aka" ke%ja (a$a &e"+a" /e"+e!)" !'j'"+ &ata% &a" /a(% wa%"+"3 Ak*%"#a -a" *elte" !e%*a(l $e"e$)ka" $et'&e #a"+ le!* !ak #at) /e%!a"#aka" &e"+a" 'k)la(3 Dewa(a "

(6)

&ke"al 4 aa%a 'k)la( )"t)k /e"#e&aa" !!t k'$e%(al #at): 'k)la( 'klat , 'k)la( *ja), 'k)la( !e%ta"+ka, &a" 'k)la( $"

2. Pengertian

Ok)la( a&ala* (ala* (at) tek"k /e%!a"#aka" ta"a$a" (ea%a -e+etat. &e"+a" $e"e$/elka" $ata t)"a( &a% ()at) ta"a$a" ke/a&a ta"a$a" la" #a"+ &a/at !e%+a!)"+5 K'$/at!el6 #a"+ !e%t)j)a" $e"++a!)"+ka" (.at(.at #a"+ !ak &a% (eta/ k'$/'"e" (e*"++a & /e%'le* /e%)$!)*a" &a" /%'&)k( #a"+ !ak3 P%"(/ 'k)la( (a$a #at) /e"++a!)"+a" !ata"+ !awa* &e"+a" !ata"+ ata(, #a"+ !e%!e&a a&ala* )$)% !ata"+ !awa* &a" !ata"+ ata( #a"+ &+)"aka" (e*"++a /e%l) tek"k te%(e"&% )"t)k $e"a/a ke!e%*a(la" 'k)la(3 Ke!aka" #a"+ &*a%a/ka" &a% !ata"+ !awa* (ea%a )$)$ a&ala* (.at /e%aka%a""#a #a"+ !ak, (e&a"+ &a% !ata"+ ata( a&ala* /%'&)k( Late7 #a"+ !ak3 Bla !!t #a"+ & 'k)la( " & t)$!)*ka" &la/a"+a" &kataka" ta"a$a" 'k)la( (e&a"+ka" ta"a$a" a(al !j #a"+ & t)$!)*ka" &la/a"+a" &(e!)t ta"a$a" (e$a3

3. Teknik Okulasi Konensional

Dkataka" tek"k 'k)la( k'"-e"('"al ka%e"a $et'&a 'k)la( "la* #a"+ )$)$ &+)"aka" )"t)k $e$/e%(a/ka" !e"t)k !a*a" ta"a$a" (ea%a k'$e%(al *"++a $)")l"#a tek"k #a"+ !a%) #at): 'k)la( *ja) 58%ee" !)&&"+6 'k)la( k'"-e('"al " &(e!)t  j)+a 'k)la( 'klat 5 !%'w" !)&&"+6

-Bata"+ !awa*

U"t)k ke!e%*a(la" 'k)la( /e%l) &/e%*atka" (#a%at(#a%at !e%k)t:

- Bata"+ !awa* #a"+ & a"j)%ka" a&ala* (e$aa" kl'"a'l 8T1, A9ROS 20 &a" LB;120

- B!t Se$aa" tela* !e%)$)%  *"++a 1< !)la" !ata"+"#a ()&a* !e%wa%"a 'klat &a" $e$/")#a 4= ka%a"+a" &a)" &a/at j)+a &+)"aka" #a"+

(7)

!e%)$)% > !)la" a(al ()&a* !e%!ata"+ 'klat &a" $e$/"#a 4 ka%a"+a" &a)"

- Da$ete% !ata"+ tela* $e"a/a 1,=2 $ &a" /e%t)$!)*a""#a "'%$al

- K)lt !e%a&a &ala$ (ta&a $)&a* &le/a( t&ak le"+ket ata) /a&a &a)" (ta&a &a)" t)a

Ta%a. /e%t)$!)*a" !ata"+ !awa* (a"+at $e$/e"+a%)*ke!e%*a(la" 'k)la(, /e"+'k)la(a"/a&a (ta&a .l)(* 5!e%(e$6 ata) $a(a /e$!e"t)ka" /a#)"+ &a)" (a"+at %e"&a* /e%(e"ta(e 'k)la( #a"+ ja&

323 -Bata"+ Ata( ata) E"t%e(

Se!a+a !ata"+ ata( & /l* kl'" #a"+ ((e()a &e"+a" lk)"+a" ek'l'+ #a"+ !e%(a"+k)ta" &a% kl'"kl'" #a"+ &a"j)%ka" te%)ta$a kl'"kl'" #a"+&a"j)%ka" &ala$ (kla !e(a%3 Pe$l*a" kl'" #a"+ te/at aka" $e"ja$" /%'&)kt-ta( &ke$)&a" *a%

&ala$ ja"+ka /a"ja"+3

33 -Mata T)"a(

 A&a  je"( $ata ata) k)")/ t&)% 5D'%$a"6 #a"+ &ke"al /a&a ta"a$a" ka%et &a" (at) $ata !)"+a:

- Mata Ketiak: atau disebut juga mata  prima yang fitandai adanya bekas tangkai daun atau berda pada ketiak daun, bila

hendak digunakan terlebih dahulu dipangkas daunnya kira-kira 10 hari sebelum dipotong di gunakan sebagai mata untuk okulasi coklat. - Mata burung: ditandai adanya tangkai daun rudimenter. Yang digunakan untuk 

okulasi hijau.

- Mata sisik: mata yang terdapat dibaah kuncup daun-daun ! "lush# atau pada ujung  payung daun. $igunakan untuk okulasi mini.

(8)

- Mata !)"+a: te%&a/at /a&a ta"a$a" #a"+ ()&a* $a()k )$)% !e%!)"+a t&ak &a/t &+)"aka" )"t)k

'k)la(3

!. Teknik Okulasi "ijau

D(a$/"+ tek" 'k)la( k'"-e"('"al ata) 'k)la( 'klat &ke$!a"+ka" /)la $et'&a 'k)la( *ja) kala) &ala$ 'k)la( k'"-e"('"al &+)"aka" !ata"+ !awa* #a"+ ()&a* !e%wa%"a 'klat $aka &ala$ 'k)la( *ja) &+)"aka"

$ata 'k)la( &a% e"t%e( #a"+ $a(* !e%wa%"a *ja)5+%ee" !)&w''&63 Be%&a(a%ka" wa%"a k'$/'"e" te%(e!)t &kataka"la* 'k)la( *ja)3

4313 -Bata"+ !awa*

S#a%at(#a%at !ata"+ !awa* 'k)la( *ja) a&ala* (e!a+a !e%k)t:

- Bata"+ !awa* #a"+ & a"j)%ka" a&ala* (e$aa" kl'"a'l 8T1, A9ROS 20 &a" LB;1203

- B!t (e$aa" !ata"+ !awa* tela* !e%)$)% = !)la"3 La?$"#a !e%)$)%  =")la" #a"+ le* $)&a* &a/t j)+a &+)"aka" a(al /e%t)$!)*a" &a" !ata"+"#a ()&a* )k)/ !e(a%3

- Da$e% !ata"+ (e!e(a% /e"(l ata) tela* $e"a/a &a$ete% < 12$$ &)k)%  /a&a /a"+kal !ata"+

- K)lt !e%a&a &ala$ (ta&a $)&a* &le/a( t&ak le"+ket ata) /a&a (ta&a &a)" t)a3

(9)

E"t%e( ata) ka#) 'k)la( *ja) &+)"aka" t)"a(t)"a( ata) ta%)kta%)k *ja) #a"+ )j)"+"#a !e%&a)" #a"+ tela* $e$/)"#a &a$ete% 11,= $ &a" &a)"&a)" /a&a ka%a"+a" &a)" &)j)"+ tela* !e%wa%"a *ja) &a" $a(* le$a*3 U"t)k $e$/%'le* ta%)k ta%)k *ja) /'*'" !ata"+ ata( ata) /'*'" e"t%e( &/a"+ka( !e!e%a/a $ &ata( ka%a"+a" $ata, ka%e"a /e$a"+ka(a" te%(e!)t aka" t)$!)* (ej)$la* t)"a(t)"a( &a% ka%a"+a" $ata #a"+ &!a%ka" t)$!)* *"++a =>$"++)3 T)"a(t)"a( " (e+e%a &/a"e" (e!a+a ka#) 'k)la( *ja)3

#. $aktor%&aktor 'ang (e()engaruhi ke*erhasilan okulasi  A&a (ej)$la* .akt'% #a"+ $e$/e"+a%)* ke!e%*a(la" 'k)la( #at):

a3 Kete%a$/la", ke!e%(*a" &a" kee/ata" $e"+'k)la(

!3 Pe$l*a" e"t%e( ata) ka#) 'k)la( &e"+a" $ata t)"a( #a"+ $a(* &'%$a"

3 Kea&aa" kl$ /a&a $)($ ke$a%a) ta"a$a" ka%et $e"+ala$ +)+)% &a)", k)%a"+ !ak )"t)k /e"+'k)la(a" ka%e"a a&a"#a +a"++)a" -('l'+(3 @a"+ !ak a&ala* /a&a awal &a" ak*% $)($ /e"+*)ja", /a&a $)($ *)ja" j)+a t&ak !ak, a% *)ja" &a/at $e%e(a/ /a&a l)ka 'k)la( #a"+ &a/at $e"+ak!atka" !)()k3 Kele$!a!a" t"++ !ak )"t)k /e%ke$!a"+a" ja(a& %e"k /a&a ((a((a late7 &a% l)ka 'k)la(, " &a/at &a/at $e"#e!a!ka" ke+a+ala" /e"+'k)la(a"3

(10)

Teknik Okulasi Coklat

%rutan teknik okulasi padatanaman karet adalah sebagai berikut:

1. &embuatan jendela okulasi: Batang bawah dibersihkan dari kotoran'tanah dengan menggunakan kain bersih, batang baah yang sudah bersih diiris (ertikal )-* cm dari permukaan tanah, lebar 1'+ dari lilit batang, dibuat potongan melintang diatas irisan (ertikal dan dibukakan sedikit ujungnya.

. &embuatan perisai mata okulasi: Mata tunas yang akan diokulasi diambil dari entres klon

unggul. Klon unggul anjuran antara lain adalah & 0, // 100, & ++0, &M 102,//+2 dll. Mata tunas diambil dengan pembuatan perisai mata okulasi. Mata tunas yang diambil adalah mata yang berada di bekas ketiak daun !mata daun#. &erisai mata okulasi dibuat dengan mengiris kayu entres, ukuran lebar 1 cm dan panjang )-* cm. 3etelah diiris, pada bagian dalam kulit ada titik putih yang menonjol, berarti mata ikut terambil.

(11)

+. &enempelan perisai mata okulasi : 3etelah perisai mata okulasi diambil, segera jendela okulasi dibuka dan perisai mata okulasi dimasukkan kedalam jendela. 4endela okulasi ditekan perlahan dan bagian ujung perisai yang dipegang dipotong dan dibuang. $iusahakan agar perisai mata okulasi tidak bergerak-gerak agar mata okulasi tidak rusak. 4endela okulasi kemudian ditutup dan siap untuk dibalut.

5. &embalutan perisai mata okulasi: ahan untuk pembalut adalah pita  plastik transparan. &embalutan dimulai dari baah dan disimpulkan diatas. alutan sedemikian

rupa sehingga kuat dan terhindar dari masukair hujan.

). &emeriksaan hasil okulasi: uka perban dilakukan setelah + minggu pengokulasian. 4endela okulasi dibuka dengan cara memotong lidah jendela okulasi. Keberhasilan okulasi dapat diketahui dengan cara membuat cukilan pada perisai mata okulasi diluar matanya. 4ika cukilan itu masih berarna hijau dan bergetah, maka okulasi dinyatakan berhasil.Pemeriksaan  hidup defenitif dilakukan satu minggu kemudian.

Pencabutan Bibit dan Seleksi Stum Okulasi Mata Tidur

ibit yang telah berhasil okulasinya, kemudian dicabut, akar lateral dipotong sehingga  panjangnya )-10 cm, akar tunggang dipotong hingga panjangnya +) cm dan batang diserong ) 6 

10 cm di atas pertautan okulasi. ibit seperti itu disebut bibit stum okulasi mata tidur !37M8#. &encabutan bibit dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau dengan menggunakan alat dongkrak stum. 4ika menggunakan cangkul, satu sampai dua minggu sebelum bibit dicabut, bibit dipotong miring pada ketinggian ) 6 * cm di atas pertautan okulasi. ekas potongan diolesi dengan 8 12 atau parafin. &ada jarak 10 cm di sisi pokok dibuat lobang pakai cangkul. 3isi lobang ke arah akar hampir menyentuh akar tunggang pada kedalaman )0-0 cm. Kemudian stum dengan akar terpotong dicabut. $engan menggunakan cangkul  dapat dicabut 100-1)  pokok bibit per hari kerja.

(12)

4ika menggunakan alat dongkrak stum,  s'd + minggu sebelum bibit dicabut, bibit dipotong pada ketinggian )0-*) cm di atas pertautan okulasi. agian atas batang dijepit dengan alat dongkrak   bibit. Kemudian bibit dicabut secara perlahan dengan cara mengungkit tangkai dongkrak bibit.

$engan menggunakan dongkrak stum  dapat dicabut 00 pokok bibit per hari kerja. 3etelah dicabut, akar lateral dirempel sehingga panjangnya )-10 cm. 9kar tunggang disisakan +) cm. ibit dipotong pada ketinggian )-* cm diatas pertautan okulasi dengan arah potongan miring kebelakang tempelan okulasi. 3elanjutnya bekas potongan diolesi dengan 8 12 atau parafin. 3tum yang akar tunggangnya terserang jamur akar putih, mata okulasi rusak, akar bercabang  banyak !menjari#, akar bedenggol atau bengkok !muntir# tidak dipakai sebagai bahan tanam. ila akarnya bercabang dua atau tiga maka satu atau dua akar yang terkecil dipotong dan lukanya diolesi dengan 8 12, sehingga dapat dipakai sebagai bahan tanam. ibit stum okulasi mata tidur selanjutnya dapat dianjurkan sebagai bahan tanam  setelah terlebih dahulu ditumbuhkan didalam polibeg sampai mencapai stadia satu atau dua payung daun.

CARA OKULASI BIBIT KARET UNGGUL P"sted "n 2ar!# 56, 656 $& ui!ke& 6

#are

CARA OKULASI BIBIT KARET UNGGUL

Okulasi  merupakan salah satu cara metode budidaya tanaman yang dilakukan untuk mendapatkan Bibit karet unggul  dengan menempelkan mata entres pada batang baah $ari hasil okulasi akan diperoleh bahan tanamankaret unggul  berupa

• stum mata tidur

• $i$it dalam "l&$ag atau stum tinggi &ang nantin&a akan menjadi "#"n

(13)

 Contoh bibit okulasi 

9da tiga macam teknik okulasi pada tanamankaret unggul  5% Okulasi Dini(OD) Umur 6 s'd + $ulan

6% Okulasi Hijau(OH) Umur @ s'd  $ulan +% Okulasi >"kelat(OH) Umur  s'd 5 $ulan

&erbedaanya cuma pada umur batang baahnya saja ara 7kulasi

• Batang $a*a# se$aikn&a di$ersi#kan dari k"t"ran'tana# (dila menggunakan

tangan aj)

(14)

• diiris eritikal ada $agian kulit #ingga men&entu# $atas !am$ium

• elanjutn&a ersiaan mata "kulasi (mata "kulasi &ang $aik diam$il dari

mata &ang $erada di $ekas ketiak daun)

• mata "kulasi diiris dengan ukuran le$ar &ang suda# disesuaikan dengan

(15)

• en&a&atan mata "kulasi dilakukan dengan mengikutsertakan sedikit $agian

ka&u

• leaskan kulit dari ka&u dengan #ati-#ati dengan !ara menarik $agian ka&u

&ang ikut tersa&at

• mata "kulasi diusa#akan tidak terg"res dan k"t"r, mata "kulasi &ang $aik

ada $agian dalam ada titik uti# &ang men"nj"l,( aa$ila kulit $agian dalam $erlu$ang $erarti matan&a tertinggal ada $agian ka&u , mata "kulasi

seerti ini tidak $"le#)

• enemelan mata "kulasi segera dilakukan ada saat jendela "kulasi di$uka

(16)

• langka# terak#ir setela# $erumur 65 #ari keatas $ukala# lastik

em$ungkusn&a

$emikiaaaan cara singkat 7kulasi &embibitan

TEKNK OK!"#S K#$ET

7kulasi pohon karet merupakan suatu rangkaian usaha untuk memperoleh bahan tanam yang baik dan merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan sejak dari seleksi biji dan pengecambahan.

Macam okulasi ada  yaitu okulasi hijau ! green budding # dan okulasi coklat !brown budding #. 7kulasi hijau dilaksanakan pada bibit umur )- bulan dan okulasi coklat umur 2-10 bulan.

(17)

a. &ada okulasi hijau : entres diperoleh dari cabang dengan  payung berumur )-  bulan dengan payung berarna hijau tua segar.

 b. &ada okulasi coklat : dilaksanakan pada bibit umur 2-10 bulan. ntres yang digunakan berumur -1 bulan dan berarna coklat.

3ehubungan dengan tersedianya biji di kebun-kebun 4aa 8engah pada bulan Maret' 9pril maka agar penanaman ke polybag tepat aktu dan dapat tersedia bibit siap salur -+ payung okulasi menggunakan sistem brown budding ' okulasi coklat.

#lat%alat okulasi

&isau okulasi yang tajam

&embalut plastik untuk membalut jendela pada batang baah atang pisang untuk meletakkan kayu entres

;ap bersih yang dibalutkan dipergelangan tangan untuk membersihkan pisau okulasi. ;ap untuk membersihkan getah pada jendela batang baah dan kayu entres

atu asah untuk mengasah pisau okulasi

&enis%jenis mata okulasi

Mengetahui jenis-jenis mata okulasi adalah sangat penting agar okulasi yang dilaksanakan tidak sia-sia dan tingkat keberhasilannya tinggi. 4enis-jenis mata okulasi, yaitu :

Mata sisik : terdapat pada ujung internodia, pertumbuhannya paling lambat. Kurang baik  untuk okulasi.

Mata prima : mata tunas yang terletak diketiak daun. Mata inilah yang terbaik untuk  okulasi. ;etaknya dibagian tengah internodia. 4umlahnya tiap meter  kayu entres terdapat 1)-0 mata okulasi.

+. Mata palsu : mata tunas yang tidak pada ketiak daun, berada dibagian paling baah internodia, jumlahnya antara +-) mata. ila mata ini digunakan untuk  okulasi tidak akan tumbuh.

#' Cara Okulasi

&ertama :

- Membuat jendela okulasi pada batang baah dengan cara mengiris dengan membungkukkan badan. 8inggi sisi kanan dan kiri jendela teratas adalah 10 cm dari tanah sedang tinggi sisi kanan dan kiri jendela terbaah adalah 5 cm dari tanah.

(18)

8inggi sisi kanan dan kiri jendela okulasi pada batang baah dilakukan berturut-turut untuk 0 pohon, kemudian kembali ke tempat kayu entres yang sudah disediakan terlebih dahulu untuk mengambil mata okulasi.

8inggi sisi kanan dan kiri jendela teratas < 10 cm dari tanah 8inggi sisi kanan dan kiri jendela terbaah < 5 cm dari tanah.

&embuatan jendela pada batang baah dapat dilakukan dengan bukaan ke atas dan  bukaan ke baah.

Kedua :

Mengambil mata okulasi dari kayu entres dilakukan dengan cara membuat jendela pada  batang baah. Mata okulasi yang idambil adalah mata okulasi yang dapat digunakan

!mata okulasi hidup#.

Kesiapan batang baah yang dapat dilakukan okulasi adalah saat daun karet pada  paying teratas sudah tua, jika daun pada paying teratas masih muda, tanaman

karet akan tumbuh kurang baik.

/ata-rata tanaman yang diokulasi baik batang baah atau batang atas !entres# minimal mempunyai  payung.

Kayu entres harus diletakkan pada batang pisang supaya mata okulasi tidak rusak. 3ebelum membuat jendela untuk mengambil mata okulasi, getah yang melekat pada  pisau okulasi harus dibersihkan dahulu dengan lap bersih diikatkan pada pergelangan

tangan kiri.

%ntuk membuat jendela okulasi pada batang baah dan membuat jendela pada kayu entres untuk mengambil mata okulasi , diperlukan pisau okulasi yang tajam. &isau okulasi yang tidak tajam !majal# akan mengakibatkan mata okulasi yang diambil menjadi sobek' pecah dan akan mati jika disambungkan dengan batang baah, irisan menjadi berat dan keseluruhan pekerjaan okulasi menjadi lambat.

Ketiga :

Membuka jendela pada batang baah, menempelkan mata okulasi dan membalut jendela  pada batang baah. 3ebelum membuka jendela pada batang baah getah yang keluar 

dari irisan pembuatan jendela harus dibersihkan dahulu dengan kain. 8eknik   pengambilan mata okulasi dan menempelkannya pada batang baah yaitu:

(19)

3etelah membuat jendela pada kayu entres dan mengirisnya, pangkal irisan dipotong dengan pisau okulasi.

;angkah selanjutnya adalah memotong ujung irisan dan langsung mengambil mata okulasi untuk ditempelkan pada batang baah.

=aktu yang tepat untuk melakukan okulasi adalah jam 0.00 6 10.00 pagi dan  jam 1).00 6 1*.00 sore.

B' Pemeriksaan hasil okulasi (

&emeriksaan pertama :  minggu setelah okulasi, plastik pembalut dibuka. ila mata entres masih berarna hijau berarti hidup dan bila berarna coklat kehitaman mati. Yang mati diberi tanda dengan daun'  plastik yang diselipkan diatas jendela okulasi setinggi < 0 cm.

$ilakukan okulasi ulang terhadap okulasi yang gagal.

&emeriksaan kedua :  minggu setelah pemeriksaan pertama, yang mati diberi tanda seperti pemeriksaan pertama.

&emeriksaan ketiga : 1 minggu setelah pemeriksaan kedua yang hidup diberi tanda  berupa totolan cat 1 cm di samping atas jendela dengan

ketentuan arna berdasarkan klon sebagai berikut :

Klon =arna &M1 iru &M 5 Merah // 100 &utih // 11> ?itam & 0 Kuning & ++0 ?ijau & +50 oklat // +2 ?ijau &utih

C' Pemotongan) pen*erongan bibit

?al yang perlu diperhatikan sebelum pemotongan bibit sebagai berikut :

3ebelum dilakukan pemotongan dilakukan pemberian pupuk @ dengan dosis 0 gram' pohon.

(20)

$ilakukan -5 minggu sebelum dipindah ke polybag dilakukan pemotongan dengan cara menyerong dari atas tempat okulasi miring ke baah pada batang yang tidak diokulasi setinggi < + cm diatas jendela okulasi dengan luka bekas  potongan dengan parafin.

+ongkel bibit

3etelah dilakukan penyerongan, -5 minggu kemudian mata okulasi mulai bengkak. &ada stadia ini adalah saat terbaik untuk memindahkan bibit ke dalam polybag. ?al ini dikarenakan jika bibit dipindah ketika sudah tumbuh tunas akan terjadi kerusakan dalam pengangkutan maupun kematian dalam penanaman polybag. ara mendongkel  bibit harus sampai ujung akar, kemudian tunggangnya dipotong menyerong minimal

sepanjang 50-5) cm dari leher akar.

Pembibitan pol*bag

%kuran polybag yang digunakan adalah )0 A ) cm dan tebal 0,10 6 0,1) mm serta berarna hitam. 9gar sirkulasi air dan udara berjalan dengan baik, maka  polybag diberi lubang kecil-kecil di bagian baah dan samping polybag.

a. &engisian polybag

8anah yang digunakan untuk mengisi polybag adalah tanah lapisan atas !top soil# yang subur dan mengandung bahan organik. 8anah tersebut kemudian diayak untuk  memisahkan dari sisa-sisa akar dan kayu yang dapat menjadi sumber penyakit.

3ebelum dimasukkan ke dalam polybag, tanah yang sudah diayak dicampur dengan  pupuk /ock &hosphate )0 gr' polybag. %ntuk mencegah serangan 4amur 9kar &uth

!49&#, media polybag dicampur dengan belerang 0-) gr'polybag.  b. Menyusun polybag

&olybag disusun pada parit yang telah dibuat dengan ukuran lebar 50 cm dan kedalaman 1) cm. 9rah parit %tara-3elatan dan mata okulasi dihadapkan ke 8imur-arat untuk memudahkan pemeliharaan.

4arak antar parit polybag antara 0-100 cm sesuai dengan sasaran jumlah paying, untuk paying + minimal berjarak >0 cm.

c. Menanam dalam polybag

(21)

8im dongkel bibit dan transportasi, dimana bibit yang didongkel sesegera mungkin untuk dilakukan seleksi dan penanaman.

8im seleksi mempunyai tugas diantaranya :

Mengelompokkan bibit sesuai ukuran besar dan kecil.

Memisahkan stump dengan perakaran yang lurus !baik# dan bercabang'  bengkok dan terserang 49& dibuang.

Memotong akar lateral < 1- cm dari akar tunggang.

Merapikan stump dengan melakukan pemotongan < 50 cm diukur dari leher  akar.

Merendam selama < ) menit dalam larutan bayleton )0 .

Mengoleksi bekas luka potongan dengan dengan /ootone "' sejenis dalam  bentuk pasta.

+. 8im penanam bertugas :

&olybag yang telah terisi tanah disiram sampai jenuh selama + hari berturut-turut.

8anah dalam polybag dipadatkan dengan cara menusukkan batang kayu' sejenisnya ke dalam tanah beberapa kali sampai merata dan padat.

%ntuk memudahkan penanaman, tanah pada polybag dibuat lubang pada bagian tengahnya dengan tugal'kayu.

7kulasi Mata 8idur !7M8# yang sudah diseleksi, dipisahkan dan ditanam dengan cara memasukkan akar dengan arah mata okulasi seragam dan bertolak   belakang.

8anah dipadatkan sampai pada leher akar dan menjaga kerusakan akar hingga tidak ada rongga udara yang menyebabkan pembusukan akar dan segera dilakukan  penyiraman.

$alam penanaman juga diperhatikan estetika, yaitu kelurusan penanaman dalam barisan menggunakan tambang.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil peringkat skor tingkat kepercayaan yang disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa rasa jamu enak dan dapat menyembuhkan dengan cepat adalah atribut jamu yang paling

fenomena yang terjadi di mana telah terjadi pergeseran fungsi cafe dari yang awalnya hanya menjadi tempat makan saja menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi,

Jika pada algoritma SLIQ nilai gini index dihitung dari jumlah rekod pada suatu atribut yang berasosiasi dengan kelas tertentu, maka pada pohon keputusan fuzzy berbasis gini ,

Dengan menginstal, menyalin, mengunduh, atau jika tidak, menggunakan produk perangkat lunak apapun yang terinstal sejak awal dalam komputer ini, Anda menyetujui untuk tunduk

Negara-negara yang digunakan dalam penelitian ini: Indonesia, China, Bangladesh, Nepal, Brazil, Vietnam, dan Irak pada periode penerapan IFRS... Bisnis dalam

SDH (Syncronous Digital Hierarchy) merupakan teknologi yang sebelumnya telah ada, yang terdiri dari beberapa NE (Network Element) yang saling terhubung dengan menggunakan

Pelaksanaan urusan pemerintahan kabupaten yang pengaturannya telah diserahkan ke gampong pelaksanaannya dievaluasi secara berkala oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada warga yang pernah atau sedang menderita Tuberkulosis Paru di Kelurahan Jaraksari, Wonosobo, Jawa Tengah termasuk dalam kategori