• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Peraturan Akademik Kemahasiswaan ITB 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Peraturan Akademik Kemahasiswaan ITB 2013"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan

Institut Teknologi Bandung

Institut Teknologi Bandung

2013

(2)
(3)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. iii Institut Teknologi Bandung

DAFTAR ISI

Prakata... vii

Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung No. 177/SK/I1.A/PP/2013 tentang Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan... viii

KODE ETIK KEMAHASISWAAN

Pasal 1. Umum... 5

Pasal 2. Perilaku Dalam Kehidupan Kampus………. 5

Pasal 3. Etika dan Sopan Santun………. 6

Pasal 4. Hak dan Kewajiban……… 6

Pasal 5. Hubungan Mahasiswa dengan Institut... 7

Pasal 6. Hubungan Mahasiswa dengan Dosen……… 7

Pasal 7. Hubungan Mahasiswa dengan Tenaga Kependidikan... 7

Pasal 8. Hubungan Antar Mahasiswa... 8

Pasal 9. Hubungan Mahasiswa dengan Organisasi Kemahasiswaan ITB... 8

Pasal 10. Kewajiban Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Kode EtikKemahasiswaan……….. 8

PERATURAN AKADEMIK

1. PROGRAM PENDIDIKAN………...………... 11

Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan………. 11

Pasal 1.2 Penyatuan Program Pendidikan……….. 12

Pasal 1.3 Kurikulum………... 12

Pasal 1.4 Semester Reguler……… 13

Pasal 1.5 Semester Pendek………. 13

Pasal 1.6 Satuan Kredit Semester……….. 13

Pasal 1.7 Beban SKS………. 14

Pasal 1.8 Pengambilan Kuliah……… 14

2. PENERIMAAN MAHASISWA BARU……… 16

Pasal 2.1 Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana………... 16

Pasal 2.2 Penerimaan Mahasiswa Program Pascasarjana………... 16

Pasal 2.3 Pembatalan Penerimaan……….. 17

Pasal 2.4 Keabsahan sebagai Mahasiswa ITB……….... 17

Pasal 2.5 Mahasiswa Khusus Program Sarjana……….. 18

Pasal 2.6 Mahasiswa Khusus Program Pascasarjana………. 18

Pasal 2.7 Mahasiswa Asing……… 19

3. PENDAFTARAN ULANG……… 20

Pasal 3.1 Pendaftaran Ulang……….. 20

Pasal 3.2 Persyaratan Pendaftaran Ulang……….. 20

Pasal 3.3 Pendaftaran Ulang yang Diwakilkan……….. 20

Pasal 3.4 Keterlambatan Melakukan Pendaftaran Ulang………... 20

Pasal 3.5 Status Mahasiswa ITB……… 21

Pasal 3.6 Perubahan Rencana Studi……… 21

Pasal 3.7 Keterlambatan Membayar Biaya Pendidikan………. 21

Pasal 3.8 Mahasiswa yang Tidak Mendaftar……….. 22

(4)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. iv Institut Teknologi Bandung

Pasal 3.10 Perubahan Biaya Pendidikan………. 22

4. LAYANAN AKADEMIK……….. 23

Pasal 4.1 Perkuliahan dan Ujian………. 23

Pasal 4.2 Kalender Pendidikan………... 23

Pasal 4.3 Beban Kuliah per Semester………. 23

Pasal 4.4 Beban Lebih untuk Percepatan Studi……….. 24

Pasal 4.5 Perwalian Akademik………... 25

Pasal 4.6 Pelaksanaan Ujian………... 26

Pasal 4.7 Peserta Ujian……… 26

Pasal 4.8 Pengawas Ujian………... 27

5. PRESTASI AKADEMIK MAHASISWADAN PENYELESAIAN TAHAP PENDIDIKAN... 28

Pasal 5.1 Evaluasi Pembelajaran………. 28

Pasal 5.2 Penilaian Prestasi Mahasiswa……….. 28

Pasal 5.3 Nilai yang Bermasalah……… 29

Pasal 5.4 Nilai Rata-rata, Indeks Prestasi, dan Indeks Prestasi Kumulatif…. 30 Pasal 5.5 Derajat Keberhasilan………... 30

Pasal 5.6 Penyelesaian Program Sarjana……… 31

Pasal 5.7 Penyelesaian Program Magister………. 31

Pasal 5.8 Penyelesaian Program Doktor……… 31

Pasal 5.9 Predikat Kelulusan……….. 32

Pasal 5.10 Surat Keterangan Selesai Pentahapan Program Sarjana... 32

Pasal 5.11 Rapor (Laporan Kemajuan Akademik) Transkrip Akademik dan Ijazah... 33

6. WAKTU STUDI………. 34

Pasal 6.1 Waktu Studi Program Sarjana………. 34

Pasal 6.2 Waktu Studi Program Magister………... 34

Pasal 6.3 Waktu Studi Program Doktor……….. 34

Pasal 6.4 Waktu Studi Program yang Disatukan……… 34

Pasal 6.5 Perpanjangan Waktu Studi Program Sarjana……….. 35

Pasal 6.6 Perpanjangan Waktu Studi Program Magister……… 35

Pasal 6.7 Perpanjangan Waktu Studi Program Doktor……….. 35

Pasal 6.8 Penghentian Studi Sementara………. 36

Pasal 6.9 Penghentian Studi Program Sarjana……… 36

Pasal 6.10 Penghentian Studi Program Magister………... 37

Pasal 6.11 Penghentian Studi Program Doktor……….. 37

Pasal 6.12 Peringatan Dini dan Peringatan Batas Waktu Studi... 37

Pasal 6.13 Pengunduran Diri………. 38

Pasal 6.14 Pejabat yang Berhak Memutuskan Status Mahasiswa…………. 38

7. MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI……… 39

Pasal 7.1 Mahasiswa Pindah Program Studi……….. 39

Pasal 7.2 Peraturan Umum Pindah Program Studi……… 39

Pasal 7.3 Prosedur Pindah Program Studi………. 40

8. LAIN-LAIN……… 41

Pasal 8.1 Kartu Tanda Mahasiswa Hilang……… 41

Pasal 8.2 Kartu Studi Mahasiswa Hilang……….. 41

(5)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. v Institut Teknologi Bandung

Pasal 8.4 Keberadaan Mahasiswa di Kampus………... 41

PERATURAN KEMAHASISWAAN

1. LAYANAN KEMAHASISWAAN... 45

Pasal 1.1 Umum……….... 45

Pasal 1.2 Beasiswa……… 45

Pasal 1.3 Asrama Mahasiswa... 46

Pasal 1.4 Layanan Kesehatan mahasiswa... 46

Pasal 1.5. Bimbingan dan Konseling... 46

Pasal 1.6. Pengembangan Keprofesian dan Kewirausahaan... 47

Pasal 1.7. Pelatihan dan Pengembangan Karakter……… 47

Pasal 1.8. Fasilitas Kegiatan Kemahasiswaan……….. 48

Pasal 1.9. Bantuan Dana Kegiatan Kemahasiswaan………. 48

2. ORGANISASI KEMAHASISWAAN ITB... 49

Pasal 2.1 Definisi Organisasi Kemahasiswaan ITB……….. 49

Pasal 2.2 Landasan……… 49

Pasal 2.3 Kebebasan Berorganisasi yang Bertanggungjawab……….. 49

Pasal 2.4 Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan ITB... 50

Pasal 2.5 Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan ITB... 50

Pasal 2.6 Hak Organisasi Kemahasiswaan ITB……… 50

Pasal 2.7 Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan ITB... 51

Pasal 2.8 Pembimbing Kemahasiswaan ITB... 51

Pasal 2.9 Tata Cara Pembentukan Organisasi Kemahasiswaan ITB... 51

Pasal 2.10 Pembiayaan Organisasi……… 52

Pasal 2.11 Keanggotaan Organisasi……….. 52

Pasal 2.12 Pencabutan Hak Organisasi………. 52

3. KEGIATAN KEMAHASISWAAN... 53

Pasal 3.1 Jenis kegiatan………. 53

Pasal 3.2 Ijin Kegiatan……….. 53

Pasal 3.3 Persyaratan Ijin kegiatan……… 53

4. PENGHARGAAN... 54

Pasal 4.1 Pemberian Penghargaan... 54

Pasal 4.2 Penghargaan Mahasiswa Berprestasi... 54

Pasal 4.3 Penghargaan Ganesha... 55

Pasal 4.4 Penghargaan lainnya... 55

PENEGAKAN NORMA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

PENDAHULUAN……….. 58

1. KOMISI PENEGAKAN NORMA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN………... 58

Pasal 1.1 Kedudukan Komisi Penegakan Norma Akademik dan Kemahasiswaan………. 58

Pasal 1.2 Keanggotaan Komisi Penegakan Norma Akademik dan Kemahasiswaan……….. 58

Pasal 1.3 Tata kerja Komisi Penegakan Norma Akademik dan Kemahasiswaan……….. 59

(6)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. vi Institut Teknologi Bandung

Pasal 1.4 Kategori Sanksi………. 59

Pasal 1.5 Tahapan Prosedur Pemberian Sanksi... 60

2. KECURANGAN AKADEMIK DAN SANKSINYA………. 61

Pasal 2.1 Kecurangan Akademik……….. 61

Pasal 2.2 Sanksi Pelanggaran Norma Akademik ………. 62

3. PELANGGARAN NORMA DAN SANKSINYA... 63

Pasal 3.1 Landasan... 63

Pasal 3.2 Bentuk Pelanggaran... 63

Pasal 3.3 Minuman Keras………. 64

Pasal 3.4 Narkotika dan Psikotropika... 64

Pasal 3.5 Judi……… 65

Pasal 3.6 Penyalahgunaan Senjata……… 65

Pasal 3.7 Bahan Peledak……… 65

Pasal 3.8 Pelecehan dan Pelanggaran Seksual... 65

Pasal 3.9 Sanksi Pelanggaran Norma Kemahasiswaan... 66

Pasal 3.10 Maksud dan tujuan sanksi……… 66

Pasal 3.11 Jenis Sanksi……….. 66

Pasal 3.12 Penerapan Sanksi... 67

4. PENUTUP……….. 68

Lampiran Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung No. 10/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung... 71

(7)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 201 Berdasarkan Kebijakan Umum Pengembangan ITB 2007

Amanat No. 005/2007), Harkat Pendidikan di ITB (SK Senat Akademik No. 10/SK/I1-SA/OT/2012) dan Kebijakan Pembinaan Kemahasiswaan (SK Senat Akademik ITB No. 02/SK/K01

pendidikan yang ingin dicapai oleh ITB antara lain menghasilkan lulusan berkualitas yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dalam lingkungan masyarakat profesional baik dalam skala nasional m

kualitas moral dan akhlak, intelektualitas, kematangan emosional serta daya inovasi dan kreativitas yang tinggi. Selain itu, lulusan ITB diharapkan menjadi ilmuwan yang cendekia dan dapat menjadi panutan di tengah m

yang berarti dalam mewujudkan cita bermartabat dan memahami arti penting nilai

Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu dirancang dan dilaksanakan proses pembelajaran yang meningkatkan

kepribadian. Kedua aspek ini perlu dikembangkan baik secara menyatu (

dalam kegiatan perkuliahan sesuai dengan kurikulum yang direncanakan maupun melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan yang ber

kegiatan perkuliahan.

Sementara itu pada dasarnya ITB memandang dan menghomati setiap mahasiswa sebagai individu dewasa yang selama masa pendidikannya merupakan insan yang mempunyai hak dan mampu melaksanakan kewajibannya

jujur dan bertanggung jawab baik sebagai warga kampus maupun sebagai warga masyarakat.

Dalam konteks demikian Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu agar kegiatan

terarah sesuai dengan sasaran yang dikemuka

kepentingan mahasiswa. Di dalamnya terkandung 4 (empat) bagian, yaitu: Kode Etik Kemahasiswaan, Peraturan Akademik, Peraturan Kemahasiswaan dan Penegakan Norma Kemahasiswaan yang berlaku untuk seluruh mahasiswa ITB.

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. vii

PRAKATA

Berdasarkan Kebijakan Umum Pengembangan ITB 2007-2011 (SK Majelis Wali Amanat No. 005/2007), Harkat Pendidikan di ITB (SK Senat Akademik No. ) dan Kebijakan Pembinaan Kemahasiswaan (SK Senat No. 02/SK/K01-SA/2010), sasaran penyelenggaraan program pendidikan yang ingin dicapai oleh ITB antara lain menghasilkan lulusan berkualitas yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dalam lingkungan masyarakat profesional baik dalam skala nasional maupun internasional, yang dicirikan oleh kualitas moral dan akhlak, intelektualitas, kematangan emosional serta daya inovasi dan kreativitas yang tinggi. Selain itu, lulusan ITB diharapkan menjadi ilmuwan yang kia dan dapat menjadi panutan di tengah masyarakat dan memberi sumbangan yang berarti dalam mewujudkan cita-cita masyarakat, yaitu kehidupan sejahtera, bermartabat dan memahami arti penting nilai-nilai.

Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu dirancang dan dilaksanakan proses ningkatkan kapasitas keilmuan/keahlian dan sekaligus . Kedua aspek ini perlu dikembangkan baik secara menyatu (embedded dalam kegiatan perkuliahan sesuai dengan kurikulum yang direncanakan maupun melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan yang bersifat komplementer terhadap

pada dasarnya ITB memandang dan menghomati setiap mahasiswa sebagai individu dewasa yang selama masa pendidikannya merupakan insan yang mempunyai hak dan mampu melaksanakan kewajibannya dengan sungguh

jujur dan bertanggung jawab baik sebagai warga kampus maupun sebagai warga

demikian Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini dimaksudkan rambu agar kegiatan-kegiatan pendidikan dan kemahasisw

terarah sesuai dengan sasaran yang dikemukakan di atas, terutama dilihat dari kepentingan mahasiswa. Di dalamnya terkandung 4 (empat) bagian, yaitu: Kode Etik Kemahasiswaan, Peraturan Akademik, Peraturan Kemahasiswaan dan Penegakan

swaan yang berlaku untuk seluruh mahasiswa ITB.

Bandung, 10 Juli 2013 a.n. Rektor

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,

Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi NIP. 131667754

2011 (SK Majelis Wali Amanat No. 005/2007), Harkat Pendidikan di ITB (SK Senat Akademik No.

) dan Kebijakan Pembinaan Kemahasiswaan (SK Senat sasaran penyelenggaraan program pendidikan yang ingin dicapai oleh ITB antara lain menghasilkan lulusan berkualitas yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dalam lingkungan masyarakat aupun internasional, yang dicirikan oleh kualitas moral dan akhlak, intelektualitas, kematangan emosional serta daya inovasi dan kreativitas yang tinggi. Selain itu, lulusan ITB diharapkan menjadi ilmuwan yang asyarakat dan memberi sumbangan cita masyarakat, yaitu kehidupan sejahtera,

Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu dirancang dan dilaksanakan proses dan sekaligus

embedded)

dalam kegiatan perkuliahan sesuai dengan kurikulum yang direncanakan maupun sifat komplementer terhadap

pada dasarnya ITB memandang dan menghomati setiap mahasiswa sebagai individu dewasa yang selama masa pendidikannya merupakan insan yang dengan sungguh-sungguh, jujur dan bertanggung jawab baik sebagai warga kampus maupun sebagai warga

demikian Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini dimaksudkan kegiatan pendidikan dan kemahasiswaan dapat an di atas, terutama dilihat dari kepentingan mahasiswa. Di dalamnya terkandung 4 (empat) bagian, yaitu: Kode Etik Kemahasiswaan, Peraturan Akademik, Peraturan Kemahasiswaan dan Penegakan

Wakil Rektor Bidang Akademik

(8)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 201

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,

Menimbang : a. bahwa Institut Teknologi Bandung adalah lembaga pendidikan tinggi dan pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang mengemban misi menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; b. bahwa dalam menjalankan

kampus, Institut Teknologi Bandung bertekad secara konsisten menegakkan disiplin, memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dan menerapkan sanksi kepada mereka yang melanggar peraturan yang berlaku; c. bahwa sesuai dengan perkembangan dan peraturan perundang

berlaku,

Akademik dan Kemahasiswaan ITB

d. bahwa sehubungan dengan butir a, b dan c di atas, menetapkan

diterbitkan Keputusan Mengingat : 1. Undang-Undang

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;

4. Peraturan Presiden

Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah;

5. Keputusan

169/MPK.A4/KP/2012, tentang Pengangkatan Rektor ITB

6. Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 032/SK/K01

Inti Institut Teknologi Bandung;

7. Keputusan Senat Akademik ITB Nomor

Pendidikan di Institut Teknologi Bandung;

8. Keputusan Rektor ITB Nomor 222/K01/OT/2005 tentang Pengelolaan Satuan

Akademik di Lingkungan Akademik Institut Teknologi Bandung. Menetapkan : PERATURAN

BANDUNG

PERTAMA : Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung adalah sebagaimana diatur dalam Lampiran Keputusan ini.

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. viii

KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 177/SK/I1.A/PP/2013

TENTANG

PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,

bahwa Institut Teknologi Bandung adalah lembaga pendidikan tinggi dan pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang mengemban misi menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; bahwa dalam menjalankan misinya serta dalam rangka membangun budaya kampus, Institut Teknologi Bandung bertekad secara konsisten menegakkan disiplin, memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dan menerapkan sanksi kepada mereka yang melanggar peraturan yang berlaku; bahwa sesuai dengan perkembangan dan peraturan perundang

dipandang perlu melakukan penyempurnaan terhadap Akademik dan Kemahasiswaan ITB;

sehubungan dengan butir a, b dan c di atas,

menetapkan tentang Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB diterbitkan Keputusannya.

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;

Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012 tentang Penetapan ITB sebagai Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah;

tusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 169/MPK.A4/KP/2012, tentang Pengangkatan Rektor ITB;

Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 032/SK/K01-SA/2002 tentang Nilai Inti Institut Teknologi Bandung;

Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 10/SK/I1-SA/OT/2012 Pendidikan di Institut Teknologi Bandung;

Keputusan Rektor ITB Nomor 222/K01/OT/2005 tentang Pengelolaan Satuan Akademik di Lingkungan Akademik Institut Teknologi Bandung.

M E M UT U S K A N

PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN INSTITUT

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung adalah sebagaimana diatur dalam Lampiran Keputusan ini.

bahwa Institut Teknologi Bandung adalah lembaga pendidikan tinggi dan pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang mengemban misi menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

misinya serta dalam rangka membangun budaya kampus, Institut Teknologi Bandung bertekad secara konsisten menegakkan disiplin, memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dan menerapkan sanksi kepada mereka yang melanggar peraturan yang berlaku; bahwa sesuai dengan perkembangan dan peraturan perundang-undangan yang

dipandang perlu melakukan penyempurnaan terhadap Peraturan sehubungan dengan butir a, b dan c di atas, dipandang perlu Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB dan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Nomor 44 Tahun 2012 tentang Penetapan ITB sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor SA/2002 tentang Nilai-Nilai SA/OT/2012 tentang Harkat Keputusan Rektor ITB Nomor 222/K01/OT/2005 tentang Pengelolaan Satuan Akademik di Lingkungan Akademik Institut Teknologi Bandung.

INSTITUT TEKNOLOGI Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung adalah

(9)

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 201

KEDUA : Mewajibkan mahasiswa untuk memahami dan mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan dan tidak menghindarkan diri dari kewajiban mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan dengan alasan apapun, termasuk alasan karena ketidaktahuan

dengan ketentuan dalam Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini.

KETIGA : Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Rektor ITB tentang Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB yang telah

Keputusan Rektor ITB Nomor

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Tembusan disampaikan kepada Yth. : 1. Ketua Senat Akademik;

2. Ketua Advisory Board; 3. Ketua Majelis Guru Besar; 4. Para Wakil Rektor;

5. Para Dekan Fakultas/Sekolah; 6. Ketua Satuan Penjaminan Mutu; 7. Ketua Satuan Pengawas Internal; 8. Para Ketua Lembaga;

9. Para Direktur;

10. Para Ketua Program Studi;

11. Pimpinan Kabinet Keluarga Mahasiswa; 12. Para Ketua Himpunan Mahasiswa;

13.Para Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa.

Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2013 - hlmn. ix

Mewajibkan mahasiswa untuk memahami dan mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan dan tidak menghindarkan diri dari kewajiban mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan dengan alasan apapun, termasuk alasan karena ketidaktahuan ataupun karena mendapatkan informasi yang isinya bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini.

Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Rektor ITB tentang Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Rektor ITB Nomor 169/SK/I1.A/PP/2012 dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandung pada tanggal 15 Juli 2013 REKTOR,

Prof. Akhmaloka, Ph.D NIP 19610201 198703 1 001 Tembusan disampaikan kepada Yth. :

Fakultas/Sekolah; Ketua Satuan Penjaminan Mutu; Ketua Satuan Pengawas Internal; Pimpinan Kabinet Keluarga Mahasiswa; Para Ketua Himpunan Mahasiswa; Para Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa.

Mewajibkan mahasiswa untuk memahami dan mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan dan tidak menghindarkan diri dari kewajiban mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan dengan alasan apapun, termasuk alasan karena ataupun karena mendapatkan informasi yang isinya bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini.

Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Rektor ITB tentang Peraturan beberapa kali diubah terakhir dengan

dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat

(10)

LAMPIRAN SK REKTOR NO. 177/SK/I1.A/PP/2013

TENTANG

PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(11)
(12)
(13)
(14)

Kode Etik Kemahasiswaan - 5 - Institut Teknologi Bandung

Pasal 1. Umum

Mahasiswa mempunyai tempat yang terhormat, karena mereka adalah insan yang menjadi panutan dan suri tauladan bagi anggota masyarakat dan menjadi harapan bangsa dan negara untuk mengemban tugas kelangsungan pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Oleh karena itu, mahasiswa ITB dituntut untuk mampu mencerminkan hal-hal sebagai berikut :

1. Berperilaku baik dan bertanggung jawab terhadap segala tindakannya serta menghormati hak dan keberadaan orang lain, baik di dalam maupun luar kampus. 2. Keteladanan, mampu menjadi contoh bagi masyarakat atas pencapaian prestasi

akademik dan profesional.

3. Menjunjung tinggi dan memelihara kejujuran dan integritas akademik dan profesional, tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun (plagiarism, mencontek, merusak hak cipta, memberikan informasi yang menyesatkan, mengubah dokumen tanpa kewenangan, menyalahgunakan dokumen, rekaman, atau instrumen ITB), baik ketika berada di dalam maupun diluar kampus.

4. Menjaga lingkungan dan mampu merawat fasilitas yang ada di ITB, tidak merusak atau menyalahgunakan pemakaian infrastruktur/gedung/ruang perkuliahan, laboratorium, penelitian, perkantoran/administrasi, dan infrastruktur/gedung/ruang umum lainnya.

5. Bertanggung jawab dan mampu membuat perencanaan studi untuk meraih prestasi akademik yang baik.

6. Memiliki hubungan sosial yang baik antar sesama dan mengikuti secara aktif berbagai kegiatan non-kurikuler.

7. Memiliki motivasi, daya juang, dan daya tahan yang tinggi untuk meraih prestasi terbaik.

8. Kepatuhan dan menjunjung tinggi segala peraturan yang berlaku baik di dalam maupun di luar kampus.

9. Mampu mengemban amanah sebagai insan akademik dan memenuhi komitmen yang sudah dijanjikan.

Pasal 2. Perilaku Dalam Kehidupan Kampus

1. Mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika harus memahami, menghormati dan menaati norma umum, hukum dan peraturan Institut Teknologi Bandung. 2. Sebagai anggota masyarakat, mahasiswa harus mengikuti kaidah, etika, norma

dan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Mahasiswa, sesuai dengan norma agama harus menghormati hak-hak orang lain, bersikap santun, serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Mahasiswa harus mempunyai kepedulian dan kepekaan terhadap kehidupan sivitas akademika ITB.

5. Mahasiswa harus ikut memelihara, menjaga keutuhan dan kebersihan fasilitas umum serta ruang publik dalam kampus.

6. Mahasiswa dilarang menggunakan fasilitas kampus untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukan atau fungsinya.

(15)

Kode Etik Kemahasiswaan - 6 - Institut Teknologi Bandung

Pasal 3. Etika dan Sopan Santun

1. Mahasiswa, sebagai anggota masyarakat ITB, agar berperilaku sesuai dengan etika sopan santun secara umum.

2. Mahasiswa harus berpakaian sopan, sesuai dengan norma susila dan etika, rapi, dan bersih dalam mengikuti semua kegiatan di dalam kampus.

Pasal 4. Hak dan Kewajiban

1. Mahasiswa Institut Teknologi Bandung mempunyai hak sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 153, Ayat 1.butir a sampai dengan butir l yaitu:

a. Memperoleh pendidikan, pembelajaran dan layanan bidang akademik; b. Mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing dalam menyelesaikan

studinya;

c. Memanfaatkan falilitas untuk kelancaran proses pembelajaran; d. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan pendidikan; e. Mendapatkan layanan kesejahteraan sesuai ketentuan yang berlaku; f. Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan;

g. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan etika, kaidah, dan tata susila yang berlaku dalam ligkungan akademik;

h. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku;

i. Memanfaatkan sumber daya institut melalui organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur minat, kesejateraan dan tata kehidupan kemahasiswaan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

j. Pindah ke program studi atau perguruan tinggi lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

k. Memperoleh layanan khusus bagi penyandang cacat sesuai dengan kemampuan institut;

l. Memperoleh dan menggunakan gelar sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh setelah yang bersangkutan menyelesaikan studinya dinyatakan lulus berdasarkan Peraturan Institut.

2. Mahasiswa Institut Teknologi Bandung mempunyai kewajiban sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 153, Ayat 2.butir a sampai dengan butir j yaitu:

a. Mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Institut dan ketentuan hukum Republik Indonesia;

b. Memelihara sarana dan prasarana Institut;

c. Menjaga ke bersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan;

d. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Menjaga kewibawaan dan nama baik Institut;

f. Menemukan dan mengembangkan jati diri untuk mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan alamamater, bangsa dan masyarakat luas; g. Menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya bangsa, kaidah ilmu

(16)

Kode Etik Kemahasiswaan - 7 - Institut Teknologi Bandung

h. Ikut membangun semangat nasionalisme dan menjaga keutuhan bangsa; i. Belajar dengan aktif dan selalu menilai diri sendiri sesuai dengan

kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum program studinya; j. Menjunjung tinggi kode etik mahasiswa yang diatur dalam Peraturan

Institut.

Pasal 5. Hubungan Mahasiswa dengan Institut

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada satu program studi sehingga mereka berkewajiban untuk :

1. Menghormati institusi dengan cara menjunjung tinggi dan menjaga nama baik institut;

2. Mematuhi segala peraturan yang ditetapkan oleh Institut, Fakultas/Sekolah dan Program Studi, baik yang menyangkut akademik maupun non akademik;

3. Senantiasa memelihara fasilitas ITB, menjaga kebersihan, keamanan serta kerukunan antar sivitas akademika;

4. Senantiasa menjaga prosesi setiap kegiatan dan atau upacara, baik di tingkat Institut, Fakultas/Sekolah maupun Program Studi dengan cara tidak mengganggu, membuat keributan/keonaran yang dapat mengurangi kehidmatan sebuah upacara maupun kegiatan

Pasal 6. Hubungan Mahasiswa dengan Dosen

Setiap mahasiswa wajib menghormati dosen, baik di dalam kampus maupun di luar perkuliahan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :

1. Mengikuti kegiatan akademik dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab; 2. Menghindarkan diri dari hal-hal atau perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri

dan merendahkan derajad dan martabat dosen sebagai pengajar;

3. Memberikan koreksi kepada dosen jika pendapat dosen keliru dalam proses belajar mengajar secara santun;

4. Wajib melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas akademik yang diberikan oleh dosen, dalam rangka memperlancar penyelesaian studi secara arif, jujur dan beranggung jawab.

5. Berpakaian sopan (tidak menggunakan jeans sobek-sobek, celana pendek, bersandal jepit, berkaos oblong) pada saat mengikuti kegiatan perkuliahan;

Pasal 7. Hubungan Mahasiswa dengan Tenaga Kependidikan

Setiap mahasiswa wajib menghormati pegawai non-akademik, yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :

1. Berpakaian sopan (tidak menggunakan jean sobek-sobek, celana pendek, bersandal jepit, berkaos oblong) pada saat meminta layanan;

2. Bersikap sopan dan santun dalam meminta layanan; 3. Bersikap sabar pada saat menunggu layanan.

(17)

Kode Etik Kemahasiswaan - 8 - Institut Teknologi Bandung

Pasal 8. Hubungan Antar Mahasiswa

Setiap mahasiswa wajib menumbuhkembangkan masyarakat akademik di kalangan mahasiswa dengan cara :

1. Memegang teguh dan menghormati hak kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik;

2. Menghayati dasar-dasar bermasyarakat dalam lingkungan institut, dan membangun, memelihara, serta mengembangkan hidup bermasyarakat di dalam kampus yang multikultur.

3. Menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan ITB BHMN yang berdasarkan pada Anggaran Rumah Tangga ITB BHMN.

Pasal 9. Hubungan Mahasiswa dengan Organisasi Kemahasiswaan

ITB

Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah pembinaan dan pengembangan bakat minat, kepribadian, jati diri, serta kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan dalam kerangka referensi pencapaian Visi dan Misi ITB. Oleh karena itu setiap mahasiswa memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi, menghormati dan saling toleransi atas keberadaan Organisasi Kemahasiswaan yang ada di ITB.

Pasal 10. Kewajiban Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Kode Etik

Kemahasiswaan

1. Setiap mahasiswa wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Kemahasiswaan ITB.

2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Kemahasiswaan ini dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi lainnya sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Akademik dan Peraturan Kemahasiswaan.

(18)
(19)
(20)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 11 - Institut Teknologi Bandung

1. PROGRAM PENDIDIKAN

ITB menyelenggarakan program pendidikan jenjang Sarjana, Magister,

dan Doktor.

Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan

1. Pendidikan di ITB terdiri dari tiga jenjang atau strata, yaitu :

a. Program 4 (empat) tahun untuk strata-1 (S1) yang memberikan gelar sarjana, b. Program 2 (dua) tahun untuk strata-2 (S2) yang memberikan gelar magister, c. Program 3 (tiga) tahun bagi lulusan Program Magister dan 4 (empat) tahun bagi

lulusan Program Sarjana untuk strata 3 (S3) yang memberi gelar doktor.

2. Pendidikan sarjana suatu program studi mencakup dasar ilmu pengetahuan yang diberikan oleh program studi tersebut, yang merupakan dasar untuk segera terjun ke dunia kerja selaku subjek dalam kegiatan ekonomi dan masyarakat, atau pun untuk mengikuti pendidikan lanjut. Dengan bekal dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, lulusan pendidikan sarjana ini harus mampu mengamati, mengenali, dan melakukan pendekatan pemecahan masalah di bidang ilmunya secara ilmiah dan penuh prakarsa, mampu menerapkan ilmunya, serta siap menghadapi perubahan dan mengikuti perkembangan. Pendidikan Sarjana terdiri atas dua tahap yang tidak terpisahkan, yaitu:

a. Tahap Tahun Pertama yang diselenggarakan pada tahun pertama merupakan awal pendidikan Program Sarjana yang bertujuan untuk memperkokoh pengetahuan tentang materi ilmu dasar, membentuk kemampuan umum yang menopang pendidikan selanjutnya, serta membina sikap ilmiah dan kebiasaan belajar yang baik di perguruan tinggi.

b. Tahap Sarjana merupakan tahap pendidikan untuk meletakkan landasan keilmuan dan keahlian yang disertai perluasan wawasan.

3. Pendidikan Magister adalah kelanjutan linear Program Sarjana, atau merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Lulusan Program Magister harus mempunyai kemampuan lebih dari lulusan Program Sarjana, terutama dalam hal berdaya cipta dalam bidangnya, melakukan sintesis serta mengambil kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian, di samping kedalaman dan keluasan penguasaan ilmunya. Program Magister dibedakan untuk 2 (dua) jenis program, yaitu Program Magister berorientasi Keilmuan dan Program Magister berorientasi Terapan

4. Program Doktor 3 (tiga) tahun merupakan pendidikan sesudah Program Magister dan Program Doktor 4 (empat) tahun merupakan pendidikan sesudah Program Sarjana. Lulusan pendidikan doktor harus mampu melakukan penelitian secara mandiri dan bijaksana menuju ke hasil yang mencerminkan keahlian khususnya dan memberikan sumbangan orisinil kepada bidang ilmunya. Di samping itu, seorang lulusan Program Doktor harus mampu melaksanakan pengalihan ilmu kepada masyarakat ilmiah lingkungannya.

(21)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 12 - Institut Teknologi Bandung

5. Program-program Pendidikan Khusus yang belum termasuk dalam ayat (1) s.d. ayat (4) pasal ini, persyaratan dan tata cara penyelenggaraannya diatur secara khusus.

6. Program Pascasarjana mencakup Program Magister dan Program Doktor.

Pasal 1.2 Penyatuan Program Pendidikan

Mahasiswa berprestasi diberi kesempatan menempuh Program Sarjana

dan Pascasarjana dengan jadwal yang lebih optimal.

1. Mahasiswa Program Sarjana yang menunjukkan prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Magister sebagai bagian yang menyatu dengan Program Sarjana.

2. Lulusan pendidikan Program Sarjana dengan prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti Program Doktor secara langsung. Jika ada bagian atau persyaratan Program Magister yang harus dipenuhi, maka bagian atau persyaratan tersebut menjadi bagian yang menyatu dengan Program Doktor.

3. Mahasiswa Program Magister yang menunjukkan Prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Doktor sebagai bagian yang menyatu dengan Program Magister.

4. Persyaratan yang mengatur penerimaan mahasiswa baru Program Pascasarjana menurut ayat (1) dan ayat (2) pasal ini ditentukan oleh Sekolah Pascasarjana.

Pasal 1.3 Kurikulum

Kurikulum program pendidikan di ITB disusun berdasarkan visi dan misi

ITB guna menghasilkan lulusan yang berkompetensi tinggi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni.

1. Kurikulum suatu program studi mencakup suatu kesatuan susunan mata kuliah untuk semua tingkat dalam program studi yang disusun secara terintegrasi untuk memungkinkan mahasiswa mencapai outcome lulusan yang ditetapkan untuk program studi tersebut.

2. Susunan mata kuliah disesuaikan dengan perkembangan pemahaman mahasiswa dalam bidang ilmu terkait. Masing-masing mata kuliah mempunyai silabus dan beban SKS (Satuan Kredit Semester) tertentu serta memiliki portofolio proses pembelajarannya, untuk dapat dilaksanakan menurut sistem semester.

3. Kurikulum memberikan ciri spesifik suatu program studi dan memberikan gambaran yang lengkap mengenai materi, persyaratan, dan panduan umum dalam melaksanakan proses pendidikan.

(22)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 13 - Institut Teknologi Bandung

Pasal 1.4 Semester Reguler

Penyelenggaraan program pendidikan di ITB menganut sistem semester

.

1. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester reguler, yaitu 1 (satu) semester ganjil dan 1 (satu) semester genap, masing-masing merupakan waktu pelaksanaaan kegiatan akademik selama 16 (enam belas) minggu.

2. Kegiatan 16 (enam belas) minggu waktu perkuliahan meliputi kegiatan kuliah minimal selama 14 (empat belas) minggu dan kegiatan ujian selama 2 (dua) minggu.

Pasal 1.5 Semester Pendek

Kegiatan akademik tambahan di luar semester reguler difasilitasi dengan

penyelenggaraan semester pendek.

1. Semester pendek adalah semester tambahan yang tidak harus diambil oleh semua mahasiswa.

2. Kegiatan akademik yang ditawarkan pada semester pendek ditentukan oleh program studi terkait atas dasar kebijakan Fakultas/Sekolah, kesediaan dosen pengajar, dan ketersediaan fasilitas.

3. Kegiatan perkuliahan untuk 1 (satu) semester pendek adalah kegiatan akademik yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester reguler, yang hanya dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu, termasuk proses perkuliahan, evaluasi, dan praktikum.

Pasal 1.6 Satuan Kredit Semester

Tolok ukur beban akademik mahasiswa adalah SKS (Satuan Kredit

Semester).

1. Satu SKS beban akademik Program Sarjana setara dengan upaya mahasiswa sebanyak 3 (tiga) jam seminggu dalam satu semester reguler, yang meliputi:

a. 1 (satu) jam kegiatan interaksi akademik terjadwal dengan staf pengajar, berupa kegiatan tatap muka di kelas.

b. 1 (satu) jam kegiatan terstruktur yang dilakukan dalam rangka kegiatan kuliah, seperti menyelesaikan tugas, menyelesaikan soal, membuat makalah, menelusuri pustaka.

c. Minimal 1 (satu) jam kegiatan mandiri, merupakan kegiatan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami dan mempersiapkan tugas-tugas akademik, misalnya membaca buku referensi.

2. Satu SKS beban akademik untuk Program Pascasarjana setara dengan upaya mahasiswa sebanyak 5 (lima) jam seminggu dalam satu semester, yang meliputi 1 (satu) jam kegiatan tatap muka dengan staf pengajar di kelas, minimal 1 (satu) jam kegiatan terstruktur, dan minimal 3 (tiga) jam kegiatan mandiri.

(23)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 14 - Institut Teknologi Bandung

3. Satu SKS beban akademik dalam bentuk praktikum, tugas akhir, skripsi, tesis, kerja lapangan, dan kegiatan lain yang sejenis, setara dengan kerja akademik mahasiswa selama 3 (tiga) sampai 5 (lima) jam seminggu dalam satu semester. 4. Ketentuan dan pelaksanaan kuliah yang dilengkapi dengan praktikum diatur oleh

program studi masing-masing.

Pasal 1.7 Beban SKS

Kurikulum menentukan beban SKS (Satuan Kredit Semester) yang harus

dipenuhi dan diselesaikan oleh setiap mahasiswa ITB sesuai jenjang

pendidikan yang diikutinya.

1. Beban SKS setiap program pendidikan ditentukan dalam kurikulum yang berlaku. Jika tidak ada ketentuan lain dalam kurikulum, maka beban SKS untuk setiap program pendidikan tercantum dalam ayat (2) s.d. (5) pasal ini.

2. Pendidikan Program Sarjana di ITB mempunyai beban 144 (seratus empat puluh empat) SKS, yang terbagi atas:

a. Tahap Tahun Pertama dengan beban 36 (tiga puluh enam) SKS. b. Tahap Sarjana dengan beban 108 (seratus delapan) SKS.

3. Pendidikan Program Magister setelah Program Sarjana mempunyai beban 36 (tiga puluh enam) SKS.

4. Pendidikan Program Doktor setelah Program Magister sebidang mempunyai beban 40 (empat puluh) SKS, sedangkan bagi peserta yang berpendidikan magister tidak sebidang sebesar 52 SKS.

5. Pendidikan Program Doktor setelah Program Sarjana mempunyai beban sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 88 (delapan puluh delapan) SKS.

6. Beban SKS bagi program-program yang disatukan sebagaimana ketentuan pada Pasal 1.2 ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana.

7. Mata kuliah yang pernah diambil di perguruan tinggi/universitas lain dapat diakui menjadi bagian dari pemenuhan persyaratan kurikulum oleh mahasiswa di atas jika disetujui Dekan Fakultas/Sekolah terkait dan ditetapkan dalam keputusan Dekan tersebut.

8. Beban perkuliahan tambahan sebagai bagian dari persyaratan khusus penerimaan (probation) pada program Pascasarjana (Magister dan Doktor) tidak diperhitungkan sebagai bagian dari beban SKS wajib.

Pasal 1.8 Pengambilan Kuliah

Semua mata kuliah wajib dan sejumlah mata kuliah pilihan dalam

kurikulum harus diselesaikan oleh mahasiswa secara berurutan.

(24)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 15 - Institut Teknologi Bandung

1. Dalam merencanakan pengambilan kuliah di program studinya, mahasiswa diharuskan mengambil semua mata kuliah wajib dan sejumlah mata kuliah pilihan sesuai dengan Pasal 4.3.

2. Mahasiswa diizinkan untuk mengambil mata kuliah melebihi jumlah keseluruhan yang diwajibkan, dan pelaksanaannya mengacu pada ketentuan dalam kurikulum program studinya.

3. Pada setiap semester, mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah sesuai urutannya dalam kurikulum, yaitu mendahulukan pengambilan mata kuliah pada tahap dan tahun yang lebih rendah.

4. Mahasiswa Program Sarjana dapat mengambil mata kuliah Program Magister, baik untuk keperluan penyatuan Program Pendidikan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1.2 ayat 1, atau untuk memenuhi persyaratan mata kuliah pilihan Program Sarjana.

5. Persyaratan untuk mahasiswa Program Sarjana yang disebutkan dalam butir 4 di atas adalah (i) setidaknya berada pada tahun ketiga, dan (ii) memiliki IP serendah-rendahnya 2,75.

(25)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 16 - Institut Teknologi Bandung

2. PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Pasal 2.1 Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana

Mahasiswa baru Program Sarjana ITB diterima atas dasar hasil ujian

saringan masuk yang khusus diselenggarakan untuk itu.

1. Penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana ITB diselenggarakan melalui ujian saringan masuk yang ditentukan oleh ITB.

2. ITB dapat menerima mahasiswa baru Program Sarjana, yang berprestasi tinggi di bidang akademik atau nonakademik, sebagai penghargaan terhadap prestasi tinggi yang dicapai di tingkat nasional atau internasional sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh ITB.

Pasal 2.2 Penerimaan Mahasiswa Program Pascasarjana

Mahasiswa baru Program Pascasarjana ITB diterima atas dasar hasil

ujian saringan masuk yang khusus diselenggarakan untuk itu.

1. Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana didasarkan atas hasil seleksi yang ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana ITB, berdasarkan usulan dari Fakultas/Sekolah terkait.

2. Kriteria kelulusan seleksi bagi mahasiswa baru Program Pascasarjana ditentukan oleh Sekolah Pascasarjana.

3. Mahasiswa Program Magister yang diterima harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, yang terutama mencakup latar belakang keilmuannya. Calon mahasiswa yang diperkirakan potensial, tetapi belum memenuhi persyaratan, dapat diterima dengan diharuskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelum memulai pendidikan formalnya.

4. Terbuka peluang bagi seorang calon mahasiswa Program Magister untuk memilih program studi yang berbeda dari program studi yang diikutinya dalam pendidikan sarjana, sesuai dengan ketentuan pada ayat (3) pasal ini.

5. Mahasiswa Program Doktor yang diterima harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, yang terutama mencakup latar belakang keilmuannya. Calon mahasiswa Program Doktor yang diperkirakan potensial, tetapi belum memenuhi persyaratan, dapat diterima dengan diharuskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelum memulai pendidikan formalnya.

6. Setiap mahasiswa Program Doktor yang diterima setelah Program Magister dikenakan masa percobaan selama satu tahun, yang diakhiri dengan ujian persiapan dan penyusunan proposal, sebagai persiapan melaksanakan penelitian untuk disertasi. Penelitian untuk disertasi baru dapat dimulai bila evaluasi selama masa percobaan memuaskan. Bila hasil evaluasi belum memuaskan dan ujian persiapan dinyatakan lulus, masa percobaan dapat diperpanjang paling lama dalam waktu satu tahun lagi.

(26)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 17 - Institut Teknologi Bandung

7. Mahasiswa program Magister dan Doktor yang diterima dengan persyaratan khusus (probation) diwajibkan mengikuti kuliah tambahan yang mengacu pada ketentuan dalam Pasal 1.7 Ayat 7.

Pasal 2.3 Pembatalan Penerimaan

ITB berhak membatalkan penerimaan mahasiswa baru atas dasar

pemerataan kesempatan belajar atau pelanggaran etika pada saat seleksi.

1. Penerimaan seorang mahasiswa baru ITB akan dibatalkan jika ternyata yang bersangkutan:

a. Melakukan kecurangan pada saat pelaksanaan ujian saringan masuk. b. Masih atau sedang mengikuti pendidikan di ITB.

c. Mahasiswa Program Sarjana yang pernah terdaftar dan mengundurkan diri. d. Mahasiswa Program Pascasarjana yang pernah terdaftar dan tidak

diperkenankan lagi untuk melanjutkan pendidikan di ITB pada strata yang sama, atau pernah terdaftar dan mengundurkan diri dari Program Studi yang sama.

2. Mahasiswa ITB yang pada suatu saat diketahui ternyata termasuk pada ayat (1.a), (1.b), (1.c), atau (1.d) pasal ini, maka statusnya sebagai mahasiswa ITB akan dicabut.

Pasal 2.4 Keabsahan sebagai Mahasiswa ITB

Setiap calon mahasiswa ITB wajib melengkapi semua persyaratan

identifikasi diri yang ditentukan oleh ITB sebagai syarat keabsahan

menjadi mahasiswa ITB.

1. Mahasiswa ITB harus memenuhi semua persyaratan administratif yang ditentukan oleh Direktorat Pendidikan ITB.

2. Mahasiswa yang tidak melengkapi persyaratan administratif yang ditentukan oleh Direktorat Pendidikan, statusnya sebagai mahasiswa ITB tidak sah.

3. Mahasiswa yang memberikan keterangan palsu atau keterangan yang tidak benar dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Mahasiswa tetap wajib menyerahkan semua persyaratan pada waktunya walaupun ITB tidak menagih salah satu atau lebih kelengkapan administratif yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan. Kelalaian terhadap hal ini, mengakibatkan status yang bersangkutan sebagai mahasiswa ITB menjadi tidak sah.

(27)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 18 - Institut Teknologi Bandung

Pasal 2.5 Mahasiswa Khusus Program Sarjana

ITB dapat menerima mahasiswa pindahan dan mahasiswa tugas belajar

dari instansi yang mempunyai kerjasama dengan ITB dengan

pertimbangan utama prestasi akademik yang pernah dicapai sebelumnya.

1. Mahasiswa Khusus Program Sarjana adalah mahasiswa yang penerimaannya tidak mengikuti peraturan penerimaan mahasiswa baru seperti yang tertuang pada Pasal 2.1.

2. Penerimaan mahasiswa Khusus ditentukan oleh Rektor ITB berdasarkan hasil ujian penempatan (placement test).

3. Mahasiswa Khusus Program Sarjana dapat berstatus sebagai:

a. Mahasiswa pindahan, yaitu mahasiswa yang pindah dari universitas/ perguruan tinggi lain di luar negeri karena mahasiswa tersebut mengikuti orang tua yang berdinas di luar negeri dan diberi tugas oleh pemerintah.

b. Mahasiswa tugas belajar, yaitu mahasiswa yang mendapat tugas belajar dari instansi/lembaga negara/swasta yang mempunyai kerja sama dengan ITB. c. Mahasiswa program kerja sama, yaitu mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang

mempunyai kerja sama dengan ITB.

4. Mahasiswa pindahan atau mahasiswa tugas belajar untuk Program Sarjana harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Masa percobaan selama 2 (dua) semester dengan beban 18 (delapan belas) SKS untuk setiap semesternya, dengan hasil NR (Nilai Rata-rata) setiap semester tidak kurang dari 2,50 (dua koma lima nol) serta tidak mempunyai nilai E atau T.

b. Bila NR seperti tersebut pada ayat (4.a) pasal ini tidak terpenuhi, maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan lagi untuk melanjutkan studi Program Sarjana di ITB.

c. Setelah lulus masa percobaan 2 (dua) semester tanpa perpanjangan waktu masa percobaan, maka status kemahasiswaannya berubah menjadi sama seperti mahasiswa Program Sarjana lainnya.

d. Dengan status seperti mahasiswa Program Sarjana lainnya, maka mahasiswa tersebut akan dikenai peraturan akademik yang sama dan berhak mendapatkan ijazah Sarjana dari ITB setelah semua persyaratan untuk penyelesaian Program Sarjana telah dipenuhi dengan baik.

5. Mahasiswa program kerjasama harus mengikuti aturan akademik ITB dan aturan lain berdasarkan kesepakatan yang disetujui oleh ITB dan Perguruan Tinggi mitra.

Pasal 2.6 Mahasiswa Khusus Program Pascasarjana

1. Mahasiswa Khusus Program Pascasarjana adalah mahasiswa pada jenjang pendidikan magister atau doktor yang telah lulus beberapa mata kuliah dari suatu program pendidikan magister/setingkat magister atau program doktor dari suatu

(28)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 19 - Institut Teknologi Bandung

program studi di luar ITB, kemudian melanjutkan pendidikan magister atau doktor di ITB.

2. Seleksi penerimaan mahasiswa khusus Program Pascasarjana dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana ITB melalui placement test yang dilaksanakan berdasarkan peraturan yang berlaku.

3. Penyetaraan atau pengakuan mata kuliah yang telah lulus pada ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana berdasarkan usulan dari Fakultas/Sekolah. 4. Jumlah beban SKS mata kuliah yang dapat disetarakan atau diakui sebagaimana

disebutkan dalam ayat (3) pasal ini dibatasi sebanyak-banyaknya 12 SKS untuk Program Magister dan Program Doktor.

5. Mahasiswa Khusus Program Magister dikenai biaya pendidikan sekurang-kurangnya untuk 2 (dua) semester atau 1 (satu) tahun, sedang untuk Mahasiswa Khusus Program Doktor dikenai biaya pendidikan sekurang-kurangnya untuk 4 (empat) semester atau 2 (dua) tahun.

Pasal 2.7 Mahasiswa Asing

Untuk memperluas peran ITB di kalangan internasional, ITB dapat

menerima mahasiswa warga negara asing, sesuai dengan peraturan

pemerintah yang berlaku.

1. Warga negara asing dapat mengajukan permohonan kepada Rektor ITB untuk mengikuti pendidikan di ITB dengan melengkapi persyaratan:

a. Daftar riwayat hidup dan riwayat pendidikan.

b. Fotokopi/salinan ijazah dan transkrip akademik pendidikan terakhir yang ditempuh.

c. Fotokopi paspor yang masih berlaku.

2. Penerimaan mahasiswa warga negara asing dilakukan melalui pola seleksi dan ujian masuk yang berlaku, atau pola seleksi khusus yang dibuat oleh ITB. Jika dinyatakan diterima, maka Rektor ITB akan mengirimkan surat penerimaan, langsung kepada yang bersangkutan.

3. Mahasiswa asing yang telah diterima, wajib mengajukan permohonan izin belajar kepada Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan melampirkan surat penerimaan dari ITB dan persyaratan lainnya yang diperlukan. Surat izin belajar tersebut merupakan persyaratan utama untuk melakukan pendaftaran akademik di ITB.

(29)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 20 - Institut Teknologi Bandung

3. PENDAFTARAN ULANG

Pasal 3.1 Pendaftaran Ulang

Setiap mahasiswa ITB wajib melakukan pendaftaran ulang ke Direktorat

Pendidikan ITB sebelum mengikuti kegiatan akademik pada semester

terkait.

1. Pada waktu yang ditentukan dalam Kalender Pendidikan, semua mahasiswa ITB wajib mendaftarkan diri ke Direktorat Pendidikan ITB.

2. Mahasiswa dinyatakan telah mendaftar ulang apabila memiliki KSM (Kartu Studi Mahasiswa) yang telah disahkan untuk semester terkait.

Pasal 3.2 Persyaratan Pendaftaran Ulang

Untuk melakukan pendaftaran ulang, mahasiswa menyerahkan semua

persyaratan administratif dan membayar biaya pendidikan.

Mahasiswa ITB yang diizinkan melakukan pendaftaran ulang adalah mahasiswa yang terdaftar pada semester sebelumnya, dengan persyaratan:

a. Memiliki KSM (Kartu Studi Mahasiswa) semester sebelumnya yang sah dan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa).

b. Melunasi biaya pendidikan dan iuran sah lainnya untuk semester terkait.

c. Memiliki rencana studi untuk semester terkait yang telah disetujui oleh wali akademik.

d. Tidak memiliki kasus/tunggakan terkait layanan/fasilitas akademik yang disediakan oleh ITB

Pasal 3.3 Pendaftaran Ulang yang Diwakilkan

Mahasiswa tetap wajib mendaftar ulang walaupun tidak dapat

melakukannya secara pribadi.

1. Mahasiswa yang karena sesuatu hal tidak dapat melakukan pendaftaran ulang pada jadwal yang telah ditetapkan, dapat menguasakan pendaftaran ulangnya kepada orang lain dengan surat kuasa yang disertai kelengkapan administratif yang telah ditetapkan.

2. Kesalahan pengambilan mata kuliah karena dikuasakan kepada orang lain, menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan.

Pasal 3.4 Keterlambatan Melakukan Pendaftaran Ulang

Mahasiswa yang terlambat melakukan pendaftaran ulang hanya dizinkan

mendaftar ulang dengan beban Nol SKS.

(30)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 21 - Institut Teknologi Bandung

Apabila mahasiswa belum memiliki KSM yang telah disahkan pada akhir perioda pendaftaran ulang sesuai Kalender Pendidikan, maka mahasiswa hanya diizinkan untuk mendaftar ulang dengan beban 0 (nol) sks.

Pasal 3.5 Status Mahasiswa ITB

ITB memberikan layanan akademik kepada mahasiswa sesuai dengan

status mahasiswa pada semester terkait.

Mahasiswa ITB meliputi semua mahasiswa yang mempunyai status: a. Terdaftar di Direktorat Pendidikan sesuai Pasal 3.1. ayat (2). b. Tidak terdaftar pada satu semester.

Pasal 3.6 Perubahan Rencana Studi

ITB memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah atau

membatalkan mata kuliah yang tercantum pada KSM (Kartu Studi

Mahasiswa) pada semester berjalan.

1. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menambah atau membatalkan mata kuliah dalam rencana studi yang tercantum dalam KSM, dengan batas maksimum beban SKS seperti pada 4.3 atau Pasal 4.4, sesuai dengan jadwal yang ditentukan pada Kalender Pendidikan.

2. Pelaksanaan perubahan rencana studi tidak dapat diwakilkan.

3. Pengisian rencana studi oleh mahasiswa, persetujuan rencana studi oleh wali akademik dan pencetakan KSM hasil PRS harus dilaksanakan pada jadwal yang telah ditetapkan dalam Kalender Pendidikan ITB.

Pasal 3.7 Keterlambatan Membayar Biaya Pendidikan

ITB memberikan perhatian khusus pada mahasiswa yang mempunyai

kesulitan dalam menyelesaikan biaya pendidikan.

1. Mahasiswa yang belum dapat memenuhi biaya pendidikan pada saat jadwal pendaftaran ulang yang telah ditetapkan oleh ITB, tetap diwajibkan memiliki rencana studi untuk semester terkait yang telah disetujui oleh wali akademik pada jadwal tersebut dengan dokumen pendukung yang dibutuhkan.

2. Mahasiswa yang termasuk pada ayat (1) pasal ini, diberi kesempatan untuk memenuhi kewajiban membayar biaya pendidikan sampai batas waktu perubahan rencana studi.

3. Mahasiswa yang belum membayar dan mengalami kesulitan untuk membayar biaya pendidikan wajib melapor kepada Lembaga Kemahasiswaan atau Dekan Fakultas/Sekolah terkait untuk diupayakan bantuan biaya pendidikan sesuai peraturan yang berlaku.

(31)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 22 - Institut Teknologi Bandung

4. Mahasiswa yang belum membayar biaya pendidikan setelah jadwal perubahan rencana studi, diizinkan untuk mendaftar ulang dengan beban 0 (nol) SKS dan tetap membayar biaya pendidikan yang besar dan waktu pembayarannya ditentukan oleh Direktur Keuangan.

5. Mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran pada waktu yang ditetapkan sesuai ayat (4) pasal ini, dapat mendaftar di semester berikutnya setelah melakukan pembayaran yang ditetapkan sesuai ayat (4) pasal ini.

Pasal 3.8 Mahasiswa yang Tidak Mendaftar

Mahasiswa agar memanfaatkan masa studinya sebaik-baiknya.

1. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang selama 1 (satu) semester (berstatus tidak mendaftar) kemudian akan melakukan pendaftaran ulang untuk semester berikutnya, harus mengajukan permohonan tertulis untuk mendaftar ulang kepada Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan .

2. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang selama 2 (dua) semester berturut-turut dinyatakan mengundurkan diri dari ITB.

Pasal 3.9 Prasyarat Mengikuti Kegiatan Akademik

Hak atas keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik diberikan

sesuai dengan aturan ITB.

Kegiatan akademik adalah semua kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk memenuhi syarat kelulusan dari suatu program pendidikan. Mahasiswa berhak untuk mengikuti kegiatan akademik setelah terdaftar dan memperoleh KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan KSM (Kartu Studi Mahasiswa) yang sah untuk semester terkait.

Pasal 3.10 Perubahan Biaya Pendidikan

ITB memperhatikan penyelesaian pendidikan tepat waktu, dan untuk itu

ITB memberlakukan perubahan biaya pendidikan.

Mahasiswa yang belum menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan batas waktu studi normal yang ditetapkan sesuai dengan Pasal 6.1 ayat(b), Pasal 6.2 atau Pasal 6.3 diwajibkan membayar biaya pendidikan tambahan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh ITB.

(32)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 23 - Institut Teknologi Bandung

4. LAYANAN AKADEMIK

Setiap mahasiswa ITB berhak mendapatkan layanan akademik sesuai

dengan norma, ketentuan, dan aturan yang berlaku di lingkungan ITB.

Pasal 4.1 Perkuliahan dan Ujian

1. Semua mahasiswa ITB yang memenuhi syarat akademik dan syarat administratif serta berstatus sebagai mahasiswa terdaftar, berhak mendapatkan pelayanan akademik secara penuh dari ITB, sesuai dengan norma, aturan, dan ketentuan yang berlaku.

2. Mahasiswa terikat untuk melaksanakan kewajiban akademik dengan mengikuti semua norma, ketentuan, dan peraturan yang berlaku.

3. Mahasiswa ITB dengan status 0 (nol) SKS tidak berhak untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, praktikum, dan ujian, namun masih diberi kesempatan untuk menggunakan fasilitas umum lainnya yang tersedia di ITB, seperti perpustakaan, pelayanan kesehatan, akses internet dan fasilitas olah raga.

4. Mahasiswa ITB yang berstatus tidak terdaftar, tidak berhak untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, praktikum, dan ujian, serta tidak berhak untuk menggunakan fasilitas lainnya yang hanya diperuntukkan bagi mahasiswa ITB.

5. Jika mahasiswa yang terdaftar dengan beban 0 (nol) SKS atau berstatus tidak terdaftar melakukan kegiatan akademik pada semester terkait, maka hasil kegiatan akademik tersebut tidak dapat diakui dan juga tidak dapat diperhitungkan untuk semester selanjutnya.

Pasal 4.2 Kalender Pendidikan

Semua kegiatan akademik mengacu pada Kalender Pendidikan yang

diterbitkan oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

1. Mahasiswa ITB wajib memahami dan mematuhi jadwal dalam Kalender Pendidikan yang ditetapkan oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB.

2. Kelalaian dalam memperhatikan Kalender Pendidikan oleh mahasiswa tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk mengubah jadwal kegiatan pendidikan.

3. Pelaksanaan semua kegiatan akademik oleh sivitas akademika ITB, baik yang bersifat kurikuler maupun nonkurikuler, harus mengacu pada Kalender Pendidikan ITB.

Pasal 4.3 Beban Kuliah per Semester

Mahasiswa berhak mengambil beban kuliah hingga batas maksimum yang

ditentukan.

(33)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 24 - Institut Teknologi Bandung

1. Beban normal perkuliahan setiap semester reguler untuk mahasiswa Program Sarjana dibatasi maksimum 20 (dua puluh) SKS.

2. Beban normal perkuliahan Semester Pendek untuk mahasiswa Program Sarjana dibatasi maksimum 10 (sepuluh) SKS.

3. Untuk mahasiswa Program Sarjana yang mengambil mata kuliah Program Magister sebagaimana diatur dalam Pasal 1.8.4, beban akademik normal setiap semester tidak boleh melebihi 60 jam seminggu, berdasarkan kesetaraan beban akademik setiap SKS yang diatur dalam pasal-pasal 1.6.1 dan 1.6.2

4. Beban normal perkuliahan setiap semester reguler untuk mahasiswa Program Magister dibatasi maksimum 12 (dua belas) SKS.

5. Beban normal perkuliahan Semester Pendek untuk mahasiswa Program Magister dibatasi maksimum 6 (enam) SKS.

6. Beban normal perkuliahan setiap semester reguler untuk mahasiswa Program Doktor dibatasi maksimum 12 (dua belas) SKS.

7. Beban normal perkuliahan setiap Semester Pendek untuk mahasiswa Program Doktor dibatasi maksimum 6 (enam) SKS.

Pasal 4.4 Beban Lebih untuk Percepatan Studi

ITB mendorong mahasiswa berprestasi untuk mempercepat waktu studi

secara sistematis.

1. Percepatan waktu studi dapat dilakukan oleh mahasiswa berprestasi dengan persetujuan wali akademik dan Ketua Program Studi, melalui pengambilan beban SKS kuliah melebihi batas normal yang telah ditentukan untuk setiap semester. 2. Ketentuan beban SKS maksimal yang diizinkan bagi mahasiswa Program Sarjana

berprestasi adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa dengan NR (Nilai rata-rata) semester sebelumnya (atau dua semester sebelumnya jika nilai semester terakhir belum lengkap) ≥ 2,90 (dua koma sembilan puluh) dapat diberi kesempatan untuk mengambil beban maksimal 22 (dua puluh dua) SKS pada semester reguler setelah mendapat persetujuan dari wali akademik dan Ketua Program Studi terkait.

b. Mahasiswa dengan NR semester sebelumnya (atau dua semester sebelumnya jika nilai semester terakhir belum lengkap) ≥ 3,35 (tiga koma tiga puluh lima) dapat diberi kesempatan untuk mengambil beban maksimal 24 (dua puluh empat) SKS pada semester reguler setelah mendapat persetujuan dari wali akademik dan Ketua Program Studi terkait.

3. Untuk mahasiswa Program Sarjana yang memenuhi persyaratan pada ayat 2 di atas dan mengambil mata kuliah Program Magister sebagaimana diatur dala Pasal 1.8.4 berlaku ketentuan tambahan berikut :

a. Beban akademik setiap semester mahasiswa yang memenuhi persyaratan pada ayat 2 butir a di atas tidak boleh melebihi 66 jam seminggu, berdasarkan kesetaraan beban akademik setiap SKS yang diatur dalam Pasal-pasal 1.6.1 dan 1.6.2.

(34)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 25 - Institut Teknologi Bandung

b. Beban akademik setiap semester mahasiswa yang memenuhi persyaratan pada ayat 2 butir b di atas tidak boleh melebihi 72 jam seminggu, berdasarkan kesetaraan beban akademik setiap SKS yang diatur dalam Pasal-pasal 1.6.1 dan 1.6.2.

4. Mahasiswa Program Magister yang berprestasi dapat diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah dengan beban lebih dari 12 (dua belas) SKS per semester, tetapi tidak melebihi 16 (enam belas) SKS pada semester reguler, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pada semester sebelumnya (atau dua semester sebelumnya jika nilai semester terakhir belum lengkap) memiliki NR ≥ 3,00 (tiga koma nol).

b. Mendapat persetujuan dari wali akademik dan Ketua Program Studi terkait untuk mengambil lebih dari 12 (dua belas) SKS pada semester regular.

5. Mahasiswa Program Doktor yang berprestasi dapat diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah dengan beban lebih dari 12 (dua belas) SKS per semester, tetapi tidak melebihi 15 (lima belas) SKS pada semester regular, dengan ketentuan mendapat persetujuan dari Sekolah Pascasarjana berdasarkan rekomendasi dari Komisi Program Pascasarjana Sekolah/Fakultas.

Pasal 4.5 Perwalian Akademik

Pemanduan pengambilan mata kuliah setiap semester dilakukan melalui

kegiatan Perwalian Akademik.

1. Perwalian Akademik adalah kegiatan tatap muka antara wali akademik dengan mahasiswa dalam mengatur strategi pengambilan mata kuliah berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan mempertimbangkan kemampuan dan prestasi akademik mahasiswa.

2. Perwalian Akademik secara tatap muka wajib dilakukan minimal satu kali per semester.

3. Wali akademik adalah dosen ITB yang ditunjuk oleh Dekan berdasarkan usulan dari Ketua Program Studi terkait dan berkewajiban untuk:

a. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa selama masa pendidikannya. b. Menumbuhkan kreativitas dan kebiasaan cara belajar yang efektif.

c. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi untuk menunjang keberhasilan studi mahasiswa.

4. Jadwal perwalian yang tercantum pada Kalender Pendidikan harus ditaati oleh semua mahasiswa ITB. Jika mahasiswa mendapatkan kesulitan, agar melapor kepada Ketua Program Studi masing-masing.

5. Perwalian akademik mempertimbangkan antara lain:

a. Kurikulum program studi dan prasyarat setiap mata kuliah.

b. Keterkaitan antara satu mata kuliah dengan mata kuliah yang lain, meskipun tidak merupakan prasyarat.

(35)

Peraturan Akademik Tahun 2013 - 26 - Institut Teknologi Bandung

6. Setiap mahasiswa dapat mengambil sejumlah mata kuliah dengan beban SKS sesuai Pasal 4.3 atau Pasal 4.4, atas persetujuan wali akademik yang bersangkutan, dan dituangkan dalam bentuk rencana studi setiap semester.

7. Mahasiswa wajib memperhatikan peringatan wali akademik mengenai masalah prestasi akademik dan batas waktu studi pada setiap tahap pendidikan.

Pasal 4.6 Pelaksanaan Ujian

Mahasiswa mengikuti ujian sesuai dengan jadwal dan tempat yang

ditentukan oleh Direktorat Pendidikan.

1. Masa ujian pada setiap semester tertera pada Kalender Pendidikan ITB. 2. Jadwal ujian secara rinci disusun dan diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan. 3. Kesalahan membaca jadwal atau tempat ujian tidak dapat digunakan sebagai alasan

sah untuk meminta tambahan pelayanan akademik, termasuk ujian khusus.

Pasal 4.7 Peserta Ujian

Dalam melaksanakan proses ujian perlu ditegakkan aturan dan tata tertib

pelaksanaan ujian bagi semua peserta ujian.

1. Mahasiswa dinyatakan sah dan diperkenankan mengikuti ujian suatu mata kuliah tertentu apabila:

a. Membawa KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan KSM (Kartu Studi Mahasiswa) yang sah sebagai bukti diri.

b. Terdaftar dalam mata kuliah yang diujikan. c. Tidak sedang dikenakan sanksi akademik.

d. Memenuhi semua persyaratan untuk menempuh ujian tersebut. 2. Selama ujian berlangsung, peserta ujian diwajibkan:

a. Menaati semua peraturan dan ketentuan ujian yang berlaku.

b. Menaati semua petunjuk teknis tentang penyelenggaraan ujian yang diberikan oleh pengawas ujian kepadanya.

c. Meminta persetujuan pengawas terlebih dahulu, sebelum meninggalkan tempat duduk atau ruang ujian.

d. Menyerahkan lembar jawaban ujian kepada pengawas yang bertugas sebelum meninggalkan ruang ujian.

3. Selama ujian berlangsung, peserta ujian tidak dibenarkan untuk: a. Berperilaku yang mengganggu tata tertib penyelenggaraan ujian.

b. Berkomunikasi dalam bentuk apa pun dengan sesama peserta ujian lain maupun dengan orang lain di luar ruang ujian.

c. Bekerjasama, berusaha untuk bekerjasama, atau mendukung kerjasama dengan peserta ujian lain dalam menyelesaikan ujian.

d. Menyalin atau berusaha menyalin jawaban ujian peserta lain, atau memberi kesempatan kepada peserta lain untuk menyalin jawaban ujiannya.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada teks tersebut dijelaskan bahwa setiap makluk hidup tidak dapat hidup sendiri karena hidup saling memengaruhi dan tergantung satu dengan lainnya!. Pembahasan

idak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan.. Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian,

Jika kasus pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa STIE Trisakti telah terbukti secara nyata dan telah diproses oleh lembaga peradilan atau kepolisian sesuai dengan peraturan

Padahal berdasarkan teori dalam topik pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa (Ana Poejadi,

bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yang mewajibkan setiap institusi penyelenggara pelayanan publik

Ada pengaruh secara parsial dari variabel atribut endorser yang meliputi kredibilitas selebriti ( celebrity credibility ) (X1), kesesuaian selebriti dengan penonton

Kondisi ini akan menjadi pembatas utama yang sulit diperbaiki (Maftu’ah dan Susilawati, 2018). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor pembatas

Ulano merupakan bahan peka cahaya berfungsi obat afdruk dalam bentuk pasta yang siap pakai. Bahan ini dibuat untuk melapisi screen dengan daya tahan tinggi terhadap pengaruh