• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. contoh perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. contoh perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Dimana salah satu contoh perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life style), dimana hal ini tak lepas dari pengaruh globalisasi yang kini terjadi. Dalam era globalisasi ini, jumlah merek dan produk yang bersaing dalam pasar menjadi sangat banyak sehingga konsumen memiliki ragam pilihan dan alternatif produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak memilih sesuai yang konsumen inginkan. Dengan adanya persaingan yang terjadi, hal tersebut menuntut para pelaku bisnis untuk mengeluarkan segala kemampuan yang mereka miliki agar dapat bersaing di pasar (Fardiani 2013).

Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan - kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Antari, Dunia, Indrayani 2014).

Meningkat dan menjamurnya bisnis industri di bidang pangan seperti cafe atau tempat nongkrong untuk semua kalangan yang menyediakan minuman dan makanan yang ada di Semarang ini semakin pesat dan membuka peluang bagi mereka yang ingin mencoba berbisnis dengan jangka waktu yang lama.

(2)

Bukan hanya produk yang mereka jual, tempat juga diutamakan untuk meningkatkan dan menarik konsumen agar dapat menikmati produk minuman dan makan di tempat yang sekiranya memadai dengan fasilitas yang lengkap. Contohnya fasilitas yang memadai seperti AC, Music audio, free WIFI, Stopcontact, dan bahkan Sofa. Dengan fasilitas yang disediakan seperti ini para konsumen akan merasa nyaman dalam menikmati menu yang dipesan. Dengan ini semakin membuat para kompetitor meningkatkan kualitas pelayanan dan memperbaiki kekuarang cafe agar para konsumen tidak merasa rugi dengan apa yang meraka beli karna fasilitas dan pelayana sesuai dengan yang dibayar.

Taiwan Tea House adalah salah satu perusahaan dalam bentuk gerai atau Outlate yang menjual produk berupa Bubble tea. Bubble tea itu sendiri adalah minuman yang berbahan dasar teh dengan dikombinasikan berbagai varian rasa serta diberikan topping (isian) berupa Bubble (Pearl), jelly atau sejenisnya. Didirikan di Semarang pada tahun 2014 oleh Wirausahawan muda yaitu Ricky Halim. Dengan konsep yang sederhana namun dapat menciptakan kenyamanan saat menikmati produk Bubble Tea dengan fasilitas yang memuaskan,Taiwan Tea House telah menjadi salah satu cafe Bubble Tea yang sudah mendapat nama pada saat ini sebagai penyedia minuman Bubble Tea. Taiwan Tea House pertama kali membuka gerainya di Semarang 2014 dengan mengambil lokasi di Jalan Moch.Suyudi no.64 Semarang dan sampai sekarang mempunyai cabang 9.

Taiwan Tea House memiliki beberapa menu andalan yang sering dikonsumsi oleh para konsumen, contohnya Original Classic Pearl Milk Tea sebagai best seller penjualan untuk minuman pecinta Milk tea, sedangkan untuk pecinta Chocolate, Taiwan Tea House menyediakan Minuman khas Chocolate

(3)

dari negara Taiwa yaitu Belgian Chocolate sebagai best seller untuk kategori Chocolate drink. Belgian Chocolate memiliki rasa yang pas karena memiliki tingkat kemanisan yang pas dan tingkat kepahitan “Dark Choco” yang seimbang untuk perpaduan minuman. Selain Original Classic Pearl Milk Tea dan Belgian Chocolate, menu yang lain untuk penikmat buah-buahan, Taiwan Tea House mempunyai minuman berbentuk syrup atau concentrac yang mengandung 30% buah asli. Contohnya Kiwi Tea yang masih mengandung biji buah aslinya.

Taiwan Tea House juga menjual varian Topping untuk menambah kenikmatan saat mengonsumsi minum dari Taiwan Tea House. Best seller untuk Topping yang dimiliki oleh Taiwan Tea House yaitu Bubble yang terbuat dari tepung tapioca. Tidak hanya bubble, varian topping lainnya seperti Egg puding, Chocolate puding dan Milk puding juga sangat diminati oleh konsumen Taiwan Tea House. Bagi pecinta topping yang segar dan sedikit berasa asam, Popping Boba, Rainbow Jelly, Nata de Coco juga juga sangat pas untuk dinikmati di menu Fruit Tea Series dan Yakult Series. Ada pula Hantien Jelly yang terbuat dari Rumput Laut Khas negeri Taiwan yang sudah diolah menjadi Jelly yang digemari oleh konsumen Taiwan Tea House..

Pemasaran telah jauh mendalami berbagai hal yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan suatu pengertian bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat suatu keputusan pada waktu membeli sesuatu, tujuan diadakannya pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan (Antari, Dunia, Indrayani 2014).

(4)

Persaingan yang semakin ketat yang ada sekarang ini perusahaan di tuntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan yang mampu mempunyai nilai yang lebih, sehingga berbeda dari produk persaingan, kualitas produk yang menjadi salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas produk ditentukan oleh daya tahan, fungsinya dan kegunaannya, dengan adanya kualitas produk yang baik dan terpercaya maka konsumen akan selalu mengingat produk tersebut (Purwati dan Setiawan 2012).

Selain dari kualitas produk, pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada (Purwati dan Setiawan 2012).

Dari hasil data yang telah disurvey berikut adalah omset yang diperoleh Taiwan Tea House selama Awal didirikan sampai sekarang :

Tabel 1.1

Daftar Omzet Penjualan Tahun 2014 – 2016 Tahun

2014

Juni Rp. 73.300.000 Juni Rp. 57.300.000

Juli Rp. 79.200.000 Juli Rp. 61.200.000

(5)

September Rp. 64.250.000 September Rp. 57.000.000 Oktober Rp. 69.300.000 Oktober Rp. 62.100.000 November Rp. 56.800.000 November Rp. 58.800.000 Desember Rp. 70.350.000 Desember Rp. 68.000.000 Tahun 2015 Januari Rp. 66.500.000 Tahun 2016 Januari Rp.58.900.000 Februari Rp. 62.900.000 Februari Rp. 65.000.000 Maret Rp. 71.400.000 Maret Rp. 66.700.000 April Rp. 59.950.000 April Rp. 59.800.000 Mei Rp. 65.000.000 Mei Rp. 63.300.000

Sumber : Taiwan Tea Houe Pusat Semarang

Kebutuhan konsumen terus meningkat seiring berjalannya waktu, menjadi peluang bisnis. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen sehingga tidak berpindah ke pesaing meski terjadi perubahan. Untuk menghadapi segala ancaman dari pemangku usaha lainnya, perusahaan diharuskan menetapkan dan enerapkan stategi yang tepat dan efektif sebagai modal untuk bersaing dengan kompetitor-kompetior yang ada. Sedangkan perkembangan makanan-minuman yang semakin meningkat inilah yang menimbulkan munculnya inovasi – inovasi, terutama terhadap produk minuman.

Produk minuman sudah mengalami inovasi yang dulu mungkin hanya sekedar taste sekarang dengan perkembangnnya jaman lebih di tuntun ke arah

(6)

kesehatan, tidak hanya enak tetapi juga menyehatakan (Ong dan Sugiharto 2013). Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak. Sekalipun produk tersebut masih dalam batas toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut sebaiknya perlu menjadi catatan untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Kondisi pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas juga memaksa perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produknya agar terhindar dari klaim atau ketidakpuasan pelanggan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

Dari hasil survey yang dilakukan berikut adalah beberapa kompetitor Bubble tea Taiwan Tea House yang berada di wilayah kota Semarang :

Tabel 1.2

Daftar Pesaing Taiwan Tea House di Kota Semarang

No Nama Bubble Tea Alamat

1. Chatime Mall Ciputra Lt.2 Semarang

2. Calais D.I. Panjaitan No. 35 , Semarang.

3. ChaChaMilkTea Kedung mundu no.135 Semarang.

4. Tea Master Mall Semarang Town Square lt.5

(7)

6. Tea Presso Java Super Mall Lt.2 No 201A

Sumber : Survey peneliti

Bagi pembeli, merek bermanfaat untuk menciptakan mutu dan memberi perhatian terhadap produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka. Konsumen beranggapan bahwa merek yang terkenal di pasaran lebih aman dibandingkan dengan merek yang kurang populer dipasaran, karena merek yang populer di pasaran memberikan informasi yang lengkap dibanding dengan merek yang cenderung tertinggal di pasaran. Bagi penjual sendiri, merek merupakan keistimewaan atau ciri khas produk dan akan memberikan perlindungan hukum tersendiri terhadap produk itu. Dengan adanya merek, maka konsumen akan dapat dengan mudah membedakan karakteristik dari masing-masing produk. Para produsen sudah tentu sangat tertarik terhadap keputusan yang dianut oleh seseorang tentang produk dan jasa mereka. Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh keputusan orang terhadap merek tertentu. Selanjutnya keputusan ini membentuk citra terhadap merek dan produk dan orang yang berbuat sesuai keputusannya (Evelin dan Handoyo 2012).

Keputusan pembelian meliputi Pengenalan kebutuhan Dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembelian merasakannya adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal lapar, haus, sex , sehingga naik ketingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Pencarian Informasi seorang Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika

(8)

dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dan berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer dan situs), sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat) dan sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk) (Hariadi dan Martoatmodjo 2013).

Beberapa cabang yang Taiwan Tea House dirikan selama periode 2014 – 2016 yaitu :

Tabel 1.3

Daftar Cabang Taiwan Tea House Tahun 2014 – 2016

Cabang Alamat

Wonodri Jalan Wonodri Sendang Raya 15C, Semarang

Tembalang Jalan Tirto Agung no.56A Tembalang, Semarang

Mall Citraland Mall Citraland Lt.2 (seblah ATM BCA)

Pekalongan Perum Jatayu Residence Ruko A2 jalan Wr. Supratman

Tegal Gajahmada 111, Tegal

Cirebon CSB Mall, Cirebon

(9)

Jakarta Artha Gading Mall

Lampung Mall Boemi Lt. 3 Lampung

Sumber : www.Tawainteahouse.co.id

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini diberi judul “PERANAN KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA

MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TAIWAN TEA HOUSE DI SEMARANG ”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah:

1. Apakah variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Taiwan Tea House di Semarang?

2. Apakah variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Taiwan Tea House di Semarang?

3. Apakah variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Taiwan Tea House di Semarang?

4. Apakah variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Taiwan Tea House di Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya riset kasus Taiwan Tea House pusat Semarang antara lain:

1. Untuk menganalisis peranana kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada Taiwan Tea Huose.

(10)

2. Untuk menganalisis peranan harga terhadap keputusan pembelian pada Taiwan Tea Huose.

3. Untuk menganalisis peranana citra merek terhadap keputusan pembelian pada Taiwan Tea Huose.

4. Untuk menganalisis peranana promosi terhadap keputusan pembelian pada Taiwan Tea Huose.

1.4 Manfaat penelitian 1. Bagi Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu, terutama pada bidang ilmu Manajemen Pemasaran. Dan juga dapet digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

2. Bagi Praktisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimangan konsumen dalam mengevalusasi citra produk Taiwan Tea House melaluai persepsi produk, persepsi terhadap sumber, persepsi terhadap iklan, sikap terhadap merek dan sikap terhadap iklan.

Penelitian ini diharapkan bisa mengetahui apakah kualitas produk, harga produk, citra merek produk, dan cara promosi memperngaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap Bubble tea Taiwan Tea House di Semarang, serta dapat bersaing dengan Bubble tea lainnya.

(11)

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran utuh secara menyeluruh mengenai penulisan penelitian ini, maka penulisan disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang penelitian ini untuk selanjutnya disusun rumusan masalah dan diuraikan tentang tujuan serta manfaat penelitian, kemudian diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis dan analisis penelitian ini. Setelah itu diuraikan dan digambarkan kerangka pemikiran dari penelitian. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, etode pengumpulan data, kerangka berfikir dan hipotesis serta metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, responden yang menjadi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan. BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melakukan penelitian guna mengetahui adakah pengaruh gaya belajar dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) tahap memahami masalah dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui dan

Atrofi papil bukan merupakan penyakit akan tetapi merupakan tanda akan kondisi yang berpotensi serius, keadaan ini merupakan proses akhir dari suatu proses yang terjadi di

“Saya akan membuat karya yang disesuaikan dengan data yang saya ambil secara personal dari kolektor, memprioritaskan pada memori, apa yang harus diikhlaskan atau apa yang

Kelengkapan pengisian berkas rekam medis dapat memudahkan tenaga kesehatan lain dalam memberikan tindakan atau pengobatan pasien, dan dapat dijadikan sebagai

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

[r]

Pembelian barang secara kredit pada Graha Residen Serviced Apartment diawali dengan adanya permintaan pengadaan barang dari berbagai departmen dengan menggunakan