• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Sekolah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2(2), 2020, 12-21 ISSN: 2686-1054 (media online)

Page | 12

Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Sekolah

Heliani1

Universitas Nusa Putra heliani@nusaputra.ac.id

Dede Wahidin2 Universitas Nusa Putra

Dede.wahidin_ak18@nusaputra.ac.id

Erma Susilawati3

Universitas Nusa Putra

Erma.susilawati_ak18@nusaputra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini yang berjudul analisis tansparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana sekolah di SMK Plus Nusa Putra. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui gambaran pengelolaan dana sekolah 2) untuk mengetahui apakah sekolah telah telak melaksanakan transparansi dan akuntabel 3) untuk mengetahui bagaimana penerapan transparansi di SMK Plus Nusa Puta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif deskriptif gimana untuk pengumpulan data mengunakan wawancara langsung dan data Penerimaan dana BOS di SMK Plus Nusa Putra. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa transparansi pengelolaan dana di SMK Plus Nusa Putra menujukan kategori transparan.

Kata kunci: transparansi; akuntabilitas,pengelolaan dana sekolah

ABSTRACT

This study, entitled the analysis of transparency and accountability in the management of school funds at SMK Plus Nusa Putra. The objectives of this study are: 1) to determine the description of school fund management 2) to find out whether the school has implemented transparency and accountability completely 3) to determine how the implementation of transparency in SMK Plus Nusa Puta. The method used in this research is descriptive qualitative method, how to collect data using direct interviews and data on BOS fund receipts at SMK Plus Nusa Putra. The results of the study indicate that the transparency of fund management at SMK Plus Nusa Putra leads to the transparent category.

(2)

Page | 13 PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu aspek penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seseorang hingga menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Anggraini (2013) dalam rangka memajukan kualitas pendidikan demi terwujudnya suatu cita-cita pendidikan nasional, hingga saat ini pemerintah masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, seperti tingkat kualitas pendidikan yang masih belum memenuhi standar, banyaknya anak-anak yang putus sekolah , sarana dan prasarana sekolah yang masih kurang memadai, serta terbatas nya anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 3 ayat (1) mengenai ketentuan pengelolaan keuangan negara dinyatakan bahwa pada prinsipnya pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah baik pusat maupun daerah harus dikelola secara tertib dan taat pada peraturan perundang undangan efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. Ketentuan tersebut mencakup seluruh kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan dan pertanggungjawaban serta harus diterapkan oleh lembaga pemerintah, salah satunya oleh sekolah sebagai satuan penyelenggaraan pendidikan.

Pengelolaan dana Sekolah wajib dilandasi semangat akuntabilitas serta transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat bisa mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut dibelanjakan. Sekarang ini sekolah dengan program SBI serta sekolah model/ rujukan buat seluruh program kemampuan mempunyai laporan pertanggungjawaban, tercantum laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas, dan perhitungan bayaran yang dihabiskan untuk daftar kebutuhan fasilitas serta prasarana yang tercantum di RAKS oleh masing- masing siswa serta aktivitas sekolah (Nasional et al., 2007)

Perspektif akuntansi mengharuskan tiap kepala sekolah buat mengantarkan laporan keuangan sekolah kepada komite sekolah serta pemerintah serta stakeholder yang lain. Laporan keuangan ini memberi tahu penerimaan serta pengeluaran keuangan sekolah. Perihal tersebut hendak menjamin terdapatnya sesuatu akuntabilitas publik, paling utama buat pengguna jasa pembelajaran. Manajemen keuangan sekolah bertujuan buat menolong pengelolaan keuangan dari sekolah dan menghasilkan sesuatu mekanisme pengendalian yang cocok buat pengambilan sesuatu keputusan keuangan (Nurdiani & Nugraha, 2018)

KAJIAN LITERATUR

Pasal 46 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sebagai konsekuensi logisnya maka sumber-sumber pemasukan sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa, dunia usaha dan industri,

(3)

Page | 14 sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas.

Berdasarkan pada Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 48 tentang pengelolaan dan pendidikan, di sebutkan bahwa pengelolaan dana pendidikan harus sesuai dengan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik.

Sedangkan menurut undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 3 ayat 1, dikatakan bahwa pengelolaan keuangan negara pada prinsip nya menyatakan bahwa peengelolaan keuangan negara oleh pemerintah pusat ataupun daerah harus dikelola secara tertib serta taat pada peraturan perundang-undangan yaitu efisien, ekonomis, efektik, transparansi dan pertanggungjawaban sekaligus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.

Prinsip keadilan serta efisiensi bakal kelihatan dan terasa oleh masyarakat bilamana masyarakat mengetahui serta turut mengetahui proses pengelolaan dana sekolah tersebut, serta jalan masyarakat dapat mengenali serta turut memantau pelaksanaan pengelolaan dana yakni dengan adanya keterbukaan ataupun transparansi serta akuntabilitas dari sekolah(Nurdiani & Nugraha, 2018).

Menurut Indra Bastian (2010:385) Akuntabilitas Publik adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab, menerangkan kinerja, dan tindakan seseorang atau badan hukum dan pimpinan kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangna untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Transparansi adalah keterbukaan organisasi dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan. Transparansi merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka bagi masyarakat mulai dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian yang mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut (Muchlisisn Riadi, 2020). Sedangkan menurut Mardiasmo (2006), transparansi adalah keterbukaan (openness) pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Pemerintah berkewajiban memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan salah satu penelitian sebelum nya tentang transparansi dan akuntabilitas di SMK Negeri 11 Bandung oleh Nugraha pada tahun 2018 dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penerapan transparansi dan akuntabilitas di SMK Negeri 11 Bandung termasuk dalam kategori transparan dengan presentase 81,95% serta sudah dikatakan akuntabel dengan presentase 85,04%, hal tersebut ditunjukan dengan penyusunan anggaran (RKAS) yang dimulai dari tingkat bawah, melibatkan guru dalam penyusunannya serta pengolaan dan BOS yang sudah akuntabel.

(4)

Page | 15 Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara utuh mengenai Analisis Transparansi dan Akuntabilitas di SMK Plus Nusa Putra Sukabumi dengan menggunakan metode Deskriptif kualitatif, metode deskriptif kualitatif merupakan pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan penomena yang terjadi dimana peneliti sebagai instrumen kunci, dengan teknik yang digunakan wawancara dan pengambilan data RKHS tahun 2019. Sehingga penelitian ini jenis penelitian desktiptif kualitatif, Menurut Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu.

Sedangkan menurut Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

SPP dan Iuran Tahunan (Dana Komite)

Berkaitan dengan pendanaan, sekolah sebelumnya membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun beserta anggaran yang dibutuhkan yang biasa disebut RKAS. Rencana kegiatan tersebut membutuhkan dana yang biasanya tidak hanya bisa didapat pemenuhannya dari dana BOS. Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan pihak sekolah dengan pihak orang tua untuk memenuhi kekurangan tersebut dipungut dana dari masyarakat berupa SPP dan dana awal tahun yang selanjutnya dikelola oleh komite.

Dana komite yang berasal dari SPP ini dipungut setiap bulan dari orangtua siswa yang besarannya Rp 100.000,00. Penentuan besaran SPP tersebut sudah berdasarkan kesepakatan antara pihak sekolah dengan pihak orangtua. Pada pelaksanaannya, SMK Plus Nusa Putra melakukan penggalangan dana SPP dari orangtua dengan besaran yang telah disetujui baik oleh pihak orangtua, sekolah dan komite, juga iuran yang dibayar oleh siswa baru pada awal masuk SMK. Dana tersebut dikelola oleh komite sekolah. Dalam penggunaan dana komite harus dilakukan dengan persetujuan ketua komite dan dana disimpan di bendahara komite, sehingga dana baru dapat digunakan ketika telah disetujui ketua sebagai representasi dari orang tua siswa.

Lalu, pertanggungjawaban dana komite dilakukan oleh pengelola dana dengan cara melaporkan dalam rapat orang tua dan memberitahukan penerimaan dan pengeluaran dana beserta program-program yang telah dilakukan sekolah.Komite sekolah memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan kepada pihak terkait paling sedikit satu kali dalam satu semester. Laporan yang harus disampaikan yaitu laporan kegiatan komite sekolah dan laporan hasil perolehan penggalangan dana dan sumber dana pendidikan lainnya dari masyarakat. Artinya, hasil perolehan penggalangan dana harus ditransparansikan dan dipertanggungjawabkan penggunaannya. Pada realisasinya, SMK Plus Nusa Putra telah melakukan sesuai dengan yang diatur oleh permendikbud No. 75 Tahun 2016.

(5)

Page | 16 SMK Plus Nusa Putra Sukabumi merupakan sekolah penerima dana BOS pemerintah, Pengelolaan dana BOS ini diatur dalam petunjuk teknis penggunaan serta pertanggungjawaban keuangan dana BOS yang mengatur dari mulai jumlah dana yang diterima, penataan anggaran hingga kepada penataan laporan. Transparansi serta akuntabilitas pengelolaan dana juga diatur dalam juknis BOS tersebut.

Pencairan dana BOS dilakukan melalui Bank Jabar Banten penyalur dari rekening daerah ke rekening sekolah. Pencairan dana harus dilakukan oleh bendahara dan kepala sekolah dengan membawa KTP. Dari hasil yang di dapat saat wawancara dengan bendahara SMK Nusa Putra pada saat pencairan dana BOS tidak mencairkan semua dan BOS sekaligus, namun dilakukan secara bertahap dengan pencairan dana sesuai kebutuhan sekolah tersebut.

Besar dana yang diterima pada setiap triwulannya sesuai dengan jumlah cut off siswa dalam dapodik. Kemudian penerimaan besar dana BOS yang di terima berdasarkan hasil kali jumlah siswa tersebut dengan penerimaan dana BOS persiswa pertahun yaitu Rp 1.600.000,-. Pencairan dana pada Triwulan I sebesar 20%, Triwulan II 40%, Triwulan III 20% dan Triwulan V 20% di sesuaikan dengan cut off jumlah siswa pada tanggal 31 Agustus tahun berjalan anggaran.

Pertanggungjawaban keuangan dana BOS diawali dengan adanya pembukuan dana BOS, dalam pelaksanaan ini, bendahara harus menyusun realisasi kegunaan dana BOS yang akan digunakan untuk kegiatan operasional sekolah.Setiap Transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah, bukti pengeluaran uang harus menggunakan materai Rp3000 untuk transaksi dengan nilai nominal lebih Rp250.000,- sampai dengan Rp1.000.000,- dan untuk transaksi dengan nilai diatas Rp1.000.000,- maka harus menggunakan materai Rp6.000. untuk pembelian barang/jasa harus jelas, setiap segala jenis bukti pengeluaran harus disetujui kepala sekolah.

Selanjutnya, SMK Plus Nusa Putra Sukabumi menyusun laporan realisasi dari penerimaan dana BOS untuk setiap sumber dana. Laporan di buat sesuai dengan formulir BOS-K7. adapun realisasi penggunaan dana tiap sumber dana di SMK Plus Nusa Putra Sukabumi pada tahun 2019 sebagi berikut :

Tabel 1. Penerimaan dan Realisasi Dana BOS SMK Plus Nusa Putra Tahun 2019

(dalam rupiah)

No. Periode Penerimaan dana BOS Realisasi Belanja

1 Triwulan I 107,520,000.00 107,520,000.00 2 Triwulan II 215,040,000.00 215,040,000.00 3 Triwulan III 107,520,000.00 107,520,000.00 4 Triwulan IV 91,520,000.00 91,520,000.00 Total 521,600,000.00 521,600,000.00 1. Triwulan I

(6)

Page | 17 Pada Triwulan I, SMK Plus Nusa Putra menerima dana sebesar Rp 107.520.000. Adapun dana tersebut penggunaannya sebagai berikut: (1) Pengembangan Kompetensi Lulusan. Program ini menggunakan dana sebesar Rp 12.530.000 dengan rincian pembelian peralatan dan bahan Uji Kompetensi siswa kelas XII. (2) Pengembangan Standar Proses. Penggunaan dana sebesar Rp 18.210.000 dengan rincian pembelian peralatan ringan (handtool) sebesar Rp 3.800.000, pembelian suku cadang alat praktikum computer Rp 5.000.000, pembelian alat praktik olahraga Rp 1.950.000, pembelian alat praktik kesenian Rp 1.100.000, pembelian bahan habis pakai praktik kejuruan Rp 3.000.000, kemudian Rp 3.360.000 di pakai untuk penyelenggaraan Prakerin. (3) Pengembangan Sarana dan Prasarana, menghabiskan dana sebesar Rp 33.975.000 dengan rincian biaya perbaikan atap ruang guru Rp 2.415.000, perbaikan plafond Rp 2.050.000, pembelian alat-alat listrik Rp 2.275.000, pembelian kusen untuk perbaikan pintu kelas Rp 5.225.000, biaya pengecatan ruangan kelas X Rp 2.760.000, pembelian keramik untuk perbaikan lantai Rp 2.500.000, pembelian kursi kantor Rp 2.600.000, biaya perbaikan toilet sekolah Rp 3.150.000, biaya Perbaikan printer dan laptop Rp 3.500.000, pembelian computer prakter Rp 4.000.000, pembelian printer plus scanner Rp 3.500.000. (4) Pengembangan Standar Pengelolaan menggunakan dana sebesar Rp 23.849.000 dengan rincian Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Rp 5.000.000, pembelian alat tulis kantor Rp 3.151.000, pembelian peralatan kebersihan Rp 1.750.000, pembelian server Rp 13.248.000, biaya sewa genset Rp 700.000. (5) Pengembangan Standar Pembiayaan menghabiskan dana sebesar Rp 2.730.000 dengan rincian Pembayaran listrik untuk bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2019 Rp 615.000, iuran sampah untuk bulan Januari sampai dengan Maret 2019 Rp 300.000, biaya langganan internet untuk bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2019 Rp 1.815.000. (6) Pada Pengembangan Standar Penilaian dana yang dihabiskan sebesar Rp 16. 226.000 dengan rincian penggunaan untuk kegiatan ulangan harian 1.600.000, penyelenggaraan kegiatan Ujian Sekolah Rp 7.926.000 dan penyelenggaraan kegiatan Simulasi UNBK sebesar Rp 6.700.000. (7) Dengan demikian, total penggunaan dana BOS SMK Plus Nusa Putra pada triwulan I sebesar Rp 107.520.000, dana yang diperoleh sebesar Rp 107.570.000. Sehingga dana BOS triwulan I ini habis dengan saldo 0. 2. Tri wulan II

Pada Triwulan II, SMK Plus Nusa Putra menerima dana sebesar Rp 215.040.000. Adapun dana tersebut penggunaannya sebagai berikut: (1) Pengembangan Kompetensi Lulusan menggunakan dana sebesar Rp 2.500.000 untk pengadaan sertifikat Uji Kompetensi siswa kelas XII. (2) Pengembangan Standar Proses. Penggunaan dana sebesar Rp 27.675.000 dengan rincian pembelian alat habis pakai pembelajaran kejuruan Rp 5.000.000, pembelian peralatan ringan (handtool) sebesar Rp 4.200.000, pembelian suku cadang alat praktikum computer Rp 6.000.000, pembelian alat praktik olahraga Rp 1.200.000, pembelian alat praktik kesenian Rp 750.00.000, pembelian bahan habis pakai praktik kejuruan Rp 1.750.000,pembelian bahan praktik olahraga Rp 1.500.000, pembelian bahan praktik kesenian Rp 750.000, pemantapan persiapan Ujian Rp 3.525.000, kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Rp 1.500.000, kegiatan Ekstrakurikuler PMR Rp 1.500.000. (3) Pengembangan Sarana dan Prasarana , menghabiskan dana sebesar Rp 153.260.000 dengan rincian pembelian buku teks pelajaran yaitu pelajaran produktif sebanyak 995 exemplar Rp 107.520.000, biaya perbaikan atap ruang kelas XII TKJ I Rp 3.300.000, perbaikan plafond Rp 2.700.000, perbaikan dan pembelian alat-alat kelistrikan Rp 2.900.000,

(7)

Page | 18 perbaikan jendela ruang kelas Rp 3.500.000, biaya pengecatan Rp 2.350.000, pembelian keramik untuk perbaikan lantai Rp 5.000.000, biaya perbaikan meja dan kursi peserta didik Rp 1.900.000, perbaikan toilet siswa Rp 4.000.000, biaya pembuatan WC siswa tambahan Rp 7.970.000, perbaikan computer, laptop dan printer Rp 1.500.000, perbaikan alat –alat praktikum Rp 1.000.000, pemeliharaan taman sekolah Rp 6.220.000, pembelian 1 unit proyektor Rp 3.400.000. (4) Pengembangan Standar Pengelolaan menggunakan dana sebesar Rp 9.289.000 dengan rincian Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Rp 1.000.000, pembelian alat tulis kantor Rp 5.289.000, pembelian peralatan kebersihan Rp 2.700.000, biaya sewa genset Rp 300.000. (5) Pengembangan Standar Pembiayaan menghabiskan dana sebesar Rp 2.573.500 dengan rincian Pembayaran listrik untuk bulan April sampai dengan bulan Juni 2019 Rp 512.500, iuran sampah untuk bulan April sampai dengan Juni 2019 Rp 300.000, biaya langganan internet untuk bulan April sampai dengan bulan Juni 2019 Rp 1.761.000. (6) Pada Pengembangan Standar Penilaian dana yan dihabiskan sebesar Rp 19. 742.500 dengan rincian penggunaan untuk kegiatan ulangan harian Rp 1.400.000, penyelenggaraan kegiatan Ulangan Tengah Semester Rp 7.592.500 dan penyelenggaraan kegiatan Ujian Kenaikan Kelas sebesar Rp 10.750.000. Sehingga pada Triwulan II ini SMk Plus Nusa Putra menggunakan dana BOS sebesar Rp 215.040.000 dan tidak ada saldo yang tersisa.

3. Triwulan III

SMK Plus Nusa Putra pada Triwulan III menerima dana sebesar Rp 107.520.000, dengan rincian penggunaan sebagai berikut: (1) Pada Pengembangan Standar Proses, dana yang di gunakan sebesar Rp 36.690.000 yaitu Rp 2.800.000 digunakan untuk pembelian alat habis pakai pembelajaran kejuruan, Rp 3.000.000 digunakan untuk pembelanjaan peralatan ringan( handtools ), Rp 4.800.000 untuk pembelian suku cadang alat pratikum komputer, Rp 3.000.000 pembelian alat paraktik olahraga, Rp 1.700.00 untuk pembelian alat praktik olahraga, Rp 5.000.000 untuk pembelian bahan habis pakai praktikum , Rp 1.060.000 biaya kegiatan pembelajaran remedial, Rp 530.000 untuk penyelenggaraan Try Out berupa fotocopy soal, kemudian pada kegiatan penyelenggaraan ekstrakurikuler kegiatan OSIS Rp 5.000.000, kegiatan ekstrakurikuler Pramuka Rp 3.800.000, dan kegiatan ekstrakurikuler PMR Rp 1.500.000, penyelenggaraan kegiatan prakerin berupa transport monitoring pembimbing Rp 4.500.00 untuk 2 kali monitoring. (2) Pengembangan Sarana Prasarana, menghabiskan dana sebesar Rp 55.370.000, dengan rincian pembelian rak buku untuk perpustakaan Rp 16.460.000, biaya perbaikan atap ruang kelas XII TKJ 2 Rp 2.150.00.000, perbaikan plafond Rp 4.500.000, perbaikan dan pembelian alat-alat kelistrikan Rp 1.750.000, pembelian kusen untk perbaikan jendela ruang kelas Rp 3.500.000, biaya pengecatan 2 unit ruangan kelas Rp 6.200.000, pembelian keramik untuk perbaikan lantai Rp 4.200.000, biaya perbaikan meja dan kursi peserta didik Rp 2.680.000, perbaikan saluran air kotor Rp 2.030.000, perbaikan computer, laptop dan printer Rp 1.500.000, perbaikan alat –alat praktikum Rp 1.000.000, pemeliharaan taman sekolah Rp 6.220.000, pembelian 1 unit proyektor Rp 3.700.000, pembelian 1 unit laptop Rp 6.700.000. (3) Pengembangan Standar Pengelolaan menggunakan dana sebesar Rp 8.949.000 dengan rincian Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Rp 2.550.000, pembelian alat tulis kantor Rp 5.048.500, pembelian peralatan kebersihan Rp 1.350.500. (4) Pengembangan Standar Pembiayaan menghabiskan dana sebesar Rp 2.521.500 dengan rincian Pembayaran listrik untuk bulan Juli sampai dengan bulan September 2019 Rp

(8)

Page | 19 462.500, iuran sampah untuk bulan Juli sampai dengan september 2019 Rp 300.000, biaya langganan internet untuk bulan Juli sampai dengan bulan September 2019 Rp 1.759.000. (5) Pada Pengembangan Standar Penilaian dana yan dihabiskan sebesar Rp 3.989.500 dengan rincian penggunaan untuk kegiatan ulangan harian Rp 922.500, penyelenggaraan kegiatan Ulangan Tengah Semester Rp 3.067.000. Pada Triwulan III ini SMk Plus Nusa Putra menggunakan dana BOS sebesar Rp 107.520.000 , artinya dana pada Triwulan III dihabiskan 100%.

4. TriWulan IV

Berdasarkan batas cut off data siswa pada Triwulan IV ini SMK Plus Nusa Putra menerima dana BOS sebesar Rp 91. 5520.000. Penggunaan dana pada Triwulan IV yaitu : (1) Pada Pengembangan Standar Proses digunakan dana Rp 29. 059.000 dengan rincian pembelian peralatan ringan sebesar Rp 13.828.000, pembelian alat praktik olahraga Rp 2.200.000, Pembelian bahan habis pakai praktik kejuruan TKJ Rp 13.031.000. (2) Pengembangan Sarana Prasarana, menghabiskan dana sebesar Rp 44.810.000, biaya perbaikan atap ruangan kantor Rp 9.470.00.000, perbaikan plafond ruang kelas Rp 3.231.000, pembelian kusen untuk perbaikan pintu ruang kelas Rp 9.059.000, biaya pengecatan ruangan kelas Rp 5.120.000, pembelian keramik untuk perbaikan lantai Rp 5.908.000, pembelian meja dan kursi peserta didik Rp 3.272.000, perbaikan computer, laptop dan printer Rp 1.750.000, pembelian komputer desktop Rp 7.000.000. (3) Pengembangan Standar Pengelolaan menggunakan dana sebesar Rp 10.511.700 dengan rincian pembelian alat tulis kantor ( ATK ) Rp 8.211.700, pembelian alat kebersihan Rp 2.300.000. (4) Pengembangan Standar Pembiayaan menghabiskan dana sebesar Rp 2.514.300 dengan rincian Pembayaran listrik untuk bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2019 Rp 718.000, biaya langganan internet untuk bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2019 Rp 1.796.300. (5) Pada Pengembangan Standar Penilaian dana yan dihabiskan sebesar Rp 4.625.000 yang digunakan untuk penyelenggaraan Ujian Akhir Semester. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diketahui total penggunaan dana BOS SMK Plus Nusa Putra pada tahun anggaran 2019 Rp 521.600.000 dari total penerimaan sebesar Rp 521.600.000. Sehingga dapat diketahui bahwa dana BOS digunakan 100%.

Proses pelaporan pada tiap triwulan dilakukan secara manual dan juga online. Laporan lengkap hanya disimpan disekolah, sedangkan laporan manual dikirim langsung ke Kantor Cabang Dinas Wilayah V Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan secara online di upload di laman bos.kemendikbud.go.id hanya berupa laporan singkat realisasi penggunaan dana dalam format laporan K7 dan K7a.

PENUTUP Kesimpulan

Pengelolaan dana di SMK Plus Nusa Putra dilakukan dengan tahap-tahap yaitu melakukan penyusunan RKAS sebagai pedoman dalam mengelola dana, tahap pelaksanaan/ pembelanjaan dengan melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran dana pada buku

(9)

Page | 20 kas umum, yang selanjutnya harus dicatat pula di buku pembantu kas, buku pembantu bank, dan buku pembantu pajak, selanjutnya melakukan pembuatan laporan realisasi penggunaan dana yang dilaporkan ke pihak terkait diantaranya dinas pendidikan.

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuaraikan oleh peneliti pada bab sebelumnya. pengelolaan dana di SMK Plus Nusa Putra Sukabumi sudah di kategorikan ke dalam transparan, hal tersebut dapat dilihat dari Penyusunan anggaran (RKAS) yang dilakukan dari tingkat bawah, serta melibatkan guru dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab, selain itu dilakukan publikasi laporan dana BOS melalui papan informasi sekolah yang mudah diakses masyarakat.

Pengelolaan dana di SMK Plus Nusa Putra dapat dikategorikan akuntabel, hal tersebut dapat dilihat dari pengarsipan data-data keuangan dan penyusunan sudah dilakukan oleh bendahara sekolah serta perencananaan dana BOS sudah baik sesui pos.

Saran

Merujuk pada pembahasan dan juga kesimpulan yang telah di uraikan, peneliti akan memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada pengelola BOS di harapkan untuk terus memantau penggunaan dana BOS, dan melakukan pemantauan terhadap proses akuntabilitas keuangan agar dapat melaksanakan aturan-aturan yang berlaku sehingga tercipta pengelolaan keuangan yang berkualitasdan menjadikan sekolah bermutu.

2. Dalam pelayanan pendidikan hendaknya semua lembaga pendidikan khususnya yang menerima dana BOS agar berusaha meminimalisir adanya pemungutan biaya pendidikan dan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu agar mereka memperoleh layanan pendidikan yang bermutu sehingga program penuntasan wajb belajar dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Ammar, F., & Bustamam, B. (2019). Analisis Akuntabilitas, Transparansi Dan Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) (Studi Kasus Pada Smp Negeri 3 Dan Smp Islam Ypui Darul Ulum Di Kota Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 4(1), 116. https://doi.org/10.24815/jimeka.v4i1.10804

Lailia, U. N. (2018). Analisa Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMP Negeri 3 Malang.

Nasional, S., Akuntansi, P., Keuangan, D. A. N., Akuntansi, P., Sebelas, U., & Surakarta, M. (2007). DI KOTA SURAKARTA Intan Kartikasari , Sri Witurachmi * Latar Belakang Masalah Otonomi daerah telah membawa jiwa dan semangat demokratisasi , akuntabilitas , dan transparasi dalam setiap aspek dalam desentralisasi daerah . Desentralisasi dalam otonomi daer. d, 527–550.

Nurdiani, M. S., & Nugraha, N. (2018). Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah. Jurnal Pendidikan Akuntansi & Keuangan, 6(1), 49.

(10)

Page | 21 https://doi.org/10.17509/jpak.v6i1.15831

Sutedjo. (2009). Persepsi Steakeholders Terhadap Transparasi dan Akuntabilitas Pengelolan Keuangan Sekolah (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional Sugiyono. (20015). Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Jendela pendidikan dan kebudayaan. (2020). Pengelolaan Keuangan di Sekolah Wujudkan Sekolah yang Transparan dan Akuntabel. Melalui

<https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/pengelolaan-keuangan-di-sekolah-wujudkan-sekolah-yang-transparan-dan-akuntabel>.

Gambar

Tabel 1. Penerimaan dan Realisasi Dana BOS  SMK Plus Nusa Putra Tahun 2019

Referensi

Dokumen terkait

Alih kode bahasa dalam bentuk alih bahasa ini terjadi pada penggunaan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat tutur kemudian beralih bahasa ke bahasa Jawa dalam

Namun demikian apabila menelili lebih rinci pada angka-angka prosenlase kondisi KUD-UPT lersebul dan mengacu pada rekomendasi hasil penelilian Depalemen Transmigrasi dan

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Dalam penelitian ini akan ditentukan daya dukung tekan aksial pondasi tiang pancang spunpile dengan analisis perhitungan menggunakan analisa daya dukung berdasarkan

Penelitian oleh Denny Boy, Hotniar Siringoringo tentang Analisis Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (APBS) Terhadap

Sebagai informasi bagi guru mata pelajaran yang bersangkutan agar dapat meningkatkan variasi mengajarnya dalam penyampaian materi agar materi yang disampaikan dapat

DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN-BAHAN TERPILIH YANG KAYA AKAN KHASIAT, BIOSYAFA BIOZIME AMAN UNTUK DIKONSUMSI UNTUK JANGKA PANJANG DENGAN EKSTRAK JINTEN HITAM DAN PROPOLIS YANG

Bank Permata (BNLI): mencatat rugi bersih sebesar Rp 6,48 triliun hingga periode 31 Desember 2016 usai meraih laba bersih Rp 247,11 miliar periode sama tahun sebelumnya.(Iqp).. Tower