BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
A. InteInterval Keperval Kepercarcayaan (Conyaan (Confidenfidence Interce Interval)val) In
Intetervarval l kekepepercarcayayaan an adadalaalah h susuatatu u pependnduguga a yayang ng didiyayakikini ni ununtutuk k susuatatuu distribusi probabilitas dalam taraf nyata yang kemudian dinotasikan dengan
distribusi probabilitas dalam taraf nyata yang kemudian dinotasikan dengan α α (alpha) yang selalu dinyatakan dengan presentase.
(alpha) yang selalu dinyatakan dengan presentase. Apabila suatu kurva normal dengan
Apabila suatu kurva normal dengan α α = 5% (ditulis= 5% (ditulis α α = 005) maka= 005) maka sisi dari kurva normal akan terlihat sebagai berikut!
sisi dari kurva normal akan terlihat sebagai berikut!
•
• untuk u"i satu sisiuntuk u"i satu sisi
•
• untuk u"i dua sisiuntuk u"i dua sisi
a.
a. PePendnduguga a ninilalaiininilalai i e!e!titi"a"a!i !i inini i !a!angngat at tetergrganantutung ng papada da tototatall !a"pelnya .
!a"pelnya . #
#)) AAppaabbiilla na n ≥≥ $0 untuk menghitung interval kepercayaannya kita $0 untuk menghitung interval kepercayaannya kita menggunakan distribusi normal .
menggunakan distribusi normal . ru"u! di!tri#u!i nor"al $ ru"u! di!tri#u!i nor"al $
´
X−
Z α 2 S√
n<
μ< ´
X+
Z α 2 S√
n dimana !´
X adalah ratarata sampel S adalah simpangan baku
&ntuk menentukan nilai dari Z α 2 terlebih dahalu kita tentukan level
signifikannya. interval kepercayaan ini bisa '0% '5% '% atau ''%.
ika α = #0% maka !
• untuk u"i satu sisi !
*I = # + 0# = 0' = 0' + 05 = 0, Z α = #-5
• untuk u"i dua sisi !
*I = # + 005 = 0'5 = 0'5 + 05 = 0,5 Z α 2 = #,5
-) untuk sampel kecil (n / $0) digunakan distribusi student (t) . apabila sampelnya kecil maka pendugaan ratarata populasi dilakukan dengan distribusi t dengan dera"at bebas n = df = n#
´
X−
t α 2 S√
n<
μ< ´
X+
t α 2 S√
n dimana !´
X adalah ratarata sampel S adalah simpangan baku
B. Interval Kepercayaan %ntu& Sa"pel Be!ar
etika sampel ber"umlah besar distribusi poisson ataupun multinomial akan men"adi distribusi normal.
') Mena&!ir a!io an*il
1isalkan θ
^
=
n11n22
n12n21 merupakan nilai sampel dari rasio gan"il
θ
=
π 11π 22π 12π 21 untuk tabel -2-. 3ampel rasio gan"il sama dengan 0 atau
"ikasebarang nij
=
0 dan itu tak ditentukan batasbatasnya "ika keduanyapada baris atau kolom adalah nol. 4enaksir dari θ men"adi
^
n
(¿¿
12+
0.5)(
n21+
0.5)
^
θ
=
(
n11+
0.5)
¿
(
n22+
0.5)
4enaksir θdan
^
~
θ mempunyai distribusi normal asimtotik yang sama di
sekitar θ . Akibat dari penambahan 0.5 pada baris hilang sebagai n→∞
. &ntuk n kecil distribusinya condong tinggi. etika θ
=
1 ^
θ tidaklebih kecil dariθ (karena θ ≥0 ). &ntuk sampel poisson atau
^
multinomial atau sampel binomial independen dalam baris atau dalam kolom suatu penaksir standar error asimtotik dari log( θ ) adalah^
^ σ
(
logθ^
)
=
(
1 n11+
1 n12+
1 n21+
1 n22)
1/2 menggantikan{
nij}
dengan{
nij+
0.5}
.1isalkan Z α 2 merupakan titik bagian dari ditribusi normal standar yang
memiliki suatu peluang untuk sisi kanan sama dengan α
2 . leh sampel
normalbesar dari log ( θ
^
¿
^
θ log¿
¿
^
θ ± Z α 2 ^ σ¿
log¿
Adalah suatu perkiraan #00(# α ) persen interval kepercayaan untuk log θ .
+) Mena&!ir Seli!i, dari Propor!i 4roporsi sampel ni+¿, P1∨i
=
ni 1¿
memiliki ekspektasi π 1∨i dan variansi i+¿
π 1∨i
(
1−
π 1∨i)/
n¿ . arena proporsi sampel P1∨1 dan P1∨2adalah saling bebas maka selisihnya memiliki ekspektasi
E
(
P1∨1−
P1∨2)
=
π 1∨1−
π 1∨2dan standar error n2+¿ n1+ ¿
+
π 1∨2(
1¿
−
π 1∨2)
π 1∨1(
1−
π 1∨1)
¿
¿
¿
σ(
p1∨1−
p1∨2)
=¿
6aksirannya diperoleh σ ^(
p1∨1
−
p1∨2)
sehingga interval kepercayaanuntuk selisih dua proporsi adalah!
(
p1∨1−
p1∨2)
± zα /2σ ^(
pConto, $
4ercobaan eksperimental efektivitas obat 7e2amethasone dalam mengurangi resiko kematian setelah percobaan ' bulan dibandingkan dengan kelompok placebo.
Interpretasi !
8ilai 9elative 9isk (dengan interval kepercayaan '5 %) =
87
187 0.:: (0.-0.'). elompok yang menggunakan bat 7e2amethasone dapat mengurangi resiko kematian sebanyak -$ % (estimasi 99 = 0.::) dibandingkan kelompok yang diintervensi dengan placebo setelah percobaan selama ' bulan. 7i populasi umum kita yakin sebesar '5 % bah;a obat 7e2amethasone dapat mengurangi kematian antara , % (99= 0.') dan $ %(99= 0.-) dibandingkan intervensi dengan obat placebo.
C. %*i E&!a& -i!,er
&"i independensi untuk table kategorik - < - berdasarkan distribusi pendekatan *hiuadrat hanya cocok untuk ukuran sampel besar. 7engan demikian u"i independensi tidak cocok untuk sampelsampel kecil. &ntuk kasus sampel kecil isher dan Ir;in telah mengembangkan suatu prosedur u"i
berdasarkan perhitungan probabilitas bersyarat frekuensi sel dengan anggapan "umlah baris (kolom) tetap.
7alam >0 bebas dari sebuah distribusi eksak dikatakan bebas dari
beberapa parameter yang tidak diketahui dari frekuensi marginal bersyarat. etika diasumsikan 4oisson multinomial atau independent multinomial sampling kemudian syarat "umlah tepi terpenuhi. 1aka berlaku distribusi hipergeometri 1
+¿
2+¿
(
n¿n11) (
n¿n+1−
n11)
(
n n+1)
4ersamaan ini menun"ukkan distribusi dari , sel perhitungan dalam table dari hanya satu elemen n##. 7iberikan total marginal yang merupakan nilai
dari n## yang dioeroleh dari perhitungan $ sel lainnya. Interval nilai peluang
untuk n## dalam dstribusi ini adalah m? @ n## @ m di mana m? adalah
maksimum (0 n# n# + n) dan m = minimum (n# n#).
a. A!u"!i dan Stati!ti& %*i
3umber asumsi yang diperlukan untuk mengu"i pasangan hipotesis tersebut diatas adalah !
#) 7ata terdiri dari A buah hasi pengamatan dari populasi pertama dan B buah hasil pengamatan dari populasi kedua.
-) edua sampel bebas dan diambil secara acak
$) 1asingmasing hasil pengamatan dapat digolongkan kedalam salah satu dari dua "enis atau ciri pengamatan yang saling terpisah (exclusive). ika asumsi ini dipenuhi dan tabel yang dibuat memenuhi
digunakan. 7efenisi statistik b sesuai tabel sebelumnya adalah sebagai berikut b = banyaknya sub"ek dengan karakteristik yang di perhatikan
(kategori #) dalam sampel
b. Pro!edur Penga"#ilan Keputu!an
ika kita tetapkan C sebagai taraf signifikasi yang digunakan dalam pengu"ian kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.
') %*i dua !i!i
esimpulan menolak >0di ambil apa bila b@Bk karena keterbatasan
tabel yang tersedia nilai C yang dapat digunakan untuk u"i dua pihak hanyalah 0.#0 0.05 0.0- dan 00# karena nilai peluang yang tercantum pada lampiran adalah 0.05 0.0-5 0.0# dan 0.005.
Almy (#':$) menyelidiki hubungan antara daerah tempat tinggal se"umlah kelompok dengan kelas sosial tertentu di kotakota besar amerika dan kesatupaduan pendapat dalam pemilihan umum yang diikuti oleh penduduk tersebut. Ia "uga mempela"ari peran kesatuan pendapat diantara anggota kelompok pada konflik antarkelompok seperti yang sering ter"adi men"elang pemilihan umu. 6abel #.- memperlihatkan #, kota besar yang dikelompokkan menurut daerah tempat tinggal kelompok dengan kelas sosial tertentu dan kesatuan pendapat di antara anggota kelompok yang sama pda suatu "e"ak pendapat tentang pendidikan.
ita sesuaikan data dalam tabel #.- dengan simbol yang digunakan pada tabel #.# dengan demikian A=#0 B=, a=# dan b= $. 3ysrat pertama ADB terpenuhi akan tetapi syarat kedua aEADbEB tidak terpenuhi karena
aEA=#E#0 dan bEB=$E,. &ntuk memenuhi syarat kedua ini kolom dalam tabel #.- harus dipertukarkan dan diperoleh tabel #.$
Interpretasi masalah sesuai tabel #.$ apabila kita menganggap kelompok yang anggotanya tersebar sebagai sampel # dan tingginya kesatuan pendapat di antara anggota kelompok yang sama sebagai karakteristik yang diamati. 6abel #.$ "ugamenun"ukkan bah;a sampel yang diambil dari pola hunian tersebar berukuran #0 dan sampel yang diambl dari pola hunian berkumpul berukuran ,. ita ingin tahu apakah kita dapat menyimpulkann bah;a proporsi kotakota dengan kesatuan pendapat yang tinggi di antara anggota kelompok kelas sosial yang saling ber"auhan (tersebar) sama dengan populasi kotakota dengan kelompok
sosial yang berdekatan (berkumpul)F
&ntuk men"a;ab pertanyaan tersebut pasangan hipotesis berikut dirumuskan.
>0 ! proporsi kotakota dengan kesatuan pendapat tinggi sebagai
karakteristik yang diperhatikan dalam kedua populasi sama.
># ! proporsi kotakota dengan kesatuan pendapat tinggi dalam populasi
pertama tidak sama dengan proporsi serupa dalam populasi kedua.
1isalnya kita tetapkan taraf signifikasi C=0.#0. nilai kritis dilihat dalam lampiran B dengan A = #0 B=, dan a='. *uplikan tabel ini dapat dilihat pada tabel #.,. pada kolom peluang 0.05 (CE-) kita peroleh bilangan bulat sebagai nilai kritis Bk = #. arena b=#= Bk berarti kita
tabel tersebut kita tidak dapat menolak >0 dalam signifikasi kurang dari
5%.
3ebenarnya kita dapat menghitung nilai peluang eksak dengan menggunakan fungsi kepadatan peluang hipergeometris sebagai berikut. 4=p('0)p('#)=
8ilai peluang kumulatif untuk nilai Bk tidak akan lebih besar dari nilai
peluang terdapat padaa baris atas tabel lampiran B. untuk kepentingan praktis kita tidak perlu menghitung nilai p tersebut sepan"ang kesimpulan dapat diambil. 8amun demikian "ika perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer nilai p ini dapat diperoleh secara langsung. esimpuln menolak >0yang diambil pada taraf signifikasi #0% menun"ukkan bah;a
ada hubungan antara pola hunian dan kesatuan pendapat penduduk. +) %*i !atu !i!i
Berbeda dengan u"i dua pihak u"i satu puhak meru"uk nilai kritis Bk
pada kolom peluang C(bukan CE-). esimpulan menolak >0 "uga diambil
apabila statistik b kurang atau sama dengan Bk . 7alam sebuah studi
mengenai pengaruh teknik ;a;ancara yang berbeda terhadap tekanan darah diastolik orang yang di;a;ancarai Gilliams dkk. (#':5) memperoleh hasil pengamatan yang diberikan dalam tabel #.5.
7alam salah satu teknik ;a;ancara orang yang di;a;ancarai berperan passif. Ga;ancara berlangsung dengan kartu yang diisi dan di"a;ab oleh orang yang di;a;ancarai. 6eknik ;a;ancara kedua pe;a;ancara berinteraksi secara hangat dan bertatap muka dengan orang
yang di;a;ancarai. 4e;a;ancara menga"ukan pertanyaan dan
6ekanan darah diastolik diukur pada saat selang ;aktu satu menit selama ;a;ancara berlangsung.
Berdasarkan data tesebut kita akan mengetahui apakah ;a;ancara dengan tatap muka memberikan perubahan yang lebih besar terhadap tekanan darah diastolikF &ntuk men"a;ab pertanyaan ini. ita perhatikan tabel #.5 dan kita dapatkan A= B= a= dan b=#. edua persyaratan ADB dan aEA D bEB terpenuhi karena aEA=# dan bEB= #E. ita akan mengambil kesimpulan dengan tingkat keyakinan ''% yang berarti taraf signifikasi C=0.00# yang digunakan. *uplikan tabel lampiran B diberikan pada tabel #.
ita mendapatkan nilai kritis Bk = # pada kolom peluang 00#. arena
statistik b=# yang sama dengan nilai kritis kita menolak hipotesis yang menyatakan bah;a perubahan tekanan darah diastolik sama sa"a bagi orang yang di;a;ancarai melalui cara kartu dengan cara tatap muka. Ini berarti tekanan darah diastolik mengalami perubahan yang cukup besar pada ;a;ancara tatap muka (keseluruhan dari mengalami perubahan
tekanan darah yang cukup besar) sedangkan ;a;ancara melalui kartu tidak memberoikan perubahan yang besar (hanya # dari yang mengalami perubahan tekanan darah yang cukup besar).
c. *ontoh asus &ntuk &"i Hksak !
1isalkan suatu studi telah dilakukan untuk membandingkan efektivitas obat dalam menyembuhkan suatu penyakit darah yang langka. 3ebanyak #5 orang pasie yang menderita penyakit itu (yang kira + kira sama parahnya) kita gunakan sebagai sub"ek studi ini. 7ari #5 orang ini : orang kita pilih secara acak dan kita beri obat A sedangkan orang lainnya kita beri obat B. >asil pengobatan ini rang lainnya kita beri obat B. >asil pengobatan ini ditun"ukkan dalam table di ba;ah ini.
6ABH # >A3I 4H8JBA6A8 7H8JA8 BA6 A 7A8 BA6 B >asil pengobatan
3embuh 6idak 3embuh umlah
1acam obat
A , $ :
B # :
umlah 5 #0 #5
Berdasarkan data ini kita ingin melakukan u"i hipotesis bah;a kedua macam obat itu sama efektifnya dalam menyembuhkan penyakit itu dengan alternatif satu sisi bah;a obat A lebih efektif.
ika sekiranya tidak ada perbedaan antara kedua macam obat itu maka sampel gabungan dengan 5 orang sembuh dan #0 orang tidak sembuh dapat dipandang sebagai suatu sampel random dari satu populasi. 7engan memandang hasil gabungan ini sendiri sebagai suatu populasi kecil u"i isherIr;in menga"ukan pertanyaan K 7apatkah kedua baris table kemungkinan itu dipandang sebagai sampelsampel yang homogeny dari populasi kecil iniFL 7alam melakukan inferensi kita berpegang pada alas an bah;a fakta yang kuat mendukung kurangnya homogenitas dalam
subsamplesubsampel itu menun"ukkan bah;a kedua obat itu tidak serupa (efektivitasnya).
1odel subsamplesubsampel yang homogeny menganggap bah;a kedua baris table merupakan hasil pembagian secara acak 5 orang sembuh dan #0 orang tidak sembuh men"adi dua kelompok dengan masingmasing : orang dan orang. Banyak cara : orang dapat dipilih dari #5 orang
adalah
(
15
7
)
, yng masingmasing memiliki kemungkinan sama akanter"adinya karena pemilihannya secara acak. Banyak cara dalam memilih , dari 5 orang yang sembuh dan memilih $ dari #0 orang yang tidak
sembuh adalah
(
5 10
4 3
)
. 3ekali pemilihan baris pertama selesai berarti baris kedua tertentu. leh karena itu probabilitas bersyarat frekuensi sel observasi "ika hasil gabungan diketahui 5 sembuh dan #0 tidak sembuh adalah !(
5 4) (
10 3)
(
15 7)
=
5 120 6435=
0,0937engan "umlah baris tertentu (tetap) kita mulai mencari susunan frekuensi sel yang lebih ekstrim dalam arti susunansusunan frekuensi itu mendukung hipotesis alternative lebih kuat daripada susunan frekuensi observasi. 7ukungan lebih kuat untuk menyimpulkan obat A lebih efektif memerlukan frekuensi yang lebih tinggi dalam sel sudut atas + kiri table itu. 3atusatunya susunan yang mungkin adalah seperti yang tertuang dalam 6abel di ba;ahM dan probabilitas bersyaratny dihitung dengan cara seperti yang telah kita lakukan di atas.
6ABH - 3&3&8A8 NA8J HBI> H369I1 7A9I 6ABH #
3embuh 6idak 3embuh umlah
batA 5 - : batB 0 4robabilitas bersyarat =
(
5 5)(
10 2)
(
15 7)
=
0,007Andaikan kita pilih tingkat signifikan α
=
0,15 . &ntuk menentukan apakah frekuensi sel observasi bertentangan dengan model pembagian men"adi subsample secara random kita hitung probabilitas frekuensi observasi dan frekuensi yang lebih ekstrim yakni 00'$ 000: = 0#0. arena harga ini lebih kecil dari tingkat signifikan yang kita pilih maka hipotetis pembagian secara random ditolak. 3ehingga dapat disimpulkan bah;a (dengan α=
0,15 ) kedua obat itu berbeda efektifitasnya yakniobat A lebih efektif daripada obat B.
ika tingkat signifikan yang kita gunakan
¿
0,05 >0 tidak ditolak.Ini kelihatan aneh "ika mengingat selisih antara proporsi sampel yang sembuh ,E: = 05:untuk obat A dan #E = 0#-5 untuk obat B cukup besar. >al ini men"elaskan untuk sampel kecil seperti : dan selisih antara proporsi sampel yang besar dapat ter"adi karena kebetulan sa"a meskipun proposi populasinya sama.
&ntuk u"i >0 bah;a tidak ada perbedaan antara efek dua tritmen
versus alternative dua sisiprosedur yang kita "alankan pada dasarnya sama. 6etapi susunansusunan yang lebih ekstrim harus diidentifikasi dalam dua sisinya. &ntuk melihat hal ini susunan umum dengan menggunakan "umlah baris dalam 6abel # kita sa"ikan dalam tabel $ di ba;ah ini.
6ABH $. 3&3&8A8 HBI> H369I1 7H8JA8 &1A> BA9I3 3A1A 7HJA8 6ABH #
3embuh 6idak 3embuh umlah
batA < : +2 :
bat B 5 2 $ 2
umlah 5 #0 #5
3elisih proporsi sampel dalam table ini adalah
(
!7
−
5
−
!8
)
7alam tabel # adalah
(
4
7
−
1
8
)
. 1aka susunan yang lebih ekstrimdua sisi dapat diidentifikasi sebagai hargaharga 2 yang memenuhi
|
! 7−
5−
! 8|
>
|
4 7−
1 8|
atau|
3 !−
7|>
5riterium ini dipenuhi oleh tabel - dan tabel ,
6ABH , 3&3&8A8 HBI> H369I1 7A9I 6ABH #
3embuh 6idak 3embuh umlah
batA 0 : :
bat B 5 $
umlah 5 #0 #5
4robabilitas yang lebih ekstrim =
(
5 0)(
10 7)
(
15 7)
=
0,0193ehingga probabilitas signifikansi untuk alternatif duasisi adalah 00'$ 000: 00#' = 0##'
BAB III
PEN%%P
A. KESIMP%/AN
Interval kepercayaan adalah suatu penduga yang diyakini untuk suatu distribusi probabilitas dalam taraf nyata yang kemudian dinotasikan dengan α (alpha) yang selalu dinyatakan dengan presentase. &ntuk kurva normal dengan C = 0.05 ada - macam pengu"ian pada sisi kurva yaitu u"i satu sisi dan u"i dua sisi.
etika sampel ber"umlah besar distribusi poison ataupun multinomial akan men"adi distribusi normal sehingga ada beberapa cara melakukan penaksiran di antaranya adalah menaksir rasio gan"il dan menaksir selisih dari proporsi.
&"i eksak untuk sampel kecil tidak lain adalah u"i eksak isher atau biasa disebut u"i . &"i isher adalah u"i eksak yang diturunkan oleh seorang bernama isher karenanya disebut u"i eksak isher. &"i ini bertu"uan untuk mengu"i signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen atau untuk mengu"i apakah ada perbedaan dua perlakuan yang mungkin dari dua populasi. &"i eksak isher digunakan ketika persyaratan analisis chisOuare untuk tabel silang <
-tidak terpenuhi. 7ata disusun dalam tabel silang (kontingensi) - 2 - . &kuran sampel n @ ,0. riteria &"i ! 6olak >0 "ika p @ C (satu arah) atau p @ CE- (dua