• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN

KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

RELATIONSHIP BETWEEN THE

CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia

Novi Anggraeni *)

*) Akademi Kebidanan Ngudia Husada Madura

Correcpondence : Novi Anggraeni, JL.R.E. Martadinata, Bangkalan, Indonesia

P E N E L I T I A N I L M I A H

Abstrac

Compliance consume iron (Fe) tablet is maternal obedience carry out the recommendation of health workers to consume tablets Fe. Compliance pregnant women consuming iron the right way to fulfill the needs of iron in the body. In the Ketapang Barat Public Health pregnant women who are anemia 51%. The purpose of the study to analyze the relationship taking iron tablet compliance with the incidence of anemia in pregnant women in work zone of Ketapang Barat Public Health Ketapang District.

This type of research is a analytic with cross sectional approach. This study consists of Independent variable is adherence to consume tablets Fe and the dependent variable is anemia in pregnant women. The population is all third trimester pregnant women that exist in the ketapang barat public health ketapang district. Total sample all 35 pregnant women with Simple Random Sampling. Data collection used observation sheets and questionnaires with data analysis using statistical test Chi Square.

The results showed that the majority of pregnant women are not compliant in taking iron tablets and the majority of pregnant women are anemia. Chi Square statistical test shows that ρ = 0,026 < α = 0,05 then Ho is rejected and Ha accepted. From the study it can be concluded that there is a relationship consume Tablet Fe Compliance With Anemia In Pregnant Women In Ketapang Barat Public Health Ketapang District.

It is suggsted for women to improve their knowledge of information about the importance of taking iron tablet so that pregnant women do not have anemia. As well

(2)

2

Pendahuluan

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok golongan yang rentan masalah gizi terutama anemia yang berakibat kekurangan zat besi (Fe). Zat besi memiliki peran yang sangat penting pada pembentukan hemoglobin yakni protein pada sel darah merah yang bertugas menghantarkan oksigen dari paru-paru ke otak dan seluruh jaringan tubuh. Pada ibu hamil keperluan akan zat besi sangat meningkat untuk pembentukan darah janin dan persediaan ibu pada masa laktasi sampai 6 bulan sesudah melahirkan. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia (Manuaba, 2001).

Anemia selama masa kehamilan dapat membahayakan ibu dan anak karena itulah anemia memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak terkait dalam pelayanan kesehatan terutama bidan. Apabila HB ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada TM 1 dan TM III atau kadar haemoglobin <10,5 gr% pada TM II diperlukan kepatuhan ibu untuk mengkonsumsi zat besi (Fe). Idealnya semua ibu hamil dianjurkan untuk meminum tablet tambah darah (tablet Fe) sebanyak 90 tablet selama kehamilan, karena tablet Fe diperlukan sejak awal terjadinya proses pembuahan serta mencegah terjadinya perdarahan pada proses persalinan (Prawirohardjo, 2005).

Berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia tahun 2007 menunjukkan anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia. Prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi zat besi sekitar 35 – 75% serta semakin meningkat seiring dengan penambahan usia kehamilannya (SDKI 2007). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Polindes Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang didapatkan ibu hamil pada bulan

Desember 2013 sebanyak 10 orang ibu hamil yang berkunjung ke Polindes Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Dari 10 orang ibu hamil tersebut didapatkan 7 orang ibu hamil (70%) yang mengalami anemia karena ibu tidak patuh minum tablet Fe dengan alasan lupa untuk minum dan sudah tidak mengalami keluhan dan 3 orang ibu hamil (70%) yang tidak mengalami anemia karena ibu patuh dan teratur dalam minum tablet Fe. Hal ini dibuktikan dari hasil pemeriksaan kehamilan yang rutin dilaksanakan oleh ibu hamil di Polindes Ketapang Barat. Padahal setiap ibu hamil yang berkunjung sudah diberikan tablet Fe untuk dikonsumsi pada masa kehamilannya tetapi ibu hamil tetap tidak teratur untuk minum.

Salah satu penyebabnya dari faktor ibu yaitu : kurang gizi, pendidikan, kepatuhan ibu, sosial ekonomi, dan pengetahuan. Faktor lingkungan : sosial budaya, sarana dan prasarana kesehatan, KIE bidan, dan peran serta bidan. Dengan hal ini kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe dari awal kehamilan sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, karena ibu hamil akan lebih sensitif dalam penerimaan informasi yang dapat memberikan rasa ketenangan, sikap positif dan memperhatikan faktor-faktor lain baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi ibu.

Hal ini, apabila dibiarkan akan berdampak bagi ibu dan janin karena pada saat ibu hamil sangat membutuhkan suplemen zat besi dan ibu hamil perlu menambah konsumsi gizi seperti zat besi, vitamin dan protein guna memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh sehingga tidak dapat menyebabkan cacat pada janin yang akan dilahirkan, kematian bayi dalam kandungan, lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah karena kebutuhan zat besi akan meningkat sangat tajam selama trimester ketiga pada kehamilan. Adapun kebutuhan zat besi pada ibu hamil dapat terpenuhi dengan

(3)

3

baik maka dapat mencegah terjadinya anemia dan bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas dapat dihindari.

Upaya dalam menanggulangi terjadinya anemia yaitu dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil, karena dengan cara memberitahu dan menjelaskan bahwa ibu hamil sangat membutuhkan asupan zat besi di dalam tubuhnya yang akan digunakan untuk bayinya dan juga untuk mencegah terjadinya anemia serta perdarahan ketika saat persalinan. Akan membuat ibu hamil mengerti dan mengetahui pentingnya minum Fe pada masa kehamilan. Dan juga melalui program suplementasi gratis pada ibu hamil melalui puskesmas dan posyandu, sehingga ibu hamil mengerti akan pentingnya asupan zat besi yang diperlukan pada ibu hamil.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik kemudian pendekatannya dengan menggunakan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe sedangkan Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kejadian anemia pada ibu hamil. Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil trimester III yang ada di polindes ketapang barat Kecamatan Ketapang sebanyak 39 orang dan data ini diambil dari kisaran ibu hamil rata-rata perbulan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability Sampling dengan Simple Random Sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memeperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008). Instrument yang diperlukan untuk menilai kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian pada ibu hamil dapat

berupa format wawancara dan lembar observasi. Analisis Univariat pada penelitian ini dilakukan dengan Distribusi Frekuensi. Untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Polindes Ketapang Barat Kecamatan Ketapang dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan bantuan SPSS 16 pada tingkat keyakinan 95% ( α = 0,05).

Hasil dan Pembahasan Data Umum

Data Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Umur di Polindes

Ketapang Barat. Kelompok Umur Frekuensi Persentase (%) <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 12 18 5 34 52 14 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar umur ibu hamil di Polindes Ketapang Barat adalah 20-35 tahun (52%).

Data Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Polindes Ketapang Barat

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD SMP SMA PT 8 14 8 5 23 40 23 14 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hampir setengah pendidikan ibu hamil di Polindes Ketapang Barat adalah SMP sebanyak 14 orang (40%).

(4)

4

Data Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan di Polindes Ketapang Barat

Pekerjaan Frekuensi Persentase( %) IRT Petani Swasta PNS 13 12 7 3 37 34 20 9 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa hampir setengah pekerjaan responden di Polindes Ketapang Barat adalah IRT sebanyak 13 orang (37%).

Data Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Polindes Ketapang Barat

Paritas Frekuensi Persentase (%) Primipara Multipara 19 16 54 46 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden di Polindes Ketapang Barat adalah primigravida yaitu sebanyak 19 orang (54 %).

Alasan Ibu Hamil Tidak Patuh

Tabel 5 Alasan Ibu Hamil Tidak Patuh

di Polindes Ketapang Barat Alasan Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%) Sering Lupa Mual 30 5 86 14 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden di Polindes Ketapang Barat sering lupa minum tablet Fe sebanyak 30 orang (86 %).

Data Khusus

Kepatuhan Minum Tablet FE

Berdasarkan hasil penelitian tentang kepatuhan minum tablet FE di Polindes Ketapang Barat yang diperoleh pada bulan Mei - Juni 2014 didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Meminum Tablet Fe Ibu Hamil di Polindes Ketapang Barat bulan Mei – Juni 2014.

Kepatuhan Frekuensi Persentase (%) Patuh Tidak Patuh 13 22 37 63 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (63%) tidak patuh dalam minum tablet Fe. Alasan Ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe karena ibu mengalami mual setelah mengkonsumsi tablet Fe sehingga ibu cenderung menolak tablet Fe yang diberikan oleh petugas kesehatan. Dan ibu juga sering lupa mengkonsumsi tablet Fe disebabkan ibu tidak merasa dirinya sakit.

Hal ini sesuai dengan teori, kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe merupakan ketaatan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsusmsi tablet Fe. Faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan ibu hamil yaitu ibu sering lupa minum tablet Fe karena ibu merasa dirinya tidak sakit, ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang akan ditimbulkan, rendahnya motivasi ibu hamil dalam minum tablet Fe setiap hari, adanya efek samping gastrointestinal seperti mual, rasa nyeri lambung dan lain-lain (Novita, 2010).

Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti pendidikan. Dari penelitian didapatkan bahwa hampir setengah pendidikan ibu hamil adalah SMP sebanyak 14 orang (40 %). Penelitian tersebut menyatakan, Ibu hamil merasa kurang jelas tentang informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dan kurangnya kemampuan dari ibu hamil

(5)

5

untuk memahami informasi yang diberikan. Sehingga, pendidikan mempengaruhi pengetahuan ibu hamil dalam bersikap patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Karena Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya tingkat pendidikan wanita sangat mempengaruhi kesehatannya (Afnita, 2004).

Dan hampir setengah responden (37%) patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Ibu hamil yang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe disebabkan ibu hamil sadar dan mampu menyerap informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga ibu mau minum tablet Fe secara teratur.

Kepatuhan ibu hamil, dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan cara yang benar akan memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh yang bisa meningkatkan kualitas kehamilan. Jumlah tablet zat besi yang harus dikonsumsi ibu hamil adalah 90 tablet dan dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet tambah darah dengan dosis satu kali sehari selama masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan (Afnita, 2004).

Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian tentang kejadian anemia pada ibu hamil di Polindes Ketapang Barat yang diperoleh pada bulan Mei - Juni 2014 didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 7 Distribusi frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil di Polindes Ketapang Barat bulan Mei – Juni 2014. Kadar HB Frekuen si Persentase (%) Normal (11gr%) Anemia (<11gr%) 17 18 49 51 Total 35 100

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (51%) mengalami anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr %. Penyebab anemia diantaranya kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, kehilangan darah yang banyak : saat persalinan yang lalu, haid dan ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe (Prawirohardjo, 2005).

Ibu hamil yang anemia dapat dilihat dari pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan yaitu muka dan bibir pucat, conjungtiva anemis, dan mudah lemas. Anemia yang dialami oleh ibu hamil disebabkan ibu tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe setiap harinya. Karena, kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe per-harinya.

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi anemia seperti paritas, dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden adalah primigravida yaitu sebanyak 19 orang (54 %). Ibu hamil primipara cenderung mempunyai sikap acuh dengan penjelasan petugas kesehatan dan tidak mau memperhatikan pola nutrisi yang dikonsumsi selama kehamilan seperti mengkonsumsi sayuran, lauk-pauk, minum susu dan obat secara rutin. Dengan sikap ini, ibu akan untuk mengalami anemia selama kehamilan. Karena sikap merupakan suatu reaksi atau respon terhadap suatu stimulus atau objek yang diberikan (Notoatmodjo, 2003).

Tabulasi Silang Antara Kepatuhan Minum Tablet FE dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.

Berdasarkan hasil penelitian tentang kepatuhan minum tablet FE dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Polindes Ketapang Barat yang diperoleh

(6)

6

pada bulan Mei - Juni 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 8 Data Tabulasi Silang Kepatuhan Minum Tablet Fe Dan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Polindes

Ketapang Barat bulan Mei - Juni 2014

Kepatuha n Kejadian Anemia Total Anemia Norma l ∑ % ∑ % ∑ % Tidak Patuh Patuh 1 5 3 68 23 7 1 0 3 2 7 7 2 2 1 3 100 100 Total 1 8 51 1 7 4 9 3 5 100 Uji Chi square ρ : 0,02 6 α : 0,0 5

Sumber : data primer 2014

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Chi Square dengan nilai significan sebesar ρ : 0,026 < α : 0,05 Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan ada Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Polindes Ketapang Barat.

Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe (68%) mengalami anemia. Ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe disebabkan ibu mengalami mual setelah mengkonsumsi tablet Fe dan ibu sering lupa untuk minum tablet Fe. Sehingga mengakibatkan ibu mengalami anemia.

Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan ibu hamil yaitu ibu sering lupa minum tablet Fe karena ibu tidak merasa dirinya sakit, ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang akan ditimbulkan, rendahnya motivasi ibu hamil dalam minum tablet Fe setiap hari, adanya efek samping gastrointest Ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe disebabkan ibu mengalami mual setelah mengkonsumsi tablet Fe dan ibu sering lupa untuk minum tablet Fe. Sehingga mengakibatkan ibu mengalami anemia (Novita, 2010).

Dan hampir setengah ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe responden (32%) dalam keadaan HB normal. Ibu hamil yang tidak mengalami anemia disebabkan ibu mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya dalam kehidupan sehari-hari. Ibu hamil tersebut betul-betul dapat memperhatikan asupan makanan yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu, seperti : protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam terutama kalsium, fosfor, zat besi (Fe), vitamin dan air. Semua zat-zat tersebut dapat kita peroleh dari makanan (Prawirohardjo, 2005).

Ibu hamil yang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sebagian kecil (23%) mengalami anemia. Pada dasarnya, Ibu yang sudah patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe masih mengalami anemia disebabkan oleh ibu hamil mempunyai anemia yang dikategorikan sedang sampai berat. Sehingga, ibu hamil masih mengalami anemia tetapi dikategorikan dalam anemia ringan. Dan hampir seluruh Ibu hamil yang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe (77%) dalam keadaan HB normal. Ibu hamil yang patuh tidak mengalami anemia dikarenakan ibu hamil mampu menyerap informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan dan rutin minum tablet Fe.

Hal ini sesuai dengan teori, kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe merupakan ketaatan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsusmsi tablet Fe. Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi dengan cara yang benar akan memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh yang bisa meningkatkan kualitas kehamilan. Jumlah tablet zat besi yang harus dikonsumsi ibu hamil adalah 90 tablet dan dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet tambah darah dengan dosis satu kali sehari selama masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan (Afnita, 2004).

(7)

7

Kesimpulan

1. Ibu hamil di Polindes Ketapang Barat sebagian besar responden tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.

2. Ibu hamil di Polindes Ketapang Barat sebagian besar responden yang mengalami anemia.

3. Ada hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan

kejadian anemia pada ibu hamil di Polindes Ketapang Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan

Patologi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Manuaba, Ida Gede Bagus. 2010. Ilmu

Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Tarwoto. 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu

Hamil, Konsep, dan

Penatalaksanaan. Jakarta : Trans

Media Info

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan

Anemia Dalam Kehamilan.

Yogyakarta : Nuha Medika Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan

Kebidanan Edisi 4 Volume 1.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, disimpulkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dakwah sejatinya menampilkan etika, sopan santun, dan terhindar dari

(2014) menjelaskan bahwa pengembangan bank sampah ini juga akan membantu pemerintah lokal dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sampah berbasis komunitas secara bijak

• Radikal bebas adalah hasil oksidasi dari trigliserid yang dikatalis oleh inisiator dalam darah. • DNA mudah rusak oleh zat kimia : Hidroquinon, arbutin, klorofom,

Total Quality Management (TQM) digunakan untuk memaksimalkan adanya persaingan organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan

Hal ini menunjukan bahwa dengan adannya Total Quality Management yang senantiasa diterapkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengukur kinerja dan

(1) Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a secara ex- officio dijabat oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

Dengan menggunakan F hitung dapat diartikan bahwa menerima Ha dan Ho ditolak yaitu 204.811 ≥ 3.162 F hitung lebih besar dari F tabel berarti variabel

Dokumen kualifikasi perusahaan asli yang diupload atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan menyerahkan 1 (satu) rangkap rekaman (foto copy)..