• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian E-Learnig

E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi pendidikan dalam bentuk elektronik. Pengertian ini sejalan dengan huruf “E” pada kata E-Learning yang berarti “Elektronik”. Pengertian e-learning sendiri sebenarnya sangat luas, namun istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Dalam teknologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat yang sama seorang pendidik mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.

Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya :  Menghemat waktu proses belajar mengajar.

 Mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku).

 Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.

 Melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Beberapa prinsip e-learning, melingkupi : a. Prinsip Mulimedia

Berdasarkan teori kognitif dan bukti-bukti penelitian, seseorang akan belajar dengan mudah manakala hal-hal yang dipelajari disertai dengan sesuatu yang dapat menambahkan kesan. Pada saat seseorang menangkap informasi dari lingkungan, ia tidak langsung

(2)

7 memproses informasi masuk ke ingatan atau memori baik jangka pendek (short-term memory) maupun jangka panjang (long-term memory). Informasi tersebut setelah ditangkap oleh reseptor selanjutnya diolah, diproses dan diteruskan untuk selanjutnya disimpan. Informasi yang memiliki kesan akan lebih lama diingat daripada informasi yang tidak berkesan (Punaji, 2006:49).

Penyajian dengan multimedia dapat mendorong pebelajar untuk terlibat secara aktif dalam belajar, yaitu melalui representatif secara mental bahan-bahan baik menggunakan kata-kata maupun gambar-gambar. Di samping itu, pebelajar dapat menghubungkan antara penyajian hanya menggunakan kata-kata (verbal) saja, pebelajar akan belajar secara dangkal karena mereka tidak mampu membuat kaitan antara pengetahuan yang dipelajari dengan pengetahuan lain.

Bukti empirik hasil penelitian komparasi menunjukkan bahwa pebelajar yang dibelajarkan melalui multimedia yang memuat kata-kata dan gambar memperoleh unjuk kerja lebih baik daripada pebelajar yang hanya dibelajarkan melalui informasi kata-kata (Mayer,2001). Berkenan dengan hasil penelitian ini, pebelajar yang dibelajarkan melalui kata-kata dan grafik, yaitu pengaruh multimedia (multimedia effect) memperlihatkan seseorang belajar lebih mendalam dari kata dan grafik jika dibandingkan dengan belajar melalui kata-kata.

Landasan Psikologi Penerapan Prinsip Multimedia.

Alur berpikir yang didasarkan pada teori penyajian informasi (information delivery theory) menyatakan bahwa pengajaran terdiri atas penyajian informasi dan belajar menyangkut pemerolehan informasi (Clark & Mayer, 2003). Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk, misalnya kata-kata lisan, kata-kata cetak, ilustrasi-ilustrasi, foto-foto, animasi, dan narasi.

Menurut Clark & Mayer, teori penyajian informasi didasarkan pada suatu konsepsi yang salah tentang bagaimana

(3)

8 seseorang belajar. Sebagai gantinya, dipakai teori kognitif di mana belajar dipandang sebagai suatu tindakan bermakna yang secara aktif dan pengajaran dipandang sebagai suatu upaya untuk menunjukkan proses kognitif yang sesuai dalam diri pebelajar. Berdasarkan teori ini, tidaklah cukup hanya menyajikan informasi kepada pebelajar, pembelajaran harus juga memungkinkan dan mendorong pebelajar untuk secara aktif mengolah informasi. Salah satu bagian penting pengolahan informasi secara aktif adalah mengkonstruksi representasi secara pictorial dan verbal tentang bahan-bahan dan mengkaitkan secara hal-hal yang dipelajari tersebut.

b. Prinsip Penggunaan grafik dalam belajar

Ada beberapa fungsi grafik dalam belajar. Fungsi tersebut meliputi sebagai berikut, yaitu : 1) graphics t o teach content types, 2) graphics as topic organizers, 3) graphics to show relationships, and 4) graphics as lesson interfaces. Penyajian grafik dalam pembelajaran dapat dipakai untuk menyampaikan isi bahan pelajaran khusus misalanya fakta, konsep, proses, prosedur, dan prinsip-prinsip (Clark, 1990). Sebagaimana diperlihatkan dalam tabel dibawah ini, penyajian tipe isi pelajaran tertentu disajikan dengan grafik.

c. Prinsip Kedekatan

Prinsip kedekatan atau hubungan mengungkapkan bahwa situasi atau keadaan stimulus harus disajikan secara simultan atau bersamaan dengan respon yang diharapkan atau diinginkan. Dalam merancang atau memilih bahan belajar elektronik, kita perlu mempertimbangkan bagaimana teks-teks yang tampak pada layar diintegrasikan dengan grafik-grafik yang ada di layar.

Secara khusus, apabila kata-kata yang muncul merujuk ke bagian-bagian pada grafik yang ada di layar, nyatakan dengan benar bahwa kedua hal tersebut saling berhubungan secara dekat. Misalnya, apabila grafik itu merupakan sebuah diagram yang menunjukkan bagian-bagian tersebut perlu diletakkan dekat dengan bagian-bagian

(4)

9 dari suatu objek, nama-nama yang muncul tercetak dari bagian-bagian tersebut perlu diletakkan dekat dengan bagian-bagian yang berkaitan dari diagram, dengan menggunakan sebuah garis petunjuk untuk menghubungkan nama depan bagian. Hal yang sama, apabila teks menjelaskan suatu tindakan atau keadaan yang diuraikan di dalam suatu ilustrasi, teks tersebut dapat tampil sebagai sebuah pesan singkat (a small pop-up message) yang tampil manakala mouse disentuhkan pada grafik. Teknik ini oleh Clark & Mayer (2003) disebut a mouse-over or rollover.

Landasan Psikologis Penerapan Prinsip Kedekatan

Para perancang memisahkan antara kata-kata dan gambar-gambar karena mereka tidak pernah berpikir bahwa apakah pemisahan ini merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan informasi. Alas an lain bahwa penyajian bahan yang sama pada tempat berbeda atau berlainan pada suatu halaman memungkinkan pebelajar memilih format yang paling sesuai dengan kebutuhannya atau bahkan memperoleh pengalaman atau informasi yang dengan cara berbeda. Sebaiknya kita tidak menghindari pemisahan kata-kata dan gambar-gambar, karena hal ini tidak dilandasi suatu pemahaman yang tepat bagaimana seseorang belajar. Apabila kata-kata dan gambar-gambar dipisahkan satu sama lain pada layar, maka pebelajar harus menggunakan sumber-sumber kognitif untuk membuat penyesuain diantaranya. Apabila hal ini terjadi, mereka hanya memiliki sedikit sumber-sumber kognitif untuk dipakai mengorganisaikan dan mengintegrasikan bahan-bahan tersebut.

Manakala kata-kata dan gambar-gambar diintregrasikan secara bersama, seseorang (pebelajar) menggunakan dalam memori kerjanya dan dengan demikian mereka membuat hubungan yang bermakna antara keduanya. Tindakan mengaitkan kata-kata dan gambar-gambar yang berhubungan ini menurut Clark & Mayer (2003)

(5)

10 merupakan suatu bagian penting dari proses yang berarti yang mengarah pada belajar yang bermakna.

d. Prinsip Modalitas

Penerapan prinsip modalitas ini berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh pebelajar. Prinsip-prinsip ini mencakup modalitas auditorial, modalitas visual, dan modalitas taktil. Penampilan teks atau ilustrasi dan grafik perlu disertai audio dengan maksud untuk memberikan penjelasan. Kita akui dalam beberapa hal mungkin kurang praktis menerapkan prinsip modalitas, karena penciptaan suara atau bunyi yang berlebihan mungkin menyebabkan gangguan atau interfensi pada pebelajar. Namun demikian tetap kita rekomendasikan bahwa penggunaan teks atau ilustrasi dan grafis untuk tujuan meningkatkan pemahaman pebelajar, dan akan memberikan kesan memori yang lebih mendalam.

Landasan Psikologis Penerapan Prinsip Modalitas

Prinsip rancangan ini sebagaimana disarankan oleh pandangan atau teori penyampaian informasi (information delivery theory) tentang belajar. Pandangan ini menyatakan bahwa tugas pembelajar atau instruktur adalah ingin menyajikan informasi dan tugas pebelajar adalah ingin memperoleh informasi (Clark & Mayer, 2003). Dengan mengikuti pandangan ini, alasan mendasar penggunaan teks pada layar secara umum lebih mudah untuk menghasilkan teks tertulis daripada teks lisan dan hal ini untuk mencapai tujuan yang sama.

e. Prinsip Pengulangan

Jika kita merancang program multimedia yang terdiri atas grafik-grafik yang berupa, misalnya animasi, video, atau bahkan gambar tetap (tidak bergerak) atau foto yang dijelaskan dengan narasi atau ilustrasi, kita tidak perlu lagi memasukkan teks yang ditampilkan

(6)

11 pada layar yang sama. Belajar melalui elektronik (e-learning) mendeskripsikan grafik yang menggunakan kata-kata baik pada teks yang ditampilkan pada layar maupun narasi audio, dan penggunaan audio ini mengulang apa yang tertulis dalam teks.

Teknik pengulangan ini kita sebut redundant onscreen text. Ternyata berdasarkan hasil temuan empirik, menunjukkan bahwa grafik yang dijelaskan dengan audio saja bukannya grafik yang dijelaskan dengan audio dan teks berulang menyebabkan hasil belajar yang lebih baik (CF. Ausubel, Novak, dan Hanesian 1978; Gagne, 1985 dalam Punaji 2006:65). Keuntungan penyajian kata-kata dalam bentuk audio saja dimaksudkan untuk menghindari kelebihan beban saluran visual pada memori kerja kita. Namun demikian, dalam situasi tertentu ada hal yang menguntungkan dari penggunaan teks berulang.

Landasan Psikologis Prinsip Pengulangan

Prinsip pengulangan atau repetisi menyatakan bahwa situasi stimulus dan responnya perlu diulang, atau dilatihkan/dipraktekkan, sehingga belajar akan meningkatkan dan retensi perlu dilakukan. Ada beberapa situasi dimana diperlukan pengulangan atau repetisi. Namun demikian, ada beberapa kondisi atau situasi di mana repetisi terhadap hal yang dipelajari tidak meningkatkan baik belajar maupun retensi (CF.Ausubel, Novak, Hanesian, 1978; Gagne, 1985 dalam Punaji 2006:65).

f. Prinsip Koherensi

Penambahan bahan-bahan yang menarik tetapi tidak penting dalam belajar sistem multimedia pembelajaran dapat mengganggu proses belajar. Gangguan tersebut berupa ;

1) Distraksi (distraction), yaitu dengan hanya memberikan arahan perhatian yang terbatas kepada pebelajar jauh dari bahan-bahan yang relevan atau justru mengarah ke bahan-bahan yang tidak relevan. Gangguan ini menyebabkan kesalahan penerimaan.

(7)

12 2) Distrupsi (distruption), yaitu gangguan yang terjadi akibat mencegah pebelajar membangun hubungan yang seimbang atau sesuai diantara bahan-bahan yang relevan karena adanya bahan-bahan yang tidak relevan

3) Seduksi (seduction), yaitu gangguan yang terjadi dengan cara menempatkan pengetahuan yang ada kurang sesuai yang dipakai untuk mengorganisasi bahan-bahan yang akan diterima.

Landasan Psikologis Penerapan Prinsip Koherensi

Belajar melalui elekronik dapat menyebabkan kebosanan dan menyebabkan tingkat putus belajar yang tinggi. Oleh sebab itu, perancang dan atau pengembangan mungkin merasa perlu “membumbui” bahan-bahan ajar agar membangkitkan atau mendorong minat pebelajar. Sejalan dengan hal tersebut, user mungkin akan merasakan bahwa produk yang lebih menyolok akan menarik perhatian pebelajar lebih baik. Ungkapan ini mendasari adanya teori dorongan (arousal theory), yaitu sesuatu yang memberikan kesenangan dan kemenarikan yang menyebabkan efek kepada pebelajar.

g. Prinsip Personalisasi

Belajar dengan multimedia pembelajaran lebih banyak mendasarkan pada cara-cara belajar secara formal, yaitu dengan melalui penyajian informasi secara tertulis. Sumber informasi (belajar) berasal dari tampilan pada layar, yang digunakan untuk memberi petunjuk proses belajar selama episode pembelajaran. Belajar secara interaktif ini dengan melibatkan pebelajar ini dapat mengaktifkan proses belajar dan cara belajar ini disebut sebagai a social conversational partner.

Hasil temuan menunjukkan bahwa para pebelajar berusaha keras memahami bahan manakala mereka merasa bahwa mereka berinteraksi dengan cara partner bukannya hanya menerima informasi (Beck, McKeown, Sandora, Kucan, dan Worthy, 1996). Penggunaan cara interaksi dalam penyajian melalui multimedia memberikan suatu pemikiran kepada pebelajar bahwa mereka perlu kerja keras untuk

(8)

13 memahami apa pasangan (partner) percakapan mereka (dalam hal ini, the course narrator) yaitu masalah apa yang sedang mereka bicarakan. Secara singkat, menyampaikan informasi dengan cara penuturan merupakan suatu cara pengolahan kognitif kepada pebelajar. Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar pebelajar yang dibelajarkan melalui penyajian teks personilisasi (personalized text) lebih baik daripada pebelajar yang dibelajarkan dengan teks formal.

2.2 Pengertian Website

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman

halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya 26 berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet.

Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar. Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

(9)

14 2.3 PHP

PHP adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Sistem informasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

2.4 My SQL (My Structure Query Language)

MySQL adalah sebuah server database SQL multiuser dan multi-threaded. SQL sendiri adalah salah satu bahasa database yang paling populer di dunia. Implementasi program server database ini adalah program daemon 'mysqld' dan beberapa program lain serta beberapa pustaka. MySQL dibuat oleh TcX dan telah dipercaya mengelola sistem dengan 40 buah database berisi 10,000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris (kira-kira 100 gigabyte data). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan walaupun memiliki kemampuan yang cukup baik, MySQL untuk sistem operasi Unix bersifat freeware, dan terdapat versi shareware untuk sistem operasi windows. Selain itu MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi General Public License (GPL).

(10)

15 Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; Structured Query Language (SQL). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

2.5 Macromedia Dreamwever

Aplikasi ini mengintegrasikan banyak asepk dalam pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web serta pengelolaan website. Adobe Dreamweaver menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, XML, dan pemrograman Client Side seperti JavaScript dengan pengunaan yang sangat mudah. Adobe Dreamweaver CS4 juga mendukung pemrograman Script Server Side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.Net, ASP JavaScript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP).

2.6 Penjelasan LSM Claroline

Claroline adalah sebuah platform eLearning dan eWorking yang bersifat open source yang membuat guru bisa membangun kursus online yang efektif dan mengatur aktivitas pembelajaran dan kolaborasi di atas web. Claroline diterjemahkan hingga 35 bahasa sehingga Claroline punya pengguna dan pembangun yang sangat luas di seluruh dunia.

LMS (atau ada juga yang mengatakan LCMS) merupakan salah satu aplikasi e-learning yang fokus perhatiannya ada pada perolehan resources, entah itu pada jadwal perolehan resources, sumber resources, maupun tata cara perolehan resources. Resources di sini maksudnya adalah konten/ materi pembelajaran. LMS adalah sebuah perangkat lunak yang mengelola administrasi, dokumentasi, pelacakan, dan pelaporan program-program pelatihan, kelas dan kegiatan online, e-learning program, dan isi pelatih.

(11)

16 Claroline, dikenalkan dan menjadi salah satu sarana pendukung proses pembelajaran. Khususnya pendidikan berbasis elektronik, claroline adalah salah satu LMS (Learning Management System) yang mampu membantu dan memudahkan guru serta seluruh para pendidik untuk mengembangakan dan mengatur system pendidikan agar lebih baik dan maksimal demi tercapainya tujuan pendidikan yang direncanakan.

Claroline adalah software open source yang diciptakan pertama kali pada tahun 2001 di UCL Belgia. Pengembangan Claroline dilaksanakan oleh Jurusan Pedagogi dan multimedia UCL bersama dengan CERDECAM (Pusat penelitian ECAM, Belgia), didukung oleh Region Wallonne di Belgia. Pengembangan Claroline terus berlanjut hingga pada 23 mei 2007 diadakan konferensi dari para pengguna Claroline yang diadakan di Vigo Spanyol. Hasil konferensi adalah terbentuknya Claroline Consortium, Perhimpunan Internasional nirlaba yang bertujuan untuk membangun komunitas dan organisasi pengguna Claroline yang digunakan sebagai lahan promosi dan pembangunan Claroline.

Pengembang dan juga pengguna Claroline dari tahun ke tahun semakin meningkat. Claroline hingga kini telah digunakan oleh ratusan institusi diseluruh dunia. Lebih dari 800 referensi tempat, 84 kota dan tersedia dalam 35 bahasa berbeda. Perkembangan yang cepat ini dikarenakan Claroline yang memiliki banyak kelebihan. Kelebihan dari Claroline sendiri adalah software yang di desain sederhana untuk digunakan, tidak membutuhkan teknik khusus dalam penggunaannya dan memerlukan Bandwith yang terhitung kecil. Kelebihan lain untuk para pengguna adalah adanya akses dan media seperti agenda, berbagi dokumen, latihan secara online, tugas, bagian pembelajaran, forum, ruang chat, dan juga wiki.

Fungsi Claroline Sebagai Elearning

E-learning merupakan bentuk pembelajaran/ pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, video/ audiobroadcasting, video/ audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual. Menurut Loftus (2001) dalam Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih

(12)

17 bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/ tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan maupun pernyataannya.

Keunggulan dan Kekurangan Claroline Sebagai E-learning :

E-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut (Effendi, 2005) :

1. Pengurangan biaya

2. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja, selama terhubung dengan internet.

3. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka. 4. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang berasal

dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.

5. Efektivitas. Suatu studi oleh J.D Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-learning meningkat sebanyak 25% dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara tradisional

6. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui internet.

Keunggulan claroline sebagai e-learning dibanding framework lainnya, adalah:

1. Gratis

2. Antarmuka sederhana, multibahasa, termasuk bahasa Indonesia

3. Menggunakan menu/fasilitas kelas online standar (dosen tidak perlu merancang menu)

(13)

18 4. Dosen dapat memilih fasilitas kelas online yang ada untuk dimatikan atau

diaktifkan

5. Tersedia fasilitas pengelolaan isi (content authoring/management) Sedangkan kekurangan claroline adalah:

1. Belum menyediakan fasilitas pengolahan nilai otomatis (Gradebook) 2. Belum menyediakan fasilitas video conference

3. Pengiriman file satu demi satu Untuk mengirim beberapa file sekaligus, file harus di-zip kemudian dikirim ke kelas online, baru di-unzip

Fasilitas Claroline

Pada LMS CLaroline ini, fasilitas pembelajaran yang harus dipersiapkan adalah

1. Deskripsi (Silabus)

Deskripsi ini memuat uraian seperti halnya pada Silabus, yaitu: a. Deskripsi

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengambil topik Tugas Akhir tersebut karena ingin menganalisis kontrol optimal pada model tumor anti angiogenesis sehingga diperoleh persamaan pemberian

Kebanyakan sarjana barat berpendapat bahwa para penyebar pertama Islam di Nusantara adalah para pedagang muslim yang menyebarkan Islam sembari melakukan perdagangan di

Setelah User melakukan serangkaian proses pada menu input penduduk secara mendetail, maka sistem akan memproses data tersebut kedalam database yang telah

[r]

Walaupun disudutkan secara tidak langsung oleh pihak lain, akan tetapi dengan kebesaran hati dan tidak terlepas dari rasa persatuan kebangsaan Muhammadiyah tetap

Dengan mengacu pada kebutuhan proses mentoring, desain sistem informasi mentoring adalah sebagai berikut: (1) admin melakukan pendataan Periode Mentoring, kemudian melakukan pendataan

Berdasarkan temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa (1) remaja yang melaksanakan pernikahan muda di Kenagarian rabjonggor rata-berlatar belakang sangat rendah, (2)

Pada saat penarikan kredit dalam proses ini pihak yang memiliki tanggung jawab adalah pihak ADK (Adminstrasi Kredit), ADK memiliki kemampuan dalam melakukan perjanjian