Pola Pikir Guru (dan Siswa)
Apa yang Berubah?
●
Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya – Ekonomi:
●
Kecepatan
●Interaksi
●Variasi
●Kualitas
●...
Teknologi Pengetahuan
●
Teknologi Informasi:
●
Hukum Wiener...
●
Teknologi Komunikasi:
●
Hukum Metcalfe
●
Teknologi Komputasi:
●
Hukum Moore
●
Teknologi Otomasi
Pengaruh Terhadap Pembelajaran
●
Berpengaruh terhadap pembelajaran:
●
Dimana
→
tanpa sekat jarak (supply/demand)
●Kapan
→
tanpa sekat hari/jam
●
Siapa
→
tanpa sekat pribadi
●Apa
→
tanpa sekat pengajaran
●
Konsep universal pengetahuan:
●
Tidak berlaku hukum kekekalan massa
●Tidak berlaku hukum konservasi energi
●Tidak berlaku hukum beda potensial
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
●
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan
, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
●
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
●
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
●
Observing [mengamat]
●Questioning [menanya]
●Experimenting [mencoba]
●Associating [menalar]
●
Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity:
what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
●
tugas yang
tidak hanya memiliki satu jawaban
benar,
●mentolerir jawaban yang nyeleneh
,
●
menekankan pada
proses bukan hanya hasil
saja,
●memberanikan peserta didik untuk:
●
mencoba
,
●
menentukan sendiri yang kurang jelas
/lengkap informasi,
●memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
●memberikan keseimbangan antara kegiatan
terstruktur
dan
TIMSS membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
●
Low
mengukur kemampuan sampai level
knowing
●
Intermediate
mengukur kemampuan sampai level
applying
●High
mengukur kemampuan sampai level
reasoning
●
Advance
mengukur kemampuan sampai level
reasoning
with incomplete information
Hukum Kreativitas
●
Kreativitas adalah menular
●Kreativitas adalah benda gas
●
Kreativitas tidak dibatasi oleh sumber daya
tetapi oleh imaginasi
Pesan Sejalan Dengan Kurikulum 2013
●
“Education is what survives when what has been
learnt has been forgotten.” Skinner
●
“Education is what remains after one has
forgotten what one has learned in school.”
Einstein
●
"A man paints with his brains and not with his
hands.“ Michelangelo
●
“Scientists are not those who gave the right
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
Keteram-
pilan
Sikap
Pembelajaran
→
K-S-A
Pemanfaatan
→
A-S-K
Belajar Mengapa
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
No
Rumusan Kurikulum Baru
1
Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
2
Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi
3
Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya
kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.
4
Pembelajaran melalui pendekatan scientific:
●
Mengamati
●Menanya
●Mencoba
●Menalar
●
Mengkomunikasikan
(berlaku untuk semua mapel/tema)
5
Model Pembelajaran:
●
Discovery learning
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI
No
Rumusan Kurikulum Baru
1
Tidak mengenal mata pelajaran:
●
Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran
●Pembelajaran terpadu
2
Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:
●
Menahan diri untuk memberitahu
●
Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk
bertanya
3
Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan → diawali dan diakhiri
dengan penguatan Bahasa Indonesia
4
Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari
keterampilan lainnya
5
Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga
bukan keterampilan psikomotorik, ....
6
Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTs
No
Rumusan Kurikulum Baru
1
Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran
menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis → algoritmis.
Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil
2
Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari
pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian
dibahas melalui abstraksinya
3
Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah
dipelajarinya
4
IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai
satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual:
●
IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM,
SDS-B...
Perubahan Pola Pikir
No
Pola Pikir
1
Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2
Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3
Belajar dapat dari lingkungan sekitar
4
Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
5
Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
6
Menekankan pentingnya kolaborasi → Guru dan siswa adalah rekan
belajar
7
Proses nomer satu, hasil nomer dua
8
Teaching → Tutoring
Ilmu Pengetahuan Sosial
No
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi,
Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan
ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru
berbeda (team teaching) dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut
Ilmu Pengetahuan Alam
No
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara
benda-benda tersebut. Tujuannya adalah
menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan
cenderung hafalan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru
berbeda (team teaching) dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut
Matematika
No
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke materi
abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6 Data dan statistik dikenalkan
di kelas IX saja Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional
Bahasa Indonesia/Inggris
No
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan
kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses
penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam
berbahasa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
No
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Materi disajikan
berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan
berdasarkan pasokan
yang ada pada empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk
menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan
Kewarganegaraan disajikan sebagai
pengetahuan yang harus dihafal