• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN

MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA

JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT

(2)
(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK

KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

JURNAL

OLEH: FATRIANA SALEH NIM. 153 410 035

UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh : Fatriana Saleh, Ruslin W. Badu, Irvin Novita Arifin

ABSTRAK Fatriana Saleh. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Menggambar Bebas Anak Kelompok B Tk Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Gorontalo Kabupaten Gorontalo. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Ruslin W Badu, M.Pd dan

Pembimbing II Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas anak kelompok B Tk Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengeruhi kemampuan menggambar bebas anak kelompok B TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas anak kelompok B TK Cempaka Jaya diantaranya adalah Guru belum maksimal dalam menjalankan

peranannya dalam mengembangkan kemampuan menggambar bebas. Dalam hal ini guru menghadapi beberapa kendala dalam menyediakan media pembelajaran yang berbeda dan bervariasi yang dapat menarik perhatian anak dalam mengembangkan kemampuan menggambar bebas.

Kata Kunci : Kemampuan Menggambar Bebas

_______________________________________ 1

Fatriana saleh ; sebagai peneliti di TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat, 2Dr. Hj Rusalin W Badu M.Pd, 3Irvin Novita Arifin S.Pd M.Pd Sebagai dosen tetap di Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Di Universitas Negeri Gorontalo.

Menggambar bebas adalah jenis kegiatan menggambar yang menekankan ekspresi anak dalam menuangkan ide, emosi, atau perasaannya secara spontanitas dan bersifat individualis. Hal ini di dukung oleh pendapat menurut Yunianti 2011 (dalam widiyastuti 2012:135) salah satu fungsi menggambar bebas yang terpenting bagi anak adalah untuk menyalurkan perasaan, bukan untuk menciptakan keindahan. Menggambar merupakan ekspresi segala sesuatu yang muncul dalam kesadaran anak pada saat itu. Gambar yang diekspresikan bersifat simbolik, bukan tiruan bendanya sendiri secara langsung. Menurut kurikulum 2004, kriteria keberhasilan anak dalam kegiatan menggambar bebas adalah dengan memperhatikan kemampuan rata-rata anak, harus memenuhi media gambar dan anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media atau bahan menjadi suatu karya seni. Dari ungkapan diatas, menjadi nyata bahwa melalui menggabar bebas anak menuangkan pesan, ide dan gagasan ditengah keterbatasan kosa kata yang mereka miliki. Anak senang menggambar sambil

(4)

mengekspresikan dirinya, mereka menggambar untuk memperjelas maksud dan pikiran yang mereka miliki. Sangat disayangkan apabila orang dewasa dalam hal ini Guru dan orang tua menganggap hasil karya gambar anak sebagai karya biasa karena hasil karya gambar anak merupakan hasil karya alami. melalui menggambar bebas, anak belajar

mengungkapkan siapa dirinya, bebas mengungkapkan ide, pikiran dan gagasan, menggambar sesuai dengan caranya sendiri tanpa takut salah hingga anak menghasilkan keunikan-keunikan dirinya, belajar mengenal siapa dirinya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo bahwa kegiatan menggambar bebas masih sulit di terima oleh anak, dimana terdapat setiap anak ketika menggambar tidak mendapatkan kepuasan dalam gambarnya, karena hasil gambar tersebut bukan hasil dari imajinasinya sendiri melainkan hasil imajinasi dari orang tuanya. Hal ini menyebabkan anak malas untuk mengerjakan tugas-tugasnya, jika mereka tidak

ditemani orang tua, atau pengasuhnya, sehingga sebagian anak TK Cempaka Jaya memiliki

kemampuan menggambar bebas yang rendah. Pada kenyataan yang peneliti temui di TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yakni dari 20 orang anak

terdapat 10 orang anak yang belum mampu untuk melakukan kegiatan menggambar bebas. Hal ini di lihat dari anak-anak tersebut : (1) Masih banyak anak yang belum mampu memegang pensilnya. (2) Pada saat kegiatan menggambar anak-anak masih dibantu orang tuanya. (3) Media yang

digunakan untuk kegiatan menggambar kurang menarik sehingga anak bosan, hal ini di duga disebabkan kurangnya pembiasaan guru terhadap kegiatan menggambar bebas pada anak, dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran belum tepat, oleh karena itu anak tidak ada perhatian dan dengan cara guru dalam mengajar. Dari hasil penjelasan tersebut maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini adalah: Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas anak kelompok B TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo?. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas anak kelompok B di TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian tentang pendidikan anak usia dini khususnya berkaitan dengan kemampuan menggambar bebas anak. Secara Praktis yaitu 1. Manfaat Bagi Guru, Bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengelolah proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui desain media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menggambar anak untuk menumbuhkan kemandrian khususnya pada anak kelompok B TK Cempaka Jaya Desa Daenaa

(5)

Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. 2. Manfaat Bagi Anak, Bermanfaat untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak melalui suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga meningkatkan kemampuan seni anak dalam hal menggambar bebas khususnya pada anak kelompok B TK Cempaka Jaya Desa

Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. 3. Manfaat Bagi Peneliti, Dapat menambah pengalaman praktis dalam bidang penelitian mengenai masalah menggambar terutama untuk meningkatkan kemampuan menggambar bagi anak usia dini. 1.

Pengertian Menggambar Menggambar adalah media yang paling ekspresif yang dengan langsung dapat

mengekspresikan gagasan dari dalam diri seorang anak. Kapanpun pensil dan kertas tersedia secara otomatis anak-anak akan menggambar. Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaanperasaannya. dengan kata lain mengambar

merupakan salah satu bentuk bahasa. Menggambar adalah reaksi manusia dan sering kali bersifat alamiah, logika, motorik, dan emosinya dapat tumbuh dan berkembang secara seimbang. Bahkan seorang anak kecil yang membuat coretan-coretan dengan krayon maupun pensil di atas kertas ataupun di dinding rumah, mereka berusaha menggambarkan dan mengekpresikan apa yang mereka rasakan. Secara psikologis menggambar berarti mengungkapkan emosinya dan melatih perkembangan motoriknya, apa yang dirasakan dan dipikir dalam suatu bentuk gambar merupakan suatu apresiasi dan perasaan hati anak. Menggambar juga digunakan sebagai proses pendidikan untuk mengembangkan aspek kognitif, aspek afektif agar memiliki rasa sensitivitas, apresiasi serta mengembangkan motorik yang melatih keterampilan dalam menggunakan media-media dan teknik menggambar yang dikuasai anak (Ching. 2002:5-9.) 2.

Tujuan Dan Manfaat Pengajaran Menggambar pada Anak Pengajaran menggambar (bagian dari aspek seni ) bertujuan supaya anak

mempunyai kemampuan dasar untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media (Depdiknas 2004:25). Adapun tujuan utama menggambar ialah: (1) Mengembangkan

kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan diri; (2)

Mengembangkan daya kreaktivitas; (3) Mengembangkan kemampuan berbahasa; (4) Mengembangkan citra diri anak,

Manfaat menggambar untuk anak adalah : (1.) Pertama, menggambar dalam bentuk apapun merupakan ekspresi dan bagian dari proses kreatif dan imajinatif mereka di masa kecil. Dengan

(6)

menggambar, anak akan belajar mencipta atau berkreasi, menuangkan ide-idenya, serta

memvisualisasikan dan merealisasikan imajinasinya dalam sebuah karya. (2.) Kedua, membantu proses perkembangan aspek kognitif, kecerdasan emosional dan kecerdasan motorik mereka. Menggambar dapat membantu meningkatkan konsentrasi anak, melatih daya ingat, kesabaran, ketelitian dan keuletan anak dalam menghasilkan sesuatu. Selain sebagai bentuk ekspresi,

menggambar juga dapat membantu menyalurkan bentuk-bentuk emosi yang dirasakan anak melalui gambar. Menggambar juga melatih keterampilan dan kemampuan motorik halus anak. Seperti halnya menulis, menggambar dapat melatih gerak tangan untuk menghasilkan tulisan atau bentuk gambar yang lebih baik. (3.) Ketiga, mengasah bakat anak yang bisa berdampak signifikan terhadap kemampuan dan skill mereka di masa depan. Semua anak mungkin suka menggambar dan bisa menggambar, tetapi anak yang berbakat menggambar bisa menghasilkan gambar yang lebih bagus. Karena itu, ketika anak mulai mencorat-coret media yang ditemukannya, simpanlah kata “jangan” dan gantilah dengan memberikan media menggambar yang tepat seperti kertas, buku gambar, atau karton. Biarkan mereka berekspresi, serta berikan pula apresiasi atas gambar yang mereka buat atau mereka warnai. Bakat bisa diminati jika terus dilatih, dibiasakan dan dikembangkan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. (4.) Keempat, menggambar sebagai sebuah stimulus untuk menumbuhkan minat belajar, sekaligus metode pembelajaran dan pendidikan berbasis kreativitas, dengan syarat anak dibiarkan mengekspresikan pikiran dan perasaannya lewat gambar tanpa selalu diberikan objek tiruan. Gambar yang berantakan khas coretan anak lebih

mencerminkan naturalitas dan kreativitas dari pada kehalusan bentuk yang dihasilkan dari meniru objek yang ada.

3.

Tahapan Menggambar Menurut Lowenfeld (dalam Sumanto, 2006:30) Pada rentang usia 3 samapai 6

tahun, anak masuk dalam 2 tahapan tingkat menggambar yaitu: (1) Tahap Coreng Mencoreng Dimulai dari usia 2 tahun dan berakhir di usia 4 tahun. Tahap ini terbagi menjadi tahap tak beraturan, tahap corengan terkendali dan tahap corengan bernama. Pada masa ini anak belum menggambar untuk mengutarakan suatu maksud. Anak hanya ingin membuat sesuatu yang dikemukakannya melalui mencoreng. Setelah mencoreng anak akan merasa senang. Tahap ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk menggambar yang sesungguhnya. Di akhir tahap ini anak mulai memberi nama pada corengannya, mulailah corengan tersebut bermakna sebagai

ungkapan emosi anak. (2) Tahap Prabagan Dimulai dari usia 4 tahun dan berakhir pada usia 7 tahun. Di tahap ini motorik anak sudah lebih berkembang. Ia bisa mengendalikan tangan dan menuangkan imajinasinya dengan lebih baik. Di tahap ini anak menggambar dengan penekanan pada bagian yang aktif dan sering melupakan beberapa bagian. Contoh, jika anak menggambar orang, maka

penekanan dilakukan pada bagian kepala, tangan dan kaki. Sering kali kita melihat anak pada

tahapan ini menggambar orang sebagai satu keutuhan lingkaran dengan mata, tangan dan kaki yang juga menempel pada lingkaran tersebut. Pada tahap ini anak lebih mengutamakan hubungan

gambar dengan objek dari pada hubungan warna dengan objek. Kerap kali kita temukan gambar dengan warna yang tidak sesuai aslinya. Umpama, langit warna merah, jalan warna kuning, dan sebagainya. Objek gambar pun masih dari objek-objek yang ada di sekitarnya, seperti orangtua, binatang peliharaannya, dan lainnya. Maka dari itu, orangtua perlu mengenalkan berbagai hal dan

objek-objek yang dapat dieksplorasi oleh anak untuk dituangkan dalam bentuk gambar. Dapat disimpulkan disini dalam proses belajar menggambar yang mencakup berbagai tema sesuai dengan kurikulum TK bertujuan untuk memenuhi kepentingan perkembangan potensi anak. Tersirat

(7)

Pengertian Meggambar Bebas Menggambar bebas pada hakikatnya sama dengan menggambar yang lain,

namun lebih menekankan pada pengungkapan ekspresi penggambarnya ketika menangkap objek gambar. Hal yang paling penting dalam menggambar bebas adalah media dan objek. Media yang digunakan dalam menggambar bebas dapat berupa satu bahan, aneka bahan maupun campuran, baik kertas, kanvas, karton atau bidang datar lainnya. Sama halnya dengan objek, objek

menggambar bebas amat tidak terbatas. Mulai dari fenomena alam, benda buatan, bangunan, kegiatan sosial, peristiwa penting ataupun objek khayalan (Sachari, 2004: 56). Selanjutnya ada empat teknik dasar menggambar bebas, yaitu: menekankan unsur spontanitas, berekspresi dengan warna dan garis, menuangkan emosi, dan merekam dinamika (Sachari 2004: 57-58).

Kegiatan menggambar bebas dapat dilakukan dengan berbagai media antara lain kapur tulis, pensil warna, krayon, arang dan bahan bahan lainnya. peserta didik mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media atau bahan menjadi suatu karya seni. Indikatornya adalah peserta didik mampu menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan-bahan alam). Menurut Ganda (2011) menggambar bebas pada dasarnya adalah suatu cara untuk membelajarkan siswa agar dapat mencurahkan isi hatinya dalam bentuk karya seni rupa. Menurut Riyanto dan Handoko (2004:10) dikemukakan bahwa, menggambar bebas merupakan salah satu bentuk pendidikan seni yang diberikan pada anak usia dini. Aktivitas menggambar dimaknai untuk membentuk dan

mengembangkan kepribadian anak agar kemampuan logika dan emosinya bertumbuh seimbang. Secara

psikologis anak menggambar berarti mengungkapkan gagasan dan emosinya, apa yang dipikir dan dirasa dalam suatu bentuk yang ada pada gambarnya, juga sebagai proses pendidikan membina aspek kognitif, membina aspek afektif agar memiliki sensivitas, apresiasi, pengalaman estetis serta aspek psikomotoris yang melatih ketrampilan menggunakan media dan teknik gambar sederhana yang dikuasai anak. Menggambar bagi anak adalah bentuk dari hasil pengalaman ekspresi dan imajinasinya yang kreatif, dalam menggambar bentuk ekspresi emosional adalah ungkapan kebebasan dan demokrasi berpikir, berkreasi, bertindak positif. 5.

Manfaat Menggambar bebas Menurut Sulistyo (2005: 5) menggambar bebas dapat bermanfaat sebagai

berikut: (1) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menampilkan, menciptakan, menghasilkan, atau melakukan sesuatu, (2) mendorong ting kat berfikir atau imajinasi yang lebih tinggi dan ketrampilan pemecahan masalah, (3) memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna, (4) menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. 6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Menggambar Bebas Anak Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru dan orang tua selalu mengharapkan agar siswanya dapat memperoleh hasil yang sebaik-baiknya,. namun dalam kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar

sebagaimana yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena siswa sering mengalami kesulitan belajar yaitu adanya faktor internal dan faktor eksternal, dimana kedua faktor tersebut saling pengaruh mempengaruhi. Bila kemampuan menggambar bebas seorang anak tidak sesuai dengan tahapan usianya, tak perlu kita langsung berkesimpulan bahwa ia mengalami keterlambatan ataupun

ketidakmampuan dalam menggambar. Berikut faktor yang memengaruhi kemampuan menggambar bebas seorang anak, antara lain: A. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari diri pribadi manusia itu sendiri yang membawa pengaruh terhadap hasil belajar. Adapun faktor yang memengaruhi kemampuan menggambar bebas seorang anak, antara lain:

(8)

a. Minat Pada umumnya minat yang tinggi akan menghasilkan kemampuan belajar yang tinggi pula, artinya bila siswa belajar dengan penuh minat akan membantu pemusatan pikiran dan kegembiraan dalam belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (dalam Zufrida:2012) adalah sebagai berikut : “Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai

beberapa tujuan yang dianggap penting dan bila siswa melihat banyak hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat untuk

mempelajarinya. B. Faktor Eksternal Menurut Slameto (dalam Zufrida:2012) Faktor eksternal adalah hal-hal atau situasi dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi kemampuan anak. Adapun Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar seseorang yaitu : faktor Guru dan faktor orang tua. METODE PENELITIAN Peneliti melakukan penelitian di TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Lokasi ini sesuai dengan tujuan penelitian mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas pada anak kelompok B. Adapun subjek yang diteliti adalah Guru, Kepala Sekolah, dan Orang Tua. Penelitian ini

menggunakan jenis dan pendekatan deskriptif kualitatif. Kehadiran Peneliti bertindak mengumpul data dan pengamatan partisipan. Data dalam penelitian ini berupa data deskriptif kualitatif yakni faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas pada anak kelompok B Tk Cempka Jaya Desa daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber data primer yakni : Guru, Kepala sekolah, dan Orang Tua kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. 2. Sumber sekunder, yakni : buku, referensi yang menunjang jalannya kegiatan penelitian. Prosedur Pengumpulan Data yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Analisis Data,

Data yang di peroleh dari penelitian ini akan dianalisis secara sederhana. Tahap-tahap penelitian ini dibagi dalam delapan tahapan yakni: 1. Mengadakan peninjauan awal untuk mengetahui

permasalahan yang ada, 2. Membuat rumusan masalah mengacu pada permasalahan yang

ditemukan dilapangan, 3. Menyiapkan kisi-kisi instrumen, 4. Menyiapkan pedoman wawancara dan observasi 5. Mengadakan observasi dan wawancara 6. Menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi dan wawancara, 7. Membuat laporan akhir penelitian. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

menggambar bebas anak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal berkaitan dengan minat sedangkan faktor eksternal, dalam hal ini faktor eksternal yaitu Guru dan Orang Tua. Guru Berperan penting dalam menyediakan metode pengjaran dan menyediakan fasilitas dalam kegiatan menggambar bebas. Sedangkan Orang Tua berperan penting pada pola asuh seperti memberikan memotivasi dan menyediakan fasilitas atau segala kebutuhan anak dalam melakukan kegiatan menggambar bebas. Setiap anak memiliki bakat, minat, dan prestasi yang berbeda-beda, dalam kegiatan Menggambar bebas anak mampu mengekspresikan ide-ide yang dilihatnya kemudian

mengungkapkan dalam goresan-goresan sebelum mereka dapat

mengungkapkannya dengan kata-kata. Hal tersebutlah yang dimaksud dengan proses

(9)

merupakan suatu proses berkomunikasi secara visual. Banyak orang yang melihat gambar anak hanya selintas lalu, melihat gambar anak-anak hanya coretan-coretan tidak bermakna dengan bentuk-bentuk yang tidak sempurna. anak menggambar sesuka hatinya untuk mengembangkan kemampuan motorik dan imajinasinya. Menggambar tentunya terkait dengan perkembangan motorik kasar dan halus seorang anak. Selain itu, menggambar dapat meningkatkan kemampuan otak kanan anak, oleh sebab itu, pemahaman guru dan orang tua harus di permantap

karena proses belajar sangat penting bagi anak dalam mengembangkan kemampuan anak.

PEMBAHASAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Menggambar Bebas Anak Kelompok B TK Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dari hasil

penelitian di temukan bahwa Guru telah menjalankan perannya sebagai pendidik, dimana guru tersebut telah mengoptimalkan kegiatan belajar dalam memberikan bimbingan dan pengajaran kepada anak khususnya dalam menyediakan media dan metode pengajaran yang tepat dalam mengajar, agar dapat di terima oleh anak didik dengan baik. Namun, dalam pelaksanaannya masih ada kendala-kendala yang di hadapi guru dalam menjalankan perananya dalam proses pembelajaran yakni: kesiapan guru dalam proses belajar mengajar. Dimana dalam menyediakan media

pembelajaran guru kurang kreatif dalam membuat media pembelajaran yang berbeda dan bervariasi yang

dapat menarik minat belajar anak. Dengan demikian dapat

dikatakan, bahwa anak yang kurang berminat dalam melakukukan kegiatan menggambar bebas sangat di tentukan oleh guru dalam mengarahkan anak agar mau melakukanya dengan baik. selain itu juga guru harus membimbing, mengawasi dan memberikan contoh yang baik kepada anak dalam menggambar bebas. Dari hasil penelitian juga menunjukan bahwa peran orang tua sangat

berpengruh terhadap kemampuan menggambar bebas anak. Sebagai orang tua harus dapat

mendukung, mengarahkan, membimbing, dan menyediakan semua kebuthan sekolah, sehingga anak dapat melakukan kegiatan menggambar bebas sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu di berikan penegasan untuk di perhatikan oleh Guru dan Orang Tua dalam mengembangkan kemampuan menggambar bebas anak kelompok B Tk Cempaka Jaya Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yaitu: 1) Kurangnya

dorongan dari pendidik untuk anak beraktivitas,

mengeksplorasi alam sekitar dan menuangkan imajinasinya ke dalam gambar.

2) Metode pengajaran yang diterapkan justru menghambat kreativitas anak. Salah satunya dengan cara selalu memberikan contoh gambar dan warna yang baku untuk diikuti oleh anak. Hal ini membuat anak tak bisa mengekspresikan apa yang dipikirkannya secara bebas. Padahal tentunya tiap anak memiliki cara berekspresi yang beda. 3) Berikan dorongan kepada anak untuk

(10)

sehingga anak merasa mendapat dukungan. Selama mendampingi anak hindari mencampuri cara berekpresinya dengan memberi instruksi ini atau itu. 5) Biarkan anak menceritakan apa yang digambarnya. Jangan mengkritiknya. 6) Berikan pujian dan motivasi kepada anak akan hasil karyanya. 7) Jangan selalu memberikan buku mewarnai. Sebaiknya, berikan kertas kosong untuk anak menggambar sesuai dengan “sidik jarinya”. Sediakan bahan dan alat yang diperlukan supaya anak dapat bereksplorasi secara luas. Jangan hanya dengan pensil warna saja, tapi sediakan juga bahan lain seperti krayon, cat air, cat akrilik, spidol, kapur, dan arang sekalipun. 8) Biarkan anak menggambar sesuai dengan perkembangannya. Tak perlu dikoreksi. Dengan demikian kritik guru, orang tua maupun orang-orang di sekitarnya terhadap hasil karya anak dapat membuat hatinya terluka, merasa gagal, dan malu melakukan aktivitas menggambarnya kembali. Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menggambar bebas anak yaitu: faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal. Yang termasuk dalam faktor internal yaitu: bakat, minat, dan prestasi. Sedangkan pada faktor eksternal

terdiri dari: faktor guru (motivasi, metode

pengajaran, sarana). Faktor orang tua ( mendukung, memotivasi dan sarana).

SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Dari uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menggambar bebas anak kelompok B Tk Cempaka Jaya Desa Daenaa kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo sangat mempengaruhi kegiatan menggambar bebas anak. Dimana telah di jelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa terdapat dua faktor yaitu: faktor internal diantaranya terdapat dalam diri anak yaitu minat (respon anak, dan pembiasaan pada anak) sedangkan

dan faktor eksternal diantaranya faktor Guru (metode pengajaran,

penyediaan fasilitas dan kendala-kendala) dan faktor Orang Tua diantaranya pola asuh (pembiasaan dan pengawasan). Dari kedua faktor tersebut guru dan orang tua mengalami beberapa kendala diantaranya kesiapan guru dalam menyediakan media pengajaran yang berbeda dan bervariasi untuk dapat menarik perhatian anak dalam menggambar bebas. Serta upaya orang tua dalam memberikan pembiasaan dan pengawasa n pada anak, agar anak bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah manupun di rumah, khususnya dalam kegiatan menggambar bebas. SARAN Dari hasil penelitian yang di jelaskan sebelumnya, maka ada beberapa saran yang dapat di ajukan yaitu: 1. Dalam mengembangkan kemampuan menggambar anak pendidik bisa memberikan kegiatan lain yang lebih bervariasi sehingga anak berkreasi sesuai dengan imajinasinya dan

kemampuan anak berkembang dengan optimal. 2. Pengembangan kemampuan menggambar anak dilakukan dengan media dan sarana yang lebih bervariasi dan dikemas melalui kegiatan yang menyenangkan sehingga anak-anak lebih termotivasi dan menikmati dunia bermainnya.

3. Diharapkan kepada orang tua agar dapat mendukung, memotivasi, dan memenuhi segala kebutuhan anak. Agar anak

dapat mengembangkan

kegiatan menggambar bebas. DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis D. K. 2002. Menggambar suatu proses kreatif. Jakarta: Erlangga Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kaldera Pustaka Nusantara. Ganda Prawira, Nanang. 2011. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Seni

Rupa.(Online) http://availableatfile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR_PEND.../ ModulMGP.pdf. diakses 08/04/14) Pamadhi Hajar. Evan Sukardi S. 2008. Seni Ketrampilan Anak. Jakarta : Universitas

(11)

Terbuka. Riyanto, Theo dan Handko, Martin. 2004. Pendidikan Anak Usia Dini : Tuntunan Psikologis dan Paedagogis Bagi Pendidikan dan Orang Tua. Jakarta : PT. Gramedia Widya Sarana Indonesia Sachari, Agus. 2004. Seni Rupa Desain SMA. Jakarta: Erlangga . Sumanto. 2005. Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Dirjen Dikti Widiyastuti, Endang. 2012. Peningkatan Kemampuan Menggambar Bebas Siswa B1 Melalui Strategi Pembelajaran Pemberian Motivasi. Universitas Negeri Surabaya, Jl. Ketintang, Surabaya Zufrida, Vella.2012. Peningkatan hasil belajar Menggambar ekspresi Melalui metode ekspresi bebas Pada siswa kelas ii sd negeri 02 pesucen Kabupaten pemalang.(Online) http://www.adobe.com/go/ipmreaderepdf2/1402408278.pdf. diakses 03/05/14

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan melibatkan 15 peserta yang terdiri dari pengurus LPD dari 2 desa yakni desa Bonyoh dan Desa Bayung Gede serta beberapa kelihan banjar dinas.. Kegiatan ini

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Persamaan tersebut berfungsi untuk me- nentukan rentang waktu pengadukan yang diperlukan untuk membuat sabun cair pada alat yang sama, yaitu reaktor berpengaduk dengan

Budiana Setiawan hadir melalui artikel yang membahas tentang kreativitas dan inovasi yang dila kukan oleh kalangan gerenasi muda terhadap kesenian tradisional dengan mengambil lokasi

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang