PENERAPAN BLENDED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENGGUNAKAN MODEL “GUI” Fiqi Risalul Fahmi, I Made Sudana, Cornelia Krisnawati
79 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan
Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 1, Januari 2016
ISSN 0854-2172
PENERAPAN BLENDED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN
KETRAMPILAN MENGGUNAKAN MODEL “GUI”
Fiqi Risalul Fahmi
1, I Made Sudana
1, Cornelia Krisnawati
2 1) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia2) SMK Bagimu Negeriku Semarang
Abstrak
Perkembangan teknologi yang begitu pesat mengharuskan adanya inovasi dalam pembelajaran.Inovasi tersebut salah satunya adalah Blended Learning.Konsep Blended Learning ini ialah pencampuran model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online.Teori belajar yang digunakan pun terdiri atas berbagai teori belajar dari beberapa ahli dengan menyesuaikan situasi dan kondisi belajar peserta didik. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanya berfungsi sebagai mediator, fasilitor dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik. Blended Learning ini akan memperkuat model belajar konvensional melalui pengembangan teknologi pendidikan.
© 2016 Dinamika
Kata Kunci: Blended Learning, pembelajaran, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
PENDAHULUAN
Pendidikan berperan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Manusia memperoleh pengalaman bemakna, pengembangan pola pikir dan berbagai potensi melalui proses pendidikan. Proses pendidikan di Indonesia dilaksanakan pada masing-masng satuan pendidikan. Salah satunya yaitu pendidikan tingkat menengah. Satuan pendidikan menengah yang menghasilkan sumber daya manusia dengan keterampilan tertentu yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu jenis bidang keahlian yang dipersiapkan dalam pendidikan menengah kejuruan yaitu program keahlian rekayasa perangkat lunak. Instalasi sistem operasi berbasis GUI merupakan kompetensi yang wajib diajarkan di SMK program keahlian rekayasa perangkat lunak. Bahan kajian instalasi sistem operasi berbasis GUI tercakup dalam standar kompetensi melakukan instalasi sistem operasi berbasis GUI yang termasuk dalam mata diklat produktif rekayasa perangkat lunak.
Menurut buku Instalasi Sistem Operasi Berbasis GUI (Graphical User Interface) Depdiknas (2004:11) pada Graphical User Interface, user dapat berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gabar atau simbol-simbol dan tentu hal ini akan lebih memberi kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna. Hal inilah yang menyebabkan sistem operasi berbasis GUI disebut “user friendly”.
80 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6. No. 1, Januari. (2016)
Proses pembelajaran tidak selalu dapat berjalan dengan lancar. Begitu pula dalam proses pembelajaran produktif rekayasa perangkat lunak, khususnya pembelajaran instalasi sistem operasi berbasis GUI. Permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran instalasi sistem operasi berbasis GUI antara lain siswa kurag antusias dalam mengikuti pembelajaran. kurangnya perhatian dan antusias siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya model pembelajaran yang digunakan. Dalam penerapannya, pembelajaran instalasi sistem operasi berbasis GUI masih menggunakan model yang konvensional. Model yang diterapkan juga belum sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. karakteristik materi instalasi sistemoperasi berbasis GUI yakni lebih banyak praktik daripada teori dengan komposisi praktik sebesar 70% dan teori 30%, sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Namun pada kenyataannya, model yang diterapkan masih bersifat konvensional. Pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher oriented), sehingga tercipta komunikasi satu arah. Hal ini menyebabkan kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. kurangnya keterlibatan siswa dapat menyebabkan kompetensi, kecakapan dan keterampilan siswa tidak berkembang secara optimal.
Proses pembelajaran yang didominasi guru tidak membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri. Penggunaan model demonstrasi yang verbalistik dan cenderung monotn mengakibatkan sswa merasa bosan dan kurang tertarik mengikuti pembelajaran. hal ini ditandai dengan rendahnya perhatian dan motivasi belajar siswa. Motivasi yang rendah mengakibatkan siswa tidak mempunyai dorongan yang kuat untuk belajar, sehingga akan berdampak pula pada hasil belajar. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkannya model pembelajaran inovatif yang dapat membantu siswa terlibat aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik ateri instalasi sistem operasi berbasis GUI yaitu model pembelajaran Blended Learning. Blended Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanaakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Menurut Keller dan Kopp (1987) dalam Sopah (2007) Assurance yaitu berubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil, Relevance yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan jarir sekarang atau ysang akan datang, Interest adalah yang berhubungan dengan minat atau perhatian siswa, Assessment yaitu berhubungan dengan penilaian terhadap siswa dan Satisfaction adalah penguatan yang memberikan rasa bangga dan puas pada siswa yang penting dan perlu dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menerapkan model Blended Learning pada mata pelajaran diklat produktif rekayasa perangkat lunak kompetensi instalasi sistem operas berbasis GUI. Judul dalam penelitian ini yaitu “PenerapanBlended Learning Untuk MeningkatkanKetrampilan Menggunakan model “GUI” Di SMK Bagimu Negeriku Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian eksperimen dalam peelitian ini yaitu experimental design. Bentuk pre-experimental design yang digunakan yaitu one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu selurus siswa kelas XI RPL SMK Bagimu Negeriku Semarang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 34 siswa.
PENERAPAN BLENDED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENGGUNAKAN MODEL “GUI” Fiqi Risalul Fahmi, I Made Sudana, Cornelia Krisnawati
81 Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu motivasi dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik wawancara, dolumentasi, observasi, angket dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket, soal tes dan lembar pengamatan model pembelajaran Blended Learning. Pengujian validitas angket dan soal tes menggunakan analisis korelasi person pada bivariate correlations. Pengujian reliabilitas angket menggunakan rumus cronbach’s
alpha pada program IBM SPSS versi 20.0.
Analisis akhir yang digunakan yaitu uji perbedaan dengan menggunakan one sample t-test, uji regresi dengan uji regresi linier sederhana dan uji efektivitas degan menggunakan normalized gain test. Rumus yang digunakan untuk N-gain yaitu :
N-gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
Kriteria tingkat pencapaian N-gain : 0,00 – 0,29 kategori rendah; 0,30 – 0,69 kriteria sedang; 0,70 – 1,00 kategori tinggi (Wiyanto dalam Suyanto, 2012 : 17). Rumus untuk uji regresi linier sederhana yaitu Y = a + bX +edimana Y adalah variabel terkait dan X adalah variabel bebas.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian berupa data motivasi dan hasil belajar siswa selam penelitian berlangsung. Data tersebut berasal dari data motivasi dan hasil belajar instalasi sistem operasi berbasis GUI yang diukur sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Penilaian motivasi belajar siswa diambil dari skor maksimal angket yaitu 124, kemudian dikalikan 100% dan diinterpretasikan sesuai pedomen yang ada. Pedoman interpretasi nilai motivasi belajar siswa , menurut Riduwan (2013 : 41) sebagai berikut : 0%-20% termasuk kategori sangat lemah, 21%-40% kriteria lemah, 41%-60% kriteria cukup, 61%-80% kriteria kuat dan 81%-100% kriteria sangat kuat.
Rekapitulasi data nilai motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Data Nilai Motivasi Siswa
Keterangan Kriteria (n=34) Nilai Motivasi Motivasi Awal Jumlah 2578,23 Kuat
Rata-rata 75,83%
Motivasi Akhir Jumlah 2835,29 Sangat Kuat Rata-rata 83,42%
Berdasarkan tabel 1, nilai motivasi awal belajar siswa adalah 75,83% dengan kriteria kuat. Motivasi belajar siswa mengalami kenaikan setelah proses pembelajaran menjadi 83,42% dengan kriteria sangat kuat.
Penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran instalasi sistem operasi berbasis GUI didaasarkan pada instrumen soal tes. Soal tes yang digunakan berisi 20 butir soal dengan 5 pilihan jawaban. Soal tes yang digunakan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Selain teruji validitas dan reliabilitasnya, soal-soal tersebut juga mempunyai daya pembeda soal (minimal cukup) dengan komposisi tingkat kesukaran soal 20% soal mudah, 65% soal sedang dan 15% soal sukar. Hasil belajar siswa diambil dari jumlah skor total yang diperoleh dibandingkan dengan skor maksilaml yaitu 100,
82 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6. No. 1, Januari. (2016)
kemudian dikalikan 100. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Nilai rata-rata pretest adalah 37,35 sementara nilai rata-rata posttest siswa adalah 79,85.
Uji hipotesis (uji t) perbedaan variabel motivasi belajar dalam penelitian ini menggunakan uji t satu sample. Hasil analisis statistik uji t, menunjukkan bahwa signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan antara motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Setelah melakukan uji perbedaan, penguji melakukan uji regresi dengan menggunakan regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung sebesar 9,145 dan ttabel 2,035 sehingga Ho ditolak. Jadi ada pengaruh antara model pembelajaran Blended Learning dengan motivasi belajar siswa. Nilai R square yang diperoleh adalah 0,913. R square dapat disebut kooefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 91,3% model pembelajaran Blended Learning mempengaruhi motivasi belajar siswa. Setelah dilakukan uji regresi, dilakukan pula uji efektivitas dengan menggunakan uji N-gain. Diperoleh data 0,31 dengan kriteria keefekivannya sedang.
Uji hipotesis (uji t) perbedaan variabel hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan uji t satu sampel. Hasil analisis statistik uji t menunjukkan bahwa signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan yang signifkan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Setelah melakukan uji perbedaan, dilakukan pula uji regresi dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung sebesar 13,048 dan ttabel sebesar 2,035 sehingga Ho ditolak jadi ada pengaruh antara model pembelajaran Blended Learning dengan hasil belajar siswa. Nilai R square yang diperoleh adalah 0,955. Nilai R square dapat disebut kooefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 95,5% model pembelajaran Blended Learning mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah dilakukan uji regresi, dilkukan pula uji efektivitas dengan uji N-gain. Pada pengujian N-gain diperoleh data 0,67 dengan kriteria keefektivannya sedang.
Model pembelajaran Blended Learning mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi instalasi sistem operasi berbasis GUI. Model pembelajaran Blended Learning mampu membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi siswa sehingga siswa dapat mengoptimalkan kemampuannya. Penerapan model pembelajaran ini efektif untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar instalasi sistem operasi berbasis GUI secara optimal.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dorongan mental tersebut ditunjukkan melalui beberapa indikator motivasi belajar seperti adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, harapan dan cita-cita masa depan, dorongan dan kebutuhan, penghargaan, kegiatan yang menarik dan lingkungan kondusif dalam belajar, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2011 :23)
Motivasi yang sangat kuat dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Sardiman (1986 : 75) dalam Gangga (2013 :12) menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa, yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Hal ini dibuktikan dengan menyenangkan dan bermaknanya proses pembelajaran yang berlangsung bagi siswa. Motivasi siswa yang tinggi mengakibatkan hasil belajar siswa yang telah dibelajarkan dengan model pembelajaran Blended Learning lebih baik dibandingkan sebelum dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Nilai rata-rata siswa sebelum dibelajarkan dengan model pembelajaran Blended Learning 37,35
PENERAPAN BLENDED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENGGUNAKAN MODEL “GUI” Fiqi Risalul Fahmi, I Made Sudana, Cornelia Krisnawati
83 sedangkan nilai rata-rata setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran Blended Learning naik menjadi 79,85.
PEMBAHASAN
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk menguji penerapan Blended Learning untuk meningkatkan ketrampilan menggunakan model “GUI” d SMK Bagimu Negeriku Semarang. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Blended Learning dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Terbukti dari nilai rata-rata motivasi akhir belajar siswa kelompok eksperimen sebesar 82,80, sedangkan kelompok kontrol sebesar 74,97. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Blended Learning dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Terbukti dari nilai rata-rata posttest hasil belajar siswa kelompok eksperimen sebesar 82,43, sedangkan kelompok kontrol sebesar 72,26. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, motivasi dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model Blended Learning lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Model blended learning sesuai dengan karakteristik materi konsep dasar system operasi berbasis GUI, yaitu identik dengan pembelajaran praktik daripada teori. Hal ini dikarenakan model blended learning lebih menitikberatkan pada aktivitas siswa (student centered) dalam situasi pembelajaran kontekstual. Penerapan model blended learning memberi kebebasan kepada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan psiroyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu produk yang bernilai dan realistik.
Pembelajaran dengan menggunakan model blended learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompok. Masing-masing kelompok harus bisa menjamin bahwa setiap anggota kelompoknya telah menguasai kompetensi pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal. Penerapan model blended
learningakan meningkatkan aktivitas belajar siswa, karena kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
Guru hanya berperan sebagai mentor, pembimbing, dan fasilitator bagi aktivitas siswa selama melaksanakan instalasi. Melalui model blended learning, siswa dapat menemukan esensi dari materi yang dipelajari secara konstruktivistik. Penerapan model pembelajaran ini juga efektif untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar,sehingga dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar secara optimal.
Menurut Nieveen (1999) dalam Trianto (2010: 25), salah satu parameter model pembelajran dikatakan efektif yaitu apabila secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu motivasi dan hasil belajar siswa di kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan motivasi dan hasil belajar siswa di kelompok kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian ini, model blended learning lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran.
84 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6. No. 1, Januari. (2016)
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapanBlended Learning Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menggunakan Model “GUI” Di SMK Bagimu Negeriku Semarang, diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan tingkat efektivitas sedang
2. Model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan tingkat efektivitas sedang.
Berdasarkan kesmpulan yang diperoleh, saran peneliti yaitu guru dapat menerapkan model pembelajaran Blended Learning dalam pembelajaran instalasi sistem operasi berbasis GUI sebagai alternatif usaha perbaikan pembelajaran jika siswa memiliki motivasi dan hasil belajar yang rendah. Penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran Blended Learning meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI
Bagimu Negeriku Semarang. Motivasi dan hasil belajar siswa lebih meningkat setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Blended Learning..
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih ditujukan kepada Drs. Suryono,M.T., Feddy Setio Pribadi, S.Pd, M.T., Dr. I Made Sudana, M.Pd., serta seluruh dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unnes.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli. dkk. 2008. Bahan Ajar Cetak Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(Revised Ed.). Jakarta: Rineka Cipta. _____ 2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan(2nd Ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Novianto, Andi. dkk. 2012. Modul Melakukan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Graphical User Interface)
dan Text untuk SMK dan MAK. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Nurhadi. dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya dalam
KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Poerwanti, Endang. dkk. 2008. Bahan Ajar Cetak Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS.Yogyakarta: MediaKom. Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika (Revised Ed.). Bandung: Alfabeta.