Validasi
Uji Statistik
Verifikasi
Cek Model
pada Vensim
model simulasi dan formulasi yang dibuat telah
benar dan logis serta dapat mereprsentasikan
• Perubahan pada nilai kontribusi stakeholder
Skenario 1 :
Peningkatan kontribusi
Stakeholder klaster
industri
• perubahan pada kapasitas produksi industri inti dari 2.920.000 kilogram per tahun
menjadi 3.500.000 kilogram per tahun
• tambahan investasi mesin dan perkakas sebesar Rp 50.000.000,00
Skenario 2 :
Penambahan kapasitas
produksi
• 30% hasil produksi minyak cengkeh industri penyulingan dialokasikan untuk
produksi produk hilir
• Harga jual produk hilir diestimasikan sebesar Rp 700.000,00 per kg produk hilir dan
biaya produksi produk hilir diestimasikan sebesar Rp 325.000,00 per kg produk hilir
• investasi untuk aset tetap diestimasikan sebesar Rp 380.000.000,00
Skenario 3 :
Pembangunan usaha
hilir
SKENARIO 1
94,97% 40,07% 45,78% 19,05% 17,69% 42,86% 19,06%SKENARIO 2
8,32% 7,87% 8,35% 6,17% 0,02% 8,14% 6,17%SKENARIO 3
-121,01% 76,15% 34,14% 0,76% -50,18% 65,53% 0,06% 30%Rata-rata perubahan nilai
daya saing
Skenario 1 :
4,43%
Skenario 2 :
0,02%
Stakeholder klaster industri minyak atsiri komoditas cengkeh di Jawa
Timur terdiri dari industri penyulingan dan pekerjanya, pengumpul daun
cengkeh, pengepul, eksportir, lembaga penelitian, asosiasi, lembaga
pendanaan, pemerintah, serta masyarakat.
Peran dan fungsi stakeholder ini saling terkait satu sama lain dalam
hubungan yang bersifat vertikal dan horizontal. Upaya optimalisasi peran
dan fungsi masing-masing stakeholder tidak dapat dilakukan secara
parsial. Stakeholder-stakeholder tersebut perlu dikembangkan dalam satu
kesatuan dalam satu klaster industri yang saling mendukung.
Hubungan antar stakeholder dalam klaster membentuk suatu rantai,
dimana aktivitas dalam rantai nilai ini akan membentuk profit margin
pada minyak cengkeh. Pengelolaan aktivitas rantai nilai yang baik akan
menghasilkan profit margin yang optimal.
Pada simulasi sistem dinamik yang dilakukan, daya saing klaster industri
minyak atsiri komoditas cengkeh diukur melalui akumulasi nilai terbobot
dari modal dasar, ukuran perusahaan, diversifikasi, nilai keluaran, nilai
tambah, biaya tenaga kerja, aset tetap, produktivitas, cakupan ekspor,
faktor intensitas, teknologi, nilai ekspor, pangsa di pasar dunia,
keunggulan komparatif, dinamisasi ekspor, struktur pasar impor dunia,
dan struktur persaingan dunia.
Interaksi dari parameter-parameter ini menghasilkan peningkatan pada
daya saing klaster industri minyak atsiri komoditas cengkeh. Apabila
dilihat pada masing-masing variabel, nilai daya saing ini bisa dioptimalkan
lagi.
Pada desain dan evaluasi kebijakan, dirancang 3 skenario kebijakan. Skenario
kebijakan 1 adalah peningkatan nilai kontribusi stakeholder. Dari skenario ini
didapatkan peningkatan nilai daya saing sebesar 4,43%. Skenario kebijakan 2 adalah
penambahan kapasitas produksi. Dari skenario 2 ini adalah didapatkan peningkatan
nilai daya saing sebesar 0,02%. Skenario kebijakan 3 adalah pembangunan industri
hilir. Dari skenario 3 didapatkan penurunan nilai daya saing sebesar 7,58%.
Terjadinya penurunan ini karena perubahan yang dilakukan pada skenario kebijakan
3 menyebabkan peningkatan yang besar pada biaya produksi. Oleh karena itu
Peran Stakeholder di dalamnya sangat penting untuk keberhasilan
pengembangan klaster industri minyak atsiri. Oleh karena itu diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai klaster industri yang mengukur aspek
kinerja kelembagaan Stakeholder di dalam klaster.
IKM penyulingan minyak atsiri, untuk komoditas cengkeh maupun
komoditas lainnya, merupakan industri agroindustri yang banyak
memanfaatkan sumber daya alam. Oleh karena itu diperlukan
penelitian lebih lanjut yang melakukan analisis klaster industri dengan
mempertimbangkan aspek sustainability.
• Anonim (2011), 31 Juta UMK di Indonesia Dijalankan Perempuan [online] http://www.inspirasi-usaha.com/ekbis/569-31-juta-umk-di-indonesia-dijalankan-perempuan--.html [Diakses pada 29 November 2012]
• Baroroh, I. (2008), Analisis Sistem Klaster Industri Alas Kaki di Mojokerto untuk Merumuskan Kebijakan Pengembangan yang Berkelanjutan dengan Pendekatan Metodologi Sistem Dinamik, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri , Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
• Borschev, A. & Filippov, A. (2006), From System Dynamics and Discrete Event to Practical Agent Based Modelling: Reasons, Technique, Tools, St. Petersburg Technical University & XJ Technologies, Rusia.
• Coyle, Chapman & Hall (1996), System Dynamic Modelling, Cranfield University, UK.
• Departemen Perindustrian (2009), Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Prioritas Industri Kecil dan Menengah Tertentu Tahun 2010 – 2014, Departemen Perindustrian, Jakarta.
• Dewi, T. L. (2006), “Model Implementasi Integrasi Ergonomi Makro dan Mikro pada Industri (Suatu Kajian Literatur), Seminar Nasional Ergonomi 2006
• Dipta, I. W. (2004), Pengembangan Klaster Bisnis untuk Memperkuat Daya Saing Usaha Kecil dan Menengah. • DITJEN IKM (2012a), Perkembangan Potensi IKM Tahun 2005-2009 [Online],
http://ikm.kemenperin.go.id/DATADANSTATISTIK/tabid/774/language/en-US/Default.aspx [Diakses pada 29 November 2012].
• DITJEN IKM (2012b), Proyeksi Potensi IKM Tahun 2010-2014 [Online],
http://ikm.kemenperin.go.id/DATADANSTATISTIK/tabid/774/language/en-US/Default.aspx [Diakses pada 29 November 2012].
• Djamhari, C. (2006), “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sentra UKM Menjadi Klaster Dinamis”, dalam Infokop Nomor 29 Tahun XXII.
• Eriyatno (1999), Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen, IPB Press, Bogor. • Forrester, J. W. (1968), Principle of System, Wright-Allen Press, Inc., Massachusetts.
• Hambali, E. (2005), “Pengembangan Klaster Industri Turunan Minyak Kelapa Sawit”, disampaikan dalam Seminar Nasional Pemanfaatan Olekimia Berbasis Minyak Sawit Pada Berbagai Industri, Bogor.
• Hendrastuti (2012), Rancang Bangun Model Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Dalam Klaster Agroindustri Minyak Atsiri (Studi Kasus: Minyak Nilam), Disertasi Magister, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
• Hendrick, H.W., Kleiner, B.M. (2001), Macroergonomics: An Introduction to Work System Design. Santa Monica: Human Factors and Ergonomics Society.
• Hero, F. & Purba, K. (2011), Perkembangan Ekspor Minyak Atsiri Indonesia,
http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/1/5/54/1290/perkembangan_ekspor_minyak_atsiri_indonesia.html [Diakses pada 27 Februari 2013]
• Hidayati, N. (2009), Analisis Rantai Nilai untuk Mengetahui Pola Peningkatan Daya Saing Klaster Industri Berbasis Logam di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri , Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
• Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (2009a), Kemenperin Dorong Pengembangan IKM di IndonesiaTimur, [online], http://www.kemenperin.go.id/artikel/4342/Kemenperin-Dorong-Pengembangan-IKM-di-Indonesia-Timur [Diakses pada 08 Maret 2013].
• Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (2009b), Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah [Online], http://www.kemenperin.go.id/artikel/3312/Peta-Panduan-%28Road-Map%29-Pengembangan-Kompetensi-Inti-Industri-Daerah [Diakses pada 08 Maret 2013]
• Ma’mun & Suhirman, S. (2008), Karakteristik Minyak Atsiri Potensial, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.
• Martiningrum, F. D. (2010), Analisis Kinerja Klaster Industri Migas di Jawa Timur dengan Pendekatan Dinamika Sistem, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri , Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
• Nugroho, B. P. (2011), Panduan Pengembangan Klaster Industri, Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi BPPT, Jakarta. • Nuryana, E. (2012), Proses Produksi Minyak Atsiri [Online],
• Partiwi, S. G. (2007), Perancangan Model Pengukuran Kinerja Komprehensif pada Sistem Klaster Agroindustri, Disertasi Master, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
• Partiwi, S. G. (2011), Perkembangan Klaster Industri LHE (IKM) Dalam Rangka Memenuhi Order Housing Component Oleh PT. Panasonic Lighting Indonesia, Surabaya.
• Porter, M. E. (1985), Competitive Advantage, Free Press, New York.
• Porter, M. E. (1990), “What Is National Competitiveness?”, Harvard Bussiness Review.
• Porter, M. E. (1998), Clusters and the New Economic of Competition. Harvard Business Review.
• Pritawardhani, D. A. (2013), Perbaikan Sistem Kerja Industri Kecil dan Menengah (IKM) Minyak Atsiri untuk Peningkatan Produktivitas Berorientasi Ekspor (Studi Kasus: UD. Anugerah, Wonosalam, Jombang), Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri , Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
• Putkonen, A. (2010), Macroergonomics Approach Applied to Work System Modelling In Product Development Contexts, Disertasi Ph.D., University of Oulu, Oulu.
• Rizal, M. & Djazuli, M. (2006), “Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Indonesia”, dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Vol. 28, No. 5
• Rizal, M., Rusli, M. S. & Mulyadi, A. (2009), Minyak Atsiri Indonesia, Dewan Atsiri Indonesia dan IPB.
• Saedah, E. (2009), Program Kerja Ditjen Industri Kecil dan Menengah Tahun 2012, Handout Seminar, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
• Sianipar, M. (2008), “Reorientasi Kebijakan dalam Pengembangan Industri Minyak Atsiri”, Prosiding dalam Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008, Surabaya.
• Suara Karya (2012), Industri TPT Diminta Perhatikan IKM [online] http://surabaya.bpkimi.kemenperin.go.id/98-baristand-news.html?start=235 [Diakses pada 08 Maret 2013]
• Taufik, T. A. (2005), “Penyusunan Data Dasar Sistem Inovasi, Daya Saing, dan Kohesi Sosial Daerah”, disampaikan dalam Forum Diskusi GERBANG INDAH NUSANTARA (Gerakan Membangun Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah di Seluruh Wilayah Nusantara, Jakarta.
• Taufik, T. A. (2006), “ Konsep dan Pragmatisasi Peningkatan Daya Saing Daerah: Paradigma Sistem Inovasi”, disampaikan dalam Workshop dan Sosialisasi “Optimalisasi Kerjasama antar Daerah dalam Peningkatan Daya Saing Kawasan
Berdasarkan Potensi Unggulan dan Inovasi Teknologi, Solo.
• Taufiq, M. (2004), “Proyeksi Sentra Menjadi Klaster”, dalam Infokop Nomor 25 Tahun XX. • Ventana System Environtment (2002), User's Guide Version 5.0, Ventana System, Inc. , USA.
• Wibowo, Y. (2011), Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Rumput Laut yang Berkelanjutan, Disertasi Magister, Institut Pertanian Bogor, Bogor.