Nama
Nama
: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS.
: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS.
NIP
NIP
: 19720826 200212 1 002
: 19720826 200212 1 002
Departemen
Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar
: Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar
Mata Kuliah
Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah
: Kep. Medikal Bedah
Mata Kuliah
Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah
: Kep. Medikal Bedah
Topik
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
ENDOKRIN
ENDOKRIN
ENDOKRIN
ENDOKRIN
BY. IKHSANUDDIN AHMAD HRP, S.Kp BY. IKHSANUDDIN AHMAD HRP, S.Kp
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
SISTEM ENDOKIN
SISTEM ENDOKIN
KELENJAR KELENJAR :: EKSOKRINEKSOKRIN EKSOKRINEKSOKRIN MelepaskanMelepaskan sekresinyasekresinya keke dalamdalam duktusduktus padapada permukaanpermukaan tubuh,tubuh, seperti
seperti kulitkulit atauatau organorgan internalinternal
ENDOKRINENDOKRIN
Langsung
ENDOKRIN
ENDOKRIN
KELENJAR HIPOFISIS
KELENJAR HIPOFISIS
KELENJA TIROID
KELENJA TIROID
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR ADRENAL
KELENJAR ADRENAL
KELENJAR PULAU
KELENJAR PULAU--PULAU LANGERHANS
PULAU LANGERHANS
KELENJAR PULAU
KELENJAR PULAU--PULAU LANGERHANS
PULAU LANGERHANS
PANKREAS
PANKREAS
HORMON
HORMON
Klassifikasi
Klassifikasi ::
AirAir :: PolipeptidaPolipeptida
LemakLemak :: SteroidSteroid
(Insulin, Glukagon, ACTH, Katekolamin)
Suatu zat yang disekresikan oleh kelenjar endokrin untuk membantu mengatur fungsi organ bekerja secara terkoordinasi dengan sistem saraf
LemakLemak :: SteroidSteroid
♦
Karakteristik :
♦ Diurnal
♦ Pulsatif dan Siklik
♦ Variabel
(Estrogen, Progesteron, Glkokortikoid, Aldosteron)
Pola naik turun dalam periode 24 jam (Kortisol)
Pola naik turun sepanjang waktu tertentu (Bulanan) (Estrogen)
Pola naik turun tergantung pada kadar substratnya (Paratiroid)
REGULASI KELENJAR
REGULASI KELENJAR
PERAN HIPOTALAMUS DAN
PERAN HIPOTALAMUS DAN
KELENJAR HIPOFISIS
KELENJAR HIPOFISIS
Anatomi Fisiologi
•Berbobot 0,5 gram •Ukuran 10 x 13 x 6 mmPerkembangan
Floor of the diencephalon
Roof of the Mouth
MenghubungkanMenghubungkan sistemsistem sarafsaraf dengandengan endokrinendokrin
HipotalamusHipotalamus mengeluarkanmengeluarkan hormonhormon releasingreleasing dandan inhibiting
inhibiting yangyang bekerjabekerja padapada selsel--selsel speifikspeifik dalamdalam kelenjar
kelenjar pituitaripituitari untukuntuk mengaturmengatur pembentukanpembentukan dandan sekresi
sekresi hormonhormon hipofisehipofise
♦
SISTEM UMPAN BALIKBila kadar hormon dalam darah telah mencukupi untuk mengahasilkan efek yang dimaksud, kenaikan hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif
lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif
♦
AKTIVASI SEL-SEL TARGETbila hormon telah mencapai organ target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi.
Hormon Mediator intraselular (Cyclic Adenosine Monophophate/ cAMP) Berikatan dengan membrane sel Aktivasi gen-gen dalam sel
STRUKTUR, FUNGSI DAN KERJA SISTEM ENDOKRIN STRUKTUR, FUNGSI DAN KERJA SISTEM ENDOKRIN
HipofiseHipofise
Lobus AnteriorLobus Anterior ♦ Growth hormone (GH)
♦ Prolaktin ♦ Thyrotropic hormone (TSH) ♦ Gonatropic hormone (LH dan FSH) ♦ Adrenocorticotropic ♦ Merangsang pertumbuhan
jaringan tubuh dan tulang
♦ Merangsang pertumbuhan
jaringan payudara dan laktasi
♦ Merangsang kelenjar tiroid
♦ Mempengaruhi pertumbuhan,
maturasi dan fungsi organ seks sekunder dan primer
♦ Merangsang pembentukan steroid
Lobu PosteriorLobu Posterior
♦ Adrenocorticotropic hormone (ACTH) ♦ Melanocyte stiulating hormone (MSH) ♦ Antidiuretic hormone (ADH, Vasopressin) ♦ Oksitosin
♦ Merangsang pembentukan steroid
oleh korteks adrenal,
♦ Merangsang pembentukan steroid,
dapat mempengaruhi pigmentasi
♦ Meningkatkan reaborbi air oleh
tubulus distal dan tubulus koledokus ginjal, sehingga menurunkan haluaran urine
♦ Merangsang pengeluaran ASI dari
alveoli payudara, merangang kontraksi uterus, terlibat dalam ransport sperma dalam tractus reproduksi wanita
♦ Thyroid ♦ Parathyroid ♦ Adrenal ♦ Korteks ♦ Thyroxine (T4) ♦ Triiodothyronine (T3) ♦ Thyrocalcitonin (TCT) ♦ Parathormone (PTH)
♦ Hormon dibagi menjadi 3
kelompok besar :
♦ Meningkatkan aktivasi metabolik
pada hampir semua sel, merangsang sebagian besar aspek metabolisme lemak, protein dan karbohidrat
♦ Menurunkan serum kalsium dan
meningkatkan kadar fosfat, efek berlawanan dengan PTH
♦ Meningkatkan kadar kalsium dan
menurunkan kadar fosfat, meningkatkan reabsorbsi tulang
♦ Meningkatkan katabolisme Kh,P,L,
♦ Medulla
♦ Glukokortikoid/ Kortisol ♦ Meneralokortikoid/
aldosteron
♦ Androgen/ hormone pria
♦ Epinefrin (Arenalin) : 80%
Norepinefrin : 20%
♦ Meningkatkan katabolisme Kh,P,L,
meningkatkan kepekaan jaringan thd hormon lain
♦ Cendrung meningkatkan retensi
natrium dan ekresi kalium
♦ Mengatur karakteristik seks
sekunder tertentu
♦ Semua kortikoid penting untuk
pertahanan thd stres atau cedera
♦ Meningkatkan TD, konveri
glikogen mjd glukosa ketika dibutuhkan untuk energi, meningkatkan frekuensi jantung, meningkatkan kontrakstilitas jantung, mendilatasi bronkiole
♦ Ovarium
♦ Testis
♦ Pankreas
♦ Estrogen dan Progeteron
♦ Testosteron
♦ Insulin
♦ Merangsang perkembangan
karakteristik seks sekunder, berpengaruh thd penyembuhan pasca menstruasi
♦ Penting untuk dapat berfungsinya
organ reproduktif pria, merangsang pertumbuhan karakteristik seks sekunder pria
♦ Meningkatkan metabolisme Kh, P,
L sehingga menurunkan kadar glukosa darah
♦ Glukagon
♦ Somatostatin
♦ Memobilisasi simpanan glikogen
dengan demikian meningkatkan kadar glukosa darah
♦ Menurunkan sekresi insulin,
glukagon, pertumbuhan hormon dan beberapa hormon gastrointestinal (Gastrin dan Sekretin)
STRUKTUR DAN FUNGI HIPOTALAMUS
STRUKTUR DAN FUNGI HIPOTALAMUS
Terletak di batang otak (dienchepalon) dekat ventrikulus tertiusTerletak di batang otak (dienchepalon) dekat ventrikulus tertius
Mrp pusat tertinggi sistem kelenjar endokrinMrp pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin
Menjalankan fungsi melalui humoral dan sarafMenjalankan fungsi melalui humoral dan saraf
Hormon yang dihasilkan disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan Hormon yang dihasilkan disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan
sekresi hormon sekresi hormon
Hormon hipotalamus :Hormon hipotalamus :
ACRHACRH : Adrenocortocoid Releasing Hormone: Adrenocortocoid Releasing Hormone ACIH
ACIH : Arenocorticoid Inhibiting Hormone: Arenocorticoid Inhibiting Hormone
TRHTRH : Thyroid Releasing Hormone: Thyroid Releasing Hormone TIH
TIH : Thyroid Inhibiting Hormone: Thyroid Inhibiting Hormone TIH
TIH : Thyroid Inhibiting Hormone: Thyroid Inhibiting Hormone
GnRHGnRH : Gonadotropin Releasing Hormone: Gonadotropin Releasing Hormone GnIH
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormone: Gonadotropin Inhibiting Hormone
PTRHPTRH : Parathyroid Releasing Hormone: Parathyroid Releasing Hormone PTIH
PTIH : Parathyroid Inhibiting Hormone: Parathyroid Inhibiting Hormone
PRHPRH : Prolaktin Releasing Hormone: Prolaktin Releasing Hormone PIH
PIH : Prolaktin Inhibiting Hormone: Prolaktin Inhibiting Hormone
GRHGRH : Growth Releasing Hormone: Growth Releasing Hormone GIH
GIH : Growth Inhibiting Hormone: Growth Inhibiting Hormone
MRHMRH : Melanosit Releasing Hormone: Melanosit Releasing Hormone MIH
STRUKTUR DAN FUNGSI HIPOFISE
STRUKTUR DAN FUNGSI HIPOFISE
Terletak di sella turika, lekukan os spenoidalis basis craniiTerletak di sella turika, lekukan os spenoidalis basis cranii
Berbentuk oval dengan diameter 1 cm yang terbagi atas lobus Berbentuk oval dengan diameter 1 cm yang terbagi atas lobus
anterior dan posterior anterior dan posterior
–Lobus anterior :
•2/3 bagian hipofise
•disebut juga Adenihipofise
–Lobus posterior –Lobus posterior
•1/3 bagian hipofise
•Disebut juga neurohipofise
•Hipofese stalk (struktur saraf) menghubungkan lobus posterior
dengan hipotalamus
–Lobus intermedia (pars intermedia)
•Antara area anterior dan posterior •Diduga menghasilkan MSH
Third ventricle Superior hypophyseal arteries Capillary loops Internal carotid artery Portal veins Veins Third ventricle Inferior hypophyseal artery
Capilaries of the portal system in the pars distalis
STRUKTUR DAN FUNGSI KELENJAR TIROID STRUKTUR DAN FUNGSI KELENJAR TIROID
Terletak pada leher bagian depan, dibawah kartilago Terletak pada leher bagian depan, dibawah kartilago
krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea
Terbagi 2 lobus (kiri dan kanan) dengan ketebalan 2 Terbagi 2 lobus (kiri dan kanan) dengan ketebalan 2
cm, lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm cm, lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm cm, lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm cm, lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm
Disuplai oleh arteri tiroidea superior dan arteri Disuplai oleh arteri tiroidea superior dan arteri
tiroidea inferior (lobus kanan lebih besar disuplai) tiroidea inferior (lobus kanan lebih besar disuplai)
PROSES PEMBENTUKAN HORMON TIROID (T3 PROSES PEMBENTUKAN HORMON TIROID (T3
DAN T4) DAN T4) IODIUM MAKANAN/ MINUMAN ION IODIUM (IODIDA SEL KELENJAR TRANSPORT AKTIF ATP Iodida Pump TIROGLOBULIN MONO IODOTIRONIN TIROGLOBULIN
Penguraian MONO IODOTIRONIN DIIODOTIRONIN REAKSI PENGGABUNGAN MIT + DIT = T3 DIT + DIT = T4
STRUKTUR DAN FUNGSI KELENJAR
STRUKTUR DAN FUNGSI KELENJAR
PARATIROID
PARATIROID
Menempel pada bagian anterior dan posterior kedua
Menempel pada bagian anterior dan posterior kedua
lobus kelenjar tiroid
lobus kelenjar tiroid
Berjumlah 4 buah
Berjumlah 4 buah
Terdiri dari 2 jeni sel :
Terdiri dari 2 jeni sel :
Terdiri dari 2 jeni sel :
Terdiri dari 2 jeni sel :
Chief cellsChief cells
EFEK PARATHORMON THD JARINGAN TARGET EFEK PARATHORMON THD JARINGAN TARGET
PARATHORMON
Tulang
Ginjal Saluran Cerna
Merangsang Merangsang pembentukan pembentukan vit. D vit. D Meningkatkan Meningkatkan reabsorbsi reabsorbsi ♦ Meningkatkan mobilisasi Ca dan P dari tulang ke dalam cairan ekresi sel ♦ Meningkatkan absorbsi Ca dan P dengan bantuan Vit. D reabsorbsi reabsorbsi tubulus ginjal tubulus ginjal thd Ca dan Mg thd Ca dan Mg Meningkatkan Meningkatkan pengeluaran P, pengeluaran P, HCO
HCO33--, , dan Nadan Na
ekresi sel ♦ Mengurangi pembentukan tulang ♦ Meningkatkan penghancuran tulang
PENGKAJIAN UMUM SISTEM ENDOKRIN
• Usia dan jenis kelamin• Tempat tinggal
DATA DEMOGRAFI
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Beberapa gangguan endokrin baru jelas dirasakan pada usia tertentu meskipun proses patologis sudah berlangsung sejak lama
♦ Obesitas
♦ Gangguan pertumbuhan dan perkembangan ♦ Kelainan pada kelenjar tiroid
♦ infertilitas
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Mengkaji kemungkinan kelainan pada anggota keluarga lainseperti yang dialami oleh pasien.
RIWAYAT KESEHATAN DAN KEPERAWATAN KLIEN
Mengkaji kondisi yang pernah dialami oleh
klien
diluar
gangguan
yang
dirasakan
sekarang khususnya gangguan
gangguan
yang
mungkin
sudah
berlangsung
lama
walaupun tidak ada keluhan, seperti :
• Tanda-tanda seks sekunder yang tidak berkembang
• Berat badan tidak sesuai dengan usia
• Gangguan psikologis ; mudah marah, sulit
bergaul, tidak konsentrasi
• Hospitalisasi
RIWAYAT
RIWAYAT DIIT
DIIT
Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomenAdanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
Penurunan atau penambahan berat badan yang drastisPenurunan atau penambahan berat badan yang drastis
Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihanSelera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
Pola makan dan minum sehariPola makan dan minum sehari--harihari
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat
menggangu fungsi endokrin ; bersifat Goiterogenik menggangu fungsi endokrin ; bersifat Goiterogenik
STATUS SOSIAL EKONOMI
• Bagaimana klien dan keluarga memperoleh makanan yang sehat dan bergizi
• Upaya yang dilakukan dalam mendapatkan pengobatan bila klien dan keluarga membutuhkan
MASALAH
MASALAH KESEHATAN
KESEHATAN SEKARANG
SEKARANG
ApaApa yangyang dirasakandirasakan klienklien ??
ApakahApakah masalahmasalah atauatau gejalagejala yangyang dirasakandirasakan terjaditerjadi
secara
secara tibatiba--tibatiba atauatau perlahanperlahan dandan sejaksejak kapankapan dirasakan
dirasakan ??
BagaimanaBagaimana gejalagejala mempengaruhimempengaruhi aktivitasaktivitas hiduphidup
BagaimanaBagaimana gejalagejala mempengaruhimempengaruhi aktivitasaktivitas hiduphidup
sehari
sehari--harihari ??
BagaimanaBagaimana polapola eliminasieliminasi baikbaik fekalfekal maupunmaupun urineurine ??
BagaimanaBagaimana fungsifungsi seksualseksual dandan reproduksireproduksi ??
ApakahApakah adaada perubahanperubahan fisikfisik tertentutertentu yagyag angatangat
mengganggu
Selain
Selain alasanalasan klienklien datangdatang keke RS,RS, jugajuga perluperlu diidentifikasidiidentifikasi halhal--halhal yang
yang berhubunganberhubungan dengandengan fungsifungsi hormonalhormonal secarasecara umumumum sepertiseperti ::
• Tingkat energi Perawat
Perawat mengkajimengkaji
BagaimanaBagaimana kemampuankemampuan klienklien dalamdalam melakukanmelakukan aktivitasaktivitas
sehari
sehari--harihari Apakah
Apakah mandirimandiri atauatau dibantudibantu atauatau kepayahankepayahan • Pola eliminasi dan keseimbangan cairan
ApakahApakah mandirimandiri atauatau dibantudibantu atauatau kepayahankepayahan
AsupanAsupan makananmakanan berlebihanberlebihan atauatau kurangkurang
Perawat mengkaji
Pola berkemih dan volume urine out put
Apakah klien sering bangun tengah malam untuk berkemih
Secara
Secara
langsung
langsung
dibawah
dibawah
pengaruh
pengaruh
hormon
hormon
GH,
GH,
Thyroid,
Thyroid, Gonadotropic
Gonadotropic.. Gangguan
Gangguan pertumbuhan
pertumbuhan dapat
dapat
terjadi
terjadi sejak
sejak masa
masa kandungan
kandungan hingga
hingga bayi
bayi dilahirkan,
dilahirkan,
maka
maka perlu
perlu dikaji
dikaji ::
TubuhTubuh ;; kerdil/kerdil/ besarbesar
Tingkat
Tingkat inteligensiinteligensi
• Pertumbuhan dan perkembangan
TingkatTingkat inteligensiinteligensi
KemampuanKemampuan berkomunikasiberkomunikasi
InisiatifInisiatif dandan rasarasa tanggungtanggung jawabjawab
• Seks dan reproduksi
Kaji :
• Siklus menstruasi ; mencakup lama, volume, frekuensi, perubahan fisik termasuk sensasi nyeri atau kramp abdomen, usia haid pertama
• Pernah hamil dan melahirkan
• Kemampuan ereksi dan orgasme • Kemampuan ereksi dan orgasme • Ukuran dan bentuk alat genitalia
Hal
Hal yangyang perluperlu dikajidikaji Keterampilan
Keterampilan kopingkoping
• Pemeriksaan fisik
• Penkajian Psikososial
• Inspeksi • Palpasi • auskultasiKeterampilanKeterampilan kopingkoping
DukunganDukungan keluarga,keluarga, temanteman
KeyakinanKeyakinan
KemampuanKemampuan keluargakeluarga dalamdalam merawatmerawat dandan penggunaanpenggunaan
obat obat
PENGKAJIAN DIAGNOSTIK SISTEM
PENGKAJIAN DIAGNOSTIK SISTEM
ENDOKRIN
ENDOKRIN
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR
HIPOFISE HIPOFISE
Foto tengkorak (Kranium)Foto tengkorak (Kranium)
Untuk melihat kondisi sella turika ; tumor/ atropi Untuk melihat kondisi sella turika ; tumor/ atropi
Pend. Kes Pend. Kes penting !!!penting !!!
Pend. Kes Pend. Kes penting !!!penting !!!
Foto tulang (Osteo)Foto tulang (Osteo)
untuk melihat kondisi tulang (Gigantisme) ; ukuran untuk melihat kondisi tulang (Gigantisme) ; ukuran tulang bertambah
tulang bertambah
CT scan otakCT scan otak
untuk melihat kemungkinan adanya tumor hipofise untuk melihat kemungkinan adanya tumor hipofise atau hipotalamus
atau hipotalamus
Pemeriksaan
Pemeriksaan darah
darah dan
dan urine
urine
Kadar
Kadar Growth
Growth Hormone
Hormone
Nilai
Nilai normal
normal 10
10 µ
µg/ml
g/ml (anak
(anak--anak
anak dan
dan dewasa)
dewasa)
Spesimen
Spesimen adalah
adalah darah
darah vena
vena 5
5 cc
cc
Kadar
Kadar TSH
TSH
Nilai
Nilai normal
normal 6
6 –
– 10
10 µ
µg/ml,
g/ml, untuk
untuk mentukan
mentukan
gangguan
gangguan tiroid
tiroid primer
primer atau
atau sekunder
sekunder
S
Kadar
Kadar ACTH
ACTH
dilakukan
dilakukan dengandengan testtest supresisupresi dekametasondekametason spesimen
spesimen darahdarah venavena 55 cccc dandan urineurine 2424 jaja
Persiapan Persiapan
TidakTidak adaada pembatasanpembatasan makananmakanan dandan minumanminuman
BilaBila klienklien menggunakanmenggunakan obatobat--obatanobatan sepertiseperti korisolkorisol atauatau
antagonisnya,
antagonisnya, dihentikandihentikan lebihlebih dahuludahulu 2424 jamjam sebelumnyasebelumnya
BilaBila obatobat--obatanobatan harusharus diberikan,diberikan, lampirkanlampirkan jenisjenis obatobat dandan
dosisnya
dosisnya padapada lembaranlembaran pengirimanpengiriman spesimenspesimen
Pelaksanaan
Klien diberi deksametason 4 x 0,5 ml/ hari selama 2 hari Besok paginya darah vena diambil 5 cc
Urine ditampung selama 24 jam Kirim spesimen ke lab.
Hasil
Normal bila : Normal bila :
ACTH menurun kadarnya dalam darah. Kortisol darah kurang dari 5 ml/dl
17-Hydroxi-Cortico-Steroid (17-OHCS) dalam urine 24 jam kurang dari 2,5 mg
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR TIROID PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR TIROID
UP
UP TAKETAKE RADIOAKTIFRADIOAKTIF (RA)(RA)
Untuk
Untuk mengukurmengukur kemampuankemampuan kelenjarkelenjar tiroidtiroid dalamdalam menangkapmenangkap iodida
iodida
Persiapan Persiapan ::
KlienKlien puasapuasa 66 –– 88 jamjam
JelaskanJelaskan tujuantujuan prosedurprosedur
JelaskanJelaskan tujuantujuan prosedurprosedur
Pelaksanaan Pelaksanaan ::
KlienKlien diberidiberi radioaktifradioaktif IodiumIodium ((II131131)) perper oraloral sebanyaksebanyak 5050
microcuri microcuri
UkurUkur radioaktifradioaktif yangyang tertahantertahan dengandengan alatalat pengukurdiataspengukurdiatas
kelenjar
kelenjar tiroidtiroid
DapatDapat jugajuga diukurdiukur dengandengan clearenceclearence II131131 melaluimelalui ginjalginjal dengandengan
mengumpulkan
Hasil
Hasil ::
Normal
Normal :: 10
10 –
– 35
35 %
%
<
< 10
10 %
% :: menurun
menurun
Hipotiroid
Hipotiroid
T3 DAN T4 SERUM T3 DAN T4 SERUM
Persiapan fisik secara khusus (
Persiapan fisik secara khusus (--), spesimen darah vena 5 ), spesimen darah vena 5 –– 10 cc10 cc
Nilai norma dewasa : Nilai norma dewasa :
Iodium bebas Iodium bebas : 0,1 : 0,1 –– 0,3 mg/dl0,3 mg/dl T3 T3 : 0,2 : 0,2 –– 0,3 mg/dl0,3 mg/dl T4T4 : 6 : 6 –– 12 mg/dl12 mg/dl T4T4 : 6 : 6 –– 12 mg/dl12 mg/dl
Nilai normal bayi/ anak anakNilai normal bayi/ anak anak ::
UP TAKE T3 RESIN
Untuk mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau
tiroid binding globulin (TBG) tdk jenuh
Spesimen darah vena 5 cc
Klien puasa 6 – 8 jam
Nilai normal :
Dewasa
: 25 – 35 %
Anak-anak
: ( - )
PROTEIN BOUND IODINE (PBI)
Untuk mengukur iodium yang terikat dengan
protein plasma
Spesimen darah vena 5 – 10 cc
Klien puasa 6 – 8 jam
LAJU METABOLISME BASAL (BMR)
Untuk mengukur secara tidak langsung jumlah oksigen yang
dibutuhkan tubuh dibawah kondisi basal selama beberapa waktu
Persiapan :
•Klien puasa sekitar 12 jam
•Hindari kondisi yang menimbulkan kecemasan dan stress •Klien harus tidur minimal 8 jam
•Tidak mengkonsumsi obat-obat analgesik dan sedatif •Tidak mengkonsumsi obat-obat analgesik dan sedatif •Jelaskan prosedur
•Tidak boleh bangun dri tempat tidur sampai pememriksaan dilakukan
Pelakanaan :
Segera setelah bangun, lakukan pengukuran TD dan Nadi
Dihitung dengan rumus : BMR (0,7 x Pulse) + (0,7 x TD) – 72
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR
PARATIOROID PARATIOROID
I.
I. PercobaanPercobaan SulkowitchSulkowitch
Untuk
Untuk memeriksamemeriksa perubahanperubahan jumlahjumlah kaliumkalium dalamdalam urine,urine, sehingga
sehingga diketahuidiketahui aktivitasaktivitas kelenjarkelenjar paratioroidparatioroid
PersiapanPersiapan
UrineUrine 2424 jamjam ditampungditampung
MakananMakanan rendahrendah kalsiumkalsium 22 harihari berurutberurut--turutturut
PelaksanaanPelaksanaan
MasukkanMasukkan urineurine 33 mlml kedalamkedalam tabungtabung ((22 tabung)tabung)
MasukkanMasukkan reagenreagen SulkowitchSulkowitch 33 mlml padapada tabungtabung II
Hasil
Negati ( - ) : tidak terjadi kekeruhan
Positif ( + ) : terjadi kekeruhan yang halus Positif ( ++ ) : kekeruhan sedang
Positif ( +++ ): kekeruhan banyak ; < 20 detik
Positif ( ++++ ) : kekeruhan hebat ; seketika Positif ( ++++ ) : kekeruhan hebat ; seketika
II.
II.
Percobaan Ellwort
Percobaan Ellwort –
– Howard
Howard
berdasarkan pada diuresis pospor yang dipengaruhi oleh berdasarkan pada diuresis pospor yang dipengaruhi oleh parathormon
parathormon
PelaksanaaPelaksanaann ::
Klien disuntik dengan parathormon IVKlien disuntik dengan parathormon IV
Urine ditampung dan diukur kadar pospornyaUrine ditampung dan diukur kadar pospornya
Hasil :Hasil :
5
5 –
– 6 x nilai normal
6 x nilai normal
: Hipotiroid
: Hipotiroid
III.
III.
Percobaan Kalsium IV
Percobaan Kalsium IV
berdasarkan pada anggapan bahwa bertambahnya kadar serum berdasarkan pada anggapan bahwa bertambahnya kadar serum kalsium akan menekan pembentukan Parathormon
kalsium akan menekan pembentukan Parathormon
Hasil :Hasil :
NormalNormal : pospor serum >> dan pospor diuresi <<: pospor serum >> dan pospor diuresi <<
IV.
IV.
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologi
Persiapan khusus ( Persiapan khusus ( -- ))
UntukUntuk melihatmelihat kemungkinankemungkinan adanyaadanya kalsifikasikalsifikasi tulang,tulang,
penipisan
penipisan dandan osteoporosisosteoporosis
HasilHasil ::
Hipotiroid
Hipotiroid :: dijumpaidijumpai kalsifikasikalsifikasi bilateralbilateral padapada
HipotiroidHipotiroid :: dijumpaidijumpai kalsifikasikalsifikasi bilateralbilateral padapada
dasar
dasar tengkoraktengkorak
HipertiroidHipertiroid :: tulangtulang menipis,menipis, terbentukterbentuk kistakista
dalam
V.
V.
Pemeriksaan Elektrocardiogram (ECG)
Pemeriksaan Elektrocardiogram (ECG)
Untuk mengidentifikasi kelainan gambaran kadar
Untuk mengidentifikasi kelainan gambaran kadar
kalsium serum terhadap otot jantung
kalsium serum terhadap otot jantung
Hasil :
Hasil :
Hiperparatiroid: Interval Q
Hiperparatiroid: Interval Q--T memanjang
T memanjang
Hipoparatiroid
Hipoparatiroid : Interval Q
: Interval Q--T normal
T normal
VI.
VI.
Pemeriksaan Elektromiogram (EMG)
Pemeriksaan Elektromiogram (EMG)
Untuk mengidentifikasi perubahan kontraksi otot
Untuk mengidentifikasi perubahan kontraksi otot
akibat perubahan kadar kalsium serum
akibat perubahan kadar kalsium serum
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PADA KELENJAR PANKREAS
PADA KELENJAR PANKREAS
Pemeriksaan Glukosa
Pemeriksaan Glukosa
Untuk menilai kadar gula darah puasa selama 8
Untuk menilai kadar gula darah puasa selama 8 –
– 10
10
ja
jam
m
ja
jam
m
Nilai normal :
Nilai normal :
Dewasa
Dewasa
: 70
: 70--110 mg/dl
110 mg/dl
Anak
Anak--anak
anak
: 60
: 60--100 mg/dl
100 mg/dl
Persiapan
Persiapan
Klien puasa
Klien puasa
Jelakan tujuan prosedur
Jelakan tujuan prosedur
Pelakanaan :
Pelakanaan :
Spesimen darah vena 5
Spesimen darah vena 5 –
– 10 cc
10 cc
Gunakan anti koagulan bil atidak segera diperiksa
Gunakan anti koagulan bil atidak segera diperiksa
Hentikan sementara insulin
Hentikan sementara insulin
Setelah pengambilan sample darah, klien diberi
Setelah pengambilan sample darah, klien diberi
makan dan minum serta obat sesuai program
makan dan minum serta obat sesuai program
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA
KELENJAR ADRENAL
KELENJAR ADRENAL
Pemeriksaan Hemokonsentrasi darah
Pemeriksaan Hemokonsentrasi darah
Nilai normal :Nilai normal :
Dewasa wanitaDewasa wanita : 37 : 37 –– 47 %47 %
Dewasa priaDewasa pria : 45 : 45 –– 54 %54 %
Dewasa priaDewasa pria : 45 : 45 –– 54 %54 %
AnakAnak--anakanak : 31 : 31 –– 40 %40 %
BayiBayi : 30 : 30 –– 40 %40 %
NeonatalNeonatal : 44 : 44 –– 62 %62 %
Pemeriksaan elektrolit serum (Na, K, Cl)
Pemeriksaan elektrolit serum (Na, K, Cl)
Nilai normal :Nilai normal :
NatriumNatrium : 310 : 310 –– 335 mg (13,6 335 mg (13,6 –– 14 meq/ liter)14 meq/ liter)
KaliumKalium : 14 0 mg % (3,5: 14 0 mg % (3,5--5,0 meq/liter)5,0 meq/liter)
ChloridaChlorida: 350 : 350 –– 375 mg% (100375 mg% (100--106 meq/liter)106 meq/liter)
ChloridaChlorida: 350 : 350 –– 375 mg% (100375 mg% (100--106 meq/liter)106 meq/liter)
Hipofungis adrenal akan terjadi hipernatremi dan hipokalemiHipofungis adrenal akan terjadi hipernatremi dan hipokalemi
Pemeriksaan elektrolit serum (Na, K, Cl)
Pemeriksaan elektrolit serum (Na, K, Cl)
Nilai normal :Nilai normal :
NatriumNatrium : 310 : 310 –– 335 mg (13,6 335 mg (13,6 –– 14 meq/ liter)14 meq/ liter)
KaliumKalium : 14 0 mg % (3,5: 14 0 mg % (3,5--5,0 meq/liter)5,0 meq/liter)
ChloridaChlorida: 350 : 350 –– 375 mg% (100375 mg% (100--106 meq/liter)106 meq/liter)
Hipofungis adrenal akan terjadi hipernatremi dan hipokalemiHipofungis adrenal akan terjadi hipernatremi dan hipokalemi
Percobaan Vanil Mandelic Acid (VMA)
Percobaan Vanil Mandelic Acid (VMA)
Bertujuan untuk mengukur katekolamin dalam urine
Bertujuan untuk mengukur katekolamin dalam urine
Spesimen urin 24 jam
Spesimen urin 24 jam
Nilai normal : 1
Nilai normal : 1 –
– 5 mg
5 mg
Stimulasi Test
Stimulasi Test
Stimulasi Test
Stimulasi Test
Untuk mengevaluasi dan mendeteksi hipofungsi
Untuk mengevaluasi dan mendeteksi hipofungsi
adrenal
adrenal