HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif
Kuesioner disebarkan pada tanggal 5 Juni 2002 dalam periode 2 minggu langsung kepada 60 responden di kawasan Pelabuhan Laut Tanjung Priok (bagian terminal peti kemas). Dengan demikian, hasil kuesioner bisa langsung diperoleh dan seluruhnya kembali. Dari 60 kuesioner yang kembali, 9 kuesioner dinyatakan tidak sah karena tidak diisi dengan lengkap (15%). Sisanya, yaitu sebesar 51 kuesioner (85%) terisi lengkap dan dapat dianalisis.
Dari 51 responden yang mengisi kuesioner secara lengkap, jumlah responden pria adalah sebanyak 39 orang dan responden wanita adalah sebanyak 12 orang. Perbandingan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini. Wanita 24% Pria Wanita Pria 76% Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden
Sedangkan berdasarkan jabatannya, dari 51 orang responden tersebut seluruhnya merupakan staff yang bertugas untuk memasukkan, memroses, dan meneruskan data. Jadi, responden yang disurvei adalah petugas yang terlibat langsung dalam pengurusan dokumen.
Data yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk seluruh variabel X yang menggambarkan kinerja sistem EDI adalah sebesar 3,46 dengan skala dari 1 sampai dengan 5, yang berarti berada antara posisi 3 (sedang) dan 4 (baik) dengan kecenderungan ke arah sedang. Untuk selengkapnya, nilai rata-rata untuk setiap variabel X dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.2.
Tabel 4.1 Nilai Rata-rata Variabel X
Faktor X Nilai Ratio terhadap
Rata-rata nilai maksimum
Ketersebaran Jaringan EDI (X1) 3,13 62,6%
Kecukupan Perangkat Keras (X2) 3,53 70,6%
Keandalan Perangkat Keras (X3) 3,66 73,2%
Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak (X4) 3,76 75,2%
Pemeliharaan Perangkat Lunak (X5) 3,59 71,8%
Dokumentasi (X6) 3,44 68,8%
Ketanggapan Sistem EDI (X7) 3,60 72%
Format Data (X8) 3,50 70% Keakuratan Data (X9) 3,37 67,4% Kelengkapan Data (X10) 3,26 65,2% Keamanan Data (X11) 3,29 65,8% Ketepatan Waktu (X12) 3,42 68,4 Rata-rata Keseluruhan 3,46 69,2%
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 Gambar 4.2 Nilai Rata-rata untuk Setiap Variabel X
Untuk variabel Y, data yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk variabel Y yang menggambarkan kepuasan pemakai sistem EDI adalah 3,32 dengan skala dari 1 sampai dengan 5 (dari sangat tidak puas sampai dengan sangat puas), yang berarti berada antara posisi netral dan puas (cenderung netral).
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam bagian ini, akan disajikan hasil analisis validitas dan reliabilitas dari seluruh variabel (faktor) yang digunakan dalam penelitian ini. Validitas dan reliabilitas diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach yang tersedia dalam perangkat lunak SPSS. Caranya adalah dengan menganalisis butir-butir dalam suatu variabel dengan menggunakan tabel Alpha Cronbach yang dihasilkan oleh SPSS versi 10.05.
Data yang diperoleh melalui penelitian dinyatakan valid jika nilai r lebih besar daripada 0,3. Sedangkan data yang diperoleh melalui penelitian dinyatakan andal (reliable), jika nilai r (alpha) dari variabel yang diuji lebih besar daripada 0,7. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran One Shot, karena survei hanya dilakukan satu kali.
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Ketersebaran Jaringan EDI. Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) untuk setiap
butir pada variabel ketersebaran jaringan EDI dapat dilihat pada tabel 4.2. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini adalah 0,7876 (lebih besar daripada 0,7), sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.2 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Ketersebaran Jaringan EDI
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
ND1_k 0,5190 0,7623 Valid
ND2_k 0,5710 0,7469 Valid
ND3_k 0,5498 0,7536 Valid
ND4_k 0,6342 0,7240 Valid
ND5_k 0,5631 0,7502 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7876 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 5; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Kecukupan Perangkat Keras. Nilai r untuk setiap butir pada variabel kecukupan
perangkat keras dapat dilihat pada tabel 4.3. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel
ini adalah 0,8067 (lebih besar daripada 0,7), sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.3 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kecukupan Perangkat Keras
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
HA1_k 0,7067 0,7157 Valid
HA2_k 0,6876 0,7261 Valid
HA3_k 0,7136 0,7105 Valid
HA4_k 0,4096 0,8426 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,8067 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Keandalan Perangkat Keras. Nilai r untuk setiap butir pada variabel keandalan
perangkat keras dapat dilihat pada tabel 4.4. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini adalah 0,7, sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.4 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keandalan Perangkat Keras
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
HR1_k 0,5163 0,6013 Valid
HR2_k 0,5436 0,6265 Valid
HR3_k 0,5243 0,5959 Valid
HR4_k 0,4068 0,6851 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7000 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak. Nilai r untuk setiap butir pada variabel
kemudahan penggunaan perangkat lunak dapat dilihat pada tabel 4.5. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa EU5_k tidak valid.
Tabel 4.5 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
EU1_k 0,6342 0,6414 Valid
EU2_k 0,5248 0,6782 Valid
EU3_k 0,6192 0,6365 Valid
EU4_k 0,5384 0,6695 Valid
EU5_k 0,2408 0,7951 Tak Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7332 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 5; α = 0.05
Dengan membuang butir EU5_k, nilai r untuk setiap butir dalam variabel tersebut meningkat, sehingga semua butir menjadi valid, seperti yang terlihat pada tabel 4.6. Koefisien reliabilitas (Alpha) untuk variabel ini berubah menjadi 0,7951. Jadi, semua butir dalam variabel ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Tabel 4.6 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak
Setelah Butir EU5_k Dibuang
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
EU1_k 0,6203 0,7394 Valid
EU2_k 0,5856 0,7544 Valid
EU3_k 0,6168 0,7393 Valid
EU4_k 0,6105 0,7431 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7951 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Pemeliharaan Perangkat Lunak. Nilai r untuk setiap butir pada variabel pemeliharaan
perangkat lunak dapat dilihat pada tabel 4.7. Ternyata butir SM1_k tidak valid, karena nilai r untuk butir ini kurang dari 0,3.
.
Tabel 4.7 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Pemeliharaan Perangkat Lunak
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
SM1_k 0,0834 0,8237 Tak Valid
SM2_k 0,6514 0,6003 Valid
SM3_k 0,5047 0,6675 Valid
SM4_k 0,6304 0,6214 Valid
SM5_k 0,6410 0,6030 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7217 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 5; α = 0.05
Dengan membuang butir SM1_k, nilai r untuk setiap butir dalam variabel tersebut meningkat, sehingga semua butir menjadi valid, seperti yang terlihat pada tabel 4.8. Koefisien reliabilitas (Alpha) untuk variabel ini berubah menjadi 0,8237. Jadi, semua butir dalam variabel ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Tabel 4.8 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Pemeliharaan Perangkat Lunak
Setelah Butir SM1_k Dibuang
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
SM2_k 0,7278 0,7387 Valid
SM3_k 0,5115 0,8343 Valid
SM4_k 0,6513 0,7783 Valid
SM5_k 0,7169 0,7448 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,8237 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Dokumentasi. Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) untuk setiap butir pada
variabel dokumentasi dapat dilihat pada tabel 4.9. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini adalah 0,7697 (lebih besar daripada 0,7), sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.9 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Dokumentasi
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DO1_k 0,5845 0,7093 Valid
DO2_k 0,6552 0,6692 Valid
DO3_k 0,5448 0,7289 Valid
DO4_k 0,5083 0,7494 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7697 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Ketanggapan Sistem EDI. Nilai r untuk setiap butir pada variabel ketanggapan sistem
EDI dapat dilihat pada tabel 4.10. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3, sehingga semua butir dalam variabel ini dinyatakan valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini adalah sebesar 0,7617 (lebih besar daripada 0,7) sehingga dapat dinyatakan reliabel. Jadi, semua butir dalam variabel ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Tabel 4.10 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Ketanggapan Sistem EDI
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
SR1_k 0,6882 0,5664 Valid
SR2_k 0,7370 0,4990 Valid
SR3_k 0,4094 0,8558 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7617 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 3; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Format Data. Nilai r untuk setiap butir pada variabel format data dapat dilihat pada
tabel 4.11. Ternyata butir DF4_k tidak valid, karena nilai r untuk butir ini kurang dari 0,3 (yakni 0,2711).
Tabel 4.11 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Format Data
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DF1_k 0,6443 0,7154 Valid
DF2_k 0,6047 0,7242 Valid
DF3_k 0,7138 0,6838 Valid
DF4_k 0,2711 0,8516 Tak Valid
DF5_k 0,6542 0,7081 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7803 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 5; α = 0.05
Dengan membuang butir DF4_k, nilai r untuk setiap butir dalam variabel tersebut meningkat, sehingga semua butir menjadi valid, seperti yang terlihat pada tabel 4.12. Koefisien reliabilitas (Alpha) untuk variabel ini juga meningkat menjadi 0,8516. Jadi, semua butir dalam variabel ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Tabel 4.12 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Format Data
Setelah Butir DF4_k Dibuang
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DF1_k 0,6742 0,8196 Valid
DF2_k 0,6702 0,8205 Valid
DF3_k 0,6609 0,8266 Valid
DF5_k 0,7700 0,7776 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,8516 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Keakuratan Data. Nilai r untuk setiap butir pada variabel keakuratan data dapat
dilihat pada tabel 4.13. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3, sehingga semua butir dalam variabel ini dinyatakan valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini adalah sebesar 0,8351 (lebih besar daripada 0,7) sehingga dapat dinyatakan reliabel. Jadi, semua butir dalam variabel ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Tabel 4.13 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keakuratan Data
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DA1_k 0,6727 0,7890 Valid
DA2_k 0,6915 0,7799 Valid
DA3_k 0,7002 0,7756 Valid
DA4_k 0,6012 0,8187 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,8351 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Kelengkapan Data. Nilai r untuk setiap butir pada variabel kelengkapan data dapat
dilihat pada tabel 4.14. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini lebih dari 0,7, sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.14 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kelengkapan Data
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DC1_k 0,5473 0,7628 Valid
DC2_k 0,6131 0,6743 Valid
DC3_k 0,6566 0,6307 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7669 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 3; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Keamanan Data. Nilai r untuk setiap butir pada variabel keamanan data dapat dilihat
pada tabel 4.15. Ternyata butir DS3_k tidak valid, karena nilai r untuk butir ini kurang dari 0,3 (yakni 0,2712).
Tabel 4.15 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keamanan Data
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DS1_k 0,6654 0,6345 Valid
DS2_k 0,5378 0,6880 Valid
DS3_k 0,2712 0,7939 Tak Valid
DS4_k 0,5634 0,6796 Valid
DS5_k 0,5595 0,6834 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7439 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 5; α = 0.05
Dengan membuang butir DS3_k, nilai r untuk setiap butir dalam variabel tersebut meningkat, sehingga semua butir menjadi valid, seperti yang terlihat pada tabel 4.16. Koefisien reliabilitas (Alpha) untuk variabel ini berubah menjadi 0,7939. Jadi, semua butir dalam variabel ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Tabel 4.16 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keamanan Data Setelah Butir DS3_k Dibuang
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
DS1_k 0,6767 0,7045 Valid
DS2_k 0,5641 0,7626 Valid
DS4_k 0,6278 0,7313 Valid
DS5_k 0,5543 0,7667 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7939 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Ketepatan Waktu. Nilai r untuk setiap butir pada variabel ketepatan waktu dapat
dilihat pada tabel 4.17. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini lebih dari 0,7, sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.17 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Ketepatan Waktu
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
TL1_k 0,6037 0,6510 Valid
TL2_k 0,5597 0,6812 Valid
TL3_k 0,5204 0,6991 Valid
TL4_k 0,4897 0,7198 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,7463 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
Berikut ini akan diuji validitas dan reliabilitas untuk butir-butir variabel
Kepuasan Pemakai Sistem EDI. Nilai r untuk setiap butir pada variabel kepuasan
pemakai sistem EDI dapat dilihat pada tabel 4.18. Karena nilai r untuk setiap butir pada variabel ini adalah lebih dari 0,3 dan juga koefisien reliabilitas (alpha) dari variabel ini adalah 0,9059 (lebih besar daripada 0,7), sehingga dapat dinyatakan bahwa semua butir dalam variabel ini adalah valid dan reliabel.
Tabel 4.18 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kepuasan Pemakai Sistem EDI
Instruments Corrected Item-Total Alpha if Item Validity Correlation Deleted (r-value > 0.3)
PUAS1 0,5287 0,9052 Valid PUAS2 0,7309 0,8927 Valid PUAS3 0,6221 0,9000 Valid PUAS4 0,5798 0,9016 Valid PUAS5 0,6762 0,8958 Valid PUAS6 0,7438 0,8918 Valid PUAS7 0,7300 0,8924 Valid PUAS8 0,6872 0,8950 Valid PUAS9 0,7344 0,8922 Valid PUAS10 0,6345 0,8983 Valid
Reliability Coefficients: Alpha = 0,9059 Catatan : n (sampel) = 51; Jumlah butir = 4; α = 0.05
4.3 Analisis Regresi Ganda
4.3.1 Hasil Regresi GandaDari analisis regresi ganda ini akan dilihat bagaimana variabel ketersebaran jaringan EDI (X1), kecukupan perangkat keras (X2), keandalan perangkat keras (X3), kemudahan penggunaan perangkat lunak (X4), pemeliharaan perangkat lunak (X5), dokumentasi (X6), ketanggapan sistem (X7), format data (X8), keakuratan data (X9),
kelengkapan data (X10), keamanan data (X11), dan ketepatan waktu (X12) mempengaruhi kepuasan pemakai sistem EDI (Y). Data untuk analisis ini diperoleh dari kuesioner yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran B, yang menyangkut kinerja sistem EDI dan kepuasan pemakai sistem EDI.
Analisis regresi ganda ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 10.05 dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran C. Adapun hasil analisis ini adalah sebagai berikut: 6 5 4 3 2 1 0,275X 0,422X 0,630X 0,013X 0,001X X 516 , 0 615 , 1 Y=− + − + + + + 12 11 10 9 8 7 0,346X 0,022X 0,459X 0,014X 0,520X X 199 , 0 + + + + + −
4.3.2 Uji Hipotesis ke-1
Untuk menguji faktor-faktor mana saja dari ke-12 faktor tersebut di atas yang memepengaruhi secara signifikan kepuasan pemakai sistem EDI, dilakukan pengujian hipotesis untuk membuktikan variabel-variabel mana saja yang secara signifikan memiliki koefisien tidak sama dengan nol (β≠0). Jika terbukti bahwa β , maka variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI. Sebaliknya, jika , maka variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
0 ≠
0 = β
Sebelumnya perlu dilakukan pengujian terhadap keseluruhan koefisien yang terdapat pada masing-masing variabel bebas, apakah di antara ke-12 variabel tersebut semuanya memiliki β = 0 atau tidak. Jika semua variabel memiliki β = 0, maka pengujian ini tidak dapat dilanjutkan. Adapun hipotesis dari uji β ini adalah:
0 ...
:
H0 β1 =β2 =β3 = =βi =
:
H1 Tidak semua populasi sama / ada minimal βi ≠0
Dari uji ANOVA atau uji F diperoleh bahwa nilai F hitung adalah sebesar 26,246 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi berada di bawah 0,05, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa paling sedikit ada salah satu dari ke-12 variabel bebas yang diuji secara signifikan mempengaruhi kepuasan pemakai sistem EDI.
Setelah melewati uji ANOVA ini, dilakukan uji t individual untuk menguji apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel mendekati nol atau tidak. Hasil dari uji t individual ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.19 Tabel Uji t Individual untuk Setiap Faktor Kepuasan Pemakai terhadap Kinerja Sistem EDI
Variabel bi (Keofisien
Regresi) Sbi (Standard Error) hitung Nilai t Sign. p value
Ketersebaran jaringan EDI (X1) 0,516 0,236 2,184 0,035
Kecukupan perangkat keras (X2) -0,275 0,195 -1,414 0,165
Keandalan perangkat keras (X3) 0,422 0,186 2,261 0,030
Kemudahan penggunaan perangkat
lunak (X4) 0,630 0,289 2,182 0,035
Pemeliharaan perangkat lunak (X5) 0,013 0,156 0,086 0,932
Dokumentasi (X6) 0,001 0,191 0,008 0,994 Ketanggapan sistem (X7) -0,199 0,215 -0,927 0,360 Format data (X8) 0,346 0,164 2,110 0,042 Keakuratan data (X9) 0,022 0,161 0,139 0,890 Kelengkapan data (X10) 0,459 0,218 2,107 0,042 Keamanan data (X11) 0,014 0,148 0,095 0,925 Ketepatan waktu (X12) 0,520 0,253 2,054 0,047
Adapun hasil uji hipotesis tentang koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut:
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ketersebaran jaringan EDI (β1 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh ketersebaran jaringan EDI (β1 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β1 adalah: t = 2,184 (lihat tabel). Sedangkan, nilai t tabel untuk tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 50 adalah sebesar . Karena nilai t hitung > 2,01 dan nilai signifikansi (p) = 0,035 (kurang dari 0,05), dapat disimpulkan bahwa H
01 , 2 ±
1 diterima, sehingga β . Jadi, variabel ini berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
0 1 ≠
b. Kecukupan Perangkat Keras (X2)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kecukupan perangkat keras (β2 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh kecukupan perangkat keras (β2 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β2 adalah: t = -1,414 (lihat tabel). Karena nilai t hitung terletak di antara ± 2,01 dan nilai p = 0,165 (>0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, sehingga β2 =0. Jadi, variabel kecukupan perangkat keras tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
c. Keandalan Perangkat Keras (X3)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh keandalan perangkat keras (β3 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh keandalan perangkat keras (β3 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = 2,261 (lihat tabel). Karena nilai t hitung 3
> 2,01 dan nilai p = 0,03 (<0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga . Jadi, variabel keandalan perangkat keras berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
0 3 ≠ β
d. Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak (X4)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kemudahan penggunaan perangkat lunak (β4 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh kemudahan penggunaan perangkat lunak (β4 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β4 adalah: t = 2,182. Karena nilai t hitung > 2,01 dan
p = 0,035 (<0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga β4 ≠0. Jadi, variabel ini berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem. e. Pemeliharaan Perangkat Lunak (X5)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh pemeliharaan perangkat lunak (β5 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh pemeliharaan perangkat lunak (β5 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = 0,086 (lihat tabel). Karena nilai t hitung 5
H1 ditolak, sehingga β5 =0. Jadi, variabel pemeliharaan perangkat lunak
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
0 = 0 ≠ 6 0 6 = 7 = 7 ≠ 7 ± f. Dokumentasi (X6)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh dokumentasi (β6 ).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh dokumentasi (β6 ).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = 0,008 (lihat tabel). Karena nilai t hitung terletak di antara 2,01 dan nilai p = 0,994 (>0,05), dapat disimpulkan bahwa H
±
1 ditolak, sehingga β . Jadi, variabel dokumentasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI. g. Ketanggapan Sistem (X7)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ketanggapan sistem (β 0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh ketanggapan sistem (β 0).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = -0,927 (lihat tabel). Karena nilai t hitung terletak di antara 2,01 dan nilai p = 0,36 (>0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, sehingga β7 =0. Jadi, variabel ketanggapan sistem EDI
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI. h. Format Data (X8)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh format data (β8 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh format data (β8 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = 2,110 (lihat tabel). Karena nilai t hitung 8
> 2,01 dan nilai p = 0,042 (<0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga . Jadi, variabel format data berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
0 8 ≠ β
i. Keakuratan Data (X9)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh keakuratan data (β9 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh keakuratan data (β9 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = 0,139 (lihat tabel). Karena nilai t hitung 9
terletak di antara ± 2,01 dan nilai p = 0,89 (>0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, sehingga β9 =0. Jadi, variabel keakuratan data tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI. j. Kelengkapan Data (X10)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kelengkapan data (β10 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh kelengkapan data (β10 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β adalah: t = 2,107 (lihat tabel). Karena nilai t 10
hitung > 2,01 dan nilai p = 0,042 (<0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga β10 ≠0. Jadi, variabel kelengkapan data berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI. k. Keamanan Data (X11)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh keamanan data (β11=0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh keamanan data (β11 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β11 adalah: t = 0,095 (lihat tabel). Karena nilai t hitung terletak di antara ± 2,01 dan nilai p = 0,925 (>0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, sehingga β11 =0. Jadi, variabel keamanan data tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
l. Ketepatan Waktu (X12)
H0: Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ketepatan waktu (β12 =0).
H1: Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh ketepatan waktu (β12 ≠0).
Nilai uji statistik untuk β12 adalah: t = 2,054 (lihat tabel). Karena nilai t hitung > 2,01 dan nilai p = 0,047 (<0,05), dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga β12 ≠0. Jadi, variabel ketepatan waktu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
Kesimpulan akhir untuk uji regresi ini adalah variabel ketersebaran jaringan (X1), keandalan perangkat keras (X3), kemudahan penggunaan perangkat lunak (X4), format data (X8), kelengkapan data (X10), dan ketepatan waktu (X12) mempengaruhi secara signifikan kepuasan pemakai sistem EDI. Sedangkan, untuk variabel kecukupan perangkat keras (X2), pemeliharaan perangkat lunak (X5), dokumentasi (X6), ketanggapan sistem EDI (X7), keakuratan data (X9), dan keamanan data (X11) tidak mempengaruhi secara signifikan.
Dari hasil pengukuran dengan SPSS versi 10.05 juga diperoleh bahwa
Adjusted R Square atau koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,858. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 85,8% variasi dari kepuasan pemakai sistem EDI dapat dijelaskan oleh variasi dari 12 variabel bebas yang diuji, sedangkan sisanya sebesar 14,2% terjadi akibat sebab-sebab lain di luar 12 variabel tersebut, misalnya: pendidikan / pelatihan, kemampuan pemakai, dan lain-lain.
4.3.3 Pembahasan untuk Hipotesis ke-1
Dari pengujian hipotesis pertama terbukti bahwa dari keduabelas variabel bebas yang berkaitan dengan kinerja sistem EDI hanya 6 variabel yang berpengaruh signifikan dengan korelasi yang kuat terhadap kepuasan pemakai sistem EDI.
Keenam variabel tersebut adalah ketersebaran jaringan EDI, keandalan perangkat keras, kemudahan penggunaan perangkat lunak, format data, kelengkapan data, dan ketepatan waktu.
Sedangkan 6 variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI, yakni kecukupan perangkat keras, pemeliharaan perangkat lunak, dokumentasi, ketanggapan sistem EDI, keakuratan data, dan keamanan data. Keenam variabel ini tidak signifikan, karena responden dalam penelitian ini adalah pemakai sistem yang menjabat sebagai staff. Dengan demikian, kepuasan pemakai dalam menjalankan sistem lebih ditentukan oleh kinerja sistem yang dirasakan secara langsung oleh mereka. Sebagai contoh: pemakai lebih memperhatikan kemudahan penggunaan perangkat lunak dibandingkan dengan pemeliharaan perangkat lunak itu sendiri, karena kapasitasnya hanya sebagai pemakai perangkat lunak tersebut. Demikian pula halnya dengan dokumentasi, pemakai lebih puas jika program aplikasi yang digunakan praktis dan mudah digunakan, sehingga keberadaan dokumentasi kurang menjadi perhatian mereka. Hal yang sama juga berlaku untuk kecukupan perangkat keras, ketanggapan sistem, keakuratan data, dan keamanan data.
Alasan signifikan atau tidaknya masing-masing variabel terhadap kepuasan pemakai sistem EDI di Pelabuhan Laut Tanjung Priok dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh ketersebaran jaringan, karena jaringan merupakan hal yang fundamental dalam penerapan suatu sistem informasi. Penyebaran jaringan, baik itu melalui LAN (Local Area
Network), WAN (Wide Area Network), intranet, ataupun internet, akan sangat membantu kelancaran aliran data. Khusus untuk Pelabuhan Tanjung Priok, sebenarnya infrastruktur jaringannya sudah cukup baik, terbukti dengan terpasangnya media transmisi yang baik, yakni dengan memakai fiber optik. Namun, penyebaran jaringannya belum merata dan kurang terintegrasi antar instansi, terutama dengan pelanggan.
b. Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kecukupan perangkat keras, karena umumnya instansi yang berkepentingan telah menyediakan perangkat keras, khususnya komputer secara memadai demi kelancaran pengurusan dokumen, pengolahan data, dan penyimpanan data. Jika dilihat dari hasil uji regresi, terlihat bahwa variabel ini mempunyai pengaruh negatif terhadap kepuasan pemakai sistem EDI dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya. Hal ini dimungkinkan karena peningkatan variabel-variabel-variabel-variabel lain telah menyebabkan terlampauinya batas maksimum kepuasan pemakai, sehingga variabel kecukupan perangkat keras ini cenderung memiliki pengaruh negatif. c. Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh keandalan
perangkat keras, karena pemakai cenderung memperhatikan kenyamanannya dalam menggunakan komputer. Hal ini terbukti dari cukup seringnya keluhan yang disampaikan pemakai ke helpdesk untuk diteruskan kepada bagian teknisi. Bahkan, berdasarkan keterangan dari bagian teknisi, terkadang masalah yang dikeluhkan pemakai merupakan masalah ringan yang sebenarnya dapat diperbaiki sendiri oleh pemakai itu.
d. Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh kemudahan penggunaan perangkat lunak, karena perangkat lunak berkaitan langsung dengan pemakai, sehingga perangkat lunak yang praktis dan mudah digunakan dapat mempermudah tugas pemakai.
e. Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh pemeliharaan perangkat lunak, karena responden dalam penelitian ini seluruhnya menjabat sebagai staf, sehingga variabel ini cenderung tidak berkaitan langsung dengan posisi mereka.
f. Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh dokumentasi, karena pemakai cenderung menginginkan perangkat lunak yang praktis dan mudah digunakan, sehingga tidak perlu mempelajari buku panduan secara menyeluruh.
g. Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ketanggapan sistem EDI, karena dengan pemanfaatan sistem EDI, sebagian besar permasalahan yang berkaitan dengan waktu respons sistem dapat teratasi, sehingga variabel ini kurang menjadi perhatian yang penting bagi pemakai. Yang lebih menjadi perhatian pemakai justru pada keandalan dari sistem tersebut.
h. Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh format data, karena format data berkaitan langsung dengan kenyamanan pemakai dalam membaca dan memahami suatu data / dokumen, sehingga dapat mempermudah mereka untuk memroses data tersebut.
i. Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh keakuratan data, karena responden dalam penelitian ini seluruhnya adalah staf, sehingga
sebagian besar peran mereka hanya sebagai pemasuk data dan pemroses data yang mereka terima dari pelanggan luar ataupun instansi lain.
j. Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh kelengkapan data, karena kelengkapan data ini berkaitan erat dengan isi dari dokumen yang harus sesuai dengan kondisi sebenarnya dan juga lengkap, sehingga dapat mempermudah petugas yang berperan sebagai pemakai sistem EDI untuk memroses data.
k. Kepuasan pemakai sistem EDI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh keamanan data, karena pemakai umumnya menyerahkan masalah keamanan data ini kepada bagian IT, seperti: penyediaan anti virus, anti hacker (firewall), dan lain-lain. l. Kepuasan pemakai sistem EDI dipengaruhi secara signifikan oleh ketepatan waktu,
karena variabel ini berkaitan langsung dengan tugas mereka dalam pemrosesan data. Selain itu, masalah waktu sudah ditentukan oleh masing-masing instansi. Sebagai contoh: TPK Koja telah menetapkan waktu closing time minimal selama 9 jam sebelum keberangkatan kapal.
Dari seluruh alasan yang diuraikan untuk membahas signifikan atau tidaknya suatu variabel terhadap kepuasan pemakai sistem EDI di Pelabuhan Laut Tanjung Priok, sebenarnya terdapat faktor-faktor penunjang yang turut mempengaruhi signifikan atau tidaknya variabel-variabel tersebut. Faktor-faktor tersebut, antara lain: sikap (attitude), pengalaman, dan motivasi dari pemakai tersebut.
Berdasarkan model pengukuran kepuasan pemakai sistem informasi yang berfokus pada pemakai akhir yang menggunakan program aplikasi oleh Doll dan Torkzadeah (1988), dinyatakan bahwa terdapat 5 faktor yang mempengaruhi
kepuasan pemakai tersebut, yakni isi (content), akurasi (accuracy), format, kemudahan penggunaan (ease of use), dan ketepatan waktu (timeliness). Namun, kedua peneliti hanya meninjau sistem informasi dari 2 aspek, yakni perangkat lunak dan pemakai itu sendiri.
Dengan demikian, dengan membandingkan antara pendapat yang diajukan kedua peneliti di atas dengan hasil pengujian regresi yang dilakukan pada penelitian mengenai kepuasan pemakai sistem EDI ini, terdapat sedikit kesamaan. Pada penelitian ini, ada 6 faktor yang terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI, yakni ketersebaran jaringan, keandalan perangkat keras, kemudahan penggunaan, format data, kelengkapan isi data, dan ketepatan waktu. Dari ke-6 faktor tersebut, terdapat 4 faktor yang memiliki kesamaan dengan pendapat Doll dan Torkzadeah, yakni kemudahan penggunaan, format data, kelengkapan isi data, dan ketepatan waktu.
Dari koefisien persamaan regresi ganda terlihat bahwa dari keenam variabel yang mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem EDI, variabel kemudahan perangkat lunak ternyata memiliki koefisien yang terbesar, yakni 0,630. Dengan demikian, variabel ini akan memberikan dampak yang paling besar dalam upaya peningkatan kepuasan pemakai sistem EDI. Selanjutnya, disusul oleh ketepatan waktu (0,520) dan ketersebaran jaringan EDI (0,516). Jadi, ketiga faktor ini sangat menentukan dalam upaya peningkatan kepuasan pemakai sistem EDI. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu memperhatikan ketiga faktor ini, selain tentunya juga perlu mengembangkan sumber daya manusia yang menjalankan sistem tersebut.
4.4 Analisis Kesenjangan
Analisis kesenjangan antara harapan dan kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah kinerja dari penggunaan sistem EDI sudah sesuai dengan harapan dari pemakai sistem tersebut, sehingga dapat diketahui seberapa puas karyawan terhadap kinerja penggunaan sistem EDI. Nilai dari harapan dan kinerja diperoleh dari hasil kuesioner, dimana setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan mempunyai bobot nilai dari 1 sampai dengan 5.
Nilai yang diharapkan pemakai untuk kinerja adalah dari 4 sampai dengan 5. Sedangkan nilai kinerja berdasarkan penilaian pemakai sistem EDI dapat berkisar antara nilai 1 sampai dengan 5. Nilai kesenjangan yang diharapkan adalah 0 (puas) karena nilai tersebut menandakan bahwa kinerja penggunaan sistem EDI sudah sesuai sesuai dengan harapan pemakainya. Nilai kesenjangan adalah sama dengan nilai rata-rata kinerja dikurang dengan nilai rata-rata-rata-rata harapan. Adapun nilai kesenjangan untuk masing-masing variabel X dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Tabel Kesenjangan
Variabel X Kinerja Harapan Kesenjangan
Ketersebaran Jaringan EDI Kecukupan Perangkat Keras Keandalan Perangkat Keras
Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak Pemeliharaan Perangkat Lunak
Dokumentasi
Ketanggapan Sistem EDI
3,13 (12) 3,53 (5) 3,66 (2) 3,76 (1) 3,59 (4) 3,44 (7) 3,60 (3) 4,05 (10) 4,18 (5) 4,20 (3) 4,31 (1) 3,92 (12) 4,01 (11) 4,29 (2) -0,92 (12) -0,65 (6) -0,54 (2) -0,55 (3) -0,33 (1) -0,57 (4) -0,69 (7)
Format Data Keakuratan Data Kelengkapan Data Keamanan Data Ketepatan Waktu 3,50 (6) 3,37 (9) 3,26 (11) 3,29 (10) 3,42 (8) 4,10 (6) 4,09 (7) 4,08 (8) 4,08 (9) 4,19 (4) -0,60 (5) -0,72 (8) -0,82 (11) -0,79 (10) -0,77 (9) Rata-rata Keseluruhan 3,46 4,13 -0,67
Keterangan: Angka dalam kurung menyatakan peringkat.
Berdasarkan tabel 4.20 dapat dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi selama penggunaan sistem EDI, terutama berhubungan dengan kesenjangan antara kinerja sistem dan harapan yang diinginkan pemakai dari sistem itu sendiri, antara lain:
a. Kemudahan penggunaan perangkat lunak merupakan faktor terpenting (dengan nilai rata-rata: 4,31) menurut pemakai sistem EDI di kawasan Pelabuhan Laut Tanjung Priok. Hal ini menunjukkan bahwa pemakai lebih cenderung untuk memperhatikan perangkat lunak apa yang mereka gunakan, karena perangkat lunak berkaitan langsung dengan tugas mereka sebagai pemakai sistem informasi (EDI). Jika melihat kesenjangan antara kinerja dan harapan untuk variabel ini, yakni sebesar -0,55 (peringkat 3 dari 12 variabel), maka variabel ini bukanlah yang paling dipermasalahkan oleh pemakai sistem EDI.
b. Faktor kemudahan penggunaan perangkat lunak juga menduduki posisi tertinggi secara kinerja, karena rata-rata responden mengaku bahwa perangkat lunak yang digunakan dalam sistem ini cukup praktis, mudah digunakan dan dipelajari.
c. Pemeliharaan perangkat lunak merupakan faktor yang paling rendah nilai kepentingannya (nilai rata-rata: 3,92). Hal ini menunjukkan bahwa pemakai sistem EDI kurang memperhatikan pemeliharaan perangkat lunak, karena responden dari penelitian ini berkedudukan sebagai staff, sehingga hanya berperan sebagai pemakai. Namun, kesenjangan antara kinerja dan harapan untuk variabel ini paling kecil dibandingkan dengan variabel lainnya. Hal ini membuktikan bahwa faktor ini yang paling mendekati harapan pemakai sistem EDI.
d. Faktor ketersebaran jaringan EDI merupakan faktor yang paling rendah dalam hal kinerja dan juga dalam hal kesenjangan (menduduki peringkat 12). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pemakai sistem EDI terhadap ketersebaran jaringannya masih rendah. Alasannya adalah jaringan EDI belum terpasang secara menyeluruh baik itu ke instansi lain yang saling berkaitan (misal: antara perusahaan bongkar muat dan pengangkutan laut, atau lainnya) maupun ke pihak pelanggan (eksportir dan importir).
e. Faktor ketepatan waktu yang rendah dalam hal kinerja (peringkat 8) ternyata membawa dampak bagi pihak eksportir yang sering mengeluhkan terjadinya keterlambatan waktu dalam pengiriman barang. Sebenarnya, hal ini juga akibat dari ulah eksportir sendiri yang terlambat menyerahkan dokumen / data ke instansi yang memroses perizinan tersebut. Hal ini terungkap dari pengakuan petugas melalui kuesioner, dengan hasil nilai rata-rata yang rendah untuk variabel ketepatan waktu ini. Berdasarkan hasil kuesioner terlihat bahwa antara harapan dan kenyataan cukup terpaut jauh, yakni sebesar 0,77 (berada pada peringkat 9).
f. Rata-rata kesenjangan antara kinerja dan harapan secara keseluruhan masih -0,67, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja sistem EDI masih di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem EDI ini perlu terus dikembangkan terutama pada jaringan dan perangkat kerasnya.
Agar dapat terlihat besarnya kesenjangan antara kinerja dan harapan, berikut ini diberikan suatu diagram kesenjangan berdasarkan tabel 4.20.
5.00 4.00 3.00 Kinerja Harapan 2.00 1.00 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 Gambar 4.3 Diagram Kesenjangan
4.4.1 Uji Hipotesis ke-2
Dalam hipotesis ke-2 ini akan diuji apakah pemakai sistem EDI di Pelabuhan Tanjung Priok sudah puas atau belum atas layanan yang diberikan oleh sistem EDI. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa terdapat 6 faktor yang mempengaruhi secara signifikan kepuasan pemakai sistem EDI di Pelabuhan Laut Tanjung Priok, yakni ketersebaran jaringan EDI, keandalan perangkat keras, kemudahan penggunaan perangkat lunak, format data, kelengkapan data, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut yang digunakan untuk
menguji hipotesis kedua ini. Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji pihak kiri dengan nilai = 0,05. Adapun hipotesis ke-2 ini dapat dinyatakan sebagai berikut: α
0 : H 0 : H 1 2 1 1 2 0 < µ − µ = µ − µ
dimana: µ2 adalah nilai rata-rata untuk kinerja
adalah nilai rata-rata untuk harapan 1
µ
Berdasarkan tabel distribusi normal z (n > 30) dengan α = 0,05, diperoleh bahwa nilai Z tabel adalah -1,645 (pihak kiri), dimana H0 diterima jika Z hitung > Z tabel. Berdasarkan perhitungan terhadap rata keseluruhan kinerja sistem EDI dan rata-rata keseluruhan harapan pemakai sistem EDI, didapat bahwa perbandingan antara keduanya mempunyai Z hitung sebesar -16,915 yang berarti jauh dibawah Z tabel, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini.
Tabel 4.21 Hasil Perbandingan antara Kinerja dan Harapan
Mean Deviation Std. Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference z Sig. (2-tailed)
Lower Upper
Kinerja – Harapan -0,6632 0,28 3,921E-02 -0,7420 -0,5845 -16,915 0,000
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kesenjangan antara kinerja dan harapan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil daripada 0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kinerja penggunaan sistem EDI secara signifikan masih berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Hal ini berarti pemakai sistem belum puas terhadap kinerja sistem EDI secara keseluruhan.
Untuk melihat hal-hal apa saja dari sistem EDI yang dirasa belum puas oleh pemakainya, maka pengujian hipotesis kedua ini dapat ditinjau dari masing-masing aspek. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.22. Secara lebih lengkap, hasil uji hipotesis ini dapat dilihat pada lampiran D.
Tabel 4.22 Tabel Uji t Berpasangan untuk 6 Aspek Sistem EDI (Kinerja – Harapan) yang Secara Signifikan Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Sistem EDI
Variabel Mean Z Hitung Sign. p value
Ketersebaran Jaringan EDI -0,9176 -17,964 0,000
Keandalan Perangkat Keras -0,5441 -9,445 0,000
Kemudahan Penggunaan Perangkat Lunak -0,5308 -7,320 0,000
Format Data -0,5980 -9,667 0,000
Kelengkapan Data -0,8235 -13,246 0,000
Ketepatan Waktu -0,7647 -11,487 0,000
Dari tabel tersebut terlihat bahwa secara keseluruhan keenam faktor kinerja sistem EDI yang mempengaruhi secara signifikan kepuasan pemakai sistem EDI masih berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut, karena Z hitung jauh lebih kecil daripada Z tabel (uji pihak kiri). Jadi, pemakai sistem EDI di Pelabuhan Tanjung Priok belum puas terhadap keenam aspek yang terdapat pada kinerja sistem EDI tersebut.
4.4.2 Pembahasan untuk Hipotesis ke-2
Dari pengujian hipotesis kedua terbukti bahwa pemakai sistem EDI belum puas terhadap layanan .yang diberikan oleh sistem tersebut. Faktor yang dianalisis
pada bagian ini adalah faktor yang pada hipotesis pertama telah terbukti mempengaruhi secara signifikan kepuasan pemakai sistem EDI. Hasil analisis untuk masing-masing faktor yang didasari pada nilai rata-rata kesenjangan, antara lain: 1. Ketersebaran Jaringan EDI
Nilai rata-rata yang didapat untuk harapan adalah 4,05, sedangkan untuk kinerja cukup baik (rata-rata), yaitu 3,13 dengan kesenjangan sebesar -0,92. Dengan memperhatikan kondisi ini terlihat bahwa kinerja jaringan EDI masih cukup jauh berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Adapun kendala yang menyebabkan terjadinya kondisi ini, antara lain:
a. Masih lemahnya penyediaan layanan dan infrastruktur yang telah menerapkan jaringan ini, karena hanya sebagian kecil instansi ataupun pelanggan yang berminat untuk menggunakan jaringan ini, sehingga menyebabkan layanan lewat jaringan ini tidak dapat berjalan secara optimal. Hal ini dapat dilihat pada kuesioner mengenai kinerja Ketersebaran Jaringan pada butir ke-5 yang menyangkut penyebaran infrastruktur jaringan. Menurut pengakuan pemakai jaringan EDI, infrastruktur jaringan belum tersebar secara meluas (kesenjangan antara kinerja dan harapan sebesar -1,04).
b. Pelanggan kurang berminat untuk menggunakan jaringan ini, karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli ataupun menyewa jaringan ini. Hal ini dapat dilihat pada kuesioner mengenai kinerja Ketersebaran Jaringan pada butir ke-4 yang menyangkut jumlah pemakaian jaringan. Menurut pengakuan pemakai jaringan EDI, jumlah pemakaian infrastruktur jaringan EDI terutama dari pelanggan ke pihak pengelola pelabuhan (seperti perusahaan
bongkar muat dan kontainer) masih sedikit (kesenjangan antara kinerja dan harapan sebesar -0,8). Dalam hal ini, pelanggan lebih suka menggunakan formulir dan juga data berformat EDIFACT yang dikirim lewat e-mail.
c. Masih lemahnya keandalan jaringan telekomunikasi, sehingga kelancaran aliran data kadang-kadang terhambat, karena infrastruktur jaringan sudah dipakai lama (sejak tahun 1997) dan juga umumnya instansi yang terlibat di pelabuhan belum cukup memiliki sumber daya manusia yang mampu mendukung semua jaringan yang ada di pelabuhan. Hal ini dapat dilihat pada kuesioner mengenai kinerja
Ketersebaran Jaringan pada butir ke-1 yang menyangkut keandalan jaringan. Menurut pengakuan pemakai jaringan EDI, infrastruktur jaringan belum cukup handal (kesenjangan antara kinerja dan harapan sebesar -1,35).
2. Keandalan Perangkat Keras
Nilai rata-rata keandalan perangkat keras yang didapat untuk harapan adalah 4,20, sedangkan untuk kinerja cukup baik (rata-rata), yaitu 3,66 dengan kesenjangan sebesar -0,54. Dengan memperhatikan kondisi ini terlihat bahwa kinerja perangkat keras (server dan komputer) masih cukup jauh berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Adapun kendala yang menyebabkan terjadinya kondisi ini, antara lain:
a. Masih sedikitnya komputer cadangan jika komputer utama tidak berfungsi. Hal ini akan menyebabkan resiko yang tinggi terutama pada server, karena jika server utama mati, maka semua unit pengoperasian yang menggunakan jaringan EDI ini tidak berfungsi. Hal ini dapat dilihat pada kuesioner mengenai kinerja
cadangan / pengganti. Menurut pengakuan pemakai, jumlah komputer pengganti masih sedikit yang dapat menggantikan fungsi komputer utama (kesenjangan antara kinerja dan harapan sebesar -0,55).
b. Server dan komputer lokal tidak selalu berjalan dengan baik yang disebabkan oleh kurang siapnya staf IT untuk memonitor kinerja server dan komputer. Selain itu, masih sedikitnya staf IT yang harus menangani keluhan pemakai. Padahal, pemakai komputer yang menggunakan jaringan EDI di pelabuhan ini tersebar luas, yakni di kantor, di gerbang (gate), dan di lapangan (dermaga bongkar muat).
c. Pada dasarnya komputer yang digunakan untuk pengoperasian umumnya sudah baik dan relevan untuk kebutuhan saat ini, yakni dengan menggunakan komputer berbasiskan Intel Pentium III. Hal ini dapat dilihat pada kuesioner mengenai kinerja Keandalan Perangkat Keras pada butir ke-2 yang menyangkut kemampuan komputer. Menurut pengakuan pemakai, kemampuan komputer dalam membantu penyelesaian tugas sudah mendekati baik (nilai rata-rata 3,94 dengan kesenjangan antara kinerja dan harapan sebesar -0,18).
d. Namun, untuk kondisi secara keseluruhan, terlihat bahwa komputer yang digunakan masih belum memenuhi harapan pemakai (kesenjangan untuk butir ke-1 adalah sebesar -1,1). Hal ini terjadi karena kurangnya pemeliharaan terhadap perangkat keras (komputer) dan juga masih kurangnya kesadaran pemakai untuk merawat perangkat keras tersebut.
Nilai rata-rata yang didapat untuk harapan adalah 4,31, sedangkan untuk kinerja cukup baik atau mendekati baik, yaitu 3,76 dengan kesenjangan sebesar -0,55. Dengan memperhatikan kondisi ini terlihat bahwa kinerja perangkat lunak masih berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Jadi, secara keseluruhan perangkat lunak yang digunakan dalam sistem EDI ini cukup praktis dan mudah digunakan. Sebagai tambahan, program aplikasi yang digunakan untuk mendukung proses pengurusan dokumen bongkar muat di pelabuhan adalah EXPRESS dan SPARC. SPARC merupakan program aplikasi yang digunakan untuk perencanaan di lapangan, sedangkan EXPRESS merupakan program aplikasi untuk database yang digunakan di gerbang (gate) dan bagian pembayaran (billing).
4. Format Data
Nilai rata-rata format data yang didapat untuk harapan adalah 4,10, sedangkan untuk kinerja cukup baik, yaitu 3,50 dengan kesenjangan sebesar -0,60. Pada dasarnya format data untuk sistem EDI tidak memiliki kendala yang cukup berarti, karena data untuk sistem EDI sudah memiliki standarisasi tertentu, yakni dengan format EDIFACT. Umumnya kendala yang terjadi hanya terdapat pada tata letak dan juga isi dari data tersebut yang kurang dimengerti oleh pemakai. Hal ini dapat dilihat pada kuesioner mengenai Format Data pada butir ke-2 dan 3, yakni kejelasan isi data (kesenjangan sebesar -0,73) dan tata letaknya (kesenjangan sebesar -0,65).
5. Kelengkapan Data
Nilai rata-rata kelengkapan data yang didapat untuk harapan adalah 4,08, sedangkan untuk kinerja cukup baik, yaitu 3,26 dengan kesenjangan sebesar -0,82.
Dengan memperhatikan kondisi ini terlihat bahwa kinerja yang berkaitan dengan data masih berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Adapun kendala yang menyebabkan terjadinya kondisi ini, antara lain:
a. Data dokumen terkadang kurang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (misalnya: jenis barang, jumlah barang, kode barang, dan lain-lain). Hal ini menyebabkan pemakai sistem menjadi terhambat untuk memroses data.
b. Data dokumen terkadang kurang lengkap, sehingga dokumen tidak dapat diproses lebih lanjut dan harus dikembalikan ke pelanggan. Hal ini menyebabkan pemakai sistem sering menerima keluhan dari pelanggan yang merasa keluar izinnya terlalu lamban. Dengan adanya sistem EDI ini, ketidaklengkapan data ini dapat dengan cukup mudah diatasi, yakni dokumen tersebut langsung ditolak (kinerja untuk butir ke-3 mengenai kemudahan penanganan dokumen tak lengkap, adalah sebesar 3,43, yang artinya cukup mudah). Namun, menurut pengakuan pihak manajemen, sistem denda belum diberlakukan untuk pihak pelanggan (eksportir) yang tidak melengkapi dokumennya ataupun terlambat menyerahkan dokumen.
c. Jadi, kendala untuk faktor ini secara keseluruhan disebabkan oleh ulah pelanggan sendiri yang baik secara sengaja maupun tidak sengaja telah mengganggu kelancaran bongkar muat barang di pelabuhan.
6. Ketepatan Waktu
Nilai rata-rata ketepatan waktu yang didapat untuk harapan adalah 4,19, sedangkan untuk kinerja cukup baik, yaitu 3,42 dengan kesenjangan sebesar -0,77. Dengan memperhatikan kondisi ini terlihat bahwa kinerja yang berkaitan dengan ketepatan
waktu masih berada di bawah harapan pemakai sistem tersebut. Adapun kendala yang menyebabkan terjadinya kondisi ini, antara lain:
a. Masih kurangnya kesadaran dari pelanggan yang mengirim data secara tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan, yakni pada butir ke-1 dari variabel Ketepatan Waktu. Dalam jawaban tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata kinerja dan harapan untuk butir ini memiliki kesenjangan yang jauh, yakni sebesar -1,17. Pada satu sisi, pemakai mengharapkan adanya ketepatan waktu dalam penyampaian data, tetapi kenyataannya pelanggan kadang-kadang masih terlambat untuk mengirim data. Khusus untuk terminal peti kemas Koja membuat ketentuan bahwa closing
time berlaku minimal 9 jam sebelum keberangkatan kapal. Selama periode bulan Agustus 2001 tercatat bahwa 6 – 10% barang ekspor dari Pelabuhan Laut Tanjung Priok terpaksa ditinggal kapal, karena kedatangannya melewati batas
closing time. Namun, dalam ketentuan ini tidak disertai dengan adanya denda untuk setiap pelanggan yang melewati batas closing time.
b. Kendala lainnya umumnya lebih bersifat teknis, seperti tidak berfungsinya server atau terputusnya jaringan, sehingga data yang diterima tidak dapat ditampung dalam database. Hal ini erat kaitannya dengan keandalan perangkat keras dan juga jaringan. Oleh karena itu, pihak manajemen harus mempertimbangkan diadakannya server cadangan sebagai pengganti jika server utama tidak berfungsi.
Semua rata-rata kinerja dan rata-rata harapan untuk masing-masing butir pertanyaan kuesioner dapat dilihat pada lampiran E.