• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

04/02/2015

KOMUNITAS IKAN KARANG PADA TIGA MODEL TERUMBU

BUATAN (ARTIFICAL REEF) DI PERAIRAN PANTAI PASIR

PUTIH SITUBONDO, JAWA TIMUR

AHMAD YANUAR 1509100050

Dosen Pembimbing Aunurohim, S.Si., DEA

TUGAS AKHIR - SB141510

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

(2)

BAB I

(3)

04/02/2015

BAB I

(4)

14% 46% 33% 7%

KONDISI TERUMBU

KARANG DI INDONESIA

Kritis Rusak berat Baik Sangat baik

BAB I

PENDAHULUAN

(5)

04/02/2015

BAB I

PENDAHULUAN

SHELTER

FEEDING GROUND

SPAWNING GROUND

NURSERY GROUND

IKAN KARANG

TERUMBU BUATAN

(6)

KUBUS PIRAMIDA

(KB)

KUBUS TERSEBAR

(KT)

REEFBALL

(RB)

BAB I

PENDAHULUAN

(7)

04/02/2015

Permasalahan

• Bagaimana kondisi komunitas ikan karang pada berbagai

model terumbu buatan di perairan Pantai Pasir Putih,

Situbondo

Tujuan

• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi komunitas ikan karang pada berbagai model terumbu buatan di perairan Pantai Pasir Putih, Situbondo

Batasan Masalah

• Lokasi pengambilan data mengikuti lokasi peletakan terumbu buatan (reefball, kubus dan piramida).

• Pengambilan data ikan karang dilakukan pada tiga lokasi mengikuti perbedaan bentuk terumbu buatan.

• Pencatatan data meliputi jumlah jenis ikan karang yang ditemukanpada area terumbu buatan.

• Pengamatan dilakukan setiap bulan sekali, selama 3 bulan pada saat siang hari

Manfaat

• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai komunitas ikan karang dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari masing-masing terumbu buatan tersebut, yang nantinya dapat dijadikan sebagai

BAB I

(8)

BAB III

METODOLOGI

• Waktu dan Tempat Penelitian

– Selama 3 kali setiap bulan, terhitung mulai bulan

Oktober 2014 hingga Desember 2014

– Perairan Pasir Putih, Probolinggo, Jawa Timur

No Bentuk Kode Koordinat

Latitude (S) Longitude (E) 1 Kubus Piramida KP 07°41'40.5" 113°49'26.6"

2 Kubus Tersebar KT 07°41'39.8" 113°49'25.3"

(9)

04/02/2015

BAB III

METODOLOGI

• Cara Kerja

• Tahap Pengambilan Data Ikan Karang

stationary

visual

sensus

Perilaku Morfologi Kelimpahan Komunitas

(10)

Bentuk Terumbu Panjang (m) Tinggi (m) Luas Area (m) Volume (m3) Lubang Jumlah

Kubus Piramida

(KP)

3

1,8

2,5

10,8

124

1

Kubus Tersebar

(KT)

0,6

0,6

3,5

3,24

75

15

Reefball (RB)

1,6

0,8

3,5

40,2

97

10

(11)

04/02/2015

BAB III

(12)

BAB III

METODOLOGI

Indeks Keanekaragaman

Kategori

>2.0

Tinggi

≤2.0

Sedang

<1.6

Rendah

<1.0

Sangat Rendah

(13)

04/02/2015

BAB III

(14)

BAB III

METODOLOGI

• Analisis Data

• Analisis data dengan menggunakan teknik

ordinasi canonical analysis dengan bantuan

program Canoco for Windows 4.5 (Leps, 1953)

untuk

mengetahui

preferensi

penggunaan

habitat oleh ikan karang

Data jumlah

individu spesies

Data parameter

lingkungan dan

AR terukur

Metode

ordinasi

Canoco for

Windows 4.5

Cano Draw

(15)

04/02/2015

4.1

• Parameter Lingkungan

4.2

• Desain Terumbu Buatan

4.3

• Komunitas Ikan Karang

4.3.1

• Kelimpahan dan komposisi ikan karang

4.3.2

• Struktur trofik ikan karang

4.3.3

• Komposisi ikan karang berdasar kelompok

peranannya

4.3.4

• Keaneragaman dan dominansi ikan karang

4.3.5

• Analisa kesamaan komunitas pada ketiga lokasi

(16)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Parameter Lingkungan

Parameter Satuan Baku

Mutu

Stasiun Pengamatan

Bulan Pengamatan

Okt Nop Des

Suhu °C 28-30 KP 27 28 29 KT 28 29 29 RB 30 27 31 Salinitas ‰ 33-34 KP 32 31 32 KT 32 30 32 RB 32 30 31 Kecerahan m >5 KP 7 7 7 KT 7 7 7 RB 7 7 7 pH - 7-8,5 KP 8 8 7 KT 8 8 7 RB 8 7 7 Keterangan:

BM; Baku Mutu menurut KepMenLH No. 51 Th. 2004 lampiran 3; SP. Stasiun

pengamatan (KP. terumbu buatan model kubus piramida; KT. terumbu buatan model kubus tersebar; RB. terumbu buatan model reefball)

(17)

04/02/2015

4.2

Desain Terumbu Buatan

KP

KT

KT

0,944

-

RB

0,940 0,896

Panjang

Tinggi

Area

Volume

Tinggi

0,963

-

-

-

Area

-0,909

-0,988

-

-

Volume

0,099

-0,172

0,322

-

0,940

0,896

0,944

(18)

4.3

Komunitas Ikan Karang

4.3.1 Kelimpahan dan komposisi ikan karang

1243

129

1011

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

KP

KT

RB

Jum

lah

individu

Kelimpahan total

41

20

44

0

10

20

30

40

50

KP

KT

RB

Juml

ah Spesi

es

Total spesies

(19)

04/02/2015

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

26.39 12.50 8.33 5.56 4.17 4.17 4.17 4.17 30.56

Proporsi jumlah jenis ikan karang

berdasarkan famili di lokasi studi

Pomacentridae Labridae Nemipteridae Apogonidae Chaetodontidae Mullidae Siganidae Tetraodontidae OT

Carangidae, Gobiidae, Scaridae, Lutjanidae, Scorpaenidae, Serranidae, Synodontidae, Acanthuridae, Balistidae, Caesionidae, Ephippidae, OT :

(20)

-400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 Neopomacentrus cyanomos Apogon nanus Pomacentrus sp Dascyllus trimaculatus Apogon compresus Cheilodipterus artus Dascyllus reticulatus Chromis fumea Thalasoma lunare Pomacentrus simsiang Chromis notata Cheilodipterus isostigma Scolopsis ciliatus Leptojulis cyanopleura Chromis ternatensis Istigobius decoratus Pomacentrus auriventris Upeneus tragula Labroides dimidiatus Parupeneus barberinus Chaetodon octofasciatus Scolopsis bilineatus Abudefduf bengalensis Chromis viridis Siganus margaritiferus Scolopsis affinis Jumlah KP KT RB

(21)

04/02/2015

Variabel Stasiun

KP KT RB

Total individu Major Spesies 1082 62 867

Total individu Target Spesies 147 60 144

Total individu Indicator Spesies 14 7 0

Kelimpahan total 1243 129 1011

Kepadatan (per meter3) 12,290 0,871 7,221

Total spesies 41 20 44

Total famili 15 13 16

(22)
(23)

04/02/2015

52

135

4

1

1

3

3

6

17

34

134

9

1

12

Cheilodipterus isostigma

Cheilodipterus artus

Caesio caerulaureus

Chaetodon adiergastos

Epibulus insidiator

Lutjanus ehrenbergii

Monodactylus argenteus

Upeneus moluccensis

Abudefduf sexfasciatus

Chrysiptera hemicyanea

Chromis viridis

Chromis ternatensis

Dascyllus reticulatus

Scarus rivulatus

Epinephelus coioides

Synodus jaculum

KUBUS PIRAMIDA (KP)

(24)

4 52 113 123 135 4 1 1 12 12 1 2 7 14 36 44 4 3 3 6 11 1 13 25 3 5 6 6 17 17 34 44 46 98 134 177 Apogon compresus Cheilodipterus artus Caesio caerulaureus Chaetodon adiergastos Chelmon rostratus Chaetodon octofasciatus Istigobius decoratus Epibulus insidiator Halichoeres scapularis Halichoeres argus Labroides dimidiatus Leptojulis cyanopleura Thalasoma lunare Lutjanus ehrenbergii Monodactylus argenteus Upeneus moluccensis Parupeneus barberinus Upeneus tragula Scolopsis affinis Scolopsis bilineatus Scolopsis ciliatus Abudefduf sexfasciatus Abudefduf bengalensis Abudefduf vaigiensis Chrysiptera hemicyanea Chromis viridis Pomacentrus auriventris Chromis ternatensis Pomacentrus simsiang Chromis fumea Dascyllus trimaculatus Dascyllus reticulatus Neopomacentrus cyanomos Scarus rivulatus Epinephelus coioides Chepalopolis boenak Siganus doliatus

(25)

04/02/2015 43% 29% 14% 7% 3% 4% Dischistodus perspicillatus Platax teira Synodus dermatogenys Scarus quoyi Halichoeres hortulanus Lutjanus vitta

KUBUS TERSEBAR (KT)

(26)

KUBUS TERSEBAR (KT)

2% 2% 4% 6% 3% 1% 17% 1% 10% 3% 9% 2% 3% 8% 9% 12% 2% 2% 1% 3% Acanthurus auranticavus Chelmon rostratus Chaetodon octofasciatus Platax teira Istigobius decoratus Halichoeres hortulanus Thalasoma lunare Lutjanus vitta Parupeneus barberinus Scolopsis bilineatus Scolopsis ciliatus Abudefduf vaigiensis Abudefduf bengalensis Pomacentrus simsiang Dischistodus perspicillatus Dascyllus trimaculatus Scarus quoyi Chepalopolis boenak Siganus doliatus Synodus dermatogenys

(27)

04/02/2015 2 9 7 4 4 2 2 7 4 1 179 9 8 2 2 9 2 14 4 1 3 3 2 Balistapus undulatus Carangoides chrysophrys Selar boops Valenciennea heldingenii Halicoeres nigrescens Diproctacanthus xanthurus Gymnothorax isingteena Scolopsis aurata Scolopsis taenioptera Scolopsis temporalis Pomacentrus sp Neopomacentrus azysron Neopomacentrus violascens Chromis atripes Pomacentrus philippinus Scorpaenopsis venosa Scorpaenopsis oxycephala Siganus margaritiferus Siganus canaliculatus Terapon jarbua Arothron mappa

REEFBALL (RB)

(28)

1 25 180 2 7 9 4 16 1 2 2 4 5 6 7 52 12 2 1 4 7 11 14 2 2 7 8 8 9 25 48 65 79 166 179 2 9 1 14 2 3 3

Acanthurus auranticavus Apogon compresus Apogon nanus Balistapus undulatus Selar boops Carangoides chrysophrys Valenciennea heldingenii Istigobius decoratus Myripristis berndti Diproctacanthus xanthurus Halichoeres argus Halicoeres nigrescens Leptojulis cyanopleura Labroides dimidiatus Halichoeres scapularis Thalasoma lunare Upeneus tragula Gymnothorax isingteena Scolopsis temporalis Scolopsis taenioptera Scolopsis aurata Scolopsis affinis Scolopsis ciliatus Chromis atripes Pomacentrus philippinus Pomacentrus auriventris Abudefduf bengalensis Neopomacentrus violascens Neopomacentrus azysron Pomacentrus simsiang Dascyllus trimaculatus Chromis notata

Chromis fumea Neopomacentrus cyanomos Pomacentrus sp Scorpaenopsis oxycephala Scorpaenopsis venosa Chepalopolis boenak Siganus canaliculatus Siganus margaritiferus Terapon jarbua Canthigaster valentini Arothron mappa Canthigaster compressa

(29)

04/02/2015

4.3.1 Struktur trofik ikan karang

4 2 4 4 3 6 14 4 11 19 11 22 0 5 10 15 20 25 KP KT RB Jumla h spesies Lokasi 22 18 6 6 19 26 393 72 324 810 45 641 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 KP KT RB Jumla h ind ivid u Lokasi Piscivores Primary Consumer Secondary Consumer Planktivores

(30)

4.3.3 Komposisi ikan karang berdasar kelompok

pemanfaatan

3 2 0 16 9 15 22 9 29 0 5 10 15 20 25 30 35 KP KT RB Jumla h Spesies Lokasi Ikan Indikator Ikan Target Ikan Major

(31)

04/02/2015

KP

KT

KT

0,296

-

RB

0,566

0,189

2.904 2.643 2.704 0.077 0.089 0.108 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 KP KT RB Nila i Indek s (H') Lokasi H' C

4.3.4 Kelompok Pemanfaatannya

(32)

4.3.5 Hubungan Komunitas Ikan dan Struktur

Terumbu Buatan

(33)

04/02/2015

Panjang Tinggi Area Volume Lubang Jumlah

0 20 40 60 80 100 120 140 0 1000 2000 Jum lah Luba ng Jumlah individu Lubang 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 0 1000 2000 Panjang Jumlah individu Panjang 0 0.5 1 1.5 2 0 1000 2000 T ingg i Jumlah volume Tinggi 0 10 20 30 40 50 0 1000 2000 V olum e Jumlah volume Volume (m3)

(34)

KESIMPULAN

• Pada ketiga lokasi terumbu buatan tercatat sebanyak 72 spesies dari 24 famili, dengan komposisi spesies terbanyak pada terumbu buatan RB ditemukan 44 spesies, posisi kedua terumbu buatan KP ditemukan 41 spesies dan terumbu buatan KT sebanyak 20 spesies.

• Jumlah individu terbanyak tercatat pada terumbu buatan KP dengan ditemukan sebanyak 1243 individu, terumbu buatan RB 1011 individu dan di terumbu buatan KT hanya ditemukan 129 individu.

• Nilai keanekaragaman dan dominansinya, terumbu buatan KP memiliki nilai keanekaragaman tertinggi 2,904 dengan nilai dominansi terendah dari lokasi lainnya sebesar 0,077, pada terumbu buatan RB memiliki nilai keanekaragaman 2,704 dengan nilai dominansi tertinggi 0,108 dan terumbu buatan KT memiliki nilai 2,643 dengan nilai dominansi 0,089.

• Berdasarkan kelompok peranannya, kelimpahan terbanyak tergolong dalam spesies major (43 spesies), sisanya termasuk kedalam spesies target (26 spesies) dan spesies indikator (3 spesies) • Struktur trofik ikan karang yang ditemukan secara berurutan terbanyak tergolong sebagai pemakan

plankton (planktivores), pemakan segala termasuk coralivores dan invertivires (secondary

consumer), pemakan dedritus dan tumbuhan (primary consumer) dan pemakan ikan (piscivores).

• Dari ketiga lokasi terumbu buatan komunitas yang memiliki kesamaan terbesar antara terumbu buatan KP dan RB, didukung dengan parameter variabel yang cenderung mempengaruhi komposisi spesies penyusun yang berkorelasi positif dengan kelimpahan ikan karang berasal dari variabel jumlah lubang, panjang, tinggi dan volume dari terumbu buatan.

(35)

04/02/2015

BAB V

SARAN

• Mengingat bahwa terumbu buatan mempunyai nilai penting sebagai habitat pendukung bagi ikan karang pada lokasi terumbu karang yang rusak dan dapat dijadikan sebagai lokasi alternatif mata pencaharian sehari-hari oleh masyarakat sekitar, maka untuk mempertahankan kelestarian keanekaragaman hayati di area tersebut diperlukan beberapa tindakan manajemen lokasi secara sustainable development secara berkelanjutan.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Oprasional PLTN Muria berpeluang mengalami kecelakaan akibat berbagai faktor, baik eksternal maupun internal, yang dapat diduga atau tidak dapat diduga. Kecelakaan tersebut

Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai penyarian sempurna, umumnya dilakukan pada temperatur ruangan.. Proses ini terdiri dari

Produk asuransi jiwa ini juga memiliki dua unsur, yaitu unsur perlindungan dan unsur tabungan. Spesifikasi Produk Mitra Beasiswa, sebagai berikut ini. a) Jenis produk

Secara umum pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam, karena dapat melarutkan seluruh golongan

adalah waktu pada temperatur tertentu yang diperlukan bagi populasi yang survive berkurang sebesar 1 siklus log, yaitu 90% atau terjadi pengurangan jumlah mikroba sampai

Doktrin ini berarti penggugat tidak dapat menuntut dengan dasar tuntutan yang sama lebih dari sekali. Sekali penggugat telah mendapatkan keputusan pengadilan, ia tidak dapat

Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan berupa model pembelajaran Permainan Variasi Gerak sesuai dengan karakteristik anak-anak usia

Tahap ini dilakukan dengan pencarian materi, pembuatan media yang menarik untuk menulis aksara jawa serta refrensi Lembar Kerja Peserta Didik yang akan dijadikan