• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membuka. 10 Tahun Data Mikro. dari Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Membuka. 10 Tahun Data Mikro. dari Indonesia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Membuka

10 Tahun

Data Mikro

dari

Indonesia

B A N K

D U N I A

(2)

Desainer Grafis Bentuk 2017

BANK DUNIA

— Local Solutions to Poverty, Jakarta, Indonesia

Karya ini merupakan produk staf Bank Dunia, melalui Dana Amanah Local Solutions to Poverty, dengan kontribusi eksternal. Temuan, interpretasi, dan kesimpulan yang diungkapkan dalam karya ini belum tentu mencerminkan pandangan Bank Dunia, Dewan Direktur

Eksekutif Bank Dunia, atau berbagai pemerintah yang diwakilinya. Bank Dunia tidak menjamin keakuratan data yang masuk dalam karya ini. Batas-batas, warna, denominasi, dan informasi lainnya yang ditampilkan pada peta mana pun dalam karya ini tidak menyiratkan posisi

Bank Dunia mengenai status hukum suatu wilayah atau dukungan atau penerimaan atas batas-batas tersebut.

Hak & Izin Materi dalam karya ini tunduk pada hak cipta. Karena Bank Dunia mendorong penyebaran pengetahuannya, karya ini dapat direproduksi, seluruhnya atau sebagian, untuk tujuan non-komersial selama pertalian penuh terhadap karya

ini diberikan. Tidak ada sesuatu pun di sini yang merupakan atau dianggap sebagai pembatasan atau pengabaian atas hak istimewa dan kekebalan Bank Dunia, yang semuanya dilindungi secara khusus.

(3)

Kata

Pengantar

Selama lebih dari 16 tahun, Bank Dunia telah mendukung

pembangunan masyarakat dan desa di Indonesia. Local

Solutions to Poverty

(LSP), sebuah dana amanah multi-donor

yang dikelola oleh Global Practice on Social, Urban, Rural and

Resilience

/GSURR Bank Dunia, telah membiayai bantuan

teknis, kegiatan analitis dan konsultasi, serta kegiatan yang

mendukung Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan prakarsa

penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat, termasuk

program unggulan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM Perdesaan).

Program ini, seperti pendahulunya, Program Pengembangan

Kecamatan (PPK), mendapat manfaat dari berbagai kegiatan

pemantauan dan evaluasi (M&E) dan berbagai studi analitis

saksama yang dilakukan oleh tim analitik LSP bekerja sama

dengan Pemerintah Indonesia. Studi-studi tersebut turut

memperkaya dan memengaruhi rancangan operasional PNPM

Perdesaan dan program-program terkait, serta kebijakan

Pemerintah mengenai berbagai program penanggulangan

kemiskinan berbasis masyarakat.

Sebagai bagian dari kegiatan M&E dan studi ini, LSP merancang

beberapa survei unik dan Sistem Nasional Pemantauan

Kekerasan. Kumpulan data ini, serta dokumentasi teknis dan

berbagai laporan yang menyertainya, tersedia di katalog data

mikro Bank Dunia. Brosur ini menampilkan kumpulan data

mikro tersebut sehingga pemerintah, peneliti dan praktisi di

Indonesia dan dunia dapat menggunakannya untuk memperkaya

penelitian tentang pembangunan pada tingkat lokal.

(4)

Daftar Isi

Halaman

3–4

Halaman

5–6

Halaman

7–8

Halaman

9–10

1

2

3

4

Survei Reintegrasi

& Penghidupan

Aceh (2008)

Survei Rumah

Tangga Perempuan

(2011 & 2014/15)

Evaluasi Dampak

PPK & PNPM

Perdesaan

(2007 & 2010)

Evaluasi Dampak

PNPM Generasi

(2007, 2008/09 &

2009/10)

Evaluasi

Bagian 1

(5)

Halaman

11–12

Halaman

13–14

Halaman

15–16

Halaman

17–18

5

6

7

8

Sistem Nasional

Pemantauan

Kekerasan

(1997—2014)

Studi Kelembagaan

Tingkat Lokal

– Gelombang 3

(2012)

Sensus

Infrastruktur

Desa (2011)

Kapasitas Desa

dalam Memelihara

Infrastruktur

(2008—2009)

Survei Infrastruktur Perdesaan

Lain-lain

Bagian 2

Bagian 3

(6)

Survei Reintegrasi

&

Penghidupan

Aceh

Data Mikro http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/2617 Sampel

7 5 4 2008

754 desa di seluruh Aceh Halaman 3—4

1

MENGAMBIL PELAJARAN dari proyek pembangunan berbasis

masyarakat di Indonesia, Program BRA - KDP untuk Korban Konflik (Community-Based Reintegration Assistance for Conflict Victims Program) bertujuan untuk mendukung kesejahteraan korban konflik seraya membangun kohesi sosial dan kepercayaan pada pemerintah. Untuk menilai apakah program tersebut berhasil mencapai tujuan ini dan tujuan lainnya, Survei Reintegrasi dan Penghidupan Aceh mengumpulkan data tentang penghidupan dan reintegrasi dari kelompok sampel representatif dari mantan kombatan dan kelompok kontrol dari warga sipil laki-laki.

Tahun

(7)

1.075

756

3.046

Mantan Kombatan Kepala Desa Warga Sipil

Jenis Responden Publikasi http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/2617 01.

Understanding the

Livelihoods of Former

Insurgents: Aceh, Indonesia

02.

Community-based

Reintegration in Aceh:

Assessing the Impacts of

BRA–KDP

Cakupan Geografis

Aceh

Temuan

Utama

Variabel

Utama

Rincian sejarah konflik dan migrasi antar desa

Rincian tentang integrasi mantan milisi dan tahanan di desa-desa Insiden kekerasan dalam desa dan dampak ekonominya Kerusakan yang terjadi karena konflik antar desa Program dan penerima bantuan desa Pendapat tentang kepemimpinan desa dan pengambilan keputusan Rumah tangga miskin dan yang

berkepala keluarga perempuan memiliki kecenderungan yang sama untuk menghadiri pertemuan program seperti rumah tangga lainnya.

Rumah tangga yang berpartisipasi melihat adanya peningkatan kesejahteraan dan memiliki persepsi kesejahteraan yang lebih baik.

(8)

Tahun Pengumpulan Data

Baseline

2011

Endline

2014/15

Survei

Rumah

Tangga

Perempuan

Halaman 5—6

2

Data Mikro http://microdata. worldbank.org/ index.php/cata-log/1805 (2011) http://microdata. worldbank.org/ index.php/cata-log/2787 (2014—2015)

SURVEI DUA PUTARAN INI

mengumpulkan data tentang kebutuhan dan kerentanan rumah tangga

perempuan di wilayah-wilayah termiskin di Indonesia, dikumpulkan dari sensus tingkat desa, kuesioner tingkat desa, dan survei tingkat rumah tangga pada tahun 2011 dan 2014/15. Survei-survei tersebut menawarkan gambaran rinci tentang karakteristik rumah tangga yang dikepalai perempuan dan rumah tangga jenis lainnya di perdesaan, termasuk tentang kesejahteraan, jejaring sosial, modal sosial, serta akses keuangan mereka.

Dari empat provinsi dan empat kabupaten, dipilih 24 desa untuk evaluasi. Dari masing-masing desa, 100 rumah tangga disurvei.

Sampel

2.400

(9)

Rumah tangga yang dikepalai perempuan maupun laki-laki memiliki pengeluaran per kapita dan akses yang sama terhadap layanan keuangan dan program sosial pemerintah.

Kepala rumah tangga perempuan memiliki kesejahteraan subjektif yang lebih rendah dan pandangan yang lebih suram tentang masa depan mereka daripada kepala rumah tangga laki-laki dan pasangannya.

Indikator kesejahteraan ekonomi dan sosial rumah tangga perempuan dan non perempuan, termasuk konsumsi, pendapatan, kesejahteraan subjektif, gangguan ekonomi, pengendalian risiko, akses finansial, dan preferensi risiko dan waktu

Rincian tentang partisipasi dalam organisasi masyarakat di antara rumah tangga perempuan dan non perempuan, termasuk partisipasi dalam kelompok keagamaan atau tradisional, kelompok layanan sosial, kelompok rekreasi, dan kelompok kredit atau keuangan

Bentuk dan tingkat keterlibatan warga di antara rumah tangga, termasuk dalam pemilihan umum dan partisipasi dalam kelompok politik

Karakteristik jejaring sosial rumah tangga yang dikepalai perempuan, termasuk hubungan dengan pemimpin lokal dan jejaring diskusi dan akses pinjaman masyarakat

Jenis Responden Cakupan Geografis Sumatera Barat Kalimantan Selatan Banten Yogyakarta Rumah tangga miskin yang dikepalai perempuan Rumah tangga tidak miskin yang dikepalai perempuan Rumah tangga miskin yang dikepalai laki-laki Rumah tangga tidak miskin yang dikepalai laki-laki

Rumah tangga yang dikepalai oleh tokoh masyarakat di dusun sampel

Variabel

Utama

Temuan

Utama

pekka Impact

Evaluation

Baseline

Report

(Laporan Baseline Evaluasi Dampak PEKKA) Publikasi http://mi-crodata. worldbank. org/index. php/cata-log/1805

(10)

Evaluasi Dampak

PNPM Generasi

3

01

2007

2008 - 2009

02

2009 - 2010

03

Data Mikro http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1047 (2007) http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1048 (2008—2009) http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1049 (2009—2010)

Tahun Pengumpulan Data

PNPM GENERASI adalah program bantuan tunai bersyarat berbasis masyarakat di Indonesia yang

berfokus pada 12 indikator perilaku kesehatan ibu dan anak dan perilaku pendidikan. Program ini dimulai pada pertengahan 2007 di 129 kecamatan di wilayah perdesaan lima provinsi di Indonesia, yang diperluas untuk mencakup 176 kecamatan pada pertengahan tahun 2008, dan berjalan di 499 kecamatan di 11 provinsi pada tahun 2016.

(11)

Publikasi

PNPM Generasi Program :

Laporan Akhir

Evaluasi Dampak 2011

http://micro-data.worldbank. org/index.php/ catalog/1049 Cakupan Geografis Jawa Barat Nusa Tenggara Timur Gorontalo Sulawesi Utara Jawa Timur

45.000

Sampel

Randomisasi

pada tingkat

kecamatan

300 kecamatan dari 20 kabupaten

Responden

Anggota rumah tangga, kepala desa, dan staf fasilitas sekolah dan kesehatan Halaman 7—8

Temuan

Utama

Variabel

Utama

Fasilitas kesehatan dan ketersediaan layanan kesehatan dan obat-obatan Rincian kehamilan, fasilitas yang dikunjungi, layanan kesehatan yang diterima, dan kesehatan anak baru lahir Ukuran antropometri anak kecil Rincian fasilitas kesehatan, termasuk jenis dan jumlah personel dan pasien Karakteristik desa, termasuk karakteristik demografi, sosial ekonomi, kesehatan, dan pendidikan Karakteristik sekolah, termasuk pendaftaran siswa, jumlah guru, karakteristik guru, fasilitas sekolah, dan tingkat putus sekolah

Partisipasi sekolah dan tingkat kehadiran

Belanja rumah tangga dan subsidi untuk pendidikan anak-anak Karakteristik rumah tangga, termasuk ukuran keluarga, aset rumah tangga, dan konsumsi rumah tangga

Setelah

2,5 tahun,

dampak

program

yang paling

signifikan

adalah:

Anak-anak kecil lebih sering mendapatkan pemeriksaan berat badan. Lebih banyak ibu hamil yang mendapat suplemen zat besi. Penurunan pada tingkat anak kurang gizi, terutama di Nusa Tenggara Timur.

(12)

Evaluasi Dampak

PPK &

PNPM Perdesaan

4

Data Mikro http://microdata. worldbank.org/ index.php/cata-log/1802 (2007) http://microdata. worldbank.org/ index.php/cata-log/1803 (2010) RUMAH TANGGA Tahun Pengumpulan Data Sampel

2007

&

2010

Di 17 provinsi, survei panel yang terdiri dari 6.319 rumah tangga dan 26.811 orang dari 300 kecamatan diwawancarai pada awal tahun 2007 dan sekali lagi pada tahun 2009/2010

6.319

SURVEI ini dirancang untuk mengevaluasi dampak dan efektivitas Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM Perdesaan) dan pendahulunya, Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Keduanya adalah program pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia yang berfokus pada pengurangan kemiskinan melalui proses perencanaan masyarakat yang menciptakan lapangan kerja dan investasi dalam proyek infrastruktur berskala kecil.

(13)

Rumah tangga sampel mengalami peningkatan kesejahteraan, peningkatan peluang untuk keluar dari kemiskinan, dan akses yang lebih besar terhadap layanan kesehatan. Meskipun kelompok terpinggirkan tidak mengalami peningkatan kesejahteraan dan pengurangan kemiskinan yang sama, mereka mendapat manfaat dari peningkatan akses terhadap layanan kesehatan. Jenis Responden Cakupan Geografis Publikasi

Laporan Evaluasi

Dampak PNPM

Perdesaan 2012

http://microdata. worldbank.org/index. php/catalog/1803

Kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lainnya

Jenis masalah kesehatan responden, termasuk batuk, malaria, diare, dan penyakit lainnya

Frekuensi kunjungan ke fasilitas perawatan yang berbeda, termasuk panti werdha, rumah sakit pemerintah, dan poliklinik

Karakteristik rumah tangga termasuk konsumsi, kepemilikan barang tahan lama, kondisi hunian, status pekerjaan, dan ukuran keluarga Jambi Sumatera Utara Riau Sumatera Barat Lampung

Jawa Barat Jawa Timur Yogyakarta Nusa Tenggara Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Kalimantan Selatan Banten Jawa Tengah Bali Sulawesi Utara Halaman 9—10

Akses terhadap informasi mengenai dana pembangunan, partisipasi dalam pertemuan desa, dan persepsi tentang penanganan pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat

Pandangan responden terhadap kepercayaan mereka terhadap anggota masyarakat dan pemerintah

Bentuk dan jenis partisipasi politik responden

Temuan

Utama

Variabel Utama

(14)

Tahun Pengumpulan Data Sampel

2011

Semua desa dan kelurahan di Indonesia

Sensus

Infrastruktur

Desa

5

SELAMA SATU DEKADE TERAKHIR, Pemerintah Indonesia telah

menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam pendekatan pembangunan berbasis masyarakat terhadap penyediaan infrastruktur skala kecil di wilayah perdesaan. Atas permintaan Pemerintah, PNPM Support Facility menjalankan sensus infrastruktur dasar (fasilitas kesehatan, sekolah, jalan utama, dan jembatan) di seluruh 76.000 desa di Indonesia.

Data Mikro

http://microdata. worldbank.org/ index.php/cata-log/1826

(15)

Jenis Infrastruktur & Layanan

Publikasi

Sensus Infrastruktur:

Laporan tentang Kesiapan Suplai

Infrastruktur di Indonesia – Capaian

dan Kesenjangan yang Masih Terjadi

Fasilitas kesehatan dasar (Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes, Posyandu) dan fasilitas sekolah umum (sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA/SMK))

http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1826

Cakupan Geografis

Nasional

Halaman 11—12

Wilayah Papua, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan daerah terpencil di Kalimantan dan Sulawesi memiliki kesenjangan infrastruktur terbesar.

Wilayah perdesaan memiliki akses layanan publik yang jauh lebih sedikit (dan jauh lebih rendah kualitasnya).

Lebih dari 6 juta orang di Indonesia tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan primer.

Temuan

Utama

Jenis dan frekuensi pelayanan kesehatan yang ditawarkan, termasuk rawat inap, bidan, keluarga berencana, dan layanan pemeriksaan kehamilan

Jenis dan jumlah praktisi kesehatan, termasuk dokter umum, bidan, perawat, dan dokter gigi

Fitur-fitur utama fasilitas kesehatan, seperti fasilitas penyimpanan vaksin, sumber penerangan, dan sumber air

Jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang terdaftar di sekolah per kelas

Jumlah guru laki-laki dan perempuan per sekolah, dan latar belakang pendidikan mereka

Karakteristik sekolah, termasuk jumlah ruang kelas, jumlah ruang laboratorium, dan fitur bangunan

Variabel

Utama

(16)

Tahun Pengumpulan Data

2008–

2009

Sampel

3.840

Anggota rumah tangga di 3.840 rumah tangga terpilih di 32 desa sampel di lima provinsi Dilakukan dalam 4 gelombang setiap 3 bulan

Studi

Sumber

Daya Desa &

Infrastruktur

Perdesaan

6

Data Mikro

Gelombang 1 http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1804 Gelombang 2 http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1807 Gelombang 3 http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1809 Gelombang 4 http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1810

STUDI SUMBER DAYA DESA DAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN

meneliti kemampuan dan kesediaan warga di desa-desa miskin untuk menyediakan sumber daya untuk memelihara infrastruktur di desa mereka. Kumpulan data longitudinal unik ini mencakup indikator biaya pemeliharaan infrastruktur dasar, kesediaan untuk berkontribusi dalam pemeliharaan, kesejahteraan rumah tangga, jejaring sosial, serta keuangan dan pemerintahan desa.

(17)

Kesediaan responden untuk berkontribusi terhadap pemeliharaan infrastruktur dan estimasi biaya

pemeliharaan

Karakteristik rumah tangga, termasuk ukuran rumah tangga, tingkat pendidikan, pekerjaan, kepemilikan aset, dan konsumsi

Jenis dan frekuensi partisipasi responden dalam kegiatan kemasyarakatan

Village Capacity in Maintaining Infrastructure

Evidence from Rural Indonesia November 2010

(Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur Bukti dari Pedesaan Indonesia November 2010)

Publikasi

http://microdata.worldbank.org/index.php/cat-alog/1810

Cakupan Geografis

Seluruh anggota rumah tangga, termasuk anak-anak 0-59 bulan Responden Nusa Tenggara Timur Sulawesi Kalimantan Sumatra Jawa Halaman 13—14

Temuan

Utama

Variabel

Utama

Karakteristik desa, termasuk populasi desa, tingkat pendidikan, dan modal sosial

Rincian tentang fasilitas desa, termasuk sumber air, sanitasi, dan prasarana dasar

Rincian hubungan responden dengan anggota masyarakat lainnya

Hanya sebagian kecil desa yang mengumpulkan sumber daya memadai untuk membiayai pemeliharaan jalan desa, jembatan, dan Sarana Air Bersih (SAB) Perpipaan.

Kesediaan anggota

masyarakat untuk membayar pemeliharaan jalan meningkat saat mereka menerima tanggapan yang memuaskan terhadap keluhan terkait masalah jalan.

(18)

di

40

1.200

Tahun Pengumpulan Data Sampel

Desa di Provinsi Jambi

Jawa Tengah

Nusa Tenggara Timur Rumah Tangga

2012

JAMBI 16 desa di 7 kecamatan di 3 kabupaten

JAWA TENGAH 16 desa di 8 kecamatan di 2 kabupaten

NUSA TENGGARA TIMUR 8 desa di 4 kecamatan di 2 kabupaten Di setiap desa, tim survei mengunjungi 30 rumah tangga panel.

Studi

Kelembagaan

Tingkat Lokal

Gelombang 3

7

Data Mikro http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1799

STUDI KELEMBAGAAN TINGKAT LOKAL adalah

gelombang ketiga dari studi longitudinal yang mencatat perubahan dalam kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah seiring waktu dalam konteks reformasi desentralisasi dan demokratisasi dan perluasan program partisipatif yang telah berlangsung sejak tahun 2001 di Indonesia. Pada tahun 2012, tim peneliti kembali ke daerah yang disurvei pada tahun 1996 dan 2000/01, dan menggabungkan instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menilai upaya pemecahan masalah masyarakat.

(19)

Cakupan Geografis Nusa Tenggara Timur Jawa Tengah Jambi http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/1799 Publikasi

Studi Kelembagaan

Tingkat Lokal ke-3:

Laporan Akhir

Jenis Responden

Kepala Rumah Tangga, pasangan Kepala Rumah Tangga, atau anggota keluarga yang sudah dewasa (di atas 15 tahun)

Halaman 15—16

Sejak tahun 2001, hampir setengah dari desa-desa yang diteliti mempertahankan kapasitas lokal (didefinisikan sebagai kemampuan kolektif untuk memecahkan masalah bersama), sekitar sepertiga mengalami penurunan, dan seperempat mengalami peningkatan.

Peningkatan kapasitas terutama disebabkan oleh usaha penduduk desa itu sendiri untuk memperbaiki penghidupan mereka, meningkatkan kendali terhadap sumber daya alam, dan mendorong para pemimpin desa untuk secara bersama-sama memecahkan masalah.

Karakteristik sosial dan politik desa dan jenis dan frekuensi kegiatan sosial dan politik

Persepsi kapasitas, akuntabilitas, dan

transparansi pemerintah desa Kesulitan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh responden Pola kepemilikan tanah dan sumber daya lainnya

Temuan

(20)

Sampel

117

Surat Kabar Tahun Pengumpulan Data

1997

2014

Sistem

Nasional

Pemantauan

Kekerasan

Indonesia

(SNPK)

8

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN INDONESIA mengumpulkan informasi tentang

insiden/kekerasan dari tingkat desa sampai tingkat provinsi sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar setempat. Untuk setiap kejadian, basis data mencakup informasi tentang jenis insiden kekerasan, pemicu dan akibatnya, selain informasi lainnya. Ini adalah salah satu kumpulan data insiden kekerasan sub-nasional terbesar di dunia.

Data Mikro

http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/2626

(21)

Memonitor dan menganalisis surat kabar lokal (lebih dari 117 surat kabar)

Kumpulkan arsip

Data LSM, sumber akademis, survei pemerintah untuk mengisi senjang

Konflik dengan kekerasan Kejahatan dengan kekerasan Kekerasan dalam rumah tangga

Kekerasan oleh aparat keamanan

Mengumpulkan insiden dari berbagai sumber

Laporan tindak lanjut untuk memutakhirkan fakta

Kode untuk variabel utama Buat basis data

Tampilkan data

Jenis dan lokasi insiden kekerasan Rincian mengenai pihak dan afiliasi yang terlibat dalam insiden kekerasan

Karakteristik otoritas yang mengintervensi dan jenis intervensi

Rincian tentang insiden kematian dan kerugian ekonomi

Jenis senjata yang digunakan dalam konflik berkekerasan

Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam kekerasan berskala besar sejak tahun 2004.

Intervensi keamanan yang efektif oleh pemerintah, terutama di provinsi-provinsi yang memiliki konflik tinggi, berkontribusi terhadap penurunan ini .

How Large

Conflicts Subside :

Evidence from Indonesia

Identifikasi &

Kumpulkan Sumber

Pilih Laporan Insiden

Kekerasan

Buat Insiden

Data Entri & Koding

01

02

03

04

Publikasi http://microdata.worldbank. org/index.php/catalog/2626

Nasional

Cakupan Geografis

Metodologi Pemberian Kode untuk Suatu Kejadian

dalam Basis Data Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK)

Temuan

Utama

Variabel

(22)

Links to Data

&

Publications

Survei Integrasi & Penghidupan Aceh 2008

Survei Rumah Tangga Perempuan 2011 Female-Headed Household Survey 2014

Evaluasi Dampak Penerapan PNPM Generasi, Gelombang Satu, Survei Dasar

Evaluasi Dampak Penerapan PNPM Generasi 2008–2009, Gelombang 2

Evaluasi Dampak Penerapan PNPM Generasi, Gelombang Tiga Evaluasi Dampak PPK & PNPM Perdesaan 2010

Evaluasi Dampak PPK & PNPM Perdesaan 2007 Sensus Infrastruktur Desa 2011

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 1

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 2

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 3

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 4

Studi Kelembagaan Tingkat Lokal 2012 Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan 2014

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2617 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1805 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2787 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1047 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1048 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1049 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1803 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1802 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1826 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1804 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1807 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1809 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1810 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1799 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2626

(23)
(24)

Referensi

Dokumen terkait

Terkait hasil penelitian terkait bentuk-bentuk sanksi tindak pidana pencemaran nama baik yang sudah jelas diatur dalam Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor

untuk masuk angkatan perang mereka. Didalam melatih anak-anak yang telah mencapai usia lima belas tahun tetapi yang belum mencapai usia delapan belas tahun, maka

Layanan Pengadaan Secara Elektronik Pemerintah Kota Bekasi, selanjutnya disebut LPSE Kota Bekasi, adalah unsur pelaksana di Pemerintah Kota Bekasi yang melayani proses

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ardiyyan Taufiq dan Setiaji Danang (2017) , penelitian Pradana Rizki (2017), serta penelitian Ramalu Sri dan Rashid M

Analgetik dapat mengurangi dan menghilangkan nyeri 3 Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka terbuka DO: terlihat adanya luka terbuka pada mata kiri klien.

Bila kadar hormon dalam darah telah mencukupi untuk mengahasilkan efek yang dimaksud, kenaikan hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. lebih jauh dicegah oleh umpan

elanggan dapat membayar biaya perjalanan sesuai tari yang tertera di aplikasi menggunakan uang tunai atau menggunakan saldo prabayar @di %ojek disebut dengan

Korelasi yang tinggi antara jumlah anakan total, tinggi tanaman, panjang malai dan persentase gabah hampa dengan bobot gabah per rumpun merupakan akibat dari