PENYELAMATAN SUMBER DAYA
ALAM INDONESIA
GERAKAN NASIONAL
• Sektor Kelautan
• Sektor Pertambangan
Rapat Teknis
Prov. Maluku, Papua dan Papua Barat
Ambon, 11 Mei 2015
Bumi, air dan
kekayaan alam
yang terkandung
didalamnya
dikuasai oleh
Negara dan
dipergunakan
untuk
sebesar-besar
kemakmuran
Rakyat. (Ps. 33 (3)
UUD 1945.
Penjelasan UU 30/2002 tentang KOMISI PEBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Tindak pidana korupsi:
1. Bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada
kehidupan berbangsa dan bernegara;
2. Pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat;
3. Tidak lagi kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa;
4. Pemberantasannya dituntut cara-cara yang luar biasa;
5. Pemberantasannya dilakukan secara optimal, intensif, efektif, profesional serta
berkesinambungan.
KPK:
1. Dapat menyusun jaringan kerja (networking) yang kuat;
2. Memperlakukan institusi yang ada sebagai "counterpartner" yang kondusif agar
pemberantasan korupsi dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif;
3. Berfungsi sebagai pemicu dan pemberdayaan institusi yang telah ada dalam
pemberantasan korupsi (trigger mechanism);
4. Berfungsi untuk melakukan supervisi dan memantau institusi yang telah ada;
5. Memungkinkan masyarakat luas ikut berpartisipasi dalam aktivitas KPK;
6. Kinerja KPK dapat diawasi oleh masyarakat luas.
Hak Menguasai
Negara
PENYELAMATAN SDA INDONESIA DAN
PEMBERANTASAN KORUPSI
Rencana Strategis KPK 2011-2015 dan Tugas KPK
Fokus pelaksanaan tugas antara lain
perbaikan sektor
strategis terkait kepentingan nasional (national interest)
meliputi:
1) Ketahanan energi dan lingkungan (energi, migas, pertambangan
dan kehutanan)
2) Ketahanan Pangan plus (pertanian, perikanan, peternakan)
3) Pendidikan & kesehatan,
4) Penerimaan negara (pajak, bea dan cukai, serta PNBP)
5) Infrastruktur
Kewenangan
Komisi Pemberantasan Korupsi
TUGAS KPK
(ps.6)
Koodinasi
(ps.7)
Supervisi
(ps.8)
Penyelidikan,
Penyidikan dan
Penuntutan
(ps.11)
Pencegahan
(ps.13)
Monitor
(ps.14)
Melakukan
pengkajian
terhadap sistem
pengelolaan administrasi
Memberi saran perubahan
jika berdasarkan
hasil pengkajian, sistem pengelolaan
administrasi tersebut berpotensi korupsi
Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut
tidak diindahkan kepada Presiden, DPR, & BPK
PENCEGAHAN KORUPSI
SEKTOR SUMBER DAYA ALAM – KPK
Kelautan
Minerba
Kehutanan & Perkebunan
Kajian Sistem
Pengelolaan Ruang
Laut & Sumberdaya
Kelautan (2014)
Kajian Kebijakan Pengusahaan
Batubara di Indonesia (2011)
Kajian Sistem Perencanaan dan Pengawasan
Kawasan Hutan (2010)
Kajian Sistem Pengelolaaan PNBP
Minerba (2013)
NKB 12 K/L Percepatan Pengukuhan
Kawasan Hutan Indonesia
(2013)
Kajian Perizinan di Sektor
Pertambangan (2013)
Kajian Perizinan di Sektor: Kehutanan,
Pertanahan (2013)
Kajian Sistem Pengelolaan Pajak
Sektor Batubara (2014)
Kajian Sistem Pengelolaan Hutan-Perum
Perhutani (2014)
Koordinasi Supervisi atas
Pengelolaan Pertambangan
Minerba di 12 Provinsi (2014)
Korsup Kelautan
di 34 Provinsi
(2105) – lokus 9
Kota
Korsup Minerba di 19 Provinsi
(2015) – lokus 6 Kota
Korsup Kehutanan dan Perkebunan di 24
Provinsi (2015) – lokus 7 Kota
PENYELAMATAN SDA INDONESIA
Sebesar-besar
Kemakmuran Rakyat
Hak Menguasai Negara
Atas Sumber Daya Alam
Bumi
Kehutanan
Perkebunan
Pertambangan
Laut
Pelayaran
Perikanan
Pesisir dan
Pulau Kecil
Hadirnya negara untuk menjamin
kesejahteraan melalui SDA
Perlindungan hak rakyat atas SDA baik
secara individu maupun kolektif
6
Korsup Kelautan:
- KOM 17 Feb 2015
- 24 K/L & 34
Provinsi
Korsup Minerba:
- 12 Prov: KOM 7 Feb 2014
- 19 Prov: KOM 4-5 Des 2014
- 24 K/L & 34 Provinsi
Korsup Kehutanan dan
Perkebunan:
- 24 Prov: KOM 17 Feb 2015
- 19 K/L & 24 Provinsi
NKB
Percepatan
Pengukuhan KH,
11 Mar 2013; 12 K/L
NKB GN-SDA 27
K/L 34 Gub 19 Mar
2015
PIHAK YANG TERLIBAT DAN PENDEKATAN KERJA
Pemerintah
Pusat
• Rencana aksi,
pengembangan sistem
informasi, harmonisasi
regulasi, pembenahan
sistem perizinan,
pengembangan
kelembagaan
Pemerintah Daerah
• Rencana aksi,
penguatan dan
perlindungan hak
masyarakat,
penataan perizinan,
pengawasan
pemenuhan
kewajiban
Aparat penegak
hukum
• Format kegiatan
dan komitmen
Masyarakat sipil
dan pelaku
usaha
• Format kegiatan yang
mendampingi atau
mengawasi
pelaksanaan
Pencegahan korupsi sebagai kerja bersama
Sifat Kegiatan GN-SDA
1. Penyelamatan sektor SDA merupakan tugas bersama semua elemen bangsa.
2. KPK menjalankan fungsi trigger mechanism dengan menggunakan peran koordinasi dan
supervisi pemberantasan korupsi.
3. Akselerasi berbagai bentuk upaya yang dapat membantu penyelamatan sektor SDA
Indonesia.
4. Menggunakan pendekatan pencegahan yang lebih ofensif dengan mengedepankan
perbaikan sistem dan pembangunan budaya anti korupsi.
5. Gabungan dari berbagai pola perbaikan sistem yang telah dilakukan KPK: kegiatan
pemantauan terhadap tindak lanjut atas hasil kajian dan kegiatan koordinasi dan
supervisi atas pengelolaan berbagai sektor sumberdaya alam.
6. Merupakan satu kesatuan dengan upaya penyelamatan sumberdaya alam yang ada di
laut.
Tujuan Kegiatan GN-SDA
1. Mendorong perbaikan tata kelola sektor SDA Indonesia untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, dengan memperhatikan
aspek keberlanjutan, konsistensi, keterpaduan, kepastian hukum,
kemitraan, pemerataan, peran serta masyarakat, keterbukaan,
desentralisasi, akuntabilitas, dan keadilan.
2. Perbaikan sistem pengelolaan sumberdaya alam di darat dan laut
untuk mencegah korupsi, kerugian keuangan negara dan
kehilangan kekayaan negara.
6 Sasaran Kegiatan GN-SDA
1. Perlindungan dan pemulihan kekayaan negara
2. Penguatan hak masyarakat
3. Pembenahan regulasi
4. Penguatan kelembagaan aparatus negara
5. Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi
6. Pembangunan sistem pengendalian anti korupsi
Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
1. Rencana Aksi Kegiatan untuk Pemerintah Pusat,
Pemda & CSO
2. Format pelaksanaan kegiatan untuk Pelaku Usaha
3. Format pelaksanaan kegiatan untuk APGAKUM
Peranan Para Pihak
Pemerintah Pusat
1. Menyiapkan data dan informasi yang mendukung
terlaksananya kegiatan
2. Melaksanakan rencana aksi pemerintah pusat
3. Melakukan pelaporan pelaksanaan rencana aksi
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana aksi pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota
5. Melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi
pelaksanaan rencana aksi pemerintah pusat, dan
rencana aksi pemerintah
provinsi/kabupaten/kota yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat.
6. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
atas hasil kewajiban pelaku usaha sesuai dengan
kewenangan pemberian izin
Pemerintah Provinsi/Kab/Kota
1. Menyiapkan data dan informasi yang
mendukung terlaksananya kegiatan
2. Melaksanakan rencana aksi pemerintah
provinsi
3. Melakukan pelaporan rencana aksi
pemerintah provinsi
4. Melakukan koordinasi pelaporan terhadap
rencana aksi pemerintah kabupaten/kota
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan rencana aksi kabupaten/kota.
6. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut atas hasil kewajiban pelaku usaha
sesuai dengan kewenangan pemberian izin
Pelaku Usaha
• Melakukan pelaporan pelaksanaan kewajiban kepada
pemberi izin
Civil Society Organization (CSO)
• Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan rencana aksi
dan kewajiban para pihak
• Melaporkan kepada aparat penegak hukum jika terjadi
pelanggaran hukum dalam pelaksanaan rencana aksi dan
kewajiban para pihak
Aparat Penegak Hukum
• Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan rencana aksi
dan kewajiban para pihak terutama untuk mendeteksi
tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
• Melakukan upaya hukum terhadap setiap bentuk
pelanggaran hukum berkenaan dengan penggunaan ruang
dan pengelolaan sumberdaya di dalamnya
KPK
1. Melakukan koordinasi dan supervisi terhadap
pelaksanaan rencana aksi dan rencana
kegiatan oleh para pihak terkait.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi atas
implementasi rencana aksi.
3. Fasilitasi untuk pengembangan integritas dan
sistem pencegahan korupsi pada lembaga
terkait.
4. Kampanye, sosialisasi, dan edukasi untuk
hal-hal yang mendukung kegiatan.
5. Deteksi dan profiling terhadap aktor dan
faktor yang menghambat proses pelaksanaan
kegiatan.
6. Kolaborasi dengan berbagai pihak untuk
mendorong akselerasi pelaksanaan kegiatan.
7. Pengembangan sistem pelaporan progress
kegiatan berbasis teknologi informasi
Peranan Para Pihak
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan Rencana Kegiatan
1. Membangun kesepahaman dengan para pihak terkait rencana aksi
2. Pengembangan/penyempurnaan instrumen dan rencana kegiatan (Jan s.d. Feb
2015)
3. Kick of Meeting : Pertambangan (2014); Hutbun dan Laut (17 Feb 2015)
4. NKB GN-SDA: 27 K/L dan 34 Provinsi (19 Maret 2015) di Istana Negara
5. Implementasi rencana aksi dan format pelaksanaan kegiatan (Mar 2015 s.d Nov
2016)
6. Pelaporan implementasi rencana aksi setiap semester
a. K/L Pusat (10 Jun dan 10 Des)
b. Pemerintah Daerah (10 Mar, 10 Jun dan 10 Des)
c. CSO (10 Jun, 10 Des)
7. Monitoring implementasi rencana aksi (Mar 2015 s.d. Nov 2016)
8. Evaluasi implementasi rencana aksi (Agus 2015, Des 2015, Agus2016, Des 2016)
9. Tindak Lanjut atas hasil monitoring dan evaluasi (Mar 2015 s.d Des 2016).
Koordinasi dengan Pelaku Usaha
a)
Mengundang pelaku usaha
menyampaikan hasil rekonsiliasi
Tindak lanjut antara lain:
a)
Menagih seluruh kewajiban keuangan
pelaku usaha
b) Menegakkan sanksi antara lain
melakukan penghentian
sementara/pencabutan IZIN SDA yang
melanggar ketentuan
TINDAK LANJUT PEMDA
Koordinasi dengan Instasi Pemerintah terkait:
a)
Membentuk tim Lintas Instansi (Dinas dan UPT terkait)
b)
Untuk Provinsi mengundang seluruh Kabupaten/Kota:
rekonsiliasi data final
c)
Koordinasi dengan Kanwil Pajak/KPP terkait data NPWP
d)
Koordinasi dengan Ditjen Planologi Kemenhut/Ditjen
PHKA/BPKH terkait data izin SDA di Kawasan Hutan
e)
Koordinasi dengan Ditjen Hubla/KSOP terkait data
Pelsus/Tersus/TUKS Minerba dan untuk tidak mengeluarkan
SPB bagi pelaku usaha yang belum melunasi kewajiban
keuangannya/melanggar ketentuan.
f)
Koordinasi Dinas KKP dengan KSOP/Syahbandar dan PSDKP
terkait data kapal termasuk validasi dan akurasi GT
g)
Koordinasi dengan Bea Cukai untuk tidak mengeluarkan PEB
bagi pelaku usaha yang belum melunasi kewajiban
keuangannya/melanggar aturan.
h)
Koordinasi dengan APGAKUM terkait penertiban illegal
mining, Illegal Logging, IUU Fishing
Tata Cara Penyampaian Laporan
1. Kabupaten/Kota melaporkan ke Provinsi untuk
dikompilasi oleh Provinsi
2. Provinsi untuk mengkompilasi semua laporan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan dilaporkan satu
pintu oleh Provinsi ke KPK dan
ESDM/KKP/KLHK/KEMTAN setiap 3-6 Bulan
3. Laporan disampaikan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy dalam CD (compact disc).
REKAP RENAKSI DAERAH - PERTAMBANGAN
17
NO
FOKUS AREA
REKOMENDASI
RENCANA
AKSI
PEMDA
PELAPORAN
RENAKSI PEMDA
1 Pelaksanaan penataan izin usaha pertambangan
1
5
Laporan Berkala:
10 Mar 2015
10 Jun 2015
(Dari Gubernur
ditujukan kepada
KPK tembusan
KESDM)
2
Pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha
pertambangan minerba
1
4
3
Pelaksanaan pengawasan produksi pertambangan
minerba
4
18
4
Pelaksanaan pengawasan pengolahan/pemurnian
hasil tambang minerba
1
4
5
Pelaksanaan pengawasan penjualan/pengapalan hasil
tambang minerba
3
15
REKAP RENAKSI PUSAT – KELAUTAN
NO.
FOKUS AREA
REKOMEN
DASI
RENCANA
AKSI
PUSAT
INDIKATOR
OUTPUT
PELAPORAN
1
Penetapan dan penegasan batas wilayah laut Indonesia
4
13
13
Laporan I:
10 Juni 2015;
Laporan III :
10 Des 2015
2
Pengintegrasian Sistem Perencanaan Nasional Terkait
dengan Penggunaan Ruang Laut dan Sumberdaya
Kelautan
8
14
17
3
Penyempurnaan dan pelengkapan aturan
perundang-undangan
3
35
38
4
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
4
12
14
5
Pengembangan Sistem Data dan Informasi
3
3
5
6
Perbaikan Sistem Ketatalaksanaan Perizinan,
Pengelolaan Penerimaan Negara dan Pemberian Bantuan
Sosial/Hibah/Subsidi
4
6
17
7
Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak
6
6
6
TOTAL
32
89
110
REKAP RENAKSI PROVINSI – KELAUTAN
NO.
FOKUS AREA
REKOMENDASI
RENCANA
AKSI
PEMDA
INDIKATOR
OUTPUT
PELAPORAN
1 Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut
4
6
6
Laporan Berkala
10 Mar 2015
10 Jun 2015
10 Des 2015
(Dari Gubernur
ditujukan kepada
KPK tembusan
KKP
)
2 Penataan Izin
4
4
4
3 Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak
6
6
6
4
Pemberian dan Perlindungan Hak-hak
Masyarakat
5
5
5
TOTAL
19
21
21
PELAPORAN KEWAJIBAN PERIZINAN - KELAUTAN
A. KEWAJIBAN PERIZINAN DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP
1 SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan)
2 SIPI ( Surat Izin Penangkapan Ikan)
3 SIKPI (Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan)
B.
KEWAJIBAN PERIZINAN REKLAMASI
DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
1 Izin Lokasi Reklamasi
2 Izin Pelaksanaan Reklamasi
C.
KEWAJIBAN PERIZINAN PEMANFAATAN
PULAU-PULAU KECIL DAN PERAIRAN DI SEKITARNYA
1 Izin Lokasi Pemanfaatan
2 Izin Pelaksanaan Pemanfaatan
D. KEWAJIBAN PERIZINAN BUDIDAYA PERIKANAN
1 Surat Izin Usaha Perikanan Budidaya
2 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Budidaya
E. KEWAJIBAN PERIZINAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN
1 Surat Izin Pemasukan Hasil Perikanan
2 Surat Izin Ekspor Hasil Perikanan
F. KEWAJIBAN PERIZINAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
1 Surat Izin Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
22
CATATAN:
• Kewajiban setiap pelaku usaha dirinci
berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan dan
persyaratan/kewajiban yang harus dimiliki oleh
setiap pelaku usaha.
• Pelaksanaan kewajiban oleh setiap pelaku
usaha disampaikan ke pemberi
izin/pemerintah/instansi (self assessment)
yang melakukan pembinaan terhadap pelaku
usaha disertai dengan bukti-bukti pelaksanaan
kewajiban tersebut.
• Pemberi Izin/Pemerintah melakukan verifikasi
terhadap pelaksanaan kewajiban pelaku usaha
dan menetapkan status kepatuhan
pelaksanaan kewajiban pelaku usaha serta
tindak lanjut atas pelaksanaan kewajiban
tersebut.
• Peranan pelaku usaha : usulan kebijakan,
pendidikan/kampanye ke masyarakat,
corporate social responsibility, dll.
• Pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Pemerintah Pusat: mengacu
pada Renaksi Pemerintah Pusat
•
Pemantauan Pelaksanaan Renaksi Pemerintah Provinsi: mengacu
pada renaksi Pemprov
•
Kegiatan Kampaye/Pendidikan Kepada Publik
a) Diskusi/workshop/semiloka antara lain dalam rangka revieu dan penyusunan
kebijakan, peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan sistem data,
penyusunan program, dll terkait dengan rencana aksi
b) Kampanye di media massa/media sosial/dan lain-lain terkait dengan kegiatan
c) Publikasi dampak/permasalahan dan lain-lain terkait kegiatan
d) Advokasi antara lain untuk pemberian dan perlindungan hak-hak masyarakat
23
Format Kegiatan APGAKUM
No.
Aparat Penegak Hukum
Kasus Pelanggaran Hukum*)
Tindak Lanjut Terhadap Kasus
Pelanggaran Hukum**)
1.
Kepolisian
2.
Kejaksaan
3.
TNI AL dan BAKAMLA
4.
PPNS PSDKP KKP
5.
PPNS Ditjen Imigrasi
6.
PPNS Ditjen Bea & Cukai
7.
PPNS Karantina
8.
PPNS Perhubungan Laut Kemhub
9.
PPNS Ditjen Migas/Ditjen Minerba Kementerian
ESDM/PPNS Lingkungan Hidup dan Kehutanan
10.
PPNS Pemda dan Instansi terkait lainnya
11
Penyidik TNI
Catatan: *) kasus pelanggaran hukum yang dimaksudkan adalah
kasus pelanggaran yang terkait dengan ruang laut dan pengelolaan
sumberdaya kelautan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Kasus
pelanggaran seperti IUU Fishing, pelanggaran tata ruang,
pelanggaran kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di laut,
tindak pidana korupsi, serta tindak pidana sektoral lainnya
(pertambangan minerba, minyak dan gas, kehutanan, pelayaran,
dan lain sebagainya). Uraian penjelasan kasus pelanggaran selain
memuat kejadian hukum juga mencakup pihak-pihak yang terlibat.
**) tindak lanjut terhadap kasus pelanggaran hukum memuat
langkah-langkah hukum yang telah dan akan dilakukan terkait
dengan uraian kasus pelanggaran hukum. Tindak lanjut juga
mencakup informasi permasalahan yang muncul dalam proses
penanganan kasus.
Rencana Aksi
• Dokumen Presentasi, KAK, Jadwal dan Matriks Rencana Aksi dapat diunduh pada link
berikut:
http://acch.kpk.go.id/gn-sda
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama
tentang Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia
20 Kementerian, 7 Lembaga dan 34 Provinsi
BERSAMA KPK BERANTAS KORUPSI
“KORUPSI DI SEKTOR SUMBER DAYA ALAM, TIDAK HANYA
PERSOALAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA,
TETAPI MERUPAKAN KEGAGALAN NEGARA DALAM MENGELOLA SDA
UNTUK MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA”
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN
SUMBERDAYA ALAM INDONESIA
DATA SEKTOR KELAUTAN
dan PERTAMBANGAN
DI 3 PROVINSI
REKAP PELAPORAN GN SDA TAHAP 1
10 MARET 2015
31
NO.
SEKTOR
PROVINSI
Pelaporan Maret 2015
Soft Copy
Hard Copy
Keterangan
1
PERTAMBANGAN
MALUKU
7
April 2015
Kurang dokumen
pendukung
2
PAPUA
Belum melaporkan
3
PAPUA BARAT
10 Maret 2015
10 Maret 2015
Lengkap
1
KELAUTAN
MALUKU
Belum melaporkan
2
PAPUA
Belum melaporkan
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN
SUMBERDAYA ALAM INDONESIA
SEKTOR PERTAMBANGAN
Jan- Feb
2014
FEB – JULI
2014
3-4 Des
2014
JAN – JUNI
2015
AUG-NOV 2014
Monev Korsup Minerba
12 Prov
FEB 2014
Kick-Off Meeting Korsup
Minerba di KPK
FEB – JULI 2014
Rapat Korsup Minerba
12 Provinsi
KORSUP MINERBA 2014-2015
Deklarasi Penyelamatan SDA
Indonesia, 9 Juni 2014
Pelaksanaan
Monev Korsup 19
Provinsi
DES 2014
Rapat Korsup 19 Provinsi
di Bali
AUG - DES
2014
Lokus Kegiatan Korsup Minerba
19 Provinsi tahun 2014-2015
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Riau
4. Sumatera Barat
5. Lampung
6. Bengkulu
7. Banten
8. Jawa Barat
9. Jawa Tengah
10. Jawa Timur
11. Daerah Istimewa Yogyakarta
12. Sulawesi Utara
13. Sulawesi Barat
14. Gorontalo
15. Nusa Tenggara Timur
16. Nusa Tenggara Barat
17. Papua
18. Papua Barat
19. Maluku
5 FOKUS KEGIATAN
TARGET JUNI 2015
1. Penataan izin usaha
pertambangan
Tidak ada lagi izin usaha pertambangan minerba yang tidak memenuhi persyaratan CnC, tidak
memiliki NPWP/IPPKH, melanggar aturan pertanahan, tata ruang dan lingkungan)
2. Pelaksanaan kewajiban keuangan
pelaku usaha pertambangan
minerba
Seluruh pelaku usaha pertambangan minerba melunasi pelaksanaan kewajiban keuangan: iuran
tetap, iuran produksi, pajak, jaminan reklamasi, jaminan pascatambang, jaminan kesungguhan,
jaminan lingkungan dan kewajiban keuangan lainnya
3. Pelaksanaan pengawasan
produksi pertambangan minerba
• Semua pelaku usaha menyampaikan Laporan Produksinya secara reguler
• Semua Pemda melaporkan secara reguler laporan pengawasan produksi pertambangan di
wilayahnya
• Semua Pemda menindaklanjuti pemberian sanksi atas pelaku usaha pertambangan minerba
yang tidak melaksanakan good mining pratice dan atau melanggar peraturan yang berlaku
• Tidak ada lagi PETI
4. Pelaksanaan kewajiban
pengolahan/pemurnian hasil
tambang minerba
Tidak ada pelaku usaha yang tidak melaksanakan kewajiban pengolahan/pemurnian dan
penegakan sanksi bagi yang melanggar
5. Pelaksanaan pengawasan
penjualan dan
pengangkutan/pengapalan hasil
tambang minerba
• Seluruh pelaku usaha menyampaikan laporan kegiatan penjualannya dan penegakan sanksi bagi
yang melanggar
• Seluruh Pemda menyampaikan laporan pengawasan penjualan secara bertingkat
• Pemberian sanksi bagi semua pelaku usaha dan pihak terkait lainnya yang terkait dengan
kegiatan penjualan hasil minerba secara ilegal
5 Fokus Kegiatan Korsup Minerba
dan Target – 46 Item Renaksi Pemda
•
Agar Gubernur mengkoordinasikan pelaporan Korsup Minerba kepada seluruh Kabupaten/Kota sesuai dengan
matriks pelaporan.
•
Agar Gubernur, Bupati dan Walikota untuk melakukan teguran administrasi kepada IUP yang tidak melakukan
kewajibanya seperti pembayaran Royalti dan Iuran Tetap, Jaminan Reklamasi, Jaminan Pasca Tambang,
Pelaporan produksi dan lain-lain.
•
Agar Gubernur, Bupati dan Walikota mensosialisasikan kepada pelaku usaha untuk segera melakukan
pembayaran PNBP (Royalti, Iuran Tetap) dengan menggunakan sistem penerimaan negara MPN G-2 secara
online ke portal Billing PNBP di
www.simponi.kemenkeu.go.id
(target 2015, semua pembayaran PNBP melalui
aplikasi SIMPONI)
•
Target: tidak ada lagi IUP yang Non CNC. Untuk IUP yang sudah berakhir masa berlakunya dan tidak
diperpanjang/ditingkatkan agar segera ditagih semua kewajibannya dan dibuatkan SK Pengakhiran/Pencabutan
IUP. Jika tidak, IUP tsb dikembalikan ke negara menjadi WPN (Wilayah Pencadangan Negara)
•
Agar Ditjen Minerba mengembangkan sistem MOMI (Minerba One Map Indonesia) lebih jauh lagi agar bisa
menjadi data base dan sistem monitoring evaluasi kegiatan pertambangan mineral dan batubara Indonesia,
terintegrasi dengan sistem IT di K/L terkait dan Pemda.
•
KPK akan berkoordinasi secara intesif dengan aparat penegak hukum (Kejaksaan dan Kepolisian) dalam rangka
penegakan hukum di sektor pertambangan mineral dan batubara.
Tindak Lanjut
Hasil Kegiatan Koordinasi dan Supervisi Minerba di 12 Provinsi,
KPK - Kementerian ESDM (Status Desember 2014)
Januari s.d Desember 2014
Rp 35.5 T *
export ban
Januari s.d Desember 2013
Rp 26,5 T
Dengan rincian:
− Batubara : 24,1 T
− Mineral : 2.3 T
Dengan situasi harga batubara menurun 30% dari tahun sebelumnya
dan tidak ada ekspor mineral mentah
Kenaikan PNBP
Batubara sebesar
± Rp 10 T
Sumber : Ditjen Minerba, 2015
874 IUP
dicabut/dikembalikan/
berakhir di 12 Provinsi
REKAP PENGAKHIRAN IUP
2014-2015
No.
Provinsi
Tidak
diperpanjang
Mengembalikan
Pencabutan
TOTAL
1 Sulawesi Tengah
0
0
148
148
2 Sulawesi Tenggara
0
0
35
35
3 Maluku Utara
0
0
48
48
4 Sulawesi Selatan
0
0
27
27
5 Kepualauan Riau
48
0
34
82
6 Sumatera Selatan
33
2
49
84
7 Jambi
46
21
104
171
8 Bangka Belitung
0
0
18
18
9 Kalimantan Timur
74
2
27
103
10 Kalimantan Selatan
33
18
30
81
11 Kalimantan Tengah
0
0
4
4
12 Kalimantan Barat
10
0
58
68
13 Aceh
0
0
28
28
14 Papua
0
0
23
23
15 Gorontalo
0
0
3
3
16 Sulawesi Barat
4
4
TOTAL
244
43
556
918
42
Status Ruang Izin Pertambangan berdasarkan
Hasil Overlay dengan Peta Kawasan Hutan- Nasional
Status perizinan kehutanan :
25.983.486
Ha
(5.022 unit)
Operasi Produksi
:
3.312.612
Ha
(1.735 unit)
IPPKH
:
279.429
Ha
( 457 unit)
Persetujuan Prinsip :
111.103
Ha
( 340 unit)
Explorasi
:
22.670.874
Ha
(3.287 unit)
IPPKH
:
1.230.270
Ha
( 281 unit)
• Luas izin pertambangan seluruh Indonesia = 38.894.231 Ha
(7.584 unit)
IUP
: 34.727.338
Ha (7.468 unit)
KK
: 2.210.698
Ha ( 40 unit)
PKP2B
: 1.956.194
Ha ( 78 unit)
• Status Izin Pertambangan berdasarkan Fungsi Hutan :
Hutan Konservasi
:
1.372.398
Ha
( 379 unit)
Hutan Lindung
:
4.936.878
Ha
(1.457 unit)
Hutan Produksi
:
19.674.210
Ha
(4.327 unit)
Kawasan Hutan
:
25.983.486
Ha
(5.022 unit)
Areal Penggunaan Lain :
12.910.744
Ha
(6.208 unit)
Data IUP NasionaL - NPWP
Pemegang IUP
7.834
(100%)
Ber-NPWP
5.984
(76%)
Lapor SPT
3.276
(42%)
Tidak membayar
pajak*
404
(5%)
Membayar Pajak
2.304
(29%)
Tidak Lapor SPT
2.708
(35%)
Non -NPWP
1.850
(24%)
Jumlah IUP yang
Diterbitkan
10.922
Periode Pajak = 2010 s.d. 2012
*Penyebab:
RINCIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN
C&C
DAN
NON C&C
Sumber Data : Ditjen Minerba, 2014
PENATAAN IUP
NO
PROVINSI
JUMLAH
IUP/KP
CNC
TOTAL
IUP CNC
NON-CNC
TOTAL
IUP
NON
CNC
PROSENTASE (%)
MINERAL
BATUBARA
MINERAL
BATUBARA
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
CNC
NON
CNC
TOTAL
1
MALUKU
102
83
4
3
0
90
9
1
2
0
12 88% 12% 100%
2
PAPUA
125
13
1
19
0
33
54
3
35
0
92 26% 74% 100%
3
PAPUA BARAT
115
6
2
26
0
34
29
13
37
2
81 30% 70% 100%
TOTAL
342 102
7
48
0
157 92
17
74
2
185 46% 54% 100%
STATUS 01 DESEMBER 2014
45
RINCIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN
C&C
DAN
NON C&C
Sumber Data : Ditjen Minerba, 2014
PENATAAN IUP
STATUS 01 DESEMBER 2014
46
No.
Provinsi
CNC
Non-CNC
Jumlah
1
Maluku
90
12
102
2
Papua Barat 34
81
115
3
Papua
33
92
125
Jumlah
157 185
342
Sumber Data : Ditjen Minerba, 2014
REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN
C&C
DAN
NON C&C
PROVINSI MALUKU
STATUS 01 DESEMBER 2014
47
NO
PROVINSI
CNC
NON-CNC
TOTAL
MINERAL
BATUBARA
MINERAL
BATUBARA
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
1
PROV. MALUKU
0
0
0
0
0
0
2
0
2
2
KAB. MALUKU TENGAH
1
0
0
0
0
0
0
0
1
3
KAB. MALUKU TENGGARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
KAB. MALUKU TENGGARA BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
KAB. BURU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
0
0
1
0
0
0
0
0
1
7
KAB. SERAM BAGIAN BARAT
14
2
1
0
0
0
0
0
17
8
KAB. KEPULAUAN ARU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
KAB. MALUKU BARAT DAYA
53
2
1
0
5
1
0
0
62
10
KAB. BURU SELATAN
15
0
0
0
4
0
0
0
19
11
KOTA AMBON
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
KOTA TUAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN
C&C
DAN
NON C&C
PROVINSI PAPUA BARAT
STATUS 01 DESEMBER 2014
48
Sumber Data : Ditjen Minerba, 2014
NO
PROVINSI
CNC
NON-CNC
TOTAL
MINERAL
BATUBARA
MINERAL
BATUBARA
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
1
PROV. PAPUA BARAT
0
0
0
0
9
0
2
0
11
2
KAB. SORONG
2
0
7
0
0
3
2
0
14
3
KAB. MANOKWARI
1
0
3
0
2
6
3
1
16
4
KAB. FAK FAK
0
0
2
0
5
0
3
0
10
5
KAB. SORONG SELATAN
0
0
0
0
1
0
4
1
6
6
KAB. RAJA AMPAT
3
2
0
0
11
3
4
0
23
7
KAB. TELUK BENTUNI
0
0
13
0
0
0
12
0
25
8
KAB. TELUK WONDAMA
0
0
1
0
0
0
7
0
8
9
KAB. KAIMANA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
KAB. TAMBRAUW
0
0
0
0
1
1
0
0
2
11
KAB. MAYBRAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
KOTA SORONG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber Data : Ditjen
Minerba, 2014
REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN
C&C
DAN
NON C&C
PROVINSI PAPUA
STATUS 01 DESEMBER 2014
49
NO
PROVINSI
CNC
NON-CNC
TOTAL
MINERAL
BATUBARA
MINERAL
BATUBARA
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
1
PROV. PAPUA
0
0
0
0
14
0
4
0
18
2
KAB. MERAUKE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
KAB. JAYAWIJAYA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
KAB. JAYAPURA
0
0
0
0
0
1
0
0
1
5
KAB. NABIRE
0
0
0
0
8
2
0
0
10
6
KAB. KEPULAUAN YAPEN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
KAB. BIAK NUMFOR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
KAB. PUNCAK JAYA
4
0
1
0
12
0
0
0
17
9
KAB. PANIAI
2
1
0
0
1
0
0
0
4
10 KAB. MIMIKA
0
0
0
0
1
0
5
0
6
11 KAB. SARMI
1
0
0
0
1
0
14
0
16
12 KAB. KEEROM
0
0
0
0
4
0
0
0
4
13 KAB. PEGUNUNGAN BINTANG
4
0
0
0
0
0
0
0
4
14 KAB. YAHUKIMO
0
0
4
0
7
0
7
0
18
15 KAB. TOLIKARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16 KAB. WAROPEN
2
0
3
0
0
0
0
0
5
17 KAB. BOVEN DIGOEL
0
0
0
0
4
0
0
0
4
18 KAB. MAPPI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19 KAB. ASMAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20 KAB. SUPIORI
0
0
0
0
2
0
0
0
2
21 KAB. MAMBERAMO RAYA
0
0
11
0
0
0
5
0
16
22 KAB. MAMBERAMO TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23 KAB. YALIMO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24 KAB. LANNY JAYA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25 KAB. NDUGA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26 KAB. PUNCAK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27 KAB. DOGIYAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28 KAB. INTAN JAYA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29 KAB. DEIYAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30 KOTA JAYAPURA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
REKAPITULASI PIUTANG NEGARA DARI PEMEGANG IUP MINERAL DAN BATUBARA
TAHUN 2011 S.D 2013
Sumber Data : Ditjen Minerba, Desember 2014
PENATAAN IUP
STATUS 01 DESEMBER 2014
NO.
PROVINSI
JUMLAH
IUP
MINERBA
JUMLAH
IUP
MINERBA
YANG
KURANG
BAYAR
PIUTANG NEGARA
2011
2012
2013
JUMLAH SELURUHNYA
IURAN TETAP
ROYALTI
IURAN TETAP
ROYALTI
IURAN TETAP
ROYALTI
IURAN TETAP
ROYALTI
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
1
M A L U K U
98
93
909,642,230
-
9,708,807,021
-
10,074,525,606
-
20,692,974,857
-
2
P A P U A
124
116
7,180,259,710
-
56,175,445,442
-
65,540,711,381
-
128,896,416,533
-
3
PAPUA BARAT
115
112
3,567,901,196
-
38,213,555,168
-
38,853,422,554
-
80,634,878,918
-
JUMLAH
337
321
11,657,803,136
-
104,097,807,631
-
114,468,659,541
-
230,224,270,309
-
Total Piutang Negara Rp: 230,224,270,309
DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP PROPER PROPER 2014
IUP PERTAMBANGAN
Status Proper Pembinaan dan Pengawasan
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No.
Provinsi
Kabupaten
Nama Perusahaan
Keterangan
Status Ruang Izin Pertambangan berdasarkan
Hasil Overlay dengan Peta Kawasan Hutan
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014)
No.
Provinsi
Hutan Konservasi
Hutan Lindung
Jumlah
perusahaan
Luas (Ha)
Jumlah
perusahaan
Luas (Ha)
1 Maluku
10
15,712
25
66,717
2 Papua
28
448,994
77
1,409,976
3 Papua Barat
28
613,353
43
709,641
TOTAL
66
1,078,060
145
2,186,335
52
1. Hutan Konservasi dilarang untuk kegiatan pertambangan)
Daftar Nama Izin Usaha Pertambangan yang Terindikasi Berada
Pada Kawasan
Hutan Konservasi
Provinsi Maluku
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014)
53
NO.
KAWASAN HUTAN
PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN
LUAS (Ha)
KABUPATEN
1
HUTAN KONSERVASI
IUP
BAGUS JAYA ABADI
11,32
MALUKU BARAT DAYA
2
HUTAN KONSERVASI
IUP
HALTIM NUSANTARA
283,71
MALUKU BARAT DAYA
3
HUTAN KONSERVASI
IUP
KANAWA MANDIRI
84,75
MALUKU BARAT DAYA
4
HUTAN KONSERVASI
IUP
MANUSELA PRIMA MINNING
1.056,91
SERAM BAGIAN BARAT
5
HUTAN KONSERVASI
IUP
MASINDO PUTRA ENERGI
4.710,73
MALUKU BARAT DAYA
6
HUTAN KONSERVASI
IUP
NUSA INA BUANA
8.210,51
SERAM BAGIAN BARAT
7
HUTAN KONSERVASI
IUP
SATRIA FAJAR INTIM
1.214,11
MALUKU BARAT DAYA
8
HUTAN KONSERVASI
IUP
WETAR PRIMA BERKAT ABADI
74,23
MALUKU BARAT DAYA
9
HUTAN KONSERVASI
IUP
WETAR PRIMA KURNIA UTAMA
0,49
MALUKU BARAT DAYA
10
HUTAN KONSERVASI
IUP
WETAR PRIMA PUTERA SAKTI
65,54
MALUKU BARAT DAYA
Daftar Nama Izin Usaha Pertambangan yang Terindikasi Berada
Pada Kawasan
Hutan Lindung
Provinsi Maluku
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014)
54
NO.
KAWASAN HUTAN
PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN
LUAS (Ha)
KABUPATEN
1
HUTAN LINDUNG
IUP
AQUILA PRIMA
6.183,18
BURU SELATAN
2
HUTAN LINDUNG
IUP
ARITRA KASIH ABADI
12,20
SERAM BAGIAN TIMUR
3
HUTAN LINDUNG
IUP
BACOM TIRTA INDOTAMA
50,79
BURU SELATAN
4
HUTAN LINDUNG
IUP
BAHANA BINAR GEMILANG
440,77
BURU SELATAN
5
HUTAN LINDUNG
IUP
BANGUN MINERAL SAKTI
2,28
MALUKU BARAT DAYA
6
HUTAN LINDUNG
IUP
BINTANG MERPATI SEMESTA
142,96
BURU SELATAN
7
HUTAN LINDUNG
IUP
BINTANG SUMBERDAYA
9.171,55
MALUKU TENGAH
8
HUTAN LINDUNG
IUP
DIAN PERSADA PRIMAKARYA
2.333,25
MALUKU BARAT DAYA
9
HUTAN LINDUNG
IUP
HALTIM NUSANTARA
2.301,97
MALUKU BARAT DAYA
10
HUTAN LINDUNG
IUP
HANDAYANI GEMACITRA IYAPUPAI
31,95
BURU SELATAN
0,02
SERAM BAGIAN TIMUR
11
HUTAN LINDUNG
IUP
KARTIKA JAYA BESTARI
2.261,58
BURU SELATAN
12
HUTAN LINDUNG
IUP
MAKARA JAYA PRATAMA
71,58
BURU SELATAN
2.256,97
MALUKU PROV
13
HUTAN LINDUNG
IUP
MANUSELA PRIMA MINNING
9.225,15
SERAM BAGIAN BARAT
14
HUTAN LINDUNG
IUP
MEMBERAMO BARAINDO ENERGITAMA
2.143,60
MALUKU BARAT DAYA
15
HUTAN LINDUNG
IUP
MITRA UNGGUL PERSADA
5.755,60
MALUKU BARAT DAYA
16
HUTAN LINDUNG
IUP
NUSA INA BUANA
8.320,02
SERAM BAGIAN BARAT
17
HUTAN LINDUNG
IUP
OMEGA PRIMA UTAMA
1.457,07
MALUKU BARAT DAYA
18
HUTAN LINDUNG
IUP
PANCAR BUANA
372,02
BURU SELATAN
19
HUTAN LINDUNG
IUP
PRATAMA BUANA SENTOSA
4.616,48
MALUKU BARAT DAYA
20
HUTAN LINDUNG
IUP
PUSPITA SURYA MENTARI
204,96
SERAM BAGIAN TIMUR
21
HUTAN LINDUNG
IUP
RAMST MATHYA
1.191,39
SERAM BAGIAN TIMUR
22
HUTAN LINDUNG
IUP
SARANA BANGUN ABADI JAYA
76,83
SERAM BAGIAN TIMUR
23
HUTAN LINDUNG
IUP
SERAM JAYA PERKASA
4.964,95
SERAM BAGIAN BARAT
24
HUTAN LINDUNG
IUP
SIRIH MERAH REJEKI
3.010,98
BURU SELATAN
Daftar Nama Izin Usaha Pertambangan yang Terindikasi Berada
Pada Kawasan
Hutan Konservasi
Provinsi Papua
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014)
55
NO.
KAWASAN HUTAN
PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN
LUAS (Ha)
KABUPATEN
1
Hutan Konservasi
IUP
BAHARI MEGA NUSANTARA
60.134,04
PAPUA PROV
2
Hutan Konservasi
IUP
BENLIZ PACIFIC
4.935,99
PAPUA PROV
3
Hutan Konservasi
IUP
BENLIZ PASIFIC
49.240,94
PAPUA PROV
4
Hutan Konservasi
IUP
CAESAR DUTA KARYA
1,58
MAMBERAMO RAYA
5
Hutan Konservasi
IUP
DEGEUWO
4.535,36
SARMI
6
Hutan Konservasi
IUP
DELAPAN INTI POWER
13.609,49
PUNCAK JAYA
7
Hutan Konservasi
IUP
FAHAD PERKASA
4.688,23
NABIRE
8
Hutan Konservasi
IUP
INDONESIA MULTI ENERGI
12.442,13
PUNCAK JAYA
9
Hutan Konservasi
IUP
KOMPUTER
59,70
PANIAI
10
Hutan Konservasi
IUP
KOTABARA MITRATAMA
3.784,26
PANIAI
11
Hutan Konservasi
IUP
KQEBS' KRISNIAN BERKATI
63.244,34
MIMIKA
12
Hutan Konservasi
IUP
LION MULTI RESOURCES
14.531,08
PUNCAK JAYA
13
Hutan Konservasi
IUP
MAWARI ANUGERAH
2.393,93
SARMI
14
Hutan Konservasi
IUP
MUARA ENIM POWER ENERGI
4.355,00
PUNCAK JAYA
15
Hutan Konservasi
IUP
OBIO INDO ENERGI
6,08
YAHUKIMO
16
Hutan Konservasi
IUP
PERSADA BERAU JAYA SAKTI
5.758,64
PUNCAK JAYA
17
Hutan Konservasi
IUP
RADJAWALI MEGA PRIMA
2.131,65
MAMBERAMO RAYA
18
Hutan Konservasi
IUP
RED DRAGON ENERGI
9.678,07
PUNCAK JAYA
19
Hutan Konservasi
IUP
SALOMO MINING
537,20
PANIAI
20
Hutan Konservasi
IUP
SETIANEGARA SEJAHTERA ABADI
19.779,19
PUNCAK JAYA
21
Hutan Konservasi
IUP
SUMBER DAYA ENERGI
21.799,50
PUNCAK JAYA
22
Hutan Konservasi
IUP
SUMBER DAYA PERSADA
9.825,71
PUNCAK JAYA
23
Hutan Konservasi
IUP
TABLASUFA NICKEL MINING
143,75
SARMI
24
Hutan Konservasi
IUP
TAWANG MINERAL INDONESIA
31.782,59
YAHUKIMO
25
Hutan Konservasi
IUP
VIPRONITY POWER ENERGY
28.698,99
PUNCAK JAYA
26
Hutan Konservasi
KK
FREEPORT INDONESIA CORPORATION *
144,80
MIMIKA, PANIAI
1.089,23
MIMIKA, PANIAI, TOLIKARA, YAHUKIMO
27
Hutan Konservasi
KK
IRIANA MUTIARA IDENBURG
2.003,90
KEEROM
Daftar Nama Izin Usaha Pertambangan yang Terindikasi Berada Pada
Kawasan
Hutan Lindung
Provinsi Papua
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014)
56
NO.
KAWASAN
HUTAN
PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN
LUAS (Ha)
KABUPATEN
NO. KAWASAN HUTAN PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN LUAS (Ha) KABUPATEN1 Hutan Lindung
IUP
ABADI JAYA MINERAL
0,00 NABIRE
20
Hutan Lindung
IUP
DARMA YUDHA
148,19 NABIRE
2 Hutan Lindung
IUP
AIDI JAYA
283,41 NABIRE
21
Hutan Lindung
IUP
DAYA MEGA PELITA
1.456,19 WAROPEN
3 Hutan Lindung
IUP
AIFA GEMILANG
90,68 NABIRE
22
Hutan Lindung
IUP
DHAFA TRANS LINE
26,08 MAMBERAMO RAYA
4 Hutan Lindung
IUP
ALAM JAYA ENERGI
48,75 BOVEN DIGOEL
23
Hutan Lindung
IUP
ELSATRI PUTRINDO
1.487,73 SARMI
10.627,45 PUNCAK JAYA
24
Hutan Lindung
IUP
FAHAD PERKASA
1.201,14 NABIRE
5 Hutan Lindung
IUP
ANDRIES PRATAMA MANDIRI 9.555,06 SARMI
25
Hutan Lindung
IUP
FEROLINA
54.845,33 YAHUKIMO
6 Hutan Lindung
IUP
ANEKA TAMBANG (TBK)
157.225,86
PEGUNUNGAN
BINTANG
26
Hutan Lindung
IUP
GRAHA MULTI ENERGI
6.523,99 BOVEN DIGOEL
7 Hutan Lindung
IUP
ARTA WILMA SEJAHERA
10.689,06 KEEROM
27
Hutan Lindung
IUP
INDONESIA MULTI ENERGI
2.330,54 PUNCAK JAYA
8 Hutan Lindung
IUP
BAHARI MEGA NUSANTARA
50.311,80 PAPUA PROV
28
Hutan Lindung
IUP
INTERCON JAYA MAJU
11.854,97 MAMBERAMO RAYA
9 Hutan Lindung
IUP
BALIEM COAL MINING
8.806,86 YAHUKIMO
29
Hutan Lindung
IUP
JAYA MINING ENERGI
14.609,48 BOVEN DIGOEL
10 Hutan Lindung
IUP
BARA BALIEM MINING
13.625,47 YAHUKIMO
30
Hutan Lindung
IUP
KARIMA SIRIWO JAYA
11.203,55 NABIRE
11 Hutan Lindung
IUP
BARA DEKAI MINING
1.614,74 YAHUKIMO
31
Hutan Lindung
IUP
KARYA INTI ENERGI
8.038,20 PUNCAK JAYA
12 Hutan Lindung
IUP
BARA INTI ALAM INDONESIA 8.586,33
MAMBERAMO
RAYA
32
Hutan Lindung
IUP
KOTABARA MITRATAMA
10.288,92 PANIAI
13 Hutan Lindung
IUP
BARA NGALIK MINING
3.270,38 YAHUKIMO
33
Hutan Lindung
IUP
KQEBS' KRISNIAN BERKATI
7.838,73 MIMIKA
14 Hutan Lindung
IUP
BARA PAPUA MINING
798,64 YAHUKIMO
34
Hutan Lindung
IUP
LION MULTI RESOURCES
15,72 PUNCAK JAYA
15 Hutan Lindung
IUP
BENLIZ PACIFIC
79.279,20 PAPUA PROV
35
Hutan Lindung
IUP
MARSHINTA MANDIRI
9.949,94 KEEROM
16 Hutan Lindung
IUP
BENLIZ PASIFIC
24.410,44 PAPUA PROV
36
Hutan Lindung
IUP
MAWARI ANUGERAH
353,75 SARMI
17 Hutan Lindung
IUP
BINTANG MILLENIUM UTAMA 290,86 SARMI
37
Hutan Lindung
IUP
MEGA DAYA BUANA
601,91 WAROPEN
18 Hutan Lindung
IUP
BUMEN ADIASIH
13.075,52
MAMBERAMO
RAYA
38
Hutan Lindung
IUP
MEGA DAYA PERSADA
10.584,09 WAROPEN
19 Hutan Lindung
IUP
CIPTA BUANA RAYA
8.209,51 KEEROM
39
Hutan Lindung
IUP
MUARA ENIM POWER ENERGI 17.210,38 PUNCAK JAYA
Daftar Nama Izin Usaha Pertambangan yang Terindikasi Berada Pada
Kawasan
Hutan Lindung
Provinsi Papua
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014)
57
NO.
KAWASAN
HUTAN
PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN
LUAS (Ha)
KABUPATEN
NO. KAWASAN HUTAN PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN LUAS (Ha) KABUPATEN40 Hutan Lindung IUP NARU NURI NIKKO 690,69 SARMI 60 Hutan Lindung IUP SUMBER DAYA PERSADA 1.323,49 PUNCAK JAYA 41 Hutan Lindung IUP NUSAPATI SATRIA 20.054,50 PAPUA PROV 61 Hutan Lindung IUP SUMO FOLDE ENERGI 23.509,80 YAHUKIMO 42 Hutan Lindung IUP OBIO INDO ENERGI 3.785,24 YAHUKIMO 62 Hutan Lindung IUP SUMO PAPUA ENERGI 12.553,28 YAHUKIMO 43 Hutan Lindung IUP PACIFIC MINING JAYA 66.321,77 PAPUA PROV 63 Hutan Lindung IUP SYNFUELS INDONESIA 14.162,28 BOVEN DIGOEL 44 Hutan Lindung IUP PAPUA FAJAR TIMUR 1.776,39 PAPUA PROV 64 Hutan Lindung IUP TABLASUFA NICKEL MINING 1.936,31 SARMI
45 Hutan Lindung IUP PAPUA PERMATA KHATULISTIWA 3.507,89 PAPUA PROV 65 Hutan Lindung IUP TAWANG MINERAL INDONESIA 33.797,08 YAHUKIMO
46 Hutan Lindung IUP PAPUA PERSADA COAL 2.942,31 PAPUA PROV 66 Hutan Lindung IUP TECHNOKARYA UTAMA PRIMA 14.689,90 MAMBERAMO RAYA 47 Hutan Lindung IUP PAPUA PUSAKA NUSANTARA 28.304,88 PAPUA PROV 67 Hutan Lindung IUP TRI OKTA UTAMA 9.524,13 KEEROM
48 Hutan Lindung IUP PAPUA SINAR PELANGI 2.806,38 PAPUA PROV 68 Hutan Lindung IUP TRI UNGGUL ANUGERAH 47.952,94 PAPUA PROV 49 Hutan Lindung IUP PAPUAN RIMBA NALIK 24.320,33 YAHUKIMO 69 Hutan Lindung IUP VIPRONITY POWER ENERGY 225,08 PUNCAK JAYA 50 Hutan Lindung IUP PENGELOLA LIMBAH KUTAI
KARTANEGARA 31.635,42 PUNCAK JAYA 70 Hutan Lindung IUP WAHANA MULTI CIPTA 64,61 SARMI 51 Hutan Lindung IUP PERSADA BERAU JAYA SAKTI 10.296,83 PUNCAK JAYA 71 Hutan Lindung IUP YAMIN MINERAL 6.302,11 YAHUKIMO 52 Hutan Lindung IUP PINGABANGUN MANDIRI 22.700,55 MAMBERAMO RAYA 72 Hutan Lindung KK FREEPORT INDONESIA
CORPORATION * 9.900,15 MIMIKA, PANIAI 53 Hutan Lindung IUP PUTRA MARPAN ROS JAYA 348,24 SARMI 120.891,02 MIMIKA, PANIAI,
TOLIKARA, YAHUKIMO 54 Hutan Lindung IUP RADJAWALI MEGA PRIMA 20.225,79 MAMBERAMO RAYA 73 Hutan Lindung KK IRIANA MUTIARA IDENBURG 94.658,39 KEEROM
55 Hutan Lindung IUP RED DRAGON ENERGI 8.734,97 PUNCAK JAYA 74 Hutan Lindung KK IRIANA MUTIARA MINING 5.003,69 SARMI 56 Hutan Lindung IUP RYNG MULTITRADA ASIA - MAMBERAMO RAYA 75 Hutan Lindung KK KUMAMBA MINING 793,20 SARMI 57 Hutan Lindung IUP SALOMO MINING 2.703,49 PANIAI 76 Hutan Lindung KK NABIRE BAKTI MINING 90.782,39
NABIRE, MIMIKA, DOGIYAI, PANIAI, INTAN JAYA
58 Hutan Lindung IUP SARIZ ANDATU UTAMA 5.485,78 SARMI 77 Hutan Lindung KK IRJA ESTERN MINERALS 71.162,95
KAIMANA,MIMIKA, WAROPEN,PANIAI, INTAN JAYA 59 Hutan Lindung IUP SETIANEGARA SEJAHTERA ABADI 22.733,07 PUNCAK JAYA