• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KELOMPOK TANI WANITA ANGGREK DESA ANGGRASMANIS, KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR MELALUI

PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAHE CELUP SEBAGAI OLEH-OLEH KHAS DESA WISATA CANDI CETHO

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh :

Astira Patriyani (H 0811015) (2011) Yaguar Nobel Mugiyanto (H 0810023) (2010) Gayatri Zahra Sulthanah (H 0812074) (2012)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)

iii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN ... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ... 4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 9

4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 10 DAFTAR PUSTAKA

(4)

iv

menitikberatkan pemberdayaan masyarakat kelompok tani wanita Anggrek di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif dan kerjasama antara Tim dalam Kelompok Tani Wanita Anggrek dalam mengolah hasil pertanian yang mereka budidayakan yakni produk jahe tersebut, meningkatkan pengetahuan pada Kelompok Tani Wanita Anggrek tentang cara pemanenan, dan pengawetan jahe pasca panen, meningkatkan keterampilan pada Kelompok Tani Wanita Anggrek tentang cara pembuatan serbuk jahe, pengaturan komposisi serbuk jahe dan gula dan cara penggunaan kertas osmosis dalam pembuatan jahe celup sehingga dapat memberikan nilai tambah pada produk jahe tersebut, meningkatkan keterampilan tambahan kepada Kelompok Tani Wanita Anggrek untuk mampu membuat buku besar perusahaan. Kegiatan ini dirancang dengan metode sosialisasi dan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat.

(5)

BAB 1. PENDAHULUAN

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang rempah-rempah dan berfungsi sebagai bahan baku obat yang merupakan salah satu komoditi tanaman obat potensial untuk dapat dibudidayakan dan dikembangkan (Andoko dan Harmono, 2005). Menurut Grosch (1999) seperti yang dikutip oleh Slamet (2005), jahe memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu berfungsi sebagai pemberi rasa pedas dan antioksidan. Kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalam jahe sebagian besar adalah gingerol yang selama penyimpanan dapat terhidrasi menjadi shogaol yang memiliki rasa pedas rendah daripada gingerol. Shogaol dapat mengalami reaksi pemecahan retroaldol dan terbentuk senyawa zingerone dan hexanal. Pada konsentrasi tertentu, hexanal dapat mengurangi aroma jahe.

Rimpang jahe berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rimpang ini memiliki rasa dominan pedas yang disebabkan oleh kandungan senyawa keton bernama zingeron. Tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini dapat memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan. Habitat tumbuh tanaman ini berada pada kisaran ketinggian tempat mencapai 1500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran jahe dalam negeri meliputi seluruh wilayah Indonesia dimana Asia tenggara merupakan salah satu pemasok jahe terbesar di dunia.

Berdasarkan data yang berasal dari BPS Jawa Tengah mengenai luas panen dan produksi tanaman biofarmaka menurut Kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2011, komoditas jahe dengan luas panen terbesar berada di Kabupaten Semarang yaitu sebesar 2.584.467 m2 sedangkan untuk Kabupaten Karanganyar menempati peringkat ke-5 dari 35 Kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan luas panen sebesar 1.082.483 m2. Hal ini menunjukan bahwa di Kabupaten Karanganyar memiliki potensi yang cukup besar dalam hal budidaya jahe. Luas lahan panen komoditas jahe Kabupaten Karanganyar menghasilkan produksi sebesar 1.467.440 kg. Hal ini menjadikan Kabupaten Karanganyar menduduki peringkat ke-6 dalam jumlah hasil produksi terbesar terkait komoditas jahe di Jawa Tengah.

(6)

Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu lokasi yang memungkinkan untuk pembudidayaan tanaman jahe berdasarkan kondisi geografis sebagai prasyarat tumbuh tanaman. Tanaman jahe yang tersebar di lokasi tersebut dibudidayakan oleh sebagian warga masyarakat di halaman pekarangan rumah. Selama ini jahe yang dihasilkan dari pertanaman rumah tangga tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Dimana produksi jahe yang dihasilkan hanya digunakan sebagai tanaman obat keluarga semata atau yang biasa disebut toga.

Kondisi pertanian yang mencakup daerah tersebut menyebabkan tumbuhnya beberapa kelompok tani yang aktif dalam kegiatan penyuluhan. Salah satu kelompok tani yang ada di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar adalah Kelompok Tani Wanita Anggrek. Anggota kelompok tani tersebut adalah para ibu rumah tangga yang kesehariannya turut mengolah lahan pertanian dan membantu suami mereka untuk bertani. Sebagai kelompok tani, mereka terbilang aktif dalam menjalankan kegiatan penyuluhan.

Potensi lain dari Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar selain produksi jahe dan keberadaan Kelompok Tani Wanita yang aktif adalah lokasi demografis daerahnya. Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar terletak pada area sentra daerah wisata Candi Cetho. Jarak keduanya yang berdekatan memberikan peluang tersendiri bagi pengembangan suatu usaha lebih lanjut berkaitan dengan pangsa pasar yang ada.

Berbagai alasan yang telah dikemukakan di atas yang ikut pula merunut atas dasar pengamatan lapang, mendorong kami untuk mencoba membuat suatu kegiatan inovasi baru. Atas adanya produksi jahe, keberadaan Kelompok Tani Wanita yang aktif dan peluang desa wisata Candi Cetho, kami mengusulkan akan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar melalui peningkatan nilai tambah jahe celup sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho. Luaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat setempat khususnya Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar dapat memanfaatkan jahe produksi pekarangan rumah tangga yang dihasilkan menjadi

(7)

jahe celup sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho. Kami akan melakukan pendampingan kepada warga masyarakat khususnya Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar untuk dapat berwirausaha mandiri dari hasil alam lokal daerah setempat mengingat besarnya peluang ekonomi yang ada. Harapan atas adanya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah produk jahe celup dan menjadikan produk ini sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho yang dapat meningkatkan pendapatan Kelompok Tani Wanita Anggrek dan warga setempat.

(8)

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu dan merupakan perbatasan antara Kabupaten Karanganyar dengan Propinsi Jawa Timur yang memiliki banyak situs purbakala dan memiliki tanah yang subur untuk budidaya tanaman semusim maupun tahunan. Letak desa yang berada pada perbatasan daerah administratif mengakibatkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Karanganyar terhadap masyarakat Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Faktor tersebut menimbulkan pikiran masyarakat Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar untuk berpindah status kependudukan menjadi penduduk Propinsi Jawa Timur.

Perhatian pemerintah yang rendah mengakibatkan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Sementara itu, keadaan di lapang menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat khususnya Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar terhadap potensi pertanian daerah tersebut cukup tinggi. Terbukti akan aktifnya kegiatan penyuluhan pertanian yang diadakan di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Pola perumahan warga di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar tergolong cukup khas. Lahan yang dimiliki di bagian depan rumah sebagai pekarangan dimanfaatkan untuk media penanaman berbagai macam jenis tanaman. Salah satu tanaman budidaya yang banyak ditanam oleh warga setempat adalah jahe. Selama ini, jahe ditanam guna dimanfaatkan sebagai bumbu dapur maupun tanaman obat keluarga atau toga.

Pemanfaatan lebih lanjut akan budidaya jahe yang ditanam oleh warga setempat belum mencapai taraf yang optimal. Pelaksanaan pasca panen, proses pemasaran dan pembukuan belum dapat dilakukan oleh masyarakat. Selama ini proses pertanian yang berjalan hanya sebatas pada pertanian konvensional tanpa menciptakan produk olahan dari komoditas jahe yang dihasilkan. Pemberdayaan

(9)

masyarakat Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar melalui peningkatan nilai tambah jahe celup sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho dapat dijadikan salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat mengenai persoalan pertanian yang tengah berlangsung.

(10)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

1. Sosialisasi Program Kegiatan Pengabdian

Pemberian sosialisasi kepada anggota Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar mengenai program yang akan dilaksanakan. Para anggota diminta untuk aktif selama kegiatan berlangsung dan dapat mengikuti kegiatan program secara tuntas. Dimana kehadiran anggota akan dicatat melalui presensi yang telah dibuat dengan peran penyuluh desa yang turut ikut untuk mengawasi kegiatan. 2. Penyuluhan Pasca Panen Jahe dan Pemanfaatan Jahe sebagai Minuman

Kegiatan ini melibatkan peran penyuluh dari Dinas Pertanian Kecamatan Jenawi dan pengabdi dengan menerapkan teori yang didapatkan di bangku kuliah mengenai cara-cara pasca panen dan pengolahan komoditi jahe. Peranan semua anggota yang terlibat baik dari kelompok tani, penyuluh dan penggagas program turut serta belajar. Kegiatan secara lebih khusus mencakup pula cara pemanenan, pengawetan dan pengolah produk jahe tahap awal sebagai minuman.

3. Penyuluhan Pembuatan Jahe Celup

Pelaksanaan penyuluhan lebih lanjut tentang pembuatan olahan produk jahe menjadi jahe celup. Cakupan kegiatan yang berlangsung pada tahap ini adalah pemberian informasi dan praktek secara langsung untuk membuat serbuk jahe, komposisi gula dan serbuk jahe serta penggunaan kertas osmosis pada jahe celup. Tahapan ini tetap melibatkan peran penyuluh secara aktif sebagai pengawas kegiatan.

4. Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup dan Pengemasan Jahe Celup Pemberian kegiatan penyuluhan pada aspek-aspek pemasaran yang perlu dikembangkan oleh Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Aspek penting pemasaran terkait produksi jahe celup yang perlu dikembangkan adalah pembuatan kemasan jahe celup dan pengemasan jahe celup itu sendiri. Peran aktif anggota kelompok tani mengenai inovasi bentuk kemasan yang baik

(11)

dapat ditampung dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan ini pengabdi akan memberikan contoh design kemasan jahe celup yang terbuat dari kertas kardus berbentuk balok.

5. Penyuluhan Pemasaran dan Cara Pembuatan Laporan Keuangan Penjualan Aspek akuntansi perlu dikembangkan dalam setiap aspek kegiatan bisnis yang dilaksanakan. Cakupan kegiatan ini adalah agar petani mampu dan terampil untuk membukukan segala kegiatan keuangan bisnisnya secara akuntansi melalui pelatihan secara bersama-sama. Hal ini akan menimbulkan efek kontrol pada keseluruhan proses kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh anggota kelompok tani terutama mengenai untung dan rugi yang dihasilkan oleh proses usaha tersebut.

JAHENAWI

Jahe Celup Khas Jenawi

Penyuluhan Pemasaran dan Cara Pembuatan

Laporan Keuangan

Penyuluhan Cara Membuat Jahe Celup Penyuluhan Pasca Panen Jahe Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup

JAHENAWI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK

(12)

Tabel 1. Indikator Keberhasilan

Kegiatan Output Indikator

Sosialisasi Program Kegiatan Pengabdian

Adanya kerjasama antara Tim dengan Kelompok Tani Wanita Anggrek untuk kelancaran program

Banyaknya kehadiran dan tanggapan yang baik dari Kelompok Wanita Tani Anggrek Penyuluhan Pasca Panen

Jahe dan Pemanfaatan Jahe sebagai Minuman

Adanya suatu pengetahuan pada Kelompok Tani Wanita Anggrek tentang cara pemanenan, dan pengawetan jahe pasca panen.

Kelompok Tani Wanita Anggrek mampu mengetahui cara pemanenan, dan pengawetan jahe pasca panen secara benar dan terampil.

Penyuluhan Pembuatan Jahe Celup

Adanya suatu tambahan keterampilan pada Kelompok Tani Wanita Anggrek tentang cara pembuatan serbuk jahe, pengaturan komposisi serbuk jahe dan gula dan cara penggunaan kertas osmosis dalam

pembuatan jahe celup.

Kelompok Tani Wanita Anggrek mengetahui cara pembuatan serbuk jahe, pengaturan komposisi serbuk jahe dan gula dan cara penggunaan kertas osmosis dalam pembuatan jahe celup secara benar dan sesuai anjuran.

Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup dan Pengemasan Jahe Celup

Adanya keterampilan tambahan kepada Kelompok Tani Wanita Anggrek mengenai pembuatan kemasan kotak produk kemasan jahe celup.

Kelompok Tani Wanita Anggrek mampu membuat design kemasan produk jahe celup secara terampil dan mampu memikat konsumen.

Penyuluhan Pemasaran dan Cara Pembuatan Laporan Keuangan Penjualan

Adanya keterampilan tambahan kepada Kelompok Tani Wanita Anggrek untuk mampu membuat buku besar perusahaan.

Kelompok Tani Wanita Anggrek mampu menuliskan transaksi debti dan kredit,

menghitung biaya tetap dan biaya variable dalam proses produksi, menghitung laba yang dihasilkan dalam proses produksi, dan

menghitung arus peningktan modal.

(13)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya Tabel 2. Anggaran Biaya

No. Uraian Jumlah

1. Survei Lapangan

a. Perijinan Rp 75.000

b. Penggandaan dan Penjilidan Proposal Rp 40.000 2. Sosialisasi Masyarakat (1 kali pertemuan)

a. Konsumsi (40 orang) @ Rp 8.000 Rp 320.000 b. Materi (40 materi) @ Rp 3.000 Rp 120.000 c. Tenaga Penyuluh (2 orang) @ Rp. 100.000 Rp 200.000 3. Penyuluhan (selama 5 bulan, 21 kali pertemuan)

a. Konsumsi (40 orang) @ Rp 60.000 Rp 2.400.000 b. Materi (40 orang) @ Rp 10.000 Rp 400.000 c. Tenaga Penyuluh (2 orang) @ Rp. 1.000.000 Rp 2.000.000 3. Sarana Prasarana

a. Jahe (50 kg) @ Rp 15.000 Rp 750.000 b. Kertas Osmosis (1000 unit) @ Rp 3.000 Rp 3.000.000 c. Kertas Kemasan (1000 unit) @ Rp 1.200 Rp 1.200.000 d. Kotak Kemasan (50 unit) Rp 5.000 Rp 250.000 e. Bahan Praktek Penyuluhan Rp 50.000 f. Buku Pencatatan Keuangan (2 buku) @ Rp 7.000 Rp 14.000 g. ATK : blocknote, bollpoint (40) @ Rp 3.000 Rp 120.000 4. Transportasi

a. Survei Lokasi (3 orang) @ Rp 25.000 Rp 75.000 b. Pelaksanaan Kegiatan (21 kali) @ Rp 50.000 Rp 1.050.000 3. Administrasi

a. Cetak Laporan Rp 20.000

b. Penggandaan Laporan Rp 20.000

c. Penjilidan Rp 20.000

d. Fotokopi dan Burning CD Rp 30.000 4. Biaya Lain-lain

a. Dokumentasi Rp 150.000

b. Pulsa Seluller Rp 150.000

(14)

4.2. Jadwal Kegiatan Tabel 3. Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Bulan

ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Awal

Observasi & Tinjauan Literatur Konsultasi pembimbing Penulisan proposal Pengajuan ke Dikti Seleksi proposal Pengumuman 2. Pelaksanaan Sosialisasi Program Kegiatan Pengabdian

Penyuluhan Pasca Penen Jahe dan Pemanafaatan Jahe sebagai Minuman

Evaluasi Penyuluhan Pembuatan Jahe Celup Evaluasi Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup dan Pengemasan Jahe Celup

Evaluasi

Penyuluhan Pemasaran dan Cara Pembuatan Laporan Keuangan Penjualan

Evaluasi

3. Monitoring dan Evaluasi

(15)

TAHAP AWAL

(Observasi, Kajian Literatur, Konsultasi Pembimbing, Penulisan Proposal, Pengajuan

Proposal, Seleksi, Pengumuman, Penandatanganan Kontrak)

PELAKSANAAN

(Sosialisasi Program Kegiatan Pengabdian, Penyuluhan Pasca Penen Jahe dan Pemanafaatan Jahe sebagai

Minuman, Penyuluhan Pembuatan Jahe Celup, Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup dan Pengemasan Jahe Celup, Penyuluhan Pemasaran dan Cara

Pembuatan Laporan Keuangan Penjualan)

MONITORING & EVALUASI PROGRAM

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A. dan Harmono. 2005. Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe. Agromedia Pustaka. Jakarta.

BPS. 2011. Luas Panen dan Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Kabupaten/kota di Jawa Tengah Tahun 2011. http/www.bps.co.id. di akses pada tanggal 29 Oktober 2013.

Grosch, W. and H. D. Belizt. 1999. Food Chemistry. Spring-Verlag, Heidelberg. Slamet, Y. 2005. Formulasi Minuman Fungsional Untuk Kelompok Gizi

Khususdari Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus, Linn) dan Sari Jahe(Zingiber officinale Roscoe). Skripsi. Departemen Ilmu dan TeknologiPangan. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

(17)
(18)
(19)
(20)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Konsumsi Konsumsi Penyuluhan 40 68.000 2.720.000 Tenaga Penyuluh Membantu Pelaksanaan Program 2 1.100.000 2.200.000 Bahan Praktek Penyuluhan Membantu Jalannya Penyuluhan 1 50.000 50.000 Buku Pencatatan Keuangan Penerapan Akuntansi dalam Kegiatan 2 7.000 14.000 ATK : blocknote, bollpoint Pendukung Kegiatan 40 3.000 120.000 SUB TOTAL (Rp) 5.104.000

2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan Materi Sosialisasi dan

Penyuluhan

40 13.000 520.000

Jahe Bahan Baku 50 kg 15.000 750.000

Kertas Osmosis

Bahan Baku 1000 lembar 3.000 3.000.000 Kertas

Kemasan

Bahan Baku 1000 lembar 1.200 1.200.000 Kotak

Kemasan

Bahan Baku 50 lembar 5.000 250.000

(21)

3. Perjalanan

Material Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Survei Lokasi Mengetahui Keadaan Lokasi Program 3 25.000 75.000 Pelaksanaan Kegiatan Melaksanakan Program 21 50.000 1.050.000 SUB TOTAL (Rp) 1.125.000 4. Lain-lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan

Perijinan Ijin Program 1 berkas 75.000 75.000 Penggandaan dan Penjilidan Proposal Pedoman Kegiatan 4 eksemplar 10.000 40.000 Penggandaan dan Penjilidan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan 4 10.000 40.000 Cetak Laporan Bukti Tertulis Rancangan Kegiatan - 20.000 20.000 Fotokopi dan Burning CD Bukti Tertulis Rancangan Kegiatan - 30.000 30.000 Dokumentasi Mendokumentasikan Program - 150.000 150.000

Pulsa Seluler Komunikasi - 150.000 150.000

SUB TOTAL (Rp) 505.000 Total (Keseluruhan) 12.454.000

(22)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Astira Patriyani /H 0811015

Agribisnis Agribisnis 8 Mempertangg ungjawabkan program dan mengelola anggota tim, dan melaksanakan program 2 Yaguar Nobel Mugiyanto /H 0810023

Agribisnis Agribisnis 8 Membantu ketua melaksanakan program dan membuat laporan pertanggungja waban 3 Gayatri Zahra Sulthanah /H 0812074

Agribisnis Agribisnis 8 Membantu ketua melaksanakan program dan membuat laporan pertanggungja waban

(23)
(24)

Gambar

Tabel 1. Indikator Keberhasilan

Referensi

Dokumen terkait

pengembang lain, maka pengembang baru yang meneruskan atau mengembangkan kembali aplikasi tersebut akan memiliki kesulitan dalam hal seperti, kesulitan untuk melacak apabila

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil yang masih kurang tentang ketidaknyamanan yang terjadi pada TM 1 sebanyak 42,9% pengetahuan responden yang masih kurang dalam

Tujuan pembinaan moral tidak semata-mata untuk menyiapkan remaja untuk menelan mentah-mentah konsep-konsep pendidikan moral, tetapi yang lebih penting adalah terbentuknya

Pada hasil penelitian yang didapatkan perkembangan anak usia balita di pusat perawatan anak sehat (Puspa Sehat) Universitas Padjadjaran yaitu sebanyak (78,0%) atau 39

kembangkan menunjukan hasil persentase se- besar 72% dengan kriteria layak. Maka dapat disimpulkan bahwa media roda pintar ini la- yak digunakan dalam proses

Penelitian lainnya juga menyimpulkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang

Adanya perubahan dalam pencegahan masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat ini dapat dilihat dari adanya pencegahan terhadap potensi gangguan keamanan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas fisik, kimia dan biologi air sumur pada berbagai jarak dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kecamatanAlak serta dampaknya