1
PENDAMPINGAN DAN PEMBIMBINGAN PELAFALAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA AUDO VISUAL PADA
SISWA SMP DI DUSUN GEMAHAN RINGINHARJO BANTUL
Sri Wiyanah, S.Pd., M.Hum. Universitas PGRI Yogyakarta
wiyana.pbiupy@gmail.com
Ringkasan
RINGKASAN
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pembimbingan dan pelatihan kepada siswa SMP di dusun Gemahan Ringinharjo Bantul dalam melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual. Siswa SMP telah mempelajari bahasa Inggris disekolah sesuai dengan Peraturan Pemerintah melalui menteri Pendidikan dan kebudayaan yaitu bahwa bahasa Inggris dipelajari sebagai salah satu bidang studi pada tingkat SMP maupun SMA. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa tidak mempelajari secara specifik bagaimana pelafalan kosakata secara tepat sesuai dengan kaidah pengucapan. Pada umumnya, pengajaran bahasa Inggris hanya menekankan pada kemampuan menjawab soal dengan benar tanpa mempelajari cara melafalkan bunyi sebuah kata dalam bahasa Inggris yang disebut sebagai pelafalan (pronunciation). Pelatihan dalam pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris perlu diberikan untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam belajar bahasa Inggris terutama untuk ketrampilan berkomunikasi dengan benar sesuai kaidah bahasa dan dimengerti oleh lawan bicara. Karena kesalahan dalam pelafalan kosakata mengakibatkan kegagalan paham pada siswa dalam memahami arti dan keraguan dalam pengucapan pada proses pembelajaran bahasa Inggris. Target khusus pada pengabdian ini adalah peningkatan ketrampilan pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris untuk meminimalisir kesalahan pengucapan sebagai dasar penguasaan belajar bahasa Inggris dalam berkomunikasi untuk siswa SMP di Dusun Gemahan.
Pengabdian ini menggunakan metode berupa pendampingan dan pembimbingan secara efektif dalam melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual. Proses pelaksanaan pengabdian meliputi pembimbingan pelafalan kosakata dengan teknik pengenalan berbagai simbol simbol dalam tanda garis miring (Phonetics Transcription) dan pengenalan bunyi bunyi yang memiliki perbedaan yang sangat tipis sehingga sulit diinterpretasi ketika diucapkan oleh bukan penutur asli (non native speaker). Pelatihan juga dilakukan dengan metode pengulangan (drill) dalam proses malafalkan bunyi kosakata dalam bahasa Inggris. Kemudian dilanjutkan dengan penggunaan pelafalan yang tepat dalam memproduksi sebuah kalimat atau ekspresi.
2
Pendampingan dan pembimbingan dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama adalah pengenalan dan pelatihan pelafalan kosakata bahasa Inggris dengan tujuan memberikan motivasi pada peserta dan juga mengenalkan beberapa teknik pelafalan beberapa kosakata yang paling dasar dan ekpresi greeting. Tahap kedua adalah pembimbingan dan pendampingan kepada para peserta sebagai tindak lanjut pada pelatihan ayang diselenggarakan sebelumnya berupa teknik pelafalan kosakata dan leave taking. Peserta melakukan beberapa hal seperti melatih pengucapan, menggunkan dalam kalimat, drilling dan menggunakan beberapa koasakata untuk digunakan dalam berkomunikasi dengan menggunakan ekpresi leave taking. Selanjutnya, peserta mengerjakan evaluasi berdasarkan apa yang sudah dipelajari. Hasil yang dicapai adalah peningkatan kemampuan siswa SMP dalam belajar melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris.
1 A. Latar Belakang
Dusun Gemahan merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Ringinharjo dan merupakan salah satu dusun yang berkembang. Kebanyakan masyarakat desa berprofesi sebagai petani dan pedagang. Tingkat pendidikan dan kondisi ekonomi dan situasi sosial mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam hal pendidikan. Para orang tua kurang memperhatikan proses belajar anak di sekolah dan juga bagaimana memotivasi anak untuk belajar di luar jam sekolah, karena aktivitas para orang tua
dalam pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari. Jumlah remaja di Gemahan sangat banyak. Mereka berasal dari keluarga yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Potensi remaja di desa
Ringinharjo yang mempunyai latar
belakang kondisi ekonomi dan sosial
yang berbeda perlu mendapatkan
perhatian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akses informasi yang tanpa batas serta berlakunya pasar berdampak pada pentingnya mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi era global yang semakin menggurita. Generasi muda perlu diberikan motivasi dan peningkatan ketrampilan bahasa Inggris sebagai salah
satu usaha untuk menghadapi
perkembangan jaman yang semakin pesat
untuk meningkatkan mutu pendidikan agar menjadi manusia yang berguna dan bisa berdaya guna untuk masyarakat dan negara.
Peningkatan ketrampilan
berbahasa Inggris perlu mendapatkan perhatian yang besar karena siswa cenderung tidak mempunyai motivasi tinggi dan pesimis dalam belajar bahasa Inggris. Mereka menganggap bahasa Inggris cenderung susah untuk dipelajari karena merupakan bahasa asing. Mereka tidak menyadari manfaat belajar bahasa Inggris untuk dipelajari selain hanya untuk syarat kelulusan sekolah. Motivasi yang kurang dalam belajar dan kesadaran
siswa yang cenderung rendah
mengakibatkan ketrampilan berbahasa Inggris yang tidak maksimal. Begitu juga dengan dorongan keluarga yang kurang
dalam belajar bahasa Inggris,
mengakibatkan siswa semakin jauh dan tidak percaya diri dalam menggunakan
bahasa Inggris dan juga dalam
menyelesaikan persoalan sehari hari yang
berhubungan dengan kemampuan
penguasaan materi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat
2 literasi functional, memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing
bangsa dalam masyarakat global,
mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya. (http://wbgfiles.worldbank.org/document s/hdn/ed/saber/supporting_doc/EAP/Teac hers/Indonesia/36.%20BHS%20INGGRI S%20SMP-MTs.pdf , January 20 2017, 13.00)
Dalam keterkaitan tujuan dan usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi berbagai hambatan dalam belajar bahasa Inggris terutama dalam hal pelafalan yang jarang diajarkan dengan spesifik di sekolah pada saat mereka belajar. Maka perlu diberikan latihan dan pembimbingan kepada para
siswa dalam mengembangkan
pemahaman siswa dan peningkatan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan mempunyai kepercayaan diri dalam mengaplikasinya dalam belajar berbicara.
Dalam peningkatan ketrampilan berbicara, pelafalan sebuah kata yang tepat merupakan suatu kemutlakan. Dalam berkomunikasi, seseorang perlu memastikan bahwa dia bisa melafalkan
kata dengan tepat agar terjadi
komunikasi yang harmonis, saling
memahami apa yang diucapkan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman dan salah interprestasi. Penyebab utama kesalahan dalam pelafalan bahasa Inggris adalah perbedaan antara ucapan dan tulisan. Ketidakkonsistenan antara keduanya dan kurangnya latihan dalam melafalkannnya menyebabkan kesulitan dalam pelafalan dan komunikasi yang baik dalam bahasa Inggris. Kompetensi pembelajaran di sekolah dalam hal pelafalan kosakata bahasa Inggris kurang mendapatkan perhatian khusus, sehingga menyebabkan komunikasi yang terbatas karena faktor takut salah.
Selanjutnya dalam meningkatkan kompetensi berkomunikasi baik dalam lisan maupun tulisan, maka setiap orang perlu memperluas kosakata, perlu
mengetahui sebanyak-banyakanya
perbendaharaan kata dalam bahasanya (Gorys Keraf, 2001:65). Perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris perlu ditingkatkan dengan melatih pelafalan
kosakata untuk meningkatkan
ketrampilan berkomunikasi baik dalam merespon suatu pertanyaan dan juga percaya diri dalam memulai sebuah percakapan. Dengan demikian, pelafalan kosakata bahasa Inggris sangat penting dilatihkan kepada para remaja di dusun Gemahan agar para remaja mempunyai motivasi dan kepercayaan diri dalam
3 berkomunikasi dengan bahasa Inggris
sehingga mereka siap menghadapi
perkembangan jaman yang semakin pesat
dengan segala keterbatasan yang
dimiliki.
Berbagai permasalahan muncul dari mitra pengabdian ini. Permasalahan tersebut dapat digarisbawahi sebagai berikut.
1. Remaja di Dusun Gemahan mempunyai kesulitan dalam belajar bahasa Inggris terutama dalam hal pelafalan kosakata yang sering mereka pelajari di sekolah. Pelafalan tidak diajarkan secara tersendiri atau spesifik di sekolah, karena target kurikulum dan hanya fokus pada ketrampilan menjawab soal untuk lulus UAS. Ketidaktahuan akan pelafalan yang tepat mengakibatkan multitafsir terhadap
makna yang sebenarnya ingin
disampaikan. Ketidakkonsistenan antara tulisan dan ucapan dan kurangnya latihan
dalam melafalkannnya menyebabkan
kesulitan dalam pelafalan dan
komunikasi yang baik dalam bahasa Inggris.
2. Orang tua sering tidak memberi dukungan yang lebih dalam belajar
bahasa Inggris, karena kurang
tumbuhnya kesadaran akan pentingnya bahasa Inggris dalam pengembangan kompetensi siswa.
3. Tempat kursus bahasa Inggris yang tidak
mampu terjangkau karena biaya yang tinggi dan juga jarak yang jauh.
B. Target dan Luaran
Solusi yang akan diberikan dalam pengabdian kepada masyarakat terhadap permasalahan yang ada pada siswa SMP dusun Gemahan, Ringinharjo, Bantul tentang pelafalan kosakata bahasa Inggris dengan media audi visual adalah sebagai berikut.
1. Solusi yang ditawarkan adalah
pendmpingan belajar tentang kosakata bahasa Inggris kepada para siswa SMP
dengan menggunakan media audio
visual. Pengabdian ini menggunakan
metode berupa pendampingan dan
pembimbingan secara efektif dalam melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual. Proses pelaksanaan
pengabdian meliputi pembimbingan
pelafalan kosakata dengan teknik pengenalan berbagai simbol simbol dalam tanda garis miring (Phonetics Transcription) dan pengenalan bunyi bunyi yang memiliki perbedaan yang sangat tipis sehingga sulit diinterpretasi ketika diucapkan oleh bukan penutur asli (non native speaker). Pelatihan juga dilakukan dengan metode pengulangan
4 (drill) dalam proses malafalkan bunyi
kosakata dalam bahasa Inggris.
Kemudian dilanjutkan dengan
penggunaan pelafalan yang tepat dalam
memproduksi sebuah kalimat atau
ekspresi. Dengan demikian siswa mampu
untuk meningkatkan ketrampilan
berbahasa Inggris dengan baik dalam pelafalan kosakata.
1. Pengabdian memberikan pengalaman belajar tentang pelafalan kosakata bahasa Inggris yang akan memberikan sesuatu pendekatan yang berbeda dalam belajar sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik.
Target luaran yang dihasilkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut.
a. Publikasi ilmiah jurnal
b. Peningkatan pemahaman dalam pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris
c. Modul materi pelafalan
C. Metode Pelaksanaan Pengabdian
Metode pendekatan yang
ditawarkan untuk mendukung realisasi program ini diantaranya :
1. Pendekatan dengan para siswa SMP
dusun Gemahan untuk menggali
permasalahan yang ada juga mengenal lebih dekat sehingga terjalin keakraban diantara para siswa dan pengabdi.
2. Observasi lapangan untuk mengetahui kondisi riil lokasi dan potensi yang dimiliki oleh para siswa SMP.
3. Penyusunan rencana materi kegiatan yaitu:
a. Pelatihan b. Pendampingan
Rencana kegitan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut :
Persiapan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah :
1) Observasi tempat kegiatan 2) Pembuatan proposal
3) Penyelesaian administrasi perijinan
tempat atau lokasi pengabdian
masyarakat.
4) Persiapan perangkat pembelajaran yang menunjang pelaksanaan kegiatan.
5) Persiapan sarana dan prasarana lainnya yang menunjang pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan setelah semua tahap
persiapan selesai dilaksanakan.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan 2 kali pertemuan. Rincian rencana pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
5 Tabel 1. Rencana Kegiatan
Pengabdian Masyarakat Pertemuan ke - Rencana Kegiatan 1 Pembukaan dan Perkenalan Pendekatan dengan siswa SMP Upaya awal menarik Siswa Pengenalan Pelafalan Kosakata Teknik Pelafalan Kosakata 2 Teknik Pelafalan Kosakata (lanjutan) Drilling Pengucapan yang benar Praktek Penggunaan dalam kalimat untuk berkomunikasi lisan Review Pelafalan Kosakata Evaluasi Penutup Evaluasi
Tahap evaluasi dilaksanakan pada hari ke dua di akhir kegiatan pengabdian. Evaluasi dilaksanakan untuk melihat tingkat pemahaman siswa dalam belajar pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris Disamping itu juga untuk mengetahui
sejauh mana kegiatan ini dapat
membantu masyarakat khususnya anak – anak SMP dalam mempelajari pelafalan kosakata.
Penyusunan Laporan Laporan Awal
Di akhir kegiatan pengabdian disusun sebuah laporan yang berisi semua proses kegiatan dan hasil yang telah diperoleh dari kegiatan pengabdian ini.
Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan jika terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan. Laporan Akhir
Laporan akhir disini maksudnya adalah laporan awal yang telah direvisi sehingga laporan tersusun dengan lebih baik.
D. Hasil dan Luaran yang dicapai
1. Hasil
Pengabdian kepada masyarakat
ini bertujuan untuk memberikan
pembimbingan dan pelatihan kepada
siswa SMP di dusun Gemahan
Ringinharjo Bantul dalam melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris dengan
menggunakan media audio visual.
Pengabdian dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya yaitu sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada hari Minggu, 7 Mei 2017 dan 14 Mei 2017, pada jam 09.00 wib sampai jam 12.00 wib. Pengabdian bertempat di salah satu rumah warga di desa Gemahan, yaitu di rumah bapak Agus Handayani yang sebelumnya telah disepakati oleh
6 pengabdi dan masyarakat sasaran. Rumah bapak Agus luas dan nyaman yang sangat sesuai dengan acara yang diadakan karena bisa menampung sekitar 15-20 orang. Peserta pengabdian adalah para remaja siswa SMP yang ada di sekitar lingkungan desa Gemahan. Para peserta diundang dan mendapatkan informasi dari ketua remaja yang menjadi ketua dalam pengabdian ini yaitu Juldhan Hasya.
Kegiatan pengabdian tahap
pertama difokuskan pada Pengenalan Pelafalan Kosakata dan Teknik Pelafalan Kosakata yang sebelumnya diawali dengan perkenalan, orientasi dan motivasi peserta untuk mengikuti pelatihan dengan baik dari awal sampai selesai. Proses pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan Pengenalan Pelafalan Kosakata Bahasa Inggris
Pelatihan tahap pertama yaitu tentang mengenalkan bagaimana cara melafalkan berbagai kosakata dalam bahasa inggris. Para peserta belum
mengetahui beberapa informasi
mengenai bagaimana mengucapkan kata dalam bahasa Inggris secara benar.
Pada tahap awal, pengabdi
membuka pertemuan dengan
menggunakan bahasa Inggris sekaligus untuk mengecek sejauh mana peserta
bisa memahami dan merespon
pertanyaan pengabdi dengan tepat dan dengan penngucapan yang sesuai. Ada beberapa peserta yang menjawab dengan tepat, namun juga masih banyak yang
menjawab dengan seadanya sesuai
dengan tingkat pengetahuan mereka dalam mengucapkan kalimat atau kata dalam bahasa Inggris. Beberapa kalimat atau ekpresi yang pertama kali mereka pelajari adalah tentang Greeting dan
Leave Taking sebagai sebuah
introduction. Sebenarnya memang
ekpresi tersebut telah mereka pelajari di sekolah. Mereka juga mengaku sangat faham dengan ekpresi itu. Tetapi yang menjadi masalah adalah bawhwasannya mereka ternyata tidak melafalkan dengan benar kata atau ekpresi yang mereka pelajari. Mereka mengaku bahwa di sekolah guru jarang sekali mengajarkan bagaimana mengucapkan kata demi kata dengan intonasi dan penekanan yang baik sesuai dengan ekpresi yang ditunjukkan. Dalam melafalkan kalimat
atau ekpresi mereka tidak bisa
membedakan bagaimana melafalkan
sebuah kalimat pernyataan, pertanyaan, perintah dan larangan. Terlebih lagi,
mereka tidak bisa membedakan
bagaimana melafalkan sebuah kalimat tanya yang merupakan kalimat tanya
7 Where, When, Who, Why dan How) dan juga kalimat tanya yang menggunakan Yes/No Question.
Oleh karena itu,pelatihan dimulai
dengan fokus pada bagaimana
melafalkan huruf vokal dan konsonant yaitu A-Z. Setelah itu setiap peserta dilatih untuk mengucapkan setiap huruf dengan tepat. Sebagai latihan selanjutnya mereka diminta untuk menyebutkan dan melafalkan nama panjang mereka dengan tepat sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari. Dari proses pelatihan,
peserta sangat antusias dalam
memnyebutkan dan melafalkan nama mereka satu persatu. Ada peserta yang
secra cepat dan tepat mampu
melakukannya dengan baik. Adapula yang harus beberapa kali melakukannya karena melakukan beberapa kesalahan dalm pelafalannya dan terkadang malu karena diejek oleh teman yang lain.
Dalam memberikan contoh
bagaimana melafalkan beberapa kata dan kalimat atau ekpresi yang jelas dan sesuai, para peserta diminta untuk
memperhatikan dan mendengarkan
dengan seksama beberapa contoh
pelafalan huruf vokal maupun konsonan
dalam bahasa Inggris denagan
menggunakan media video yang
merupakan salah satu media audio visual. Media ini sangat bermanfaat bagi mereka
dalam mempelajari pelafalan yang benar. Disamping mereka melihat bagaimana native dalam video tersebut melafalkan suatu kata dan ekpresi mereka juga menirukan secara langsung pengucan dengan sistem drilling atau pengulangan secara kontinyu sampai para peserta mampu melafalkannya dengan tepat.
Setelah mereka tahu dan
menguasai beberapa huruf vowel dan konsonan dan tahu bagaimana cara menggunakannya dengan menyebutkan nama mereka, pengabdi meminta mereka untuk berlatih menyapa (greeting) antar satu teman kepada yang lain dengan menggunakan bahasa Inggris.
Peserta dikenalkan dengan
ekpresi Greeting yang mempunyai dua variasi yaitu formal greeting untuk situasi resmi dan lebih sopan dan informal greeting untuk situasi non formal, dengan keluarga taman ataupun sahabat.
Dalam melafalkan ekpresi
greeting, terlebih dahulu para peserta diminta memperhatikan sebuah video
yang mengajarkan bagaimana
mengucapkan greeting baik formal maupun informal secara benar dalam pelafalannya, intonasi, tekanan dan ritme, juga disesuaikan dengan ekpresi yang tepat sesuai dengan konteks situasi yang sedang berlangsung. Setelah
8
memperhatikan video yang berupa
contoh pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris, peserta diajarkan bagaimana teknik pelafalan kosakata yang tepat dengan memberikan contoh lisan secara langsung. Peserta menirukan pelafalan yang dilakukan oleh pengabdi secara drilling, yaitu latihan mengucapkann terus menerus sampai mendapatkan hasil ucapan dan pelafalan yang sesuai. Teknik pelafalan dipraktikan secara langsung agar peserta benar benar menirukan dengan benar bagaimana menggerakan lidah pada saat melafalkan kosakata. Bentuk mulut, Letak lidah dan suara yang dihasilkan pada saat melafalkan kosakata dicermati dan dipraktekan.
Semua peserta tampak menikmati
praktek ini, karena membuat mereka tertawa ketika bentuk mulut sudah sesuai tapi kadang ucapan yang dihasilkan tidak tepat.
Selanjutnya, mereka diajak untuk berdiskusi dan berlatih beberapa kosakata dan ekpresi secara drilling satu persatu dengan bergantian. Ketika peserta praktek melafalkan kosakata, teman yang lain harus mendengarkan dengan baik dan harus memberikan koreksi apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh peserta lain dalm melafalkan kosakata. Demikian terus sehingga semua peserta mempunyaia
kesempatan untuk berlatih, berdiskusi dan saling memberikan penilaian dan juga koreksi dalam pelafalan yang tepat.
Pada kegiatan akhir dalam
pelatihan ini, peserta diminta untuk menggunakan beberapa kosataka yang sudah dipelajari dalam pelafalnnya untuk
digunakan dalam dialog untuk
berkomunikasi secara nyata dengan teman mereka. Disini mereka diberikan waktu untuk merangkai sebuah dialog
pendek kemudian diminta untuk
mempraktekan dialog tersebut dengan partner mereka di depan peserta lain. Penilaian tetap dilakukan oleh pengabdi untuk mendapatkan peserta terbaik dan diberikan reward untuk memotivasi mereka dalam belajar.
Untuk memberi kesempatan
mereka belajar lebih tentang pelafalan kosakata di rumah, maka pengabdi memberikan tugas rumah yang harus dikerjakan yaitu mencari beberapa kosakata baru yang ada dalam ekpresi Leave Taking. Mereka diminta untuk mendengarkan beberapa ekpresi nya dan diminta untuk berlatih mengucapkannya dengan baik dan benar. Kemudian mereka diminta untuk menulis kosakta atau ekpresi apa saja yang telah mereka pelajari dan latih di rumah.Walaupun ada
yang sedikit keberatan dalam
9
namun kebanyakan dari mereka
menyatakan sanggup untuk mengerjakan tugas dengan penuh semangat.
b. Pendampingan Pelafalan Kosakata
Bahasa Inggris
Pendampingan dalam pengabdian ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan yang diberikan sebelumnya.
Pendampingan dilaksanakan sesuai
dengan rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya yaitu pada hari Minngu berikutnya tanggal 14 Mei 2017, pada jam 09.00 wib sampai jam 12.00
wib. Peserta yang datang pada
pendampingan ini lebih banyak dari
pelatihan sebelumnya. Karena
sebelumnya ada beberapa peserta yang tidak bisa datang karena berbagai alasan lain ynag tidak bisa ditinggalkan. Pendampingan dilaksanakan ditempat yang sama yaitu rumah bapak Agus handayani di Desa Gemahan Bantul.
Pada pendampingan ini, proses pelaksanaan diatur sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pertama adalah membuka pelatihan dengan greeting yang sudah mereka pelajari pada pelatihan pertama, kemudian pengabdi mengecek apakah mereka sudah merespon dengan tepat. Apabila ada peserta yang masih kurang tepat dalam melafalkan maka pengabdi wajib memberikan koreksi.
Pada pelatihan sebelumnya
peserta di berikan tugas untuk mencari dan berlatih mengucapkan kosakata dan ekpresi Leave Taking. Pengabdi meminta peserta untuk menyampaikan dan berbagi dengan peserta yang lain hasil dari tugas yang telah mereka buat. Para peserta sangat antusias dalam menyampaikan dan mempresentasikan hasil tugas yanag telah mereka kerjakan. Ada beberapa pertanyaan dari peserta lain tentang bagaimana pelafalan beberapa kosakata, apakah sudaah benar atau salah. Ada juga yang memberikan tanggapan atau respon baik positif maupun negatif. Terdapat diskusi dalam kegiatan ini antar para peserta yang saling bertanya tentang ekpresi Leave Taking.
Selanjutnya, pengabdi
memberikan tanggapan dan
menggarisbawahi beberapa pelafalan yang perlu dibenarkan. Dengan demikian para peserta dapat mengetahui ketepatan
dan kesesuaian sebuah pelafalan
kosakata leave taking sesuai dengna konteks situasi yang ada. Ada beberap
peserta yang menanyakan tentang
bagaimana melafalkan kosakata dalam meeting in the first time. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengabdi menjelaskan terlabih dahulu tentang ekpresi tersebut.
10 Dalam materi di atas, peserta dijelaskan apa saja yang bisa dikatakan ketika bertmenu seseorang baik pada saat
pertama kali maupun setelahnya.
Bagaimana cara melafalkan dan teknik pelafalan yang tepat dijelaskan oleh pengabdi. Peserta memperhatikan dengan seksama. Setelah itu mereka diminta untuk mempraktekan dan melafalkan perkalimat dengan teknik drilling dan
pengulangan sampai benar benar
sempurna.
Pada pendampingan ini, peserta kembali diminta untuk memperhatikan
sebuah video untuk mempelajari
kosakata dan ekpresi leave taking. Penggunaan video yang merupakan salah satu media pengajaran dalam bentuk audi
visual sangat membantu untuk
menunjang proses pembelajaran dan memudahkan peserta dalam melatih ketrampilan pelafalan kosakata. Karena
dalam hal ini mereka harus
mendengarkan dengan seksama dan juga melihat gerak mulut pada saat berlatih pengucapan. Media merupakan alat bantu pengajaran yang membuat peserta menjadi tertarik untuk terlibat dan mengikuti proses pembelajaran. Media audio visual ini sesuai diterapkan dalam
melatih ketrampilan berbicara,
mendengar, dan membaca. Situasi
pembelajaran lebih hidup dan
menyenangkan dibandig hanya dengan
memberikan ceramah pada saat
pelatihan. Dengan suasana yang
menyenangkan dan ketertarikan serta motivasi peserta yang baik, maka tentunya hasil capaian pendampingan dan pelatihan pun pastinya akan baik.
Dalam mempelajari materi
tersebut di atas, peserta diminta untuk memperhatikan video yang disajikan. Setelah itu mereka diminta untuk menirukan pengucpan setia kata/kalimat dan ekpresi sesuai dengan contoh yang ada dalam video. Selanjutnya, pengabdi melatih pelafalan kosakata dengan teknik drilling kepada semua peserta yang dilakukan satu persatu. Setelah semua paham dan fasih dalam pelafalannya, kemudian mereka di tes satu per satu untuk melafalkannya.Sebagian peserta mampu melafalkan setiap kosakata yang diminta dengan baik. Mereka tampak bersemangat dalam belajar.
Peserta diberikan latihan, yaitu
mengisi kalimat rumpang dengan
mendengarkan sebuah dialog atau
percakapan dari audio tentang materi yang telah dijelaskan. Semua peserta tampak antusias dalam mengerjakan dan mendengarkan audio yang diputar sambil kadang kadang ada yang ikut menirukan pengucapan yang mereka dengar.
11 Setelah sekitar 10 menit, peserta selesai mengerjakan soal yang diberikan, kemudain setelah itu dibahas bersama sama. Semua memberikan pendapat masing masing dalam menjawab soal. Diskusi pun tercipta pada saat ada jawaban yang tidak sama. Kemudian peserta diminta untuk mempraktekan ke depan dengang bermain peran sesuai dengan dialog atau percakapan yang telah mereka selesaikan sebelumnya. Proses dialog berjalan dengan baik. Ada
beberapa peserta yang sempurna
melakukan dialog yang diminta.
2. Luaran yang Dicapai
Luaran yang dicapai dalam
pengabdian ini adalah sebagai berikut. a. Laporan pengabdian individu dengan
tema Pembimbingan Pelafalan Kosakata Bahasa Inggris Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa SMP.
b. Artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam repository UPY.
c. Peningkatan kemampuan siswa SMP dalam belajar melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris.
d. Peningkatan motivasi belajar para siswa SMP dalam belajar dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris.
E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan
Pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris merupakan bagian dari sebuah ketrampilan berbicara. Di sekolah siswa diajarkan bagaimana berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Selanjutnya, pengajaran bahasa Inggris di sekolah hanya menekankan pada kemampuan menjawab soal dengan benar tanpa mempelajari cara melafalkan bunyi sebuah kata dalam bahasa Inggris
yang disebut sebagai pelafalan
(pronunciation). Pelatihan dalam
pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris perlu diberikan untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam belajar bahasa Inggris terutama untuk ketrampilan berkomunikasi dengan benar sesuai kaidah bahasa dan dimengerti oleh lawan bicara. Karena kesalahan dalam pelafalan
kosakata mengakibatkan kegagalan
paham pada siswa dalam memahami arti dan keraguan dalam pengucapan pada proses pembelajaran bahasa Inggris. Target khusus pada pengabdian ini
adalah peningkatan ketrampilan
pelafalan kosakata dalam bahasa Inggris
untuk meminimalisir kesalahan
pengucapan sebagai dasar penguasaan
belajar bahasa Inggris dalam
berkomunikasi untuk siswa SMP di Dusun Gemahan
12 Pengabdian ini menggunakan
metode berupa pendampingan dan
pembimbingan secara efektif dalam melafalkan kosakata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual. Proses pelatihan dalam
pengabdian ini dilakukan dengan
menggunakan dan mengaplikasikan
media sebagai alat untuk memudahkan anak dalam belajar dan membuat proses belajar dalam pelatihan lebih menarik dan interaktif. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan motivasi siswa, mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran dan memperkuat pemahaman siswa dalam konteks yang nyata. Melalui sebuah proses penggunaan media, penguasaan strategi pemilihan yang tepat, dan
penggunaan secara kreatif dalam
kemasan tindakan yang variatif,
kompetensi anak akan semakin
meningkat.
Dari beberapa hal yang telah dipaparkan, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan, yaitu:1) Pengucapan atau pelafalan (pronuciation) perlu diajarkan disekolah untuk mendukung ketrampilan berbicara dan berkomunikasi 2) perlu pemahaman bahwa penggunaan media sangatlah penting guna mendukung dan memfasilitasi anak dalam belajar dan juga menciptakan suasana yang menarik
dan menyenangkan 3) untuk dapat memotivasi semangat belajar anak, pembelajaran haruslah merangsang anak
untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya 4) perlu kreatifitas pengembangan materi.
2. Saran
Pelafalan kosakata perlu
diajarkan pada anak didik sedini mungkin untuk meminimalisir kesalahan
pengucapan dan meningkatkan
ketrampilan berbicara untuk mendukung ketrampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lebih baik. Penggunaan media dalam belajar sangatlah penting
untuk memfasilitasi siswa dalam
mempelajari materi dan untuk
menciptakan situasi belajar yang menarik dan menyenangkan sehinggaa motivasi siswa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. (2001). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
LPPM UPY. (2016). Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat. UPY Press.
http://wbgfiles.worldbank.org/documents/hdn/ ed/saber/supporting_doc/EAP/Teachers/I ndonesia/36.%20BHS%20INGGRIS%20 SMP-MTs.pdf , January 20 2017, 13.00 http://www.learnamericanenglishonline.co m/Pronunciation/Questions_and_Answers/ Greetings.html