• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PAJAK EMISI GAS CO 2 BAHAN BAKAR FOSIL DALAM MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN. SUATU PERSPEKTIF UNTUK INDONESIA KEMAS FACHRUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN PAJAK EMISI GAS CO 2 BAHAN BAKAR FOSIL DALAM MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN. SUATU PERSPEKTIF UNTUK INDONESIA KEMAS FACHRUDDIN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PAJAK EMISI GAS CO

2

BAHAN BAKAR FOSIL

DALAM MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN.

”SUATU PERSPEKTIF UNTUK INDONESIA”

KEMAS FACHRUDDIN

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(2)

ABSTRAK

KEMAS FACHRUDDIN. Peranan Pajak Emisi Gas CO2 Bahan Bakar Fosil Dalam Mengurangi Dampak Lingkungan. ”Suatu Perspektif Untuk Indonesia”. AKHMAD FAUZI sebagai ketua; AHMAD BEY, dan SURJONO H.SURTJAHJO, sebagai anggota komisi pembimbing

Pada tahun 2001 Indonesia termasuk peringkat ke 21 sebagai negara penghasil emisi gas CO2 terbesar. Pada tahun 1990 total emisi gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil adalah sebesar lebih kurang 83,8 juta ton dan diperkirakan pada akhir tahun 2020 total emisi tersebut menjadi 368,3 juta ton. Pada saat ini belum ada peraturan baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan pemerintah yang mengatur secara khusus untuk mengatasi laju pertumbuhan emisi tersebut.

Ada beberapa pendekatan didalam mengatasi masalah emisi gas CO2 yaitu melalui instrumen regulasi (command and control) atau melalui instrumen ekonomi (market based instrument). Berdasarkan pengalaman dari beberapa negara maju instrumen ekonomi dalam bentuk pajak karbon atau pajak emisi lebih banyak disukai dibandingkan dengan pendekatan regulasi.

Penelitian empiris ini bertujuan untuk menganalisis peran instrumen ekonomi dalam bentuk pajak karbon atau pajak emisi terhadap bahan bakar yang berbasis fossil melalui model DICE yang telah dimodifikasi. Model DICE disebut juga ”Three Box Model” atau yang dikenal dengan ”Two Folded” model.

Hasil output model dengan menggunakan berbagai nilai rate of social

preference (R) menunjukkan bahwa pajak optimal untuk bahan bakar minyak

dan batubara yang sesuai adalah dengan menggunakan nilai R sebesar 5%. Besarnya pajak karbon per ton dalam kondisi optimal untuk periode 1990-2019 adalah sebesar 3,90-40,35 dolar Amerika atau sebesar 1,06 -11,00 dolar Amerika per ton untuk emisi gas CO2. Harga tersebut ekivalen dengan 0,002 -0,024 dolar Amerika per liter bahan bakar minyak dan untuk batubara berada pada kisar 1,95 -20,25 dolar Amerika per ton.

Output model menunjukkan bahwa pajak karbon atau emisi dengan skenario optimal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan masyarakat relatif terhadap skenario ”Base Case”, justru menunjukkan sebaliknya. Pada skenario optimal abatement cost berkisar antara 0,1-6,7 % GDP untuk periode 1990-2019. Jika pemerintah menggunakan kebijakan instrumen pajak dengan skenario optimal, maka penerimaan pajak emisi diperkirakan berkisar antara 457,6 – 2.362,8 juta dolar Amerika untuk periode 1990 -2019. Penerimaan tersebut terdiri dari penerimaan yang berasal dari bahan bakar minyak sebesar 376,1-1.585,6 juta dolar Amerika dan dari batubara berkisar 81,4 – 777,2 juta dolar Amerika.

(3)

ABSTRACT

KEMAS FACHRUDDIN. Role of CO2 Gas Emission Tax On Fossil Fuel In Reducing Environmental Impact. “A Perspective for Indonesia”. AKHMAD FAUZI as Chairman; AHMAD BEY, and SURJONO H.SURTJAHJO, as Members of the advisory Committee.

In the year 2001, Indonesia was ranked 21 st in producing CO2 emission. In 1990 total emission of CO2 from the burning of fossil fuel was estimated 83.8 million tones and at the end of year 2020 the total emission will be 368.3 million tones. Currently, Indonesia has no specific regulation for controlling CO2 emission either in form of act or government regulation.

Some approaches in controlling such emissions are through command and

control and or market based instrument (sometimes this term is called economic

instrument). Based on experience from developed countries, economic instrument in the form of carbon tax or emission tax is preferred due to it’s effectiveness compared with the common and control instrument.

This empirical study is intended to analyze role of economic instrument in forms of a carbon or emission tax on the energy of fossil fuel through modified DICE model. DICE model is also called a “Three –Box Model” or “Two Folded

Model”

By using some of rate of social preference (R), model outcome suggests that appropriate optimal taxes for petrol and coal are if model using value of R5%. Value of carbon tax per ton in optimal condition for period of 1990-2019 having range $US3.90 – 40.35 or $US1.06 -11.00 USD CO2 emission per ton. The price is equivalent to $US 0.002 – 0.024 per liter petrol and $US 1.95 -20.25 per ton coal.

Based on the output model its indicated that carbon or emission tax with optimal scenario has no significant impact on income per capita relative to “Base

Case”. Shall the government apply tax instruments with optimal scenario,

revenue of emission taxes will fall between $US 457.6 – $US 2,362.8 million for period 1990-2019. The revenue consists of $US 376.1 – US$ 1,585.6 million generated from petrol and $US 81.4 – $US 777.2 million from coal.

(4)

xvi

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik

(5)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul “ Peranan Pajak Emisi Gas CO2 Bahan Bakar Fosil Dalam Mengurangi Dampak Lingkungan: “Suatu Perspektif Untuk Indonesia “ adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir disertasi ini.

Bogor, Agustus 2007

Kemas Fachruddin Nrp : P 062034254/PSL

(6)

PERANAN PAJAK EMISI GAS CO

2

BAHAN BAKAR FOSIL

DALAM MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN.

”SUATU PERSPEKTIF UNTUK INDONESIA”

KEMAS FACHRUDDIN

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(7)

Judul Disertasi : Peranan Pajak Emisi Gas CO2 Bahan Bakar Fosil Dalam Mengurangi Dampak Lingkungan. ”Suatu

Perspektif Untuk Indonesia”

Nama Mahasiswa : Kemas Fachruddin Nomor Pokok : P 062034254

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof.Dr.Ir Akhmad Fauzi Syam, M.Sc Ketua

Prof.Dr.Ir Ahmad Bey,M.Sc Dr.Ir Surjono H.Sutjahjo,M.S Anggota Anggota

Plh.Ketua Program Studi Pengelolaan Dekan Sekolah Pascasarjana Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Dr.Ir Etty Riani,MS Prof.Dr.Ir Khairil Anwar Notodiputro,MS

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 04 Juli 1958 di Palembang,Sumatera Selatan, dari pasangan Kemas Dencik dan Tapsiah. Penulis beristrikan Nurachmi Suryani dan memiliki putra Fari Fatullah dan Kemas Hadid serta putri Nyimas Faradilla

Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Ahmad Yani Bandung sampai tingkat sarjana dan memperoleh sarjana muda teknik industri pada tanggal 5 Oktober tahun 1981. Melanjutkan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Program Extension dan berhasil memperoleh sarjana ekonomi pada tahun 1995. Pada tahun 1997 melanjutkan pendidikan S-2 pada program studi Magister Management Teknologi di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan sarjana Magister Management Teknologi diperoleh pada tahun 2001. Penelitian yang dilakukan dalam rangka menyelesaikan pendidikan S-2 di ITS adalah ” Reducing Weld Defects By Using

Six Sigma Methodogy ” dengan melakukan riset experimental yang

pendanaannya dibantu oleh General Electric Power System Amerika. Pada tahun 2003 menempuh pendidikan S-3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan dan perkuliahan diselesaikan pada tahun 2004.

Pernah mengikuti berbagai pelatihan manajemen dan teknik baik didalam maupun diluar negeri untuk berbagai disiplin ilmu seperti Welding Technology, Inspection, Financial Management, Material Management, Procurement dan Advance Procurement dan Fabrication untuk Steam Turbine dan Gas Turbine di Schenectady - New York, South Carolina Amerika Serikat, Shanghai-China, Bangkok dan Malaysia.

Selama lebih kurang delapan tahun yaitu mulai tahun 1981 sampai dengan 1988 bekerja pada konsultan nasional yang bergerak pada bidang Technical Services dan Inspection Engineering dan pernah ditugaskan pada berbagai proyek seperti LNG expansion di Bontang, Pertamina Refinery Expansion Balikpapan, Nilam Expansion Project – HUFFCO di Kalimantan Timur, Union Oil di Kalimantan Timur dan beberapa proyek Petro Kimia di Jabotabek. Posisi terakhir adalah sebagai Manager Teknik dan Operasi.

(9)

Tahun 1989 sampai dengan tahun 1994 bekerja pada perusahaan multi nasional – Bechtel International yang bergerak dibidang Design Engineering, Procurement dan Construction. Posisi sebagai Chief Engineer dan pernah terlibat dalam pembangunan beberapa proyek seperti Well Dehydration Project Mobil Oil di Aceh dan beberapa proyek Petro Kimia di Jawa Barat, dan selama lebih kurang dua tahun bekerja pada PT Freeport Indonesia di bagian logistik sebagai Chief Materials dan Quality di Jakarta.

Penulis pernah bekerja pada perusahaan multi nasional – General Electric (GE) selama enam tahun pada bisnis unit Power System sebagai senior Global Sourcing Manager. Bertanggung jawab terhadap pembelian Global dan transfer teknologi kepada pihak pemasok, termasuk yang ada di Indonesia untuk komponen – komponen dari Power System baik untuk Gas Turbine maupun Steam Turbine.

Mulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 bekerja pada perusahaan multi nasional yang bergerak pada sektor perminyakan. ExxonMobil Indonesia selama satu tahun dan sampai sekarang bekerja pada ConocoPhillips Indonesia pada bagian proyek infra struktur di Jakarta.

Sejak tahun 1990 penulis juga aktif bekerja pada konsultan teknik dan manajemen untuk mengajar beberapa topik pelatihan seperti Manajemen Pembelian dan Persedian, Manajemen Operasi dan Manajemen Proyek. Dibidang teknik pernah mengajar untuk pelajaran ”Welding Inspection and Procedure”, “Piping and Pressure Vessel Fabrication”. Pernah mengajar pada Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada program D-III Perkapalan untuk program pelatihan Inspektur Las.

(10)

PRAKATA

Hanya berkat rachmat dan hidayahNya lah penulisan disertasi ini dapat terlaksana. Hidayah sehat dan kemampuan berpikir yang terus-menerus diberikan oleh Allah swt kepada penulis adalah merupakan kontribusi yang sangat besar dalam menyelesaikan studi yang diakhiri dengan penyelesaian penulisan penelitian.

Suatu kegiatan selalu akan menimbulkan eksternalitas baik negatip mapun positip. Permasalahan akan timbul bila eksternalitas tersebut menimbulkan dampak negatip bagi masyarakat. Dampak eksternalitas yang merugikan masyarakat tersebut tidak serta merta dapat dikoreksi oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karenanya perlu campur tangan pihak pemerintah selaku pembuat kebijakan agar dampak eksternalitas tersebut dapat diminimalisasi dan jika memungkinkan dihilangkan.

Salah satu masalah eksternalitas yang ditimbulkan oleh hasil pembakaran dari bahan bakar berbasis fosil seperti minyak bumi dan batubara yang terjadi pada saat ini sangat berdampak kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Gas CO2 merupakan gas rumah kaca langsung. Sebanyak 50% emisi gas CO2 secara global yang ada pada saat ini yaitu sebesar 2,3 triliun ton adalah dihasilkan dalam periode 1974 – 2004. Peningkatan secara absolut dari emisi gas CO2 yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah 28 milyar ton. Penyebab utamanya adalah pembakaran bahan bakar fosil. Sebesar 1,5% dari total emisi tersebut adalah kontribusi dari negara Indonesia. Gas rumah kaca akan berimplikasi pada perubahan iklim global dengan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi.

Topik penelitian ini sebenarnya berangkat dari pola pikir bahwa eksternalitas yang ditimbulkan oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil yang terjadi pada saat ini tidak efektif diatasi permasalahannya dengan menggunakan pendekatan Instrumen Regulasi (Command and Control). Berdasarkan pengalaman dari negara-negara Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan (OECD), pendekatan dengan menggunakan Instrumen Ekonomi

(11)

(EI) yaitu Instrumen Pajak adalah lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Instrumen Regulasi (CAC) yang bersifat top-down. Instrumen Ekonomi ini biasanya juga disebut dengan Market Based Instrumen (MBI). Kebijakan Command and Control (CAC) tidak begitu fleksibel dalam pendekatan pengurangan emisi gas, karena cenderung untuk memaksa pihak-pihak yang mengeluarkan emisi dengan perlakuan yang sama dan mengabaikan aspek biaya yang ditimbulkan.

Dengan pendekatan instrumen pajak atau instrumen yang menggunakan pendekatan pasar (Market Based Instrument) harga bahan bakar akan berubah sesuai dengan kekuatan pasar, dan dalam jangka panjang kebijakan ini dapat merubah tingkah laku konsumen dan produsen dalam melihat masalah lingkungan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada ketua komisi pembimbing yaitu: Prof.Dr.Ir Akhmad Fauzi,MSc yang sangat banyak membantu, baik didalam memberikan referensi dan bimbingannya serta membantu dalam penyelesaian modeling yang digunakan dalam penelitian ini, kepada Prof.Dr. Ir Ahmad Bey,MSc dan Dr.Ir Surjono H.Sutjahjo,MS masing-masing sebagai komisi pembimbing yang banyak memberikan masukan dan perbaikan arah penelitian serta terus mendorong penulis dalam menyelesaikan studi di PSL .

Penghargaan juga saya sampaikan kepada Dr.Ir Surjono H.Sutjahjo selaku ketua program studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dan Prof.Dr Bibiana W.S.Lay,MSc yang selalu memberikan konsultasi mengenai studi di PSL; Dekan Sekolah Pascasarjana Prof.Dr.Ir Sjafrida Manuwoto,MSc yang sering memberikan pencerahan dibidang keilmuan.

Terima kasih saya kepada Dr.Ir Moses L.Singgih,MSc dari Institut Teknologi Sepuluh November-Surabaya dan Dr.Ir Gde Pradnyana sebagai Kepala Divisi Operasi dan Konstruksi dari BPMIGAS yang telah memberikan rekomendasi studi Doktor saya ke Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu syarat diterimanya sebagai mahasiswa program Doktor; Dr.Ir Widodo Wahyu dan Dr.Ir Yulianto Sulistyo Nugroho dari Pengkajian Energi Universitas

(12)

xvi

Indonesia yang telah meluangkan waktunya dalam menjelaskan data-data mengenai energi yang dikeluarkan oleh PEUI.

Kepada Prof.William D.Nordhaus dari Yale University, Prof.Rob Dellink dari Wergeningan University, Prof.Brian O’NEILL dari International Institute for Applied Systems Analysis dan Prof Christian Azar dari Chalmers Environmental Initiative yang banyak membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dan klarifikasi dalam permodelan melalui email.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada rekan-rekan satu kelas yang biasa kita sebut dengan kelas Kimpraswil, terutama kepada saudari Rini dan Lina Warlina yang banyak membantu dalam memberikan informasi administrasi perkuliahan; Ririn dan Suli keduanya staf administrasi program PSL yang selalu memberikan informasi mengenai jalannya perkuliahan di PSL.

Secara khusus, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada istri (Nurachmi Suryani) dan anak ( Nyimas Faradilla ) yang selama lebih kurang tiga tahun bersedia mengerti dan mengorbankan waktu liburnya untuk kepentingan studi dan penyelesaikan disertasi ini.

Kepada pihak-pihak dan rekan-rekan yang selama ini membantu dalam menyelesaikan penelitian dan disertasi, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan secara ikhlas, semoga Allah membalas kebaikan saudara.

Hasil penelitian ini tidak akan bermanfaat jika kita sebagai insyan yang diciptakan oleh Allah swt tidak berbuat sesuatu untuk memperbaiki situasi yang ada. Melakukan penelitian dan menulis hanyalah sebuah perbuatan kecil kita sebagai tanggung jawab dari daya fikir yang dikaruniai oleh Allah swt, tetapi berbuat sesuatu akan jauh lebih baik buat kehidupan masa depan kita semua.

Pada akhirnya jika ada kesalahan didalam penulisan disertasi ini, penulis mohon maaf dan selalu ada ruang untuk memperbaiki kesalahan.

Bogor, Agustus, 2007 Kemas Fachruddin

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 7 1.3 Kerangka Pemikiran... 7 1.4 Perumusan Masalah ... 8 1.5 Manfaat Penelitian ... 12

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 12

1.7 Novelty Penelitian ... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Eksternalitas Dan Pajak Lingkungan ... 14

2.2 Pajak Karbon Dan Energi ... 17

2.3 Emisi Per Kapita, Energi dan Karbon Intensitas ... 22

2.4 Emisi Dan Pertumbuhan Emisi Gas CO2 ... 25

2.5 Elastisitas ... 30

2.6 Model Ekonomi Pemanasan Global ... 32

2.6.1 Model DICE ... 34

2.6.2 Deskripsi Dari Model DICE ... 36

2.6.3 Discounting ... 41

2.6.4 Perubahan Teknologi ... 43

2.6.5 Investasi Dan Interest Rate ... 45

2.6.6 Variabel Dan Parameter Dalam Model DICE ... 47

2.6.7 Sekenario Kebijakan Model DICE ... 48

(14)

xvi

2.7 Kebijakan Terhadap Emisi ... 51

2.7.1 Instrumen Regulasi (CAC) VS Ekonomi (EI) ... 55

2.7.2 Pajak Emisi Optimal ... 56

III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka dan Pelaksanaan Penelitian ... 59

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 60

3.3 Perhitungan Jumlah Dan Tren Emisi Gas CO2 ... 61

3.4 Energi Dan Karbon Intensitas... 65

3.5 Elastisitas Dan Kalibrasi ... 67

3.5.1 Perhitungan Elastisitas ... 67

3.5.2 Kalibrasi ... 68

3.6 Deskripsi Model ... 68

3.6.1 Horizon Waktu ... 71

3.6.2 Kesejahteraan ( Walfare) …... 71

3.6.3 Dicount Rate Dan Pure Rate of Social Preference …… 72

3.6.4 Populasi …... 74

3.6.5 Perubahan Teknologi …... 74

3.6.6 Investasi Dan Interest Rate …... 77

3.6.7 Emisi Gas CO2 ... 78

3.6.8 Dampak Kerusakan …... 78

3.6.9 Faktor Pengurang …... 80

3.6.10 Siklus Karbon (Konsentrasi Emisi Gas CO2)... 81

3.6.11 Perubahan Iklim... 82

3.6.12 Radiative Forcing... 83

3.6.13 Pajak Emisi Gas CO2 ... 84

3.7 Persamaan Model ... 86

3.8 Variabel Dan Parameter Dalam Model Penelitian ... 87

IV. BASELINE ANALISIS 4.1 Analisis Emisi Dan Intensitas Energi ... 91

(15)

4.2.1 Elastisitas Konsumsi Energi Terhadap GDP ... 95

4.2.2 Elastisitas harga Terhadap GDP ... 96

4.3 Analisis Dampak Emisi Gas CO2... 97

V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI 5.1 Kalibrasi Model... 102

5.2 Skenario ... 103

5.3 Pajak Emisi Gas CO2 Yang Optimal ... 104

5.4 Dampak Dari Pajak Emisi Gas CO2... 110

5.5 Analisis Sensitivitas... 114

5.6 Skenario Kebijakan... 118

5.7 Penerimaan Pajak Emisi Gas CO2 ... 119

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN ... 121

6.1 Kesimpulan ... 121

6.2 Implikasi Kebijakan ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 128

(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Pajak karbon pada beberapa negara Eropa Utara ... 20

2. Presentase pajak lingkungan dan pajak energi terhadap GDP... 21

3. Instrumen pajak yang telah diimplementasi dan direncanakan dibeberapa negara Eropa Utara ... 22

4. Faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan emisi gas CO2 ... 28

5. Baseline emisi gas CO2 menurut tipe energi ... 29

6. Tipikal elastisitas harga permintaan pada negara OECD... 31

7. Model pemanasan global yang berhubungan dengan proyeksi populasi 33 8. Pajak dan fiskal untuk tujuan efisiensi energi sektor industri... 33

9. Tingkat penurunan tingkat discount jangka panjang... 42

10. Alternatif kebijakan dalam model DICE ... 48

11. Parameter model DICE... 68

12. Hubungan strp, dfg dan nilai yang akan datang... 73

13. Nilai g untuk Indonesia ………... 73

14. Discount rate yang disarankan ……….. 73

15. Discount rate yang akan dipakai dalam analisis…... 74

16. Estimasi pertumbuhan TFP Indonesia ……….. 76

17. Persen kerusakan terhadap GDP ..………….…... 79

18. Data dan proyeksi pertumbuhan rata-rata tahunan (p.1%)...……..…... 92

19. Data dan proyeksi pertumbuhan rata-rata tahunan (p.1,2%) ... 92

20. Perubahan emisi gas CO2 Indonesia terhadap negara OECD dan non-OECD dari tahun 1990-2020 ... 94

(17)

22. Nilai abcost untuk beberap nilai MIU ...

102

23. Nilai tecost …... 103

24. Pajak karbon dan emisi gas CO

2

Indonesia periode 1990 -2019

untuk R3%... 112

25. Pajak emisi gas CO

2

per liter BBM (Petrol) Indonesia periode 1990 -2019

untuk R3% …...

113

26. Pajak emisi gas CO

2

per ton batubara Indonesia periode 1990 - 2019

(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1.

Peningkatan emisi gas CO

2

berdasarkan asal sumber fosil ……... 3

2.

Peningkatan jumlah energi listrik berdasarkan bahan bakar ...

3

3.

Peningkatan konsumsi minyak Indonesia ...

4

4.

Kerangka pemikiran ...

7

5.

Opsi kebijakan pajak lingkungan ...

11

6.

Intensitas energi dan karbon 25 negara European Union. ...

24

7.

Tren intensitas energi dan karbon untuk 15 negara European Union...

25

8.

Emisi gas CO

2

global dari pembakaran BBF ...

26

9.

Pertumbuhan emisi gas rumah kaca 1990 -2002 …...

27

10. Persentase emisi gas rumah kaca global menurut sektor …...

27

11. Kontribusi agregat gas rumah kaca utama ...

28

12. Tipe fungsi permintaan ...

30

13. Inelastis suplai ...

31

14. Inelastis permintaan ...

31

15. Struktur model DICE…………...

35

16. DICE discounting dan utilitas ...

36

17. DICE akumulasi kapital dan depresiasi ...

37

18. Variabel eksogen model DICE ...

38

19. Siklus karbon model DICE . ...

39

(19)

21. Pengaruh discounting untuk beberapa nilai pure time preference ...

43

22. Perubahan suhu pada tahun 2100 untuk perbedaan tingkat stabilitas...

43

23. Biaya untuk stabilisasi konsentrasi emisi gas CO

2

... 45

24. Hubungan investasi, suku bunga dan output ...

45

25. Present value aliran dana $1 untuk periode 100 tahun ...

46

26. Diagram sektor bonderi dari model FREE ...

49

27. Proses umpan balik antar sektor dari model FREE ...

50

28. Tingkat pencemaran yang efisien ...

53

29. Dampak pajak emisi terhadap MAC dan emisi yang dikeluarkan ...

53

30. Penawaran dan permintaan TDP ...

54

31. Pajak emisi optimal ...

56

32. Kurva MAC terhadap jumlah emisi ...

57

33. Perubahan kurva MAC ...

57

34. Kerangka pelaksanaan penelitian ...

59

35. Tahapan dalam melakukan pemodelan ...

60

36. Tren total emisi gas CO

2

Indonesia menurut sektor ...

62

37. Persentase pertumbuhan emisi gas CO

2

Indonesia ...

62

38. Emisi gas CO

2

menurut sektor …...

63

39. Tren emisi gas CO

2

menurut tipe dari BBF ...

63

40. Presentase pertumbuhan emisi CO

2

sektor listrik ...

64

41. Emisi gas CO

2

Indonesia dari sumber BBF …...

64

42. Tren GDP/penduduk Indonesia ……...

65

(20)

44. Tren intensitas emisi CO

2

Indonesia ..…...

66

45. Tren intensitas konsumsi energi Indonesia ...

66

46. Elastisitas konsumsi energi terhadap GDP ...

67

47. Hubungan antar sektor dari model ...

69

48. Bonderi sistem energi ...

70

49. Sistem referensi energi ...

71

50. Hubungan investasi dan interest rate . …...

77

51. Intensitas emisi Indonesia …... 78

52. Tren fuel mix Indonesia 1990 -2020 …... 91

53. Tren intensitas energi Indonesia 1990 -2020 ... 93

54. Presentase perubahan konsumsi energi menurut sektor...

94

55. Elastisitas konsumsi energi terhadap GDP ...

95

56. Tren konsentrasi emisi gas CO

2

di atmosfir dan emisi antropogenik ...

97

57. Proyeksi suhu rata-rata dan skenario setelah tahun 1990 ...

98

58. Prakiraan kenaikan suhu seratus tahun yang akan datang ... 98

59. Pridiksi kenaikan permukaan laut (dalam meter ) dalam seratus

tahun yang akan datang ... 99

60. GDP/kapita Indonesia dan proyeksi dalam kondisi BAU ... 100

61. Pertumbuhan GDP dan populasi Indonesia dengan beberapa asumsi

terhadap baseline ...

100

62. Pertumbuhan emisi gas CO

2

Indonesia dan GDP/kapita ...

100

63. Pajak karbon Indonesia untuk periode 1990 – 2019 ...

105

64. Tren GDP Indonesia dengan adanya pajak emisi gas CO

2

periode 1990-2019...

105

(21)

65. Presentase perubahan pendapatan per kapita dan GDP untuk ”Base Scenario”

dan ”Optimal Scenario” ... 105

66. Tren konsumsi dan pendapatan per kapita periode 1990 -2019

”Optimal Scenario” terhadap ”Base Scenario” ...

106

67. Presentase abcost terhadap GDP untuk beberapa skenario (R3%)...

107

68. Presentase abcost terhadap GDP untuk beberapa skenario ...

107

69. Pendapatan per kapita untuk beberapa skenario setelah adanya

pajak emisi gas CO

2

... 108

70. GDP Indonesia untuk beberapa skenario setelah adanya pajak emisi

gas CO

2

... 109

71. Besar pajak karbon/ton untuk beberapa skenario periode 1990 -2019 ...

109

72. Kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi jika Indonesia melakukan

beberapa skenario dengan R3% ...

110

73. Kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi jika Indonesia melakukan

beberapa skenario dengan R2% ...

110

74. Pendapatan per kapita untuk beberapa skenario periode 1990 -2019 ...

111

75. Tren pendapatan per kapita Indonesia untuk periode 1990 -2019 ...

112

76. Besar kenaikan harga BBM per liter dengan adanya pajak emisi

gas CO

2

untuk periode 1990 -2019 ...

113

77. Besarnya kenaikan harga batubara per ton dengan adanya pajak

emisi gas CO

2

untuk periode 1990 -2019 ...

114

78. Perubahan GDP akibat perubahan nilai R ...

115

79. Perubahan pendapatan per kapita akibat perbedaan nilai R ...

115

80. Pajak karbon optimal dengan nilai R2% - 6% ...

115

81. Kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi jika Indonesia melakukan pilihan

pada skenario optimal R2%-R6% ...

116

82. Nilai MIU dalam kondisi optimal dengan R2% -6% ...

116

(22)

84. Pendapatan per kapita untuk beberapa skenario terhadap ”Base Case”...

117

85. Level pengendalian emisi untuk nilai R5% dan R6% ...

118

86. Besarnya kenaikan harga BBM per liter dalam kondisi optimal ...

118

87. Besarnya kenaikan harga batubara per ton dalam kondisi optimal ...

119

88. Estimasi penerimaan dari pajak emisi gas CO

2

dalam kondisi

optimal- R5% periode 1990 -2019 ...

119

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Program GAMS dari model ...

136

2. GAMS output untuk skenario optimal...

142

3. Hasil simulasi model -GAMS output untuk R=3% ……... 153

4. Hasil simulasi sensitivitas model GAMS output …...

154

5. “Reduction Scenario” dan “Base Case”...

156

6. Pajak karbon dan emisi gas CO

2

untuk BBM dan batubara ...

157

7. Skenario untuk rate of time preference R5% ...

158

8. Pajak

karbon

dan emisi gas CO

2

untuk BBM dan batubara-R5%...

159

9. Estimasi penerimaan pajak emisi gas CO

2

dari BBM dan batubara

untuk periode 1990 -2019 ...

160

10. Hasil perhitungan elastisitas……...

161

11. Jumlah penduduk dan proyeksi...

165

12. Produk domestik bruto dan proyeksi ...

166

13. Konsumsi BBF menurut sektor ……...

167

14. Konsumsi energi menurut tipe…...

168

15. Jumlah emisi CO

2

menurut tipe ……...

169

16. Emisi gas CO

2

menurut sektor …...

170

17. Perhitungan emisi gas CO

2

menurut sektor ...

171

18. Perhitungan emisi gas CO

2

menurut tipe...

172

19. Emisi gas CO

2

sektor residen ...

173

(24)

21. Intensitas energi dan intensitas emisi …...

175

22. Intensitas energi dan fuel mix …...

176

23. Persentase perubahan konsumsi energi menurut sektor ...

177

24. Data perhitungan elastisitas ...

178

25. Emisi karbon dioksida dunia menurut region periode 1990-2030...

179

26. Intensitas emisi menurut region 1990 – 2030 ...

180

27. Indikator intensitas dan tren 2002...

181

28. Elastisitas konsumsi energi terhadap GDP...

182

29. Ekonomi makro Indonesia ...

183

30. Gross fixed capital formation in Indonesia ...

184

31. Parameter for three general circulation model(GCM) …...

185

32. Rasio GDP/CO

2

untuk negara-negara didunia...

187

33. Data intensitas karbon 1980 dan 1996 …...

188

34. GDP, konsumsi energi dan emisi karbon ...

189

35. Batas emisi negara annex I dan annex B -1990 ... 190

36. Tren emisi gas rumah kaca global 1970-2005... 192

37. Tren suhu rata-rata permukaan global ……...

193

38. Data global radiative forcing dan GHG Index ... 194

Referensi

Dokumen terkait

Responden dalam penelitian ini ialah penilaian modul dilakukan kepada 2 guru kimia, dan 40 siswa yang telah menggunakan modul berbasis PCK kimia pada materi laju

Menurut Haryatmoko, para pelaku menempati posisi-posisi masing- masing yang ditentukan oleh dua dimensi: pertama, menurut besarnya modal yang dimiliki; dan kedua, sesuai

Analisis Hujan Bulan Maret 2016 dan Prakiraan Hujan Bulan Mei, Juni dan Juli 2016 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan

1 Rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPBN) universitas Sampai dengan diperbaharui 5 tahun Dinilai kembali 2 Rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPBN) unit kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan memberikan penjelasan tentang hasil penelitian terhadap aspek usability pada aplikasi mobile jejaring sosial yang diteliti,

Mengampu materi pada kegiatan Bimtek/Pelatihan Penerapan EDM dan e-RKAM bagi Tim Inti Kabupaten/Kota (TIK) secara daring (synchronous dan asynchronous) dengan menggunakan

Sebagai unit pelaksana teknis dinas, Balai Pengelolaan Taman Budaya mempunyai fungsi melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas Pariwisata dan kebudayaan Pelaksanaan

Dijelaskan pula dalam buku penelitian ini bahwa dinamika dan pertumbuhan Pesantren Jawa Pesisiran, Kajen menghadapi pusaran arus modernitas nampaknya menjadi satu