• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN TAHUN 2012"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK RAWAT INAP DI RSUP HAJI ADAM MALIK KOTA MEDAN

TAHUN 2012

Iza Fauziah1, Jemadi2, Hiswani2 1

Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2

Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155

Abstract

Stroke is a circulatory disorders in the brain that cause physical disability greatest of all degenerative diseases. Stroke is divided into two by pathological is ischemic stroke and haemoragic.To know the characteristics of stroke ischemic patients with infark conducted a Research with case series design in RSUP. Haji Adam Malik Medan. Population and sampel was 117 people in 2012 were recorded in hospital medical records. Univariate data were analyzed descriptively while bivariate data were analyzed using Chi-square test, Mann-whitney and Kruskal wallis. Based on the sociodemographic in highest proportion is age group 45-65 years 65,8%, males 57,3%,Moeslem 60,7%, married 97,4%, Senior high school 44,4%, Housewife 38,5%, dan outside the city of Medan 66,7%. Proportion based on the highest treatment status, weak arm and left leg 38,5%,hypertension 38,5%, basal ganglia 39,3%, hemiparesis sinistra 48,7%, not source 94,9%, Askes 52,9%, the average length ofstay 6,57 or 7 days, outpatient expense control 55,6%. There was a significant difference between infark location with location of the paralysis (p=0,000), and the average treatmenttime with condition while returning (p=0,000).Patient who have a history of hypertension to perform the routine control and Health lifestyle. For the medical records department of RSUP. Haji Adam Malik Medan to complete patient data recording such as ethnic..

Keyword : Stroke Ischemic with Infark, Characteristics of patient, RSUP Haji Adam Malik 2012

Pendahuluan

Peningkatan pelayanan di bidang

kesehatan menyebabkan usia harapan hidup semakin meningkat dan sebagai konsekuensi- nya maka masalah kesehatan berupa penyakit stroke, kardiovaskuler dan penyakit degenera- tif lainnya juga akan semakin meningkat dimana akhirnya akan menyebabkan beban ekonomi yang semakin besar. Pada tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67 tahun dan jumlah populasi kelompok usia di atas 60 tahun diperkirakan sebanyak 17 juta jiwa. Menurut perkiraan pada tahun 2020 diproyeksikan usia harapan hidup di Indonesia akan mencapai 71 tahun dan jumlah populasi kelompok usia di atas 60 tahun diperkirakan sebanyak 28 juta jiwa dimana angka ini merupakan peringkat tertinggi keempat setelah RRC,India dan

Amerika Latin.1 Stroke atau serangan otak

(brain attack) di negara-negara industri merupakan penyebab kematian ketiga setelah

penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Disamping itu stroke merupakan penyebab cacat fisik terbesar dari seluruh penyakit

degeneratif, dengan akibat penurunan

produktivitas kerja/sumber daya manusia yang pada akhirnya dapat menjadi beban

sosial baik bagi keluarganya maupun

masyarakat dan negara pada umumnya.2

Data dari World Health Organization (WHO) tahun (2008) jumlah kematian didunia sebanyak 57 juta jiwa dan 6,17 juta jiwa meninggal dunia akibat stroke dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 10,8%.7 Jumlah penderita stroke akan semakin meningkat tiap tahun dan diprediksi dua kali lipat pada tahun 2020.3 Pada tahun (2001), jumlah penderita stroke diseluruh dunia sebanyak 20,5 juta jiwa dan 5,5 juta jiwa diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

tekanan darah tinggi atau hipertensi

(2)

2

dunia.4 Berdasarkan data dari National Heart,

Lung, and Blood Institute (2012) pada tahun 2008 penyakit stroke menjadi penyebab kematian terbesar ke empat di Amerika Serikat dengan jumlah 134.148 orang dengan angka proporsi sebesar 5,4% dari seluruh

jumlah kematian (2,5 juta jiwa orang).5

Prevalensi stroke di Eropa telah diperkirakan mencapai 9,6 juta jiwa, di Amerika terdapat 4,8 juta jiwa dan di Afrika terdapat 1,6 juta jiwa.6,7 Menurut data dari British Heart Foundation (2010) diperoleh angka kematian (mortality rate) pada penderita stroke iskemik sebesar 5/100.000 penduduk dan stroke

haemoragik sebesar 10/100.000 penduduk.8

Prevalensi Stroke di Indonesia mencapai angka 8,3/1000 penduduk Pada kelompok umur 55-64 tahun, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi baik di perkotaan maupun pedesaan di Indonesia. Hal ini terkait erat dengan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan berolahraga. Daerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam (13,6 /1000 penduduk) dan yang terendah adalah Papua (3,8/1000

penduduk).9,10 Berdasarkan penelitian -

penelitian sebelumnya, di Indonesia kejadian stroke iskemik lebih sering ditemukan dibandingkan stroke hemoragik. Dari studi rumah sakit yang dilakukan di Medan pada tahun 2001 terdapat 1263 kasus stroke yang dirawat, terdiri dari 821 stroke iskemik dan 442 stroke hemoragik, di mana meninggal 201 orang (15,91%) terdiri dari 98 (11,93%) stroke iskemik dan 103 (23,30%) stroke

hemoragik.10

Berdasarkan penelitian Marlina (2010) pasien yang dirawat inap di Bagian Neurologi FK USU/RSUP. H. Adam Malik Medan dari Januari 2010 sampai Desember 2010, didapati data jumlah pasien stroke sebanyak 365 orang (58%) dari 628 orang pasien yang dirawat inap di bagian Neurologi. Proporsi untuk stroke iskemik sebanyak 251 orang (69%) dan stroke hemoragik sebanyak 114 orang

(31%).11 Pada tahun 2002 di RSUD. Dr.

Pirngadi Medan, penderita stroke iskemik yang dirawat inap sebanyak 65 penderita dengan CFR 18,4%. Pada tahun 2003 jumlah penderita stroke yang dirawat inap sebanyak

447 penderita dengan CFR 23,4%.12

Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan diketahui bahwa jumlah penderita Stroke Iskemik dengan infark pada tahun 2012 berjumlah 117 orang. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik penderita Stroke Iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012.

Perumusan masalah

Dalam penelitian ini adalah belum diketahui karakteristik penderita Stroke Iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui karakteristik penderita Stroke Iskemik dengan infark yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012

Tujuan khusus

Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap berdasarkan sosiodemografi meliputi umur, agama, jenis kelamin, status perkawinan, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan dan daerah asal. Mengetahui distribusi proporsi penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap berdasarkan status rawatan meliputi keluhan utama, lokasi infark, letak kelumpuhan,sumber biaya, keadaan sewaktu pulang. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark yang rawat inap.

Mengetahui distribusi proporsi letak

kelumpuhan penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan lokasi infark. Mengetahui distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

(3)

3

Manfaat penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan masukan kepada pihak rumah sakit dalam membuat perencanaan pelaksanaan tindakan pen - cegahan dan penanggulangan yang lebih baik lagi bagi penderita stroke iskemik yang infark yang dirawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan.

2. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dan untuk menambah wawasan dan penerapan ilmu yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan di FKM USU Medan.

3. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya dan referensi bagi perpustakaan FKM USU.

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan menggunakan desain case series. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan Mei sampai Pebruari 2014. Populasi penelitian adalah Semua data pasien yang dinyatakan berdasarkan diagnosa dokter sesuai hasil pemeriksaan CT Scan menderita penyakit stroke iskemik dengan infark pada kartu status yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012 yang berjumlah 117 orang. Besar sampel sama dengan besar populasi (total sampling). Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data univariat dianalisis secara deskriptif sedangkan data bivariat dengan chi-square 95% CI.

Hasil dan Pembahasan

Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Sosiodemiografi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Sosiodemiografi Umur f % < 45 tahun 45-65tahun >65 tahun 9 77 31 7,7 65,8 26,5 Jumlah 117 100 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 67 50 57,3 42,7 Jumlah 117 100 Agama Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Hindu 71 8 36 2 60,7 6,8 30,8 1,7 Jumlah 117 100 Status Perkawinan kawin Tidak kawin 114 3 97,4 2,6 Jumlah 117 100 Pendidikan Terakhir Tidak Tamat SD Tamat SD/ sederajat Tamat SMP/ sederajat Tamat SMA/ sederajat Tamat Akademi/ Perguruan Tinggi 2 21 26 52 16 1,7 17,9 22,3 44,4 13,7 Jumlah 117 100 Pekerjaan Tidak bekerja Ibu Rumah Tangga Petani Wiraswasta PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 3 45 11 35 23 2,6 38,5 9,4 29,9 19,6 Jumlah 117 100 Daerah asal Kota Medan Luat Kota Medan

39 78

33,3 66,7

Jumlah 117 100

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa proporsi penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan umur tertinggi

adalah kelompok umur 45-65 tahun sebesar

65,8% dan kelompok umur terendah pada umur < 45 tahun sebesar 7,7%. Berdasarkan jenis kelamin Proporsi tertinggi adalah

laki-laki yaitu sebesar 57,3% sedangkan

perempuan sebesar 42,7%. Berdasarkan agama proporsi tertinggi adalah Islam 60,7% dan terendah adalah Hindu sebesar 1,7%. Berdasarkan status perkawinan Proporsi tertinggi adalah Kawin yaitu sebesar 97,4% sedangkan Tidak kawin sebesar 2,6%.

(4)

4

p=0,000

Berdasarkan pendidikan Proporsi tertinggi adalah Tamat SMA/ sederajat yaitu sebesar 44,4% sedangkan pendidikan terendah Tidak Tamat SD sebesar 1,7%. Berdasarkan pekerjaan Proporsi tertinggi adalah Ibu

Rumah Tangga yaitu sebesar 38,5%

sedangkan pekerjaan terendah Tidak bekerja sebesar 2,6%. Berdasarkan daerah asal Proporsi tertinggi adalah Luar Kota Medan 66,7% sedangkan Kota Medan 33,3%.

Tabel 2. Distribusi Proporsi Penderita Stroke Iskemik dengan Infark Berdasarkan Status Rawatan

Keluhan Utama f (%)

Nyeri kepala mendadak Kesadaran menurun Ganguan gerak dan bicara Lemah lengan dan tungkai kiri Lemah lengan dan tungkai kanan

16 13 8 45 35 13,7 11,1 6,8 38,5 29,9 Jumlah 117 100 Faktor Risiko Hipertensi 45 38,5 Diabetes Melitus Penyakit jantung Pernah Stroke Kebiasaan merokok

Lebih Dari Satu Faktor Resiko Hiperkolesterolemi 15 5 18 4 5 25 12,8 4,3 15,4 3,3 4,3 21,4 Jumlah 117 100 Lokasi Infark Basal Ganglia Occipital Parietal Temporal Frontal 46 22 15 4 30 39,3 18,8 12,8 3,4 25,7 Jumlah 117 100 Letak Kelumpuhan Hemiparesis sinistra Hemiparesis dextra Paraparesis 57 44 16 48,7 37,6 13,7 Jumlah 117 100 Sumber Biaya Umum ASKES Jamkesmas JPKMS JKA SKTM 6 62 13 11 4 21 5,1 52,9 11,1 9,4 3,4 17,9 Jumlah 117 100 Sumber Biaya Biaya Sendiri Bukan biaya sendiri

6 111

5,1 94,9

Jumlah 117 100

Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS 65 23 55,6 19,7 Meninggal 29 24,7 Jumlah 117 100

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa keluhan utama pada penderita stroke

iskemik dengan infark di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012 tertinggi adalah lemah lengan dan tungkai kiri 38,5% dan

terendah kesadaran menurun 6,8%.

Berdasarkan faktor risiko proporsi penderita stroke iskemik dengan infark berdasarkan

tertinggi adalah hipertensi 38,5% dan

terendah kebiasaan merokok 3,4%.

Berdasarkan lokasi Infark Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark tertinggi adalah penderita stroke iskemik dengan infark di basal ganglia 86,4% dan terendah penderita stroke iskemik dengan infark di temporal

3,4%. Berdasarkan Letak kelumpuhan

Proporsi tertinggi adalah hemiparesis sinistra 48,7% dan terendah paraparesis 13,7%. Berdasarkan sumber biaya Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark tertinggi adalah Askes 53,0 % dan terendah JKA 3,4%.

Berdasarkan keadaan sewaktu pulang

Proporsi penderita stroke iskemik dengan infark tertinggi adalah pulang berobat jalan (PBJ) 55,6% dan terendah PAPS 19,7%. Case Fatality Rate (CFR) penderita stroke iskemik dengan infark di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 adalah 24,7%.

Analisis Statistik

Letak Kelumpuhan Berdasarkan Lokasi infark dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Distribusi Proporsi Letak Kelumpuhan Berdasarkan Lokasi Infark Penderita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Lokasi Infark

Letak Kelumpuhan

Total H.Sinistra H.Dextra Para

paresis f % f % f % f %

Anterior 16 53,3 4 13,3 10 33,4 30 100 Posterior 27 39,7 36 52,9 5 7,4 68 100 Lateral 14 73 ,7 4 21,1 1 5,2 19 100

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada penderita yang berlokasi infark di anterior proporsi letak kelumpuhan tertinggi di hemiparesis sinistra 53.3%. Berdasarkan lokasi infark di posterior tertinggi letak

(5)

5

sedangkan lokasi infark di lateral letak kelumpuhan tertinggi di hemiparesis sinistra 73,7%. Berdasarkan uji Chi-square diperoleh nilai p<0,05 yang artinya ada perbedaan

proporsi yang bermakna antara letak

kelumpuhan berdasarkan lokasi infark.

Tabel 4. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Sumber Biaya Penderita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012 Sumber

Biaya

Keadaan Sewaktu Pulang

Total PBJ PAPS Meninggal f % f % f % f % Umum 1 16,7 4 66,7 1 16,6 6 100 Bukan Biaya Sendiri 64 57,7 19 17,1 28 25,2 111 100

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa pada penderita stroke iskemik dengan infark yang sumber biaya umum, proporsi keadaan sewaktu pulang lebih banyak adalah pulang atas permintaan sendiri 66,7% sedangkan yang pulang berobat jalan 16,7% dan meninggal 16,6%. Pada penderita stroke iskemik dengan infark yang bukan sumber biaya sendiri, proporsi keadaan sewaktu pulang lebih banyak adalah pulang berobat jalan 57,7% dan yang meninggal 25,2% sedangkan pulang atas permintaan sendiri 17,1%. CFR berdasarkan sumber biaya lebih besar pada penderita stroke iskemik dengan infark yang bukan biaya sendiri 25,2%

sedangkan biaya sendiri 16,6%. Berdasarkan

uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50,0%) yang memiliki nilai expected count kurang dari 5.

Tabel 5. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya Pende - rita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik MedanTahun 2012

Sumber Biaya Lama Rawatan Rata-rata

f x SD

Umum (biaya sendiri) Bukan Biaya sendiri

6 111 4,83 6,67 2,714 3,909 p=0,241

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark yang sumber biaya sendiri (umum) adalah 4.83 (5 hari) sedangkan lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark dengan bukan

sumber biaya sendiri adalah 6.67 (7 hari).

Berdasarkan hasil uji normalitas

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

diperoleh p<0,05 artinya data lama rawatan tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat dilakukan dengan uji t-test kemudian

dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya.

Tabel 6. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewakt Pulang Penderita stroke iskemik dengan infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

Keadaan Sewaktu Pulang

Lama Rawatan Rata-rata

f x SD PBJ PAPS Meninggal 65 23 29 8,08 5,04 4,41 3,492 3,183 3,766 χ2= 37,263 df= 2 p=0,000

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke iskemik dengan infark dengan pulang berobat jalan 8,08 (8 hari), pulang atas permintaan sendiri 5,04 (5 hari), sedangkan yang meningggal 4,41 (4 hari). Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

a. Proporsi penderita yang menderita

penyakit stroke iskemik dengan infark berdasarkan sosiodemografi tertinggi yaitu pada kelompok umur 45-65 tahun 65,8%, jenis kelamin laki-laki 57,3%, beragama Islam 50,7%, berstatus kawin 97,4, berpekerjaan ibu rumah tangga 38,5%, berpendidikan Tamat SMA/ sederajat, dan daerah asal luar Kota Medan 66,7%.

b. Proporsi penderita yang menderita

penyakit stroke iskemik dengan infark

berdasarkan status rawatan tertinggi

keluhan utama lemah lengan dan tungkai kiri 38,5%, faktor risiko berupa hipertensi 38,5%, melakukan pemeriksaan CT-Scan berlokasi infark basal ganglia 39,3%,

(6)

6

sumber biaya askes 53,0%, dan keadaan sewaktu pulang PBJ 55,6%.

c. Lama rawatan rata-rata penderita yang menderita penyakit stroke iskemik dengan infark bayi 6,57 (7 hari).

d. Terdapat perbedaan yang bermakna antara Letak kelumpuhan berdasarkan Lokasi Infark (p=0,000).

e. Berdasarkan hasil uji statistik, distribusi proporsi antara keadaan sewaktu pulang

dengan sumber biaya tidak dapat

dilakukan.

f. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya (p=0,241).

g. Terdapat perbedaan yang bermakna antara

lama rawatan rata-rata berdasarkan

keadaan sewaktu pulang (p=0,000).

Saran

a. Kepada Masyarakat harus lebih

memperhatikan lagi pola hidup sehat di usia dini sehingga penyakit stroke tidak terjadi dibawah usia harapan hidup.

b. Kepada Penderita yang mempunyai faktor risiko stroke iskemik, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur untuk mencegah terjadinya stroke.

c. Kepada Pihak RSUP Haji Adam Malik untuk mempertahankan pelayanan bagi penderita stroke iskemik dengan infark. d. Kepada pihak rekam medik RSUP Haji

Adam Malik Medan untuk lebih

melengkapai pencatatan data yang ada di rekam medis.

Daftar Pustaka

1. Dikot,Y dkk, 2003. Konsensus

Nasional Pengenalan dan Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensia lainnya. Edisi I. Jakarta.

AsosiasiAlzheimer Indonesia 2. Madiyono,B dkk, 2003. Pencegahan

Stroke dan Serangan

Jantung Pada Usia

Muda.Jakarta : Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia

3. The British Heart Foundation, 2008.

Modelling the Burden of Cardiovascular Disease to

2020.http://www.bhf.org.uk/pl

ugins/PublicationsSearchResul ts/DownloadFile.(Diakses 28 April 2013)

4. Sutrisno, A, 2007. Stroke Sebaiknya

Anda Tahu Sebelum Anda Terserang Stroke. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

5. Susan, BS, 2012. Morbidity and

mortality:2012 chartbook on cardiovascular,lung, and blood disease. National Heart,

Lung, and Blood Institute 6. Hennerici, MG dkk, 2012. Stroke.

Oxford University Press, Hampshire

7. Taylor, F dkk, 2012. Stroke In India

Factsheet. Jurnal SANCD: South Asia Network for Chronic Disease

8. The British Heart Foundation and The Stroke Assocation, 2010.

Stroke Statistics 2009 Editions

9. Raahajeng, E dkk, 2012, Buletin

Jendela Data Info Kesehatan Penyakit Tidak Menular tahun 2009 dan 2010

10. Nasution, D, 2007. Strategi

Pencegahan Stroke Primer.

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Neurologi FK USU. Universitas

Sumatera Utara, Medan.

11. Marlina, Yuli, 2011. Gambaran

Faktor Risiko pada

Penderita Stroke Iskemik di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010. Skripsi

Fakultas Kedokteran USU, Medan

12. Nainggolan, E, 2004. Karakteristik

Penderita Stroke Non Haemoragik Rawat Inap di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun 2003.Skripsi FKM USU

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini, aplikasi yang dibuat mempunyai beberapa kekurangan yaitu belum bisa mengirim gambar ke tempat pengetikan teks dalam program dan kotak dialog yang

Hipotesis atau alternatifnya dirumuskan secara singkat, lugas dan jelas yang dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Dikatakan demikian agar hipotesis dapat diuji atau dijawab

Ayo belajar (tepuk tangan 3 kali) Bila kau ingin cerdas.. Bila kau ingin pintar Ayo

Oleh sebab itu di samping model pembelajaran yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana (Surapranata, 2005: 1)...

Maka dilakukan kajian perhitungan analisis agar limbah cair dapat memberikan keuntungan bagi pabrik dari segi keekonomian, dengan cara menganalisis produksi gas

Riset Keperawatan/ Skripsi/ Karya Ilmiah Akhir Ners dapat ditulis di halaman terakhir

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015

Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada lembaga pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan standar sistem akuntansi yang telah ditetapkan maka penulis