Peran Mikroba dan faktor
yang mempengaruhi
Marlia Singgih Wibowo
School of Pharmacy
Mikroba pada makanan
Yogurt, dibuat dari fresh skim milk, dididihkan dan dipekatkan dengan cara
evaporasi. Kultur bakterinya,
Lactobacillus bulgaricus
danStreptococcus thermophilus,
dan kadang2Lactobacillus
acidophilus.
Pembuatan keju (cheese)
Mikroba vs Makanan
►
Penggunaan mikroorganisme sejak jaman
dahulu: pembuatan alkohol (10000 BC),
produksi CO
2untuk ragi roti (4000 BC),
Makanan tradisional : tempe, keju, tape,
beras angkak, dll.
Mikroorganisme yang berhubungan
dengan makanan
1.
Mikroba kontaminan/patogen (yang
merusak makanan)
Tujuan penggunaan mikroba
dalam makanan
1.
Metode baru dalam penanganan makanan
dan pengawetan
2.
Untuk food additive (polimer mikroba,
asam amino asal mikroba)
3.
Penggunaan enzim dalam proses
pembuatan makanan
Peran mikroba dalam makanan
►
Produk susu (Keju, Yogurt, Butter, Butter-milk,
Sour cream)
►
Produk biji-bijian/sereal (Roti, hidrolisat amilum)
►Brewing (Bir, Wine, produk spirit, Cider, Vinegar)
►Produk protein (makanan fermentasi, SCP,
Mycoprotein, )
►
Food additive (Acidulant, asam amino, vitamin,
pigmen, Flavourings, minyak dan lemak, gum dan
pengental lain, )
►
Buah dan Sayuran ( sayuran asinan, produk soya,
Cara-cara pengawetan makanan
►
Pendinginan
►
Pengasapan
►
Pengalengan
►
Pengeringan
►
Pemanisan
►
Pengasinan
►
Irradiasi
Peran mikroba dalam
pengembangan obat?
►
Antibiotik
►
Senyawa anti-kolesterol
►
Hormon
►
dll
Penemuan awal antibiotik
►In 1928, Alexander Fleming menemukan
penisilin antibiotik pertama yang dihasilkan oleh
suatu jamur (mould)
Penicillium notatum
yang
tumbuh di atas cawan yagng berisi bakteri
Staphylococcus
yang sedang tumbuh
.
►
Selanjutnya walaupun telah diencerkan 800 kali
kultur jamur tersebut tetap dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
Struktur dasar Penisilin
Biosintesis penisilin dan sefalosporin
L--aminoadipic acid L-cysteine
L-valine -(L--aminoadipyl)-L-cystein -(L--aminoadipyl)-L-cystein-D-valine Isopenicilin N Penicilin N Penicilin G Deacetoxycephalosporin C Deacetylcephalosporin C Penicillium chrysogenum C.Acremoneum, Streptomyces sp. Cephalosporin C 3 prekursor asam amino: L-valine, L-cystein, L--aminoadipat Siklisasi 2 tahap
Perkembangan penemuan
antibiotik
► Di tahun 1939, Ernst Chain dan Howard Florey
mengembangkan cara mengisolasi penisilin dan menggunakan nya pada Perang Dunia II.
► Beberapa strategi telah dilakukan untuk menemukan
senyawa antibiotik baru. Kandidat yang Potential
sebagai
natural antibiotics
ditemukan dengan carascreening
terhadap spesies bakteri dan fungi yang memiliki aktivitas antimikroba.
► Semi-sintetik antibiotik dibuat dengan cara memodifikasi
natural antibiotics
► Obat Sintetik dirancang dengan mempelajari mekanisme
► Kebutuhan antibiotik sejak 1940 sampai
Top 25 Biotechnol Company (2011)
► Abbott Laboratories ► Amgen, Inc. ► AstraZeneca Pharmaceuticals ► Bayer HealthCare Pharmaceuticals► Biogen Idec Inc.
► Boehringer Ingelheim
Pharmaceuticals, Inc.
► Bristol-Myers Squibb Company ► Chiron Corporation
► Eli Lilly and Company ► Forest Laboratories. ► Genentech, Inc.
► Genzyme Corporation
► Gilead Science, Inc. ► GlaxoSmithKline LLC ► Johnson & Johnson
► Merck / Schering-Plough
Pharmaceuticals
► MGI Pharma, Inc./ Eisai
► Millennium Pharmaceuticals, Inc. ► Mylan Pharmaceuticals Corporation ► Novaris Pharmaceuticals Corporation ► Pfizer
► Roche Diagnostics Corporation ► Sanofi-Aventis
► Takeda Pharmaceuticals North
America, Inc.
Obat baru untuk TB
Setelah Percobaan klinik tahap I
dilanjutkan kepada tahap II dan
III, persetujuan dari Badan
pengawasan Makanan dan Obat
(FDA) diberikan kepada Antibiotik
bagi TB itu kini diberi nama
diarylquinolones.
Diarylquinolone
TMC207
merupakan preparat baru
yang mempunyai potensi sebagai
antituberculosis. Mekanisme
antituberculosis dari
diarylquinolone TMC207 ini adalah
dengan cara menghambat
sintetase-ATP dari kuman
Mycobaterium.
Metabolit sekunder untuk pertahanan diri
atau kompetisi dengan mikroba lain
Bagaimana mikroorganisme tumbuh?
Faktor apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhannya?
Bagaimana mengendalikan
Kurva pertumbuhan mikroorganisme
(sistem batch) a b c d e Waktu (t) Biomasa (X)Ket : a: fase lag ; b: fase log ; c:fase stasioner ; d:fase kriptik ; e:fase kematian
µ x = dX/dt
µ =laju pertumbuhan X=konsentrasi sel t=waktu
Faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroorganisme
►
Faktor Intrinsik : pH, moisture content,
Potensial oksidasi-reduksi, kandungan
nutrisi, kandungan antimikroba, struktur
biologi, dll.
►
Faktor Ekstrinsik : temperatur,
kelembaban relatif lingkungan,
pH
► Mikroba biasanya tumbuh baik pada rentang pH
tertentu.
► Bakteri tumbuh baik pada rentang pH 4-8, ► Ragi pada rentang pH 3-6
► Fungi dan eukariot lain pada 6,5-7,5,
► Rentang pH intrasel biasanya lebih sempit. Contoh :
E.coli
tumbuh pada pH 6,5 -8, tetapi pH intraselnya adalah 7,8.►
Thiobacillus ferrooxidans
tumbuh baik pada pH 2 tetapipH intraselnya adalah 6,5.
► pH yang berbeda ini dapat disebabkan oleh karena
proses metabolisme yang terjadi di dalam sel, misalnya akumulasi produk metabolisme yang asam atau basa, sesuai kebutuhan pertumbuhannya.
Kandungan nutrisi
►
air
►
sumber energi (karbon)
►
sumber nitrogen
►
mineral
Elemen dalam sel mikroorganisme
Elemen % brt.krng Fungsi fisiologis
C 50 komponen sel organik O 20 komponen sel organik,
Akseptor e- pd respirasi N 14 utk protein, as.nukleat,
Ko-enzim
H 8 komponen sel organik P 3 Fosfolipid, as.nukleat S 1 as.amino, protein
K 1 kation dan kofaktor pd reaksi enzimatis
Na 1 kation dan membran transpor
Ca 0,5 kation dan kofaktor Mg 0,5 kation dan kofaktor
Komposisi rata-rata sel mikroba
Mikroba % C % N % Protein % KH %Lipid %As.
Nukleat
%Abu
Bakteri 48 12 55 9 7 23 6
Ragi 48 57 40 38 8 8 6
KOMPONEN MEDIUM UNTUK MIKROBA
►
Karbon : Sebagai sumber energi dan
komponen utama biomasa
►
Sumber karbon dapat berasal dari :
Polisakarida atau monosakarida, contoh:
Karbohidrat, glukosa, molase, amilum,
malt extract, dll.
►
Nitrogen : Sebagai sumber pembentukan
komponen utama sel
►
Sumber nitrogen dapat berasal dari :
garam ammonium, urea, asam amino,
sumber kompleks seperti CSL (Corn Steep
Liquor), yeast extract, peptone, dll.
►
Mineral : P, K, Na, Mg, S, Ca, dll
►
P sebagai salah satu unsure penting dalam
pembentukan asam nukleat (dalam bentuk
Fosfat), S sebagai unsure pembentukan
beberapa asam amino esensial, Mg
►
Unsur-unsur lain : trace elements,
misalnya : vitamin, EDTA, dll
►
Air : komponen utama terbesar dalam
medium
►
Oksigen : kebutuhan utama mikroba
aerob sebagai akseptor elektron pada
proses respirasi, yang umumnya diperoleh
dari komponen air (H
2O)
Pengaruh komposisi media terhadap
morfologi mikroorganisme
Kandungan antimikroba
►
Makanan : Stabilitas makanan yang tahan
terhadap pertumbuhan mikroba salah
satunya adalah apabila di dalam makanan
tersebut mengandung senyawa-senyawa
yang bersifat antimikroba. Misalnya
kandungan asam benzoat dalam buah
cranberries, atau eogenol dalam cengkeh,
lactenin dalam susu segar, dll.
Struktur biologi
►
Pada beberapa bahan alam, misalnya
biji-bijian atau tanaman, strukturnya dapat
mencegah masuknya mikroba ke dalam
makanan, misalnya, kulit buah, kulit biji,
kulit telur dll.
Pengaruh temperatur terhadap
mikroorganisme
►
Untuk keperluan produksi
:
temperatur lingkunganperlu disesuaikan dengan kebutuhan optimum pertumbuhan mikroorganisme produksi
►
Untuk keperluan analisis
:
temperatur inkubasiselama analisis harus disesuaikan dengan temperatur optimum pertumbuhan mikroba uji
►
Untuk keperluan sterilisasi
:
temperatur pemanasanuntuk membunuh mikroorganisme kontaminan dihitung berdasarkan beberapa pertimbangan (mis. Jumlah
Pengaruh temperatur terhadap
mikroorganisme
►
Kematian mikroorganisme yang disebabkan
karena temperatur mengikuti orde pertama,
bahwa pada pemberian temperatur lethal,
kecepatan kematian tergantung pada jumlah sel
hidup yang ada.
►
Persamaan matematiknya :
dN/dt = -c N
(kecepatan kematian/rate of death = konstanta proporsionalitas x jumlah sel hidup)
Catatan : Tanda minus menunjukkan penurunan jumlah sel.
►
Utk mendptkan informasi ttg jumlah sel yang
bertahan (
survived
) setelah beberapa periode
pemanasan yg berbeda2, persamaan ini dpt
diintegrasikan antara waktu 0 s/d t sehingga
memberikan persamaan
:
Log e (N/N
0) = -c t
sehingga :
►
Dari persamaan tsb kita dapat menurunkan
suatu ukuran ketahanan organisme terhadap
panas, yang berguna untuk perhitungan proses
lethal karena panas. Nilai D diperoleh dengan
memplot log 10 jumlah mikroba yang bertahan
hidup terhadap waktu , sehingga persamaan nya
menjadi
Kurva lethal mikroorganisme
t (waktu) Log N N1 N2 DNilai D atau waktu pengurangan desimal
adalah waktu pada temperatur tertentu yang diperlukan bagi populasi yang survive berkurang sebesar 1 siklus log, yaitu 90% atau terjadi pengurangan jumlah mikroba sampai tersisa 10%.
D = (t
2– t
1) (Log N
1
– log N
2
)
► Akibat persamaan ini kita tdk dapat meramalkan berapa
desimal penurunan suatu panas yang harus dicapai untuk mensterilkan suatu produk (jumlah mikroba=0) karena tidak ada Log N2 bila N2 = 0.
► Bila pada awal jumlah mikroba adalah 10n dan setelah
proses panas menyebabkan penurunan desimal n (nD), maka pada nD, akan ada tinggal 1 mikroba yg survive di dlm produk (karena log 1 = 0).
► Nilai D pada suatu suhu dinyatakan dalam bentuk :
►
Jika kita berikan proses panas lebih lama,
misalnya
(n+1)D,
(n+2)D atau
(n+4)D, maka
jumlah yg dapat bertahan menjadi 10
-1,
10
-2atau 10
-4.
►
Hal ini bukan berarti nilainya kurang dari
satu, tetapi yang dimaksud adalah terdapat
1 sel mikroba dalam setiap 10 produk, 1
Contoh
► Jika D72
Salmonella senftenberg
galur 775W (Salmonella
yang paling tahan panas) di dalam susu adalah 1,5
detik, jadi proses pasteurisasi HTST (15 detik pada 72° C) akan menghasilkan penurunan jumlah sel 10D.
► Jika diasumsikan keberadaan
Salmonella
di dalam sususegar adalah 1 CFU per liter, maka setelah pasteurisasi akan berkurang menjadi 10 -10 CFU per lt atau 1 CFU per
(10 10 lt).
► Hal ini berarti : bila susu tersebut dikemas dalam wadah
1 liter , 1 pak dari 10 10 pak akan mengandung
►
Jika tingkat kontaminasi
Salmonella
lebih
tinggi, misalnya terdapat jumlah awal 10
4cfu /lt , maka dengan pemanasan yang
sama akan menghasilkan kesimpulan :
kandungan
Salmonella
kemungkinan ada 1
(satu) dari 10
6(sejuta) produk.
Sensitivitas termal yang diukur sebagai nilai D dapat bervariasi dan tergantung pada faktor lain selain
sensitivitas panas intrinsik. Faktor tsb antara lain :
► Fase atau tahap pertumbuhan mikroba. Sel-sel pada tahap
stasioner umumnya lebih tahan panas dibandingkan sel-sel pada fasa logaritmik.
► Komposisi medium tempat pertumbuhan mikroba.
Kandungan lemak atau penambahan sukrosa dapat meningkatkan ketahanan thp panas,. Oleh karena itu untuk makanan yang tinggi lemak atau tinggi kadar
gulanya proses pasteurisasi akan lebih lama dibandingkan untuk susu saja. Contoh : D70
Salmonella senftenberg
galur 775W untuk susu coklat adalah 6 – 8 jam, sedangkan untuk susu murni hanya beberapa detik saja.
► pH. Perubahan pH dapat pula meningkatkan ketahanan sel