Okulasi Hijau (Green Budding)
Okulasi Hijau (Green Budding)
PENDAHULUAN:PENDAHULUAN: -
- Okulasi Okulasi Hijau Hijau (Green (Green Budding) Budding) tanaman tanaman karet, karet, dilaksandilaksanakan akan untukuntuk memer!eat memer"le# $a#an tanaman di laangan%
memer!eat memer"le# $a#an tanaman di laangan% -
- Dengan Dengan !eatn&a !eatn&a dier"ledier"le# # $a#an $a#an tanaman, tanaman, $erarti $erarti !eatn&a !eatn&a ulaula daat dilaksanakan ertanaman di laangan% Disaming itu $ia&a daat dilaksanakan ertanaman di laangan% Disaming itu $ia&a engadaan $i$it daat
engadaan $i$it daat diturunkan'tditurunkan'tertekan dari ada ertekan dari ada engadaan $i$itengadaan $i$it dengan !ara
dengan !ara !"nensi"nil!"nensi"nil%% -
- elanjutn&a elanjutn&a akan akan dier"ldier"le# e# *aktu *aktu &g &g $an&ak'anjang $an&ak'anjang suatusuatu ersemaian daat di "kulasi mula-mula dengan
ersemaian daat di "kulasi mula-mula dengan "kulasi #ijau ada umur"kulasi #ijau ada umur $atang sa*a# + -
$atang sa*a# + - $ulan selanjutn&a setela# $atang $a*a# $erumur $ulan selanjutn&a setela# $atang $a*a# $erumur $ulan dilakukan "kulasi !"nensi"nil (Br"*n Budding)%
$ulan dilakukan "kulasi !"nensi"nil (Br"*n Budding)%
PE./APAN BA0ANG BA1AH DAN 2ED/A PE.0U2BUHANN3A: PE./APAN BA0ANG BA1AH DAN 2ED/A PE.0U2BUHANN3A: -
- &arat &arat utama utama $atang $atang $a*a# $a*a# adala# adala# se#at, se#at, tidak tidak terserangterserang #ama'en&akit dalam arti &ang luas%
#ama'en&akit dalam arti &ang luas% -
- Batang Batang $a*a# $a*a# $isa $isa dinilai dinilai tidak tidak se#at se#at $ila $ila laangan laangan $a*a# $a*a# ( ( temattemat tum$u#n&a $i$it) mendaat saingan 4at-4at makanan
tum$u#n&a $i$it) mendaat saingan 4at-4at makanan dengan rumutdengan rumut &ang $erat sekali
&ang $erat sekali -
- Umur Umur $atang $atang $a*a# $a*a# +- +- $ulan $ulan dengan dengan $esar $esar $atang $atang minimum minimum se$esarse$esar ensil%
ensil% -
- Batang Batang $a*a# $a*a# se#a$is se#a$is di di uuk 5uuk 5'6 '6 - - 5 $5 $ulan, ulan, $aru $aru di di laksanakanlaksanakan "kulasi%
"kulasi%
PE2BUA0AN DAN PENGA2B/LAN EN0.3: PE2BUA0AN DAN PENGA2B/LAN EN0.3: -
- Pem$uatan Pem$uatan entr&s'7rame entr&s'7rame dengan dengan maksud maksud untuk untuk memer memer "le# "le# matamata se$an&ak mungkin% 3ang diam$il mata erisai8
se$an&ak mungkin% 3ang diam$il mata erisai8 5%
5% mata mata ada ada daun daun rudimenter rudimenter (+ (+ - - 9 9 $#)%$#)% 6%
6% mata mata ada kada ketiak etiak daun daun ( ( 5 5 #arj #arj se$elum se$elum diergunakdiergunakan tan tangkai angkai daundaun di"t"ng ) untuk memer!eat tangkai daun gugur%
di"t"ng ) untuk memer!eat tangkai daun gugur% -
- Umur Umur entr&s entr&s (9- (9- minggu) minggu) daun daun suda# suda# $er*arn$er*arna a #ijau, #ijau, lemas lemas dandan $erk
$erkem$ang enu# ada em$ang enu# ada a&ung ertama%a&ung ertama% -
- Pada Pada entr&s entr&s &ang &ang $aik, $aik, inila# inila# kun!i kun!i ke$er#asilan ke$er#asilan elaksaelaksanaan naan GreenGreen Budding% 2ata entr&s #ijau
Budding% 2ata entr&s #ijau &ang diergunakan, umurn&a 9- minggu%&ang diergunakan, umurn&a 9- minggu% 2ata entr&s &ang terletak ada a&ung ke 5 &ang $er*arna #ijau, 2ata entr&s &ang terletak ada a&ung ke 5 &ang $er*arna #ijau, umurn&a tidak selalu sama 9- minggu% ;elas ada atung
umurn&a tidak selalu sama 9- minggu% ;elas ada atung ertamala#ertamala# &ang entr&s $erumur 9- minggu dan jika suda#' akan mem$entuk &ang entr&s $erumur 9- minggu dan jika suda#' akan mem$entuk
a&ung kedua tidak daat lagi digunakan entr&s *alauun &ang diakai a&ung kedua tidak daat lagi digunakan entr&s *alauun &ang diakai mata-mata &ang ada a&ung ertama%
mata-mata &ang ada a&ung ertama% -
- Ole# Ole# se$a$ se$a$ itula# itula# em$uatan em$uatan Entr&s Entr&s diutamakan diutamakan untuk untuk Green Green BuddingBudding agar memer"le# umur Entr&s &ang dierlukan, juga mungkin ada
#u$ungann&a dengan da&a lekat dan tum$u#
#u$ungann&a dengan da&a lekat dan tum$u# dari mata Entr&s &angdari mata Entr&s &ang dier"le#% <arena ter$atasn&a mata Entr&s &ang dier"le# (mata dier"le#% <arena ter$atasn&a mata Entr&s &ang dier"le# (mata rudimente
rudimenter) maka seulu# #ari r) maka seulu# #ari se$elum diam$il $atang Entr&s-n&ase$elum diam$il $atang Entr&s-n&a tangkai-tangk
tangkai-tangkai daun ai daun di"t"ng agar memer!eat tangkai daun &angdi"t"ng agar memer!eat tangkai daun &ang gugur, se#ingga dier"le# mata ketiak daun
gugur, se#ingga dier"le# mata ketiak daun &ang daat diergunakan&ang daat diergunakan se$agai mata Entr&s%
PE2BUA0AN O<ULA/:
- Paling utama dier#atikan elaksanaan Green Budding #arus le$i# !eat dilakukan dari Okulasi Br"*n Budding se$a$n&a, antara lain8 lendirn&a entr&s le$i# sedikit dari mata entr&s Br"*n Budding%
- Disaming itu ekerjaan "kulasi ada umumn&a #arus $ersi# dan teliti% - Entr&s disiman dalam em$er lastik &ang $erisi air = 6,9 !m%
>aran&a tidak $er$eda dengan !ara "kulasi Br"*n Budding s$$% : 5% Batang $a*a# &ang akan di"kulasi di$ersi#kan dari tana# dan k"t"ran &ang menemel di$atang dengan la%
6% Batang $a*a# 9 !m% diatas le$ar akar disa&at di$uat jendela
( mem$uka dari atas ke$a*a#) dengan ukuran anjang 9 !m, le$ar,? !m% +% 2engam$il mata ukuran anjang +-@ !m, le$ar ,@ - ,? !m, !am$ium mata mauun $atang $a*a# jangan teregang dan k"t"r%
@% ;endela ada $atang $a*a# di$uka &ang se$elumn&a disa&at le$i# da#ulu agar geta#n&a daat keluar dari $ekas sa&atan dan% di$ersi#kan% 9% 2ata temelan diletakkan'dimasukkan ke-dalam jendela &ang tela# di$uka, sesuai dengan keadaan mata (tidak ter$alik)%
% Pem$alutan dengan ita lastik atau tali gede$"k isang mulai dari atas ke$a*a#, kemudian naik keatas lagi, lalu diikat ada $agian atas, ? etela# 6 #ari dieriksa, "kulasi jadi di"t"ng $atang $a*a#n&a ? -5 !m% diatas mata temelan%
PENANA2AN D/LAPANGAN (0ranslanting)%
Untuk enanaman di laangan &ang $erasal dari "kulasi #ijau diersemaian ditemu# ma!am-ma!am !ara:
5% Dianjurkan se!ara tum tinggi "kulasi umur6 ta#un tinggi + meter% 6% Okulasi &ang tela# mem$engkak diinda#kan kekeranjang se!ara utaran setela# tum$u# 6-+ a&ung $erkem$ang enu# ditanam dilaangan%
+% ;ika keadaan teraksa tum mata tidur atau tum mata &ang%#amir mem$engkak dengan akar &ang diusa#akan $an&ak &ang utu#
diinda#kan kelaangan% tum &ang suda# di!a$ut jangan terlalu lama tidak ditanam, dan diletakkan ditemat &ang tedu#%
<alau ada #al-#al &ang kurang jelas mintala# keterangan ada Pen&ulu# Pertanian &ang terdekat%
TEKNIK OKULASI KARET OLEH :
FADDALENA SIMANJUNTAK, SP
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN 2010
TEKNIK OKULASI 1. Sejarah
Sejak awal t!a"#a ta"a$a" ka%et & I"&'"e(a ()&a* & )(a*aka" $e"++a"&aka" (ea%a -e+etat., teta/ *a(l"#a t&ak $e$)a(ka" lal) -a" *elte" $elak)ka" /e%'!aa" #a"+ "te"(. &a% ta*)" 110111 )"t)k $e"a% tek"k /e%!a"#aka", teta/ t&ak $e$lk "la /%akt( ke$)&a" & )/a#aka" ke%ja (a$a &e"+a" /e"+e!)" !'j'"+ &ata% &a" /a(% wa%"+"3 Ak*%"#a -a" *elte" !e%*a(l $e"e$)ka" $et'&e #a"+ le!* !ak #at) /e%!a"#aka" &e"+a" 'k)la(3 Dewa(a "
&ke"al 4 aa%a 'k)la( )"t)k /e"#e&aa" !!t k'$e%(al #at): 'k)la( 'klat , 'k)la( *ja), 'k)la( !e%ta"+ka, &a" 'k)la( $"
2. Pengertian
Ok)la( a&ala* (ala* (at) tek"k /e%!a"#aka" ta"a$a" (ea%a -e+etat. &e"+a" $e"e$/elka" $ata t)"a( &a% ()at) ta"a$a" ke/a&a ta"a$a" la" #a"+ &a/at !e%+a!)"+5 K'$/at!el6 #a"+ !e%t)j)a" $e"++a!)"+ka" (.at(.at #a"+ !ak &a% (eta/ k'$/'"e" (e*"++a & /e%'le* /e%)$!)*a" &a" /%'&)k( #a"+ !ak3 P%"(/ 'k)la( (a$a #at) /e"++a!)"+a" !ata"+ !awa* &e"+a" !ata"+ ata(, #a"+ !e%!e&a a&ala* )$)% !ata"+ !awa* &a" !ata"+ ata( #a"+ &+)"aka" (e*"++a /e%l) tek"k te%(e"&% )"t)k $e"a/a ke!e%*a(la" 'k)la(3 Ke!aka" #a"+ &*a%a/ka" &a% !ata"+ !awa* (ea%a )$)$ a&ala* (.at /e%aka%a""#a #a"+ !ak, (e&a"+ &a% !ata"+ ata( a&ala* /%'&)k( Late7 #a"+ !ak3 Bla !!t #a"+ & 'k)la( " & t)$!)*ka" &la/a"+a" &kataka" ta"a$a" 'k)la( (e&a"+ka" ta"a$a" a(al !j #a"+ & t)$!)*ka" &la/a"+a" &(e!)t ta"a$a" (e$a3
3. Teknik Okulasi Konensional
Dkataka" tek"k 'k)la( k'"-e"('"al ka%e"a $et'&a 'k)la( "la* #a"+ )$)$ &+)"aka" )"t)k $e$/e%(a/ka" !e"t)k !a*a" ta"a$a" (ea%a k'$e%(al *"++a $)")l"#a tek"k #a"+ !a%) #at): 'k)la( *ja) 58%ee" !)&&"+6 'k)la( k'"-e('"al " &(e!)t j)+a 'k)la( 'klat 5 !%'w" !)&&"+6
-Bata"+ !awa*
U"t)k ke!e%*a(la" 'k)la( /e%l) &/e%*atka" (#a%at(#a%at !e%k)t:
- Bata"+ !awa* #a"+ & a"j)%ka" a&ala* (e$aa" kl'"a'l 8T1, A9ROS 20 &a" LB;120
- B!t Se$aa" tela* !e%)$)% *"++a 1< !)la" !ata"+"#a ()&a* !e%wa%"a 'klat &a" $e$/")#a 4= ka%a"+a" &a)" &a/at j)+a &+)"aka" #a"+
!e%)$)% > !)la" a(al ()&a* !e%!ata"+ 'klat &a" $e$/"#a 4 ka%a"+a" &a)"
- Da$ete% !ata"+ tela* $e"a/a 1,=2 $ &a" /e%t)$!)*a""#a "'%$al
- K)lt !e%a&a &ala$ (ta&a $)&a* &le/a( t&ak le"+ket ata) /a&a &a)" (ta&a &a)" t)a
Ta%a. /e%t)$!)*a" !ata"+ !awa* (a"+at $e$/e"+a%)*ke!e%*a(la" 'k)la(, /e"+'k)la(a"/a&a (ta&a .l)(* 5!e%(e$6 ata) $a(a /e$!e"t)ka" /a#)"+ &a)" (a"+at %e"&a* /e%(e"ta(e 'k)la( #a"+ ja&
323 -Bata"+ Ata( ata) E"t%e(
Se!a+a !ata"+ ata( & /l* kl'" #a"+ ((e()a &e"+a" lk)"+a" ek'l'+ #a"+ !e%(a"+k)ta" &a% kl'"kl'" #a"+ &a"j)%ka" te%)ta$a kl'"kl'" #a"+&a"j)%ka" &ala$ (kla !e(a%3 Pe$l*a" kl'" #a"+ te/at aka" $e"ja$" /%'&)kt-ta( &ke$)&a" *a%
&ala$ ja"+ka /a"ja"+3
33 -Mata T)"a(
A&a je"( $ata ata) k)")/ t&)% 5D'%$a"6 #a"+ &ke"al /a&a ta"a$a" ka%et &a" (at) $ata !)"+a:
- Mata Ketiak: atau disebut juga mata prima yang fitandai adanya bekas tangkai daun atau berda pada ketiak daun, bila
hendak digunakan terlebih dahulu dipangkas daunnya kira-kira 10 hari sebelum dipotong di gunakan sebagai mata untuk okulasi coklat. - Mata burung: ditandai adanya tangkai daun rudimenter. Yang digunakan untuk
okulasi hijau.
- Mata sisik: mata yang terdapat dibaah kuncup daun-daun ! "lush# atau pada ujung payung daun. $igunakan untuk okulasi mini.
- Mata !)"+a: te%&a/at /a&a ta"a$a" #a"+ ()&a* $a()k )$)% !e%!)"+a t&ak &a/t &+)"aka" )"t)k
'k)la(3
!. Teknik Okulasi "ijau
D(a$/"+ tek" 'k)la( k'"-e"('"al ata) 'k)la( 'klat &ke$!a"+ka" /)la $et'&a 'k)la( *ja) kala) &ala$ 'k)la( k'"-e"('"al &+)"aka" !ata"+ !awa* #a"+ ()&a* !e%wa%"a 'klat $aka &ala$ 'k)la( *ja) &+)"aka"
$ata 'k)la( &a% e"t%e( #a"+ $a(* !e%wa%"a *ja)5+%ee" !)&w''&63 Be%&a(a%ka" wa%"a k'$/'"e" te%(e!)t &kataka"la* 'k)la( *ja)3
4313 -Bata"+ !awa*
S#a%at(#a%at !ata"+ !awa* 'k)la( *ja) a&ala* (e!a+a !e%k)t:
- Bata"+ !awa* #a"+ & a"j)%ka" a&ala* (e$aa" kl'"a'l 8T1, A9ROS 20 &a" LB;1203
- B!t (e$aa" !ata"+ !awa* tela* !e%)$)% = !)la"3 La?$"#a !e%)$)% =")la" #a"+ le* $)&a* &a/t j)+a &+)"aka" a(al /e%t)$!)*a" &a" !ata"+"#a ()&a* )k)/ !e(a%3
- Da$e% !ata"+ (e!e(a% /e"(l ata) tela* $e"a/a &a$ete% < 12$$ &)k)% /a&a /a"+kal !ata"+
- K)lt !e%a&a &ala$ (ta&a $)&a* &le/a( t&ak le"+ket ata) /a&a (ta&a &a)" t)a3
E"t%e( ata) ka#) 'k)la( *ja) &+)"aka" t)"a(t)"a( ata) ta%)kta%)k *ja) #a"+ )j)"+"#a !e%&a)" #a"+ tela* $e$/)"#a &a$ete% 11,= $ &a" &a)"&a)" /a&a ka%a"+a" &a)" &)j)"+ tela* !e%wa%"a *ja) &a" $a(* le$a*3 U"t)k $e$/%'le* ta%)k ta%)k *ja) /'*'" !ata"+ ata( ata) /'*'" e"t%e( &/a"+ka( !e!e%a/a $ &ata( ka%a"+a" $ata, ka%e"a /e$a"+ka(a" te%(e!)t aka" t)$!)* (ej)$la* t)"a(t)"a( &a% ka%a"+a" $ata #a"+ &!a%ka" t)$!)* *"++a =>$"++)3 T)"a(t)"a( " (e+e%a &/a"e" (e!a+a ka#) 'k)la( *ja)3
#. $aktor%&aktor 'ang (e()engaruhi ke*erhasilan okulasi A&a (ej)$la* .akt'% #a"+ $e$/e"+a%)* ke!e%*a(la" 'k)la( #at):
a3 Kete%a$/la", ke!e%(*a" &a" kee/ata" $e"+'k)la(
!3 Pe$l*a" e"t%e( ata) ka#) 'k)la( &e"+a" $ata t)"a( #a"+ $a(* &'%$a"
3 Kea&aa" kl$ /a&a $)($ ke$a%a) ta"a$a" ka%et $e"+ala$ +)+)% &a)", k)%a"+ !ak )"t)k /e"+'k)la(a" ka%e"a a&a"#a +a"++)a" -('l'+(3 @a"+ !ak a&ala* /a&a awal &a" ak*% $)($ /e"+*)ja", /a&a $)($ *)ja" j)+a t&ak !ak, a% *)ja" &a/at $e%e(a/ /a&a l)ka 'k)la( #a"+ &a/at $e"+ak!atka" !)()k3 Kele$!a!a" t"++ !ak )"t)k /e%ke$!a"+a" ja(a& %e"k /a&a ((a((a late7 &a% l)ka 'k)la(, " &a/at &a/at $e"#e!a!ka" ke+a+ala" /e"+'k)la(a"3
Teknik Okulasi Coklat
%rutan teknik okulasi padatanaman karet adalah sebagai berikut:
1. &embuatan jendela okulasi: Batang bawah dibersihkan dari kotoran'tanah dengan menggunakan kain bersih, batang baah yang sudah bersih diiris (ertikal )-* cm dari permukaan tanah, lebar 1'+ dari lilit batang, dibuat potongan melintang diatas irisan (ertikal dan dibukakan sedikit ujungnya.
. &embuatan perisai mata okulasi: Mata tunas yang akan diokulasi diambil dari entres klon
unggul. Klon unggul anjuran antara lain adalah & 0, // 100, & ++0, &M 102,//+2 dll. Mata tunas diambil dengan pembuatan perisai mata okulasi. Mata tunas yang diambil adalah mata yang berada di bekas ketiak daun !mata daun#. &erisai mata okulasi dibuat dengan mengiris kayu entres, ukuran lebar 1 cm dan panjang )-* cm. 3etelah diiris, pada bagian dalam kulit ada titik putih yang menonjol, berarti mata ikut terambil.
+. &enempelan perisai mata okulasi : 3etelah perisai mata okulasi diambil, segera jendela okulasi dibuka dan perisai mata okulasi dimasukkan kedalam jendela. 4endela okulasi ditekan perlahan dan bagian ujung perisai yang dipegang dipotong dan dibuang. $iusahakan agar perisai mata okulasi tidak bergerak-gerak agar mata okulasi tidak rusak. 4endela okulasi kemudian ditutup dan siap untuk dibalut.
5. &embalutan perisai mata okulasi: ahan untuk pembalut adalah pita plastik transparan. &embalutan dimulai dari baah dan disimpulkan diatas. alutan sedemikian
rupa sehingga kuat dan terhindar dari masukair hujan.
). &emeriksaan hasil okulasi: uka perban dilakukan setelah + minggu pengokulasian. 4endela okulasi dibuka dengan cara memotong lidah jendela okulasi. Keberhasilan okulasi dapat diketahui dengan cara membuat cukilan pada perisai mata okulasi diluar matanya. 4ika cukilan itu masih berarna hijau dan bergetah, maka okulasi dinyatakan berhasil.Pemeriksaan hidup defenitif dilakukan satu minggu kemudian.
Pencabutan Bibit dan Seleksi Stum Okulasi Mata Tidur
ibit yang telah berhasil okulasinya, kemudian dicabut, akar lateral dipotong sehingga panjangnya )-10 cm, akar tunggang dipotong hingga panjangnya +) cm dan batang diserong ) 6
10 cm di atas pertautan okulasi. ibit seperti itu disebut bibit stum okulasi mata tidur !37M8#. &encabutan bibit dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau dengan menggunakan alat dongkrak stum. 4ika menggunakan cangkul, satu sampai dua minggu sebelum bibit dicabut, bibit dipotong miring pada ketinggian ) 6 * cm di atas pertautan okulasi. ekas potongan diolesi dengan 8 12 atau parafin. &ada jarak 10 cm di sisi pokok dibuat lobang pakai cangkul. 3isi lobang ke arah akar hampir menyentuh akar tunggang pada kedalaman )0-0 cm. Kemudian stum dengan akar terpotong dicabut. $engan menggunakan cangkul dapat dicabut 100-1) pokok bibit per hari kerja.
4ika menggunakan alat dongkrak stum, s'd + minggu sebelum bibit dicabut, bibit dipotong pada ketinggian )0-*) cm di atas pertautan okulasi. agian atas batang dijepit dengan alat dongkrak bibit. Kemudian bibit dicabut secara perlahan dengan cara mengungkit tangkai dongkrak bibit.
$engan menggunakan dongkrak stum dapat dicabut 00 pokok bibit per hari kerja. 3etelah dicabut, akar lateral dirempel sehingga panjangnya )-10 cm. 9kar tunggang disisakan +) cm. ibit dipotong pada ketinggian )-* cm diatas pertautan okulasi dengan arah potongan miring kebelakang tempelan okulasi. 3elanjutnya bekas potongan diolesi dengan 8 12 atau parafin. 3tum yang akar tunggangnya terserang jamur akar putih, mata okulasi rusak, akar bercabang banyak !menjari#, akar bedenggol atau bengkok !muntir# tidak dipakai sebagai bahan tanam. ila akarnya bercabang dua atau tiga maka satu atau dua akar yang terkecil dipotong dan lukanya diolesi dengan 8 12, sehingga dapat dipakai sebagai bahan tanam. ibit stum okulasi mata tidur selanjutnya dapat dianjurkan sebagai bahan tanam setelah terlebih dahulu ditumbuhkan didalam polibeg sampai mencapai stadia satu atau dua payung daun.
CARA OKULASI BIBIT KARET UNGGUL P"sted "n 2ar!# 56, 656 $& ui!ke& 6
#are
CARA OKULASI BIBIT KARET UNGGUL
Okulasi merupakan salah satu cara metode budidaya tanaman yang dilakukan untuk mendapatkan Bibit karet unggul dengan menempelkan mata entres pada batang baah $ari hasil okulasi akan diperoleh bahan tanamankaret unggul berupa
• stum mata tidur
• $i$it dalam "l&$ag atau stum tinggi &ang nantin&a akan menjadi "#"n
Contoh bibit okulasi
9da tiga macam teknik okulasi pada tanamankaret unggul 5% Okulasi Dini(OD) Umur 6 s'd + $ulan
6% Okulasi Hijau(OH) Umur @ s'd $ulan +% Okulasi >"kelat(OH) Umur s'd 5 $ulan
&erbedaanya cuma pada umur batang baahnya saja ara 7kulasi
• Batang $a*a# se$aikn&a di$ersi#kan dari k"t"ran'tana# (dila menggunakan
tangan aj)
•
• diiris eritikal ada $agian kulit #ingga men&entu# $atas !am$ium
• elanjutn&a ersiaan mata "kulasi (mata "kulasi &ang $aik diam$il dari
mata &ang $erada di $ekas ketiak daun)
• mata "kulasi diiris dengan ukuran le$ar &ang suda# disesuaikan dengan
• en&a&atan mata "kulasi dilakukan dengan mengikutsertakan sedikit $agian
ka&u
• leaskan kulit dari ka&u dengan #ati-#ati dengan !ara menarik $agian ka&u
&ang ikut tersa&at
• mata "kulasi diusa#akan tidak terg"res dan k"t"r, mata "kulasi &ang $aik
ada $agian dalam ada titik uti# &ang men"nj"l,( aa$ila kulit $agian dalam $erlu$ang $erarti matan&a tertinggal ada $agian ka&u , mata "kulasi
seerti ini tidak $"le#)
• enemelan mata "kulasi segera dilakukan ada saat jendela "kulasi di$uka
• langka# terak#ir setela# $erumur 65 #ari keatas $ukala# lastik
em$ungkusn&a
$emikiaaaan cara singkat 7kulasi &embibitan
TEKNK OK!"#S K#$ET
7kulasi pohon karet merupakan suatu rangkaian usaha untuk memperoleh bahan tanam yang baik dan merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan sejak dari seleksi biji dan pengecambahan.
Macam okulasi ada yaitu okulasi hijau ! green budding # dan okulasi coklat !brown budding #. 7kulasi hijau dilaksanakan pada bibit umur )- bulan dan okulasi coklat umur 2-10 bulan.
a. &ada okulasi hijau : entres diperoleh dari cabang dengan payung berumur )- bulan dengan payung berarna hijau tua segar.
b. &ada okulasi coklat : dilaksanakan pada bibit umur 2-10 bulan. ntres yang digunakan berumur -1 bulan dan berarna coklat.
3ehubungan dengan tersedianya biji di kebun-kebun 4aa 8engah pada bulan Maret' 9pril maka agar penanaman ke polybag tepat aktu dan dapat tersedia bibit siap salur -+ payung okulasi menggunakan sistem brown budding ' okulasi coklat.
#lat%alat okulasi
&isau okulasi yang tajam
&embalut plastik untuk membalut jendela pada batang baah atang pisang untuk meletakkan kayu entres
;ap bersih yang dibalutkan dipergelangan tangan untuk membersihkan pisau okulasi. ;ap untuk membersihkan getah pada jendela batang baah dan kayu entres
atu asah untuk mengasah pisau okulasi
&enis%jenis mata okulasi
Mengetahui jenis-jenis mata okulasi adalah sangat penting agar okulasi yang dilaksanakan tidak sia-sia dan tingkat keberhasilannya tinggi. 4enis-jenis mata okulasi, yaitu :
Mata sisik : terdapat pada ujung internodia, pertumbuhannya paling lambat. Kurang baik untuk okulasi.
Mata prima : mata tunas yang terletak diketiak daun. Mata inilah yang terbaik untuk okulasi. ;etaknya dibagian tengah internodia. 4umlahnya tiap meter kayu entres terdapat 1)-0 mata okulasi.
+. Mata palsu : mata tunas yang tidak pada ketiak daun, berada dibagian paling baah internodia, jumlahnya antara +-) mata. ila mata ini digunakan untuk okulasi tidak akan tumbuh.
#' Cara Okulasi
&ertama :
- Membuat jendela okulasi pada batang baah dengan cara mengiris dengan membungkukkan badan. 8inggi sisi kanan dan kiri jendela teratas adalah 10 cm dari tanah sedang tinggi sisi kanan dan kiri jendela terbaah adalah 5 cm dari tanah.
8inggi sisi kanan dan kiri jendela okulasi pada batang baah dilakukan berturut-turut untuk 0 pohon, kemudian kembali ke tempat kayu entres yang sudah disediakan terlebih dahulu untuk mengambil mata okulasi.
8inggi sisi kanan dan kiri jendela teratas < 10 cm dari tanah 8inggi sisi kanan dan kiri jendela terbaah < 5 cm dari tanah.
&embuatan jendela pada batang baah dapat dilakukan dengan bukaan ke atas dan bukaan ke baah.
Kedua :
Mengambil mata okulasi dari kayu entres dilakukan dengan cara membuat jendela pada batang baah. Mata okulasi yang idambil adalah mata okulasi yang dapat digunakan
!mata okulasi hidup#.
Kesiapan batang baah yang dapat dilakukan okulasi adalah saat daun karet pada paying teratas sudah tua, jika daun pada paying teratas masih muda, tanaman
karet akan tumbuh kurang baik.
/ata-rata tanaman yang diokulasi baik batang baah atau batang atas !entres# minimal mempunyai payung.
Kayu entres harus diletakkan pada batang pisang supaya mata okulasi tidak rusak. 3ebelum membuat jendela untuk mengambil mata okulasi, getah yang melekat pada pisau okulasi harus dibersihkan dahulu dengan lap bersih diikatkan pada pergelangan
tangan kiri.
%ntuk membuat jendela okulasi pada batang baah dan membuat jendela pada kayu entres untuk mengambil mata okulasi , diperlukan pisau okulasi yang tajam. &isau okulasi yang tidak tajam !majal# akan mengakibatkan mata okulasi yang diambil menjadi sobek' pecah dan akan mati jika disambungkan dengan batang baah, irisan menjadi berat dan keseluruhan pekerjaan okulasi menjadi lambat.
Ketiga :
Membuka jendela pada batang baah, menempelkan mata okulasi dan membalut jendela pada batang baah. 3ebelum membuka jendela pada batang baah getah yang keluar
dari irisan pembuatan jendela harus dibersihkan dahulu dengan kain. 8eknik pengambilan mata okulasi dan menempelkannya pada batang baah yaitu:
3etelah membuat jendela pada kayu entres dan mengirisnya, pangkal irisan dipotong dengan pisau okulasi.
;angkah selanjutnya adalah memotong ujung irisan dan langsung mengambil mata okulasi untuk ditempelkan pada batang baah.
=aktu yang tepat untuk melakukan okulasi adalah jam 0.00 6 10.00 pagi dan jam 1).00 6 1*.00 sore.
B' Pemeriksaan hasil okulasi (
&emeriksaan pertama : minggu setelah okulasi, plastik pembalut dibuka. ila mata entres masih berarna hijau berarti hidup dan bila berarna coklat kehitaman mati. Yang mati diberi tanda dengan daun' plastik yang diselipkan diatas jendela okulasi setinggi < 0 cm.
$ilakukan okulasi ulang terhadap okulasi yang gagal.
&emeriksaan kedua : minggu setelah pemeriksaan pertama, yang mati diberi tanda seperti pemeriksaan pertama.
&emeriksaan ketiga : 1 minggu setelah pemeriksaan kedua yang hidup diberi tanda berupa totolan cat 1 cm di samping atas jendela dengan
ketentuan arna berdasarkan klon sebagai berikut :
Klon =arna &M1 iru &M 5 Merah // 100 &utih // 11> ?itam & 0 Kuning & ++0 ?ijau & +50 oklat // +2 ?ijau &utih
C' Pemotongan) pen*erongan bibit
?al yang perlu diperhatikan sebelum pemotongan bibit sebagai berikut :
3ebelum dilakukan pemotongan dilakukan pemberian pupuk @ dengan dosis 0 gram' pohon.
$ilakukan -5 minggu sebelum dipindah ke polybag dilakukan pemotongan dengan cara menyerong dari atas tempat okulasi miring ke baah pada batang yang tidak diokulasi setinggi < + cm diatas jendela okulasi dengan luka bekas potongan dengan parafin.
+ongkel bibit
3etelah dilakukan penyerongan, -5 minggu kemudian mata okulasi mulai bengkak. &ada stadia ini adalah saat terbaik untuk memindahkan bibit ke dalam polybag. ?al ini dikarenakan jika bibit dipindah ketika sudah tumbuh tunas akan terjadi kerusakan dalam pengangkutan maupun kematian dalam penanaman polybag. ara mendongkel bibit harus sampai ujung akar, kemudian tunggangnya dipotong menyerong minimal
sepanjang 50-5) cm dari leher akar.
Pembibitan pol*bag
%kuran polybag yang digunakan adalah )0 A ) cm dan tebal 0,10 6 0,1) mm serta berarna hitam. 9gar sirkulasi air dan udara berjalan dengan baik, maka polybag diberi lubang kecil-kecil di bagian baah dan samping polybag.
a. &engisian polybag
8anah yang digunakan untuk mengisi polybag adalah tanah lapisan atas !top soil# yang subur dan mengandung bahan organik. 8anah tersebut kemudian diayak untuk memisahkan dari sisa-sisa akar dan kayu yang dapat menjadi sumber penyakit.
3ebelum dimasukkan ke dalam polybag, tanah yang sudah diayak dicampur dengan pupuk /ock &hosphate )0 gr' polybag. %ntuk mencegah serangan 4amur 9kar &uth
!49&#, media polybag dicampur dengan belerang 0-) gr'polybag. b. Menyusun polybag
&olybag disusun pada parit yang telah dibuat dengan ukuran lebar 50 cm dan kedalaman 1) cm. 9rah parit %tara-3elatan dan mata okulasi dihadapkan ke 8imur-arat untuk memudahkan pemeliharaan.
4arak antar parit polybag antara 0-100 cm sesuai dengan sasaran jumlah paying, untuk paying + minimal berjarak >0 cm.
c. Menanam dalam polybag
8im dongkel bibit dan transportasi, dimana bibit yang didongkel sesegera mungkin untuk dilakukan seleksi dan penanaman.
8im seleksi mempunyai tugas diantaranya :
Mengelompokkan bibit sesuai ukuran besar dan kecil.
Memisahkan stump dengan perakaran yang lurus !baik# dan bercabang' bengkok dan terserang 49& dibuang.
Memotong akar lateral < 1- cm dari akar tunggang.
Merapikan stump dengan melakukan pemotongan < 50 cm diukur dari leher akar.
Merendam selama < ) menit dalam larutan bayleton )0 .
Mengoleksi bekas luka potongan dengan dengan /ootone "' sejenis dalam bentuk pasta.
+. 8im penanam bertugas :
&olybag yang telah terisi tanah disiram sampai jenuh selama + hari berturut-turut.
8anah dalam polybag dipadatkan dengan cara menusukkan batang kayu' sejenisnya ke dalam tanah beberapa kali sampai merata dan padat.
%ntuk memudahkan penanaman, tanah pada polybag dibuat lubang pada bagian tengahnya dengan tugal'kayu.
7kulasi Mata 8idur !7M8# yang sudah diseleksi, dipisahkan dan ditanam dengan cara memasukkan akar dengan arah mata okulasi seragam dan bertolak belakang.
8anah dipadatkan sampai pada leher akar dan menjaga kerusakan akar hingga tidak ada rongga udara yang menyebabkan pembusukan akar dan segera dilakukan penyiraman.
$alam penanaman juga diperhatikan estetika, yaitu kelurusan penanaman dalam barisan menggunakan tambang.