KINERJA LAPANGAN
KINERJA LAPANGAN
HOT
HOT
-
-
MIX
MIX
-
-
SAND
SAND
-
-
BASE
BASE
-
-
ASPHALT
ASPHALT
Iriansyah
Iriansyah
R. Anwar Yamin
R. Anwar Yamin
Agus Bari Sailendra
Agus Bari Sailendra
D E P A R T E M E N
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MP E K E R J A A N U M U M
B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M
B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A NB A N G A N PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
KRTJ KE 10 KRTJ KE 10 SURABAYA
PENDAHULUAN
PERMASALAHAN DI KALIMANTANG TENGAH :
Biaya Konstruksi Meningkat
Sulit mendapatkan bahan batuan (agregat) standar untuk digunakan sebagai bahan Jalan
Pasir Kuarsa
Banyak terdapat di Kalimantan Tengah
dan
belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan jalan
Tujuan
Tujuan
U
Untuk mengetahui
ntuk mengetahui
kinerja lapangan
kinerja lapangan
struktur perkerasan yang menggunakan
struktur perkerasan yang menggunakan
pasir kuarsa Kalimantan Tengah sebagai
pasir kuarsa Kalimantan Tengah sebagai
bahan lapis pondasi berbahan pengikat
bahan lapis pondasi berbahan pengikat
aspal keras (
aspal keras (
Hot Mix Sand Base Asphalt,
Hot Mix Sand Base Asphalt,
HMSBA).
Lapis
Lapis
P
P
ondasi
ondasi
P
P
asir
asir
Lapis pondasi pasir dapat dibuat
dengan bahan pengikat atau tanpa
bahan pengikat semen atau aspal
Lapis pondasi pasir adalah lapisan
Lapis pondasi pasir adalah lapisan
pondasi jalan yang unsur pembentuk
pondasi jalan yang unsur pembentuk
utamanya adalah pasir
Spesifikasi Lapis Pondasi Pasir Aspal (
Spesifikasi Lapis Pondasi Pasir Aspal (
TAI
TAI
,
,
SS
SS
-
-
1)
1)
Ukuran Ayakan % Berat Yang Lolos
ASTM (mm) LPPA ¾” 19 100 3/8” 9,5 85 - 100 No.4 4,75 -No.8 2,36 60 - 85 No.16 1,18 -No.30 0,600 25 - 50 No.50 0,300 -No.100 0,150 -No.200 0,075 0 - 15
SPESIFIKASI CAMPURAN GRADASI AGREGAT (TAI, SS-1) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0.01 0.1 1 10 100 UKURAN SARINGAN ( MM ) P R O S EN LE W 3/4" No.200 No.30 No.8 3/8"
Sifat
Sifat--sifat campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (TAI, SSsifat campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (TAI, SS--1)1)
Sifat-sifat Campuran Syarat
Penyerapan Aspal (%) Maks 1,7
Jumlah tumbukan per bidang 50
Min 3,0
Maks 18,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min
-Rongga terisi aspal (%) Min
-Stabilitas Marshall (kg) Min 200
Pelelehan (mm) Min. 2
Marshall Quotient (kg/mm) Min
-Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah
perendaman selama 24 jam, 60°C Min 80
Lapis Pondasi Pasir Aspal
Lapis Pondasi Pasir Aspal
(Sand
(Sand
-
-
Base
Base
-
-
Asphalt
Asphalt
-
-
SBA)
SBA)
SBA :
Campuran antara pasir dengan gradasi tertentu
dengan aspal keras yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu.
- Pasir
- Agregat
Unsur Dominan SBA :
Semakin
Lapis Pondasi Pasir Aspal
Lapis Pondasi Pasir Aspal
(Sand
(Sand
-
-
Base
Base
-
-
Asphalt
Asphalt
-
-
SBA)
SBA)
Pada prinsipnya, persyaratan agregat yang digunakan dalam SBA adalah sama dengan persyaratan agregat untuk campuran beraspal dengan ukuran masksimum
agregat yang digunakan adalah 19 mm
Penggunaan material substandar masih
memungkinkan asalkan sifat akhir dari campuran SBA yang dihasilkan masih memenuhi kriteria yang
diinginkan. TETAPI
SBA
SBA
DARI PASIR KUARSA
DARI PASIR KUARSA
Pasir kuarsa (siliceous agregat), merupakan agregat dari jenis batuan metamorfosa yang umumnya bermuatan positif.
Pasir ini memiliki sifat kelekatan yang baik terhadap aspal emulsi yang bermuatan ion positif
Ada pula deposit jenis pasir kuarsa yang bersifat negatif Jenis pasir kuarsa seperti ini apabila akan digunakan untuk
campuran beraspal maka bahan pengikat (binder) yang digunakan dapat dari jenis aspal keras.
L E G E N D A : BATU GUNUNG LATERIT PASIR Sungai Danau Dirawat INHUTANI (Dipinjam) Batas Propinsi Batas Kabupaten Garis Pantai Nomor Ruas Jalan Ibukota Propinsi Ibukota Kabupaten Ibukota Kecamatan/ Kelurahan - LAUT JAWA SUMBER MATERIAL Parenggean Bereng Bengkel Kereng Bangkirai Batu Putih Kuala Kurun Muara Laung B. Belaman MUARA TEWEH Prop. Kaltim Ke Damai- 3 2 1 1 4 3 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 Pasar Panas Tamiang Layang 030 Barumba Lupak Dalam Sei Hanyu Tbg. Jutuh Takaras Tbg. Talaken Simpang Runtu Patas Prop. Kalbar Prop. Kalsel Ke Nanga Tayap -Ke Banjarmasin
Ke Nanga Ela - Sintang
Ke Banjarmasin KUALA KAPUAS Lampeong Benangin BUNTOK Ampah Kandui Dayu Belawa Bukit Rawi Bukit Liti Timpah PULANG PISAU Bawan Palantaran SAMPIT Kasongan Simpang Bangkal Bangkal Asam Baru Pangkalan Lada Kudangan Penopa Nangabulik Kujan Pangkut Runtu K. Waringin Lama Sukamara Tb. Manjul Tb. Sangai Kuala Rt. Pulut Pundu Kota Besi Tanjung Puting Kuala Pembuang Ujung Pandaran Samuda Pegatan Kuala Jelai S. Pasir Kubu Kumai Bapinang Tb. Hiran Tb. Kaburai Tb. Samba Rahambang Bukit Bamba Tewah Saripoi Papar Punjung Kalahien Montalat Pangkoh Bahaur Hilir 001 002 003 005 006 007 008 010 012 013 014 015 017 018 019 020 022 023 024 029 032 033 035 042 043 041 007 007 034 034 008 032 032 033 014 Km.35 009 010 011 011 011 024 024 024
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
1 2 1 2 2 007 Tb. Senamang Tenggarong Pontianak P. BUN 0114 PALANGKARAYA Tangkiling Palingkau PETA QUARRY TAHUN 2006 Mentangai Dadahup PURUK CAHU 020 2 1 P. Damar Tb. Lahung P. KALIMANTAN PALANGKARAYA Tb. Gagu Penda Ketapi Mandomai Ketapang Tongka Hayaping Bentot Lahei Sp. Pangke B. Kotam Ajang Lupu Balai Riam Riam Durian JUDUL : KONTRAK APBN PEMBANGUNAN JALAN BUKIT LITI - BAWAN
JUMLAH LBR 1 PROPINSI KALIMANTAN TENGAH KODE KEGIATAN/THN 2006 NO. LEMBAR 1.
DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
Pasir kuarsa di daerah Bukit Liti
Pasir kuarsa di daerah Tumbang Talaken
Pasir kuarsa di daerah Kasongan
Pasir kuarsa di daerah Tumbang Samba
Pasir kuarsa di daerah Gunung Batu
Pasir kuarsa di daerah Sepang
Analisis Struktur
Analisis Struktur
U
U
ntuk mengetahui apakah struktur
ntuk mengetahui apakah struktur
perkerasan yang menggunakan SBA
perkerasan yang menggunakan SBA
sebagai lapis pondasinya memiliki
sebagai lapis pondasinya memiliki
keunggulan struktural dibandingakan
keunggulan struktural dibandingakan
dengan perkerasan konvensional yang
dengan perkerasan konvensional yang
menggunakan lapis pondasi agregat
menggunakan lapis pondasi agregat
klas A
klas A
Tujuan
Tipikal Struktur dan Tebal Struktur Perkerasan SBA dan Konven
Tipikal Struktur dan Tebal Struktur Perkerasan SBA dan Konvensional sional Untuk Umur Rencana yg Sama
Ilustrasi Model Struktur Perkrasan Jalan
Ilustrasi Model Struktur Perkrasan Jalan
Sand-Base-Asphalt E2= 319000 psi, (2200 MPa) μ2= 0,25 1,2 inch (3 cm) 6 inch (15 cm) 3 inch (7.5 cm a = 4,1 inch HRS WC E1= 290000 psi (2000 MPa) μ1= 0,25
Lapis Pondasi Klas B E4= 43500 psi (300 MPa), μ4 = 0,45 Tanah Dasar Mr = E5= 7250 psi (50 MPa) μ5 = 0,35 1,2 inch (3 cm) 1,6 inch (4 cm) 6 inc (15 cm) 3 inch (7.5 cm) a = 4,1 inch HRS BC E2= 319000 psi (2200 MPa) Μ2= 0,25
Lapis Pondasi Klas A E3= 58000 psi (400 MPa) μ3= 0,45 HRS WC E1= 290000 psi (2000 MPa) μ1= 0,25 Tanah Dasar Mr = E5= 7250 psi (50 MPa), μ5 = 0,35 =
Lapis Pondasi Klas B E4= 43500 psi (300 MPa), μ4 = 0,45
Analisa Tegangan dan Regangan
Dengan Program KENLAYERS
Walaupun kedua struktur perkerasan ini memiliki perbedaan dari jenis dan kekuatan lapisan tetapi model keruntuhan yang terjadi adalah sama, yaitu : deformation failure.
Struktur Perkerasan
SBA
Konvesional
Umur 0.13 x 106 ESA 0,06 x 106 ESA
Model Keruntuhan Deformation
Failure Deformation Failure
Perkerasan yang menggunakan 15 cm SBA memiliki kekuatan struktural 2,2 kali dari yang dihasilkan oleh struktur perkarasan konvensional yang menggunakan 15 cm lapis pondasi klas A ditambah dengan 4 cm AC-BC.
Analisis Ekomnomi
Analisis Ekomnomi
Struktur
Struktur
Perkerasan
Perkerasan
SBA
SBA
Konvesional
Konvesional
Lebar Perkerasan
Lebar Perkerasan 4,5 m4,5 m 4,5 m4,5 m Biaya
Biaya Rp 1.687.897.589Rp 1.687.897.589/km/km Rp.1.459.317.858/kmRp.1.459.317.858/km
Hal ini berarti bahwa untuk lebar lajur lalu lintas 4,5 m selisih harga per km panjang jalan antara struktur perkerasan
konvensional dengan yang menggunakan SBA adalah
Rp 228.579.731,- atau lebih mahal 15,7%% per km panjang.
Hal ini berarti bahwa penggunaan SBA sebagai pengganti lapis agregat kelas A dan AC-BC di Kalimantan Tengah akan
Walaupun adanya selisih harga sebesar 15,7% TETAPI
Kekuatan struktur yang didapat dengan
menggunakan SBA adalah 2.2 kali dari kekuatan struktur perkerasan konvensional
Dengan demikian
Bila ditinjau dari cyrcle cost
struktur perkerasan yang menggunakan SBA adalah lebih murah
KUALAKAPUAS PULANG PISAU KASONGAN SAMPIT PANGKALANBUN NANGA BULIK PURUK CAHU BUNTOK TAMIANG LAYANG MUARA TEWEH SUKAMARA KUALA PEMBUANG KAB. SUKAMARA KAB. KTW. BARAT KAB. SERUYAN KAB. KTW. TIMUR KAB. KATINGAN KAB. LAMANDAU
KAB. GUNUNG MAS
KAB. KAPUAS KAB. BARSEL KAB. P. PISAU KAB. BARUT KUALA KURUN KAB. BARTIM Barumba Lupakdalam Mandomai Bk.Rawi Tangkiling Lap.Terbang Sp.Kerengbengkirai Berengbengkel Kr.Bengkirai Kotabesi Samuda Kumai Kubu Pangkut Tumbangmanjul Tumbangkunyi Sei Hanyu Tbg.Rahuyan Kandui Ampah Dayu Belawan Pasarpanas Patas Kudangan Km.35 Bengkuang Mengkati Jenamas Bahaur Pkl.Pembuang Sp.Runtu Pangkalanlada Rt.Pulut Parenggean Panopa Kualakuyan Bangkal Kerengpangi Pundu Km.65 Ujung Pandaran Bukitliti Bukit Bamba Bawan Tbg.Talaken Tbg.Jutuh Sei Gula Tumbang Laung Tumbang Samba Tumbang Hiran Tumbang Senamang Tumbang Nanga Tumbang Taburai Benangin Lampeong Bts.Kaltim Asam Madara Timpah Tewah Rabambang Tanjung Puting Muara Laung PROP.KALBAR PROP.KALTIM PROP.KALSEL Ke B ANJ ARM ASIN Ke Na ngatayap Bts.Kalbar Kujan (Km.35)
Runtu Simpang Bangkal
Km.65 Palantaran Sp.Sg.Asem Ke Nangapinoh K.Waringin Lama Kuala Jelai S.Pasir Bapolang Pegatan Pangkoh Bahaur Hilir Tumbang Sangai Asam Baru Saripoi Montalat Batu Putih Papar Punjung Sei Jalungen Takaras Bandara Sanggu Psr.Panjang Batu Belaman Bts.Kalsel Ke Damai-Tenggarong Ke B AR ABAI Bts.Kalbar Tumbang Gagu Tongka KAB. MURUNG RAYA
Telaga Pulang 20 0 40 km Skala : 5 Penda Ketap Mentangai 035 025 2 025 1 026 028 027 032 2 Sp. Panopa Riam Durian 049 051 050 Palingkau Dadahup 042 043 041 068 100 Batu Kotam Ajang Sagu 098 099 097 Lahei NO RUAS BANDAR UDARA IBUKOTA KECAMATAN IBUKOTA KABUPATEN IBUKOTA KABUPATEN 008 IBUKOTA PROPINSI PELABUHAN BATAS PROPINSI BATAS KABUPATEN JALAN NASIONAL LEGENDA : PULAU KALIMANTAN
PAKET : BUKIT LITI - BAWAN EFEKTIF : STA. 2 + 500 - STA. 5 + 500 KM
012 010 006 015 014 014 016 009 009 001 018 019 2 1 3 2 1 1 2 2 2 Km.72 1 010 035 032 032 020 021 022 033 033 023 2 1 011 011 011 024 024 011 1 2 3 4 2 3 013 1 3 4 032 1 017 034 Km.50 1 020 2 024 1 024 4 024 5 029 Sp. M. Laung 030 032 PALANGKARAYA
Ã
U 008 008 007 007 007 005 002 003Peta Lokasi Aplikasi
a. Pengaruh Air pada Lapis Pondasi Agregat-Pasir Kuarsa b. Perkembangan Kinerja Lapis Pondasi Agregat-Pasir Kuarsa Dalam Dua Minggu Akibat Air
KETERANGAN :
BUKIT LITI - BAWAN POROS TENGAH B at u P t ih Kuala Kurun M uara Laung MUARA TEWEH Ke Damai- T 2 2 1 2 1 3 2 1 Sei Hanyu Tbg. Jutuh Takaras Tbg. Talaken Patas Lampeong B enangin BUNTOK Ampah Kandui Dayu B elawa Tim pah B aw an Rahambang B ukit B amba Tewah Saripoi Papar Punjung Kalahien M ont alat 003 005 00 008 020 022 033 007 007 034 008 032 032 033 1 2 PURUK CAHU 020 2 Tb. Lahung Ket apang Tongka Hayaping B ent ot 1 B ukit Rawi B uki t Li t i 032 Lahei Kereng Bangkirai 1 B ukit Lit i Kasonga 001 006 013 014 009 1 PALANGKARAYA Tangkiling Sp.Sei Asem ke B A NJARM A SI B t s. Kalt im ke
Jalan
Jalan
Pelaksanaan Uji Coba Skala Penuh
Pelaksanaan Uji Coba Skala Penuh
Gambar 6. Gradasi Gabungan Agregat Gabungan dari
Gambar 6. Gradasi Gabungan Agregat Gabungan dari BinBin PanasPanas
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0.01 0.1 1 10 100 Nomor saringan P e rs e n lo lo s 3/4" 3/8 " No.8 No.30 No.200 Grad LPPA Spec. Grad LPPA
Tabel 3. Gradasi Hasil Ekstraksi dan Sifat HMSBA
Tabel 3. Gradasi Hasil Ekstraksi dan Sifat HMSBA
pada Kadar Aspal Optimumnya
pada Kadar Aspal Optimumnya
NO SATUAN HASIL SPESIFIKASI
1 Gradasi Campuran Agregat
3/4" % 100.00 100
3/8" % 91,30 85 - 100
No.8 % 71,70 60 - 85
No.30 % 32,3 25 - 50
No.200 % 1,9 0 - 15
2 Sifat-sifat Campuran Marshall
Kadar aspal optimum % 6,0
-Kepadatan gr/cc 2,070
-Rongga dalam campuran % 14,53 Maks. 15
Stabilitas kg 584 200
Kelelehan mm 3,10 2 - 6
STEP PELAKSANAAN
STEP PELAKSANAAN
Gambar 8. Kondisi dan Tekstur Permukaan HMSBA
Gambar 8. Kondisi dan Tekstur Permukaan HMSBA
a. Kondisi Permukaan HMSBA b. Tekstur Permukaan HMSBA
Pengujian Kondisi Campuran
Pengujian Kondisi Campuran
Gambar 9. Peningkatan Kepadatan Lapangan Lapisan HMSBA
95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A LP P A
2+600 IWT/R 2+600 OWT/L 3+400 IWT/L 3+400 OWT/R 4+200 IWT/L 4+200 OWT/R 5+400 IWT/R 5+400OWT/L
Jenis Lapisan Perkerasan
De ra jat K e p a dat an La p . (% )
KINERJA LAPANGAN HMSBA
KINERJA LAPANGAN HMSBA
Lapisan LPPA Tebal Lapisan rata-rata (cm) Kepadatan Lapangan rata-rata (%) Lapisan pertama 5,32 99,69 Lapisan kedua 5,03 99,97 Lapisan ketiga 4,90 99,40
Tebal total LPPA 15,25 99,97
Persyaratan : 15,0 98
Pengujian Kondisi Campuran
Pengujian Kondisi Campuran
Gambar 10. Penurunan Rongga Campuran Lapisan HMSBA
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3 L P PA 1 L P PA 2 L P PA 3
2+600 IWT/R 2+600 OWT/L 3+400 IWT/L 3+400 OWT/R 4+200 IWT/L 4+200 OWT/R 5+400 IWT/R 5+400 OWT/L Jenis Lapisan Perkerasan
Ro n gg a T h d C am p L a p . (% )
Pengujian Kondisi Campuran
Pengujian Kondisi Campuran
Gambar 11. Penurunan Rongga Campuran Lapisan HMSBA
Gambar 11. Penurunan Rongga Campuran Lapisan HMSBA 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Umur Perkerasan (bulan)
R o ngga dl m c a m pur an ( % ) 2+600/R 2+600/L 3+400/L 3+400/R 4+200/L 4+200/R 5+400/R 5+400/L Rata-rata 0,79% 1,64% 1,86%
Penilaian Kondisi Permukaan
Penilaian Kondisi Permukaan
Gambar 12. Pemeriksaan Kondisi Permukaan Jalan Uji Coba HMSBA
Penilaian Kondisi Permukaan
Penilaian Kondisi Permukaan
Gambar 13. Tipikal Kedalaman Alur Lapisan HRS di Atas Lapisan HMSBA, Arah Bukit Liti - Bawan Sta 2+500 s/d 3+020
Arah Baw an Sta. 2+500 - 3+020
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 2+50 0 2+53 0 2+56 0 2+59 0 2+62 0 2+65 0 2+68 0 2+71 0 2+74 0 2+77 0 2+80 0 2+83 0 2+86 0 2+89 0 2+92 0 2+95 0 2+98 0 3+01 0 STA K eda lam an al ur ( m m )
Pengujian Ketidakrataan Permukaan Perkerasan
Arah Nilai IRI (m/km)
Bukit Liti - Bawan 1,59
Bawan – Bukit Liti 1,57
Pengujian Struktur Perkerasan
GRAFIK LENDUTAN BB 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 2.50 0 2.70 0 2.90 0 3.10 0 3.30 0 3.50 0 3.70 0 3.90 0 4.10 0 4.30 0 4.50 0 4.70 0 4.90 0 5.10 0 5.30 0 5.50 0 STA Le ndu tan ( m m )arah B awan 11/4/2007 arah B awan 11/6/2008 arah B ukit Liti 11/4/2007 arah B ukit Liti 11/6/2008
UMUR SISA HSBA
UMUR SISA HSBA
) 1 ( 1 2 1 2 2 + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + + = R Log R Log R N Log n Dimana : N = AE 18 KSAL/(365 x m x UE 18 KSAL)
UE 18 KSAL didapat berdasarkan lendutan wakil (DWakil),
lihat manual BB-1983
R = Pertumbuhan lalu lintas
Dengan sisa umur ini dan ditambah dengan umur yang pada saat pengujian struktur perkerasan ini dilakukan (18 bulan), maka umur perkerasan secara keseluruhan
KONDISI PERKERASAN SAAT INI
KONDISI PERKERASAN SAAT INI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Hasil pengujian benda uji inti pada lapisan
HMSBA yang berumur 18 bulan,
menunjukkan adanya peningkatan
kepadatan lapangan sebesar 2,24% dan menurunan persentase rongga dalam
campuran sebesar 1,86%.
2. Dari hasil penilaian kondisi pada saat
perkerasan berumur 18 bulan, relatif tidak terdapat adanya kerusakan seperti alur,
retak atau deformasi pada lapisan HRS yang dihampar diatas HMSBA.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
3. Nilai IRI permukaan pada ruas jalan uji
coba skala penuh ini baik untuk arah Bukit Liti – Bawan (IRI= 1,59 m/km) maupun arah Bawan - Bukit Liti (IRI = 1,57 m/km) nilainya masih dibawah 4 m/km, hal ini
menunjukkan bahwa kondisi permukaan HRS yang dihampar di atas lapisan HMSBA masih dalam kondisi baik.
4. Nilai rata-rata dari lendutan struktur
perkerasan dengan lapisan HMSBA ini pada saat umur perkerasannya mencapai 18
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5. Dengan kondisi lalu lintas yang ada, nilai
lendutan tersebut di atas (0,40 mm) akan memberikan umur sisa selama 4,7 tahun lagi.
6. Dengan sisa umur ini, maka diharapkan
umur perkerasan dapat 1,5 tahun lebih
Beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain :
Saran
1. Pengujian kinerja perkerasan perlu dilanjutkan lagi
untuk mengetahui kinerja perkerasan sampai umur rencananya.
2. Penggunaan pasir kuarsa sebagai HMSBA perlu
ditingkatkan terutama untuk daerah mempunyai kuari pasir kuarsa cukup besar.