• Tidak ada hasil yang ditemukan

125.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "125.pdf"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTIPE SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN

PROTOTIPE SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN

DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA

DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA INFORMA

INFORMASI

SI

BERBASIS

BERBASIS MIKROKONTRO

MIKROKONTROLER

LER

1 1

H.Lukman Abdul Fatah M.Si.,M.T,

H.Lukman Abdul Fatah M.Si.,M.T,22Rudi AlimudinRudi Alimudin

1,2

1,2Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIAProgram Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA 3

3

Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282

1 1

Email :

Email : rudialimudin@gmail.comrudialimudin@gmail.com

Abstrak Abstrak

Kebakaran dapat terjadi dimana saja, baik di gedung-gedung, perumahan, pusat-pusat perbelanjaan maupun hutan. Kebakaran dapat terjadi dimana saja, baik di gedung-gedung, perumahan, pusat-pusat perbelanjaan maupun hutan. Penyebab kebakaran bermacam-macam, ada yang disebabkan terjadinya konsletting listrik dan ada pula karena Penyebab kebakaran bermacam-macam, ada yang disebabkan terjadinya konsletting listrik dan ada pula karena kelalaian kecil seperti meninggalkan kompor yang masih menyala serta membuang putung rokok secara kelalaian kecil seperti meninggalkan kompor yang masih menyala serta membuang putung rokok secara sembarangan. Penggunaan sistem pendeteksi kebakaran diharapkan mampu untuk mengurangi kebakaran dalam sembarangan. Penggunaan sistem pendeteksi kebakaran diharapkan mampu untuk mengurangi kebakaran dalam skala yang lebih besar yaitu sistem ini mampu mendeteksi indikasi kebakaran.

skala yang lebih besar yaitu sistem ini mampu mendeteksi indikasi kebakaran.

Sistem pendeteksi kebakaran ini mengambil data dari alat dengan suhu normal ruangan yang digunakan berkisar Sistem pendeteksi kebakaran ini mengambil data dari alat dengan suhu normal ruangan yang digunakan berkisar 27°C-30°C dan keluaran (

27°C-30°C dan keluaran (Vout Vout ) sensor tergantung pada nilai resistansi sensor yang akan mengalami perubahan) sensor tergantung pada nilai resistansi sensor yang akan mengalami perubahan seiring adanya kepulan gas dan kenaikan suhu didalam ruangan. Keluaran dari sensor ini dapat menentukan tingkat seiring adanya kepulan gas dan kenaikan suhu didalam ruangan. Keluaran dari sensor ini dapat menentukan tingkat keadaan apabila terdeteksi g

keadaan apabila terdeteksi gas as dengan nilai data ADC > 200ppm dengan nilai data ADC > 200ppm mamaka SMS yang dikirim “GAS BOCOR”, apabilaka SMS yang dikirim “GAS BOCOR”, apabila terdeteksi adanya api dan kenaikan suhu melebihi batas normal > 70

terdeteksi adanya api dan kenaikan suhu melebihi batas normal > 7000c maka SMS yang dikirim “ADAc maka SMS yang dikirim “ADA KEBAKARAN”, selain itu pemakaian LCD dan buzzer juga ditambahkan sebagai peringatan apabila terjadi suatu KEBAKARAN”, selain itu pemakaian LCD dan buzzer juga ditambahkan sebagai peringatan apabila terjadi suatu kebakaran.

kebakaran.

Sistem ini tersusun atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari sensor asap dan gas MQ2, Sistem ini tersusun atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari sensor asap dan gas MQ2, sensor suhu LM35, dan sensor api Flame Detector. Sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 sebagai sensor suhu LM35, dan sensor api Flame Detector. Sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 sebagai rangkaian pengendali input dan output, rangkaian display output menggunakan LCD, Modem Wavecom yang rangkaian pengendali input dan output, rangkaian display output menggunakan LCD, Modem Wavecom yang menggunakan jaringan GSM yang digunakan untuk mengirimkan pesan sebagai tanda peringatan. Perangkat menggunakan jaringan GSM yang digunakan untuk mengirimkan pesan sebagai tanda peringatan. Perangkat lunaknya ditulis

lunaknya ditulis dengan bahasa dengan bahasa pemrograman pemrograman C.C.

Kata kunci

Kata kunci:: Sensor Suhu Sensor Suhu LM35, Sensor Api LM35, Sensor Api Flame Detector, Flame Detector, Sensor Asap Sensor Asap dan Gas MQ2, dan Gas MQ2, MikrokontrolerMikrokontroler  ATMega8535, Komunikasi serial dan Modem GSM Wavecom

 ATMega8535, Komunikasi serial dan Modem GSM Wavecom

1.

1. PendahuluanPendahuluan

Sistem pendeteksi dini kebakaran adalah sebuah Sistem pendeteksi dini kebakaran adalah sebuah sistem keamanan terintegrasi, yang secara otomatis sistem keamanan terintegrasi, yang secara otomatis memberikan informasi keadaan dari suatu peristiwa memberikan informasi keadaan dari suatu peristiwa atau kondisi yang dapat diaplikasikan pada atau kondisi yang dapat diaplikasikan pada  perumahan,

 perumahan, perkantoran, perkantoran, kampus kampus atau atau instansi instansi yangyang membutuhkannya. Keamanan merupakan salah satu membutuhkannya. Keamanan merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah sistem informasi. aspek penting dalam sebuah sistem informasi. Kebakaran merupakan suatu kelalaian atau kesalahan Kebakaran merupakan suatu kelalaian atau kesalahan yang diakibatkan oleh manusia,

yang diakibatkan oleh manusia, yang disebabkan olehyang disebabkan oleh  beberapa

 beberapa faktor faktor misalnya misalnya akibat akibat abu abu rokok, rokok, akibatakibat gas elpiji, akibat hubungan pendek arus listrik yang gas elpiji, akibat hubungan pendek arus listrik yang menimbulkan api dan merambat ke bahan lainnya menimbulkan api dan merambat ke bahan lainnya dan sebagainya. Melihat kondisi ini, maka di rancang dan sebagainya. Melihat kondisi ini, maka di rancang

sebuah alat yang efisien dan terjangkau untuk sebuah alat yang efisien dan terjangkau untuk mencegah semua kerugian yang diakibatkan oleh mencegah semua kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran.

kebakaran.

Dengan pemberitahuan melalui sms dan Dengan pemberitahuan melalui sms dan menggunakan alarm sebagai respondan, sensor suhu menggunakan alarm sebagai respondan, sensor suhu LM35, sensor api Flame Detector serta sensor asap LM35, sensor api Flame Detector serta sensor asap dan gas MQ2 sebagai pendeteksi kebakaran juga dan gas MQ2 sebagai pendeteksi kebakaran juga memanfaatkan mikrokontroler AVR seri memanfaatkan mikrokontroler AVR seri ATMega8535 sebagai pusat sistem dengan membuat ATMega8535 sebagai pusat sistem dengan membuat  pemrograman

 pemrograman pada pada mikrokontroler mikrokontroler sebagai sebagai perintahperintah kerja, dan menampilkannya pada LCD sehingga kerja, dan menampilkannya pada LCD sehingga dibuat s

dibuat sistem istem keamanan keamanan dan monitoring dan monitoring terintegrasiterintegrasi yang bekerja selama 24 jam tanpa mengenal lelah yang bekerja selama 24 jam tanpa mengenal lelah dan hemat biaya. Sistem ini dibangun untuk dapat dan hemat biaya. Sistem ini dibangun untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran yang meluas dan mencegah terjadinya kebakaran yang meluas dan

(2)

mengindikasi kebakaran sejak dini dengan mencari keberadaan api, gas, dan menampilkannya pada sebuah LCD dan akan memberikan informasi kepada  pemilik ruangan, melalui pesan pendek (SMS) ke telepon seluler pemilik atau operator ruangan jika  peralatan sudah mendeteksi adanya kebakaran serta

memberikan peringatan berupa alarm.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengidentifikasikan beberapa  permasalahan sebagai berikut :

1. Banyaknya kejadian kebakaran yang diketahui setelah api membesar sehingga menimbulkan  banyak kerugian, maka dibutuhkan alat yang dapat memberikan informasi secara otomatis  jika terjadi kebakaran.

2. Perlunya alat yang dapat mendeteksi kenaikan suhu, keberadaan api serta gas sebagai indikator  jika terjadi kebakaran, kemudian melaporkan

kepada pemilik atau operator tersebut.

Untuk memfokuskan penelitian, maka dibatasi  permasalahan hanya mencakup sebagai berikut :

1. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega8535.

2. Penempatan posisi sensor MQ2 diletakan pada tempat yang rawan akan kebocoran gas yaitu dapur.

3. Sensor LM35 dan sensor flame detector difokuskan untuk memonitoring indikasi kebakaran diseluruh ruangan rumah.

4. Penyampaian informasi kepada pemilik dilakukan melalui modem wavecom ke telepon seluler. Pemberitahuan informasi dilakukan dengan mengirimkan SMS dan alarm sebagai  peringatan jika terjadi kebakaran.

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui berapa besar peranan alat  pendeteksi kebakaran dalam upaya pencegahan kasus

kebakaran.

Tujuan dari penelitian tentang pendeteksi kebakaran ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengoptimalkan fungsi LM35, Flame Detector dan MQ2 sebagai sensor indikator kebakaran.

2. Untuk mengetahui letak terjadinya atau ruangan mana yang terdapat indikasi penyebab kebakaran, serta mencoba mencegah terjadinya kebakaran skala besar.

2. Dasar Teori

2.1 Teori Tentang Komputer

Mikrokontroler AVR (  Alf and Vegard’s Risc  processor ) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit ( 16-bits word )

dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 ( satu ) siklus clock.  Mikrokontroler AVR  berteknologi RISC (  Reduced Instruction Set 

Computing ). Secara umum, AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan keluarga AT86RFxx. ( Wardhana, 2006 ).

2.2 Sensor Suhu LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah  besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam  penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35  juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

Gambar 2.2

Bentuk fisik sensor LM35 2.3 Sensor Flame Detector

Flame Detector merupakan sebuah sistem sensor cerdas yang mampu mendeteksi posisi nyala api dengan ketelitian tinggi (hingga nyala api sekecil cahaya lilin) menggunakan gabungan sensor mata api dan motor servo. Sistem ini terdiri dari sebuah sensor  photodioda yang didesain untuk mendeteksi mata api dan sebuah modul berbasis mikrokontroler yang digunakan untuk mengatur kerja motor servo, mengambil  sampling data sensor, dan mengatur antarmuka dengan sistem lain. Salah satu aplikasi DT-SENSE FLAME DETECTOR adalah robot  pencari api (Kontes Robot Cerdas Indonesia).

(3)

Gambar 2.3

DT-Sense flame detector  2.4 Sensor Asap dan Gas MQ2

(Datasheet Sensor Gas Dan Asap MQ-2 2011). Sensor gas asap MQ-2 ini mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Secara umum sensor didefenisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik ataupun tegangan. Sensor asap MQ2 merupakan sensor yang biasanya digunakan untuk mengetahui kualitas udara atau untuk mengetahui kandungan yang terjadi dalam udara. Sensor MQ2 tersebut terbuat dari bahan peka gas yaitu SnO2 . Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas tersebut di udara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut, maka re-sistansi elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ 2 ini, kandungan gas tersebut dapat diukur.

Gambar 2.4

Penampang atas sensor MQ2 2.5 Pengertian UML

Menurut (Dennis, Wixom, Tegarden, 2009) yang di kutip pada buku Systems Analysis Design UML Version 2.0 An Object-Oriented Approach menerangkan :

“UML menyediakan kosa kata umum istilah object-oriented dan teknik diagram yang cukup kaya untuk model proyek pengembangan sistem dari analisis melalui implementasi“.

3. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak 3.1 Aliran Proses

3.1.1 Use Case Diagram

Diagram ini akan menggambarakan fungsionalitas yang diharapkan dari alat simulasi  pendeteksi kebakaran. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Dengan dilengkapi oleh  scenario untuk menjelaskan dari gambaran use case yang ada dengan menceritakan  scenario  per use case. Fungsi-fungsi yang ada dipendeteksi kebakaran ini diantaranya aktivitas sistem, mengirim instruksi, menyalakan buzzer, mengirim informasi melalui SMS.

Gambar 3.1.1

Use case sistem pendeteksi kebakaran

Table 3.1.1

Skenario use case mengelola data suhu, api, dan gas

 Nama Use Case : Mengelola data suhu, api, dan gas

Deskripsi : Input suhu, api, dan gas mengelola sinyal dan data

Aktor yang terlibat : Suhu, api, dan gas

Kondisi awal : Data input

Skenario

Aktor Reaksi Sistem

1. Suhu, api,dan gas

2. Mengelola data suhu, api, dan gas Kondisi Akhir : Mendeteksi kenaikan suhu

Mendeteksi keberadaan api Mendeteksi kebocoran gas lpg

3.2 Struktur Organisasi Objek Dan Pesan 3.2.1 Sequence Diagram

Dalam sub bab ini akan dijelaskan bagaimana sebuah sistem dari simulasi alat pendeteksi kebakaran ini bekerja. Dimulai dari sequence diagram dari ketiga sensor yang bekerja dalam sistem ini, yaitu

(4)

sensor suhu LM35, sensor api flame detector dan sensor gas MQ2. Kemudian diperjelas lagi dengan menggunakan diagram aktifitas dari sistem ini secara keseluruhan.

Gambar 3.2.1

Sequence diagram mengelola data suhu, api, dan gas lpg

3.3 Pemodelan Perilaku Sistem 3.3.1 State Chart Diagram

Untuk lebih memperjelas mengenai kinerja dari sistem simulasi alat pendeteksi kebakaran ini, maka dibuatkan sebuah diagram state untuk menggambarkan perubahan atau transisi dari sebuah sistem yang bekerja.

Gambar 3.3.1

State chart diagram sistem pendeteksi kebakaran

4. Ananlisis Dan Perancangan Perangkat Keras 4.1 Blok Diagram

Gambar dibawah ini merupakan gambar blok diagram dari rancang bangun sistem pendeteksi kebakaran.

Gambar 4.1

Blok diagram sistem pendeteksi kebakaran

4.2 Subsistem Perangkat Input 4.2.1 Rangkaian Sensor Suhu LM35

Gambar 4.2.1

Rangkaian sensor suhu LM35 dengan mikrokontroler

Pada Gambar diatas sensor LM35 memiliki 3 kaki yaitu untuk  ground , vcc  dan output , kaki-kaki dihubungkan ke Port di mikrokontroler yang kemudian mikrokontroler akan menerima data input dari sensor sehingga data input dari sensor akan diproses oleh mikrokontroler menjadi output pada LCD, kipas ataupun buzzer.

4.2.2 Rangkaian Sensor Flame Detector

Gambar 4.2.2

Rangkaian sensor api dengan mikrokontroler

Gambar diatas menjelaskan hubungan dari modul sensor api dengan mikrokontroler dimana modul sensor api ini dihubungkan ke PortA di mikrokontroler yang kemudian akan mendeteksi adanya api yang menyulut ke arah sensor. Input yang diterima oleh mikrokontroler dari sensor api juga akan dibandingkan dengan input data dari sensor suhu. Hal ini dikarenakan program yang ditanamkan  pada mikrokontroler akan membaca deteksi api dan membandingkan dengan besaran data input dari sensor suhu sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

(5)

4.2.3 Rangkaian Sensor MQ2

Gambar 4.2.3

Rangkaian sensor MQ2 dengan mikrokontroler

Gambar diatas menjelaskan hubungan input dari modul sensor gas dengan mikrokontroler dimana sensor modul sensor gas ini dihubungkan ke PortA di mikrokontroler sehingga ketika diberi catu daya sensor akan mendeteksi kebocoran gas yang kemudian akan dikirimkan ke mikrokontroler diproses untuk dijadikan output pada LCD, buzzer ataupun kipas.

4.3 Subsitem Perangkat Output 4.3.1 LCD

Gambar 4.3.1

Hubungan LCD 16x2 dengan Mikrokontroler.

Sistem ini menggunakan perangkat LCD sebagai alat output dimana informasi terdeteksinya kebocoran gas, adanya api yang menyulut ke arah sensor dan informasi tentang besar suhu ruangan  pada saat itu, beserta pesan peringatan ditampilkan  pada LCD. LCD dihubungkan ke PortB. Output yang ditampilkan pada tampilan LCD bersifat dinamis tergantung dari data input yang diberikan oleh sensor. Berikut tabel koneksi pin pada LCD yang terhubung ke mikrokontroler.

4.3.2 Rangkaian Modem GSM Wavecom

Mikrokontroler mengirim data ( isi SMS dan  No tujuan) ke modem GSM melalui RS232, kemudian modem GSM mengirim data tersebut ke SMS center yang akan menyampaikan ke No Hp yg dituju.

Gambar 4.3.2

Rangkaian modem gsm wavecom 4.4 Skema Keseluruhan

Dari penjelasan  –   penjelasan pada sub bab sebelumnya tentang hubungan antar masing masing  perangkat input maupun output maka dapat digambarkan hubungan keseluruhan input output dengan mikrokontroler yaitu seperti dibawah ini.

Gambar 4.4

Skema keseluruhan 5. Implementasi

5.1 Compiling Program

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam membuat program. Dengan melakukan compiling   program, dimana  file  yang menggunakan bahasa C

(berekstensi *.c) dirubah kedalam bahasa yang dimengerti oleh microcontroller (file berekstensi *.hex), yang kemudian akan dimasukkan ke dalam  Flash Memory ATMega8535. Software  yang digunakan sebagai editor dan compiler dalam  perancangan ini yaitu CodeVisionAVR. CodeVisionAVR adalah salah satu alat bantu editor  pemrograman ( programming tool ) yang bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat lunak yang terintegrasi ( Integrated Development  Programming, IDE).

5.2 Pengujian Perangkat Input 5.2.1 Pengujian Sensor Gas MQ2

(6)

Gambar 5.2.1

Pengujian sensor MQ2 ke lcd 5.2.2 Pengujian Sensor Api

Sensor ini digunakan untuk mendeteksi adanya api yang menyulut ke arah sensor. Pengujiannya dilakukan dengan cara pengukuran pada perangkat input seperti berikut :

Gambar 5.2.2

Pengujian sensor api ke lcd 5.3 Pengujian Perangkat Output

5.3.1 Pengujian LCD

Tujuan : Untuk mengetahui apakah modul  LCD  dapat berfungsi dengan baik alat yang

digunakan.

Alat yang digunakan:

1. Rangkaian sistem minimum ATMega8535 2. Kabel downloader 

3. Modul LCD 16 x 2

Download program untuk pengujian LCD  berikut ke dalam mikrokontroler :

while(1){ lcd_gotxy(0,0); lcd_putsf(“ABCDEFGHIJKLMNOP”); lcd_gotxy(1,0); lcd_putsf(“QRSTUPWKYZQRSTUV”); delay_ms(1000); }

Hasil pengujian dari LCD dapat dilihat pada gambar  berikut :

Gambar 5.3.1 Pengujian rangkaian LCD

6. Kesimpulan

Unjuk kerja dari prototipe pendeteksi kebakaran ini telah menunjukkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, yaitu :

1. Sensor Suhu LM35 cukup baik dalam  pengukuran suhu dan sensor MQ2 dapat mendeteksi kebocoran gas disekitar sensor dan sensor flame detector mendeteksi keberadaan api yang berlebihan dan suhu ruangan yang panas maka akan diberi  peringatan melalui alarm dan pengiriman sms sebagai  pemberitahuan jarak jauh.

2. Dengan memanfaatkan pelayanan SMS yang hadir dalam teknologi GSM ini, memberikan satu alternatif yang lebih maju untuk penyampaian informasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Lingga Wardhana. 2006,

Belajar Sendiri

 Mi krokontroler Seri ATMega8535

, ANDI,

Yogyakarta.

[2] O’Brien James A. 2006,

Pengantar Sistem

I nformasi,

 jilid 1 edisi keempat, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

[3] Jogiyanto H.M. 2005,

 Sistem Teknologi

I nformasi,

edisi kedua, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

[4] Tata Sutabri. 2005,

 Analisa

Sistem

I nformasi,

Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. [5] Ardi Winoto. 2008,

 Mi krokontroler AV R

 ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya

dengan Bahasa C pada Win AVR

 , Penerbit Informatika Bandung.

[6] Taufiq Dwi Septian Suyadhi. 2008,

Build your

own line follower robot,

 Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.2 Bentuk fisik sensor LM35 2.3 Sensor Flame Detector
Gambar 2.3 DT-Sense flame detector  2.4 Sensor Asap dan Gas MQ2
Gambar diatas menjelaskan hubungan input dari modul  sensor  gas  dengan  mikrokontroler  dimana sensor modul sensor gas ini dihubungkan ke PortA di mikrokontroler  sehingga  ketika  diberi  catu  daya sensor  akan  mendeteksi  kebocoran  gas  yang kemudia
Gambar 5.2.1 Pengujian sensor MQ2 ke lcd 5.2.2 Pengujian Sensor Api

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang keempat dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh kelengkapan produk terhadap kinerja pemasaran pada Simantri Gapoktan di Kabupaten Tabanan. Hasil

Hasil kerapatan jenis Dekapoda pada karang mati Acropora sp yang terdapat di Pantai Pelabuh Dalam Tuing dan Pantai Turun Aban ditampilkan pada Tabel 4... Kerapatan jenis

Perlakuan cekaman kekeringan pada fase pertumbuhan yang berbeda memberikan pengaruh atau respon yang berbeda-beda terhadap hasil sejumlah padi gogo lokal-NTT dalam hal

Simpulan penelitian ini dinyatakan sebagai berikut. 1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada

Peran PPL dalam melaksanakan program gertakpaduka terdiri dari lima komponen peran, yakni memfasilitasi proses pembelajaran bagi petani dan pelaku usaha pertanian lainnya,

Makalah Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan dengan Judul “Perencanaan Usaha Pengolahan Jelly Drink Jeruk “Oranje” dengan Kapasitas Produksi 500 Botol @250 mL

Bapak Wikaria Gazali, S.Si, MT, selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Bina Nusantara, dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan dorongan

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Intraktif IPA Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kemandirian Belajar Siswa SMP di Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |